Kelalaian Konsumen Dalam Jual Beli Handphone Bekas Pada Situs Jual Beli Online
Di Awang-Awang Kabupaten Pinrang Dalam Perspektif Hukum Islam
Abstrak
Kelalaian Konsumen Dalam Jual Beli Handphone Bekas Pada Situs Jual Beli Online Di Awang-
Awang Kab. Pinrang Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam.Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana perlindungan konsumen terhadap kelalaian konsumen pada jual beli
handphone bekas di situs online serta perspektif hukum ekonomi islam Jenis penelitian yang
digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field reseach)dengan metode pendekatan
kualitatif, data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun Uji
keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji credibility, transferability, dependability,
confirmability. Kemudian untuk proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan yakni reduksi
data,penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum Terhadap
kelalaiam konsumen dalam jual beli handphone beekas pada situs online Hal ini sebagaimana
tertulis dalam pasal 62 ayat 1 yang berbunyi“pelaku usaha yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 13 ayat (2), pasal 15, pasal 17
ayat (1) huruf a, b, c, e ayat (2) dan pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
penjara atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar).”
1
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
Pendahuluan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya
disebut UUD NRI 1945) Pasal 1 ayat 3, yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum”.
Semuanya dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Jual beli merupakan salah
satu pemenuhan kebutuhan manusia. Namun, jual beli dahulu pada umumnya
dilaksanakan ditempat khusus, yaitu tempat bertemunya antara pedagang dan pembeli
untuk melakukan kegiatan tawar menawar. Seperti pasar, mall, supermarket, dan pusat
zaman modern ini untuk datang ke pusat perbelanjaan akan menyita waktu kerjanya dan
waktu istirahatnya. Oleh karenanya inisiatif manusia manusia modern mencari jalan jual
beli yang tidak menyita waktu dan dapat dilakukan dimana saja tanpa mengganggu
Bentuk kegiatan jual beli ini tentu mempunyai banyak nilai positif, diantaranya
kemudahan dalam melakukan transaksi karena penjual dan pembeli tak perlu repot
bertemu untuk melakukan transaksi. Online shop biasanya menawarkan barang, harga,
dan gambar. Dari situ pembeli memilih dan kemudian memesan barang yang biasanya
wilayah hubungan dagang atau bisnis, suatu transaksi bisnis (commerce) yang tidak lagi
dilakukan secara langsung (konvensional) melainkan dapat pula dilakukan melalui jasa
layanan internet dan teknologi internet ini dikenal dengan nama electronic commerce atau
Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul kelalaian konsumen dalam jual beli handphone bekas pada situs jual beli online
2
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
Metode
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research ) yaitu
penelitian yang dilakukan di lapangan atau dalam masyarakat, yang berarti bahwa
datanya di ambil atau di dapat dari lapangan atau masyarakat. 1 Berdasarkan dari
Landasan teori di manfaatkan sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai dengan
fakta lapangan.2
masyarakat selaku konsumen saja yang mendapat perlindungan, namun pelaku usaha
juga memiliki hak yang sama untuk mendapat perlindungan, masing-masing ada hak dan
mengontrol, sehingga tercipta sistem yang indusif saling berkaitan satu dengan yang lain
Seperti yang di katakan Saudari Rita Selaku pembeli handphone bekas disitus online
mengatakan bahwa:3
Pada saat pembelian handphone bekas saya tidak mendapatkan garansi oleh si
penjual .Saya cuman diberi perlengkapan handphone tersebut berupa dos
handphone dan carger tetapi saya tidak mengetahui apakah penjual lain jika kita
membeli handphoe kedia kita mendapatkan garansi atau tidak karna tempat saya
membeli handphone tidak mendapatkan kartu garansi karna mungkin handphone
yang dibeli bekas jadi tidak mendapatkan garansi tersebut.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pada saat pembelian handphone
bekas disitus online tidak semua penjual memberikan garansi kepada sipembeli .tetapi
1
Jusuf Soewadji, Pengantar Penelitian (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), h.21.
2
Azuar Juliandi and Saprinal Manurung, Metedologi Penelitian Bisnis, Konsep DanAplikasi : Sukses
Menulis Skripsi & Tesis Mandiri (Umsu Press, 2014).
3
Hasil Wawancara Saudari Rita (Tanggal 18 Juli 2022)
3
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
kecurangan apabila handphone yang dibeli mengalami kerusakan pada beberapa hari
pembelian,Dan juga mungkin garansi yang diberikan disesuaikan dengan type handphone
yang dibeli seperti merek IPHONE karna kebanyakan pembeli dengan merek tersebut
harus memilikih garansi resmi dari toko atau penjual agar orang-orang yang membeli
termudahkan,termasuk dalam urusan jual beli. Kita tidak perlu lagi datang ke pusat
perbelanjaan tetapi cukup dengan bermodal gedget (hanphone) dan internet. Kita bisa
Seperti yang di katakan ibu agustira selaku pembeli handphone di situs menyatakan
bahwa :4
pembelian handphone bekas di situs online pada saat bulan februari lalu,
Alasan saya kenapa tertarik berbelanja di situs online karna harganya relatif murah
dan terjangkau itulah mengapa saya membeli handphone bekas di situs online apa
lagi prosesnya cukup mudah untuk melakukan proses pembayaran karena penjual
sendiri yang membawakan langsung ke rumah sehingga saya bisa cek langsung
handphone yang di perjual belikan melalu situs online bagus atau tidak .
proses dalam pembelian dan menghemat waktu dan tenaga dengan kemudahan dari
belanja online tersebut.selain itu belanja online menarik minat orang-orang karena sangat
fleksibel bahkan bisa dilakukan sembari rebahan dan harga yang di tawarkan cukup
murah.
Pasal 4 UUPK menyebutkan bahwa hak konsumen diantaranya; hak untuk memilih
barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan
nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak atas informasi yang benar, jelas,
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; hak untuk mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
4
Hasil Wawancara saudari Agustira , Tanggal 15 juli 2022
4
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
Di sisi lain, kewajiban bagi pelaku usaha sesuai Pasal 7 UUPK diantaranya;
memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang
Seperti yang dikatakan bapak iwan pada saat melakukan proses pembelian hanphone
bekas di situs online masih terbilang masih aman dan memilikih kendalah yang terbilang
cukup rendah pada saat proses transaksi karna kebanyakan orang memang lebih memilih
membeli barang melalui situs online atau media sosial dan keterangan gambar yang
dilampirkan pada setiap unggahan foto produk yang sangat jelas sehingga dapat
memudahkan pembeli untuk menilai barang tersebut masih layak atau tidak untuk di
beli .tetapi ada beberapa orang sangat berhati-hati pada saat ingin memebli handphone
bekas di media sosial karna ketakutan yang dihasilakan dari banyaknya penjual online
yang melakukan penipuan sehingga masih banyak orang tidak tertarik membeli
5
Pasal 62 Undang undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
6
Hasil Wawancara saudara Iwan ,Tanggal 16 juli 2022
5
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
Di sisi lain, kewajiban bagi pelaku usaha sesuai Pasal 7 UUPK diantaranya;
memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian, dll. Lebih tegas lagi Pasal 8
UUPK melarang pelaku usaha untuk memperdagangkan barang/jasa yang tidak sesuai
dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi
spesifikasi barang yang Anda terima dengan barang tertera dalam iklan/foto penawaran
memperdagangkan barang.
ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai
dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Sedangkan, pelaku usaha itu sendiri
penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai
Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c,
huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
Seperti yang dikatakan ibu Sumarni selaku pembeli handphone bekas distus online
menyatakan bahwa :8
Metode yang saya gunakan pada saat pembelian handphone bekas yaitu cod
sitem bayar di tempat .Kenapa saya memilih metode pembayaran ini karna
pembayaran menurut saya sangat aman karna barang yang kita beli bisa di bayar
pada saat barang yang kita inginkan datang di tempat atau lokasi kita dan proses
pembayaran COD ini bisa dilakukan jika si penjual menyepakati proses pembayaran
ini sehingga kita lebih berhati-hati pada saat pembelian.Sehingga kita tidak merasa
7
Pasal 62 Undang undang NOMOR 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen
8
Hasil wawancara saudari sumarni,tanggal 12 juli 2022
6
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
takut pada saat belnja online tersebut.Tetapi metode yang ditawarkan di situs
tersebut bukan hanya metode pembayaran COD tapi masih banyak lagi pilihan yang
di tawarkan sehingga mempermudah orang-orang jika ingin melukan proses
pembayaran.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pembayaran yang dapat digunakan dalam proses transaksi dalam pembelian handphone
bekas di situs online ini terbilang cukup banyak metode pembayaran yang di
tawarkan ,kita bisa memilih metode pembayaran apa yang ingin kita gunakan pada saat
1) Hak atas keamanan, kenyamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan
jasa
2) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur dan mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
4) Hak untuk didengar pendapat atau keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakannya.
7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur secara tidak diskriminatif.
9
Pasal 1 Undang undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen.
7
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap atas barang
dimaksud.10
1) Barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga khusus,
standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau
guna tertentu.
4) Barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor,
persetujuan atau afiliasi.
9) Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain.
10) Menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya, tidak
mengandung risiko atau efek sampingan tanpa keterangan yang lengkap.
Pasal 17 ayat (1) UUPK juga melarang pelaku usaha membuat iklan yang mengelabui
konsumen. Bahkan, ketentuan ini menegaskan bahwa pelaku usaha tidak boleh
mencantumkan kualitas dan kuantitas barang, bahan, kegunaan, maupun harga barang
ataupun jasa yang sifatnya mengelabui konsumen. 12
8
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
Hal tersebut beriringan dengan aturan undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Elektronik (UU ITE), menurut undang-undang tersebut Transaksi Elektronik
yaitu perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan internet,
dan/atau media elektronik. 13
a) iktikad baik;
b) prinsip kehati-hatian;
c) transparansi;
d) akuntabilitas;
e) kewajaran
Sejalan dengan pasal 28 ayat 1 perbuatan yang dilarang dalam transaksi elektronik
yang menyebutkan bahwa “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
transaksi elektronik”, pada setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud,
dapat dikenakan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.14
Salah satu tujuan diterbitkannya UU ITE untuk memberikan kepastian hukum dan
perlindungan bagi pelaku e-commerce, namun tidak adanya definisi khusus untuk e-
commerce, yang ada dalam undang-undang tersebut hanya “transaksi elektronik” yang
memiliki makna luas yaitu perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan
komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
Tinjauan Hukum Islam Dalam Praktek Jual Beli Hp Bekas Di Situs Online
Pada konsep jual beli online semua unsur yang ada pada jual beli salam sudah
terpenuhi karena syarat dan rukun dalam jual beli online sudah terpenuhi dan ada pada
system jual beli ini. Dan sistem online bisa dilarang apabila dalam sistem jual beli ini
terjadi penipuan dan dalam transaksi pemesanan barang yang dipesan oleh pembeli tidak
sesuai dengan barang yang telah diterima oleh pembeli. Jadi sistem jual beli online ( e-
commerce ) dalam konteks hukum islam diperbolehkan karena dalam sistem jual beli ini
13
Pasal 1 Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
14
Pasal 28 Undang undang nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
9
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
tidak mengandung unsur penipuan, barang yang dijual sesuai dengan informasi yang
telah ada pada website yang disediakan oleh penjual. Dan sistem jual beli online ini sama
dengan sitem jual beli salam karena sudah memenuhi syarat dan rukun dalam jual beli
salam yaitu barang hanya dilihat dan disebut ciri-cirinya saja, serta sama ada yang
bertanggung jawab atas barang yang dijual, adanya ketentuan harga yang telah
Islam telah mengatur sejumlah barang atau komoditas yang halal dan yang tidak
semua yang halal bagi kepentingan bisnisnya, preferensi seseorang dalam Islam bukan
sekedar ditentukan oleh utility semata, tetapi oleh apa yang disebut sebagai maslahat
dengan atau tanpa meninggalkan aspek rasionalitas. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
diketahui bahwa rukun didalam jual beli dari bisnis aplikasi android adalah sebagai
berikut:
1. Ijab qabul, dilaksanakan pada saat pembeli memesan aplikasi android kepada
penjual, lalu penjual bersedia untuk memberikan aplikasi android tersebut pada
pembeli via email atau chat melalui whatsapp, direct message instagram atau line.
2. Orang yang berakad, yaitu adanya pihak penjual aplikasi android dan pihak pembeli.
3.Objek akad, didalam jual beli tersebut, objek akad yang diperjual- belikan adalah
aplikasi android berupa aplikasi streaming musik ataupun aplikasi edit foto. Adapun
mengenai syarat sahnya jual beli sebagaimana telah diuraikan pada bab ii, bahwa ada
Dari uraian yang telah disebutkan pada bab ii, maka jual beli online aplikasi
android ini tidaklah sah karena tidak terpenuhinya salah satu dari beberapa syarat
dalam jual beli, yaiu mengenai syarat objek jual beli, dimana objek transaksi jual beli
kerusakan dan objek jual beli tersebut haruslah kepemilikan penuh penjual. Dalam jual
beli online aplikasi android yang dijual merupakan objek barang yang tidak dimiliki
10
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
secara penuh oleh penjual, karena aplikasi android yang dijualnya ini merupakan hasil
daripembajakan(cracking).
Jual beli telah disahkan oleh Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’. Terdapat sejumlah
ayat al-Qur’an yang berbicara tentang jual beli, diantaranya dalam surah al-Baqarah,
2:275: “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”.
Adapun dalil sunnah diantaranya adalah Hadis yang diriwayatkan dari Rosulullah
SAW, Beliau bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu atas dasar saling ridha.” ketika
ditanya usaha yang paling utama, beliau menjawab: “Usaha seseorang dengan
tangannya sendiri, dan setiap jual beli yang mabrur”, Jual beli yang mabrur adalah
setiap jual beli yang tidak ada dusta dan khianat, sedangkan dusta adalah penyamaran
dalam barang yang dijual, dan penyamaran itu adalah penyembunyian aib barang dari
penglihatan pembeli. Adapun makna khianat itu lebih umum dari itu, sebab selain
menyamarkan bentuk barang yang dijual, sifat, atau hal-hal luar seperti dia
menyifatkan dengan sifat yang tidak benar atau memberitahu harta yang dusta.15
Dalam aktivitas jual beli, Islam mensyaratkan batasan-batasan tegas dan kejelasan
obyek (barang) yang akan dijualbelikan, yaitu:
1) Barang tersebut tidak bertentangan dengan anjuran syariah islam, memenuhi unsur
halal baik dari sisi substansi (dzatihi) maupun halal dari sisi cara memperolehnya
(ghairu dzatihi).
2) Obyek dari barang tersebut harus benar-benar nyata dan bukan tipuan. Barang
tersebut memang benar-benar bermanfaat dengan wujud tetap. Apabila barang itu
meliputi kebutuhan konsumsi, maka barang tersebut harus pula secara eksplisit
mencantumkan informasi tentang manfaat seperti informasi mutu dan gizi, komposisi
bahan dan masa kadaluwarsa.
3) Barang yang di jual belikan memerlukan media pengiriman dan distribusi yang tidak
hanya tepat, tetapi juga memenuhi standar yang baik menurut islam.
15
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah,(Jakarta:Kencana Prenadamedia Group,2013),h.,
16
Muhammad ,Aspek hukum dalam muamalah,(yogyakarta:Graha ilmu,2007),h.,94
11
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
4) Kualitas dan nilai yang di jual itu harus sesuai dan melekat dengan barang yang
akan diperjualbelikan . tidak diperbolehkan menjual barang yang tidak sesuai dengan
apa yang diinformasikan pada saat promosi dan iklan.
Ketika terjadinya risiko konsumen yakni penipuan/penglabuan yang terjadi pada jual
beli secara online didalam jual beli islam sebagai perbuatan Dosa, baik dalam
barang/harga semuanya diharamkan. Islam sudah menganjurkan bahwa setiap
aktifitas jual beli harus dilaksanakan pengelolaan manajemen yang baik (pencatatan
transaksi yang baik), agar tidak menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.
“من باع عيبا لم يبينه لم يزل في مقت هلال ولم تزل المالىكة تلعنه
“Siapa saja yang menjual cacat dan tidak menjelaskannya maka ia terus berada
dibawah kemurkaan Allah dan para malaikat terus melaknatnya".
Siapa saja yang mendapatkan sesuatu dengan jalan penipuan maka ia tidak memiliki
sesuatu itu karena penipuan itu tidak termasuk sarana kepemilikan, bahkan
merupakan sarana yang dilarang, harta yang diperoleh itu adalah harta haram.
Syariah Islam jika terjadi risiko/penipuan terhadap barang, maka orang yang merasa
tertipu memiliki khiyar. Ia boleh membatalkan akad dan juga boleh melanjutkannya.
Khiyar berarti mencari kebaikan dari dua perkara; melangsungkan atau membatalkan
sesuai kondisi masing-masing pihak yang melakukan transaksi. Jika terjadi
ketidaksesuaian barang terdapat khiyar ‘aib si pembeli boleh mengembalikan barang
yang dibelinya apabila barang itu terdapat suatu cacat yang mengurangi kualitas
barang itu.
Adapun cacat yang terjadi sesudah akad sebelum barang diterima, maka barang
yang dijual sebelum diterima oleh si pembeli masih dalam tanggungan si penjual. Jika
barang ada di tangan si pembeli, boleh di kembalikan serta diminta kembali uangnya.
Akan tetapi, jika barang itu sudah tidak ada lagi dan pembeli baru mengetahui bahwa
yang dibelinya itu ada cacatnya, maka hal itu si pembeli baru mengetahui bahwa yang
dibelinya itu ada cacatnya, maka dia berhak meminta ganti kerugian saja sebanyak
harga barang sebab adanya cacat itu.
Praktek jual beli handphone beaks pada situs jual beli online
Seperti yang dikatakan saudari Riska pembeli handphone bekas di situs online
( facebook) mengatakan bahwa :
17
Hasil wawancara saudari Riska ( 19 juli 2022)
12
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa padaa saat pembelian handphone
bekas di situs online atau (facebook) tidak semua handphone bekas yang diperjual
belikan memeiliki garansi atau semacam ganti rugi jika handphone yang sudah dibeli
mengalami kerusakan pada saat beberapa hari penggunaan oleh si pembeli.
Banyak faktor yang membuat konsumen tidak sadar jika banyak hal yang dirugikan ketika
bertransaksi dalam jual beli di antaranya :18
1. Konsumen menjadi objek aktifitas bisnis yang dapat diraup keuntungan sebesar-
besarnya.
Seperti yang dikatakan oleh bapak revan selaku pembeli handphone bekas di situs online
(shoope) mengatakan bahwa :
Pada saat saya melakukan pencarian handphone bekas di shoope saya merasa
harga yang ditawarkan relatif lebih murah di banding konter-konter yang perna
saya datangi sebelumnya itu lah mengapa saya lebih memilih membeli
handphone bekas di shoope di banding konter-konter terdekat .19
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa harga handphone bekas pada situs
online (shoope ) relatif murah dari harga yang ditawarkan di konter-konter terdekat
sehingga peminat handphone bekas lebih memilih membeli handphone bekas di shoope
atau situs online.
Dalam salah satu wawancara yang peniliti lakukan terdapat beberapa pihak yang
mengatakan bahwa adanya konsumen yang menerima barang tidak sesuai dengan
pesanan mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh saudara Rahmat dalam wawancara
yang dilakukan oleh peneliti, mereka mengatakan :
13
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
telak mereka kirim kepada saya dan pihak penjual tidak merespon chat yang
telah saya kirim kepada mereka. Saya membeli handphone bekas disitus
online tepatnya di facebook karna harga yang dittawarkan relatif murah
sehingga saya tertarik membeli tampa memeriksa apakah akun yang saya
tempati membeli handphone ini bisa di percaya atau tidak.”20
Dalam penelitian ini, sebagaimana masalah yang dialami oleh beberapa konsumen
yang mengatakan bahwa mereka tidak menerima barang sesuai dengan pesanan dan
pihak penjual tidak memberi ganti rugi bahkan menutup semua akses yang bersangkutan
dengan konsumen. Juga adanya pelaku usaha atau penjual yang tidak jujur dalam
meberikan keterangan atas foto yang diunggah sehingga konsumen merasa rugi akibat
telah membeli handphone yang kondisinya cacat tidak sesuai dengan caption yang tertera
pada saat diunggah.
Dari beberapa masalah tersebut jelas hal itu telah melanggar peraturan yang tertera
dalam uu informasi dan transaksi elektronik, seperti yang terttulis pada pasal Pasal 28
20
Hasil Wawancara Dari saudari Rahmat (19Juli 2022)
14
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi
Elektronik”.
Ancaman pidana dari pasal tersebut sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 45
ayat 2 UU ITE ialah “Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Untuk
pembuktiannya aparat penegak hukum dapat menggunakan bukti elektronik dan/atau
hasil cetaknya sebagai perluasan bukti sebagaimana Pasal 5 ayat (2) UU ITE yakni:
(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan
alat bukti hukum yang sah.
Di Indonesia, UU ITE yang ada saat ini belum memuat pasal khusus/eksplisit
tentang delik “penipuan”. Pasal 28 ayat (1) UU ITE saat ini bersifat general/umum dengan
titik berat perbuatan “penyebaran berita bohong dan menyesatkan” serta pada “kerugian”
yang diakibatkan perbuatan tersebut. Tujuan rumusan Pasal 28 ayat (1) UU ITE tersebut
adalah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hakyt dan kepentingan konsumen.21
Kesimpulan
Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Jual Beli Hp Bekas Di Situs
yang penting. Hukum perlindungan konsumen akhir-akhir ini mendapat cukup banyak
bukan saja masyarakat selaku konsumen saja yang mendapat perlindungan, namun
pelaku usaha juga memiliki hak yang sama untuk mendapat perlindungan, masing-
masing ada hak dan kewajiban. Pemerintah berperan mengatur, mengawasi, dan
mengontrol, sehingga tercipta sistem yang indusif saling berkaitan satu dengan yang
lain sehingga tujuan menyejahterakan masyarakat secara luas dapat tercapai. Bagi
kalangan pelaku usaha perlindungan itu adalah untuk kepentingan komersial mereka
15
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx
persaingan usaha.
Tinjauan Hukum Islam Dalam Praktek Jual Beli Hp Bekas Di Situs Online. Tak
mereka tidak peduli jika mereka memakan barang haram, sekalipun semakin hari
usahanya semakin sukses dan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. sikap
agar semua orang yang terjun ke dunia ini dapat membedakan mana yang boleh dan
baik dan mejauhkan diri dari segala yang tidak jelas dan haram sedapat mungkin.
Praktek jual beli handphone beaks pada situs jual beli online. Perlindungan
konsumen merupakan segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
antara penjual dan pembeli hanya dilakukan secara lisan mengenai harga barang dan
jenis barang yang diperjualbelikan, tidak adanya suatu perjanjian tertulis yang
ditandatangani antara para pihak sehingga disini hak daripada konsumen dapat saja
Daftar Pustaka
Buku
Arrianto Mukti Wibowo dkk.,Kerangka Hukum Digital Signature dalam Electronic Commerce,5
september 2019
Azuar Juliandi and Saprinal Manurung, Metedologi Penelitian Bisnis, Konsep DanAplikasi : Sukses
Menulis Skripsi & Tesis Mandiri (Umsu Press, 2014).
Az.Nasution, Hukum Perlindungan konsumen Suatu Pengantar, (Jakarta:Daya Wirya,1999),hlm 23
Imam Sjahputra,Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Elektronik,(Bandung;P.T.Alumni
2010)h.162
Jusuf Soewadji, Pengantar Penelitian (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), h.21.
Muhammad, Aspek hukum dalam muamalah,(yogyakarta:Graha ilmu,2007),h.,94
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah,(Jakarta:Kencana Prenadamedia Group,2013),h.,
Peraturan
Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
16
JURNAL SULTAN.x(x): xxx-xxx
Wawancara
Hasil wawancara saudari sumarni,tanggal 12 juli 2022
Hasil Wawancara saudari Agustira , Tanggal 15 juli 2022
Hasil Wawancara saudara Iwan ,Tanggal 16 juli 2022
Hasil Wawancara Saudari Rita (Tanggal 18 Juli 2022)
Hasil Wawancara Dari saudari Rahmat (19Juli 2022)
Hasil Wawancara Dari saudara Revan (19 Juli 2022)
Hasil wawancara saudari Riska ( 19 juli 2022)
17