Anda di halaman 1dari 82

HUBUNGAN ETOS KERJA DAN KINERJA GURU

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 130 PEKANBARU

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Suska Riau untuk memenuhi salah satu
syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Jurusan S1 Psikologi

Oleh :
DEDO FITRANANTA TRIDANA
11761102190
Dosen Pembimbing :
Desma Husni.S.Pd.I.,S.Psi.M.A

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF
KASIM RIAU
TAHUN 2022
Bismillahirahmanirrahim
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :


Kedua Orangtua saya yang tercinta
Raja Nur Asyikin SE dan Kisruh Mujana
Serta abang, dan kakak yang tersayang
(Mbak Della, & Mas Dony)
MOTTO

Maka ingatlah kepada – Ku, Aku pun akan mengingat

kepadamu. Bersyukurlah kepada – Ku dan janganlah kamu

ingkar kepada – Ku.

QS Al Baqarah : 152
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberi rahmat, dan karunia-Nya yang selalu senantiasa memberi keberkahan,

rejeki, dan kesehatan. Sholawat dan salam yang akan berikan kepada Rasul kita yakni

Baginda Nabi Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahumma Sholiala

Syaiddina Muhammad Waalla Alihi Wasalam. Dengan memberi sholawat Insya Allah

akan mendapat syafaat di hari akhir nanti, alhamdulillah atas izin Allah SWT, yang

telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi saya yang

berjudul “Hubungan Etos Kerja dan Kinerja Guru di SDN 130 Pekanbaru” dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

Penulis menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tidak

banyak yang dapat penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu

penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas jasa kebaikan dalam

membantu dan dukungan selama pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Khairunnas Rajab, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.


2. Bapak Dr. Kusnadi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Dr. H. Zuriatul Khairi, M.Ag.M.Si. selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr.

Vivik Shofiah,S.Psi.M.Si. selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Yuslenita

Muda. S.Si., M.Sc.

4. Bapak H. Jhon Hermawanto, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik (PA), terima kasih kepada Bapak yang sudah mendukung,

bimbingan, dan selalu peduli dengan penulis selama kuliah di sini.

5. Ibu Desma Husni.S.Pd.I.,S.Psi.M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

terima kasih atas membimbing, dukungan, dan perhatian selama proses

perbaikan dalam menyelesaikan skripsi penulis.

6. Ibu Dr. Vivik Shofiah. S.Psi.M.Si. selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas

dukungan, perhatian, dan kebaikan selama proses penyelesaikan skripsi

penulis.

7. Ibu Reni Susanti, S.Psi.,M.Psi. selaku Dosen Penguji II, terima kasih atas

dukungan, kebaikan, keramahan, dan kesabaran selama proses penyelesaikan

skripsi penulis.

8. Papa AKP Kisruh Mujana dan Mama tercinta Raja Nur Asyikin SE yang

selalu membantu, mendukung, dan Tak pernah berhenti mendoakan saya,

sehingga saya berhasil dan berterimakasih atas jasa kebaikan kepada kedua

orang tua saya dari awal sampai penulis sesukses ini.


9. Kepada Kakak dan Abang penulis Mbak Della dan Mas Dony, yang juga

selalu memberi dukungan, memberi motivasi agar penulis tetap semangat

selama perkuliahan tanpa menyerah dan selalu berusaha menuju kesuksesan.

10. Kepada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2017, yang selalu belajar bersama,

ketawa bersama, selalu kepedulian, membantu bersama dan kebaikan

bersama.

11. Kepada Keluarga Besar Raja Abbas yaitu Mak Eni, Om Jali Jakarta, Tante

Syam, Papa Marul, Bang Dimas, Bg Riko, dan Mama Ocu, yang selalu

dukungan penulis sama perkuliahan disini sampai terselesainya skripsi

penulis.

12. Kepada Kepala Sekolah dan Guru SDN 130 Pekanbaru, yang telah memberi

izin penulis dalam meneliti skripsi penulis dengan penuh keramahan,

kebaikan, dan keikhlasan.


Akhirnya penulis menyadari bahwa penulis juga manusia biasa yang selalu

ada kesilapan dan salah, oleh karena itu, meskipun skripsi ini dibuat dengan

segenap rasa dan usaha tentu masih ada kesilapan dan kekurangnya. Maka penulis

dengan penuh kelapangan hati menerima adanya kritik yang bersifat konstruktif

dari pembaca. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri

dan umumnnya bagi siapa saja yang membacanya, Amiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 21 Oktober 2022

DEDO FITRANANTA TRIDANA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i


DAFTAR TABEL .......................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
D. Keaslian Penelitian ................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


A. Kinerja Guru................................................................... 9
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 25
C. Hipotesis ............................................................................... 27

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ...................................................................................... 28
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................ 28
C. Definisi Operasional ................................................................................ 28
D. Partisipan Penelitian ................................................................................. 29
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 29
F. Validitas dan Reliabilitas Data ................................................................. 33
G. Analisis Data ........................................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 39
B. Hasil .......................................................................................................... 39
C. Pembahasan .............................................................................................. 45

BAB V PENUTUP
D. Kesimpulan .............................................................................................. 47
E. Saran ....................................................................................................... 47

i
DAFTAR TABEL

3.1 : Tabel Blueprint Skala Kinerja Guru by Carlos J Guzman


3.2 : Tabel Blueprint Skala Etos Kerja by Pretty
3.3 : Blueprint Skala Etos Kerja Hasil TO
3.4 : Blueprint Skala Etos Kerja Penelitian
3.5 : Blueprint Skala Kinerja Guru Hasil TO
3.6 : Blueprint Skala Kinerja Guru Penelitian
4.1 : Gambaran Responden berdasarkan Gender
4.2 : Gambaran Responden berdasarkan Usia
4.3 : Gambaran Responden berdasarkan Suku Bangsa
4.4 : Uji Normalitas
4.5 : Uji Linearitas
4.6 : Tabel 4.6 Uji Chi Square

4.7 : Gambaran Data Hipotetik dan Empirik pada Variabel Etos Kerja

4.8 : Norma Kategorisasi


4.9 : Kategorisasi Skala Etos Kerja

4.10 : Kategorisasi Skala Kinerja Guru

ii
HUBUNGAN KINERJA GURU DAN ETOS KERJA PADA GURU DI SDN 130
PEKANBARU
Oleh
Dedo Fitrananta Tridana
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak
Etos Kerja adalah suatu ekspresi dan jiwa manusia dalam dunia pekerjaan
sebagai rasa senang dan syukur dalam menjalani tugasnya disuatu perusahaan atau
organisasi, salah satunya dibidang pendidikan. Para guru harus bekerja dengan
setulus hati, penuh kesabaran, teliti, dan tetap fokus dalam pekerjaan tersebut. Salah
satu faktor etos kerja pada guru adalah kinerja, karena etos kerja pada guru sangat
mempengaruhi terhadap kinerja guru yang profesional. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat kondisi kinerja dan kualitas guru melalui tingkat kinerja guru dan etos
kerja pada guru di SDN 130 Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah 23 guru.
Pengambilan data menggunakan Skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru.
Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Hipotesis tersebut berbunyi adanya hubungan yang signifikan antara etos kerja
dengan kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menentukan
kinerja guru tersebut adalah etos kerja yang tinggi.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Etos Kerja.

iii
THE RELATIONSHIP OF TEACHER PERFORMANCE AND WORK
ETHOS OF TEACHERS AT SDN 130 PEKANBARU
By
Dedo Fitrananta Tridana
Faculty of Psychology
Islamic State University of Sultan Syarif Kasim Riau

ABSTRACK

Work ethic is an expression of the human spirit in the world of work as a sense of
pleasure and gratitude in carrying out their duties in a company or organization,
one of which is in the field of education. Teachers must work with sincerity,
patience, thoroughness, and stay focused on the job. One of the factors of the work
ethic of teachers is performance, because the work ethic of teachers greatly affects
the performance of professional teachers. The purpose of this study was to see the
condition of teacher performance and quality through the level of teacher
performance and work ethic on teachers at SDN 130 Pekanbaru. The population in
in this study were 23 teachers. Collecting data using a Likert Scale. Based on the
results of the study, it was found that the significance value (sig.) of 0.002 was
smaller than 0.05. So it can be concluded that there is an effect of work ethic on
teacher performance. Thus the hypothesis tested can be accepted at the 95%
confidence level. The hypothesis reads that there is a significant relationship
between work ethic and teacher performance. This shows that one of the factors
that determine the teacher's performance is a high work ethic.

Keywords: Teacher Performance, Work Ethic

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu profesi penting dalam penyelenggarakan pendidikan di sekolah

adalah guru. Guru menurut Susanto (2016) adalah “tenaga pendidikan yang

bertugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, menilai, dan

mengevaluasikan pesertas didik didunia pendidikan. Sebagai guru harus

dijalankan apabila dengan penuh ketekunan dan dedikasi yang tinggi dan

mengembangkan suatu disiplin ilmu dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu,

sebagai guru harus benar – benar menjalankan ilmunya demi kepentingan

umum”.

Sebagai guru harus bertanggung jawab dalam menjalani amanah sebagai

transformasi ilmu kepada peserta didik. Guru harus dibina sebagai guru

profesional dan mampu mengajar dengan baik, merancang, memilih bahan ajar,

dan strategi pembelajaran yang dapat disesuaikan dalam keadaan peserta didik,

serta mampu diolah proses pembelajarab dab melakukan rangkuman untuk

diukur penguasaan hasil belajar, serta sebagai pahlawan pendidikan bangsa guru

bertugas mengbina, membimbing, dan mengarahkan siswa kearah yang lebih

berkarakter, tinggi nilai agama, sosial, dan selalu cinta kepada bangsa dan

negara.

1
Sebagai guru, harus hadir di kelas dengan tepat waktu sesuai jadwal mata

pelajaran masing – masing, harus menjaga ketentaraman kelas, mengajar dengan

senang, selalu konsentrasi dengan materi yang akan dibagikan kepada peserta

didik, selalu aktif dalam mengajar, dan senantiasa memberi tugas harian kepada

siswa tersebut. Selain hadir dikelas, guru juga bekerja di ruang majelis guru

untuk mengikuti rapat dengan Kepala sekolah, dinas, maupun instansi lainnya,

mampu memberi nilai kepada siswa, dan mengatur strategi pembelajaran

disekolah. Mendukung program layanan di sekolah baik akademik maupun non

akademik itu berdasarkan dengan potensi kinerja guru yang merupak kunci

utama dalam mencapai keberhasilan bersama. Tapi sayangnya kualitas kinerja

guru sangat rendah yang disebabkan oleh etos kerja guru yang sangat minim. Hal

ini menurut Husni (2014) bahwa disebabkan beberapa faktor yaitu : (1). Guru

melakukan aktivitas mengajar yang tidak sesuai dengan memanfaatkan waktu

yang ditetapkan. (2). Sering terjadi adanya sebahagian guru yang dijadikan

mengajar sebagai pekerjaan inti saja tanpa berpikir mementingkan siswa dan

rekan kerja di sekolah. (3). Kurangnya inisiatif guru berupa kreatifan dalam

kegiatan mengajar. (4). Sebahagian guru yang mementingkan urusan diri sendiri

daripada kepentingan orang lain di sekolah..

Menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo:2011) Kinerja merupakan

“hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.” Sedangkan

2
menurut Soekidjo (2009:24) menyatakan “kinerja (performance) adalah hasil

kerja yang dapat ditampilkan atas penampilan kerja seorang individu

Fenomena etos kerja selalu terjadi pada setiap profesi, terutamanya

adalah guru disalah satu di SDN 130 Pekanbaru. Pada saat saya melakukan

observasi disekolah pada bulan maret 2021 lalu, pada saat sekolah masih kosong

tanpa murid karna pandemi COVID – 19, para siswa hanya bisa datang dua hari

dalam seminggu dengan durasi hanya 2 jam. Pada saat itu siswa yang hanya

diizinkan masuk tatap muka adalah kelas VI (6) yang bersiap untuk Ujian

semester dan Ujian akhir sekolah. Para guru wali kelas mengajar dihadapan

murid – murid, ada juga guru yang memberikan soal latihan kepada siswa selain

kelas VI yang masih sistem daring sehingga guru harus mengirimkan tugas PR

lewat WA grup, pada saat ujian berlangsung guru akan mengawasi siswa selama

ujian sampai ujian selesai, guru mengawasi tidak dimeja guru tapi keliling kelas

untuk menjaga supaya siswa tidak melakukan kecurangan selama ujian. Bahkan

saya pernah menwawancarai sama Guru Matematika kelas VI ibu Erawati

mengatakan bahwa ”dimasa pandemi ini guru tetap masuk kerja untuk memberi

soal latihan kepada siswa, memberi jadwal mengajar via daring, dan membuat

soal ujian semester yang harus diserahkan ke sekolah dengan tepat

waktu”.Namun, bukan semua guru yang hadir ke sekolah ada beberapa guru yang

tidak masuk kerja ada beberapa guru yang sering tidak masuk kerja adalah guru

Ibu Irene Manurung (guru agama kristen), dan ibu Erniwati (guru IPS kelas VI)

biasanya mereka tidak masuk karena beberapa alasan seperti sakit, urusan

3
keluarga, urusan pribadi, keluar kota, rapat dinas, dan alasan lainnya. Ini kalau

dibiarkan akan berpengaruh dengan tugas atau pekerjaan di sekolah seperti

jarang memberi tugas latihan atau PR kepada siswa, tertundanya kegiatan

mengajar baik langsung atau daring, pekerjaan di sekolah menjadi terhambat,

tugas makin menumpuk, dan terlambatnya informasi terkait pekerjaan dari rekan

maupun atasan/kepala sekolah. Selain guru sering absen, ada beberapa guru juga

sering datang ke sekolah, aktivitas diluar sekolah yang bukan jam istirahat, dan

tidak fokus bekerja karena sering ngobrol dengan rekan guru lainnya.

Adapun beberapa penelitian tentang hubungan etos kerja pada guru

tersebut. Salah satunya adalah penelitian Hubungan Etos Kerja dan Kinerja Kerja

pada guru di SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping pada tahun 2014 bahwa Etos kerja

pada guru sangat baik dalam adanya hubungan yang signifikan antara etos kerja

dan kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menentukan

Kinerja Guru tersebut adalah etos kerja. Dari peneliti diatas bersepakat bahwa

Etos kerja sangat berpengaruh pada Kinerja Guru tersebut.

Etos kerja menurut Geetz (Salamun et al,1995:4) mengemukan “etos

yang sangat menonjolkan pada sifat perilaku, karakter, dan kualitas kehidupan

bangsa, bermoral dan gaya estetika.” Hal itu senada dengan Soewarso et al

(1995:4) yang mengemukan bahwa yang dimaksud dengan etos kerja adalah

“sikap yang mendasari terhadap diri sendiri dan terhadap dunia terluar mereka

yang direfleksikan dalam kehidupan sehari – hari”. Etos kerja adalah sepaketan

perilaku kerja positif yang bermula dari saling bekerja sama yang sangat terasa,

4
kepercayaan yang fundamental, yang berkaitan dengan komitmen yang

keseluruhan yang pada paradigma kerja yang utuh. Etos kerja yang tinggi

seharusnya dimiliki oleh setiap karyawan karena setiap perusahaan sangat

membutuhkan kerja dengan disiplin, kalau tidak perusahaan akan susah untuk

berkembang dan mempercapai kejayaan.

Secara kesimpulan, Etos kerja sangat pengaruh dengan kinerja guru di

sekolah. Apabila etos kerja guru dengan baik, ikhlas, hati senang, semangat, dan

tulus maka kinerja pun akan menjadi baik menjalaninya dan jika etos kerja guru

berjalan dengan rendah maka sangat berpengaruh dengan kualitas kerja guru

juga.

Dengan masalah yang diatas, maka saya sangat tertarik dengan penelitian

ini yang berjudul “Hubungan Antara Kinerja Guru dan Etos Kerja pada Guru

SDN 130 Pekanbaru”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil kesimpulan

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan atau

berkaitan dengan Etos Kerja dan Kinerja Guru pada guru di SDN 130

Pekanbaru?’

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kondisi kinerja dan kualitas

guru melalui tingkat kinerja guru dan etos kerja pada guru di SDN 130

Pekanbaru.

5
D. Keaslian Penelitian.

Keaslian penelitian ini merujuk kepada penelitian sebelumnya dengan

judul dan teorinya sama. Tetapi, sangat berbeda dengan metode penelitian

tersebut.

1. Penelitian dengan variabel yang sama dilakukan oleh Jimmy Waworuntu

(2020) yang berjudul “Hubungan Antara Etos Kerja, Pengetahuan

Manajemen, dan Kinerja Guru Teknologi di Sulawesi Utara”. Hasil

penelitiannya adalah bahwa etos kerja secara berpositif sangat berpengaruh

dengan hasil kinerja guru. Etos kerja yang bagus akan menghasilkan kinerja

guru yang tinggi, sementara etos kerja yang buruk akan menghasilkan kinerja

guru yang rendah. Dengan demikian, salah satu usaha yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kinerja guru adalah dengan cara meningkatkan etos kerja

individu.

2. Penelitian berikutnya dari Zummy Anelmus Dami (2012) yang berjudul

“Hubungan Kepuasan Kerja dan Etos Kerja dengan Kinerja Guru SMA

Methodist 1 Palembang”. Hasil penelitiannya adalah para Guru di SMA

Methodist I Palembang 2012 bahwa etos kerja dan kepuasan kerja secara

bersama – sama ada hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja

guru di SMA Methodist I Palembang. Hal ini berarti bahwa kinerja guru akan

menjadi etos kerja guru yang bagus. Sebaliknya kinerja guru akan menjadi

tidak bagus pabila kepuasan kerja dan etos kerja rendah. Dengan demikian

6
jika kinerja guru ingin dibaguskan, maka seyogyanya kepuasan kerja guru dan

etos kerja harus menjadi bahagian yang diberi perhatian.

3. Penelitian berikutnya dari Irda Husni (2014) yang berjudul “Hubungan Etos

Kerja dengan Kinerja Guru di SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping”. Hasil

penelitiannya adalah berdasarkan data yang diperoleh dari responden dan

dengan membandingkan skor rata – rata dengan skor maksimal dikali 100%

dapat diketahui bahwa penilaian secara kuantitatif mengenai etos kerja di

SMK Negeri I Lubuk Sikaping berada pada kategori baik (85% dari skor

ideal). Hal ini berarti etos kerja perlu untuk dibaguskan lagi agar menjadi

lebih sempurna..

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan jurnal Jimmy

Waworuntu (2020), yaitu penulis menggunakan metode kuantitatif sedangkan

jurnal ini menggunakan metode kualitatif, perbedaan dengan jurnal Zummy

Anelmus Dami (2012) yaitu penulis lebih mengarah kevariabel kinerja guru

dan etos kerja guru sedangkan pada jurnal lebih fokus kevariabel hubungan

kepuasan kerja dan etos kerja dengan kinerja guru. Pada jurnal Irda Husni

(2014) menganalisa penelitian secara deskriptif sedangkan penulis secara

korelasi.

7
E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi ilmiah dalam bidang kajian

pembelajaran terutama psikologi pendidikan

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagal informasi bagi pengambil

kebijakan, khususnya kebijakan pemimpin yang berkenaan dengan

upaya meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri 130

Pekanbaru

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut “Performance”. Menurut

Mangkunegara (dalam Reza, 2016) bahwa Kinerja adalah hasil kerja yang

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Sementara, menurut Sulistiyani (dalam Jimmy,2020) menyatakan

bahwa kinerja adalah kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan

yang dinilai dari hasil kualitas kerjanya. Sedangkan menurut Menurut

Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2011) Kinerja merupakan “hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dan tujuan strategis organisasi,

kepuasan masyarakat, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Guru adalah tenaga pendidikan profesional dengan tugas pokoknya

adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengetahui

anak didik pada jenjang pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Guzman (2019) bahwa

Kinerja guru adalah strategi rancangan pendidikan yang telah menemukan

dasar untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar. Hal ini tujuannya ialah

sebahagian besar guru berbagai jenjang pendidikan yang ingin mengajar yang

9
lebih baik dan juga, para sarjana dan orang – orang yang bertanggung jawab

untuk merancang program penelitian.

Dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru adalah suatu hasil pekerjaan yang

ingin mencapai target atau pencapaian bersama dalam dilingkungan sekolah

sebagai pelaksanaan tugas perencanaan, gaya cara pengajaran dikelas,

efisiensi waktu dalam pelaksanaan tugas, dapat menerima pekerjaan dengan

senang hati, dan tidak mudah putus asa.

2. Faktor – Faktor Kinerja Guru.

Menurut Yamin & Maisah (dalam Tiara Anggia Dewi, 2015) menjelaskan

tentang faktor – faktor yang mempengaruhi etos kerja dan kinerja guru yaitu :

a. Faktor personal/individu : terdiri dari konten, pengetahuan, skill, berdikari,

konfidens, dedikasi, dan keyakinan yang ada setiap guru. Menurut Zummy

(2012), “etos kerja sangat berpengaruh dengan kinerja guru. Itu karena guru

memiliki konfindens (percaya diri) yang baik sebagaimana guru menunjukkan

suatu masalah yang tinggi akan ekspresi individu dan suatu harapan untuk

mempunyai tanggung jawab, pekerjaan dilakukan dengan hati dan pikiran

yang baik supaya untuk dilaksanakan dengan baik dan selalu mendahului

kualitas, mampu mengefisiensi waktu kosong untuk melakukan hal – hal yang

cocok sesuai dengan pekerjaannya”.

b. Faktor kepemimpinan: meliputi aspek kualitas pimpinan dan team leader

dalam memberikan dorongan, semangat, petunjuk, dan support kerja pada

10
guru. Menurut Iskandar (2013) kualitas “kepemimpinan kepala sekolah

terdapat kepribadian, skill dalam mengatur di sekolah termasuk dalam

pencegahan problem yang secara tiba - tiba disekolah, gaya memimpin serta

kesanggupan mempereratkan relasi antar individu patut ditentukan dan mudah

dipengaruh yang besar terhadap kualitas kinerja guru di sekolah. Berkat gaya

kebijaksanaan kepala sekolah yang baik akan membangkitkan semangat etos

kerja guru dalam kinerja tersebut”.

c. Faktor tim meliputi dukungan dan semangat yang diberikan oleh rakan dalam

satu yang diberikan oleh rakan dalam satu tim, kepercayaan sesama anggota

tim, kekompakkan dan keeratan anggota tim. Menurut Kande (2011) bahwa

“koorperatif tim merupakan tingkat pokok para tim mendorong untuk bekerja

sama dan secara untuk memecahkan problem sebagai satu tim, serta

komunikasi merupakan tingkatan dimana kelompok merasakan bahwa ada

saluran yang efisiensi antara tim junior dan senior”. Jadi para guru harus

memiliki spirit koorperatif di lingkungan sekolah demi mencapai etos kerja

guru melalui kinerja guru sesama rekan.

d. Faktor sistem yang meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan, proses

organisasi (sekolah) dan budaya kerja dalam organisasi. Fasilitas kerja sangat

berpengaruh dengan etos kerja guru dengan kinerja guru, itu bisa terjadi

karena menurut Johan & Ahmad (2017) “kondisi fasilitas kerja yang kurang

memadai seperti selalu berpindah – pindah tatanan meja belajar peserta didik,

suasana kelas yang penuh, sesak, dan merasa kepanasan yang sangat

11
mengganggu fokus guru dalam mengajar di kelas sehingga menurun kinerja

dan etos kerja guru tersebut”. Untuk itu perlu adanya pembenahan fasilitas

kerja yakni memperbaiki susunan bangku siswa, selalu membersihkan

ruangan kerja dengan rutin, selalu menjaga kebersihan, memperbaiki

peralatan yang rusak baik ringan maupun berat dan menambah fasilitas

mendukung seperti kipas angin. Dengan begini guru bisa menjaga

berkonsentrasi dalam bekerja dan bisa naikkan level etos kerja guru melalui

kinerja guru tersebut

e. Faktor konteksual (situasional) meliputi tekanan dan perubahan eksternal dan

internal. Motivasi sangat perlu bagi seorang guru dalam kinerjanya karena

menurut Maryam & Imron (2021) bahwa “kinerja guru tidak akan berjaya jika

tiadanya sebuah aspek yang mempengaruhinya, salah satunya ialah motivasi

kerja. Terciptanya motivasi kerja yang berupa sebuah impian, kemauan, serta

meraih cita – cita dalam terlaksana sebuah pekerjaan yang menghasilkan

kekuatan kepada individu dakan memperolah azam yang dicapai dalam

sebuah pekerjaan.” Selain motivasi, masalah yang terjadi pada kinerja guru

dengan etos kerja adalah stres. Menurut Johan & Ahmad (2017) bahwa “

tekanan psikis pada guru itu jauh lebih besar daripada profesi lainnya itu

dikarenakan beban pekerjaan guru yang diberikan oleh kepala sekolah dalm

kurun masa yang tidak sesuai dengan kondisi psikis guru tersebut”. Oleh

karena itu, kepala sekolah harus memberi tugas yang tidak terlalu membebani

para guru dan selalu memberi motivasi melalui hiburan, refleski diri, dan

12
memberi apresiasi kepada guru supaya meningkatkan kualitas etos kerja

melalui kinerja guru.

Kinerja individu dipengaruhi oleh faktor-faktor pengetahuan, keterampilan,

motivasi, dan peran individu bersangkutan. Dari pendapat diatas dapat

disimpulkan Kinerja guru akan mempengaruhi kinerja para guru yang lain dan

akhirnya kinerja guru ini akan mempengaruhi

3. Aspek – Aspek Kinerja Guru.

Aspek-aspek kinerja guru menurut Carlos Jesus Guzman yaitu sebagai

berikut:

a. Disiplin

Ini juga sebagai cara terbaik untuk strategi menghubungkan ide –

idenya, kemampuan untuk mengidentifikasi konsep – konsep kunci dari

disiplinnya dan membandingkan dengan yang sekunder (Shulman, 1986

dikutip dalam Hativa, 2000, (dalam Guzman,2019. Beberapa guru

memasukkan dalam strategi ini pengetahuan mereka untuk merancang

program akademik dan mengintegrasikan mata pelajaran mereka ke

dalam struktur kurikulum untuk kaitkan dengan mata pelajaran lain, baik

secara vertikal maupun horizontal Posner, (dalam Guzman, 2019)

Disiplin itu sangat penting oleh Hernandez (dalam Guzman,

2019). Ini adalah kondisi yang sangat diperlukan, tetapi tidak memadai,

untuk pendidikan berlatih, karena guru bisa menjadi ahli yang sangat baik

dalam temanya, tetapi ini tidak memungkinkan dan untuk mengetahui

13
bagaimana mengajarkannya karena dia dapat jatuh ke dalam kejurang

disipliner seperti yang ditunjukkan oleh Nathan dan Petrosino (dalam

Guzman, 2019), bahwa adalah ketika mereka memberikan poin yang

berlebihan pada faktor disiplin, mengabaikan aspek cara

mengajarkannya, sebuah dimensi yang akan kita analisis dibawah ini.

Indikator disiplin adalah :

a. Bijak berbagai bidang

b. Memiliki ide yang logis.

c. Penalaran untuk merancang akademik

d. Mengintergrasikan mata pelajaran.

e. Gaya Mengajar

Salah satu faktor utama bagi siswa untuk memahami isi mata

pelajaran yang diajarkan penjelasan, yang didefinisikan sebagai

kemampuan untuk berbicara tentang ide secara terang - terangan dan

melakukannya (Pavez & Assael, 2008; Darling – Hammond, (dalam

Guzman,2019). Sangat mustahab untuk memastikan bahwa siswa

memiliki fahaman tentang isi secara bijak dan terorganisir.

Atribut guru lain yang diidentifikasi adalah untuk membangun dan

berkomunikasi mereka dan apa yang mereka ingin siswa mereka

dipelajari, promosikan disiplin diri, mengelola manajemen waktu dan

sumber daya kelas dengan baik, mengevaluasi pemahaman tentang apa

14
yang diajarkan, dan memberikan tugas yang berhubungan dengan tema

ditinjau didalam kelas Mcber,(dalam Guzman,2019).

Menurut Morton 2009, (dalam Guzman,2019), seorang guru yang

baik berbagi semangat dan antusiasmenya untuk subjeknya secara

eksplisit.. Ini menghubungkan mata pelajaran yang ditinjau di kelas

dengan arus tema/ masalah, melihat ke dalam pengalaman siswa dan

menggunakannya di kelas. Dia mengajukan pertanyaaan penting untuk

menunjukkan nilai kontroversial dari suatu bidang masalah yang belum

dipecahkan.

Ibarra 1999(dalam Guzman, 2019), bahwa guru yang baik

mengatur tindakan dengan jelas tugas yang terbatas, memiliki ide logis

yang luar biasa tentang konten dan ruang kelas, mendasarkan pengajaran

mereka pada jenis isi yang akan disampaikan dan logika bidang disiplin.

Blanco 2009 (dalam Guzman, 2019) menemukan bahwa guru

yang profesional adalah berempati, mampu mentransmisikan minat

mereka dalam mengajar, dan peduli dengan menjelaskan mata pelajaran

berdasarkan pada masalah sehari hari.

Indikator dari Gaya Mengajar :

a. Komunikasi yang baik

b. Suka Menghargai

c. Kerja sama guru dengan siswa.

d. Efisiensi waktu.

15
e. Evaluasi pembelajaran siswa.

f. Terampil dalam berbicara

g. Semangat

h. Pantang menyerah

i. Antusias yang tinggi

j. Pengetahuan yang baik

k. Berempati

l. Peduli

m. Percaya diri

n. Bertanggung jawab.

4. Manajemen Kelas

Manajemen termasuk dalam aspek didaktik meskipun tidak secara

langsung, perihal dengan pengajaran kontek akademik, ini penting karena

menetapkan situasi yang memadai untuk belajar.

Lingkungan kelas didefinisikan oleh Mcber 2000(dalam Guzman, 2019)

sebagai hasil perilaku guru untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa. Ini

adalah lingkungan kelas dibuat dengan menyenangkan, santai, stress, dan

takut. Ruangan kelas yang memadai ditandai dengan merasa kehangatan,

tentram, menyenangkan, adil, rasa hormat, percaya diri, dan nyaman.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik

untuk mempromosikan pembelajaran (Carlos Guzman,2006).

16
Sebagai bagian dari pengelolaan kelas, guru perlu membangun hubungan

interpersonal sehingga siswa dapat mempercayainya, merasakan dekat, putar

ke dia untuk mengatasi keraguan mengetahu bahwa mereka akan mendapat

dukungan untuk memecahkan masalah akademik (Carlos Guzman, 2014).

Hubungan interpersonal akan mencegah banyak masalah seperti

ketidakdisiplinan atau kurang rasa hormat, dan akan berkontribusi pada

pembelajaran siswa. Untuk diingat bahwa mengajar pada dasarnya adalah

proses interelasi pribadi bahwa, untuk berhasil, diperlukan pengetahuan dan

saling menghormati antara guru dan muridnya Gauthier (dalam

Guzman,2019).

Indikator Manajemen kelas :

a. Ketertiban.

b. Melindungi.

c. Merasa aman

d. Kesenangaan

e. Ketentraman

f. Kenyamanan.

5. Pengajaran Guru

Menurut Tschannen, Woolfook & Hoy 1998 (dalam Guzman, 2019)

mendefinisikan efisiensi adalah “sejauh mana seorang guru berpikir bahwa ia

dapat memiliki berdampak pada penampilan siswa”. Efisiensi diri guru

17
berartir merasa bertanggung jawab atas siswanya sedang belajar tidak

menyalahkan mereka atas kegagalan akademis tetap termotivasi dalam apa

yang dia lakukan terlepas dari kesengsaraan, keterbatasan atau kesulitan yang

khusus dari profesinya. Tschannen, Woolfook, & Hoy 1998 (dalam Guzman,

2019) menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan pentingnya efisiensi guru

karena guru yang sangat efisien terbuka untuk mencoba cara mengajar lain,

menunjukkan tingkat perencanaan yang tinggi dan lebih toleran terhadap

kesalahab siswa dan lebih bersedia daripada yang lain untuk bekerja dengan

siswa yang kekurangan.

Indikator Pengajaran Guru :

a. Efisiensi

b. Peduli

c. Berwibawa

d. Kesabaran

e. Informatif

f. Kecerdasan

b. Etos Kerja

a. Pengertian Etos Kerja

Secara etimologi, kata Etos berasal dari bahasa Yunani yakni

“Ethos”yang artinya watak atau karakter. Secara harfiah pengertian etos ialah

karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan dan seterusnya, yang

18
bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia. Secara

tertimologi kata “Etos” juga diambil dari kata “etika” dan “etis” yang merujuk

kepada makna “Akhlaq”atau bersifat “Akhlaqi”, yaitu kualitas esensial

seseorang atau suatu kelompok, termasuk suatu bangsa. Webster (dalam

Kirom, 2018) juga mengatakan bahwa “etos” berarti jiwa ilkhas suatu

kelompok manusia, (dalam Kirom, 2018) yang dari jiwa khas itu.

Etos kerja menurut Tasmara (dalam Kirom, 2018) adalah “sikap

kepribadian, sifat, karakteristik, serta kepercayaan atas suatu pekerjaan. Sikap

ini tidak saja dimiliki oleh individu sahaja, tetapi juga oleh kelompok bahkan

kumpulan masyarakat”. Kemudian menurut Anoraga (dalam Putra, 2017).

Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau individu

terhadap pekerjaannya. Jika individu – individu dalam kelompok melihat

bekerja sebagai suatu hal yang budi luhur bagi kehidupan manusia, maka etos

kerjanya akan semakin tinggi. Sebaliknya sikap dan pandangan terhadap kerja

sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi kehidupan, maka etos kerja dengan

sendirinya akan rendah.

Selanjutnya, menurut Harsono & Santoso (dalam Anggi, 2016)

menyatakan bahwa etos kerja adalah semangat kerja yang didasari dengan

nilai – nilai atau norma tertentu. Sedangkan, Sukriyanto (dalam Anggi,2016)

yang menyebutkan bahwa etos kerja adalah suatu semangat kerja yang

dimiliki oleh karyawan untuk mampu bekerja yang lebih baik demi

19
memperoleh kualitas hidup. Etos kerja menentukan penilaian manusia yang

diwujudkan dalam suatu pekerjaan.

Berdasarkan pengertian etos kerja menurut para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa etos kerja merupakan sikap terhadap kerja, pandangan

terhadap kerja, ciri – ciri atau sifat mengenai cara bekerja, yang dimiliki oleh

seseorang untuk mencapai aktualisasi diri.

6. Faktor – Faktor Etos Kerja

Menurut Anoraga (dalam Adibah, 2014), diantara faktor yang

mempengaruhi etos kerja diantaranya :

a. Agama,

Pada awalnya agama ialah suatu nilai yang akan mempengaruhi kualitas

hidup para penganutnya. Cara berpikir, sikap dan tindakan individu tentu

diwarnai oleh ajaran kepercayaan masing masing, jika individu

bersungguh – sungguh dalam berkehidupan moderasi beragama.

b. Budaya.

Penilaian etos kerja ini sangat ditentukan oleh sistem orientasi nilai – nilai

kebudayaan yang ada dilingkungan masyarakat yang memiliki suku,

bangsa, agama, ras, dan golongan sesuai dengan keyakinan masing –

masing. Sikap berjiwa mental, tekad, disiplin dan semangat kerja

masyarakat juga disebut dengan etos budaya dan secara operasiona; etos

budaya ini juga disebut etos kerja.

20
c. Kondisi Geografi.

Kondisi geografis yang mendukung sangat dipengaruhi oleh manusia

dalam bekerja. Apalagi geografi Indonesia memiliki dataran tinggi

maupun rendah sangat dipengaruhi dalam kondisi pekerjaanya.

d. Sosial politik.

Tinggi rendahnya etos kerja suatu kelompok akan berpengaruhi oleh

adanya atau tidak dalam berbau politik yang mendorong masyarakat

untuk bekerja dengan gigih dan merasakan hasil pekerjaannya. Etos kerja

itu bermula dari kesadaran yang memilik makna serta memiliki tenggang

rasa bagi bangsa dan negara.

e. Pendidikan.

Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas SDM, peningkatan

kualitas kelompok masyarakat dapat tercapai apabila pendidikan yang

merata dan berkualitas disertai dengan peningkatan dan perluasan

pendidikan, keahlian, dan keterampilan sehingga semakin meningkat pula

aktivitas dan hasil kinerja masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

Pendidikan sangat dipengaruhi dalam pekerjaan semakin baik pendidikan

semakin baik kinerja pegawai dalam perusahaan. Sedangkan jika

memiliki pendidikan yang buruk maka semakin buruk hasil kinerja

pegawai dalam perusahaan tersebut.

21
f. Struktur ekonomi.

Besar kecilnya etos kerja dilingkungan masyarakat sangat mempengaruhi

oleh adanya atau tidak struktur perekonomian, yang mampu memberikan

secara merata bagi masyarakat untuk bekerja keras, dan menikmati hasil

kerja keras yang dipenuhi.

g. Motivasi instrinsik individu.

Manusia yang memiliki berjiwa etos kerja yang tinggi adalah individu

yang memiliki motivasi tinggi didasari oleh kepercayaan, nilai – nilai

kenormaan, dan keyakinan untuk bersemangat kerja.

7. Aspek – Aspek Etos Kerja

Defenisi etos kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah defenisi

etos kerja yang dikemukakan oleh Petty (dalam Masytah, 2017) yang

menyatakan etos kerja sebagai karakteristik yang harus dimiliki pekerja untuk

dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal yang terdiri dari Bekerja Baik

Dengan Orang Lain, Berjuang Untuk Kemajuan/Kesuksesan, dapat

diandalkan, dan Penerimaan Tugas.

Occupational Work Ethic Inventory (OWEI), yang dikembangkan sebagai

bagian dari proyek penelitian di University of Tennessee--Knoxville (Petty,

1991) menyatakan ada beberapa aspek etos kerja yaitu yaitu :

a. Bekerja Dengan Baik Dengan Orang Lain

Faktor ini terdiri dari isi yang berhubungan dengan hubungan

interpersonal dengan orang lain. Hal-hal yang dimuat di sini berkaitan dengan

22
watak pribadi yang akan memfasilitasi relasi kerja yang baik dan akan

berkontribusi pada kinerja pekerjaan dalam lingkungan di mana kerjasama itu

penting. Satu item, keras kepala, memiliki pemuatan negatif, yang memenuhi

kriteria untuk dipertahankan. Inisiatif, yaitu watsk yang dapat menfasilitasi

seseorang agar mendorong untuk lebih meningkatkan produktivitas dan tidak

langsung merasa puas dengan kinerja yang biasa saja. Aspek ini sering

dihubungkan dengan situasi ditempat kerja yang tidak lancar. Hal – hal seperti

suka menunda tugas, hasil pekerjaan yang buruk, kehilangan kesempatan

karena tidak dimanfaatkan dengan baik dan hilangnya pekerjaan karena gagal

menyukseskan dalam perusahaan. Terdapat 12 aspek yaitu : ramah, sopan,

menyenangkan, mempertimbangkan, kooperatif, bermanfaat, apresiasi, yang

menyenangkan. Sabar, menjaga emosi, keras kepala.

b. Berjuang Untuk Kemajuan/Keberhasilan

Hal-hal yang memuat pada faktor adalah deskriptif karakteristik yang akan

memfasilitasi kemajuan dan tidak puas dengan kinerja status quo. Beberapa

deskriptor yang memuat pada faktor ini juga mencakup konsep bertahan

dalam situasi pekerjaan yang mungkin tidak berjalan mulus.

Terdapat 12 aspek yaitu : cerdik, inisiatif, produktif, antusias, tanggap,

dedikasi, gigih, efisien, ambisius, setia, tekun, mandiri, dan efisiensi.

c. Dapat Diandalkan.

Faktor ini terdiri dari item-item yang berkaitan dengan pemenuhan harapan

dan kesepakatan implisit untuk melakukan fungsi tertentu di tempat kerja.

23
Makna gabungan tersebut melibatkan pemenuhan setidaknya harapan

minimum untuk kinerja pekerjaan yang memuaskan, tetapi tidak harus

mencakup melampaui panggilan tugas.

Terdapat 4 indikator yaitu : mengikuti arahan, dapat diandalkan, tepat waktu,

dan kejujuran.

d. Penerimaan Tugas.

Seorang pekerja yang dicirikan oleh deskriptor ini akan melalaikan tugas atau

hanya akan menunjukkan penerimaan bersyarat dari persyaratan pekerjaan.

Terdapat 8 sifat yang menggambarkan seorang pekerja yang dapat

diandalkan yaitu : agresif, ceroboh, lalai, tidak bertanggung jawab, licik,

egois, depresi, dan sering terlambat.

Selanjutnya Petty (dalam Federika, 2016) menyatakan etos kerja sebagai

karakteristik yang harus dimiliki pekerja untuk dapat menghasilkan pekerjaan

yang maksimal yang terdiri dari bekerja baik dengan orang lain, berjuang

untuk kesuksesan/kemajuan, dapat diandalkan, dan penerimaan tugas Defenisi

etos kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah defenisi etos kerja yang

dikemukakan oleh Petty (dalam Federika, 2016), yang menyatakan etos kerja

sebagai sifat yang harus dimiliki pekerja untuk dapat menghasilkan pekerjaan

yang maksimal yang terdiri dari bekerja baik dengan orang lain, berjuang

untuk kesuksesan/kemajuan, dapat diandalkan, dan penerimaan tugas

24
B. Kerangka Berpikir

Kinerja adalah suatu proses bekerja demi keberhasilan dan tercapainya

target bagi seseorang demi mencapai tujuan bersama serta kinerja seseorang

dapat dinilai dari cara kerja dengan sepenuh hati sesuai pada visi dan misi

tersebut. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan

merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum

yang telah mempercayai sekolah dan guru untuk membina peserta didiknya.

Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru

dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting

untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum pendidikan yang baik

menjadi tolak ukur bagi keberadaan kinerja yang ditunjukkan guru.

Kinerja guru itu sangat pengaruh bagi siswa dan sekolah. Bagi siswa

kinerja pada guru itu untuk menargetkan kepada kita (siswa) untuk mengubah

pribadi melalui karakter budi pekerti, dan impian akan tercapai sesuai cita – cita

mereka masing – masing, sedangkan bagi sekolah kinerja pada guru itu untuk

berkembang dibidang akademik maupun non akademik, bisa melayani kepada

masyarakat yang baik, dan memberi nama baik bagi sekolah tersebut. Guru yang

kinerjanya rendah akan terlihat guru tersebut tidak disiplin, tidak tepat waktu,

kurang berinisiatif dalam mengajar, motivasinya kurang, bekerjanya ingin cepat

selesai, dan kurang memperhatikan kualitas hasil pekerjaan, serta jarang

melakukan evaluasi akan kinerjanya.

25
Karena faktor utama dari Kinerja guru adalah Etos kerja. Menurut

Evans (1998) menjelaskan bahwa kekuatan profesional dari jati diri seorang guru

dihubungkan atau dibentuk dalam konteks pelajaran mereka, dan secara lebih

khusus dipengaruhi secara kuat oleh profesional etos. Pendapat ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Pratikto (2009) terhadap guru – guru mata

pelajaran ekonomi/akutansi SMA/MA/SMK di Wilayah Malang Raya, dengan

pendekatan metode mixed, menemukan bahwa etos kerja berpengaruh terhadap

kinerja profesional. Hasil yang sama juga oleh Mone (2005) bahwa adanya

hubungan yang signifikan dan positif antara etos kerja guru dengan kinerja guru.

Hal ini karena karena etos kerja pada intinya adalah suatu sikap guru

terhadap kerja yang dicirikan oleh adanya bekerja tulus penuh syukur, bekerja

penuh tanggung jawab, kerja tuntas penuh integritas, bekerja keras penuh

semangat, bekerja serius penuh kecintaan, bekerja kreatif penuh sukacita, bekerja

tekun penuh keunggulan, bekerja sempurna penuh kerendahan hati. Apabila

seseorang memiliki ciri – ciri seperti tersebut diatas, hal ini akan berdampak pada

kinerja guru. Jadi etos kerja pada guru sangat berpengaruh juga dengan kondisi

kinerja guru tersebut. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini :

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran

ETOS KERJA (X) :


KINERJA GURU (Y) :
a. Bekerja dengan baik
dengan orang lain a. Disiplin
b. Berjuang untuk b. Didaktik
kemajuan c. Manajemen kelas
c. Dapat diandalkan d. Pengajaran guru
d. Penerimaan tugas

26
C. Hipotesis

Dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan etos kerja dengan Kinerja

Guru pada Guru SDN 130 Pekanbaru”

27
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini saya menggunakan jenis penelitian yaitu Penelitian

Kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), penelitian kuantitatif adalah sebagai

metode penelitian yang berdasarkan pada pikiran positif yang digunakan untuk

meneliti pada suatu populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.

a. Variabel bebas (X) : Etos Kerja


b. Variabel terikat (Y) : Kinerja Guru

28
C. Definisi Operasional

Berikut ini adalah beberapa definis operasional pada variabel sebagai berikut :

1. Etos Kerja (X)


Etos kerja adalah sikap hasil pandangan guru terhadap cara bekerja

untuk mencapai aktualisasi diri.

2. Kinerja Guru (Y)


Kinerja Guru adalah hasil pedagogik dalam bekerja sebagai guru.

D. Partisipan Penelitian

Populasi adalah keseluruhan dalam objek penelitian yang memiliki

kesamaan karakteristik Nurgiyanto (dalam Anggi, 2016) Jadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruhan guru di SDN 130 Pekanbaru yang berjumlah 23

orang.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan

Skala etos kerja dan skala kinerja guru. Pernyataan dalam skala berisi indikator –

indikator dari aspek etos kerja dengan kinerja guru.

29
1. Skala Kinerja Guru

Skala kinerja guru ini menggunakan dimensi dari Carlos J Guzman

(2019), Kinerja Guru yaitu hasil pedagogik yang telah menemukan sebagai

dasar untuk mencapai tujuan dalam mengajar. Hal ini bertujuan sebagian

besar guru berbagai tingkat pendidikan yang ingin mengajar yang lebih

berkualitas dan demikian juga, para pasca sarjana dan orang – orang yang

bertanggung jawab untuk merancang program penelitian.

Skala ini terdiri dari soal Favourable dan Unfavourable. Pada soal

Favourable ini memiliki skor yaitu : Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3),

Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Sebaliknya, pada soal

Unfavourable ini memiliki skor yaitu : Sangat Tidak Setuju (5), Tidak Setuju

(4), Netral (3), Setuju (2), dan Sangat Setuju (1)

30
3.1 Tabel Blueprint Skala Kinerja Guru by Carlos J Guzman.

N Dimensi Indikator Item Tota


o Pernyataan Pernyataan l
(+) (-)
1. Disiplin a. Bijak dalam 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10
berbagai bidang
pelajaran.
b. Memiliki ide
yang logis
c. Penalaran untuk
merancang
akademik
2. Gaya a. Komunikasi 11,12,13,14,1 16,17,18,19,2 10
Mengajar b. Peduli 5 0
c. Antusias
d. Kerjasama
e. Suka Menghargai
3. Manajeme a. Merasa aman 21,22,23,24,2 26,27,28,29,3 10
n Kelas b. Menyenangkan 5 0
c. Hubungan
interpersonal
dengan siswa
4. Pengajaran a. Efisiensi dalam 31,32,33,34,3 36,37,38,39,4 10
Guru mengajar 5 0
b. Kesabaran
c. Mampu
mengambil
keputusan
akademik.
Total 40

2. Skala Etos Kerja

Skala etos kerja ini menggunakan dimensi dari Gregory C Petty

(1990), Etos kerja adalah menyatakan etos kerja sebagai karakteristik yang

31
harus dimiliki pekerja untuk dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal

yang terdiri dari Bekerja Baik Dengan Orang Lain, Berjuang Untuk

Kemajuan, Dapat diandalkan, dan Penerimaan Tugas.

Skala ini terdiri dari soal Favourable dan Unfavourable. Pada soal

Favourable ini memiliki skor yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral

(N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya, pada soal

Unfavourable ini memiliki skor yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

32
3.2 Tabel Blueprint Skala Etos Kerja by Pretty

N Dimensi Indikator Aitem Tota


o l
F UF

1. Bekerja a. Ramah 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10


baik dengan b. Menyenangka
orang lain n
c. Bermanfaat
d. Apresiasi
e. Sabar
2. Berjuang a. Cerdik 11,12,13,14,1 16,17,18,19,2 10
untuk b. Dedikasi 5 0
kemajuan c. Gigih
d. Tekun
e. Mandiri
3. Dapat a. Ikuti arahan 21,22,23,24,2 26,27,28,29,3 10
diandalkan b. Dapat 5 0
diandalkan
c. Jujur
4. Penerimaan a. Kerjasama 31,32,33,34,3 36,37,38,39,4 10
tugas b. Teliti 5 0
c. Fokus
d. Tepat waktu
A. Bertanggung
jawab
Total 40

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Validitas merupakan suatu pengukuran yang ditujukan kepada tingkat

kevalidan suatu instrumen. “Validitas ini menunjukkan sejauh mana data yang

bersatu tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.”

33
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal,

yaitu “validitas yang dicapai apabila ada kesesuaian antara bagian – bagian

instrument secara menyeluruhan”.

Validitas isi dilakukan oleh professional judgment dan hal ini data

penting dari narasumber.

2. Uji Reliabilitas

Realibitas adalah suatu hasil isntrumen yang cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengutip data karena instrumen tersebut adalah

baik. Alat ukur dikatakan apabila mempunyai ketetapan, keajekan, atau

adanya unsur konstan dalam alat ukur tersebut. Ini berarti alat ukur tersebut

tidak mengalami perubahan jadwal apabila diuji coba atau diteskan kepada

subjek secara terus menerus.

Jenis reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas

internal. Realibilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari

satu kali hasil pengetesan. Dalam penelitian ini untuk menguji realibitas

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Jika r hitung > dari r tabel maka

intrumen dikatakan reliabel. Pengolahan data untuk uji realibitas dalam

penelitian ini menggunakan program SPSS versi 22 for Windows.

Hasil reabilitas skala Etos Kerja dan Skala Kinerja Guru sama - smaa

sebesar 0,947 dari jumlah 57 aitem.

34
3. Beda Daya Aitem

Analisis daya beda yaitu mengkaji soal pernyataan tes, dari segi

kemampuan tes tersebut dalam membandingkan guru yang termasuk kedalam

kategori yang rendah ke kategori yang lebih tinggi.

Sebelum memulai penelitian (alat ukur) yang digunakan dalam

penelitian yang sesungguhan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba (Try

Out) kepada keseluruhan guru di SDN 130 Pekanbaru yang berjumlah 23

orang. Uji coba (try out) ini bertujuan untuk melihat hubungan yang kuat

antara aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal disebut

konsitensi aitem total (Azwar, (dalam Rifka 2016). Dengan bantuan aplikasi

IBM Statistic SPSS 2016 for windows.

Secara spesifik pemilihan aitem berdasarkan hubungan aitem total,

biasanya digunakan batasan diatas 0,30. Seluruh aitem yang mencapai

hubungan korelasi minimal 0,30 itu artinya daya beda dianggap baik.

Sedangkan aitem yang memiliki dibawah dari 0,30 dapat dikatakan sebagai

aitem yang memiliki daya beda yang buruk. Dengan katakan lain aitem yang

koefisiennya <0.30 maka dianggap gugur.

Berdasarkan hasil uji indeks daya beda terdapat 40 aitem skala etos

kerja, diperoleh aitem yang dinyatakan valid ada 30 aitem dan aitem yang

gugur ada 10 aitem. Dengan indeks daya beda bergerak dari 0,340 sampai

0,845. Berikut ini blue print uji indeks daya beda aitem skala etos kerja.

35
Tabel 3.3 Blue print Skala Etos Kerja Hasil Try Out:

Dimensi Aitem Jumlah


F UF Valid Gugur
* *
Bekerja Dengan Baik 1,2,3,4,5 6*,7 ,8,9 ,10 7 3
Berjuang Untuk 11,12,13,14,15 16*,17,18,19,20 9 1
Kemajuan
Dapat Diandalkan 21,22,23,24,25 26*,27,28*,29*,30* 6 4
Penerimaan Tugas 31,32,33,34,35 36*,37,38*,39,40 8 2
Jumlah 30 10 30 10
*
Keterangan : aitem gugur
Berdasarkan tabel try out skala etos kerja diatas, terlihat ada beberapa aitem
yang valid dan gugur. Maka selanjutnya disusun blue print skala penelitian etos kerja.

Tabel 3.4
Blueprint Skala Etos Kerja Penelitian

Dimensi Favourable Unfavourable Jumlah


Bekerja dengan 1.2.3,4,5 6,7 7
baik
Kemajuan 8, 9, 10,11,12 13,14,15,16 9
Dapat diandalkan 17,18,19,20,21 22 6
Penerimaan tugas 23,24,25,26,27 28,29,30 8
Jumlah 19 11 30

Sementara itu, berdasarkan hasil uji indeks daya beda dari 40 aitem skala
Kinerja Guru diperoleh aitem yang dinyatakan valid dengan jumlah 30 aitem dan
aitem yang gugur ada 10 aitem, dengan indeks daya diskriminasi bergerak dari 0,444
sampai 0,754.

36
Tabel 3.5 Blue print hasil Kinerja Guru Hasil TO

Dimensi Aitem Jumlah

FA UF VALID GUGUR

Disiplin 1*,2,3*,4,5* 6,7,8*,9*,10* 4 6


Gaya Mengajar 11,12,13,14,15 16,17*,18*,19*,20* 6 4
Manajemen Kelas 21*,22,23,24,25 26*,27,28,29*,30 7 3
Pengajaran Guru 31,32,33,34,35 36,37,38,39,40 10 0

Jumlah 20 20 27 13

Berdasarkan tabel try out skala etos kerja diatas, terlihat ada beberapa aitem yang
valid dan gugur. Maka selanjutnya disusun blue print skala penelitian Kinerja Guru :

Tabel 3.6 Blueprint Hasil Penelitian Kinerja Guru

37
Dimensi Favourable Unfavourable Jumlah

Disiplin 1,2,3 4,5,6 6


Gaya Mengajar 7,8,9 10,11,12 6
Manajemen Kelas 13,14,15 16,17,18 6
Pengajaran Guru 19,20,21,22.23 24,25,26,27 9

Jumlah 14 13 27

G. Analisis Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono dalam penelitian kuantitatif analisis data kegiatan

setelah data dari seluruh responden terkumpul. Adapun teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah chi square

38
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian disimpulkan bahwa Adanya hubungan yang signifikan

antara etos kerja dengan kinerja guru di SDN 130 Kota Pekanbaru, dengan

kata lain hipotesis diterima.

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah, untuk meningkatkan etos kerja dan kinerja tidak

hanya dilakukan oleh guru melainkan seluruh pihak terkait agar di SDN

130 Kota Pekanbaru memiliki kualitas yang lebih baik

2. Bagi Guru, selalu meningkatkan profesionalitas dalam bekerja dengan

meningkatkan etos kerja sehingga kinerja yang dihasilkan tinggi dan

mampu mendidik dengan baik, karena pendidikan adalah faktor penting

bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia demi terciptanya

pembangunan nasional

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan

untuk menambah referensi pengetahuan peneliti tentang etos kerja

terhadap kinerja guru dan sebagai bahan acuan serta referensi pada

penelitian sejenis di masa berikutnya

47
DAFTAR PUSTAKA

A. Tabrani Rusyan, dkk. 1989. “Pendekatan Proses Belajar Mengajar”. Bandung:


Remaja Karya.

Adibah Wahdanfiari Ayuk.”Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman


Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Kediri”.(Tulung Agung. Skripsi Tidak diterbitkan,2014).

Ahmadiansah Reza:2016.” Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap


Kinerja Guru SMK Muhammadiyah Salatiga”. Salatiga. Program Pascasarjana
Magister Sains Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana.Vol.01.No.02.

Anoraga, Drs.Pandji,1992, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta

Badeni, M.A.2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: CV.Alfabeta.

Basri Ashar. 2016. Pengaruh Etos Kerja dan Budaya Kerja Islami Terhadap Kinerja
Guru di SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.

Daradjat Achmad Tubagus. 2015. “Pentingnya Budaya Kerja Tinggi dan Kuat
Absolute”.PT. Refika Aditama. Bandung

Dami Anselmus Zummy. 2012. “Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Etos Kerja
Dengan Kinerja Guru Di SMA Methodist I Palembang”. Jurnal. Universitas PGRI
Nusa Tenggara Timur

Dewi Anggia Tiara. 2015. “Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMA SE – Kota Malang”. Jurnal. Universitas
Muhammadiyah Metro.
D.U Gede, (2012).”5/S Sebagai Salah Satu Pendidikan Etos Kerja di PT WYZ di
Tangerang”. Jakarta. Fakultas Psikologi. Universitas Persada Indonesia.

Edi Kusnadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Ramayana Press,2008), h.108

Federika. (2016). Pengaruh Etos Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
Skripsi. Universitas Sanata Darma Yogyakarta

Greenberg,J. & Baron,R.A.(2002) Behavior in Organization: Understending and


Managing the Human Side of Work (6th ed), Saddle River,NJ: Printice Hall.

Hamzah B, Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya, (Jakarta:
Bumi Aksara,2012), h 71.

Hidayat Taufik.:2008. “Komponen dan Perbandingan.” Jakarta, Program


Pascasarjana.Universitas Indonesia.

Hughes. V. 2006. Teacher Evaluation Practices and Teacher Job Satisfaction a


Disstertation Presented to the Faculty of the Graduate School University of Missouri-
Colombia.

Husni Irda. 2014 “Hubungan Etos Kerja dengan Kinerja Guru Di SMK Negeri 1
Lubuk Sikaping”.Jurnal. Universitas Negeri Padang.Vol.02. No. 1

Ibnu, Suhadi, dkk. 2003. “Dasar – dasar Metodologi Penelitian”. Malang:Diterbitkan


atas kerja sama Penerbit Universitas Negeri Malang dan Lembaga Universitas Negeri
Malang.

Iskandar Uray. 2013. “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja


Guru”. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan.

Johan, Saputra Ahmad. 2017. “Pengaruh Motivasi Kerja, Stress Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Yayasan Perguruan DR Wahidin
Sudirohusodo Medan”. Jurnal Manajemen Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
IBBI Medan.

Kande A.Fredrik. 2011. “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Guru
SMA/MA Di Kabupaten Alor”. Jurnal. Universitas Kristen Artawacana Kupang.

Kirom Cihwanul:2018.” Etos Kerja dalam Islam”.IAIN Kudus.Vol.01.No.01.

Luthans,F. (2007). “Organizational Behavior (11thed). Singapore:McGraw Hill


Company.

Marlina. (2015). ”Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin, dan Etos Kerja Terhadap
Kinerja Guru SLTA Negeri di Kecamatan Baolan Kabupaten Toli-
Toli”.Palu.Magister Manajemen. Universitas Tadulaku.Vol. 03. No. 07.

Migdol. (2012). Tesis; Hubungan Kepribadian Tipe A, Kepribadian B, dan Etos


Kerja dengan Kepuasan Kerja Guru – Guru SD UPTD Kulawi, Kab Sigi, Sulawesi
Tengah: Dipublikasikan

Muhson Ali. (2004).”Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebuah Harapan”.


Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.Vol.02. No. 1

Murwati Hesti. 2012. Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi Kerja
dan Kinerja Guru di SMK Negeri Se – Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Masytah, Siti. (2017). Hubungan Motivasi Kerja Dengan Etos Kerja Karyawan Di
Mawar Bakery & Cake Shop. Skripsi. Universitas Medan Area

Minghui Gao and Qinghua Liu, Personality Traits of Effective Teachers Represented
in the Narratives of American and Chinese Preservice Teachers: A Cross-Cultural
Comparison, International Journal of Humanities and Social Science Vol. 3 No. 2,
2013.

Nugroho, E. (2008). Prinsip – Prinsip Menyusun Kuesioner. Malang:UB Press.


Nurdin Fajrani. 2017, pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru Honorer di SD Negeri 33/5 Mattoangin Kabupaten Pangkep. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Nurfuadi. Roqib, M. 2020. Kepribadian Guru Upaya Mengembangkan Kepribadian


Guru yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta:CV Cinta Buku

Patton, M.Q. (1990). “Qualitative Evaluation and Research methods. Second


Edition”. Sage Publication: United State of America.

Poerwandari. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian perilaku Manusia.


LPSP3.Universitas Indonesia

Prasetyaningrum, S. & Ni’matuzahroh. (2010). Observasi. Teori dan Aplikasi


Psikologi. Malang:Universitas Muhammadiyah Malang.

Pupuh Fathurrahman, Strategi Belajar Mengajar (Cet,1: Bandung: PT Refika


Aditama), h, 45 – 46.

Rahman Natawijaya. Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah (Bandung: CV


Alfabeta, 2006), h 22.

Sinamo, Jansen,.2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Darma


Mahardika.

Slameto. (2016).”Permasalahan – Permasalahan Terkait Dengan Profesi Guru


SD”.Salatiga.FKIP UKSW Salatiga.

Supardi, Kinerja Guru (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h, 23 – 25.

Soedjadi, Prawirosentono. 1999. “Kebijakan Kinerja Karyawan (Kiat Membangun


Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia”. Yogyakarta: Raja
Grafindo.
Sudarwan Danim. “Profesionalisasi dan Etika Kinerja Guru”. (Cet. 1 :Bandung:
Alfabeta, 2010), h 17

Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, h. 212

Susanto Ahmad. (2016) Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Depok:


Prenadamedia Group

Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta:PT Rineka Cipta.

Tasmara. Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.

Tasmara.T.(2002). Membudayakan etos kerja islami, Jakarta:Gema Insani Press.

Tasmara Toto, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima
Yasa,1995).

Tentama Fatwa:2015. “Peran Kepuasan Kerja terhadap Kinerja pada Guru Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Yogyakarta”. Yogyakarta. Fakultas Psikologi.Universitas
Ahmad Dahlan.Vol.14.No.01.

Wibowo. 2007. “Manajemen Kinerja Edisi Ketiga”. Jakarta: Rajawali Pers.

Y.J Maryam & Imron. 2021. “Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja
Guru Di MI Ma’arif Bulurejo”. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Magelang.

Yamin, Martinis dan Maisah. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada
Press. 2010

Waworuntu Jimmy.2020. Hubungan Antara Etos Kerja, Pengetahuan Manajemen,


Dan Kinerja Guru Teknologi Di Sulawesi Utara. Jurnal Psikologi Sains dan Profesi.
Universitas Negeri Manado. Vol.4,No.1.April 2020. 47 - 55
Wijaya Tomi. 2017. Hubungan Antara Iklim Kerja dan Kedisplinan dengan Kinerja
Guru Madrasah Aliyah Darul A’mal Metro. Tesis. Institut Agama Islam Negeri
Metro.

Yudana Made, Nyoman Natajaya, Cok Agus Ady Putra. 2017. Hubungan Motivasi
Berpretasi, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Etos Kerja Dengan Kinerja
Guru. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora. Universitas
Pendidikan Ganesha Indonesia.Vol 1.h 14-20.
LAMPIRAN A
LEMBAR VALIDASI
LAMPIRAN B
TABULASI DATA TRY OUT
TABULASI TRY OUT ETOS KERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5
2 5 1 5 5 1 5 4 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5
2 5 2 5 5 4 4 1 4 5
4 5 4 3 5 2 4 4 4 4
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
3 5 4 5 5 3 4 4 4 5
5 5 4 5 4 4 5 5 5 5
3 5 3 5 4 3 5 5 5 4
4 5 2 5 3 2 4 1 5 4
1 5 5 5 4 2 4 4 4 4
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1
2 4 2 4 4 2 4 4 4 2
4 4 2 4 4 2 4 2 4 4
2 4 3 4 5 2 4 4 5 4
4 4 5 4 3 4 4 4 5 5
2 5 4 5 5 4 5 5 5 4
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 4 3 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 4 5 4 4 2 2 5 5 5
5 4 5 4 4 3 2 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
5 5 5 5 4 1 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 1 1 5 5
5 4 5 5 5 3 3 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 3 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 1 5
4 5 5 5 5 5 5 5 1 5
3 4 2 4 4 4 4 4 2 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 1 5
4 5 5 4 4 3 4 5 5 5
4 5 5 4 4 3 4 4 4 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 4 5 5 5 2 5 5 5 5
4 5 2 4 5 4 5 5 5 5
4 4 5 4 5 2 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 4 4 5
3 4 4 3 4 3 4 4 4 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 TOTAL
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 197
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 176
5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 176
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 176
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 190
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 181
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 157
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 173
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 173
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 190
2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 168
4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 171
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 185
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 192
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 183
4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 167
5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 175
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 173
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 165
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 157
4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 163
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 160
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 192
TABULASI DATA TRY OUT KINERJA GURU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5
5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4
5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
4 3 4 3 3 2 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 2
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 1
3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3
4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
LAMPIRAN C
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ETOS KERJA

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 23 100.0

a
Excluded 0 .0

Total 23 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.974 57
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

EK1 255.17 457.241 .564 .974

EK2 255.09 458.628 .658 .974

EK3 255.04 457.498 .848 .973

EK4 255.17 457.514 .691 .974

EK5 255.09 462.083 .518 .974

EK8 254.78 469.178 .492 .974

EK10 255.04 455.771 .933 .973

EK11 254.96 460.316 .773 .974

EK12 255.04 457.589 .714 .974

EK13 255.26 455.929 .759 .974

EK14 255.43 461.711 .500 .974

EK15 255.17 459.514 .611 .974

EK17 255.13 466.573 .392 .974

EK18 255.04 453.134 .900 .973

EK19 255.00 455.091 .839 .973

EK20 255.09 454.447 .829 .973

EK21 255.17 455.605 .768 .974


EK22 255.17 457.332 .815 .973

EK23 255.00 456.909 .908 .973

EK24 255.22 462.996 .553 .974

EK25 255.70 452.494 .542 .974

EK27 255.30 455.130 .589 .974

EK31 254.87 466.028 .551 .974

EK32 255.17 457.696 .798 .974

EK33 255.09 461.083 .657 .974

EK34 255.39 450.704 .743 .974

EK35 255.13 457.846 .798 .974

EK37 255.13 459.300 .729 .974

EK39 255.17 452.150 .627 .974

EK40 255.26 451.929 .682 .974

KG2 254.96 460.771 .749 .974

KG4 255.04 454.043 .862 .973

KG6 257.09 479.810 -.108 .978

KG7 255.39 466.249 .440 .974

KG11 254.78 468.178 .573 .974

KG12 255.00 457.364 .885 .973

KG13 254.83 465.332 .670 .974


KG14 254.96 458.498 .869 .973

KG15 255.00 456.909 .908 .973

KG16 255.48 440.625 .683 .974

KG22 255.04 464.316 .517 .974

KG23 255.09 452.356 .587 .974

KG24 255.13 452.482 .900 .973

KG25 255.04 459.225 .764 .974

KG27 255.00 459.000 .803 .974

KG28 254.96 461.589 .706 .974

KG30 254.78 469.178 .492 .974

KG31 255.17 447.059 .829 .973

KG32 255.17 454.877 .797 .973

KG33 255.04 457.862 .830 .973

KG34 254.91 462.538 .699 .974

KG35 254.87 465.119 .606 .974

KG36 255.04 456.862 .744 .974

KG37 255.00 456.909 .908 .973

KG38 255.48 462.625 .481 .974

KG39 255.26 469.929 .237 .975

KG40 255.13 468.391 .308 .975


LAMPIRAN D
ANGKET PENELITIAN
LAMPIRAN E
TABULASI DATA PENELITIAN
TABULASI DATA KINERJA GURU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 5 4 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
2 5 2 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5
4 5 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
3 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5
4 5 2 5 3 2 4 1 5 4 5 5 5
1 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 5 4 5
4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 5 4 4
2 4 3 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5
4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4
2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
14 15 16 17 18 19 20 21 22
5 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 4 5
5 5 5 4 5 5 5 4 5
4 4 3 5 5 5 5 3 4
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5
4 4 2 2 5 5 5 4 5
4 4 3 2 5 5 5 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 5 5 5 4 5
5 5 5 3 5 5 5 3 4
5 4 1 4 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 3 3 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 3 4
4 4 3 5 5 5 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4
23 24 25 26 27 TOTAL
5 5 5 5 5 132
5 5 5 5 5 114
5 5 5 5 5 115
5 5 5 5 5 114
5 5 5 5 5 129
5 5 5 5 5 120
2 4 4 4 4 107
5 5 5 5 5 111
5 5 5 5 5 111
5 5 5 5 5 129
5 4 4 3 4 112
5 4 4 3 4 114
5 5 4 5 5 121
5 5 5 4 5 128
5 5 5 2 5 119
2 4 5 4 5 107
5 4 5 2 4 116
5 5 5 5 5 111
5 4 4 5 5 108
4 4 4 4 4 103
4 4 4 3 4 110
4 3 4 3 4 110
5 5 5 5 5 127
TABULASI DATA ETOS KERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 5 4 5 5 5 5 5
2 5 1 5 5 1 4 4 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
2 5 2 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5
4 5 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
3 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5
5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5
4 5 2 5 3 2 4 1 5 4 5 5 5
1 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5
2 5 2 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5
2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 5 4 5
4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 5 4 4
2 4 3 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5
4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4
2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
14 15 16 17 18 19 20 21 22
5 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 4 5
5 5 5 4 5 5 5 4 5
4 4 3 5 5 5 5 3 4
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5
4 4 2 2 5 5 5 4 5
4 4 3 2 5 5 5 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 5 5 5 4 5
5 5 5 3 5 5 5 3 4
5 4 1 4 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 1 1 5 5 5 5
5 5 3 3 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 3 4
4 4 3 5 5 5 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4
23 24 25 26 27 28 29 30 TOTAL
5 5 5 5 5 5 5 5 147
5 5 5 5 5 5 5 5 129
5 5 5 5 5 5 5 5 130
5 5 5 5 5 5 5 5 129
5 5 5 5 5 5 1 5 140
5 5 5 5 5 5 1 5 131
2 4 4 4 4 4 2 4 117
5 5 5 5 5 5 5 5 126
5 5 5 5 5 5 5 5 126
5 5 5 5 5 5 1 5 140
5 4 4 3 4 5 5 5 127
5 4 4 3 4 4 4 5 127
5 5 4 5 5 5 5 5 136
5 5 5 4 5 5 5 5 143
5 5 5 2 5 5 5 5 134
2 4 5 4 5 5 5 5 122
5 4 5 2 4 4 4 5 129
5 5 5 5 5 5 5 5 126
5 4 4 5 5 5 5 5 123
4 4 4 4 4 4 4 4 115
4 4 4 3 4 4 4 5 123
4 3 4 3 4 4 4 5 123
5 5 5 5 5 5 5 5 142
LAMPIRAN F
UJI HIPOTESIS
Correlations

etos kerja kinerja guru


**
etos kerja Pearson Correlation 1 .861

Sig. (2-tailed) .000

N 23 23
**
kinerja guru Pearson Correlation .861 1

Sig. (2-tailed) .000

N 23 23

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai