Anda di halaman 1dari 102

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DENGAN

METODE PEMBELAJARAN MONTESSORI KELOMPOK A

DI TK PERTIWI GARING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

RATRI MELINDA
105451 1056 17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2021
Motto

When your dreams don’t scare you, it means your dreams aren’t big enough.

Persembahan :

Skripsi ini saya persembahkan untuk diri saya

sendiri, thank you for myself!

vi
ABSTRAK

Ratri Melinda 2021. Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak dengan


Metode Pembelajaran Montessori di Kelompok A TK Pertiwi Garing. Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar, Pembimbing I Tasrif Akib, M.Pd
dan pembimbing II Dr. Amal Akbar, M.Pd.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah anak dengan menggunakan
metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan Bahasa anak ekspresif anak
kelompok A di TK Pertiwi Garing. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan Bahasa anak melalui metode Montessori di TK Pertiwi
Garing. Manfaat dalam penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dalam
bidang pembelajaran anak usia dini khususnya dalam meningkatkan kemampuan
Bahasa anak diharapkan dapat bermanfaat bagi anak, guru, dan sekolah. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Lokasi penelitian TK Pertiwi Garing
Desa Garing Kecamatan. Tompobulu Kabupaten. Gowa.
Hasil penelitian siklus I pada peningkatan kemampuan Bahasa anak
dikategorikan Belum Berkembang berjumlah 1 anak dan Mulai Berkembang
berjumlah 14 anak. Pada siklus I belum ada yang masuk kategori Berkembang Sesuai
Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sehingga tingkat keberhasilan
yaitu 29,76 Pada siklus II dikategorikan berkembang sesuai harapan berjumlah 14
anak dan berkembang sangat baik 1. Jadi tingkat keberhasilan anak yang didapat
mencapai target ialah, 72,56% Berkembang Sesuai Harapan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode
Montessori dapat meningkatkan kemampuan Bahasa anak pada TK Pertiwi Garing di
kelompok A kabupaten. Gowa.

Kata Kunci : Perkembangan bahasa, metode pembelajaran montessori

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Dengan
Metode Pembelajaran Montessori Kelompok A Di TK Pertiwi Garing”, sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa


adanya dukungan dan bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
setulus-tulusnya kepada

1. Prof. Dr. H Ambo Asse Mag. Selaku rektor Universitas Muhammadiyah


Makassar
2. Bapak, Erwin Akib, M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak, Tasrif Akib, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dr. Amal Akbar,
M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi II atas selaga bimbingan, arahan serta
saran yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Seluruh staff pengajar Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai selama penulis penempuh
pendidikan.
5. Orang tua ayahanda Iskar, dan Ibunda tercinta St. Lirawati, S.Pd.I yang selalu
memberikan kasih sayang, nasehat serta kesabarannya yang luar biasa dalam
setiap langkah hidup.
6. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah, dan guru Taman Kanak-Kanak Pertiwi Garing Ibu St.

viii
Lirawati, S.Pd.I sebagai kepala sekolah dan ibu Irmayanti S.Pd dan
Marawiyah, S.Pd sebagai guru TK Pertiwi Garing yang telah memberikan izin
dan bantuan untuk melakukan penelitian.
7. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudari saya tercinta Sri
Lestari S.Pd yang selalu menemani suka maupun duka.
8. For myself. Last but not least, I wanna thank me for believing in me, for doing
all this hard work, for having no days off, for never quitting, for just being me
at all times, I want to thank myself for fighting so hard, thanks to my body
trying to stay strong. I just want to say for myself, you’re worth more than
anything.

Makassar, 01 Desember 2021

Ratri Melinda

ix
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................... i


Halaman Judul ................................................................................... i
Lembar Pengesahan Panitia Ujian .................................................... ii
Halaman Pengesahan Pembimbing ................................................... iii
Lembar Pesertujuan Pembimbing .................................................... iv
Surat Pernyataan keaslian Tulisan ................................................... v
Moto dan Persembahan ..................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................... vii
Kata Pengantar .................................................................................. viii
Daftar Isi ............................................................................................ x
Daftar Tabel ....................................................................................... xii
Daftar Lampiran ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 7
A. Anak Usia Dini ................................................................... 7
B. Metode Montessori ............................................................. 14
C. Hasil Penelitian Relevan ..................................................... 17
D. Kerangka Pikir.................................................................... 18
E. HIpotesi Tindakan .............................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 21
A. Jenis Penelitian ................................................................... 21
B. Lokasi Subjek Penelitian ..................................................... 22
C. Faktor Yang diselidi ............................................................ 22

x
D. Prosedur Penelitian .............................................................. 22
E. Instrumen Penelitian ............................................................ 25
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25
G. Teknik Analisi Data ............................................................. 25
H. Indikator Keberhasilan......................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .........................................................................27
B. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................... 27
1. Data Hasil Penelitian Siklus I ................................................ 28
2. Data Hasil Penelitian Siklus II............................................... 39
C. Pembahasan .............................................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN..................................................... 53
A. Simpulan ................................................................................... 53
B. Saran ......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................55
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Obervasi Kemampuan Anak Siklus I ...................................................... 35

4.2 Hasil Observasi Kemampuan Anak Siklus II ................................................... 48

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Lembar Observasi Anak Siklus I

2. Lampiran 2 Lembar Observasi Anak Siklus II

3. Lampiran 3 Rubrik Penilaian

4. Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen

5. Lampiran 5 Lembar Hasil Observasi Anak Siklus I

6. Lampiran 6 Lembar Observasi Anak II

7. Lampiran 7 Dokumentasi

8. Lembar 8 RPPH

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(Rohmah & Fatimah, 2016) Pendidikan anak usia dini adalah jenjang

pendidikan sebelum pendidikan dasar, ini adalah masa orientasi untuk anak-anak

sejak lahir hingga 6 Tahun. Memberikan stimulus pendidikan untuk membantu

anak-anak tumbuh dan berkembang pikiran dan tubuh mereka. Siap melanjutkan

pendidikan melalui pendidikan formal, informal dan nonformal. Sedangkan

National Association for early childhood education (NAEYC) menjelaskan bahwa

kategori anak adalah mereka yang berusia sejak lahir hingga 8 tahun, tingkat

pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih dalam tahap pendidikan anak usia

dini yaitu taman kanak-kanak, prasekolah dan taman kanak-kanak atau sekolah

dasar, sementara itu Nasional Association for Early Childhood Education

menjelaskan bahwa kategori anak adalah anak yang berusia sejak lahir hingga 8

tahun, tingkat pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih dalam tahap

pendidikan anak usia dini yaitu taman kanak-kana, prasekolah, tempat penitipan

anak atau sekolah dasar. Suyadi mengemukakan pandangan lain, mengutip

pandangan Bredekamp & Copple, (Rohmah & Fatimah, 2016) yaitu pendidikan

anak usia dini memberikan pelayanan yang mencakup berbagai program kepada

anak sejak lahir hingga usia 8 Tahun yang bertujuan untuk meningkatkan

pekembangan social, emosional, intelektual, bahasa, dan fisik anak. Dari pendapat

yang mengenai pengertian pendidikan anak usia dini, bisa disimpulkan pendidikan

1
2

anak usia dini ialah jalur pendidikan nonformal, informal, dan formal. Pendidikan

anak usia dini pada saat yang sama mempunyai dua tujuan, yaitu,

1. Tujuan pertama untuk mencerdaskan anak bangsa Indonesia yang berkualitas,

ialah anak yang berkembang dan tumbuh sesuai dengan tingkat

perkembangannya, sehingga dipersiapkan sebaik-baiknya untuk memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan yang selanjutnya atau pendidikan dasar.

2. Tujuan tambahan untuk membantu anak-anak dalam mempersiapkan

pembelajaran di sekolah guna untuk mengurangi usia putus sekolah dan

bersaing dengan cara sehat di jenjang pendidikan selanjutnya.

Tujuan pendidikan itu sendiri merupakan tujuan yang mengembangkan

kemampuan secara optimal dengan sosial yang bersifat manusia yang memainkan

peran sebagai warga dengan berbagai lingkungan persekutuan hidup serta

kelompok sosial. Pendidikan anak usia dini juga salah satu penyelenggaraan yang

pada peletakan dengan dasar perkembangannya yaitu, moral dan agama, dimana

anak perlu mengenal agama yang dianutnya menjalankan ibadahnya, serta anak

juga perlu belajar bersikap sopan, jujur, dan menghargai agama yang dianut orang

lain, perkembangan fisik, terbagi menjadi 2 ialah fisik motorik halus dan kasar,

dimana fisik motorik halus ialah kemampuan anak untuk menggunakan alat

seperti memegang alat tulis seperti pensil, sedang motorik kasar ialah kemampuan

anak yang bisa menngerakkan anggota tubuhnya dengan baik dan berkoordinasi,

seimbang, lentur dan lincah, sedang perkembangan fisikperilaku keselamatan

ialah seperti tinngi badan anak, lingkar kepala, berat badan dan disesuaikan

dengan usia anak, kecerdasan kognitif yang berkaitan dengan seperti apa anak
3

dapat mulai memecahkan masalah, mengingat dengan baik, memahami dengan

mudah, sosial emosial ialah tahap dimana anak mulai mengenal perasaan sendiri

mengendalikan dan mnyesuaikan dengan yang lain, anak juga mulai bertanggun

jawab dengan dirinya sendiri dan orang lain, anak juga memahami perasaan,

merespon dan bermain dengan teman sebayanya, bahasa ialah kemampuan bahasa

dan komunikasi yang bisa dimulai dari balita dimana anak akan mulai mengerti

perkataan orang disekitarnya, Mansur (Madyawati, 2016) Pendidikan anak usia

dini juga merupakan pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan, sikap, dan

keterampilan pada anak. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan

perkembangan, Keterampilan bahasa juga penting dengan bahasa manusia dapat

berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, baik itu secara lisan, tulisan,

dan lain sebagainya,

Peningkatan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu

aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari

perhatian para pendidik pada umumnya dan orangtua pada khususnya.

Penggunaan suatu metode pembelajaran pada penelitian ini bertujuan untuk

membantu anak yang memiliki hambatan dalam perkembangan bahasanya. model

pembelajaran ini dirancang dengan sangat menyenangkan dan anak akan

mengeksplor sendiri bahasa yang anak dapatkan dari lingkungannya melalui

dengan simbol-simbol.

Berdasarkan hasil observasi awal saya selaku calon peneliti pada hari

senin, 26 juli 2021. Dalam upaya meningkatkan perkembangan bahasa anak

dengan metode pembelajaran Montessori kelompok A di TK Pertiwi Garing,


4

menemukan bahwa perkembangan bahasa anak masih dibawa MB yaitu berada

kategori MB dan BB ada 15 anak dengan keterampilan bahasa ekspresif masih

rendah, seperti saat dikelas guru melakukan tanya jawab dan perkenalan untuk

minggu pertama masuk anak-anak. Dengan kegiatan pertama yaitu berdiskusi

tentang ciptaan Tuhan, hobby, alamat, nama ayah dan ibu sesuai dengan RPPM

dan RPPH. Disini dilihat bahwa ada 15 anak yang masih berbicara dengan asal

menggunakan bahasa Indonesia, dengan kosa kata dan penyusunan kata dan

kalimat yang masih kurang, dan anak belum berkonsentrasi dengan pembelajaran.

Begitu juga saat guru melakukan kegiatan bercerita, dan penyebab perkembangan

anak masih di bawah MB ialah ada beberapa anak yang belum mampu memahami

dengan baik dan benar, dan kurangnya stimulasi anak dalam perkembangan, serta

kurangnya anak dalam menyimak, berbicara, membaca dan kurangnya

komunikasi, yang menyebabkan perkembangan bahasa anak masih dibawah MB.

Hanya ada 3 anak saja yang mampu memahami dengan jelas. Hal ini diperkuat

dengan observasi yang dilakuan saat pembelajaran berlangsung. Hanya ada 3 anak

dari 15 anak yang Bahasa ekspresifnya sudah baik.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut untuk meningkatkan Bahasa

ekspresif anak maka perlu digunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan anak. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak

adalah dengan metode pembelajaran Montessori. metode pembelajaran ini dapat

memancing anak untuk berbicara dan memahami Bahasa ekspresif di depan

teman atau guru agar dapat membantu terjadinya komunikasi. Oleh karna itu,

tujuan penerapan metode pembelajaran Montessori lebih ditekankan pada aspek


5

keterampilan bahasa. Dengan demikian, pembelajaran bahasa tidak hanya

mendengarkan guru berbicara saja, tetapi diperlukan keaktifan peserta didik di

dalam proses belajar mengajar, sehingga terjalin interaksi baik antara anak dengan

teman maupun guru. Berkaitan dengan hal itu, maka untuk mengkatkan

keterampilan berbahasa dengan baik dan benar, peneliti menggunakan penelitian

tindakan kelas dengan judul: Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak

Dengan metode Pembelajaran Montessori Kelompok A Di TK Pertiwi Garing.

3. Rumusan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian

ini, bagaimana meningkatkan kemampuan Berbahasa anak dengan metode

pembelajaran Montessori di TK Pertiwi Garing

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah tentang perkembangan kemampuan bahasa

anak dalam berbicara di TK Pertiwi Garing maka peneliti menggunakan metode

pembelajaran Montessori

3. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk meningkatkan kemampuan Bahasa anak

di TK Pertiwi Garing dengan metode pembelajaran Montessori

D. Manfaat

1. Manfaat teoretis

Memberikan informasi dan wawasan dan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan tentang peningkatan bahasa anak usia dini


6

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik dapat mengembangkan bahasa anak dan meningkatkan

minat anak dalam belajar melalui metode pembelajaran Montessori

b. Bagi guru, sebagai masukan dalam meningkatkan bahasa anak

memperoleh metode yang benar untuk anak usia dini serta meningkatkan

kreativitas guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas

c. Bagi sekolah sebagai bahan pengoreksian dalam meningkatkan aspek

perkembangan anak terutama peningkatan bahasa

d. Bagi peneliti sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan aspek

bahasa anak usia dini

e. Bagi pembaca sebagai masukan dalam meningkatkan bahasa anak usia

dini
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan gambaran individu yang sedang mengalami

proses perkembangan dan merupakan landasan untuk kehidupan berikutnya,

Sujiono juga mengemukakan bahwa aspek perkembangan dan pertumbuhan

pada saat ini sedang masa yang pesat dalam rentang kehidupan manusia, sebagai

salah satu cara memperlakukan anak, proses pemmbelajaran harus menjaga ciri-

ciri tahapan perkembangan anak, perlu kita ketahui juga bahwa anak usia dini

memiliki karakteristik sendiri, yang tentunya berbeda dengan tahapan masa

kanak-kanaklainnya, ini adalah beberapa ciri ciri anak usia dini yaitu, (1) rasa

ingin tahu yang tinggi (2) kepribadian yang unik (3) menyukai berfantasi dan

berimajinasi (4) masa potensi belajara yang sangat besar (5) sikap egois (6)

Kurang perhatian (7) mahluk social. (Rohmah & Fatimah, 2016).

Catron & Allen (Rohmah & Fatimah, 2016) berpendapat bahwa ada enam

aspek perkembangan anak yatu, kesadaran pribadi, social, emosional,

komunikasi, kognitif dan keterampilan motoric yang penting dan dianggap

sebagai fungsi interaktif, kreativitas tidak dilihat sebagai pengembangan

tambahan, tetapi juga sebagai bagian integral dari lingkungan yang kreatif.

7
8

Pendidikan anak usia dini ialah pendidikan sebelum pendidikan dasar, ini

ialah perkejaan konseling untuk anak-anak dari lahir hingga dengan 6 tahun,

dengan memberika stimulus pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan

pikiran, tubuhnya, dan mereka siap memasuki pendidikn jalur nonformal, formal,

dan informal. Sementara itu, Nasional Asseciation for early childhood education

juga mengemukakan bahwa karakteristik anak ialah anak-anak yang berusia sejak

lahir hingga 8 Tahun, tingkat pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih

dalam tahap pendidikan anak usia dini yaitu taman kanak-kanak, sekolah dasar,

tempat penitipan anak, dan prasekolah,

Suyadi (Susanto, 2011) juga mengemukakan pandangan lain, mengutip

pandangan Bredekamp & Copple yaitu pendidikan anak usia dini di berbagai

program mencakup yang memberikan layanan bagi anak sejak lahir hingga 8

Tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, bahasa, social emosional,

fisik anak, dan intelektual anak.

Mansur (Madyawati, 2016) mengatakan pendidikan anak usia dini juga

merupakan bentuk yang menitik beratkan landasan pertama dan keenam

perkembangan ialah, perkembangan agama dimana anak belajar mengenai agama

yang anutnya dan moral koordinasi dengan perkembangan fisik motorik kasar dan

halus yang berfokuskan pada perubahan atau perkembangan fisik dari tubuh anak,

dengan perkembangan motorik bagaimana anak dapat menggerakan anggota

tubuhnya dengan baik, bagaimana anak juga melakukan Gerakan seperti berjalan,

menendang, merangkak, atau mencoba menulis atau menggambar, sedangkan

perkembangan fisik ialah, bagaimana perkembangan lingkar kepala, tinggi badan,


9

berat badan yang disesuaikan dengan usia anak, kecerdasan sosial emosional

berfokus pada sikap, keterampilan dan nilai anak dalam berinteraksi, kognitif

berkaitan dengan seperti apa anak memecahkan masalah yang anak anak ammpu

memahami dengan mudah, dan dapat mengingat sesuatu dengan baik, bahasa dan

komunikasi dimana anak akan mulai memperbanyak perbendaharaan kosakata

atau kalimat dari yang didengarkanatau dilihat anak.

2. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Jamaris (Susanto, 2011) karakteristik kemampuan bahasa anak usia empat

tahun ialah, (1) kemampuan berbahasa anak berkembang pesat anak juga sudah

bisa menggunakan kata atau kalimat dengan benar dan baik, (2) kuasai 90% tata

bahasa dan fonem yang digunakan, (3) dapat menanggapi dalam pembicaraan,

anak juga sudah bisa mendengarkan dan merespon percakapan. Mengenai

karakteristik berbagai jenis keterampilan bahasa anak, dimana Hurlock juga

mengemukakan bahwa tugas pertama pembelajaran membahasa anak usia dini

meliputi pengucapan, pembuatan kalimat dan penambah kosatkata. Cross, 2013

juga mengatakan bahwa karakteristik anak usia dini ada beberapa ialah, bersifat

egosentris, bersifat unik, mengekspresikan perilakunya secara spontan,bersifat

energik dan aktif, mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan antusias, berjiwa

petualang dan eksploratif, kaya dengan fantasi, masih mudah untuk frustasi,

memiliki daya perhatian yang kurang, kurang mempertimbangkan dalam

melakukan sesuatu, meemiliki masa belajar yang potensial, memiliki kemampuan

untuk bekerja sama dengan teman-temannya.


10

Adapun tujuan dan fungsi ialah menurut (Susanto, 2011) Perkembangan

kemampuan bahasa pada anak ialah kemampuan komunikasi yang penting,

terutama untuk mereka yang suda memasuki lingkungan prasekolah yaitu Taman

Kanak-Kanak. Berkaitan dengan ini Early Learning Goals 1999 mengatakan

bahwa, menikmati, mendengarkan menggunakan bahasa, menyimak, dan lebih

siap dalam belajar dan bermain, mencoba dengan suara, menyelidiki, kata-kata,

dan teks, dengarkan dengan gembira, merespon cerita, irama, lagu serta sajak-

sajak dan memperbaiki sendiri music, irama, lagu dan cerita, membuat dan

menciptakan kembali karakter dan pengalaman, menggunakan suara, untuk

mengatur, mengklarifikasikan, dan berpikir jernih tentang ide, perasaan dan

peristiwa, menanggapi mereka dengan jawaban atau komentar, pertanyan, dan

tindakan yang relevan, dan lainnya,

Adapun menurut (Depdiknas 2000), mengatakan bahwa tujuan bahasa di

TK adalah mengikuti garis besar rencana pembelajaran taman kanak-kanak agar

siswa dapat berkomunikasi dengan cara verbal dengan lingungan sekitar anak,

termaksud lingkungan teman bermain, teman sebaya, orang dewasa dan yang di

sekolah, tetangga maupun yang ada di rumah, atau sekitar tempat tinggal

bersamanya. Sedangkan fungsi bahasa bagi anak usia dini menurut (Depdiknas

2000), ialah sebagai alat untuk berkomunikasi dilingkungan anak, untuk

mengembangkan kemampuan intelektual, ekspresi, dan untuk menanyakan

perasaan dan pikiran orang lain. Fungsi bahasa anak ialah untuk mengembangkan

kecerdasan dan kemampuan dasar anak, khususnya bahasa di TK ialah untuk

perkembangan perasaan dan ekspresi serta pikiran dan imajinasi.


11

3. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Pada umumnya, tahap perkembangan anak dapat dibagi menjadi beberapa

kelompok usia masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri, Guntur

(Susanto, 2011) juga mengatakan tahapan perkembangan ini ialah,

a) Tahap I yaitu pralinguistik pertama dimana antara usia sejak lahir hingga 1

tahun ialah, pralinguistik pertama pada tahap ini, dari bulan pertama sampai

dengan bulan ke 6 anak akan mulai tertawa, menangis, dan berteriak,

pralinguistik kedua pada tahapan ini dasarnya tahapan kata tanpa arti mulai

dari bulan keenam sampai satu tahun

b) Tahap II yaitu linguistic, tahapan ini terdapat tahap I dan II ialah, holafrastik (1

tahun) saat anak sudah mulai mengucapkan arti dari keseluruhan frase atau

kalimat yang ada di dalam satu kat, pada tahap ini juga ditandai dengan

perbendaharaan anak dalam kata yang kurang lebih lima puluh kata, tahap

frasa saat tahapan ini anak dapat mengatakan 2 kata,tahap ini juga ditandai

perbendaharaan kata anak, dengan jangkkau hingga lima puluh sampai seratus

kata.

c) Tahap III (perkembangan bahasa, ialah prasekolah 3, 4, 5 tahun). Saat tahapan

ini anak dapat membentuk kalimat, contoh telegram, dari segi perkembangan

gramatikal anak dapat mengembangkan kata dalam sebuah kalimat,

d) Tahap IV (penataan bahasa sebelum dewasa ialah, enam hingga 8 tahun)

tahapan ini juga bisa dilihat mengenai kemampuan mengembangkan kalimat

menjadi kompleks.
12

Bruner & Suyanto (Susanto, 2011) juga mengemukakan anak anak belajar

konkret dan abstrak dengan melewati tiga tahapan, generasi, tanda dan symbol,

pada tahapan generasi anak berinteraksi dengan benda-benda, karakter dan

peristiwa. Interaksi tersebut anak belajar dan mencatat ciri-ciri benda dan

peristiwa, inilah penyebabnya anak yang usia 2-3 tahun akan memiliki banyak

pertanyaan seperti “Apa itu” dan “Apa ini”. Penting sekali untuk mengenalkan

nama nama benda dan lainnya agar anak menyambungkan benda, lambangnya

serta nama objek.

(Robingatin & Ulfah, 2019) Beberapa pendapat ahli tentang

perkembangan bahasa, akan berbagai teori perkembangan bahasa akan penerapan

metode implementasi yang akan mempengaruhi dalam perkembangan bahasa,

oleh karena itu pendidik diharapkan dapat menemukan dan menghasilkan bahan

untuk kegiatan ajar yang sesuai dengan usia anak didik, adapun teori tentang hal

ini ialah, (a) Teori Behavioristik oleh Skinner, mendefinisikan bahwa

pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk oleh lingkungan

eksternalnya, ini berarti bahwa pengetahuan adalah hasil interaksi anatara

stimulus dan lingkungan melalui regulasi. Stimulus menyebabkan respons

terhadap perubahan lingkungan belajar, dan mereka dapat mempengaruhi

perasaan dan pikiran belajar anak-anak dan berperlaku secara bertahap. (b) Teori

Kognitif, oleh Bromley mengatakan bahwa teori kognitif didasarkan pada

pandangan bahwa anak secara alamiah cenderung berperan aktif didalam

lingkungan sekitar, pemprosesan informasi dan penalaran struktur bahasa,

pembelajaran bahasa merupakan hasil peran aktif anak dalam proses


13

pembelajaran. (c) Teori Navistik oleh Chomsky berpendapat bahwa setiap

individu dilahirkan dengan penguasaan bahasa yang menemukan sendiri

bagaimana cara kerja bahasa itu, penguasaan bahasa pada anak bersifat alami,

dengan ini lingkungan mempunyai peran penting karna lingkungan mempunyai

pengaruh dalam perkembangan bahasa. Chomsky juga mengatakan

bahwapengembangan bahasa yaitu kalimat, atau kandungan semantic dalam

kalimat dengan struktur yang dalam ialah bagian penguasaan bahasa, Chomsky

juga berpendapat Montessori bahwa kemampuan anak untuk penguasaan bahasa

ialah keberhasilan yang mengagumkan (Robingatin & Ulfah, 2019)

2.Perbedaan Model, Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Afandi dkk (Trianto 2010) menyebutkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model

pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas,

Dimana model yang berarti bentuk pembelajaran yang sudah tergambar

dari awal hingga akhir, sedang metode ialah urutan langkah-langkah, prosedur,

dan cara yang digunakan oleh pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

difokuskan dalam pencapaian dan tujuan, adapun pendekatan ialah melatari

metode pembelajaran dengan teoritis tertentu, dan konsep dasar yang mewadahi,

dan menguatkan.
14

B. Metode Montessori

1. Montessori

(Elytasari, 2017) Montessori lahir di Ancona italia pada tahun 1870,

ayahnya adalah seorang pegawai negri yang berpengaruh, tetapi dia masih

memiliki pandangan konservatif dengan peran perempuan dalam masyarakat, di

sisi lain ibunya percaya bahwa wanita harus bergerak maju dengan berani dan

mencapai tujuan hidup mereka sebanyak mungkin, diusia 26 Montessori menjadi

dokter pertama wanita di italia, dia diberi tugas ke departemen perawatan

kesehatan untuk merawat pasien dirumah sakit jiwa di mana dia bertemu dengan

anak-anak cacat intelektual yang memiliki cara belajar mereka sendiri, inilah

alasan yang utama yang mengispirasi kecintaanya pada pendidikan dan dunia

anak, Montessori mempraktikkan teorinya kedua metode tersebut dipengaruhi

oleh pelatihan dengan sebelumnya di bidang kedokteran, antropologi dan

pendidikan.

Tujuan pertama Montessori dalam pendidikan ialah untuk mempersiapkan

anak-anak untuk kehidupannya dengan menitik beratkan pada pengembangan

anak yang maksimal dan normal, pada nyatanya belajar tidak lebih penting

daripada pengembangan intelektual atau psikologis anak, dengan lain tujuan

pendidikan Montessori berfokus dengan kemampuan intelektual umum , bukan

mta pelajaran tertentu. Pendidikan Montessori ini mengacu pada kondisi

alamiah yang diserap oleh otak dan pengembangan spontan anak-anak selama

periode sensitive untuk mendukung pengembangan psikis, fisik dan

membimbing anak-anak menjalani kehidupan yang bebas dan sehat. Secara


15

umum, American Montessori Society 1984, mengatakan bahwa tujuan

pendidikan Montessori mencakup pembinaan perkembangan keterampilan

mengamati, tingkat pemahaman dan kesadaran urutan, konsentrasi, koordinasi,

kesadaran keterampilan praktis dan persepsi, dan konsep matematika,

keterampilan membaca dan menulis, berbahasa, mengenal seni dan hal-hal yang

kreatif, memahami alam lingkungan, memahami ilmu-ilmu social, dan memiliki

pengalaman dalam keterampilan teknis untuk pemecahan masalah.

(Patmonodewo 2003)

(Mukhzin dkk, 2019) Model Montessori menekankan pentingnya

menyesuaikan lingkungan tempat belajar anak dengan perkembangannya dan

aktivitas peran fisik dalam konsep keterampilan praktis dan akademik, fitur lain

ialah penggunaan koreksi diri untuk memperkenalkan konsep, visi Montessori

untuk anak bisa dipahami dalam konsepnya ialah, (a) Child’s self construction

atau anak mengkonstruksi sendiri perkembangan psikisnya (b) sensitive periodes

atau masa-masa sensitive (c) absorben mind atau jiwa penyerap dimana anak-

anak bisa menyerap setiap pengalaman dengan cara yang langsung dan kuat.

(Masyrofah, 2017) Prinsip-prinsip dalam pembelajaran Montessori ialah,

(a) Menghargai anak, menghormati anak adalah dasar dari semua prinsip

Montessori (b) Practical life mengajarkan anak seperti apa kehidupan sehari-hari

(c) Periode sensori motoric pada anak, untuk pertumbuhan fisik anak

membutuhkan atifitas yang lebih banyak untuk perkembangan otot-otot kecil

atau besar, (d) Mempersiapkan lingkungan, (e) Belajar dengan sendiri, guru
16

hanya membimbing dan mempersiapkan bahan dan alat (f) Pengalaman anak,

anak mengalami atau merasakan hal-hal yang dipelajarinya

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran metode Montessori

(Wulandari dkk 2018) Montessori menekankan bahwa langkah dalam belajar

lebih diutamakan ialah

a) Kebebasan dalam memilih kegiatan

b) Kebebasan bermain dan,

c) Kebebasan aktifitas sehingga pertumbuhan anak sejalan usia dan kecepatannya

Adapun langkah-langkah menurut penulis, Ialah guru dan observer

menyeiapkan beberapa kegiatan pada hari itu, dan anak akan diberikan kebebasan

memilih sesuai yang anak inginkan. Kebebasan anak yang dimaksud ialah anak

akan belajar secara mandiri dengan memilih sendiri kegiatan yang anak akan

pelajari, bukan hanya kegiatan tetapi anak juga bebas memilih dalam permainan

yang akan anak mainkan, sementara guru hanya menawarkan aktivitas atau

kegiatan yang sesuai dengan usia anak, guru juga akan memandu, mengamati, dan

memberi penilaian, tidak hanya itu dengan metode ini anak dapat mengeroksi

dirinya sendiri dengan anak akan paam atas kesalahan yang telah anak lakukan.

Dengan metode Montessori ini perkembangan anak dan sifat alami anak yang

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka anak dibebaskan dalam memili

aktifitas, kegiatan atau permainan, karna jika anak terlalu banyak dilarang anak

akan cepat merasa bosan dan malas belajar.


17

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu,

a. Penelitian oleh (Nuraeni, 2020) yang berjudul penerapan metode Montessori

dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif menyimak anak dengan

hambatan pendengaran di TKLB B Prima Bhakti Mulia. Penelitian ini

memiliki persamaan yang menggunakan pembelajaran Montessori terhadap

perkembangan bahasa anak, perbedaannya hanya terletak pada jenis

penelitian, bentuk pembelajaran, media bahan dan lokasi tempat penelitian.

b. Penelitian oleh (Meiliana 2015) yang berjudul Penerapan metode Montessori

untuk perkembangan spiritualitas anak usia dini Di TK IT Amanah

Sidapurna-Dukuhturi Tegal. Penelitian ini memiliki persamaan yaitu

pembelajaran yang menggunakan Montessori, perbedaannya hanya pada

perkembangan yang ingin dikembangkan pada anak, bentuk pembelajaran

yang akan dipakai.

c. Penelitian oleh (Wahyuningsih, 2011) yang berjudul pengaruh model

pendidikan Montessori terhadap hasil belajar matematika siswa, penelitian

ini memiliki persamaan yaitu menggunakan Montessori perbedaannya

hanyalah terdapat pada jenis penelitian, penelitian yang digunakan pada pada

Wahyuningsihadalah penelitian dengan menggunakan eksperimen.


18

D. Kerangka Pikir

Masih banyak anak yang belum bisa memahami bahasa ekspresif di depan

teman dan guru, anak belum terbiasa mengembangkan saat berbicara dan guru

belum menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan

perkembangan Bahasa anak. Berdasarkan masalah dan kajian teori yang ada maka

dapat dikembangkan kerangka pikirnya, Berkaitan dengan hal itu, kemampuan

berbahasa anak terutama pada materi menceritakan kembali cerita anak yang di

dengarnya dalam menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami, hendaknya

di upayakan agar semakin meningkat, peningkatan tersebut dapat diusahakan

dengan melalui berbagai cara, diantaranya dengan jalan pemilihan metode yang

tepat, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

perkembangan bahasa anak yaitu dengan metode Montessori.


19

Berdasarkan diatas maka dibuatlah bagian sebagai berikut,

Pembelajaran di TK Pertiwi Garing

Anak
Guru
Kemampuan anak dalam
Guru belum mengenalkan berbahasa/ menyebutkan
metode pembelajaran pada anak kata masih di bawah kategori
MB yaitu berada pada BB

Langkah :

Guru menyediakan beberapa kegiatan pada


hari itu dan anak akan dibebaskan dalam
memilih kegiatan dan permainan yang anak
inginkan

Guru mengajar menggunakan Pelaksanaan observasi oleh


RPPH, RPPM dan PROSEM yang peneliti dilakukan pada waktu
telah dibuat dan peneliti bertindak tindakan sedang berlangsung
selaku observer menggunakan dalam waktu yang sama.
lembar observasi yang telah dibuat

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil diatas maka dirumuskan hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah “Metode Montessori meningkatkan perkembangan bahasa

anak kelompok A di TK Pertiwi Garing”.


20

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian dikatakan berhasil pada saat peserta didik sudah mencapai nilai

BSH/BSB sebanyak 70% dari 15 anak dengan kategori Berkembang Sesuai

Harapan dengan skor 4 yaitu Berkembang Sangat Baik.


21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Sanjaya (2013:146-160) Penelitian Tindakan Kelas adalah

proses pengkajian masalah pembelajaran dalam kelas melalui refleksi diri dan

upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dalam situasi

nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. Suharsimi

(2010:235) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah pemeriksaan

terhadap kegiatan pembelajaran berupa tindakan diajukan terjadi bersama-sama di

kelas. Peneliti juga bermaksud memecahkan masalah bentuk keterampilan lisan,

11 anak dari 15 peserta didik di TK Pertiwi Garing Kelompok A mengucapkan

kalimat sambil menjawab menceritakan pengalaman belum dikembangkan secara

optimal, metode mengembangkan keterampilan berbahasa anak-anak, dimana

peneliti menggunakan metode Montessori untuk mengembangkan bahasa anak.

Peneliti juga secara langsung berpartisipasi merencanakan penelitian, mengamati,

mencatat, mengumpulkan data, menganalisis data serta melaporkan hasil

penelitian.

21
22

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok A TK

Pertiwi Garing Penelitian dilaksanakan dibulan Juli tahun ajaran 2020/2021. Pada

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa di kelompok A TK

Pertiwi Garing rentang usia 4-5 tahun.

C. Faktor yang Diselidiki

Pada penelitian ini, faktor yang diselidiki adalah keterampilan bahasa

ekspresif anak pada kelompok A di TK Pertiwi Garing Kec. Tompobulu Kab.

Gowa

D. Prosedur Penelitian

Hopkins, (1993) pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan membentuk

spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah menyusun perencanaan,

melaksanakan tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan

rencana ulang, melaksanakan tindakan dan seterusnya,

Pelaksanaan penelitian tindak adalah proses terjadi dalam suatu lingkaran

yang terus menerus.


23

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

1. Perencanaan

Persiapan yang dilakukan dalam tahap perencanaan penelitian ini adalah,

a) Berdasarkan masalah yang temukan observer maka calon peneliti bersama

dengan guru mendiskusikan metode yang akan digunakan untuk meningkatkan

bahasa anak,

b) Hasil diskusi menyepakati penggunaan calon penelti dan guru dengan metode

pembelajaran Montessori,

c) Guru dan calon peneliti menyusun RPPM dan RPPH perkembangan bahasa

anak menggunakan metode Montessori


24

d) Selanjutnya, guru dan calon peneliti menyusun lembar penilaian dan lembar

observasi guru dan lembar observasi peserta didik.

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Guru mengajar menggunakan RPPH yang telah dibuat dan peneliti bertindak

selaku observer menggunakan lembar observasi yang telah dibuat,

b) Siswa diberikan tes perkembangan bahasa dan dinilai berdasarkan indikator

yang telah dibuat

c) Apa yang dikatakan keberhasilan pada saat peserta didik sudah mencapai nilai

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sebanyak 70% dari 15 anak.

3. Observasi atau Pengamatan

Pelaksanaan observasi oleh peneliti dilakukan pada waktu tindakan sedang

dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama pada penelitian ini

peneliti bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung

peneliti mengamati proses kegiatan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa

dalam berbicara yang di lakukan oleh peneliti untuk mengamati berbahasa melalui

metode pembelajaran Montessori. Pengamatan dalam proses kegiatan untuk

meningkatkan berbahasa anak, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan

data-data yang akan diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilaksanakan

selanjutnya

4. Refleksi

Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, Istilah

refleksi dilaksanakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti dan peneliti subjek, untuk bersama sama
25

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Guru dan peneliti

melaksanakan analisis terhadapat hasil pengamatan yang dilakukan. Dari hasil

pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi sekiranya terdapat kelemahan

atau kelebihan. Kemudian guru dan peneliti mencari solusi terhadap kelemahan

tersebut untuk perbaikan selanjutnya, hal ini dilakukan agar dapat terjadi

peningkatan keterampilan berbahasa pada selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian, instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah,

1. Rencana Pelaksanaan Pembelaran Harian

2. Lembar observasi kemampuan guru

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini secara individual anak dikatakan berkembang atau berhasil

pada saat peserta didik sudah mencapai nilai BSH sebanyak 70% dari 15 anak

dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan skor 4 yaitu

Berkembang Sangat Baik (BSB)

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama proses

pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti

observasi, wawancara, cacatan angket dan sebagainya.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain yang terkumpul. Analisis data dapat dilakukan
26

secara tertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan kedua dengan

memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau

memberi makna.

Analisi data hasil belajar anak dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi

peningkatan presentasi belajar melalui penggunaan media papan gambar kartu,

maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut,

P= x 100%

Keterangan :

P : Nilai Presentase

F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N : Jumlah individu

100 : Konstanta

Kriteria penilaian capaian pengembangan kemampuan bahasa anak

Kriteria Presentase

Belum berkembang (BB) 0%-25%

Mulai berkembang(MB) 26%-50%

Berkembang sesuai harapan (BSH) 51%-75%

Berkembang sangat baik (BSB) 76%-100%


27

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) di lakukan di TK Pertiwi Garing Jl.

Sangajilentu Desa Garing Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. TK Pertiwi

Garing dirintis sejak tahun 1987. Lembaga ini cukup strategis karena lokasi yang

berada di daerah pemukiman yang kendaraan tidak banyak melintas sehingga

cukup aman bagi anak-anak, saat ini TK Pertiwi Garing di pimpin oleh Ibu. St.

Lirawati, S.Pd.I selaku kepala sekolah TK ini memiliki sarana dan prasarana

yang cukup memadai, yang dilengkapi dengan fasilitas bermain indoor dan

outdoor, lembaga ini juga memiliki 5 tenaga pendidik yang terdiri dari ketua

Yayasan, kepala sekolah, guru kelas A dan B serta operator sekolah, jumlah

peserta didik yang diteliti pada anak kelompok A 8 perempuan dan 7 laki-laki

yang didampingi oleh guru kelas kelompok A yaitu Ibu. Irmayanti, S.Pd.

Program kegiatan mengacu pada kurikulum 2013 yang dipadukan dengan materi

yang sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan anak usia dini. Dengan

proses pembelajaran yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH) dan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan

(RPPM) yang mengacu pada tema-tema yang dilakukan di TK Pertiwi Garing.

27
28

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Data hasil Tindakan Siklus I Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak

Dengan Metode Pembelajaran Montessori di Kelompok A

Penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi, pada siklus

pertama dilakukan 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

senin 8 November 2021 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 9

November dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis 11 November

2021, dikarenakan masa sekarang adalah masa pandemi Covid19 terdapat selang

waktu 1 hari dari pertemuan yang pertama dan ketiga, dikarnakan di sekolah TK

Pertiwi Garing pada hari rabu adalah rabu sehat yang kegiatannya lifeskill dan

hari jum’at adalah jum’at ibadah. Sekolah melakukan kegiatan tatap muka 5 hari

dalam seminggu. Berikut adalah deskripsi pelaksanaan pada penelitian siklus I

a. Tahap Perencanaan

1. Mendiskusikan tema

Observer bersama guru mendiskusikan kegiatan dan tema yang akan

digunakan dan disesuaikan dengan tema yang ada di TK Pertiwi Garing, dan

berdasarkan hasil diskusi bersama tema yang digunakan adalah tema “Tanaman

Jenis Pohon”

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Guru dan observer menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dengan


29

disesuaikan dengan peneliti yang akan berekrja sama dengan guru pendidik

yaitu, Ibu. Irmayanti, S.Pd

3. Menyiapkan media

Sebelum melakukan penelitian, maka peneliti terlebih dahulu menyiapkan

kegiatan-kegiatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

4. Mempersiapkan instrument

Sebelum melakukan penelitian observer mempersiapkan instrumen yang

akan digunakan, yang menggunakan lembar observasi, lembar observasi ini

digunakan untuk melatih keterampilan anak melalui metode pembelajaran

Montessori.

5. Cacatan dan alat dokumentasi

Peneliti mempersiapkan cacatan dan kamera untuk mendokumentasikn

berlangsungnya kegiatan dalam kelas

b. Tahap Tindakan

Pada tahap tindakan siklus I terdiri dari pertemuan pertama, kedua, dan

ketiga, yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir, siklus I menggunakan tema

“Tanaman Jenis Pohon” sub sub tema berkayu dan tidak berkayu Deskripsi

pertemuan pertama.

1. Siklus I Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Senin, 8 November 2021 waktu

dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Menggunakan tema “Tanaman Jenis

Pohon” dengan sub sub tema berkayu dan tidak berkayu anak yang hadir pada

hari senin sebanyak 14 orang dan 1 anak sakit


30

a. Kegiatan awal

Kegiatan pertama anak masing-masing berbaris di depan kelas dan bersiap

untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak

melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan

tempel tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa

untuk bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah,

setelah anak sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan

buku cerita sesuai dengan tema

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas

c. Kegiatan inti

Pada jam 09.30 s/d 10.30 kegiatan inti anak-anak sudah duduk rapi guru

mulai berdoa sebelum belajar, dan yang pertama guru akan menanyakan hari,

tanggal, bulan, dan tahun selanjutnya guru memberitahukan tema sebelum

melakukan kegiatan, proses belajar dan mengajar guru memberikan gambaran

dengan bercakap-cakap dengan anak tentang tema “Tanaman Jenis Pohon”

dengan sub sub tema berkayu dan tidak berkayu, guru juga mempersilakan anak

untuk bercerita mengenai tanaman, setelah itu guru memberikan kebebasan pada

anak untuk memilih kegiatan yang anak inginkan dengan kegiatan pertama guru

akan memperlihatkan beberapa tanaman berkayu dan tidak berkayu, dengan

mengajak anak keluar ke halaman untuk memperlihatkan tanaman berkayu,

seperti mangga, dan lengkeng, dan tidak lupa juga guru memperlihatkan
31

tanaman dengan tidak berkayu ialah, rumput teki, dan jahe. Setelah itu kegiatan

selanjutnya mewarnai menggunakan kunyit. Setelah itu guru mengajak anak-

anak untuk bernyanyi, setelah itu anak-anak akan memilih untuk menceritakan

perbedaan antara pohon mangga dan kelengkeng, dan menceritakan perbedaan

pohon tidak berkayu yaitu jahe dan rumput teki

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar

anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan, dan berdiskusi tentang

kegiatan yang telah dilakukan, anak mengungkapkan pengalaman, perasaan

selama kegiatan, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru

juga akan menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru

juga akan menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa

sebelum pulang anak akan menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris

untuk mengantri salim lalu pulang.

2. Siklus I Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Selasa, 9 November 2021 dengan

waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan tema yang

diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman Jenis Pohon”

dengan sub sub tema tanaman berbuah

a. Kegiatan awal

Kegiatan pertama anak masing-masing berbaris di depan kelas dan bersiap

untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak

melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
32

tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk

bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak

sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita

sesuai dengan tema

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas

c. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti dimulai dengan berdoa sebelum belajar, bernyanyi dan

tidak lupa juga guru menanyakan hari, tanggal dan tahun. Setelah itu guru juga

memberitahukan kembali tema pada hari ini dan melakukan interaksi tanya jawab

bersama peserta didik, setelah itu guru memperlihatkan kepada anak-anak

sayuran, seperti bayam dan kangkung, sebelum itu guru berdiskusi bersama anak

tentang macam-macam buah, dan asupan vitamin dari buah, setelah itu guru

memberikan kepada anak untuk mencoba buah papaya dan anak diminta untuk

menjelaskan dari rasa, dan tekstur dari buah tersebut.setelah itu guru juga

memperlihatkan kegiatan ialah memindahkan biji-bijian seperti biji jagung dan

kacang hijau ke gelas aqua dan anak akan diberikan pilihan untuk memilih sendiri

kegiatan yang anak inginkan. Sebelum kegiatan berakhir, anak akan dipersilakan

untuk bercerit mengenai kegiatan yang tadi, dana nak akan menyebutkan nama-

nama tanaman berbuah dan menceritakan kembali kegiatan yang anak lakukan

dan menceritakan pengalaman mencoba buah


33

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar

anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa paa

tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk

dibawah dengan membuat lingkarang, dan guru juga memberika tugas rumah

kepada anak dengan membagikan lembar kerja, setelah itu guru akan mulai

berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan, bercerita tentang pengalaman

anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan

menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan

menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum

pulang anak akan mengaji bersama beberapa surah-surah pendek dan

menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk mengantri salim lalu

pulang.

3. Siklus I Pertemuan III

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Kamis, 11 November 2021

dengan waktu yang sama, jam 08.00-11.00 WITA. Semua anak hadir dengan tema

“Tanaman” dengan sub sub tema tanaman tidak berkayu

a. Kegiatan awal

Kegiatan pertama anak masing-masing berbaris di depan kelas dan bersiap

untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak

melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel

tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk

bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak
34

sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita

sesuai dengan tema

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas

c. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti setelah berdoa dan bernyanyi, guru memberitahukan pada

anak mengenai tema pada hari ini, setelah itu guru bercakap tentang tanaman

tidak berkayu. Dengan hal yang pertama dilakukan oleh guru yaitu memberi

waktu anak untuk mencoba beberapa pisang yang telah disediakan. Setelah itu

guru juga mengajak anak untuk stempel dengan menggunakan pelepah pisang,

dan membebaskan anak untuk membuat mainan yang diinginkan anak dengan

menggunakan pelepah pisang, setelah itu guru memberikan kegiatan kepada anak

untuk mengulangi kalimat yang lebih kompleks, guru juga mengajak pada anak

untuk menceritakan kembali perbedaan pisang yang telah dicoba anak, dan

perasaan dan keinginan anak selama kegiatan

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar

anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan, dan membuang sampah, dan

berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan, bercerita tentang pengalaman

anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan

menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan

menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum
35

pulang anak akan menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk

mengantri salim lalu pulang.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

1. Observasi Anak

Pada tahap ini ialah tahap yaitu peneliti dapat meneliti tujuan kegiatan yang

sudah diraih atau dicapai anak. Tahap ini dilakukan bersama dengan kegiatan

pembelajaran dalam tahap ini observasi dilakukan untuk memperoleh data,

bagaimana kegiatan belajar mengajar, serta keaktifan peserta didik dalam

melakukan kegiatan. Adapun indikator yang diamati dalam kegiatan ialah,

meningkatkan perkembangan bahasa anak dengan metode pembelajaran

Montessori.

Dari tabel hasil observasi dan evaluasi aktifitas peserta didik meningkatka

Bahasa anak dengan metode pembelajaran Montessori pada siklus I di

pertemuan satu, dua dan tiga dijelaskan kembali pada table 4.1 di bawah.

Tabel 4.1 Hasil Observasi dan Evaluasi Aktifitas Peserta didik


Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak dengan Metode Pembelajaran
Montessori
No. Nama anak Pertemuan Jumlah Skor Persentase % Kriteria

I II III

1. ASP 3 3 4 10 27,7 MB

2. AAPB 3 3 4 10 27,7 MB

3. ASI 3 3 4 10 27,7 MB

4. AN 3 3 4 10 27,7 MB

5. DZI 3 4 5 12 33,3 MB
36

6. MAHJ 3 3 4 10 27,7 MB

7. MAGDH 4 4 5 13 36,1 MB

8. MH 3 3 4 10 27,7 MB

9. MRA 3 3 4 10 27,7 MB

10. NZ 3 3 4 10 27,7 MB

11. NAP 4 4 5 13 36,1 MB

12. RHS 3 4 5 12 33,3 MB

13. NAT 3 4 5 12 33,3 MB

14. NA 3 3 3 9 25 BB

15. RH 3 3 4 10 27,7 MB

Rata-rata persentase Mulai berkembang (MB)


aktivitas peserta didik
meningkat
perkembangan Bahasa 29,76
anak pada siklus I

Dapat diketahui pencapaian perkembangan Bahasa anak melalui metode

Montessori pada anak kelompok A pada siklus I menggambarkan bahwa 14

peserta didik memiliki kriteria Mulai Berkembang dan12 anak memiliki kriteria

Belum Berkembang, karna pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung anak

kurang memperhatikan guru pada saat menjelaskan atau bertanyak jawab dan

pada saat pembelajaran tersebut anak kurang mampu untuk berbahasa dengan baik

menggunakan kata-kata yang baik dan benar yang hamper sesuai indikator.

2. Observasi Guru

Hasil observasi terhadap guru dalam kegiatan ialah suatu gambaran pada

keterampilan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan meningkatkan


37

Bahasa anak, observasi yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan

menggunakan dengan menggunakan lembar observasi guru yang ada pada

lampiran, kriteria penilaian terhadap aktivitas guru pada setiap pertemuan yaitu

dengan lembar checklist.

d. Berikut hasil observasi guru,

a. Guru menyiapkan kelas sebelum memulai proses pembelajaran

b. Guru belum melakukan kegiatan pembuka sesuai dengan tema

c. Guru merangsang memampuan bahasa anak dengan melakukan kegiatan

bercakap-cakap tentang tema pada hari itu

d. Guru belum menyiapkan media pembelajaran

e. Guru masih kurang melakukan proses pembelajaran dan memberikan

kesempatan pada anak untuk berbicara mengenai tema pada hari itu

f. Guru belum mengajak peserta didik bersama-sama menyimpulkan

kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada hari itu.

g. Guru masih kurang membebaskan anak untuk memilih kegiatan dan

permainan yang anak inginkan

e. Tahap Refleksi Siklus I

Refleksi dalam penelitian ini adalah evaluasi yang dilakukan pelaksanaan

kegiatan dengan metode pembelajaran Montessori sesuai dngan kategori pada

siklus I maka hasil dari refleksi selanjutnya dapat dijadikan pedoman dalam

pelaksanaan penerapan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan

perkembangan Bahasa anak dengan metode pembelajaran Montessori. Pada siklus

II hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran melalui


38

metode pembelajaran Montessori dinilai dapat memberikan stimulasi untuk

meningkatkan perkembangan Bahasa anak.

Dari refleksi siklus I diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih

baik kepada proses pembelajaran dan hasil siklus II. Adapun kendala yang

dihadapi pada pelaksanaan siklus I, antara lain ialah.

1. Pada pertemuan pertama guru seharusnya menyediakan metode pembelajaran

Montessori sehingga anak tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran dan

diberikan kesempatan untuk menyebutkan nama-nama tanaman

2. Guru tidak memberikan semua anak kesempatan untuk menyebutkan mengenai

tema tanaman dan kesempatan pada anak untuk bertanyak

3. Guru tidak membebaskan anak memilih kegiatan/permainan yang anak

inginkan

4. Guru seharusnya memberikan kepada peserta didik reward dan waktu yang

dilaksanakan kurang maksimal.

Rencana kegiatan sikus II disusun untuk lebih optimal dengan

menggunakan metode pembelajaran Montessori yang akan digunakan, pada

pelaksanaan siklus II akan dilakukan perbaikan,

1. Pada tahap siklus II guru dan peneliti menyediakan metode pembelajaran dan

kegiatan yang akan digunakan dengan yang lebih menarik agar anak tidak

cepat bosan dan kegiatan berlangsung dengan menyenangkan.

2. Pada siklus II guru dan peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk

menyebutkan tentang tema binatang dan juga kesempatn untuk bertanyak.


39

3. Pada tahap siklus II guru dan peneliti akan memberikan reward kepada anak

setiap akhir kegiatan.

Berdasarkan refleksi yeng suda dilakukan, perbaikan yang sudah

direncanakan maka akan dilakukan pada tahap siklus II dengan tujuan untuk

memperoleh perbaikan mengenai keterampilan berbahasa anak dengan

menggunakan metode pembelajaran Montessori pada anak Kelompok A TK

Pertiwi Garing.

4. Hasil Penelitian Siklus II Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak

Dengan Metode Pembelajaran Montessori di Kelompok A TK Pertiwi

Garing

Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan presentasi

pada siklus I dalam meningkatkan perkembangan Bahasa anak dengan metode

pembelajaran Montessori pada anak kelompok A di TK Pertiwi Garing yang

dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari senin 15 November 2021 pertemuan kedua selasa 16 November dan

pertemuan ketiga Rabu, 17 November. Adapun tahapan tindakan siklus II yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Dengan tema yang

akan diguakan pada siklus II ini ialah “Tanaman”. Berikut ialah deskripsi

pelaksanaan penelitian siklus II.


40

a. Tahap Perencanaan

1. Menentukan tema

Dalam menentukan tema, peneliti menyesuaikan dengan tema yang ada di

TK Pertiwi Garing Kabupaten. Gowa. Tema yang digunakan adalah tema

“Tanaman”

2. Menyusun Rencaa Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana pelaksanaan pembelajaran harian ini disesuaikan oleh peneliti

yang bekerja sama dengan pendidik ialah Ibu. Irmayanti, S.Pd. berikut langkah

penyusun RPPH antara lain :

a. Menentukan identitas RPP

b. Materi pembelajaran

c. Tujuan pembelajaran

d. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

e. Penelitian, dan

f. Sumber belajar

3. Menyiapkan media

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu menyiapkan

metode pembelajaran Montessori yang akan digunaka dalam proses kegiatan

pembelajaran.
41

4. Mempersiapkan instrument

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan instrument yang

menggunakan lembar observasi (checklist) lembar observasi ini digunakan untuk

melatih perkembangan Bahasa anak dengan metode pembelajaran Montessori

5. Cacatan dan alat dokumentasi

Peneliti mempersiapkan cacatan dan kamera untuk mendokumentasikan

berlangsungnya kegiatan meningkatkan Bahasa anak dengan metode

pembelajaran Montessori

b. Tahap Tindakan

Proses tindakan siklus II terdiri dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga

yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir. Siklus II menggunakan tema

“Tanaman” dengan sub sub tema umbi-umbian, deskripsi setiap pertemuan

ialah,

1. Siklus II Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Senin, 15 November 2021

dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan

tema yang diajarkan pada pertemuan pertama ini “Tanaman” dengan sub sub tema

buah-buahan

a. Kegiatan awal

Kegiatan pertama anak masing-masing berbaris di depan kelas dan bersiap

untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak

melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel

tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk
42

bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak

sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita

sesuai dengan tema

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas

c. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti setelah berdoa dan bernyanyi, guru memberitahukan

pada anak mengenai tema pada hari ini, setelah itu guru bercakap tentang tanaman

jenis buah, lalu guru juga berdiskusi cara makan buah yang benar, anak juga

bercerita tentang pengalaman anak, dan keinginan anak, setelah itu anak akan

dibebaskan memilih kegiatan dengan yang pertama membedakan warna buah dan

besar kecil buah, dan kegiatan membuat jus setiap anak diminta untuk mengupas

masing-masing buah yang diinginkan anak, setelah itu guru mengajak anak-anak

untuk membuat beberapa jus, yaitu jus jeruk, alpukat dan jus anggur dll. Tidak

lupa guru juga memberitahu anak cara membuat jus, lalu anak anak dibebaskan

untuk membuat masing-masing jus buah yang anak sukai, dengan secara

bergantian, setelah itu guru juga meminta anak-anak untuk menceritakan rasa dari

setiap buah seperti raa dari jeruk, alpukat, anggur, lengkeng, apel, buah naga dan

semangka, setelah itu anak anak juga diminta untuk menyebutkan dari nama nama

buah, anak juga diminta untuk menceritakan kembali perbedaan warna, besar dan

kecil tekstur dan rasa setiap buah, dan mengulang kalimat sederhana.
43

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar

anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa pada

tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk

dibawah dengan membuat lingkarang, dan guru juga memberika tugas rumah

kepada anak dengan membagikan lembar kerja, setelah itu guru akan mulai

berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan, bercerita tentang pengalaman

anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan

menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan

menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum

pulang anak akan mengaji bersama beberapa surah-surah pendek dan

menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk mengantri salim lalu

pulang.

2. Siklus II Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Selasa, 16 November 2021

dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan

tema yang diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman

berbuah” dengan sub sub tema umbi jalar

a. Kegiatan awal

Kegiatan pertama anak masing-masing berbaris di depan kelas dan bersiap

untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak

melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
44

tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk

bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak

sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita

sesuai dengan tema

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas

c. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti setelah anak-anak berdoa dan bernyanyi anak akan

membaca beberapa hadist-hadist pendek, setelah itu guru memulai kegiatan

denganmelakukan tanya jawab dengan bertanya hari, tanggal, bulan, dan tahun

setelah itu guru juga memberitahukan kembali kepada anak tentang tema pada

hari ini, setelah itu guru melakukan diskusi bersama anak tentang tanaman,

dengan sub sub tema berbuah/buah, setelah itu guru akan memperlihatkan kepada

anak umbi jalar dan akan mengati umbi jalar sambil mencoba umbi jalar, dan

seperti biasanya anak akan menjelaskan rasa dan tekstur dari umbi jalar, setelah

itu guru memberitahukan kepada anak cara menggoreng/memasak umbi jalar,

setelah itu guru memberikan kegiatan pada anak ialah mencetak dengan umbi

jalar, dan sebelum kegiatan selesai guru mengajak anak untuk menanam umbi

jalar, sebelum kegiatan selesai anak akan mengulangi kalimat yang sudah guru

katakan, lalu anak akan menyanyi huruf vocal dan menyebutkan huruf vocal dan

konsonan dari tema hari ini.


45

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar

anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa pada

tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk

dibawah dengan membuat lingkarang, setelah itu guru akan mulai berdiskusi

tentang kegiatan yang telah dilakukan, bercerita tentang pengalaman anak, dan

memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan

menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan

menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum

pulang anak akan mengaji bersama beberapa surah-surah pendek, hadist-hadist

pendek, dan doa sehari-hari, setelah itu anak akan mengikuti guru untuk membaca

syair sebelum pulang sekolah, lalu menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan

berbaris untuk mengantri salim lalu pulang.

3. Siklus II Pertemuan III

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Rabu, 17 November 2021

dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan

tema yang diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman

berbuah” dengan sub sub tema Buah Jeruk.

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan dihari rabu berbeda sedikit dengan hari-hari lainnya, pada

kegiatan awal anak-anak akan melakukan senam bersama teman, guru dan

orangtua, setelah senam anak akan membersihkan halaman sekolah seperti,


46

mencabut rumput, membuah sampah, membakar sampah, menanam dan

menyiram tanaman, setelah mencuci tangan anak akan masuk ke kelas masing-

masing.

b. Istirahat

Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,

setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas, tetapi pada hari rabu

anak dilarang membawa bekal yang kurang sehat, dan anak dilarang membaca

minuman dan snack yang kurang sehat, dihari rabu anak hanya boleh makan

makanan yang sehat, dan makan buah.

c. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru memulai kegiatan dalam kelas dengan berdoa dan

bernyanyi bersama, setelah itu guru juga melakukan tanya jawab seperti

biasanya yaitu mempertanyakan hari, tanggal, bulan dan tahun, setelah itu guru

melanjutkan kegiatan dengan kegiatan mengelompokkan buah yang berbentuk

bulat, dan menghitung buah yang berbentuk bulat yang ada pada meja, setelah

itu guru juga mengajak anak untuk mencoba buah jeruk dan buah lainnya yang

berbentuk bulat, setlah itu guru akan melakukan tanya jawab seperti biasanya,

yaitu bagaimana dengan rasa buah yang telah anak coba, bagaimana tekstur

dan bentuknya, serta guru juga mengajak anak untuk mengelompokkan buah

sesuai dengan bentuknya, lalu guru akan mengajak anak untuk menceritakan

dari perasaan, keinginan anak.


47

d. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir sebelum pulang, anak anak akan membereskan atau

menyimpang mainan dan alat-alat yang telah anak gunakan, setlah ituanak

akan mengangkat kursi mereka masing-masing dan duduk dikarpet, setelah itu

guru juga mengajak anak-anak untuk membaca beberapa surah pendek, doa

doa pendek dan hadist-hadist pendek. Setelah itu guru juga berdiskusi dengan

anak mengenai kegiatan yang dilakukan pada hari ini, setelah itu sebelum

menutup kegiatan anak anak akan bernyanyi dan mengikuti guru untuk

bersyair sebelum pulang sekolah, setelah itu anak anak akan membaca doa

sebelum keluar rumah, dan memberi salam, lalu anak akan merapikan bajunya,

dan mengantri untuk pulang semabri menunggu nama anak disebut.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

1. Observasi Anak

Pengamatan ini dilakukan selama pelaksanaan tindakan, dalam proses

pembelajaran secara umum kemampuan Bahasa tidak hanya mandiri, tetapi

juga terkait dengan kegiatan belajar lainnya. Observasi dilakukan dengan

kegiatan belajar lainnya. Observasi dilakukan untuk melihat hasil stimulasi

berupa metode Montessori untuk meningkatkan Bahasa anak. Observasi

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dari checklis kegiatan

observasi ini dilakukan pada saat melakukan suatu tindakan, pada umumnya

selama kegiatan meningkatkan kemampuan Bahasa anak tidak hanya pada

dirinya sendiri tetapi juga berhubungan dengan kegiatan lainnya, pengamatan

dilakukan untuk melihat pengaruh metode Montessori terhadap peningkatan


48

kemampuan Bahasa anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh data

ialah sebagai berikut.

2. Observasi pengembangan kemampuan Bahasa ekspresif anak

Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan pada siklus II selanjutnya guru

melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan Bahasa anak dengan

menggunakan metode Montessori. Hasil evaluasi belajar anak pada siklus II ialah

dapat dilihat sebagai berikut.:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak

pada siklus II.

No. Nama anak Pertemuan Jumlah Persentase % Kriteria

I II III Skor

1. ASP 5 10 11 26 72,2 BSH

2 AAPB 5 9 11 25 69,4 BSH

3 ASI 5 8 11 24 66,6 BSH

4 AN 5 10 11 26 72,2 BSH

5 DZI 6 10 11 27 75 BSH

6 MAHJ 5 10 10 26 72,2 BSH

7 MAGDH 6 11 10 27 75 BSH

8 MH 5 11 11 27 75 BSH

9 MRA 5 11 11 27 75 BSH

10 NZ 5 9 11 26 72,2 BSH

11 NAP 6 11 11 28 77,7 BSH

12 RHS 6 10 10 26 72,2 BSH


49

13 NAT 6 11 11 28 77,7 BSB

14 NA 4 9 9 22 61,1 BSH

15 RH 5 11 11 27 75 BSH

Rata-rata persentase aktivitas Berkembang Sesuai Harapan


peserta didik meningkat
72,56
perkembangan Bahasa anak

pada siklus II

Berdasarkan diatas nilai evaluasi belajar anak dari siklus II pada

pertemuan I, II, dan III ialah, dapat dilihat bahwa dikategorikan Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) berjumlah 13 anak dan dikategorikan Berkembang Sangat

Baik (BSB) berjumlah 2 anak. Jumlah nilai rata-rata presentase peningkatan

kemampuan Bahasa anak ialah dikategorikan Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

a. Berikut hasil observasi guru

1. Guru menyiapkan kelas sebelum memulai proses pembelajaran

2. Guru melakukan kegiatan pembuka sesuai dengan tema

3. Guru merangsang kemampuan bahasa anak dengan melakukan kegiatan

bercakap-cakap tentang tema/kegiatan pada hari itu

4. Guru menyiapkan kegiatan pembelajaran

5. Guru melakukan proses pembelajaran dan memberikan kesempatan pada

anak untuk berbicara mengenai keinginan/perasaan pada hari itu

6. Guru mengajak peserta didik bersama-sama menyimpulkan kesimpulan

tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada hari itu.

7. Guru membebaskan anak untuk memilih kegiatan dan permainan yang

anak inginkan
50

3. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas anak, dan hasil evaluasi pada

siklus II dapat disimpulkan bahwa metode Montessori ialah untuk

mengembangkan Bahasa anak di TK Pertiwi Garing itu berkembang sangat baik.

Dari hasil pertemuan pada siklus II ialah anak sudah lebih percaya diri dan berani

berbicara dan tampil di depan, jadi pengembangan kemampuan Bahasa ekspresif

anak pada siklus II mendapatkan tingkat keberhasilan 72,56% Berkembang Sesuai

Harapan.

Untuk meningkatkan pembelajaran anak perlu didukun dengan

penggunaan metode yang baik, untuk meningkatkan minat belajar anak terkhusus

kemampuan Bahasa ekspresifnya. Hasil observasi terhadap perkemangan

kemampuan Bahasa anak pada siklus II secara keseluruhan ialah semakin

meningkat dan memenuhi kriteria keberhasilan.

B. Pembahasan

Menurut Montessori pada saat anak-anak mulai memasuki 4 tahun, mereka

akan belajar membaca dan menulis dengan sangat antusias, karena mereka ada di

dalam periode kepekaan umum terhadap bahasa, mereka baru saja menguasai

bahasa secara tidak sadar, dan ingin belajar semua hal pada tingkatan yang lebih

sadar dan aktifitas membaca dan menulis mengizinkan mereka untuk melakukan

hal ini (Darnis, 2018).

Bahasa (language) dan bicara (bicara) adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan antara satu sudut dengan lainnya, bahasa mencakup setiap bentuk

komunikasi yang ditimbulkan oleh pikiran dan perasaan untuk menyampaikan


51

makna kepada orang lain, (Hurlock, 1988). Anak akan mengerti ungkapan

seseorang karena melalui pembendaharaan kata yang akan disampaikan, akan

tetapi, apabila tidak memiliki sejumlah pembendaharaan kata atau kosa kata, anak

tidak dapat berbahasa dengan baik (Tarmansyah, 1966)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan berkolaborasi

bersama dengan guru Kelompok A di TK Pertiwi Garing ialah tema pada siklus I

pada pertemuan I, II, dan III ialah “Tanaman”. Pada siklus I didapatkan kriteria

keberhasilan anak ialah dibawah kategori BSH. Hal ini belum mencapai kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan, oleh dengan itu dilaksanakan siklus II pada

pertemuan I, II, dan III dengen tema yang masih sama “Tanaman” dengan sub

tema dan sub sub tema yang berbeda. Pelaksanaan siklus II dilakukan kembali

kegiatan bercerita, tanya jawab, menyebutkan simbol-simbol huruf vocal, dan

mengulang kata sesuai yang diarahkan guru, dan guru mengajak anak untuk

kembali bercerita.

Hasil penelitian siklus I pada peningkatan kemampuan Bahasa anak

dikategorikan Belum Berkembang berjumlah 1 anak dan Mulai Berkembang

berjumlah 14 anak. Pada siklus I belum ada yang masuk kategori Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sehingga tingkat

keberhasilan yaitu 29,76%. Pada siklus II dikategorikan berkembang sesuai

harapan berjumlah 14 anak dan berkembang sangat baik 1. Jadi tingkat

keberhasilan anak yang didapat mencapai target ialah, 72,56% Berkembang

Sesuai Harapan
53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan deksripsi hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa peningkatan kemampuan Bahasa ekspresif anak pada kelompok A di TK

Pertiwi Garing dapat berkembang dengan menggunakan metode Montessori.

Hasil penelitian bahwa observasi kemampuan guru pada siklus I dan siklus II

dikategorikan dalam penelitian baik.

Peningkatan kemampuan Bahasa ekspresif anak meliputi anak sudah

mampu menceritakan secara sederhana, sudah berani tampil dan didepan kelas,

serta anak mampu menunjukkan Bahasa ekspresifnya. Penerapan kemampuan

tersebut didukung dengan metode Montessori yang baik. Peningkatan kemampuan

Bahasa ekspresif anak pada siklus I didapatkan hasil ialah dikategorikan Belum

Berkembang dengan jumlah 1 anak dan Mulai Berkembang 14 anak. Tingkat

keberhasilan anak pada siklus I adalah 29,76%. Pada siklus II didapatkan hasil

ialah dikategori Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 14 anak dan Berkembang

Sangat Baik 1 anak. Jadi tingkat keberhasilan anak yang didapat mencapai target

ialah, 72,56% Berkembang Sesuai Harapan.

Jumlah nilai rata-rata presentase peningkatan kemampuan Bahasa ekspresif

anak melalui metode Montessori ialah, Berkembang Sesuai Harapan. Hal ini

menunjukkan bahwa anak berhasil dalam peningkatan kemampuan Bahasa

ekspresif anak dalam menggunakan metode Montessori.

53
54

B. Saran

Guru dapat memberikan program pengambangan kemampuan Bahasa

ekspresif anak dengan menggunakan metode Montessori. Guru biasa mengajak

anak bereksplorasi didepan kelas menggunakan kegiatan yang baik, dengan

kegiatan yang disukai dan dikenali oleh anak sehingga anak dimudahkan dalam

berbahasa.

Bagi sekolah perlu dilakukan kegiatan bercerita dengan berbagai metode

lainnya, seperti metode Montessori untuk mengembangkan Bahasa anak dan

kegiatan yang menarik untuk anak sehingga metode pembelajaran yang ada juga

lebih bervariasi.
55

DAFTAR PUSTAKA

Amini M, (2014). Hakikat Anak usia dini, Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini.
Afandi, dkk (2013). Model dan metode pembelajaran di sekolah
Cipta, dkk. (2019). Profil Berpikir Kritis Siswa Asperger Pada Pembelajaran
Bangun Datar Dengan Metode Montessori. Didaktik Matematika.
Darnis, S. (2018). Aplikasi Montessori Dalam Pembelajaran Membaca, Menulis
dan Berhitung Tingkat Permulaan Bagi Anak Usia Dini.
Elytasari, S. (2017). Esensei Metode Montessori Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak.
Madyawati, L. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Kencana.
Masyrofah, M. (2017). Model Pembelajaran Montessori Anak Usia Dini. As-
Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Mukhzin dkk, (2019). Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pandangan Maria
Montessori|Alauduna.
Meiliana, F. (2015). Penerapan Metode Montessori Untuk Perkembangan
Sprititual Anak Usia Dini Di TK Amanah Sidapurna-Dukuhturi-Tegal
Nuraeni, P. (2020). Penerapan Metode Montessori Dalam Meningkatkan
Kemampuan Bahasa Reseptif Menyimak Anak Dengan Hambatan
Pendengaran di TK TKLB B Bhakti Mulia
Patmonodewo, S. (2015). Pendidikan Anak Prasekolah
Robingatin, & Ulfah, Z. (2019). Pengembangan Bahasa Usia Dini: Analisis
Kemampuan Bercerita Anak. Ar-Ruzz Media
50

Rohmah, N., & Fatimah, D. F. (2016a). Pola Pengelolaan Pendidikan Anak Usia
Dini di PAUD Ceria Gondangsari Jawa Tengah. MANAGERIA: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam berbagai
aspeknya. Kencana.
Wahyuningsih, I. (2011). Pengaruh Model Pendidikan Montessori Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa
Zubaidah, E (2004). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik
Pengembangan di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Guru : Irmayanti, S.Pd

Tema/Subtema : Tanaman jenis pohon/berkayu dan tidak berkayu

Kelompok :A

NO. Kegiatan Kriteria

Ya Tidak

1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Penerapan SOP pembukaan

b. Jurnal pagi (Sholat dhuha, dan literasi)

c. Berdiskusi tentang jenis tanaman

d. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian

tanaman

e. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman

tertiup angin

f. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama

bermain (apersepsi)

2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan artikulasi suara

b. Variasi gerakan badan

c. Antusisme dalam penampilan

d. Posisi dalam mengajar


22

3. Penguasaan materi pembelajaran

a. Bahan mengajar disajikan sesuai dengan

langka-langkah yang direncanakan dalam RPPH

b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar

(materi kegiatan)

c. Kejelasan dalam memberikan contoh

d. Memilki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi kegiatan

4. Kegiatan belajar mengajar (Proses pembelajaran)

a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang

disampaikan

b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan RPPH

c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan

merespon pertanyaan anak

d. Membebaskan anak memilih

kegiatan/permainan

5. Kemampuan menggunakan media pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip prinsip penggunaan

media

b. Ketetapan/kesesuaian penggunaan media

dengan materi yang disampaikan

c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan


23

media pembelajaran

d. Membantu meningkatkan perhatian anak dalam

kegiatan pembelajran

6. Kegiatan penutup

a. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

b. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan

c. Bercerita sederhana tentang pengalaman main

anak

d. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada

anak

e. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

f. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

g. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup

7. Rencana penilaian

1. Sikap

a. Dapat menyayangi tanaman sebagai

ciptaan Tuhan

b. Menggunakan kata sopan pada saat

bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan macam jenis

tanaman

b. Dapat menceritakan cara menanam


24

tanaman

c. Dapat membuat/makan
25

LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Guru : Irmayanti, S.Pd

Tema/Subtema : Tanaman jenis pohon/berkayu dan tidak berkayu

Kelompok :A

NO. Kegiatan Kriteria

Ya Tidak

2. Kemampuan membuka pelajaran

g. Penerapan SOP pembukaan

h. Jurnal pagi (Sholat dhuha, dan literasi)

i. Berdiskusi tentang jenis tanaman

j. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-

bagian tanaman

k. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman

tertiup angin

l. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama

bermain (apersepsi)

2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

e. Kejelasan artikulasi suara

f. Variasi gerakan badan

g. Antusisme dalam penampilan

h. Posisi dalam mengajar


26

3. Penguasaan materi pembelajaran

e. Bahan mengajar disajikan sesuai dengan

langka-langkah yang direncanakan dalam

RPPH

f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar

(materi kegiatan)

g. Kejelasan dalam memberikan contoh

h. Memilki wawasan yang luas dalam

menyampaikan materi kegiatan

4. Kegiatan belajar mengajar (Proses

pembelajaran)

e. Kesesuaian metode dengan bahan belajar

yang disampaikan

f. Penyajian bahan belajar sesuai dengan RPPH

g. Memiliki keterampilan dalam menanggapi

dan merespon pertanyaan anak

h. Membebaskan anak memilih

kegiatan/permainan

5. Kemampuan menggunakan media pembelajaran

e. Memperhatikan prinsip prinsip penggunaan

media
27

f. Ketetapan/kesesuaian penggunaan media

dengan materi yang disampaikan

g. Memiliki keterampilan dalam penggunaan

media pembelajaran

h. Membantu meningkatkan perhatian anak

dalam kegiatan pembelajran

6. Kegiatan penutup

h. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

i. Diskusi tentang kegiatan yang telah

dilakukan

j. Bercerita sederhana tentang pengalaman

main anak

k. Memberikan penghargaan dan apresiasi

kepada anak

l. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

m. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

n. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup

7. Rencana penilaian

3. Sikap

c. Dapat menyayangi tanaman sebagai

ciptaan Tuhan

d. Menggunakan kata sopan pada saat

bertanya
28

4. Pengetahuan dan ketrampilan

d. Dapat menyebutkan macam jenis

tanaman

e. Dapat menceritakan cara menanam

tanaman

f. Dapat membuat/makan
29

RUBRIK PENILAIAN

No. Aspek yang diamati Kriteria Deskriptif Skor

1. Anak bercerita Belum Berkembang Anak belum mampu bercerita 1

kalimat sederhana (BB)

tentang sesuatu hal Mulai Berkembang anak mulai mampu bercerita dengan 2

(MB) bantuan guru

Berkembang Sesuai Anak mampu bercerita tanpa bantuan 3

Harapan (BSH) guru

Berkembang sangat baik Anak mampu bercerita dengan kalimat 4

(BSB) sederhana tanpa bantuan guru dan

dapat membantu temannya

2. Anak dapat Belum Berkembang Anak belum mampu mengungkapkan 1

mengungkapkan (BB) keinginan, perasaan dengan kalimat

keinginan, perasaan sederhana dalam komunikasi

dan dapat dengan Mulai Berkembang Anak mulai mengungkapkan 2

kalimat sederhana (MB) keinginan, perasaan dengan kalimat

dalam berkomunikasi sederhana dalam komunikasi dengan

bantuan guru

Berkembang Sesuai Anak mampu mengungkapkan 3

Harapan (BSH) keinginan, perasaan dengan kalimat

sederhana dalam komunikasi bantuan

guru
30

Berkembang sangat baik Anak mampu mengungkapkan 4

(BSB) keinginan, perasaan dengan kalimat

sederhana dalam komunikasi tanpa

bantuan guru dan dapat membantu

temannya

3. Anak mengulang Belum Berkembang Anak belum mampu mengulang 1

kalimat yang lebih (BB) kalimat yang lebih kompleks

kompleks Mulai Berkembang Anak mulai mampu mengulang 2

(MB) kalimat yang lebih kompleks

Berkembang Sesuai Anak mampu mengulang kalimat yang 3

Harapan (BSH) lebih kompleks tanpa bantuan guru

Berkembang sangat baik Anak mampu mengulang kalimat yang 4

(BSB) lebih kompleks tanpa bantuan guru

dan dapat membantu temannya


31

KISI-KISI INSTRUMEN

VARIABEL INDIKATOR INSTRUMEN

Metode Tahap persiapan Menata ruang kelas

Montessori
Menyiapkan bahan ajar

Tahap pelaksanaan Menentukan tema yang akan

di ajarkan

Membebaskan anak untuk

mengeksplorasi dirinya

Tahap penutup Melakukan diskusi

Mereview kembali

pembelajaran

Kemampuan Bercerita dengan Anak mampu bercerita

bahasa kalimat sederhana dengan kalimat sederhana

tentang sesuatu hal

Mengungkapkan Anak mampu

keinginan, perasaan, mengungkapkan keinginan,

dan dapat dengan perasaan, dan dapat dengan

kalimat sederhana kalimat sederhana dalam

dalam berkomunikasi berkomunikasi

Mengulang kalimat Anak mampu Mengulang

yang lebih kompleks kalimat yang lebih kompleks


32
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Nama Sekolah : TK Pertiwi Garing
Kelompok :A
Nama Guru : Irmayanti, S.Pd
Nama Observer : Ratri Melinda
Pertemuan : Pertama
No. Nama Anak Indikator Skor % Kriteria
Bercerita dengan kalimat Anak dapat mengungkapkan Anak mampu menjawab
sederhana tentang sesuatu keinginan, perasaan, dan pertanyaan yang lebih
hal dapat dengan kalimat kompleks
sederhana dalam
berkomunikasi
BB MB BSH BS BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
B
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. ASP ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
2. AAPB ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
3. ASI ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
4. AN ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
5. DZI ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
6. MAHJ ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
7. MAGDH ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
8. MH ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
9. MRA ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
10. NZ ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
11. NAP ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
12. RHS ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
13. NAT ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
14. NA ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
15. RH ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Nama Sekolah : TK Pertiwi Garing
Kelompok :A
Nama Guru : Irmayanti, S.Pd
Nama Observer : Ratri Melinda
Pertemuan : Kedua
No. Nama Anak Indikator Skor % Kriteria
Bercerita dengan kalimat Anak dapat Mengulang kalimat yang
sederhana tentang sesuatu mengungkapkan keinginan, lebih kompleks
hal perasaan, dan dapat dengan
kalimat sederhana dalam
berkomunikasi
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. ASP ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
2. AAPB ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
3. ASI ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
4. AN ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
5. DZI ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
6. MAHJ ✓ ✓ 3 25 BB
7. MAGDH ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
8. MH ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
9. MRA ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
10. NZ ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
11. NAP ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
12. RHS ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
13. NAT ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
14. NA ✓ ✓ ✓ 3 33,3 BB
15. RH ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Nama Sekolah : TK Pertiwi Garing
Kelompok :A
Nama Guru : Irmayanti, S.Pd
Nama Observer : Ratri Melinda
Pertemuan : Ketiga
No. Nama Anak Indikator Skor % Kriteria
Bercerita dengan kalimat Anak dapat mengungkapkan Mengulang kalimat yang
sederhana tentang sesuatu keinginan, perasaan, dan lebih kompleks
hal dapat dengan kalimat
sederhana dalam
berkomunikasi
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. ASP ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
2. AAPB ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
3. ASI ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
4. AN ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
5. DZI ✓ ✓ ✓ 5 41,6 MB
6. MAHJ ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
7. MAGDH ✓ ✓ ✓ 5 41,6 MB
8. MH ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
9. MRA ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
10. NZ ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
11. NAP ✓ ✓ ✓ 5 41,6 MB
12. RHS ✓ ✓ ✓ 5 41,6 MB
13. NAT ✓ ✓ ✓ 5 41,6 MB
14. NA ✓ ✓ ✓ 3 25 BB
15. RH ✓ ✓ ✓ 4 33,3 MB
Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus 2

Pencapaian Indikator Kemampuan Bahasa


Anak dengan Menggunakan Metode Montessori
Siklus Persentase rata-rata Kriteria
1 2 3

26,10 28,32 35,51 29,76 Mulai Berkembang


I

II 43,48 83,84 88,83 72,56 Berkembang Sesuai Harapan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 14 / 1
Hari, tanggal : Senin, 8 November 2021
Kelompok usia : 4 – 5 Tahun
Tema / subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Pohon / Berkayu dan Tidak Berkayu
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 2.3 – 2.9 – 3.2 – 4.2 – 3.3 – 4.3 – 3.11 – 4.11 – 3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Macam–macam tananam jenis pohon (berkayu dan tidak berkayu)
- Berkreasi dengan bahan alam
- Gotong royong
- Mengucap terimakasih
- Koordinasi motorik halus
- Mengulang kalimat
- Perbedaan warna
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : tanaman, kunyit, lks

A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)


1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Menunjukkan bagian-bagian tanaman
2. Mewarnai menggunakan kunyit
3. Menceritakan perbedaan
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
D. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman sebagai makhluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan bagian-bagian tanaman
b. Dapat menyebutkan tanaman jenis pohon berkayu
c. Dapat membuat topi dari daun - daunan
d. Dapat bermain balok – balok
e. Dapat menghubungkan bagian – bagian tanaman dengan kata

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 14 / 2
Hari, tanggal : Selasa, 9 November 2021
Kelompok usia : 4-5 Tahun
Tema / subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Pohon / Berkayu
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 1.2 – 2.3 – 3.2 – 4.2 – 3.3 – 4.3 – 3.12 – 4.12 – 3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Macam–macam tananam jenis pohon (berkayu dan tidak berkayu)
- Melestarikan tanaman
- Berkreasi dengan bahan alam
- Mengucap terimakasih
- Koordinasi motorik halus
- Pengenalan hutuf vokal dan konsonan
- Perbedaan warna
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : Pensil, penghapus, buku, rautan pensil, lks

A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)


1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Mencoba buah papaya
2. Memindahkan dan menghitung biji-bijian
3. Menceritakan kegiatan
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
D. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman sebagai makhluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menceritakan manfaat pohon pisang
b. Dapat menceritakan pertumbuhan pohon pisang
c. Dapat menirukan Gerakan tanaman tertiup angin
d. Dapat membuat mainan dari pelepah pohon pisang
e. Dapat mencetak gambar dengan pelepah pisang

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING

Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 14 / 3


Hari, tanggal : Kamis, 11 November 2021
Kelompok usia : 4 – 5 Tahun
Tema / subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Pohon / Berkayu
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 1.2 – 2.3 – 3.2 – 4.2 – 3.3 – 4.3 – 3.12 – 4.12 – 3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Macam–macam tananam jenis pohon (berkayu dan tidak berkayu)
- Melestarikan tanaman
- Berkreasi dengan bahan alam
- Mengucap terimakasih
- Koordinasi motorik halus
- Pengenalan hutuf vokal dan konsonan
- Perbedaan warna
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : Pensil, penghapus, buku, rautan pensil, lks

A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)


1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Membuat stempel dari pelepah pisang
2. Membuat mainan dengan pelepah pisang
3. Mengurutkan pertumbuhan pohon pisang
4. Menuliskan kata pohon pisang
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
D. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
c. Dapat mensyukuri tanaman sebagai makhluk ciptaan Tuhan
d. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menceritakan manfaat pohon pisang
b. Dapat menceritakan pertumbuhan pohon pisang
c. Dapat menirukan Gerakan tanaman tertiup angin
d. Dapat membuat mainan dari pelepah pohon pisang
e. Dapat mencetak gambar dengan pelepah pisang

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 15 / 1
Hari, tanggal : Senin, 15 November 2021
Kelompok usia : 4 – 5 Tahun
Tema / subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Buah / Aple
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 2.2 – 2.9 – 2.10 – 3.6 – 4.6 – 3.8 – 4.8 – 3.11 – 4.11 – 3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Macam-macam tanaman jenis buah
- Mencoba hal baru
- Tenggang rasa
- Dapat bekerja kelompok
- Pengenalan bentuk–bentuk buah
- Pertumbuhan tanaman buah
- Mengulang kalimat
- Perbedaan warna buah
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : Buah-buahan, alat pembuat jus, buku, pensil
A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)
1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Membuat jus buah
2. Membedakan dan menghitung buah
3. Kolase bentuk buah dari biji-bijian
4. Menuliskan kata aple
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman buah sebagai ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan macam buah-buahan
b. Dapat menceritakan cara makan buah yang benar
c. Dapat menceritakan cara membuat jus buah
d. Dapat bermain dengan menangkap dan melempar kantong biji
e. Dapat membuat betuk buah sesuai angka

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 15/2
Hari, tanggal : Selasa 16 November 2021
Kelompok usia : 4 – 5 Tahun
Tema/ subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Umbi / Umbi Jalar
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 2.2 – 2.3 – 2.4 – 2.13 – 3.6 – 4.6 – 3.12 – 4.12 – 3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Macam-macam tanaman jenis umbi
- Mencoba hal baru
- Berkreasi dengan bahan alam
- Berkebun
- Mengembalikan milik orang lain
- Pengenalan bentuk tanaman umbi
- Pengenalan huruf vokal dan konsonan
- Perbedaan warna buah
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : Ketela pohon, umbi jalar
A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)
1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Mencetak dengan umbi jalar
2. Menggoreng / makan makanan dari umbi jalar
3. Bercerita tentang pengalaman
4. Menulis kata umbi jalar
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman umbi jalar sebagai ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan macam tanaman jenis umbi
b. Dapat menceritakan cara menanam umbi jalar
c. Dapat menyebutkan makanan yang terbuat dari umbi jalar
d. Dapat membuat gambar dengan mencetak mengguanak umbi jalar
e. Dapat menggoreng / makan makanan dari umbi

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI GARING
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 15 / 3
Hari, tanggal : Rabu, 17 November 2021
Kelompok usia : 4 – 5 Tahun
Tema/ subtema / sub subtema : Tanaman / Jenis Umbi / Life Skill
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 1.2 – 2.3 – 2.4 – 2.13 – 3.6 – 4.6 – 3.11 – 4.11 – 3.13 – 4.13
Materi Kegiatan : - Macam-macam tanaman jenis umbi
- Melestarikan tanaman
- Berkreasi dengan bahan alam
- Berkebun
- Mengembalikan milik orang lain
- Pengenalan bentuk tanaman umbi
- Mengulan kalimat
- Kerja kelompok
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam
- Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
-Prilaku terpuji (Jujur,disiplin,tanggung jawab,suka menolong,bekerjasama,antri)
- Mencuci tangan dan menggosok gigi (PHBS).
Alat dan bahan : Batang ketela, daun ketela, umbi ketela pohon, pensil

A. KEGIATAN PEMBUKA (08.00-09.00)


1. Jurnal pagi
2. Berdiskusi tentang jenis tanaman berkayu dan tidak berkayu
3. Berdiskusi tentang menyebutkan bagian-bagian tanaman
4. Senam fantasi menirukan gerakan tanaman tertiup angin
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan selama bermain (apersepsi)
B. ISTIRAHAT (09.00-09.30)
1. Makan
2. Bermain bebas
C. KEGIATAN INTI (09.30-10.30)
1. Senam Pagi
2. Makan buah bersama
3. Drumband
4. Menari
5. Ganrang bulo
D. KEGIATAN PENUTUP (10.30-11.00)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
3. Bercerita sederhana tentang pengalaman main anak
4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Pesan-pesan moral,doa dan salam penutup
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman umbi sebagai ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan macam tanaman jenis umbi
b. Dapat menceritakan cara menanam ketela pohon
c. Dapat menyebutkan makanan yang terbuat dari ketela
d. Dapat menyebutkan bagian–bagian tanaman ketela
e. Dapat membuat mainan dengan tangkai daun ketela
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

St. Lirawati,S.Pd Irmayanti, S.Pd


DOKUMENTASI

Anak Menanam Bibit Tanaman


Anak Melihat Pohon yang ada disekitarnya

Anak Memetik Daun dari Pohon


Anak Membuat Topi Dari Daun
REGISTRASI/1771/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA


DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
JL. Masjid Raya No. 38 Tlp. 0411-887188 Sungguminasa 92111

Sungguminasa, 15 Desember 2021

KepadaYth.

Nomor : 503/1205/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021 Kepala Sekolah TK PERTIWI GARING, Kec.


Lamp : - Tompobulu Kab. Gowa
Perihal : Rekomendasi Penelitian
di-
Tempat

Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sul-Sel Nomor
: 23944/S.01/PTSP/2021 tanggal 30 November 2021 tentang Izin Penelitian.

Dengan ini disampaikan kepada saudara bahwa yang tersebut di bawah ini:
Nama : RATRI MELINDA
Tempat/Tanggal Lahir : Bontobiraeng / 3 Mei 2000
Nomor Pokok : 105451105617
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : PGPAUD
Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa(S1)
Alamat : Jl. Sangajilentu Desa Garing

Bermaksud akan mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data dalam rangka penyelesaian


Skripsi/Tesis/Disertasi/Lembaga di wilayah/tempat Bapak/Ibu yang berjudul “

UPAYA
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DENGAN METODE
PEMBELAJARANMONTESSORI KELOMPOK A DI TK PERTIWI GARING

”

Selama : 30 November 2021 s/d 30 Desember 2021


Pengikut : -

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pada prinsipnya kami dapat menyetujui kegiatan tersebut
dengan ketentuan :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan kepada yang bersangkutan harus melapor kepada Bupati Cq. Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa;
2. Penelitian/Pengambilan Data tidak menyimpang dari izin yang diberikan.;
3. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengindahkan adat istiadat
setempat;
4. Kepada yang bersangkutan wajib memakai masker;
5. Kepada yang bersangkutan wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Demikian disampaikan dan untuk lancarnya pelaksanaan dimaksud diharapkan bantuan seperlunya.

Ditandatangani secara elektronik oleh :


a.n. BUPATI GOWA
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
H.INDRA SETIAWAN ABBAS,S.Sos,M.Si
Pangkat : Pembina Utama Muda
Nip : 19721026 199303 1 003
Tembusan disampaikan kepada Yth:
1 Bupati Gowa (sebagai laporan)
2 Ketua LP3M UNISMUH Makassar di Makassar;
3 Yang bersangkutan;
4 Pertinggal

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre
REGISTRASI/1771/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA


DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
JL. Masjid Raya No. 38 Tlp. 0411-887188 Sungguminasa 92111

Sungguminasa, 15 Desember 2021

Lampiran Surat
Nomor : 503/1205/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021
Perihal : Rekomendasi Penelitian

Kepada Yth,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre
RIWAYAT HIDUP

RATRI MELINDA, Dilahirkan di Bontobiraeng, Desa Garing

Kecamatan Tombobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, pada

tangal 03 Mei 2000, dari pasangan ayahanda Iskar dan Ibunda St.

Lirawati. Penulis masuk Sekolah Dasar (SD) 2006 di SD Inpres

Garing, tamat SMP di SMP Satap Garing, Kecamatan Tompobulu

Kabupaten gowa pada tahun 2014 dan tamat SMA di SMAN 7 Gowa pada tahun 2017.

Pada tahun yang sama tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi

Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

Anda mungkin juga menyukai