Diajukan oleh:
NIM: 30301900235
FAKULTAS HUKUM
SEMARANG
2023
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
derajat
(Q.S. 58 : 11)
Persembahan :
2. Almamaterku UNISSULA
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada Penulis terutama dalam
penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam menjalani
kehidupan yang telah menuntun umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman
terdapat beberapa kendala. Namun, berkat bantuan, motivasi, dukungan serta do’a
dari berbagai pihak, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
lancar. Oleh karena itu, dengan segala hormat serta kerendahan hati, Penulis
1. Kedua orang tua beserta kakak dan adik Penulis, atas dukungan,
motivasi, dan do’a setiap saat dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Dr. Bambang Tri Bawono S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum
4. Dr. Hj. Widayati S.H., M.H. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
v
kesempatan magang (internship) di PT KIW selama 6 bulan hingga Saya
5. Dr. Achmad Arifullah, SH, M.H. selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu
7. Dr. Hj. Peni Rinda Listyawati, S.H., M.Hum. selaku Dosen Wali sejak
8. Dr. Denny Suwondo, SH, MH selaku Dosen yang telah menyetujui judul
12. Temen-temen dari Lembaga Semi Otonom Debat, Peradilan Semu, dan
vi
berbagai kegiatannya sehingga Penulis tidak merasa jenuh dalam
13. Serta seluruh pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu-persatu, yang
Demikian ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan semua pihak dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
vii
ABSTRAK
E-commerce adalah suatu transaksi jual beli secara elektronik melalui media
internet. E-commerce merupakan bentuk perdagangan yang mempunyai
karakteristik tersendiri yaitu tidak bertemunya konsumen dan pelaku usaha
melainkan melalui media internet. Dengan tidak bertemunya kedua pihak dalam
transaksi tersebut, sering terjadi perselisihan yang merugikan konsumen. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui mekanisme dan akibat hukum yang timbul
serta perlindungan hukum dan solusi terhadap konsumen yang membeli smartphone
berstatus black market di e-commerce yang ditinjau dari Undang-undang No. 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Metode penelitian yang digunakan Penulis yaitu dengan pendekatan
penelitian yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yang
menggunakan data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data
studi kepustakaan dan metode analisis data berupa data kualitatif.
Dari penelitian ini, terdapat 4 mekanisme dalam transaksi jual beli melalui
e-commerce yaitu penawaran, penerimaan, pembayaran, dan pengiriman. Akibat
hukum dalam transaksi jual beli e-commerce dikatakan sah sesuai dalam Pasal 18
ayat (1) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Perlindungan hukum
terhadap konsumen terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 8
Tentang Perlindungan Konsumen. Solusi bagi konsumen yang membeli
smartphone berstatus black market di e-commerce dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu melalui litigasi dan non litigasi seperti mediasi, arbitrase, dan konsiliasi.
Kata Kunci : Analisis Yuridis, Perlindungan Hukum Konsumen, Smartphone
Black Market, E-Commerce, Perlindungan Konsumen
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
x
B. Perlindungan Konsumen ....................................................................................... 25
1. Pengertian Perlindungan Konsumen ................................................................. 25
2. Asas Asas Perlindungan Konsumen .................................................................. 27
3. Tujuan Perlindungan Konsumen ....................................................................... 29
4. Hak dan Kewajiban Konsumen ......................................................................... 30
5. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha .................................................................... 31
C. Smartphone Black Market ..................................................................................... 33
1. Pengertian Black Market ................................................................................... 33
2. Gambaran Umum Smartphone Black Market ................................................... 34
3. Dampak Smartphone Black Market bagi Perekonomian Indonesia .................. 35
D. Jual Beli Melalui E-commerce .............................................................................. 36
1. Pengertian E-commerce..................................................................................... 36
2. Akibat Hukum Jual Beli Melalui E-Commerce ................................................ 37
3. Jenis-Jenis Transaksi Dalam E-commerce ........................................................ 39
4. Kelebihan dan Kekurangan Jual Beli Melalui E-commerce.............................. 44
BAB III.............................................................................................................................. 53
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................. 53
A. Mekanisme dan Akibat Hukum Jual Beli Smartphone Berstatus Black Market
Melalui E-commerce ..................................................................................................... 53
1. Mekanisme Jual Beli Smartphone Melalui E-commerce .................................. 53
2. Akibat Hukum Perjanjian Jual Beli Smartphone Melalui E-Commerce ........... 65
B. Perlindungan Hukum dan Solusi Terhadap Konsumen Yang Membeli Smatphone
Berstatus Black Market di E-commerce Sesuai Dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Pelindungan Konsumen................................................................................................. 75
1. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Yang Membeli Smatphone
Berstatus Black Market di E-commerce Sesuai Dengan UU No. 8 Tahun 1999
tentang Pelindungan Konsumen ................................................................................ 75
2. Solusi Terhadap Konsumen Yang Membeli Smatphone Berstatus Black Market
di E-commerce Sesuai Dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen ................................................................................................................. 80
BAB IV ........................................................................................................................... 106
PENUTUP ....................................................................................................................... 106
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 106
1. Mekanisme dan Akibat Hukum Perjanjian Jual Beli Smartphone Berstatus
Black Market melalui E-commerce ......................................................................... 106
xi
2. Perlindungan Hukum dan Solusi Terhadap Konsumen Yang Membeli
Smatphone Berstatus Black Market di E-commerce Sesuai Dengan UU No. 8 Tahun
1999 tentang Pelindungan Konsumen ..................................................................... 107
B. Saran.................................................................................................................... 108
1. Bagi Konsumen ............................................................................................... 108
2. Bagi Pelaku Usaha dan Pemerintah................................................................. 108
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 110
A. Buku .................................................................................................................... 110
B. Peraturan PerUndang-undangan .......................................................................... 111
C. Jurnal ................................................................................................................... 111
D. Kamus Hukum dan Kamus Lainnya ................................................................... 111
E. Intermet ............................................................................................................... 111
xii
BAB I
PENDAHULUAN
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”2.
Maka dari itu konsumen adalah suatu orang yang memiliki kebutuhan dalam
rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk
1
https://money.kompas.com/read/2021/09/11/195821026/apa-yang-dimaksud-dengan-konsumen
diakses pada 18 September 2022 pada pukul 16.25
2
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45288/uu-no-8-tahun-1999 diakses pada 15 September
2022 pada pukul 16.25
1
dikonsumsi pribadi3. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud
dengan konsumen ialah setiap orang yang memakai barang atau jasa yang
kembali.
Salah satu cara agar dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yaitu
selalu membutuhkan apa yang dimiliki orang lain. Oleh karena itu jual beli
adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian
3
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-konsumen.html diakses 18 September 2022
pada pukul 09.18.
4
Muhammad, 2005, Sistem dan Presedur Operasional Bank Syariah, UII Parts, hal. 22
2
Namun dalam setiap transaksi baik jasa atau dagang pihak yang
seringkali diuntungkan yaitu pihak penjual atau pemberi jasa. Hal ini
yang lebih dari biaya atau harga yang mereka tawarkan. Terutama penjual
yang selalu membeli barang dari tangan produsen yang mempunyai harga
atau biaya yang lebih murah daripada harga barang yang ia jual kembali
lebih mahal daripada biaya yang penjual keluarkan untuk produk yang
dibeli konsumen.
secara langsung dengan harga yang lebih mahal. Konsumen lebih memilih
merasa dapat melakukan apa saja dengan lebih mudah. Selain itu, dengan
satu bukti nyata saat ini yaitu dengan adanya keberadaan internet.
3
dunia. Jaringan ini tersusun dan terorganisir melalui telepon atau satelit 5.
transaksi jual beli suatu produk menjadi lebih mudah. Sebelum adanya
internet, manusia selalu melakukan transaksi jual beli secara langsung yaitu
dengan datang ke suatu pasar atau toko untuk mencari dan memenuhi
kebutuhan mereka.
Terlebih di era yang serba modern ini, telah muncul banyak aplikasi e-
commerce yang banyak menjual barang atau produk yang dibutuhkan dalam
cari aplikasi online shop atau e-commerce yang ada dan ketik di kolom cari
5
https://katadata.co.id/intan/berita/61ee4467db13b/internet-adalah-jaringan-komputer-ini-
pengertian-dan-sejarahnya diakses pada 18 September 2022 pukul 09.25
4
Meskipun di era revolusi industri 4.0, masih banyak masyarakat
kerugian yang dialami oleh konsumen dalam membeli suatu produk lewat
sudah banyak terjadi. Kasus ini disebabkan karena masyarakat lebih tergiur
dengan harga yang lebih murah dalam aplikasi e-commerce. Dengan harga
dengan lebih hemat. Salah satu contoh kasus penipuan yang sering terjadi
black market.
Black market atau pasar gelap ialah sektor kegiatan ekonomi yang
barang dagangan secara tak sah 6. Black market adalah istilah untuk
menyebutkan barang yang tidak resmi atau illegal, biasanya memiliki harga
yang lebih murah dari barang yang asli dan tidak berasuransi sehingga
klaim atau meminta ganti. Barang yang dijual dalam status black market
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_gelap diakses pada tanggal 8 September 2022 pukul 13.58
5
elektronik lainnya. Barang yang dijual di dalam black market atau pasar
gelap terkadang dapat berupa barang resmi namun dijual secara illegal
pasar yang ada, hal ini dikarenakan harga yang dijual oleh barang yang
berstatus black market cenderung lebih murah. Tentu saja, itu menjadi daya
tarik masyarakat untuk lebih memilih dan membeli barang dengan harga
yang lebih murah. Salah satu barang yang sering dijual dengan status black
online shop atau e-commerce yang menjual smartphone dengan harga yang
murah daripada harga yang biasa kita temui di toko smartphone secara
langsung. Dengan harga yang relatif lebih murah, pasti masyarakat lebih
berstatus black market. Tentu saja hal ini sangat merugikan bagi konsumen
yang kadang tidak tau bahwa smartphone yang ia beli ternyata berstatus
black market. Ketidaktahuan dan tidak ada informasi yang lengkap dari e-
6
sering terjadi kasus tersebut seharusnya mendapatkan perhatian khusus
usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
smartphone Black Market terdapat pada Pasal 4 (c) yang berbunyi “hak atas
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
7
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45288/uu-no-8-tahun-1999 diakses pada 15 September
2022 pada pukul 20.30
7
pelaku usaha yang berbunyi “memberikan informasi yang benar, jelas dan
jelas terkait produk yang mereka jual. Hal ini bertujuan untuk
konsumen.
B. Rumusan Masalah
8
2. Bagaimana perlindungan hukum dan solusi terhadap konsumen yang
C. Tujuan Penelitian
Perlindungan Konsumen.
D. Kegunaan Penelitian
9
bahwa hasil penelitian ini juga memiliki manfaat bagi semua pihak. Maka
dari itu, manfaat dari penelitian hukum ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
yaitu :
Perlindungan Konsumen.
2. Manfaat Praktis
sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Semarang.
10
Manfaat penelitian bagi mahasiswa yaitu dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi siapa saja yang ingin mengkaji lebih lanjut
commerce.
c. Bagi Masyarakat
commerce.
d. Bagi Pemerintah
e-commerce.
E. Terminologi
11
KONSUMEN”. Berdasarkan judul tersebut, maka terminologi dari judul
1. Analisis
2. Yuridis
arti hukum dan telah disahkan oleh pemerintah. Jika aturan tersebut
3. Perlindungan
yang membahayakan atau lebih bersifat negatif, sesuatu itu bisa saja
8
https://www.kbbi.web.id/analisis diakses pada tanggal 8 September 2022 pada pukul 21.54
9
https://brainly.co.id/tugas/7902015 diakses pada tanggal 8 September 2022 pada pukul 22.00
12
adanya Kepastian Hukum untuk memberi Perlindungan kepada warga
negara agar haknya sebagai seorang Warga Negara tidak dilanggar, dan
yang ada.
4. Hukum
5. Konsumen
diperdagangkan.11
6. Membeli
10
C.S.T. Kansil, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Cet Ke-8, Balai
Pustaka, Jakarta, hal. 38.
11
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45288/uu-no-8-tahun-1999 diakses pada 16 September
2022 pada pukul 05.15
13
uang. Contoh: Ibu pergi ke pasar untuk membeli beras dan sayur. Arti
7. Smartphone
8. Black Market
Pasar gelap atau black market ialah sektor kegiatan ekonomi yang
penjualan barang dagangan secara tak sah. Black Market adalah istilah
untuk menyebutkan barang yang tidak resmi atau ilegal. Barang black
market biasanya memiliki harga yang jauh lebih murah dari pada harga
12
https://kbbi.lektur.id/membeli diakses pada tanggal 8 September 2022 pukul 22.04
13
https://dianisa.com/pengertian-smartphone/ diakses pada tanggal 8 September 2022 pukul 22.08
14
https://sumsel.tribunnews.com/2021/09/24/arti-Black Market-dalam-belanja-online-berikut-
daftar-9-istilah-online-shop-yang-menjelaskan-kondisi-barang diakses pada tanggal 8 September
2022 pukul 22.10
14
F. Metode Penelitian
berikut :
1. Pendekatan Penelitian
2. Spesifikasi Penelitian
15
analitis. Penelitian deskriptif analitis dilakukan dengan menganalisis
a. Data Primer
b. Data Sekunder
16
sebuah informasi penting yang berkaitan dengan Penelitian karena
Tahun 1945
Perlindungan Konsumen
17
Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam
digunakan.
a. Studi Kepustakaan
yang diteliti.
18
b. Studi Lapangan
berdasarkan konteks.
5. Lokasi Penelitian
yang mana lokasi penelitian ini merupakan tahap yang sangat penting
19
penalaran-penalaran untuk menemukan kesimpulan yang logis sehingga
G. Sistematika Penulisan
sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah dalam 4 (empat)
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
20
ditinjua menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
Perlindungan Konsumen.
BAB IV PENUTUP
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melindungi; (2) unsur pihak-pihak yang melindungi; dan (3) unsur cara-
dan kedamaian bagi setiap orang atas segala bahaya atau resiko yang
mengancamnya.
15
Jimly Asshiddiqie dan M. Ali Safa’at, 2006, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, Jakarta, hal. 12.
16
Wahyu Sasongko, 2007, Ketentuan-ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen.
Universitas Lampung, Bandar Lampung, hal. 30.
22
Pengertian Hukum menurut Kamus Hukum adalah “peraturan-
bersifat umum karena berlaku bagi setiap orang, dan bersifat normatif
yang diakui secara resmi atau sah di dalam Negara. Dengan adanya
hukum yang berlaku, maka setiap aktifitas yang dilakukan oleh setiap
17
R.Subekti dan Tjitrosoedibio, 1999, Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 49.
18
Sudikno Martokusumo, 2005, Mengenal Hukum Satu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, hal. 4
23
adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum ke
(sanction). 21 Bentuk perlindungan hukum yang ada saat ini yaitu dengan
19
Wahyu Simon Tampubolon, 2016, Upaya Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Ditinjau Dari
Undang-undang Perlindungan Konsumen, Jurnal Ilmiah “Advokasi”, hal. 53.
20
Satjipro Rahardjo, 2003, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Kompas, Jakarta, hal. 121
21
Rafael La Porta, 1999, “Investor Protection and Corporate Governance; Journal of Financial
Economics”, No. 58, Oktober, Cammbridge hal. 9
24
legal protection merupakan kegiatan untuk menjaga atau memelihara
pelanggaran.
B. Perlindungan Konsumen
22
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, 2013, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis
dan Disertasi”, cet. 1, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, hal. 261.
23
Dyah Permata Budi Asri, 2018, Perlindungan Hukum Preventif Terhadap Ekspresi Budaya
Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta, Vol. 1 No. 1, Journal of Intellectual Property, Yogyakarta, hal. 18.
25
Kata konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau
sendiri, keluarganya, orang lain, atau makhluk hidup lainnya, dan tidak
melakukan pembelian
24
N.H.T Siahaan, 2005, Hukum Konsumen dan Perlindungan Konsumen, Panta Rei, Jakarta, hal.
30
26
perlindungan hukum terhadap konsumen. Dengan adanya perlindungan
konsumen, maka tiap orang tidak perlu khawatir terkait hak-hak dan
a. Asas Manfaat
b. Asas Keadilan
dalam UUPK ini dapat memberikan rasa adil kepada kedua pihak,
27
sesuai dengan posisinya baik konsumen maupun pelaku usaha. Oleh
karena itu di dalam UUPK telah mengatur secara jelas mengenai hak
usaha;
c. Asas Keseimbangan
dikonsumsi; dan
28
dapat memberikan Jaminan yang sama terhadap kedua pihak yaitu
mendapatkan infomasi;
29
f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
30
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
undangan lainnya.
lain:
dan keselamatan;
dan/atau jasa;
lain:
31
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
diperdagangkan;
undangan lainnya.
32
d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan;
dengan perjanjian.
Istilah black market hingga saat ini memna belum ada definisi yang
lain, black market atau pasar gelap adalah kegiatan atau transaksi
33
hingga barang resmi yang dijual secara gelap untuk menghindari
tertentu.
smartphone yang awalnya mahal karena ada pajak yang harus dibayar,
black market, dengan harga yang lebih murah sehingga konsumen dapat
produk smartphone masuk dari suatu Negara lain di Terminal Peti Kemas
25
https://kamus.tokopedia.com/p/pasar-gelap/ diakses pada 6 Oktober 2022 pukul 09.08
34
dikirim atau diteruskan kepada agen-agen. Selanjutnya para agen yang
Selain itu, ada juga yang menggunakan model “beli putus” yaitu
gelap atau black market sama halnya dengan toko atau kios yang tidak
memiliki izin usaha atau bangunan yang didirikan tanpa IMB (Izin
atau urusan pemilik barang, dan tempat usaha bukan tanggung jawab
melalui prosedur yang berlaku seperti pembayaran atas bea dan cukai
26
https://evolincomarine.wordpress.com/2013/01/06/black-market/ diakses pada 6 Oktober 2022
pukul 11.30
27
https://doktermuslim.wordpress.com/2010/10/22/jual-beli-barang-bm-black-market/ diakses
pada 6 Oktober 2022 pukul 11.50
35
yang timbul dari smartphone tersebut. Dengan melakukan pembayaran
1. Pengertian E-commerce
sebagai suatu transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet.
Istilah e-commerce hingga sat ini belum ada definisi yang seragam. Hal
Onno W. Purbo) adalah suatu satu set dinamis teknologi, aplikasi dan
36
barang/jasa dengan cara elektronik.28 Sehingga dapat dikatakan bahwa,
mutlak. Sedangkan secara terminologi, jual beli adalah tiap orang yang
kepemilikan. Definisi di atas dapat dipahami bahwa inti dari jual beli
yaitu suatu perjanjian tukar menukar yang dilakukan oleh kedua belah
pihak secara sukarela dengan cara menukar benda atau barang yang
28
https://sharingvision.com/2015/definisi-ecommerce/ diakses pada 6 Oktober 2022 pukul 16.10
37
ش ۡي ٰط ُن مِ نَ ۡال َم ِس ٰذ لِكَ بِاَنَّ ُه ۡم ِ َاَلَّذ ِۡينَ يَ ۡا ُكلُ ۡون
ۡ الر ٰبوا َل يَقُ ۡو ُم ۡونَ ا َِّل َك َما يَقُ ۡو ُم الَّذ
ُ َِّى يَت َ َخب
َّ طهُ ال
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
dalamnya.”
2. An-Nisa ayat 5
َّم ْع ُر ْوفًا
38
kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
3. An-Nisa ayat 29
ع ْن ت ََراض ِم ْن ُك ْم ۗ َو َل ٓ َّ ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َل ت َأ ْ ُكلُ ْٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِب ْالبَاطِ ِل ا
َ ِل ا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِ َج
َ ً ارة
39
barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan
konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce
bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
40
yang serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya
ada. Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan
atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk
tersebut.
41
dipilih salah satu yang dianggap paling efektif. Platform lain yang
menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain seperti
www.istockphoto.com.
42
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang
43
ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara
ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O. Hanya karena ada
kelebihan dan kekurangan yang dapat dialami oleh konsumen dan pelaku
29
https://clodeo.com/blog/konsep-dan-berbagai-jenis-e-commerce-di-indonesia/ diakses pada 10
Oktober 2022 pukul 09.56.
44
a) Kelebihan dan Kekurangan Bagi Pelaku Usaha
kemudian pada saat itu juga ada konsumen yang ingin memesan
30
Arip Purkon, 2014, Bisnis Online Syari’ah: Meraup Harta Berkah Dan Berlimpah Via Internet,
Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama, hal.20
45
mengoperasikannya. Banyak penyedia jasa yang menawarkan
mengeluarkan modal
Pelaku usaha hanya melakukan bisnis jual beli ini beberapa jam
5. Akses pasar yang lebih luas. Dengan adanya akses pasar yang
bebas
46
6. Pelanggan (konsumen) lebih mudah mendapatkan informasi
dikenal.
31
Ibid, hal. 20
47
Contohnya, konsumen yang memilih datang langsung
teknologi informasi.
data. Hal ini bisa terjadi, khususnya bagi yang belum mahir
48
(kurang berpengalaman) dalam menggunakan teknologi
informasi.
yang salah.
pelaku usaha.
Konsumen
konsumen, yaitu: 32
32
Rif’ah Roihanah, Perlindungan Hak Konsumen Dalam Transaksi Elektronik (E-Commerce), hal.
112
49
1) Home shopping. Pembeli dapat melakukan transaksi dari rumah
situs tersebut.
maupun c.
50
Contohnya, konsumen ingin membeli makanan khas suatu
33
Ibid, hal. 113
51
4) Tidak ada jaminan keamanan bertransaksi dan privasi, serta
cash.
hacker.
jaminan pengiriman.
52
BAB III
yaitu cara kerja dan seluk beluk dari suatu alat, perkakas, dan juga
bahwa mekanisme merupakan suatu istilah yang memiliki arti suatu cara
34
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/07/mekanisme-adalah.html diakses pada 14
Oktober 2022 pukul 10.36
53
buyer/customer sebagai pihak yang melakukan pembelian melalui
bertanggungjawab.
1. Penawaran
satu keuntungan jual beli melalui toko online ini adalah bahwa
pembeli dapat berbelanja kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi
54
berhubungan. Penawaran melalui Internet terjadi apabila pihak lain
keadaan barang yang akan dijual. Hal ini sesuai dengan Pasal 9
2. Penerimaan
55
ditujukan sebuah e-mail tersebut yang ditujukan untuk seluruh
suatu barang yang ditawarkan oleh penjual atau pelaku usaha. Setiap
usaha, dan jika calon pembeli atau konsumen itu tertarik membeli
salah satu barang yang ditawarkan, maka barang itu akan disimpan
pembayaran;
3. Pembayaran
56
semakin nyaman berbelanja melalui e-commerce tanpa harus keluar
4. Pengiriman
57
dilakukan secara aman, andal dan dapat beroperasi sebagaimana
58
e. Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga
petunjuk.
dengan pembeli saling bertemu secara lansung, namun dapat juga hanya
melalui media Internet, sehingga orang yang saling berjauhan atau berada
pada lokasi yang berbeda tetap dapat melakukan transaksi jual beli tanpa
harus bersusah payah untuk saling bertemu secara langsung. Hal ini
meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta biaya baik bagi pihak
35
Widi Nugraha Ningsih dan Mira Erlinawati, 2017, Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi
Online, SurakartaCV. Pustaka Bengawan, hal. 32
59
internet untuk mendapatkan informasi tentang beberapa produk yang
1. Iklan dapat dilihat pada berbagai produk, barang atau jasa yang
dengan produk (barang atau jasa) yang ditawarkan. Oleh karena itu,
60
menawar di dunia maya antara pihak-pihak yang terlibat dalam
e-commerce;
36
Ibid, hal. 34
61
untuk melakukan pembayaran yang aman dan mudah digunakan oleh
2. Transfer Bank
atau melalui klik BCA) jumlah yang dipesan paling lambat 3 hari
email atau fax. Setelah dana transfer masuk dan bukti transfer
3. Sistem Utang
akan ditarik dari rekening dengan cara debet. Contoh sistem tersebut
37
Abdul Halim Barkatullah, 2018, Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia, Bandung, Nusa
Media, hal. 75
62
adalah: Bank Internet Payment Sistem, Electronik Check, dan Open
4. Kartu Kredit
63
Dengan adanya beberapa sistem pembayaran di atas, konsumen jauh
a) Security
dikemudian hari;
b) Confidentiality
Perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yanng
c) Integrity
beli, yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya untuk jenis
d) Authentication
38
Setia Putra, 2014, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Melalui E-
Commerce, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 4, Nomor 2, hal. 295
64
Proses pengecekan kebenaran. Disini pembeli maupun penjual
e) Authorization
dan
f) Assurance
sering kita jumpai atau kita temukan. Perjanjian merupakan suatu istilah
suatu hubungan baik perjanjian kerja, perjanjian jual beli dan lainnya.
65
Perjanjian adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
dilakukan oleh pelaku usaha dengan konsumen. Jual beli adalah suatu
untuk membayar harga barang itu. Dari Pasal 1457 KUH Perdata dapat
39
M. Yahya Harahap, 1982, Segi-segi Hukum Perikatan, PT. Alumni, Bandung, hal. 3
66
menguntungkan, karena masing-masing pihak antara pelaku usaha dan
ditemukan yaitu unsur atau sifat konsensual dan esensial. Unsur atau
sifat konsensual dari jual beli ditegaskan dalam Pasal 1458 KUH
Perdata yang berbunyi “Jual beli dianggap sudah terjadi antar kedua
harus dengan uang. Apabila pembayaran atas penyerahan hak milik atas
suatu barang tidak dengan uang, maka hal itu tidak dapat disebut
kegiatan jual beli, terdapat syarat sah nya sebuah perjanjian pada saat
transaksi.
67
maupun diam-diam. Kemauan yang bebas sebagai syarat pertama
untuk suatu perjanjian yang sah, dianggap tidak ada jika perjanjian
Pasal 1329 KUH Perdata, yaitu bahwa setiap orang adalah cakap
40
R. Subekti, 2001, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermassa, Jakarta, hal. 135
68
menikah, walaupun belum berumur 21 tahun.41 Dalam Pasal 1330
Hal ini karena para pihak tidak bertemu secara fisik melainkan
41
Soepomo, 1986, Hukum Perdata Jawa Barat, Djambatan, Jakarta, hal. 25
69
melalui internet sehingga para pihak tidak dapat mengetahui
Hal ini seperti ditentukan dalam Pasal 1333 KUH Perdata bahwa
42
R. Subekti, op.cit., hal. 137
70
Makna suatu sebab yang tidak terlarang atau halal dalam konteks
hendak dicapai oleh para pihak yang terlibat. Isi dari suatu perjanjian
dari perbuatan hukum yang dilakukan itu. Apabila salah satu syarat
43
https://www.hukumonline.com/berita/a/4-syarat-sah-perjanjian-di-mata-hukum-
lt6273669575348/?page=3 diakses pada 15 November pukul 21.26
71
tidak pernah dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu
perikatan.
72
perikatan ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik
melainkan secara tertulis, lisan dan lainnya. Maka dari itu, kontrak
konsumen yang meragukan keabsahan atau sah nya suatu kontrak atau
kekuatan hukum yang sama dengan kontrak yang dibuat secara fisik atau
tertulis. Hal ini sesuai dengan Pasal 18 ayat (1) UU ITE bahwa Transaksi
44
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/hukum-perizinan/hal-hal-penting-dalam-perjanjian-
elektronik-clik-wrap-agreement- diakses pada 29 November pukul 10.36
73
dilakukan secara jarak jauh bahkan melampaui batas-batas negara
melalui internet serta para pihak tidak pernah bertemu atau tidak akan
pernah bertemu.
yaitu :
1. Dapat diakses
elektronik.
2. Dapat ditampilkan
3. Dapat keutuhannya
4. Dapat dipertanggungjawabkan
aman.
74
B. Perlindungan Hukum dan Solusi Terhadap Konsumen Yang Membeli
atas hukum yang berlaku. Selama kita masih tinggal di Indonesia harus
setiap apa yang kita perbuat terdapat hukum atau norma yang berlaku.
Salah satu contoh tindakan yang mempunyai hukum yang mengikat yaitu
menerima 642 (enam ratus empat puluh dua) aduan di luar pengaduan
aduan. Sementara dari toko online yang paling sering diadukan, urutan
75
pertama adalah Lazada dengan 18 (delapan belas) aduan, Akulaku
serta meminimalisir kerugian yang akan dialami oleh orang laiin. Selain
45
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/19/153100426/ylki--meski-dirugikan-konsumen-
indonesia-takut-melapor?page=all diakses pada 01 Desember 2022 pukul 18.25.
76
itu dengan adanya penegakan Perlindungan Hukum untuk mewujudkan
konsumen, maka tiap orang tidak perlu khawatir terkait hak-hak dan
berharap dapat tercipta regulasi yang lebih adil bagi semua pihak.
77
dapat mendorong iklim berdagang yang sehat serta lahirnya perusahaan
konsumen lebih lemah daripada pelaku usaha. Hal ini disebabkan karena
bersifat adil kepada semua pihak, baik untuk konsumen maupun pelaku
lebih teliti terhadap setiap penawaran yang diberikan oleh suatu situs
produk yang fiktif dengan harga murah agar konsumen tertarik dengan
78
smartphone diragukan. Selain itu, black market dilakukan untuk
menghindari biaya bea yang timbul dari smartphone yang dijual. Dengan
mengikuti gaya hidup dengan teman-teman yang lain. Tak jarang juga
harga yang turun drastis inilah yang harus kita waspadai sebagai
79
tersebut tidak ori atau asli bahkan bisa jadi smartphone tersebut
Produk yang dijual dengan cara diatas sama saja dengan produk
yaitu dengan melihat ada atau tidaknya nomor telepon yang dapat
dihubungi atau dimiliki oleh merchant atau pelaku usaha tersebut beserta
alamat lengkapnya. Hal ini sangat penting, karena kita sebagai konsumen
maka akan dapat mengurangi dampak kerugian yang dapat dialami oleh
konsumen.
Perlindungan Konsumen
80
Transaksi elektronik dalam dunia e-commerce terkadang menimbulkan
produsen atau pelaku usaha. Salah satu contoh yang sering terjadi yaitu
Smartphone black market merupakan salah satu jenis barang yang bisa
market alias ilegal. Selain ilegal, karena smartphone tersebut beredar dan
hanya dapat diakses melalui pasar gelap atau black market. Cara
terhindar dari biaya bea dan cukai yang ada di Indonesia. Hal ini jelas
81
sangat bertentangan dengan peraturan yang ada di Indonesia yang sangat
dari segi pendapatan pajak yang seharusnya dapat diterima dari bea yang
pelaku usaha dengan harga yang murah daripada harga pada umumnya
yang ada di pasaran. Misal saja harga pasaran smartphone merek iPhone
sedangkan yang dijual melalui e-commerce jauh lebih murah atau bahkan
lebih rendah dari harga tersebut. Perbandingan dan selisih harga yang
daripada harga pasaran, tidak membuat konsumen untuk berpikir dua kali
yang rela membeli produk tersebut untuk memenuhi gaya hidup yang
yang mereka beli sesuai dengan standar smartphone pada umumnya. Hal
ini perlu diperhatikan oleh konsumen yang seharusnya lebih cermat dan
82
waspada dengan terlebih dahulu membaca informasi lengkap terkait
melalui e-commerce.
merupakan salah satu kunci dari laku atau tidaknya sutu produk yang
83
memperhatikan hak-hak konsumen diatas, maka sudah dapat
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur menngenai kondisi
84
4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barnag dan/atau
85
mendapatkan perlindungan hukum, maka kedua belah pihak dapat
kondisi ekonomi;
konsumen.
platform e-commerce dan dapat diakses secara bebas. Dalam hal ini,
86
konsumen memang dituntut secara aktif, seperti membaca dengan
7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
87
Kelalaian dari produsen berakibat pada munculnya kerugian
dalam mengajukan ganti rugi. Hak inilah yang sering diabaikan oleh
hak konsumen diatas tidak diperhatikan oleh para pelaku usaha maka
segala kerugian yang dialami oleh konsumen harus siap ditanggung oleh
para pelaku usaha. Ada dua sebab timbulnya ganti rugi, yaitu ganti rugi
diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata. Ganti rugi karena perbuatan
melawan hukum adalah suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada
dirugikannya. 46
46
Salim H.S., 2003, Hukum Kontrak (Teori dan Tekniik Penyusunan Kontrak), Sinar Grafika,
Jakarta, hal. 100
88
bisnisnya melalui e-commerce. Regulasi dibuat untuk meminimalisir
Selain hak-hak konsumen yang menjadi acuan para pelaku usaha dalam
dalam Pasal 7 UUPK yang memuat apa saja kewajiban pelaku usaha.
dengan niatan yang baik atau tidak. Pada umumnya itikad baik
hanya bisa dinilai dan dimengerti oleh diri sendiri yaitu pelaku usaha
beritikad baik atau tidak, hal ini dapat dilihat sejak barang dirancang
89
membelanjakan uangnya atau melakukan transaksi jual beli kepada
produsen atau pelaku usaha. Hal ini perlu dilakukan oleh produsen
tetap harus memberikan pelayanan yang benar dan jujur untuk setiap
90
d) Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
yang dijual, harus tetap memperhatikan mutu barang yang dijual dan
maka para konsumen akan merasa nyaman dan bahkan akan terus
berlangganan;
diperdagangkan
91
dibelinya mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebelum
dengan perjanjian
Hal ini perlu dilakukan oleh para pelaku usaha apabila produk yang
92
Adanya Ketentuan Peraturan kewajiban pelaku usaha diatas, sudah
bisnis atau usahanya. Hal ini perlu dilakukan agar permasalahan terkait
market.
93
dirugikan oleh pelaku usaha. Sengketa konsumen juga dapat diartikan
sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha harus dapat diatasi oleh
94
c. Penyelesaian sengketa di luar Pengadilan sebagaimana dimaksud
(Pengadilan)
95
usaha melalui jalur litigasi, akan menimbulkan rasa permusuhan
bersangkutan;
sama;
96
Penyelesaian sengketa melalui Pengadilan dinilai sangat lambat
yang lama;
bersengketa;
97
d) Putusan Pengadilan tidak memuaskan
berumur 50-60 tahun. Dengan umur yang dapat dibilang tua atau
Luar Pengadilan)
98
Penyelesaian sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha
cara yang paling disukai oleh para pihak yang bersengketa. Sesuai
99
dalam menjalankan perannya dalam penyelesaian sengketa tetap
47
Janus Sidabalok, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jakarta, hal. 144.
48
Hanum Rahmaniar Helmi, 2015, Eksistensi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam
Memutus Sengketa Konsumen di Indonesia, Jurnal Hukum Acara Perdata, Vol. 1, No. 1, Hal. 81
100
harus diganti oleh produsen. Putusan majelis BPSK kemudian difiat
setempat dalam waktu paling lambat empat belas hari kerja sejak
UUPK.49
jika tidak menemui kesepakatan untuk damai atau tidak sepakat atas
antara lain :
a. Mediasi
49
Ibid, Hal. 82.
101
ayat 2 KMPP 350/MPP/12/2001). Dengan maksud Majelis
bersengketa.
b. Arbitrase
50
Ibid, Hal. 82.
102
pengadilan melalui cara arbitrase, pelaksanaannya berbeda
tersebut; dan51
c. Konsiliasi
51
Ibid, Hal. 82.
103
dalam upaya penyelesaiannya. Majelis berupaya untuk
formal dan biaya murah tidak tercapai.53 BPSK ini merupakan peradilan
depat, sederhana, dan dengan biaya murah sesuai dengan asas peradilan.
52
Ibid, Hal. 83.
53
Widijantoro, J dan Wisnubroto, Al, Efektifitas Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam
Upaya Perlindungan Konsumen, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, hal. 45.
104
maksimal 21 hari kerja setelah gugatan diterima sesuai dengan Pasal 55
UUPK dan tanpa ada penawaran banding yang dapat memperlama proses
para pihak yang bersengketa. Dan disebut murah, karena biaya yang
daerah.
merupakan salah satu rapor buruk dalam dunia e-commerce. Dari 642
(enam ratus empat puluh dua) aduan YLKI pada tahun 2017 telah
105
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
hari. Dalam transaksi jual beli, terdapat 2 (dua) pihak yang berperan
yaitu pelaku usaha dan konsumen. Dengan era yang modern ini, banyak
Perdata terdapat 4 (empat) syarat sah nya suatu perjanjian yaitu sepakat,
cakap, suatu hal tertentu, dan suatu sebab yang halal. Hal ini ditegaskan
106
penerimaan, pembayaran, dan pengiriman. Kemudian ada kewajiban
lain dengan sistem COD (cash on delivery), transfer bank, sistem utang,
konsumen sudah sering terjadi. Dengan 642 aduan yang diterima oleh
agar konsumen tidak merasa dirugikan. Hal ini sesuai dalam Pasal 1
107
yang merasa dirugikan atau mengalami sengketa dengan pelaku usaha
litigasi atau pengadilan maupun jalur non litigasi atau non pengadilan
sengketa tersebut.
B. Saran
1. Bagi Konsumen
maupun tipuan dengan harga barang yang jauh lebih murah. Selain itu,
konsumen.
detail teerkait produk atau barang yang dijual. Selain itu, pelaku usaha
108
wajib mencantumkan kontak yang bisa dihubungi oleh konsumen,
kedua pihak baik konsumen maupun pelaku usaha. Selain itu, Institusi
109
DAFTAR PUSTAKA
Q,S, Al-Baqarah
Q,S, An-Nisa
A. Buku
110
Widijantoro, J., & Al, W. (n.d.). Efektifitas Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen Dalam Upaya Perlindungan Konsumen.
Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya.
B. Peraturan PerUndang-undangan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
C. Jurnal
Asri, D. P. (2018). Perlindungan Hukum Preventif Terhadap Ekspresi
Budaya Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Journal
of Intellectual Property, 18.
Porta, R. L. (1999). Investor Protection and Corporate Governance.
Journal of Financial Economics, 9.
Putra, S. (2014). Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam
Transaksi Jual Beli Melalui E-Commerce. Jurnal Ilmu Hukum, 295.
Tampubolon, W. S. (2016). Upaya Perlindungan Hukum Bagi
Konsumen Ditinjau Dari Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Jurnal Ilmiah, 53.
D. Kamus Hukum dan Kamus Lainnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Hukum
E. Intermet
Abdi, H. (2021, Mei 29). Liputan. Retrieved from Liputan6.com:
https://hot.liputan6.com/read/4569178/pengertian-analisis-
menurut-para-ahli-kenali-fungsi-tujuan-dan-jenisnya
Anonym. (2016, October 10). Brainly. Retrieved from Brainly.co.id:
https://brainly.co.id/tugas/7902015
Badri, M. A. (2010, October 22). Pustaka Dokter Muslim. Retrieved
from Pustaka Dokter Muslim:
https://doktermuslim.wordpress.com/2010/10/22/jual-beli-
barang-bm-black
market/https://doktermuslim.wordpress.com/2010/10/22/jua
l-beli-barang-bm-black-market/
Clodeo. (2019, March 26). Retrieved from Clodeo:
https://clodeo.com/blog/konsep-dan-berbagai-jenis-e-
commerce-di-indonesia/
Comarine, E. (2013, January 6). Retrieved from
https://evolincomarine.wordpress.com/2013/01/06/black-
market/
111
Hukum Online. (2022, May 5). Retrieved from Hukum Online:
https://www.hukumonline.com/berita/a/4-syarat-sah-
perjanjian-di-mata-hukum-lt6273669575348/?page=3
Idris, M. (2021, September 11). Kompas.com. Retrieved from
Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2021/09/11/195821026/ap
a-yang-dimaksud-dengan-konsumen
Julianto, P. A. (2018, January 19). Kompas. Retrieved from
Kompas.com:
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/19/153100426/y
lki--meski-dirugikan-konsumen-indonesia-takut-
melapor?page=all
Prasojo, D. (2022, November 29). Daya. Retrieved from Daya:
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/hukum-
perizinan/hal-hal-penting-dalam-perjanjian-elektronik-clik-
wrap-agreement-
Prawiro, M. (2018, October 20). Maxmanroe.com. Retrieved from
Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-
konsumen.html
Pusat, P. (2000, April 20). JDIH BPK RI. Retrieved from JDIH BPK RI:
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45288/uu-no-8-
tahun-1999
Rohman, F. (2022, January 24). katadata.co.id. Retrieved from
katadata.co.id:
https://katadata.co.id/intan/berita/61ee4467db13b/internet-
adalah-jaringan-komputer-ini-pengertian-dan-sejarahnya
Seputar Pengetahuan. (2022, October 14). Retrieved from Seputar
Pengetahuan:
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/07/mekanisme
-adalah.html
Sharing Vision. (2022, October 6). Retrieved from Sharing Vision:
https://sharingvision.com/2015/definisi-ecommerce/
Tokopedia. (2022, October 6). Retrieved from Tokopedia:
https://kamus.tokopedia.com/p/pasar-gelap/
Wahyuny, W. (2021, September 24). Tribun Sumsel. Retrieved from
TribunSumsel.com:
https://sumsel.tribunnews.com/2021/09/24/arti-Black
Market-dalam-belanja-online-berikut-daftar-9-istilah-
online-shop-yang-menjelaskan-kondisi-barang
Wijaya, A. (2022, Juny 16). dianisa. Retrieved from dianisa.com:
https://dianisa.com/pengertian-smartphone/
Wikipedia. (2017, November 29). Retrieved from Wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_gelap
112
113