PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang memiliki akal budi dan
yang baik maupun yang buruk serta menyadari bahwa manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa adanya manusia lainya. Tujuan hidup setiap manusia adalah
antara satu dengan yang lainnya dalam hidup bermasyarakat, sehingga tercapai
tujuan itu, maka hadirlah Negara sebagai organisasi sekaligus institusi yang
hukum yang telah ditetapkan. Karena itu hukum merupakan suatu sistem yang
1
Abintoro Prakoso, Kriminologi Dan Hukum Pidana, Laksbang PRESS indo, Yogyakarta,
2017, hal. 100
terpenting bagi suatu Negara yang dapat mengatur hubungan sosial antar
masyarakat sehingga dengan adanya sistem atau hukum itu menjamin setiap
hak maupun keharmonisan hidup manusia antara satu dengan yang lainnya.
untuk dilanggar melainkan untuk dipatuhi. Hal ini bertujuan agar setiap orang
daripadanya maupun hak dan kewajiban orang lain yang harus dilaksaankan
itu. Maka dari itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, penegak hukum
cepat, oleh karena hal itu produk yang dihadirkan semakin berlimpah. Mulai
sebuah masalah untuk membeli produk tersebut, tetapi berbeda halnya dengan
dan terjadi di dalam negara kesatuan kita, khususnya ialah persoalan terkait
jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.3 Salah satu dari berbagai prinsip
prinsip ini, akibatnya demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar, mereka
3
Eli Wuria Dewi, Hukum Perlindungan Kosumen, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2015, hal. 1.
rela bahkan dengan sadar melakukan praktek yang dapat merugikan konsumen
secara langsung.4
masyarakat, untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau orang lain yang tidak
terhadap konsumen dapat dilihat baik materiil maupun formal semakin terasa
bentuk penggerak produsen barang dan jasa yang diproduksi dengan tujuan
mencapai sasaran pada bidang usaha yang dalam prakteknya tidak dapat
pihak dari pelaku usaha hanya semata-mata agar dapat melindungi kepentingan
telah menghadirkan beberapa bentuk variasi serta jenis barang dan/atau jasa
yang dapat langsung dipergunakan oleh konsumen. Selain itu, globalisasi dan
telekomunikasi dan informatika akan juga memperlebar ruang gerak arus suatu
transaksi barang dan/atau jasa yang mana mampu melintasi batas-batas wilayah
satu atau juga beberapa negara, dengan demikian maka barang dan/atau jasa
yang akan siap untuk ditawarkan beraneka ragam baik di produksi luar negeri
berbagai jenis dan mutu barang dan/atau jasa sesuai dengan dengan keinginan
konsumen mereka menjadi tidak imbang dan diketahui juga bahwa konsumen
8
Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
berada di posisi atau keadaan yang lemah. Dalam hal ini konsumen menjadi
objek dari suatu bentuk adanya kegiatan komersial untuk membuat sebagian
besar bisnis melalui kiat promosi, metode penjualan, dan penerapan perjanjian
konsumen bukan hanya dilakukan oleh pelaku usaha berskala besar, melainkan
saja yang berhak atas suatu bentuk perlindungan, namun pelaku usaha juga
hak dan kewajiban. Pemerintah berperan agar dapat mengatur, mengawasi serta
saling keterikatan satu sama lainnya, dengan demikian maka tujuan dari
tercapai.10
produk yang ada didalam kemasan. Produsen juga harus memperhatikan syarat
standar mengenai produk yang relatif baku dan cederung berlaku universal
untuk suatu jenis barang tertentu. Dari uraian tersebut, secara praktis konsumen
9
H. Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan, Cetakan
Kesatu. Alfabeta, Bandung, 2012, hal. 253-254.
10
Ibid. hal, 5.
boleh dilakukan oleh pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa
kepada konsumen.11
waktu lalu, diketahui pada tanggal 04 maret tahun 2019 sekitar pukul 17.30
saat anggota Opsnal Polres Aceh Selatan sedang melakukan Patroli Rutin
setibanya di Gampong Ujong Bate Kec. Pasie Raja Kab. Aceh Selatan melihat
mobil Kuda Warna Merah dengan muatan berat sehingga Tim Opsnal
merah milik saksi Ridwan Yahya tersebut dan menemukan ROKOK MERK
LUFFMAN warna merah sebanyak 65 (enam puluh lima) selop dan ROKOK
MERK LUFFMAN warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan tanpa
tersebut adalah kepunyaan saksi Ridwan yang didapatkan saksi Ridwan yahya
dengan cara membeli dari terdakwa. Bahwa selanjutnya Tim Opsnal Polres
Aceh Selatan mengamankan terdakwa dan barang bukti yang ditemukan serta
bahwa terdakwa selama ini telah menjual rokok illegal tanpa dilengkapi
11
Gunawan Widjaja, Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2000, hal. 41.
gambar dan tulisan peringatan kepada saksi Ridwan Yahya sebanyak 3 (tiga)
kali dan terdakwa telah menjual sebanyak kurang lebih 200 (dua ratus) selop.
penelitian dengan menulis karya tulis dalam kajian ilmiah berupa skripsi
Nomor 60/Pid.Sus/2019/PN.Ttn.)
B. Pokok Permasalahan
1. Tujuan Penelitian
masyarakat
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
D. Metode Penelitian
memiliki tujuan agar dapat mempelajari satu atau beberapa gejala hukum
1. Jenis penelitian
hukum yang menggunakan data sekunder atau sumber data yang berasal
2. Sumber data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder. Data
dan bahan lainnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Data
Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari:
12
Johnny Ibrahim, Teori Dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing,
Jakarta, 2005, hal. 30.
13
Ibid.
Nomor 60/Pid.Sus/2019/PN.Ttn
ini.
3. Analisis Data
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
BAB V PENUTUP
BAB II
dasar terhadap ilmu hukum itu sendiri, sebagai istilah yang dibentuk dengan
hukum pidana. Tindak pidana memiliki pengertian yang bersifat abstrak dari
bersifat ilmiah serta dapat kemudian ditentukan dengan jelas agar dapat
atau menjelaskan perbuatan yang dilarang atau pantang untuk dilakukan serta
Strafbaarfeit yang terdiri dari tiga kata, yakni straf, baar dan feit. Yang
Delik di dalam bahasa asing disebut delict yang mana mempunyai arti
perbuatan atau tindakan yang terlarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang (pidana).”14
14
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hal. 72.
berkaitan dengan kesengajaan atau kesalahan yang mana hal itu diketahui
dihukum.18 Dalam bahasa belanda istilah delik (delict) dikenal dengan istilah
15
Adami, Pelajaran Hukum Pidana, Bagian 1; Stelsel Pidana, Teori-Teori Pemidanaan &
Batas Berlakunya Hukum Pidana, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2002, hal. 72.
16
Ibid., hal. 75.
17
Lamintang, P.A.F, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2007, hal. 34.
18
Ibid.,hal. 35.
kelompok istilah yang lazim digunakan oleh beberapa sarjana hukum sebagai
berikut:
Ke-1: Peristiwa pidana digunakan oleh Andi Zainal Abidin Farid, Rusli
Efendi, Utrecht;
Ke-5: Delik digunakan oleh Andi Zainal Abidin Farid (1981 :146 dan
dan kata perbuatan artinya dibuat oleh orang yang dapat dipidana adalah
19
Sianturi, S.R, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia Dan Penerapannya, Alumni,
Jakarta: 2002 hal. 207.
20
Moeljatno. Azas-azas Hukum Pidana. PT. Bina Aksara, Jakarta : 2004, hal. 56.
dapat dipidana”.
pada itu seseorang atau juga hewan, alam dan perkataan tindak
pada, tempat, waktu, dan kondisi tertentu yang dilarang atau yang diharuskan
bahwa singkatan dari kata tindakan artinya pada setiap orang yang dikertahui
dilakukan semua orang, tetapi dalam banyak kasus suatu tindakan baru dapat
bahwa menurut golongan kelamin contohnya wanita atau pria, adapun menurut
golongan dalam pekerjaan contohnya seperti buruh, dan seterusnya, oleh sebab
barang siapa.23
21
Sianturi, S.R, Op .Cit.,hal. 207.
22
Ibid.,hal 211.
23
Ibid.,hal 209.
berikut; Meskipun kata tindakan lebih pendek dari kata “tindakan”, tetapi
“tindakan” tidak merujuk pada hal yang abstrak seperti tindakan, tetapi hanya
tindakan adalah perilaku dari tindakan. seseorang, perilaku, gerak tubuh, sikap
fisik, lebih dikenal dari segi tingkah laku, perbuatan dan perbuatan dan
tindak pidana baik dalam pasalnya sendiri maupun penjelasannya hampir selalu
hakikatnya istilah yang paling tepat adalah delik yang berasal dari bahasa latin
24
Moeljatno, Op. Cit., hal. 55.
25
Abidin, Andi Zainal, Hukum Pidana (Asas Hukum Pidana dan Beberapa Pengupasan
tentang Delik-delik Khusus). Prapanca, Jakarta, 2007, hal. 146.
26
Sianturi, Op. Cit., hal. 207.
susunan kata suatu tindak pidana lebih lengkap jika disusun sebagai berikut:
seseorang ketika melakukan kejahatan, oleh karena itu untuk suatu kesalahan,
yang dilakukan, dan jika terbukti telah dilakukan suatu kejahatan, hukum
mengaturnya.
27
Abidin, Andi Zainal, Hukum Pidana I. Sinar Grafika, Jakarta, 1995, hal. 225
sebagai berikut:28
1. Menurut sistem KUHP, dapat dibedakan menjadi kejahatan yang ada pada
dari sanksi pidana pada pelanggaran tidak ada ancaman pidana penjara,
tetapi sanksi yang diterapkan dapat berupa pidana kurungan dan denda,
tersebut terletak dalam jenis sanksi yang akan diterapkan terhadap yang
28
Samsul Bahtari, Ajar Hukum Pidana 1 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin,
Makassar. 2007, hal. 51.
saja..29
telah terjadi.
yang dimana perbuatan itu menimbulkan akibat yang dilarang maka orang
culpa.31
yang terberas yang ada didalam KUHP. Selain itu, bahwa tindak pidana
pasif yang bersifat tidak murni dapat juga berupa suatu bentuk tindak pidana
yang pada hakikatnya ialah tindak pidana positif, tetapi dapat dijalankan
dengan cara tidak berbuat aktif, atau tindak pidana yang terkait dengan
30
Ibid, hal, 53
31
Ibid
adanya.
tindak pidana terjadi seketika dan tindak pidana terjadi dalam waktu lama
untuk terjadinya ataupun terwujudnya tindakan itu hanya dilihat dari jangka
waktu terjadinya, misalnya hanya terjadi dalam waktu yang singkat dan
perpuatan dilakukan perbuatan itu tidak berhenti dan terus berlangsung atau
terus terjadi. Tindak pidana semacam ini disebut juga dengan tindak pidana
khusus.
KUHP yang ada di dalam Buku II dan Buku III yang masing-masing
Selain itu tndak pidana yang diatur di luar KUHP semuanya merupakan
(tindak pidana yang dapat dilakukan oleh semua orang) dan tindak pidana
propria (tindak pidana yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang
berkualitas tertentu).
Pada umumnya tindak pidana itu dibentuk dan dirumuskan agar dapat
orang yang berkualitas tertentu, misalnya pegawai negeri, dalam hal ini
terdapat pada kejahatan jabatan atau nakhoda sebuah kapal pada kejahatan
dibidang pelayaran.
pengaduan dari pihak yang berhak atas itu, selain itu tindak aduan
apabila hal itu terlebih dahulu adanya bentuk pengaduan oleh pihak yang
dibedakan antara tindak pidana bentuk pokok, tindak pidana yang diperberat
Dilihat dari berat ringannya, ada tindak pidana tertentu yang dibentuk
menjadi:
33
Ibid, hal. 55
a. Bentuk pokok diartikan sebagai bentuk yang sederhana atau dapat juga
c. Bentuk ringan.
dilindungi undang-undang.
penguasa umum yang mana hal tersebut terdapat pada Bab VIII KUHP,
11. Dari sudut berapa kali perbuatan untuk mejadi suatu larangan, didapat
34
Ibid
dipidananya pelaku, maka cukup dilakukan satu kali perbuatan saja, oleh
karena hal itu maka sebagian besar diketahui bahwa tindak pidana dalam
KUHP dapat terkait dengan tindak pidana tunggal. Selain dari pada hal itu
yang diartikan dengan istilah tindak pidana berangkai yaitu tindak pidana
yang dirumuskan sedemikian rupa agar dapat dilihat sebagai selesai dan
berulang.35
1. Ada Perbuatan
35
Ibid, hal. 56.
36
Abidin, Andi Zainal, Hukum Pidana I. Sinar Grafika, Jakarta: 2005, hal. 175.
c. Perbuatan (feit) perbuatan material, jadi perbuatan itu terlepas dari unsur
bidang ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu biasa diseburt actus
pidana” tidak dapat dikatakan “perbuatan” atau “tindakan” atau “act” atau
tentu saja harus tertuang sebagai unsur dalam sebuah rumusan pasal agar
37
Sutan Remy Sjahdeini, Pertanggungjawan Pidana Korporasi, Grafiti Pers, Jakarta, 2007,
hal. 34.
(wederrechtelijk), yaitu:38
dengan hukum”, bukan saja terkait dengan hak orang lain (hukum
Administrasi Negara.
38
Sofjan Sastrawidjaja, Hukum Pidana 1, CV Armico, Bandung, 1990, hal. 151.
39
Ibid, hal 152
sah).40
40
Ibid, hal 153
(peniadaan) tersebut, selain dari itu yang ada dalam undang-undang (hukum
selanjutnya, menurut pendapat yang formil sifat melawan hukum tidak akan
selalu menjadi unsur tindak pidana itu sendiri, kemudian apabila dinyatakan
dengan tegas dalam rumusan tindak pidana barulah hal itu akan menjadi
unsur tindak pidana. Selain itu menurut pandangan yang bersifat materil
sifat melawan hukum merupakan unsur mutlak atau wajib dari setiap tindak
pidana, juga bagi semua tindak pidana yang dalam rumusannya tidak
Pasal 48 KUHP. Kalimat aslinya berbunyi: Met Strafbaar is hij die een feit
cetakan ini ia akan membicarakan sebab yang menjadi dasar tidak dapat
mutlak atau absolut, yang biasa disebut vis absoluta. Bentuk ini sebenarnya
41
Ibid, hal 155
korban dari paksaan fisik orang lain. Jadi dia tidak punya pilihan lain.
dilempar ke pegulat lain sehingga yang lain tertekan dan terluka. Yang
kejahatan. Tidak ada hal lain yang terjadi di sini juga. Disinilah kekuatan
mungkin juga dari alam, misalnya dari seorang pilot yang pesawatnya jatuh
di landasan pacu saat gempa dan menabrak pesawat lain, sehingga menjadi
korban yang lain. Menurut Vos, memasukkan vts absoluta dalam paksaan
tidak termasuk dalam rumusan delik. Jadi jika dia didakwa, dia harus
proses hukum. Kecuali beberapa hal dalam tindak pidana, karena di situ
kesalahan bukan merupakan bagian yang eksplisit dari tindak pidana. (Ini
bahwa superioritas adalah makna normatif. Ini juga berlaku untuk kasus-
D. Teori Pemidanaan
penjatuhan pidana.42
a. Teori absolut
dendam baik itu masyarakat sendiri atau juga pihak yang merasa
bahwa teori ini bersifat primitif, tetapi pada beberapa kesempatan masih
terasa pengaruhnya pada saat sekarang ini. Pendekatan pada teori absolut
yang berat, dengan alasan bahwa seseorang dapat bertanggung jawab atas
42
Dwidja Priyanto, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia, PT. Rafika
Aditama, Bandung, 2009, hal. 22.
43
Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Cet. 3, Sinar Grafika, Jakarta, 2015,
hal.187.
perbuatannya sendiri, oleh karena hal itu maka sudah seharusnya untuk
Dari sini dapat diketahui bahwa dasar utama dari pada bentuk
44
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Cet. 3; Rieka Cipta, Jakrta, 2008, hal. 29.
45
Dwidja Priyanto, Op.Cit, hal. 26.
b. Teori Relatif
kesalahan pelaku, tetapi sebagai sarana untuk tujuan yang berguna untuk
c. Teori Gabungan
dalam teori absolut dan teori relatif. Selain mengakui bahwa sanksi
orang tersebut agar tidak melakukan tindak pidana lain yang merugikan
besar, yaitu :
dalam teori ini tidak boleh melebihi batas dari pada apa yang perlu
kehidupan masyarakat.
47
Dwidja Priyanto, Op.Cit, hal. 26.
48
Mahrus Ali, Op.Cit, hal. 192
E. Tujuan Pemidanaan
Selain teori pemidanaan, hal yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan
pemidanaan tersebut masih dalam tataran yang bersifat teoritis. Namun sebagai
bahan kajian, konsep KUHP telah menetapkan tujuan pemidanaan pada pasal
54, yaitu :
49
Adam Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana I (Jakarta: PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2005,
hal. 162-163.
50
Mahrus Ali, Op.Cit, hal. 192
BAB III
yang telah menghasilkan berbagai barang dan/atau jasa yang bisa dikonsumsi
oleh masyarakat.51 Salah satu prinsip dalam ilmu ekonomi adalah mencari
“Konsumen merupakan pemakai suatu barang dan/atau juga jasa yang terdapat
kepentingan keluarga atau bahkan orang lain yang mana tidak diperdagangkan
materil maupun formil, karena kemajuan dari bidang ilmu pengetahuan dan
barang dan juga jasa untuk mencapai tujuan bisnis yang dalam praktiknya tidak
bergantung pada hubungan dengan konsumen dapat dipisahkan. Jadi, baik itu
51
Eli Wuria Dewi, Hukum Perlindungan Kosumen, GrahaI lmu,Yogyakarta, 2015, hal. 1.
52
Wibowo Tunardi, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jurnal Hukum,
http://www.jurnalhukum.com/hukum-perlindungan-konsumen-di-indonesia, 2 April 2021
53
Ahmadi Miru, Resume Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, Jakarta, 2015, hal. 2.
54
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Ekonomi, Mandar Maju; Bandung, 2000
hal.78.
pembuat produk jadi, para penghasil bahan baku, mereka yang sebagai
tanda lain yang dapat membedakan dengan suatu produk asli, pada produk
atau bentuk dari distribusi yang berbeda bentuk dalam transaksi perdagangan,
55
Ahmadi Miru & Suratman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2015, hal. 1.
pemasok, dalam hal suatu identitas baik itu dari produsen atau juga dari
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik itu bagi kepentingan
orang lain maupun kepentingan makhluk hidup lain dan selanjutnya tidak
1. Kalangan investor, ialah pelaku usaha yang menyediakan dana untuk dapat
masyarakat.
56
Ibid, hal, 8.
57
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ed.2. Cet. 10, Balai Pustaka, Jakarta. 1999, hal.521.
58
AZ. Nasution, Perlindungan Konsumen; Tinjauan Singkat UU No.8/1999 LN.I999 No.
42, 2002, hal. 117,
Namun lebih jelas lagi, dalam pengertian pelaku usaha dalam Pasal 1
usaha merupakan setiap orang perseorangan atau berbadan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atupun bukan berbadan hukum yang didirikan dan
Indonesia, baik itu sendiri maupun secara bersama-sama melalui suatu bentuk
ekonomi.59
Dari penjelasan tentang pelaku usaha di muka hal itu berarti tidak hanya
para pihak produsen pabrikan saja yang mampu menghasilkan barang dan/jasa
adanya para rekanan, termasuk didalamnya para agen, distributor, serta juga
dan pemasaran suatu barang dan/jasa kepada masyarakat luas selaku pengguna
59
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Bab I, Pasal 3.
60
M Syamsuddin, Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha, Balai Pustaka,
Yogjakarta, 2011, hal. 5.
kasus terkait dengan bentuk kerugian baik itu secara langsung atau tidak
manfaat yang besar untuk kepentingan dari konsumen itu sendiri dan
hukum.
mendapatkan informasi.
hal berusaha.
konsumen.
tujuan hukum untuk mendapatkan keadilan terlihat dalam rumusan huruf 3, dan
rumusan huruf 1, dan 2, termasuk huruf 3, dan 4, serta huruf 5. Terakhir tujuan
khusus yang diarahkan untuk tujuan kepastian hukum terlihat dalam rumusan
huruf 6. Pengelompokan ini tidak berlaku mutlak, oleh karena seperti yang
dapat dilihat dalam rumusan pada huruf 1 sampai dengan huruf 6 terdapat
b. Hak untuk bisa memilih dan mendapatkan barang yang sesuai dengan
c. Hak atas suatu informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
g. Hak untuk dapat diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
66
Suratman Yodo, Op Cit, hal, 34.
67
Ahmadi Miru, Resume Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, Bandung, 2015, hal. 38.
apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
lainnya.
sebagai berikut:68
diberikannya;
68
Ibid, hal, 40.
69
Ibid, hal, 47.
dan/atau jasa;
bersama sebelumnya;
juga mempunyai hak serta adanya kewajiban. Pengaturan tentang hak dan
bersifat universal dan juga perjanjian/kontrak yang bersifat khusus.70 Hak dari
dengan kesepakatan terkait kondisi dan juga nilai tukar barang dan/atau jasa
70
M Syamsuddin, Op. Cit, hal. 9.
71
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 6.
terbukti secara hukum dimana kerugian konsumen itu tidak diakibatkan oleh
undangan lain.
dengan kondisi dan nilai tukar suatu barang dan/atau jasa yang telah
diperdagangkan, hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha tidak dapat untuk
menuntut lebih banyak lagi jika kemudian kondisi barang dan/atau jasa yang
menurut harga serta jumlah yang berlaku pada umumnya atas suatu barang
b. Memberikan informasi yang tepat, benar, jelas srta jujur terkait dengan
kondisi dan juga jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
72
Ahmadi Miru & Suratman Yodo, Op Cit, hal. 50.
diskriminatif;
yang berlaku;
dan/atau jasa tertentu serta memberi suatu bentuk jaminan dan/atau garansi
diperdagangkan;
tersebut adalah “minimal” yang artinya pelaku usaha tidak sekedar yang ada
pada akhirnya Tanggung Jawab ini akan berdampak positif kepada konsumen.
kewajiban dari pelaku usaha bersifat bertimbal balik dengan apa yang menjadi
hak serta kewajiban konsumen. Hal ini berarti hak bagi konsumen ialah suatu
kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak pelaku usaha. Demikian pula
halnya dengan kewajiban konsumen ialah hak yang akan diterima oleh pelaku
bahwa di dalam UUPK pelaku usaha selain wajib melakukan kegiatan usaha
dengan mengedepankan itikad baik, pelaku usaha juga diwajibkan agar mampu
menciptakan suatu iklim usaha yang bersifat kondusif, tanpa adanya persaingan
73
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta,
2011, hal. 10.
74
M Syamsuddin, Op Cit, hal. 10.
75
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 8.
b) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau neto, dan jumlah
tersebut.
tersebut.
76
Ibid
yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan
3) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
pelaku usaha.
sehat, baik antara sesama pelaku usaha maupun antar pelaku usaha dan
maka hal-hal yang menimbulkan distorsi pasar, persaingan tidak sehat, dan
nasional dapat berjalan dengan baik. Ini berarti tugas, kewajiban dan
yang berlaku secara general bagi kegiatan usaha dari para pelaku usaha
pabrikan atau distributor. Secara garis besar, larangan yang dikenakan dalam
pasal 8 UUPK dapat kita bagi ke dalam dua larangan pokok, yaitu :
harus dimiliki oleh suatu barang dan/atau jasa tertentu sebelum barang
b) Larangan mengenai informasi yang tidak benar dan tidak akurat, yang
menyesatkan konsumen.
bagi konsumen itu sendiri, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dari
79
Wibowo Tunardi, Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha, Jurnal
Hukum,http://www.jurnalhukum.com/hukum-perlindungan-konsumen-di-indonesia/ Diakses 6
April 2021.
informasi tersebut ialah maka konsumen bisa dengan yakin dapat menentukan
pilihan atas suatu barang dan/atau jasa yang ia inginkan dan juga yang sesuai
dengan kebutuhannya. Untuk itu, maka para pelaku usaha wajib untuk
produk yang dibuatnya atau diperdagangkan. Hal ini juga terdapat dalam
BIN ABDUL KARIM pada hari Senin tanggal 04 Maret 2019 Sekira Pukul
17.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret Tahun
2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di
Gampong Ujong Bate Kec.Pasie Raja Kab. Aceh Selatan bahwa perbuatan
dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
pertimbangan majelis hakim Pasal 8 Ayat (1) Huruf a Jo. Pasal 62 Ayat (1)
Bahwa jelas dalam penjelasan pasal 8 (1) Pelaku usaha dilarang memproduksi
perundang-undangan.
BAB IV
A. Kasus Posisi
5. Kebangsaan : Indonesia;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Wiraswasta;
Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam rumah tahanan negara oleh:
Penuntut Umum sejak tanggal 19 Juni 2019 sampai dengan tanggal 8 Juli 2019.
Oktober 2019.
didampingi oleh Penasihat Hukum dan akan menghadapi sendiri perkara ini;
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana
pidana pasal 8 ayat (1) huruf a jo pasal 62 ayat (1) undang-undang Nomor
tetap ditahan;
b. 137 (seratus tiga puluh tujuh) slop rokok merek LUFFMAN warna
Pertama
Senin tanggal 04 Maret 2019 Sekira Pukul 17.30 wib atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu dalam bulan Maret Tahun 2019 atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di Gampong Ujong Bate Kec.Pasie
Raja Kab. Aceh Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang
Bahwa pada waktu dan tempat yang telah disebutkan diatas berawal
pada hari Senin tanggal 04 Maret 2019 sekira pukul 17.30 saat anggota Opsnal
Ujong Bate Kec.Pasie Raja Kab. Aceh Selatan melihat mobil Kuda Warna
merah sebanyak 65 (enam puluh lima) Selop dan ROKOK MERK LUFFMAN
warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan tanpa gambar dan tulisan
kepunyaan Saksi Ridwan yang didapatkan Saksi Ridwan yahya dengan cara
membeli dari Terdakwa. Bahwa selanjutnya Tim Opsnal Polres Aceh Selatan
LUFFMAN warna merah sebanyak 65 (enam puluh lima) Selop dan ROKOK
MERK LUFFMAN warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan tanpa
gambar dan tulisan peringgatan adalah dengan cara Pada hari senin tangggal 04
Maret 2019 sekitar pukul 10.00 Wib Saksi Ridwan Yahya berangkat dari
tapaktuan menuju ke kota fajar sesampai di kec. Pasie Raja tepatnya di Toko
ROZA milik Terdakwa sekira pukul 11.00 Wib Saksi Ridwan Yahya membeli
rokok Merk LUFFMAN warna Silver sebanyak 20 (dua puluh) slop dengan
harga per slop Rp.64.000,- (enam puluh empat ribu rupiah), selanjutnya setelah
itu Saksi Ridwan Yahya membeli rokok di toko ROZA terdakwa melanjutkan
perjalanan ke Kec. Kluet Utara sekira pukul 12.00 Wib sampai di toko saksi
puluh lima) Slop dengan harga per slop nya Rp.63.000,- (enam puluh tiga ribu
rupiah);
Bahwa terdakwa selama ini telah menjual rokok illegal tanpa dilengkapi
gambar dan tulisan peringatan kepada saksi Ridwan Yahya sebanyak 3(tiga)
kali dan terdakwa telah menjual sebanyak kurang lebih 200 (dua ratus) selop.
Bahwa terdakwa mendapatkan rokok illegal tersebut dari sales Medan yang
singgah di Ruko milik terdakwa namun terdakwa tidak mengenal dengan sales
Pasie raja, terdakwa di tangkap dan diamankan oleh anggota Polres Aceh
peringgatan;
tentang Kesehatan; Bahwa rokok merek Luffman yang ditemukan pada saat
penangkapan terhadap terdakwa adalah rokok yang tidak memenuhi atau tidak
Produk Tembakau. Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal
Atau Kedua
Senin tanggal 04 Maret 2019 Sekira Pukul 17.30 wib atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu dalam bulan Maret Tahun 2019 atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam tahun 2019 bertempat di Gampong Ujong Bate Kec.Pasie
Raja Kab. Aceh Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai
Bahwa pada waktu dan tempat yang telah disebutkan diatas berawal
pada hari Senin tanggal 04 Maret 2019 sekira pukul 17.30 saat anggota Opsnal
Ujong Bate Kec.Pasie Raja Kab. Aceh Selatan melihat mobil Kuda Warna
merah sebanyak 65 (enam puluh lima) Selop dan ROKOK MERK LUFFMAN
warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan tanpa gambar dan tulisan
kepunyaan Saksi Ridwan yang didapatkan Saksi Ridwan yahya dengan cara
membeli dari Terdakwa. Bahwa selanjutnya Tim Opsnal Polres Aceh Selatan
LUFFMAN warna merah sebanyak 65 (enam puluh lima) Selop dan ROKOK
MERK LUFFMAN warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan tanpa
gambar dan tulisan peringgatan adalah dengan cara Pada hari senin tangggal 04
Maret 2019 sekitar pukul 10.00 Wib Saksi Ridwan Yahya berangkat dari
tapaktuan menuju ke kota fajar sesampai di kec. Pasie Raja tepatnya di Toko
ROZA milik Terdakwa sekira pukul 11.00 Wib Saksi Ridwan Yahya membeli
rokok Merk LUFFMAN warna Silver sebanyak 20 (dua puluh) slop dengan
harga per slop Rp.64.000,- (enam puluh empat ribu rupiah), selanjutnya setelah
itu Saksi Ridwan Yahya membeli rokok di toko ROZA terdakwa melanjutkan
perjalanan ke Kec. Kluet Utara sekira pukul 12.00 Wib sampai di toko saksi
puluh lima) Slop dengan harga per slop nya Rp.63.000,- (enam puluh tiga ribu
rupiah).
Bahwa terdakwa selama ini telah menjual rokok illegal tanpa dilengkapi
gambar dan tulisan peringatan kepada saksi Ridwan Yahya sebanyak 3 (tiga)
kali dan terdakwa telah menjual sebanyak kurang lebih 200 (dua ratus) selop.
Bahwa terdakwa mendapatkan rokok illegal tersebut dari sales Medan yang
singgah di Ruko milik terdakwa namun terdakwa tidak mengenal dengan sales
peringgatan;
Bahwa rokok merek Luffman yang ditemukan pada saat penangkapan terhadap
terdakwa adalah rokok yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar
Terdakwa. Bahwa bermula pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira
pukul 17.30 WIB, anggota Opsnal Polres Aceh Selatan, yang terdiri dari
Saksi Putra Acvrianda Bin Sugianto, Saksi Riki Hendri, dan Saksi sendiri
Bate, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Para Saksi melihat
sebuah mobil Mitsubishi Kuda Warna Merah Hitam dengan Nomor Polisi
BK 1390 FT dengan muatan yang terlihat berat, dan karena merasa curiga,
seorang diri oleh Saksi Ridwan Yahya Anak Dari Antoni Yahya Alias
Hawen.
merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop yang diakui
Saksi Ridwan Yahya sebagai miliknya. Bahwa Para Saksi menduga rokok
merek Luffman yang dibawa oleh Saksi Ridwan Yahya adalah rokok ilegal,
warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan cara membeli dari
Terdakwa pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di
(enam puluh empat ribu rupiah) per selopnya. Bahwa setelah mendapatkan
Saksi Riki Hendri, dan Saksi Ridwan Yahya segera menuju toko Roza milik
rokok merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop kepada
ditemukan lagi rokok merek Luffman warna merah sebanyak 137 (seratus
tiga puluh tujuh) selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 91
rokok merek Luffman tersebut selama lebih kurang 2 (dua) bulan; Terhadap
Terdakwa. Bahwa bermula pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira
pukul 17.30 WIB, anggota Opsnal Polres Aceh Selatan, yang terdiri dari
SaksiCandra Baruna Bin Marzuki, Saksi Riki Hendri, dan Saksi sendiri
Bate, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Para Saksi melihat
sebuah mobil Mitsubishi Kuda Warna Merah Hitam dengan Nomor Polisi
BK 1390 FT dengan muatan yang terlihat berat, dan karena merasa curiga,
seorang diri oleh Saksi Ridwan Yahya Anak Dari Antoni Yahya Alias
Hawen.
merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop yang diakui
Saksi Ridwan Yahya sebagai miliknya. Bahwa Para Saksi menduga rokok
merek Luffman yang dibawa oleh Saksi Ridwan Yahya adalah rokok ilegal,
silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan cara membeli dari Terdakwa
pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di toko
informasi tersebut, Saksi bersama Saksi Candra Baruna Bin Marzuki, Saksi
Riki Hendri, dan Saksi Ridwan Yahya segera menuju toko Roza milik
rokok merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop kepada
ditemukan lagi rokok merek Luffman warna merah sebanyak 137 (seratus
tiga puluh tujuh) selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 91
3. Riki Hendri
Terdakwa. Bahwa bermula pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira
pukul 17.30 WIB, anggota Opsnal Polres Aceh Selatan, yang terdiri dari
Saksi Candra Baruna Bin Marzuki, Saksi Putra Acvrianda Bin Sugianto, dan
Para Saksi melihat sebuah mobil Mitsubishi Kuda Warna Merah Hitam
dengan Nomor Polisi BK 1390 FT dengan muatan yang terlihat berat, dan
ternyata dikemudikan seorang diri oleh Saksi Ridwan Yahya Anak Dari
Luffman warna merah sebanyak 65 (enam puluh lima) selop, serta rokok
merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop yang diakui
Saksi Ridwan Yahya sebagai miliknya. Bahwa Para Saksi menduga rokok
merek Luffman yang dibawa oleh Saksi Ridwan Yahya adalah rokok ilegal,
silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan cara membeli dari Terdakwa
pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di toko
Candra Baruna Bin Marzuki, Saksi Putra Acvrianda Bin Sugianto, dan Saksi
mengakui jika pada siang harinya ia telah menjual rokok merek Luffman
warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop kepada Saksi Ridwan Yahya.
ditemukan lagi rokok merek Luffman warna merah sebanyak 137 (seratus
tiga puluh tujuh) selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 91
rokok merek Luffman tersebut selama lebih kurang 2 (dua) bulan; Terhadap
Terdakwa. Bahwa bermula pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira
pukul 17.30 WIB, ketika Saksi sedang melintas di daerah Gampong Ujong
mobil Mitsubishi Kuda Warna Merah Hitam dengan Nomor Polisi BK 1390
FT, tiba-tiba Terdakwa dihentikan oleh 3 (tiga) orang pria yang mengaku
Candra Baruna Bin Marzuki, Saksi Putra Acvrianda Bin Sugianto, dan Saksi
Riki Hendri. Bahwa Para Saksi tersebut kemudian memeriksa muatan mobil
(enam puluh lima) selop, serta rokok merek Luffman warna silver sebanyak
sebanyak 20 (dua puluh lima) selop dengan cara membeli dari Terdakwa
pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di toko
puluh empat ribu rupiah) per selopnya. Bahwa rokok-rokok merek Luffman
milik Saksi tersebut akan dijual kembali kepada masyarakat di toko milik
Ahli bernama Darwin Syah Putra Bin (Alm.) Nur As Novi Yerly yang
masalah rokok ilegal. Bahwa saat ini Ahli bertugas sebagai Kepala Loka POM
sedangkan kemasan yang lebih besar berupa selop. Bahwa dalam perkara
Terdakwa, barang bukti berupa rokok merek Luffman warna merah sebanyak
137 (seratus tiga puluh tujuh) Selop, dan rokok merek Luffman warna silver
kesehatan berupa gambar dan tulisan, baik pada bungkus maupun selop
demikian rokok merek Luffman tersebut tidak memenuhi atau tidak sesuai
undangan.
Terdakwa adalah ketentuan Pasal 62 Ayat (1) Jo. Pasal 8 Ayat (1) Huruf a
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp
dari penangkapan Saksi Ridwan Yahya Anak Dari Antoni Yahya Alias Hawen
oleh Tim Opsnal Polres Aceh Selatan pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019
sekira pukul 17.30 WIB di daerah Gampong Ujong Bate, Kecamatan Pasie
membawa rokok merek Luffman warna merah sebanyak 65 (enam puluh lima)
Selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop.
Bahwa Saksi Ridwan Yahya mendapatkan rokok merek Luffman warna silver
sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan cara membeli dari Terdakwa pada hari
Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di toko Roza milik
Kabupaten Aceh Selatan dengan harga Rp 64.000,00 (enam puluh empat ribu
silver dari Terdakwa dengan tujuan untuk dijual kembali kepada masyarakat di
toko milik Saksi Ridwan Yahya di Tapaktuan. Bahwa selain yang dijual
kepada Saksi Ridwan Yahya, pada saat Tim Opsnal Polres Aceh Selatan datang
ditemukan juga 137 (seratus tiga puluh tujuh) selop rokok merk Luffman
warna merah dan 91 (sembilan puluh satu) selop rokok merk Luffman warna
salesman yang orangnya tidak terlalu Terdakwa kenal, yang berasal dari luar
1) 137 (seratus tiga puluh tujuh) slop rokok merk Luffman warna merah;
maka segala sesuatu yang termuat di dalam berita acara perkara ini yang belum
termuat dalam putusan ini supaya dianggap termuat selengkapnya dan menjadi
berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta
Antoni Yahya Alias Hawen oleh Tim Opsnal Polres Aceh Selatan pada hari
Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira pukul 17.30 WIB di daerah Gampong Ujong
Bate, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, dimana Saksi Ridwan
(enam puluh lima) selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 20
(dua puluh) selop. Bahwa Saksi Ridwan Yahya mendapatkan rokok merek
Luffman warna silver sebanyak 20 (dua puluh) selop dengan cara membeli dari
Terdakwa pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di
silver dari Terdakwa dengan tujuan untuk dijual kembali kepada masyarakat di
toko milik Saksi Ridwan Yahya di Tapaktuan. Bahwa selain yang dijual
kepada Saksi Ridwan Yahya, pada saat Tim Opsnal Polres Aceh Selatan datang
ditemukan juga 137 (seratus tiga puluh tujuh) selop rokok merk Luffman
warna merah dan 91 (sembilan puluh satu) selop rokok merk Luffman warna
rokok merek Luffman tersebut selama lebih kurang 2 (dua) bulan. Bahwa
orangnya tidak terlalu Terdakwa kenal, yang berasal dari luar maupun dalam
terkecil berupa bungkus maupun dalam kemasan yang lebih besar berupa selop
rokok merek Luffman warna merah sebanyak 137 (seratus tiga puluh tujuh)
selop, dan rokok merek Luffman warna silver sebanyak 91 (sembilan puluh
B. Pertimbangan Hukum
alternatif kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 62 Ayat (1) Jo. Pasal 8 Ayat
1. Pelaku usaha;
3. Yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
1) Pelaku usaha
dimaksud dengan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan
usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
yang setelah diperiksa oleh Majelis Hakim adalah benar bahwa orang
tersebut adalah orang yang dimaksud oleh Penuntut Umum di dalam surat
Penuntut Umum, maka Terdakwa juga harus telah memenuhi semua unsur
tindak pidana yang lain sebagaimana dalam rumusan delik yang didakwakan
adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak
jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
Antoni Yahya Alias Hawen oleh Tim Opsnal Polres Aceh Selatan pada hari
Senin tanggal 4 Maret 2019 sekira pukul 17.30 WIB di daerah Gampong
Ujong Bate, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, dimana Saksi
sebanyak 65 (enam puluh lima) selop, dan rokok merek Luffman warna
puluh) selop dengan cara membeli dari Terdakwa pada hari Senin tangggal
4 Maret 2019 sekira pukul 10.00 WIB di toko Roza milik Terdakwa yang
Selatan dengan harga Rp64.000,00 (enam puluh empat ribu rupiah) per
selopnya.
Luffman warna silver dari Terdakwa dengan tujuan untuk dijual kembali
Menimbang, bahwa selain yang dijual kepada Saksi Ridwan Yahya, pada
saat Tim Opsnal Polres Aceh Selatan datang ke toko Roza milik Terdakwa
setelah penangkapan Saksi Ridwan Yahya, ditemukan juga 137 (seratus tiga
puluh tujuh) selop rokok merk Luffman warna merah dan 91 (sembilan
puluh satu) selop rokok merk Luffman warna silver yang belum laku terjual.
tersebut dari salesman yang orangnya tidak terlalu Terdakwa kenal, yang
berasal dari luar maupun dalam daerah Aceh Selatan. Menimbang, bahwa
3) Yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
yang lebih besar berupa selop dari produk tembakau yang beredar di
kesehatan.
persidangan, rokok merek Luffman yang dijual oleh Terdakwa kepada Saksi
Ridwan Yahya Anak Dari Antoni Yahya Alias Hawen, maupun yang
rokok merek Luffman tersebut tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan
terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 62 Ayat
(1) Jo. Pasal 8 Ayat (1) Huruf a Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
meringankan Terdakwa;
8 Ayat (1) Huruf a Jo. Pasal 62 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
bersangkutan.
C. Putusan Hakim
MENGADILI:
5. Menetapkan barang bukti berupa: 137 (seratus tiga puluh tujuh) slop rokok
merk Luffman warna merah; 91 (sembilan puluh satu) slop rokok merk
Pengadilan Negeri Tapaktuan pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2019, oleh
S.H., M.H. dan Ahmad Hidayat, S.H., M.Kn., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan
tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi Para Hakim Anggota
D. Analisa Kasus
diperjual belikan?
lingkungn pergaulan.
dengan cepat, oleh karena hal itu produk yang dihadirkan semakin
timbul dan terjadi di dalam negara kesatuan kita, khususnya ialah persoalan
berbagai jenis barang atau jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.80
Salah satu dari berbagai prinsip dalam bidang ekonomi ialah mencari laba
keuntungan yang lebih besar, mereka rela bahkan dengan sadar melakukan
masyarakat, untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau orang lain yang
teknologi sebagai pendorong bagi produsen bahan baku dan layanan yang
relatif baku dan cederung berlaku universal untuk suatu jenis barang
Undang memberikan aturan yang tegas mengenai hal-hal yang tidak boleh
dilakukan oleh pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa
kepada konsumen.
hukum.
hak konsumen diantaranya hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Selain dari pada itu
usaha wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
general bagi kegiatan usaha dari para pelaku usaha pabrikan atau distributor.
yaitu: Larangan mengenai produk yang tidak memenuhi syarat dan standar
dimiliki oleh suatu barang dan/atau jasa tertentu sebelum barang dan/atau
tersebut konsumen bisa menentukan pilihan atas suatu barang dan/atau jasa
yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu, para pelaku usaha harus
pilihan atas suatu barang dan/atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
Akibat hukum yang timbul akibat dari suatu tindak pidana yang
perundang-undangan.
masyarakat?
karena hal itu kekuasaan ini dituntut agar mampu terbebas dari segala
bentuk campur tangan lembaga yudisial. Seorang hakim yang bebas serta
tidak memihak telah menjadi dasar penegtahuan yang bersifat universal, hal
ini menunjukkan salah satu ciri khas dari suatu bentuk negarayang
untuk memihak. Istilah dari tidak memihak ini artinya seorang hakim tidak
dibenarkan untuk menentukan siapa orang yang akan dibela oleh karena
sendiri. Tidak memihak diartikan sebagai tidak berat sebelah, baik dalam
dari latar belakang terdakwa, kondisi terdakwa dan agama terdakwa. Fakta-
delicti) tempat kejadian (tempus delicti), dan modus operandi tentang cara
(1) Jo. Pasal 8 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
barang dan/atau jasa; Yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar
1) Pelaku usaha
Majelis Hakim adalah benar bahwa orang tersebut adalah orang yang
jasa
Yahya Alias Hawen oleh Tim Opsnal Polres Aceh Selatan pada hari
cara membeli dari Terdakwa pada hari Senin tangggal 4 Maret 2019
sekira pukul 10.00 WIB di toko Roza milik Terdakwa yang terletak
per selopnya.
Ridwan Yahya, pada saat Tim Opsnal Polres Aceh Selatan datang ke
Yahya, ditemukan juga 137 (seratus tiga puluh tujuh) selop rokok
Terdakwa kenal, yang berasal dari luar maupun dalam daerah Aceh
dalam kemasan yang lebih besar berupa selop dari produk tembakau
Ridwan Yahya Anak Dari Antoni Yahya Alias Hawen, maupun yang
pidana.
seluruhnya terdapat dalam putusan ini sudah tepat dan sesuai dengan fakta
Bin Abdul Karim tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan
alternatif kedua.
menerapakan hukum.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
perundang-undangan.
penulis telah sesuai dengan hukum dan benar menurut hukum sehingga
B. Saran
rokok terhadap masyakat seperti produk rokok dengan tanpa gambar dan
tulisan peringatan.
dapat bersosialisasi atau bekerja sama dengan tokoh adat dan instansi untuk