DI TK PERTIWI GARING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RATRI MELINDA
105451 1056 17
When your dreams don’t scare you, it means your dreams aren’t big enough.
Persembahan :
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Dengan
Metode Pembelajaran Montessori Kelompok A Di TK Pertiwi Garing”, sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini.
viii
Lirawati, S.Pd.I sebagai kepala sekolah dan ibu Irmayanti S.Pd dan
Marawiyah, S.Pd sebagai guru TK Pertiwi Garing yang telah memberikan izin
dan bantuan untuk melakukan penelitian.
7. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudari saya tercinta Sri
Lestari S.Pd yang selalu menemani suka maupun duka.
8. For myself. Last but not least, I wanna thank me for believing in me, for doing
all this hard work, for having no days off, for never quitting, for just being me
at all times, I want to thank myself for fighting so hard, thanks to my body
trying to stay strong. I just want to say for myself, you’re worth more than
anything.
Ratri Melinda
ix
DAFTAR ISI
x
D. Prosedur Penelitian .............................................................. 22
E. Instrumen Penelitian ............................................................ 25
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25
G. Teknik Analisi Data ............................................................. 25
H. Indikator Keberhasilan......................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .........................................................................27
B. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................... 27
1. Data Hasil Penelitian Siklus I ................................................ 28
2. Data Hasil Penelitian Siklus II............................................... 39
C. Pembahasan .............................................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN..................................................... 53
A. Simpulan ................................................................................... 53
B. Saran ......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................55
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
7. Lampiran 7 Dokumentasi
8. Lembar 8 RPPH
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Rohmah & Fatimah, 2016) Pendidikan anak usia dini adalah jenjang
pendidikan sebelum pendidikan dasar, ini adalah masa orientasi untuk anak-anak
anak-anak tumbuh dan berkembang pikiran dan tubuh mereka. Siap melanjutkan
kategori anak adalah mereka yang berusia sejak lahir hingga 8 tahun, tingkat
pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih dalam tahap pendidikan anak usia
dini yaitu taman kanak-kanak, prasekolah dan taman kanak-kanak atau sekolah
menjelaskan bahwa kategori anak adalah anak yang berusia sejak lahir hingga 8
tahun, tingkat pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih dalam tahap
pendidikan anak usia dini yaitu taman kanak-kana, prasekolah, tempat penitipan
pandangan Bredekamp & Copple, (Rohmah & Fatimah, 2016) yaitu pendidikan
anak usia dini memberikan pelayanan yang mencakup berbagai program kepada
anak sejak lahir hingga usia 8 Tahun yang bertujuan untuk meningkatkan
pekembangan social, emosional, intelektual, bahasa, dan fisik anak. Dari pendapat
yang mengenai pengertian pendidikan anak usia dini, bisa disimpulkan pendidikan
1
2
anak usia dini ialah jalur pendidikan nonformal, informal, dan formal. Pendidikan
anak usia dini pada saat yang sama mempunyai dua tujuan, yaitu,
kemampuan secara optimal dengan sosial yang bersifat manusia yang memainkan
kelompok sosial. Pendidikan anak usia dini juga salah satu penyelenggaraan yang
pada peletakan dengan dasar perkembangannya yaitu, moral dan agama, dimana
anak perlu mengenal agama yang dianutnya menjalankan ibadahnya, serta anak
juga perlu belajar bersikap sopan, jujur, dan menghargai agama yang dianut orang
lain, perkembangan fisik, terbagi menjadi 2 ialah fisik motorik halus dan kasar,
dimana fisik motorik halus ialah kemampuan anak untuk menggunakan alat
seperti memegang alat tulis seperti pensil, sedang motorik kasar ialah kemampuan
anak yang bisa menngerakkan anggota tubuhnya dengan baik dan berkoordinasi,
ialah seperti tinngi badan anak, lingkar kepala, berat badan dan disesuaikan
dengan usia anak, kecerdasan kognitif yang berkaitan dengan seperti apa anak
3
mudah, sosial emosial ialah tahap dimana anak mulai mengenal perasaan sendiri
mengendalikan dan mnyesuaikan dengan yang lain, anak juga mulai bertanggun
jawab dengan dirinya sendiri dan orang lain, anak juga memahami perasaan,
merespon dan bermain dengan teman sebayanya, bahasa ialah kemampuan bahasa
dan komunikasi yang bisa dimulai dari balita dimana anak akan mulai mengerti
dini juga merupakan pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan, sikap, dan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, baik itu secara lisan, tulisan,
aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari
dengan simbol-simbol.
Berdasarkan hasil observasi awal saya selaku calon peneliti pada hari
rendah, seperti saat dikelas guru melakukan tanya jawab dan perkenalan untuk
tentang ciptaan Tuhan, hobby, alamat, nama ayah dan ibu sesuai dengan RPPM
dan RPPH. Disini dilihat bahwa ada 15 anak yang masih berbicara dengan asal
menggunakan bahasa Indonesia, dengan kosa kata dan penyusunan kata dan
kalimat yang masih kurang, dan anak belum berkonsentrasi dengan pembelajaran.
Begitu juga saat guru melakukan kegiatan bercerita, dan penyebab perkembangan
anak masih di bawah MB ialah ada beberapa anak yang belum mampu memahami
dengan baik dan benar, dan kurangnya stimulasi anak dalam perkembangan, serta
Hanya ada 3 anak saja yang mampu memahami dengan jelas. Hal ini diperkuat
dengan observasi yang dilakuan saat pembelajaran berlangsung. Hanya ada 3 anak
ekspresif anak maka perlu digunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan anak. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak
teman atau guru agar dapat membantu terjadinya komunikasi. Oleh karna itu,
dalam proses belajar mengajar, sehingga terjalin interaksi baik antara anak dengan
teman maupun guru. Berkaitan dengan hal itu, maka untuk mengkatkan
3. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah
pembelajaran Montessori
3. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat teoretis
2. Manfaat praktis
memperoleh metode yang benar untuk anak usia dini serta meningkatkan
dini
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pada saat ini sedang masa yang pesat dalam rentang kehidupan manusia, sebagai
salah satu cara memperlakukan anak, proses pemmbelajaran harus menjaga ciri-
ciri tahapan perkembangan anak, perlu kita ketahui juga bahwa anak usia dini
kanak-kanaklainnya, ini adalah beberapa ciri ciri anak usia dini yaitu, (1) rasa
ingin tahu yang tinggi (2) kepribadian yang unik (3) menyukai berfantasi dan
berimajinasi (4) masa potensi belajara yang sangat besar (5) sikap egois (6)
Catron & Allen (Rohmah & Fatimah, 2016) berpendapat bahwa ada enam
tambahan, tetapi juga sebagai bagian integral dari lingkungan yang kreatif.
7
8
Pendidikan anak usia dini ialah pendidikan sebelum pendidikan dasar, ini
ialah perkejaan konseling untuk anak-anak dari lahir hingga dengan 6 tahun,
pikiran, tubuhnya, dan mereka siap memasuki pendidikn jalur nonformal, formal,
dan informal. Sementara itu, Nasional Asseciation for early childhood education
juga mengemukakan bahwa karakteristik anak ialah anak-anak yang berusia sejak
lahir hingga 8 Tahun, tingkat pendidikan anak-anak ini pada umumnya masih
dalam tahap pendidikan anak usia dini yaitu taman kanak-kanak, sekolah dasar,
pandangan Bredekamp & Copple yaitu pendidikan anak usia dini di berbagai
program mencakup yang memberikan layanan bagi anak sejak lahir hingga 8
yang anutnya dan moral koordinasi dengan perkembangan fisik motorik kasar dan
halus yang berfokuskan pada perubahan atau perkembangan fisik dari tubuh anak,
tubuhnya dengan baik, bagaimana anak juga melakukan Gerakan seperti berjalan,
berat badan yang disesuaikan dengan usia anak, kecerdasan sosial emosional
berfokus pada sikap, keterampilan dan nilai anak dalam berinteraksi, kognitif
berkaitan dengan seperti apa anak memecahkan masalah yang anak anak ammpu
memahami dengan mudah, dan dapat mengingat sesuatu dengan baik, bahasa dan
tahun ialah, (1) kemampuan berbahasa anak berkembang pesat anak juga sudah
bisa menggunakan kata atau kalimat dengan benar dan baik, (2) kuasai 90% tata
bahasa dan fonem yang digunakan, (3) dapat menanggapi dalam pembicaraan,
juga mengatakan bahwa karakteristik anak usia dini ada beberapa ialah, bersifat
energik dan aktif, mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan antusias, berjiwa
petualang dan eksploratif, kaya dengan fantasi, masih mudah untuk frustasi,
terutama untuk mereka yang suda memasuki lingkungan prasekolah yaitu Taman
siap dalam belajar dan bermain, mencoba dengan suara, menyelidiki, kata-kata,
dan teks, dengarkan dengan gembira, merespon cerita, irama, lagu serta sajak-
sajak dan memperbaiki sendiri music, irama, lagu dan cerita, membuat dan
siswa dapat berkomunikasi dengan cara verbal dengan lingungan sekitar anak,
termaksud lingkungan teman bermain, teman sebaya, orang dewasa dan yang di
sekolah, tetangga maupun yang ada di rumah, atau sekitar tempat tinggal
bersamanya. Sedangkan fungsi bahasa bagi anak usia dini menurut (Depdiknas
perasaan dan pikiran orang lain. Fungsi bahasa anak ialah untuk mengembangkan
a) Tahap I yaitu pralinguistik pertama dimana antara usia sejak lahir hingga 1
tahun ialah, pralinguistik pertama pada tahap ini, dari bulan pertama sampai
pralinguistik kedua pada tahapan ini dasarnya tahapan kata tanpa arti mulai
b) Tahap II yaitu linguistic, tahapan ini terdapat tahap I dan II ialah, holafrastik (1
tahun) saat anak sudah mulai mengucapkan arti dari keseluruhan frase atau
kalimat yang ada di dalam satu kat, pada tahap ini juga ditandai dengan
perbendaharaan anak dalam kata yang kurang lebih lima puluh kata, tahap
frasa saat tahapan ini anak dapat mengatakan 2 kata,tahap ini juga ditandai
perbendaharaan kata anak, dengan jangkkau hingga lima puluh sampai seratus
kata.
ini anak dapat membentuk kalimat, contoh telegram, dari segi perkembangan
menjadi kompleks.
12
Bruner & Suyanto (Susanto, 2011) juga mengemukakan anak anak belajar
konkret dan abstrak dengan melewati tiga tahapan, generasi, tanda dan symbol,
peristiwa. Interaksi tersebut anak belajar dan mencatat ciri-ciri benda dan
peristiwa, inilah penyebabnya anak yang usia 2-3 tahun akan memiliki banyak
pertanyaan seperti “Apa itu” dan “Apa ini”. Penting sekali untuk mengenalkan
nama nama benda dan lainnya agar anak menyambungkan benda, lambangnya
oleh karena itu pendidik diharapkan dapat menemukan dan menghasilkan bahan
untuk kegiatan ajar yang sesuai dengan usia anak didik, adapun teori tentang hal
perasaan dan pikiran belajar anak-anak dan berperlaku secara bertahap. (b) Teori
bagaimana cara kerja bahasa itu, penguasaan bahasa pada anak bersifat alami,
kalimat dengan struktur yang dalam ialah bagian penguasaan bahasa, Chomsky
adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
dari awal hingga akhir, sedang metode ialah urutan langkah-langkah, prosedur,
dan cara yang digunakan oleh pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
metode pembelajaran dengan teoritis tertentu, dan konsep dasar yang mewadahi,
dan menguatkan.
14
B. Metode Montessori
1. Montessori
ayahnya adalah seorang pegawai negri yang berpengaruh, tetapi dia masih
sisi lain ibunya percaya bahwa wanita harus bergerak maju dengan berani dan
kesehatan untuk merawat pasien dirumah sakit jiwa di mana dia bertemu dengan
anak-anak cacat intelektual yang memiliki cara belajar mereka sendiri, inilah
alasan yang utama yang mengispirasi kecintaanya pada pendidikan dan dunia
pendidikan.
anak yang maksimal dan normal, pada nyatanya belajar tidak lebih penting
alamiah yang diserap oleh otak dan pengembangan spontan anak-anak selama
keterampilan membaca dan menulis, berbahasa, mengenal seni dan hal-hal yang
(Patmonodewo 2003)
aktivitas peran fisik dalam konsep keterampilan praktis dan akademik, fitur lain
untuk anak bisa dipahami dalam konsepnya ialah, (a) Child’s self construction
atau masa-masa sensitive (c) absorben mind atau jiwa penyerap dimana anak-
anak bisa menyerap setiap pengalaman dengan cara yang langsung dan kuat.
(a) Menghargai anak, menghormati anak adalah dasar dari semua prinsip
Montessori (b) Practical life mengajarkan anak seperti apa kehidupan sehari-hari
(c) Periode sensori motoric pada anak, untuk pertumbuhan fisik anak
atau besar, (d) Mempersiapkan lingkungan, (e) Belajar dengan sendiri, guru
16
hanya membimbing dan mempersiapkan bahan dan alat (f) Pengalaman anak,
menyeiapkan beberapa kegiatan pada hari itu, dan anak akan diberikan kebebasan
memilih sesuai yang anak inginkan. Kebebasan anak yang dimaksud ialah anak
akan belajar secara mandiri dengan memilih sendiri kegiatan yang anak akan
pelajari, bukan hanya kegiatan tetapi anak juga bebas memilih dalam permainan
yang akan anak mainkan, sementara guru hanya menawarkan aktivitas atau
kegiatan yang sesuai dengan usia anak, guru juga akan memandu, mengamati, dan
memberi penilaian, tidak hanya itu dengan metode ini anak dapat mengeroksi
dirinya sendiri dengan anak akan paam atas kesalahan yang telah anak lakukan.
Dengan metode Montessori ini perkembangan anak dan sifat alami anak yang
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka anak dibebaskan dalam memili
aktifitas, kegiatan atau permainan, karna jika anak terlalu banyak dilarang anak
hanyalah terdapat pada jenis penelitian, penelitian yang digunakan pada pada
D. Kerangka Pikir
Masih banyak anak yang belum bisa memahami bahasa ekspresif di depan
teman dan guru, anak belum terbiasa mengembangkan saat berbicara dan guru
perkembangan Bahasa anak. Berdasarkan masalah dan kajian teori yang ada maka
berbahasa anak terutama pada materi menceritakan kembali cerita anak yang di
dengan melalui berbagai cara, diantaranya dengan jalan pemilihan metode yang
tepat, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Anak
Guru
Kemampuan anak dalam
Guru belum mengenalkan berbahasa/ menyebutkan
metode pembelajaran pada anak kata masih di bawah kategori
MB yaitu berada pada BB
Langkah :
E. Hipotesis Tindakan
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil pada saat peserta didik sudah mencapai nilai
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
proses pengkajian masalah pembelajaran dalam kelas melalui refleksi diri dan
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dalam situasi
penelitian.
21
22
Pertiwi Garing Penelitian dilaksanakan dibulan Juli tahun ajaran 2020/2021. Pada
Gowa
D. Prosedur Penelitian
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
1. Perencanaan
bahasa anak,
b) Hasil diskusi menyepakati penggunaan calon penelti dan guru dengan metode
pembelajaran Montessori,
c) Guru dan calon peneliti menyusun RPPM dan RPPH perkembangan bahasa
d) Selanjutnya, guru dan calon peneliti menyusun lembar penilaian dan lembar
2. Pelaksanaan Tindakan
a) Guru mengajar menggunakan RPPH yang telah dibuat dan peneliti bertindak
c) Apa yang dikatakan keberhasilan pada saat peserta didik sudah mencapai nilai
dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama pada penelitian ini
dalam berbicara yang di lakukan oleh peneliti untuk mengamati berbahasa melalui
data-data yang akan diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilaksanakan
selanjutnya
4. Refleksi
kemudian berhadapan dengan peneliti dan peneliti subjek, untuk bersama sama
25
atau kelebihan. Kemudian guru dan peneliti mencari solusi terhadap kelemahan
tersebut untuk perbaikan selanjutnya, hal ini dilakukan agar dapat terjadi
E. Instrumen Penelitian
F. Indikator Keberhasilan
pada saat peserta didik sudah mencapai nilai BSH sebanyak 70% dari 15 anak
responden atau sumber data lain yang terkumpul. Analisis data dapat dilakukan
26
memberi makna.
Analisi data hasil belajar anak dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
P= x 100%
Keterangan :
P : Nilai Presentase
N : Jumlah individu
100 : Konstanta
Kriteria Presentase
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Garing dirintis sejak tahun 1987. Lembaga ini cukup strategis karena lokasi yang
cukup aman bagi anak-anak, saat ini TK Pertiwi Garing di pimpin oleh Ibu. St.
Lirawati, S.Pd.I selaku kepala sekolah TK ini memiliki sarana dan prasarana
yang cukup memadai, yang dilengkapi dengan fasilitas bermain indoor dan
outdoor, lembaga ini juga memiliki 5 tenaga pendidik yang terdiri dari ketua
Yayasan, kepala sekolah, guru kelas A dan B serta operator sekolah, jumlah
peserta didik yang diteliti pada anak kelompok A 8 perempuan dan 7 laki-laki
yang didampingi oleh guru kelas kelompok A yaitu Ibu. Irmayanti, S.Pd.
Program kegiatan mengacu pada kurikulum 2013 yang dipadukan dengan materi
yang sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan anak usia dini. Dengan
27
28
Penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
senin 8 November 2021 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 9
2021, dikarenakan masa sekarang adalah masa pandemi Covid19 terdapat selang
waktu 1 hari dari pertemuan yang pertama dan ketiga, dikarnakan di sekolah TK
Pertiwi Garing pada hari rabu adalah rabu sehat yang kegiatannya lifeskill dan
hari jum’at adalah jum’at ibadah. Sekolah melakukan kegiatan tatap muka 5 hari
a. Tahap Perencanaan
1. Mendiskusikan tema
digunakan dan disesuaikan dengan tema yang ada di TK Pertiwi Garing, dan
berdasarkan hasil diskusi bersama tema yang digunakan adalah tema “Tanaman
Jenis Pohon”
disesuaikan dengan peneliti yang akan berekrja sama dengan guru pendidik
3. Menyiapkan media
4. Mempersiapkan instrument
Montessori.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap tindakan siklus I terdiri dari pertemuan pertama, kedua, dan
ketiga, yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir, siklus I menggunakan tema
“Tanaman Jenis Pohon” sub sub tema berkayu dan tidak berkayu Deskripsi
pertemuan pertama.
1. Siklus I Pertemuan I
dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Menggunakan tema “Tanaman Jenis
Pohon” dengan sub sub tema berkayu dan tidak berkayu anak yang hadir pada
a. Kegiatan awal
untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak
tempel tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa
setelah anak sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
c. Kegiatan inti
Pada jam 09.30 s/d 10.30 kegiatan inti anak-anak sudah duduk rapi guru
mulai berdoa sebelum belajar, dan yang pertama guru akan menanyakan hari,
dengan sub sub tema berkayu dan tidak berkayu, guru juga mempersilakan anak
untuk bercerita mengenai tanaman, setelah itu guru memberikan kebebasan pada
anak untuk memilih kegiatan yang anak inginkan dengan kegiatan pertama guru
seperti mangga, dan lengkeng, dan tidak lupa juga guru memperlihatkan
31
tanaman dengan tidak berkayu ialah, rumput teki, dan jahe. Setelah itu kegiatan
anak untuk bernyanyi, setelah itu anak-anak akan memilih untuk menceritakan
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar
anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan, dan berdiskusi tentang
selama kegiatan, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru
juga akan menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru
juga akan menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa
sebelum pulang anak akan menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris
2. Siklus I Pertemuan II
waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan tema yang
diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman Jenis Pohon”
a. Kegiatan awal
untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak
melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
32
tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk
bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak
sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
c. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti dimulai dengan berdoa sebelum belajar, bernyanyi dan
tidak lupa juga guru menanyakan hari, tanggal dan tahun. Setelah itu guru juga
memberitahukan kembali tema pada hari ini dan melakukan interaksi tanya jawab
sayuran, seperti bayam dan kangkung, sebelum itu guru berdiskusi bersama anak
tentang macam-macam buah, dan asupan vitamin dari buah, setelah itu guru
memberikan kepada anak untuk mencoba buah papaya dan anak diminta untuk
menjelaskan dari rasa, dan tekstur dari buah tersebut.setelah itu guru juga
kacang hijau ke gelas aqua dan anak akan diberikan pilihan untuk memilih sendiri
kegiatan yang anak inginkan. Sebelum kegiatan berakhir, anak akan dipersilakan
untuk bercerit mengenai kegiatan yang tadi, dana nak akan menyebutkan nama-
nama tanaman berbuah dan menceritakan kembali kegiatan yang anak lakukan
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar
anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa paa
tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk
dibawah dengan membuat lingkarang, dan guru juga memberika tugas rumah
kepada anak dengan membagikan lembar kerja, setelah itu guru akan mulai
anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan
menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan
menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum
menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk mengantri salim lalu
pulang.
dengan waktu yang sama, jam 08.00-11.00 WITA. Semua anak hadir dengan tema
a. Kegiatan awal
untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak
melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk
bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak
34
sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
c. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti setelah berdoa dan bernyanyi, guru memberitahukan pada
anak mengenai tema pada hari ini, setelah itu guru bercakap tentang tanaman
tidak berkayu. Dengan hal yang pertama dilakukan oleh guru yaitu memberi
waktu anak untuk mencoba beberapa pisang yang telah disediakan. Setelah itu
guru juga mengajak anak untuk stempel dengan menggunakan pelepah pisang,
dan membebaskan anak untuk membuat mainan yang diinginkan anak dengan
menggunakan pelepah pisang, setelah itu guru memberikan kegiatan kepada anak
untuk mengulangi kalimat yang lebih kompleks, guru juga mengajak pada anak
untuk menceritakan kembali perbedaan pisang yang telah dicoba anak, dan
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar
anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan, dan membuang sampah, dan
anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan
menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan
menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum
35
pulang anak akan menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk
1. Observasi Anak
Pada tahap ini ialah tahap yaitu peneliti dapat meneliti tujuan kegiatan yang
sudah diraih atau dicapai anak. Tahap ini dilakukan bersama dengan kegiatan
Montessori.
Dari tabel hasil observasi dan evaluasi aktifitas peserta didik meningkatka
pertemuan satu, dua dan tiga dijelaskan kembali pada table 4.1 di bawah.
I II III
1. ASP 3 3 4 10 27,7 MB
2. AAPB 3 3 4 10 27,7 MB
3. ASI 3 3 4 10 27,7 MB
4. AN 3 3 4 10 27,7 MB
5. DZI 3 4 5 12 33,3 MB
36
6. MAHJ 3 3 4 10 27,7 MB
7. MAGDH 4 4 5 13 36,1 MB
8. MH 3 3 4 10 27,7 MB
9. MRA 3 3 4 10 27,7 MB
10. NZ 3 3 4 10 27,7 MB
14. NA 3 3 3 9 25 BB
15. RH 3 3 4 10 27,7 MB
peserta didik memiliki kriteria Mulai Berkembang dan12 anak memiliki kriteria
kurang memperhatikan guru pada saat menjelaskan atau bertanyak jawab dan
pada saat pembelajaran tersebut anak kurang mampu untuk berbahasa dengan baik
menggunakan kata-kata yang baik dan benar yang hamper sesuai indikator.
2. Observasi Guru
Hasil observasi terhadap guru dalam kegiatan ialah suatu gambaran pada
lampiran, kriteria penilaian terhadap aktivitas guru pada setiap pertemuan yaitu
kesempatan pada anak untuk berbicara mengenai tema pada hari itu
kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada hari itu.
siklus I maka hasil dari refleksi selanjutnya dapat dijadikan pedoman dalam
baik kepada proses pembelajaran dan hasil siklus II. Adapun kendala yang
Montessori sehingga anak tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran dan
inginkan
4. Guru seharusnya memberikan kepada peserta didik reward dan waktu yang
1. Pada tahap siklus II guru dan peneliti menyediakan metode pembelajaran dan
kegiatan yang akan digunakan dengan yang lebih menarik agar anak tidak
2. Pada siklus II guru dan peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk
3. Pada tahap siklus II guru dan peneliti akan memberikan reward kepada anak
direncanakan maka akan dilakukan pada tahap siklus II dengan tujuan untuk
Pertiwi Garing.
Garing
akan diguakan pada siklus II ini ialah “Tanaman”. Berikut ialah deskripsi
a. Tahap Perencanaan
1. Menentukan tema
“Tanaman”
yang bekerja sama dengan pendidik ialah Ibu. Irmayanti, S.Pd. berikut langkah
b. Materi pembelajaran
c. Tujuan pembelajaran
e. Penelitian, dan
f. Sumber belajar
3. Menyiapkan media
pembelajaran.
41
4. Mempersiapkan instrument
pembelajaran Montessori
b. Tahap Tindakan
Proses tindakan siklus II terdiri dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga
yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir. Siklus II menggunakan tema
ialah,
1. Siklus II Pertemuan I
dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan
tema yang diajarkan pada pertemuan pertama ini “Tanaman” dengan sub sub tema
buah-buahan
a. Kegiatan awal
untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak
melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk
42
bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak
sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
c. Kegiatan Inti
pada anak mengenai tema pada hari ini, setelah itu guru bercakap tentang tanaman
jenis buah, lalu guru juga berdiskusi cara makan buah yang benar, anak juga
bercerita tentang pengalaman anak, dan keinginan anak, setelah itu anak akan
dibebaskan memilih kegiatan dengan yang pertama membedakan warna buah dan
besar kecil buah, dan kegiatan membuat jus setiap anak diminta untuk mengupas
masing-masing buah yang diinginkan anak, setelah itu guru mengajak anak-anak
untuk membuat beberapa jus, yaitu jus jeruk, alpukat dan jus anggur dll. Tidak
lupa guru juga memberitahu anak cara membuat jus, lalu anak anak dibebaskan
untuk membuat masing-masing jus buah yang anak sukai, dengan secara
bergantian, setelah itu guru juga meminta anak-anak untuk menceritakan rasa dari
setiap buah seperti raa dari jeruk, alpukat, anggur, lengkeng, apel, buah naga dan
semangka, setelah itu anak anak juga diminta untuk menyebutkan dari nama nama
buah, anak juga diminta untuk menceritakan kembali perbedaan warna, besar dan
kecil tekstur dan rasa setiap buah, dan mengulang kalimat sederhana.
43
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar
anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa pada
tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk
dibawah dengan membuat lingkarang, dan guru juga memberika tugas rumah
kepada anak dengan membagikan lembar kerja, setelah itu guru akan mulai
anak, dan memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan
menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan
menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum
menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan berbaris untuk mengantri salim lalu
pulang.
2. Siklus II Pertemuan II
dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan
tema yang diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman
a. Kegiatan awal
untuk melakukan senam bersama dengan kelas lain juga, setelah senam anak
melakukan baris untuk menunggu giliran masuk kelas sembari melakukan tempel
44
tangan, dan setelah anak dikelas dan duduk rapi, anak melakukan doa untuk
bersiap mengambil wudhu dan melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah anak
sholat, maka anak duduk rapi dan guru/orangtua akan membacakan buku cerita
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
c. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti setelah anak-anak berdoa dan bernyanyi anak akan
denganmelakukan tanya jawab dengan bertanya hari, tanggal, bulan, dan tahun
setelah itu guru juga memberitahukan kembali kepada anak tentang tema pada
hari ini, setelah itu guru melakukan diskusi bersama anak tentang tanaman,
dengan sub sub tema berbuah/buah, setelah itu guru akan memperlihatkan kepada
anak umbi jalar dan akan mengati umbi jalar sambil mencoba umbi jalar, dan
seperti biasanya anak akan menjelaskan rasa dan tekstur dari umbi jalar, setelah
setelah itu guru memberikan kegiatan pada anak ialah mencetak dengan umbi
jalar, dan sebelum kegiatan selesai guru mengajak anak untuk menanam umbi
jalar, sebelum kegiatan selesai anak akan mengulangi kalimat yang sudah guru
katakan, lalu anak akan menyanyi huruf vocal dan menyebutkan huruf vocal dan
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir di jam 10.30 s/d 11.00 setelah proses belajar mengajar
anak akan merapikan alat-alat yang telah digunakan,dan membuang sampa pada
tempatnya lalu anak akan mengangkat kursi mereka ke atas meja dan duduk
dibawah dengan membuat lingkarang, setelah itu guru akan mulai berdiskusi
tentang kegiatan yang telah dilakukan, bercerita tentang pengalaman anak, dan
memberikan anak apresiasi kepada anak, setelah itu guru juga akan
menginformasikan kepada anak kegiatan untuk esok hari dan guru juga akan
menutup dengan pesan-pesan moral, dan salam penutup dan tidak lupa sebelum
pendek, dan doa sehari-hari, setelah itu anak akan mengikuti guru untuk membaca
syair sebelum pulang sekolah, lalu menyanyikan lagu lalu berdoa bersama dan
dengan waktu dimulai pada jam 08.00 s/d 11.00 WITA. Semua anak hadir dan
tema yang diajarkan pada pertemuan kedua ini masih dengan teman “Tanaman
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan dihari rabu berbeda sedikit dengan hari-hari lainnya, pada
kegiatan awal anak-anak akan melakukan senam bersama teman, guru dan
menyiram tanaman, setelah mencuci tangan anak akan masuk ke kelas masing-
masing.
b. Istirahat
Pada jam 09.00 s/d 09.30 anak akan memulai berdoa dan makan bersama,
setelah makan bersama anak-anak akan bermain bebas, tetapi pada hari rabu
anak dilarang membawa bekal yang kurang sehat, dan anak dilarang membaca
minuman dan snack yang kurang sehat, dihari rabu anak hanya boleh makan
c. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti guru memulai kegiatan dalam kelas dengan berdoa dan
bernyanyi bersama, setelah itu guru juga melakukan tanya jawab seperti
biasanya yaitu mempertanyakan hari, tanggal, bulan dan tahun, setelah itu guru
bulat, dan menghitung buah yang berbentuk bulat yang ada pada meja, setelah
itu guru juga mengajak anak untuk mencoba buah jeruk dan buah lainnya yang
berbentuk bulat, setlah itu guru akan melakukan tanya jawab seperti biasanya,
yaitu bagaimana dengan rasa buah yang telah anak coba, bagaimana tekstur
dan bentuknya, serta guru juga mengajak anak untuk mengelompokkan buah
sesuai dengan bentuknya, lalu guru akan mengajak anak untuk menceritakan
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir sebelum pulang, anak anak akan membereskan atau
menyimpang mainan dan alat-alat yang telah anak gunakan, setlah ituanak
akan mengangkat kursi mereka masing-masing dan duduk dikarpet, setelah itu
guru juga mengajak anak-anak untuk membaca beberapa surah pendek, doa
doa pendek dan hadist-hadist pendek. Setelah itu guru juga berdiskusi dengan
anak mengenai kegiatan yang dilakukan pada hari ini, setelah itu sebelum
menutup kegiatan anak anak akan bernyanyi dan mengikuti guru untuk
bersyair sebelum pulang sekolah, setelah itu anak anak akan membaca doa
sebelum keluar rumah, dan memberi salam, lalu anak akan merapikan bajunya,
1. Observasi Anak
observasi ini dilakukan pada saat melakukan suatu tindakan, pada umumnya
menggunakan metode Montessori. Hasil evaluasi belajar anak pada siklus II ialah
I II III Skor
4 AN 5 10 11 26 72,2 BSH
5 DZI 6 10 11 27 75 BSH
7 MAGDH 6 11 10 27 75 BSH
8 MH 5 11 11 27 75 BSH
9 MRA 5 11 11 27 75 BSH
10 NZ 5 9 11 26 72,2 BSH
14 NA 4 9 9 22 61,1 BSH
15 RH 5 11 11 27 75 BSH
pada siklus II
pertemuan I, II, dan III ialah, dapat dilihat bahwa dikategorikan Berkembang
anak inginkan
50
3. Refleksi
Dari hasil pertemuan pada siklus II ialah anak sudah lebih percaya diri dan berani
Harapan.
penggunaan metode yang baik, untuk meningkatkan minat belajar anak terkhusus
B. Pembahasan
akan belajar membaca dan menulis dengan sangat antusias, karena mereka ada di
dalam periode kepekaan umum terhadap bahasa, mereka baru saja menguasai
bahasa secara tidak sadar, dan ingin belajar semua hal pada tingkatan yang lebih
sadar dan aktifitas membaca dan menulis mengizinkan mereka untuk melakukan
Bahasa (language) dan bicara (bicara) adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan antara satu sudut dengan lainnya, bahasa mencakup setiap bentuk
makna kepada orang lain, (Hurlock, 1988). Anak akan mengerti ungkapan
tetapi, apabila tidak memiliki sejumlah pembendaharaan kata atau kosa kata, anak
bersama dengan guru Kelompok A di TK Pertiwi Garing ialah tema pada siklus I
pada pertemuan I, II, dan III ialah “Tanaman”. Pada siklus I didapatkan kriteria
keberhasilan anak ialah dibawah kategori BSH. Hal ini belum mencapai kriteria
keberhasilan yang telah ditentukan, oleh dengan itu dilaksanakan siklus II pada
pertemuan I, II, dan III dengen tema yang masih sama “Tanaman” dengan sub
tema dan sub sub tema yang berbeda. Pelaksanaan siklus II dilakukan kembali
mengulang kata sesuai yang diarahkan guru, dan guru mengajak anak untuk
kembali bercerita.
berjumlah 14 anak. Pada siklus I belum ada yang masuk kategori Berkembang
Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sehingga tingkat
Sesuai Harapan
53
BAB V
A. Simpulan
Hasil penelitian bahwa observasi kemampuan guru pada siklus I dan siklus II
mampu menceritakan secara sederhana, sudah berani tampil dan didepan kelas,
Bahasa ekspresif anak pada siklus I didapatkan hasil ialah dikategorikan Belum
keberhasilan anak pada siklus I adalah 29,76%. Pada siklus II didapatkan hasil
Sangat Baik 1 anak. Jadi tingkat keberhasilan anak yang didapat mencapai target
anak melalui metode Montessori ialah, Berkembang Sesuai Harapan. Hal ini
53
54
B. Saran
kegiatan yang disukai dan dikenali oleh anak sehingga anak dimudahkan dalam
berbahasa.
kegiatan yang menarik untuk anak sehingga metode pembelajaran yang ada juga
lebih bervariasi.
55
DAFTAR PUSTAKA
Amini M, (2014). Hakikat Anak usia dini, Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini.
Afandi, dkk (2013). Model dan metode pembelajaran di sekolah
Cipta, dkk. (2019). Profil Berpikir Kritis Siswa Asperger Pada Pembelajaran
Bangun Datar Dengan Metode Montessori. Didaktik Matematika.
Darnis, S. (2018). Aplikasi Montessori Dalam Pembelajaran Membaca, Menulis
dan Berhitung Tingkat Permulaan Bagi Anak Usia Dini.
Elytasari, S. (2017). Esensei Metode Montessori Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak.
Madyawati, L. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Kencana.
Masyrofah, M. (2017). Model Pembelajaran Montessori Anak Usia Dini. As-
Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Mukhzin dkk, (2019). Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pandangan Maria
Montessori|Alauduna.
Meiliana, F. (2015). Penerapan Metode Montessori Untuk Perkembangan
Sprititual Anak Usia Dini Di TK Amanah Sidapurna-Dukuhturi-Tegal
Nuraeni, P. (2020). Penerapan Metode Montessori Dalam Meningkatkan
Kemampuan Bahasa Reseptif Menyimak Anak Dengan Hambatan
Pendengaran di TK TKLB B Bhakti Mulia
Patmonodewo, S. (2015). Pendidikan Anak Prasekolah
Robingatin, & Ulfah, Z. (2019). Pengembangan Bahasa Usia Dini: Analisis
Kemampuan Bercerita Anak. Ar-Ruzz Media
50
Rohmah, N., & Fatimah, D. F. (2016a). Pola Pengelolaan Pendidikan Anak Usia
Dini di PAUD Ceria Gondangsari Jawa Tengah. MANAGERIA: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam berbagai
aspeknya. Kencana.
Wahyuningsih, I. (2011). Pengaruh Model Pendidikan Montessori Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa
Zubaidah, E (2004). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik
Pengembangan di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM
Kelompok :A
Ya Tidak
tanaman
tertiup angin
bermain (apersepsi)
(materi kegiatan)
disampaikan
kegiatan/permainan
media
media pembelajaran
kegiatan pembelajran
6. Kegiatan penutup
anak
anak
7. Rencana penilaian
1. Sikap
ciptaan Tuhan
bertanya
tanaman
tanaman
c. Dapat membuat/makan
25
Kelompok :A
Ya Tidak
bagian tanaman
tertiup angin
bermain (apersepsi)
RPPH
(materi kegiatan)
pembelajaran)
yang disampaikan
kegiatan/permainan
media
27
media pembelajaran
6. Kegiatan penutup
dilakukan
main anak
kepada anak
7. Rencana penilaian
3. Sikap
ciptaan Tuhan
bertanya
28
tanaman
tanaman
f. Dapat membuat/makan
29
RUBRIK PENILAIAN
tentang sesuatu hal Mulai Berkembang anak mulai mampu bercerita dengan 2
bantuan guru
guru
30
temannya
KISI-KISI INSTRUMEN
Montessori
Menyiapkan bahan ajar
di ajarkan
mengeksplorasi dirinya
Mereview kembali
pembelajaran
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok
KepadaYth.
Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sul-Sel Nomor
: 23944/S.01/PTSP/2021 tanggal 30 November 2021 tentang Izin Penelitian.
Dengan ini disampaikan kepada saudara bahwa yang tersebut di bawah ini:
Nama : RATRI MELINDA
Tempat/Tanggal Lahir : Bontobiraeng / 3 Mei 2000
Nomor Pokok : 105451105617
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : PGPAUD
Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa(S1)
Alamat : Jl. Sangajilentu Desa Garing
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pada prinsipnya kami dapat menyetujui kegiatan tersebut
dengan ketentuan :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan kepada yang bersangkutan harus melapor kepada Bupati Cq. Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa;
2. Penelitian/Pengambilan Data tidak menyimpang dari izin yang diberikan.;
3. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengindahkan adat istiadat
setempat;
4. Kepada yang bersangkutan wajib memakai masker;
5. Kepada yang bersangkutan wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Demikian disampaikan dan untuk lancarnya pelaksanaan dimaksud diharapkan bantuan seperlunya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre
REGISTRASI/1771/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021
Lampiran Surat
Nomor : 503/1205/DPM-PTSP/PENELITIAN/XII/2021
Perihal : Rekomendasi Penelitian
Kepada Yth,
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre
RIWAYAT HIDUP
tangal 03 Mei 2000, dari pasangan ayahanda Iskar dan Ibunda St.
Kabupaten gowa pada tahun 2014 dan tamat SMA di SMAN 7 Gowa pada tahun 2017.
Pada tahun yang sama tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi
Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas