PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
RIZKY RAHMADANI
NPM. 1802090056
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari
semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka penulis
3. Ibu Suci Perwit, S. Pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Ismail Saleh
3
4
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PGSD yang telah banyak memberikan ilmu,
6. Ayahanda Risam Basri dan Ibunda tercinta Naimah Siregar yang telah
7. Terimakasih kepada teman-teman kelas A2- Sore yang telah berbagi suka
berkahnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama penulisan
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis,
RIZKY RAHMADANI
4
5
DAFTAR ISI
5
6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 45
LAMPIRAN
6
7
DAFTAR TABEL
7
8
DAFTAR GAMBAR
8
9
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi secara positif. Ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan ini dapat
menghasilkan peserta didik yang dapat berpikir kritis, kreatif, rasional, dan
merupakan kehidupan dari suatu proses pendidikan, dimana guru dan peserta
didik saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh
reflektif sehingga mampu memahami dan menguasai pengetahuan yang lebih luas
dan dapat menjadi panduan yang menuntun tingkah lakunya (Johar, 2019 : 2).
Maka dari itu guru harus memiliki kemampuan menciptakan proses belajar
1
10
berbagai metode, stategi, dan media sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar
Dalam pendidikan salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan yaitu
kemampuan berpikir kreatif. Ciri berpikir kreatif adalah memiliki perilaku yang
dapat mengasilkan ide-ide kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Maka dari
itu perlunya sistem pendidikan yang dapat merangsang pemikiran, sikap dan
& Kurniawati, 2019: 35). Hal ini dikarenakan menjadi bekal bagi peserta didik
melihat proses belajar pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru saat ini
pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman sehingga tidak terjadi aktivitas
untuk dapat membuat suatu media yang sesuai untuk peserta didik, guru harus
mengetahui karakteristik penggunaan media agar tujuan umum dan khusus dapat
peserta didik seringkali merasa kesulitan dalam belajar sehingga minat siswa
terhadap pelajaran matematika masih rendah. Hal ini tentu saja berdampak pada
prestasi siswa, kreativitas dan hasil belajar. Hal ini juga disebabkan faktor-faktor
lain seperti kurangnya partisipasi peserta didik dalam belajar di kelas, kurangnya
materi pelajaran kepada siswa karena pembelajaran yang bersifat monoton tanpa
mampu menggunakan media atau alat peraga yang bervariasi yang dapat
menyelesaikan permasalahan.
Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat dari tes hasil belajar matematika
siswa yang hanya bisa mencapai KKM, ada 8 siswa yang mendapat nilai 70 dan
Tabel 1.1
Hasil Ulangan siswa SD Swasta Karya Bakti II
TAHUN 2022
No KK Nilai Jumlah siswa presentase Keterangan
1 65 ≥ 8 28,57% Tuntas
Jumlah 28 100% -
Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas siswa, guru harus mampu
memilih media dan memanfaatkan alat peraga yang tepat, salah satunya yaitu
Media Kit Matematika yang dapat dijadikan alternatif untuk digunakan dalam
siswa.
Media KIT merupakan kumpulan bahan belajar yang melibatkan lebih dari
satu jenis dan diorganisir untuk satu tema tertentu. Media ini merupakan benda
nyata maupun model pembelajaran. Media Kit Matematika dapat berupa bahan
audio, video, gambar diam, buku cetak, peta, lembar kerja, bagan, grafik dan
13
tingkat kemampuan pengguna. Sehingga dapat tepat guna dan dapat membantu
harapan keberadaannya akan dapat membantu guru dalam pengadaan media dan
menerima alat peraga atau Kit Matematika namun apakah semua guru mata
pembelajaran atau RPP, hal ini masih menjadi tanda tanya besar bagi kita untuk
bahkan ada yang masih utuh berada dalam kotak sejak media tersebut dikirim
banyak ditemui guru yang tidak menggunakan media atau alat peraga mereka
lebih senang mengajar dengan metode ceramah sehingga pebelajar menjadi pasif
dan diam saja mendengarkan penjelasan guru, tanpa disadari oleh guru mungkin
terfokus pada apa yang sedang dipelajari, padahal jika guru menggunakan kit
matematika akan dapat meningkatkan mutu proses belajar, belajar menjadi lebih
Hal tersebut juga di jelaskan oleh Charlotte Buhler dalam (Alex, 2019 :
131) tentang perkembangan fase anak dimana dalam fase sekolah dasar di periode
fase keempat anak mencapai objektivitas tertinggi. Pada tahap ini dapat diartikan
distimulus oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar,
B. Identifikasi Masalah
diatas yaitu :
2. Belum dimanfaatkannya media atau alat peraga yang tersedia yang dapat
prasarana belajar dan siswa tidak memiliki cara belajar yang baik.
15
C. Pembatasan Masalah
memfokuskan masalah yang akan dikaji penelitian ini akan di batasi pada
D. Rumusan Masalah
2021/2022.
E. Tujuan Penelitian
2021/2022.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa.
b. Bagi Guru.
pembelajaran.
c. Bagi sekolah.
d. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat dapat menjadi sarana belajar untuk jadi
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teoritis
10
19
kegiatan pembelajaran.
Menurut Kemp and Dayton, 1985 (Rudi Susilana & Cepi Riyana,
belajar;
dimanapun diperlukan;
Menurut Kemp & Dayton (1985: 28) dalam Arsyad (2018: 19-20)
atau terbatas pada perasaan tidak kurang senang, netral atau senang.
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
1. Pembentukan konsep.
2. Pemahaman konsep.
dan hasil belajar namun dapat pula untuk membangun pemahaman konsep
belajar siswa.
perhatian siswa.
guru
dibedakan menjadi alat peraga dua dan tiga dimensi dan alat peraga yang
Alat peraga dua dimensi artinya alat peraga yang memiliki panjang
panjang dan lebar, juga memiliki tinggi. Contoh dari alat peraga
dua dan tiga dimensi antara lain adalah bagan, grafik, poster,
gambar mati, peta datar, peta timbul, globe dan papan tulis.
Contoh dari alat peraga yang diproyeksikan antara lain adalah film,
c) Alat peraga kekekalan luas, yaitu luas daerah persegi panjang, luas
Cuisenaire
f) Alat peraga kekekalan banyak, yaitu abacus biji, lidi dan kartu
nilai tempat.
benda ruang.
kalkulasi, pita gulung, dan perkalian dengan jari (untuk fakta dasar
k) untuk perkalian dua bilangan antara 6 dan 10, dan untuk perkalian
prinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat mencapai hasil
1) Menentukan jenis alat peraga yang tepat, artinya sebaiknya guru memilih
terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu
peraga.
Matematika
media adalah suatu alat yang mencakup tentang film, buku dan lain
ajar yang berupa alat peraga yang mampu memudahkan seorang pendidik
bantuan dari media KIT atau alat peraga seorang pendidik mampu
menyampaikan materi kepada peserta didik dengan mudah dan dapat lebih
dipahami oleh peserta didik. Salah satu media KIT dalam pembelajaran
untuk menyebutkan satu set peralatan lengkap yang terdiri dari berbagai
dari sesuatu yang utuh. Ketika ingin mengenalkan kepada siswa dengan
pecahan maka kita ambil lingkaran yang terbagi menjadi dua. Dan jelaskan
bahwa adalah satu dari dua lingkaran yang sama besar. Begitu pula ketika
papan operasi pecahan yaitu pecahan yang dapat dibuat terbatas sehingga
peraga yaitu :
3. Pembelajaran Matematika
ilmu tentang pola keteraturan dan stuktur yang terorganisasi, mulai dari
yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola
tidak dapat mengerjakan soal matematika dengan baik maka hal tersebut
2018 : 2) Guru dapat mengajak siswa agar dapat berpartisipasi secara aktif
terikat 40 dengan objek konkrit yang dapat di tangkap oleh panca indera.
berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan
disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh
ada beberapa kelompok besar yaitu antara lain :Penanaman Konsep Dasar,
4. Kreativitas
kreatif, efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu siswa pada tahap
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative
dan penalaran.
atau unsurunsur yang ada. Kreativitas diartikan sebagai daya cipta, sebagai
informasi, atau unsur-unsur yang ada dapat berupa pengalaman yang telah
berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta
berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan
baru disini adalah sesuatu yang belum diketahui olehnya, meskipun hal itu
merupakan hal yang tidak asing lagi bagi orang lain, dan bukan hanya dari
yang tidak menjadi ada, tetapi juga kombinasi baru dari sesuatu yang
sudah ada.
manusia.
ada menjadi sesuatu yang lain agar lebih menarik. Kreativitas juga dapat
anak atau individu, maka kita dapat menggunakan empat indikator yaitu:
dan benar.
sendirinya.
penyebut (b). Untuk pembilang pada pecahan biasa memiliki nilai lebih
(a>b). Di dalam materi pecahan juga terdapat salah satu jenis pecahan
seperti pecahan desimal. Jenis pecahan ini menggunakan koma (,) dalam
penulisannya. Contohnya 0,25 dan 0,8. Bentuk pecahan ini dapat diubah
menjadi pecahan campuran ataupun biasa. Pada kesempatan kali ini saya
SD.
pecahan lebih mudahnya yaitu bilangan yang memiliki dua angka yaitu
SD.
kerjanya; dan (4) hambatan yang dialami guru dalam pembafaatan media Kit
adalah: keterbatasan ketersediaan media Kit dan komponen media Kit yang tidak
Pokok Bahasan Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Di Kelas V Sdn 241
antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan melalui penerapan media konversi
satuan panjang dan segitiga JKW. Perbedaan yang signifikan tersebut, terlihat
pada nilai rata-rata peserta didik antara pretest 5,48 yaitu dan posttest 8,2 yaitu ,
aktivitas peserta didik ysng mengalami perubahan, serta minat belajarnya terhadap
38
dinyatakan baik.
C. Kerangka Berpikir
secara aktif masih jarang dilakukan. Berdasarkan wawancara dengan salah satu
peraga matematika yang harus disediakan oleh masing-masing siswa. namun, hal
ini juga memiliki keterbatasan karena tidak semua siswa memiliki biaya yang
cukup.
Dimana bentuk Pecahan sendiri merupakan bentuk operasi atau pengerjaan hitung
yang terdiri dari satu atau beberapa Pembilang dan Penyebut. Salah satu hambatan
dalam pecahan adalah menyatakan nilai dalam bentuk pecahan. Standar Pecahan
Berpikir kritis didasarkan pada ide-ide dan konsep matematika dasar dan pada
canggih.
mampu menggunakan media atau alat peraga yang bervariasi yang dapat
menyelesaikan permasalahan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas siswa, guru harus mampu
memilih media dan memanfaatkan alat peraga yang tepat, salah satunya yaitu
Media Kit Matematika yang dapat dijadikan alternatif untuk digunakan dalam
siswa.
Pembelajaran Matematika
Pelaksanaan Observasi
Analisis
Pelaksanaan Dokumentasi
Kreativitas Siswa
40
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
SD Karya Bhakti II
yang berjumlah 28 peserta didik yang terdiri dari 14 putra dan 14 putri.
C. Prosedur Penelitian
Arikunto. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap
32
41
Gambar 1
kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus seiap siklus ini meliputi
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
sebagai berikut :
digunakan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
siswa
2) Kegiatan Inti
bersama-sama
3) Penutup
mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
berikutnya.
2. Siklus II
D. Instrumen Penelitian
Tabel 2
1. Kegiatan Pendahuluan
memotivasi siswa
2. Kegiatan Inti
disiapkan
harus disesuaikan
papan Pecahan
3. Kegiatan Penutup
sudah dipelajari
Jumlah
Presentase
Keterangan :
Skor Kriteria
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
47
1 Kurang
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
tentang pecahan
Tabel 3
A B C D E Skor
1 Adiska Ayuningdityas
5 Dea Rahmawati
8 Rafa Ilhamsyah
10 Ridha Aristia
13 Syifa Aulia
Jumlah
Presentase
49
50
Petunjuk penskoran :
D. Menyelesaikan soal
Skor :
1 = Cukup
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif melalui tes hasil belajar
a. Analisis Kuantitatif
a
x 100 %
b
Keterangan :
A = Jumlah Skor
51
b = Skor Maksimal
b. Analisi Kualitatif
presentase (%)
1. Observasi
2. Dokumentasi
hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM 65, mencapai 70% dari
DAFTAR PUSTAKA
Rosadakarya.
IAIN Ar-raniry.
Rosdakarya.
Cipta.
Group.
Bandung: Alfabeta.
Bandung: Alfabeta.