PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
DEVI TRI FEBRIYANTI
NIM : 2016020849
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa disertai berkat
karuniaNya peulis dapat menyelesaikan sebuah penulisan skripsi yang berjudul
“PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN DAN
MINUMAN KADALUARSA YANG DIPASARKAN PELAKU USAHA
BERDASARKAN UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 1999”
Adapun skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Pamulang.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki.
Meskipun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin agar dalam penulisan
ini berhasil sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya rekan mahasiswa/mahasiswi Universitas Pamulang Tangerang
Selatan. Bersama ini pula dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan
banyak- banyak terimakasih keada :
1. Bapak Dr (HC). H. Darspono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
ii
Sekali lagi, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam penyusunan maupun penyajiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik yang bersifat membangun, agar penulisan dapat lebih baik lagi.
iii
Daftar Isi
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perekonomian yang terjadi secara pesat di dalam era perekonomian modern ini
telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari barang dan/atau jasa yang dapat
dan keselamatan masyarakat serta kepastian atas mutu, jumlah dan keamanan
1
AZ.Nasution, Konsumen dan Hukum Tinjauan Sosial Ekonomi dan Hukum PadaPerlindungan
Konsumen, pustaka sinar harapan, Jakarta, 1995
1
2
yang seperti inilah pada pihak-pihak tertentu dapat memberikan manfaat bagi
diinginkan dapat terpenuhi serta hal ini akan semakin terbuka lebar kebebasan
untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan/atau jasa yang sesuai dengan
keinginan dan kemampuan dari konsumen. Karena konsumen tidak hanya sekedar
pembeli. Akan tetapi, semua orang (perorangan atau badan usaha) yang
kata pemakai ini menekankan bahwa konsumen adalah sebagai konsumen akhir
(Ultimate Consumer).
Istilah pemakai dalam hal ini tepat digunakan dalam rumusan ketentuan
tersebut sekaligus menunjukkan bahwa barang dan/atau jasa yang dipakai tidak
secara langsung merupakan hasil dari transaksi jual beli. Artinya, yang diartikan
sebagai konsumen tidak selalu memberikan prestasinya dengan cara membayar
uang untuk memperoleh barang dan/atau jasa itu. Dengan kata lain, dasar
hubungan hukum antara konsumen dan pelaku usaha tidak harus kontraktual (The
Privity Of Contract).2
2
Shidarta, Hukum Perlindungan konsumen Indonesia (Jakarta :Grasindo, 2004), h. 6.
3
tetapi sebenarnya merupakan masalah bersama dan masalah nasional sebab pada
dasarnya semua orang adalah konsumen. Maka dari itu melindungi konsumen
tentang keadilan bagi semua orang. Tidak dapat disangkal lagi bahwa produk
karena perilaku produsen maupun sebagai akibat dari perilaku konsumen itu
bahkan hanya pada pencarian siapa yang bersalah dan apa hukumannya
Dengan demikian, orang akan terhindar dari kemungkinan kerugian, seperti cacat,
terkena penyakit, bahkan meninggal atau dan kerugian yang menimpa harta
bendanya.
4
sehat jasmani dan rohani serta membutuhkan sumber daya manusia yang
terjamin.
Tahun 1945.
bermuara pada praktik perdagangan yang tidak jujur (unfair trade practices) dan
hukum terhadap semua pihak maupun hanya terhadap pihak tertentu saja.
posisi konsumen dibanding posisi produsen. Proses sampai hasil produksi barang
atau jasa dilakukan tanpa campur tangan konsumen sedikitpun. Tujuan hukum
kesadaran konsumen. Secara tidak langsung hukum ini juga tidak akan
namun semua tujuan tersebut hanya dapat dicapai bila hukum perlindungan
bahwa dalam peraturan pemerintah tentang label dan iklan pangan menyatakan
bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasarkan pangan yang dikemas ke
halal bagi ummat Islam, bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tersebut
diatas sering sekali dilanggar atau tidak dilaksanakan secara konsekuen, banyak
B. Identifikasi Masalah
Perlindungan Konsumen.
manfaat yang ingin diperoleh oleh penulis. Manfaat tersebut dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
7
1. Manfaat Teoritis
fakultas hokum.
Konsumen
2. Manfaat Praktis
B. Kerangka Teori
Sejak dahulu orang telah mencari arti akan negara hukum.4 Aristoteles
mengemukakan pengertian negara hukum dikaitkan dengan arti Negara dalam
perumusan yang masih terikat kepada polis. Aristoteles berpendapat bahwa
pengertian negara hukum itu timbul dari polis yang mempunyai wilayah
negara kecil seperti kota dan berpenduduk sedikit, tidak seperti negara-negara
sekarang ini yang mempunyai wilayah luas dan berpenduduk banyak (vlakte
staat). Dalam pandangan Aristoteles, konsep negara hukum dirumuskan
sebagai berikut : “Negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan
kepada warga negaranya, keadilan merupakan syarat bagi tercapainya
kebahagiaan hidup bagi warga negaranya, demikian pula peraturan hukum
hanya ada jika peraturan hukum itu mencerminkan keadilan bagi pergaulan
hidup antar warga negara”5
Immanuel Kant ini lebih cenderung kepada fungsi negara dalam memelihara
konsep negara hukum berubah dan berkembang lebih luas, selain sebagai
penjaga malam, maka fungsi negara juga ikut campur tangan dalam bidang
3. Kepastian Hukum
Hukum secara hakiki harus pasti dan adil. Pasti sebagai pedoman
4
Jimly Asshiddiqie dan Safa’at M. Ali, Theory Hans Kelsen Tentang Hukum, Cet I, Sekretariat
Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta, 2006, hlm. 110.
5
Moh. Kusnardi dan Harmaily, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat StudiHukum
Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan CV. Sinar Bakti, hlm 153.
6
Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum Suatu Studi tentang Prinsip – prinsipnyaDilihat dari
Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa kini, Bulan
Bintang, Jakarta, 2003, hlm. 89.
7
M.H. Thalhah, Dinamika Ketatanegaraan Indonesia di Era Reformasi, FHUnigoro, Bojonegoro,
2003, hlm. 33-34.
9
kelakukan dan adil karena pedoman kelakuan itu harus menunjang suatu
tatanan yang dinilai wajar. Hanya karena bersifat adil dan dilaksanakan
sosiologi. Kepastian hukum Menurut J.M Otto, terdiri dari beberapa unsur
sebagai berikut :
ditetapkannegara;
adanya kepastian hukum, masyarakat tidak akan tahu apa yang harus
8
Tatiek Sri Djamiati, Prinsip Izin Usaha Industri di Indonesia, Disertasi, PPSUnair, Surabaya,
2002, hlm. 18.
9
Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo, Bab – Bab Tentang Penemuan Hukum, Yogyakarta, PT.
Citra Aditya Bakti, 1993, hlm. 2.
10
dalam berperilaku sesuai dengan aturan hukum yang telah ditetapkan. Dalam
kesadaran hukum memiliki dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif. Kognitif
ialah suatu kesadaran akan nilai-nilai hukum yang terdapat dalam kehidupan
10
Philipus M Hadjon dkk, Pengantar Hukum Admisnistrasi Negara, GajahmadaUniversity Press,
CET Ke-11, 2011, hlm. 273-274.
11
Iwan Zainul Fuad, Kesadaran Hukum Pengusaha Kecil Di Bidang Pangan Dalam Kemasan Di
Kota Semarang Terhadap Regulasi Sertifikasi Produk Halal, Tesis, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2010, hlm.47
11
hukum.
tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat.
seseorang akan secara suka rela patuh kepada hukum jika ia menyadari
akan pentingnya hukum. Karena seseorang tidak mungkin dapat patuh kepada
Selain itu, kesanggupan untuk dapat memahami hukum harus diikuti oleh
kemampuan untuk menilai hukum itu sendiri, terlepas dari adil atau tidaknya
hukum tersebut.12
5. Teori Keadilan
manusia sebagai suatu unit atau wadah yang sama. Inilah yang dapatdipahami
bahwa semua orang atau setiap warga negara dihadapan hukum sama.
Kesamaan proposional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai
12
Ibid., 42
13
Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Nuansa danNusamedia, Bandung,
2018, hlm. 24
12
Keadilan distributif ialah keadilan yang memberikan kepada tiap orang porsi
kepada setiap orang tanpa membeda- bedakan prestasinya dalam hal ini
perdebatan.
bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang
yang adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai degan nilai
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
penelitian yuridis empiris, Jenis penelitian dalam peneliti ini adalah yuridis
empiris yang dengan kata lain adalah jenis penelitian hukum sosiologis dan
14
Ibid, hlm. 24.
13
hukum yang berlaku serta apa yang, terjadi dalam kenyataan masyarakat.15
Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan
untuk mengetahui dan menemukan fakta- fakta dsn data yang dibutuhkan,
Tentang Keimigrasian.
2. Pendekatan Penelitian
riil dan fungsional dalam system kehidupan yang nyata. 17 Pendekatan yuridis
3. Sumber Data
di dalam penelitian ini diambil dari data primer dan data sekunder.
15
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hlm. 15.
16
Ibid, hlm. 16.
17
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Indonesia Press, Jakarta,
1986, hlm. 51.
14
dengan wawancara
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah
teknik Analisa Kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara
ilmu hukum kemudian disusun dengan literatur dan sistematis, lalu dianalisa
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 (lima) bab yang masing-
masingnya diberi judul sesuai pokok bahasannya yaitu akan dirinci sebagai
berikut :
18
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm.
30.
19
Marzuki, Metodologi Riset , PT. Hanindita Offset, Yogyakarta, 1983, hlm. 56.
15
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
KONSUMEN
konsumen.
PELAKU USAHA
(OT) GROUP
Pada bab ini berisi uraian tentang hasil dari penelitian yang relevan
usahanya.
16
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil
17
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas
Indonesia Press, Jakarta, 1986.
18