PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
WINDA ERINA DAMAYANTI
NIM. 20170701042191
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, hidayah, sertainayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun proposal yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kompetensi Guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Pamekasan”. Kemudian
sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Sang revolusioner dunia yang telah membawa umatnya dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Tujuan dilakukannya penulisan ini yaitu untuk mengetahui tentang Peran
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Bimbingan Konseling di
SMP Negeri 1 Pamekasan. Manfaat dari penulisan ini bagi peneliti dapat
dijadikan pengalaman untuk memperluas keilmuan, serta dapat menjadi bahan
kajian, bahan rujukan dan inspirasi bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam proses
pengayaan keilmuan
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan proposal ini tidak lepas dari
bantuan, support, arahan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Mohammad Kosim, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Madura.
2. Bapak Dr. Atiqullah, S.Ag. M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Madura
3. Bapak Dr. H. Ali Nurhadi, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam yang telah memperlancar dalam pengajuan
judul skripsi dan telah setia menjadi mitra belajar menulis.
4. Bapak Dr. Buna’i, S.Ag, M.Pd selaku pembimbing yang penuh kesabaran
dalam memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, dan
iv
beliau juga telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing disela-sela
kesibukannya dalam proses penyelesaian proposal ini.
5. Semua Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang telah sabar
dalam memberikan ilmu dan pengetahuannya serta pengalaman akademik
kepada penulis.
6. Bapak Jamil, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Pamekasan yang telah
memberikan izin dan memberikan data untuk menyelesaikan proposal ini.
7. Semua dewan guru terlebih guru Bimbingan Konseling dan staf di SMP
Negeri 1 Pamekasan yang telah memberikan izin untuk meneliti dan
membantu penulis mengumpulkan data-data peneliti.
8. Kedua orang tua saya terimakasih atas do’a, kasih sayangnya serta senantiasa
memberikan semangat dalam proses penyusunan proposal ini sehingga dapat
menyelesaikan tugas Akademik di Institut Agama Islam Negeri Madura.
9. Kakak dan adik saya, serta seluruh keluarga terimakasih atasdo’anya dan
telah memberikan dukungan dan membantu dalam penyelesaian proposal ini.
10. Sahabat saya yang selalu meluangkan waktunya dan memberikan nasehat,
bimbingan dan arahan, mensupport, menemani dalam proses penyusunan
tugas akhir ini, serta memotivasi saya untuk tidak menyerah demi selesainya
proposal ini.
11. Teman-teman MPI Angkatan 2017 terimakasih atas bantuan serta
semangatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif. Penulis berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi
peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
v
Pamekasan, 1 September 2020
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
A. Judul Penelitian ....................................................................................... 1
B. Konteks Penelitian .................................................................................. 1
C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 9
F. Definisi Istilah ......................................................................................... 10
G. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11
1. Kajian Teoritik Tentang Peran Kepala Sekolah ................................. 11
a. Pengertian Kepala Sekolah ............................................................ 11
b. Peran, Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah ..................................... 13
2. Kajian Teoritik Tentang Program Peningkatan Kompetensi
Guru BK ............................................................................................ 16
a. Pengertian Program Peningkatan Kompetensi Guru BK .............. 16
b. Prinsip-Prinsip Program Peningkatan Kompetensi Guru BK ....... 21
c. Pengelolaan atau Tahapan Proses Program
Peningkatan Kompetensi Guru BK ............................................... 23
d. Faktor Pendukung dan Penghambat Program
Peningkatan Kompetensi Guru BK ............................................... 28
3. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 29
H. Metode Penelitian ................................................................................... 32
1. Pendekatan dan Jenis penelitian ......................................................... 32
2. Kehadiran Peneliti .............................................................................. 33
3. Lokasi Penelitian ................................................................................ 34
4. Sumber Data ....................................................................................... 34
vii
5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 35
6. Analisis Data ...................................................................................... 37
7. Pengecekan Keabsahan Data .............................................................. 38
8. Tahap-Tahap Penelitian...................................................................... 40
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 41
viii
1
A. Judul
Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Pamekasan.
B. Konteks Penelitian
Melihat hal tersebut tentu saja tidaklah mudah karena menjadi seorang
guru Bimbingan Konseling harus siap menghadapi berbagai tantangan,
tantangan itu sendiri berasal dari karakteristik peserta didik yang unik dan
berbeda-beda, oleh sebab itu guru Bimbingan Konseling harus mampu
berinteraksi dengan karakteristik peserta didik, harus memiliki kesabaran
dalam melayani, santun dan ikhlas menjalankan tugasnya, serta mampu
mempengaruhi perkembangan dan kemandirian peserta didik.
1
Hazrullah dan Furqan, “Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Pemecahan
Masalah Belajar Siswa Di MAN Rukoh Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 18, No. 2
(Februari, 2018) hlm., 246.
2
2
Ardimen, “Visi Baru Konselor Sekolah dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Layanan
Pendidikan di Sekolah dan Madrasah.” Jurnal Konseling Indonesia, Vol. 4, No. 1 (Oktober, 2018)
hlm., 24.
3
Syarifuddin Dahlan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Konsepsi Dasar dan Landasan
Pelayanan (Yogyakarta, GrahaIlmu, 2014), hlm. 17.
3
4
Anak Agung Ngurah Adhiputra, BIMBINGAN DAN KONSELING; Aplikasi di Sekolah Dasar dan
Taman Kanak-Kanak (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2013), hlm. 11.
5
Erhamwilda, Konseling Islami (Yogyakarta: Psikosain, 2019), hlm. 1.
4
6
Hazrullah dan Furqan, “Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Pemecahan
Masalah Belajar Siswa Di MAN Rukoh Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 18, No. 2
(Februari, 2018) hlm., 246.
7
Gusfar Efendi, dkk, “Kompetensi Sosial Guru BK atau Konselor Sekolah (Studi Deskriptif di
SMA Negeri Kota Padang).” Jurnal Ilmiah Konseling, Vol. 2, No. 1 (Januari, 2013) hlm., 162-
163.
8
Fitria Kasih, “Profil Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pelayanan Kelompok Di
SMA Sumatra Barat.” Jurnal Counseling Care, Volume 1, Nomor. 1 (April, 2017) hlm., 15.
5
upah dan fasilitas yang memadai yang diberikan kepada seorang konselor
yang telah berkualifikasi sehingga mereka bisa menjalankan tugasnya dengan
sungguh-sungguh.
Dalam naskah akademik, sosok utuh kompetensi konselor terdiri atas dua
komponen yaitu, kompetensi akademik dan kompetensi professional.
Kenyataan di lapangan konselor belum sepenuhnya memiliki karakteristik
konselor yang diharapkan. Hal ini disebabkan konselor di sekolah masih
belum memahami kompetensi konselor yang dituntutkan pada mereka dan
cukup banyak konselor yang masih bersikap sebagai guru yang selalu
menasehati siswa-siswa yang datang untuk berkonseling, sehingga konselor
seringkali memasukkan idealismenya dalam proses konseling. Selain
keberadaan kompetensi konselor yang dijadikan landasan bagi pengembangan
konselor yang profesional, latar belakang pendidikan juga merupakan hal
9
Zaini Dahlan, “Peningkatan Kualitas Kompetensi Guru BK Sebagai Konselor Di Sekolah Dalam
Mengahdapi Tantangan Global.” Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, No. 1
(Januari-Juni 2017) hlm., 14.
10
Saiful Hadi, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja
Guru Bimbingan dan Konseling di SDLB Kota Bandung.” Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi,
Volume VIII, No. 1 (Juni, 2018) hlm., 3.
6
11
M. Fatchurahman, “Problematik Pelaksanaan Konseling Individual.” Jurnal Bimbingan dan
Konseling Ar-Rahman, Volume 3, Nomor 2 (2017) hlm., 27-28.
12
Ummul Hanifah, “Kompetensi Profesional Guru BK Dalam Implementasi Asessmen BK Pada
Guru BK di SMA Favorit Kota Banda Aceh.” Suloh Jurnal Bimbingan Konseling Universitas
Syiah Kuala, Volume 2, Nomor 1 (Juni, 2017) hlm., 17.
13
Sisca Meidina Saputri, “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling Serta Pembinaannya.”
Enlighten: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Volume. 1, No. 1 (Januari-Juni, 2018) hlm., 2.
14
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi) (Jakarta:
RajawaliPers, 2014), hlm. 119.
7
15
Giyono, Bimbingan Konseling (Yogyakarta: Media Akademi, 2015), hlm. 138-139.
Septin Anggraini, “Peran Supervisi BK untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru BK.”
16
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1 No. 1 (2017) hlm., 334.
8
17
Jamil, Kepala sekolah SMP Negeri 1 Pamekasan, Wawancara Langsung (27 Juli 2020).
18
Dwi Elly Shofa Aprillia Rahmawati, Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pamekasan,
Wawancara Langsung, (27 Juli 2020).
9
Atas dasar konteks penelitian dan penelitian awal tersebut, penulis ingin
meneliti, mengkaji dan mengetahui lebih mendalam tentang “Peran Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru BK di SMP Negeri 1
Pamekasan.”
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian diatas maka fokus penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru BK di
SMP Negeri 1 Pamekasan?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi guru BK di SMP Negeri 1 Pamekasan?
3. Bagaimana keadaan kompetensi guru BK setelah adanya upaya dari kepala
sekolah di SMP Negeri 1 Pamekasan?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini untuk menjawab tiga permasalahan pokok sebagaimana
telah dipaparkan pada fokus penelitian diatas, Adapun tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi
guru BK di SMP Negeri 1 Pamekasan.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru BK di SMP Negeri 1
Pamekasan.
3. Untuk mengetahui keadaan kompetensi guru BK setelah adanya upaya dari
kepala sekolah di SMP Negeri 1 Pamekasan
E. KegunaanPenelitian
Penelitian ini mempunyai dua kegunaan, yaitu kegunaan secara teoritis
dan kegunaan secara praktis.
1. Kegunaan teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu
pengembangan dalam pendidikan utamanya dalam peningkatan
kompetensi guru BK dan sebagai bahan masukan dalam memberikan ide
10
2. Kepala Sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin sekolah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar, atau
tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran.
3. Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang
tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya.
4. Guru BK adalah pendidik yang bertanggung jawab penuh terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling bagi peserta didiknya.
5. Kompetensi Guru BK adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dikuasai oleh guru BK dalam melaksanakan tugasnya.
G. Kajian Pustaka
1. Kajian Teoritik Tentang Peran Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah tersusun dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah.
kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga
dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi secara
umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu
lembaga dimana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Secara etimologi kepala sekolah adalah guru yang memimpin
sekolah. berarti secara terminologi kepala sekolah dapat diartikan
sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
12
19
Sowiyah, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Yogyakarta: Media Akademi, 2016), hlm. 13-14.
20
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 49-50.
21
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), hlm. 33.
13
25
Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Learning
Organization) (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 64-65.
26
Marno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, hlm. 35.
17
27
Pedoman Program Peningkatan Kompetensi (Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan
Daring Kombinasi), (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2016), hlm., 13.
28
Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling Kesehatan Mental di Sekolah (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 115.
18
29
Ibid. hlm. 115-117.
19
30
Fadhilla Yusri, “Penguasaan Kompetensi Konselor Mahasiswa Peserta Program Pengalaman
Lapangan (PPL) Prodi Bimbingan Konseling IAIN Bukit Tinggi.” Jurnal Al-Taujih Bingkai
Bimbingan dan Konseling Islami, Vol. 5, No. 2 (Juli-Desember 2019) hlm., 187-188.
31
Ibid. hlm. 188.
20
Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jogjakarta:
32
33
Ibid. hlm. 182-183.
34
Ibid. hlm. 184-186.
22
35
Iwan Wijaya, Professional Teacher: Menjadi Guru Profesional (Sukabumi: CV Jejak, 2018),
hlm. 26-27.
23
36
Ibid. hlm. 27-28.
24
Eka Mayasari dan Muhammad Syarif, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
37
Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar.”
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 04, No. 1 (Juni, 2018) hlm., 151-152.
25
38
Ibid. 152-155.
26
39
Ibid. 155-156.
27
M Adi Putra AP dan Nurida Shofaria, “Ragam Profesionalisme Guru Bimbingan dan Konseling
40
Zaman Now.” Jurnal Bikotetik, Vol. 03, No. 01 (2019) hlm., 21-22.
28
41
Ibid. hlm. 22.
Eka Mayasari dan Muhammad Syarif, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
42
Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar.”
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 04, No. 1 (Juni, 2018) hlm., 156-157.
29
Dewi Susanti, dkk, “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru.”
43
datanya, reduksi data, refleksi data, kajian emik dan etik terhadap data dan
sampai kepada pengambilan kesimpulan yang harus memiliki tingkat
kepercayaan tinggi berdasarkan ukuran dependability (kebergantungan),
credibility (kepercayaan), transferability (keteralihan), dan confirmability
(kepastian).45
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan ini
dapat memudahkan peneliti untuk lebih dekat dengan subyek yang diteliti
dan lebih peka terhadap apa yang terjadi di lapangan. Adapun jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif karena dalam
penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau
wilayah yang diteliti. Peneliti hanya memotret apa yang terjadi di wilayah
yang diteliti kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan
penelitian secara tugas seperti apa adanya.
Menggunakan deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian
akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, foto, vidieotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan
dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan, peneliti menganalisis data
dalam bentuk aslinya.46
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dilapangan merupakan salah satu langkah dalam
penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif. Dalam hal ini
kehadiran peneliti dilapangan digunakan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian. Sebelum terjun ke
lapangan, peneliti sudah mengenal informan sebagai sumber informasi.
Disamping itu kehadiran peneliti dilapangan sudah diketahui statusnya
sebagai peneliti oleh informan, hal ini dimaksudkan untuk lebih
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian kedepannya.
45
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2017),
hlm. 25.
46
Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif , hlm. 11.
34
47
Ibid. hlm. 157.
48
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 142.
35
50
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 161-162.
51
Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, hlm. 162.
52
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, hlm. 167.
37
53
Ibid. hlm. 178.
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 335.
38
55
Ibid. hlm. 338-345.
39
56
Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 327-328.
40
lebih teori. Di pihak lain, Patton berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu
dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakan penjelasan banding (rival
explanation).57
Peneliti menggunakan tringulasi sumber dan tringulasi metode, karena
dianggap lebih mudah dalam mengecek keabsahan data yang diperoleh
dari lapangan.
8. Tahap-Tahap Penelitian
Agar suatu penelitian dapat dilakukan dengan baik dan teratur, maka
perlu dilakukan tahapan dalam proses penelitian. Adapun tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap pra-lapangan
Pada tahap ini yang harus peneliti lakukan yaitu, menyusun
rancangan penelitian, menentukan lokasi penelitian, mengurus surat
perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lokasi penelitian, menyiapkan
perlengkapan penelitian, dan yang terpenting menyiapkan diri dengan
etika penelitian.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Pada tahap ini peneliti memasuki lapangan dan berperan serta
secara langsung untuk mengumpulkan data melalui metode wawancara,
observasi dan dokumentasi untuk keperluan penelitian.
c. Tahap analisis data
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data terhadap temuan-
temuan yang ada di lokasi penelitian setelah semua data terkumpul. Dan
dilanjutkan kepada langkah penyusunan laporan penelitian.
57
Ibid. hlm. 329-331.
41
DAFTAR RUJUKAN