Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEAKTIFAN


BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDT
MUHAMMADIYAH 36 MEDAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Seminar Masalah Aktual di Sekolah Dasar

Dosen Pengampu

Chairunisa Amalia S.Pd,M.Pd

Dibuat oleh

Wafiatul Ahdi (2002090034)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Tahun 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan berkatnyalah penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul”Pengaruh
Metodel Mind Mapping Picture and Picture Terhadap Keaktifan Siswa di Kelas 2
SD Muhammadiyah 07 Medan”

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dosen Chairunisa Amalia


S.Pd,M.Pd”yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi.Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini secara tepat waktu.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan,bahasa,maupun penulisannya.Oleh karena itu,kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1


B. Pembatasan Masalah................................................................................3
C. Rumusan Masalah....................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................3
E. Manfaat Penelitian...................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Karangka Teoritis.....................................................................................5
1.1 Metode Pembelajaran.........................................................................5
1.2 Manfaat Metode Pembelajaran..........................................................6
1.3 Macam-macam Metode......................................................................6
1.4 Kelebihan Metode Pembelajaran.......................................................7

2.1 Metode Mind Mapping......................................................................8

2.2 Manfaat Metode Mind Mapping........................................................8

2.3 Kelebihan Metode Mind Mapping.....................................................9

3.1 Pengertian Keaktifan..........................................................................9

4.1 Pengertian Bahasa Indonesia..............................................................11

B. Penelitian Relevan.....................................................................................12

C. Karangka Konseptual.................................................................................14

D. Hipotesis....................................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN

iii
A. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................16
B. Populasi dan Sampel................................................................................16
C. Variabel Penelitian...................................................................................16
D. Definisi Variabel Penelitian.....................................................................17
E. Instrumen..................................................................................................17

Lampiran......................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................22

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan keharusan yang dilakukan oleh setiap orang yang berpengaruh
terhadap tingkah laku, cara berpikir dan pandangan seseorang dalam menyelesaikan suatu
masalah. Dengan belajar diharapkan pengetahuan seseorang akan bertambah sehingga
mampu menghadapi segala macam tantangan kehidupan.

Pembelajaran kurikulum 2013 lebih menekankan proses belajar dari hasil belajar
siswa. Bloom (Dalam Sudjana 2014:22), menyatakan bahwa penelitian hasil belajar dibagi
menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hasil belajar
menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh
guru selama periode tertentu. Tujuan pembelajaran dianggap tercapai apabila siswa
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Demi mencapai tujuan pemebelajaran, seorang guru harus menciptakan situasi dan
kondisi belajar yang baik dengan cara efektif. Proses pembelajaran yang baik ditandai
dengan adanya interaksi antar komponen dalam pembelajaran. Pemilihan model yang
bervariasi dan relevan dapat memicu siswa menjadi lebih aktif, sehingga siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran. Menurut
Haryanto terdapat 6 hal yang mempengaruhi keaktifan siswa dikelas yaitu : siswa, guru,
materi, tempat, waktu, dan fasilitas. Peran guru dibutuhkan dalam proses aktifitas disebuah
kelas, karena guru merupakan penanggung jawab semua bentuk kegiatan pembelajaran
dikelas. Keaktifan siswa membuat pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan
pembelajaran yang sudah disusun oleh guru. Keterlibatan siswa dalam belajar membuat
anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, guru di SDT Muhammadiyah 36 Medan masih


menggunakan metode yang monoton dan klasikal. Metode yang monoton dan klasikal
tersebut akan memicu pembelajaran yang tidak menrangsang pola berpikir siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang monoton atau kurang menarik akan membawa siswa
menjadi kurang antusias mengikuti pembelajaran yang tidak banyak siswa yang berani
mengeluarkan pendapat mereka. Akibat siswa kurang memahami materi yang disampaikan.
Masalah-masalah yang dihadapi siswa tersebut akan berdampak pada hasil belajar siswa
yang tidal maksimal.

v
Solusi untuk mengatasi masalah-masalah diatas adalah dibutuhkan model
pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Seorang guru harus membuat perencanaan pemebelajaran dengan mengguanakan variasi
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa (Jiwandono,2020). Tujuan dari
penggunaan model pembelajaran adalah agar proses pembelajaran semakin bervariasi dan
tidak membosankan sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dimengerti oleh siswa
dan siswa mendapatkan hasil yang memuaskan (Jiwandono & Khairunisa, 2020). Salah satu
metodel pembelajaran yang menarik digunakan untuk keaktifan siswa yaitu metode
pembelajaran Mind Mapping.

Mind Mapping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah,


menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Mapping mengembangkan cara
berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind Mapping yang sering kita sebut yaitu dengan
peta konsep ialah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara
termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika
dibutuhkan (Buzan, 2008:4).

Metode pembelajaran Mind Mapping sangat cocok diterapkan bagi siswa SDT
Muhammadiyah 36 Medan, karena model pembelajaran ini adalah teknik yang penting yang
meningkatkan cara siswa merekam informasi, dan meningkatkan pemechan masalah secara
kreatif. Dengan mengguankan peta pikiran, siswa dapat dengan cepat mengidentifikasi dan
memahami struktur subjek. Peta pemikiran mendorong pemecahan masalah secara kreatif,
karena mereka menyimpan informasi yang pikiran siswa menemukan mudah diingat
danncepat untuk meninjau.

Berdasarkan latar belakang diatas beranjak dari permasalahan yang ada dan solusi
alternatif peneliti mengambil sebuah judul untuk penelitian yaitu “Pengaruh Metode Mind
Mapping Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di Kelas III SDT Muhammadiyah 36
Medan”.

B. Pembatasan Masalah
Pembatasan ini di batasi dengan penggunaan metode mind mapping pada siswa kelas
3 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ,Semester 1.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan sebagi
berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh metode mind mapping terhadap keaktifan belajar


bahasa indonesia siswa di kelas III SD Muhammadiyah 36 Medan.

vi
2. Bagaimana keaktifan belajar bahasa indonesia siswa setelah menggunakan
metode mind mapping di kelas III SD Muhammmadiyah 36 Medan
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keaktifan belajar siswa dalam menggunakan model mind
mapping di kelas
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap metode mind mapping dalam keaktifan
belajar siswa di dalam kelas.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis,penelitian ini dapat mengetahu pengaruh terhapat keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Metode mind mapping menjadi
dukungan teori dalam kegiatan penelitian ini,hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah literature penelitian dalam bidang peneliti.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Guru
Hasil penelitian pengaruh metode mind mapping dapat mendorong
guru untuk memiliki karkteristik yang inovatif,kreatif dan menjadikan proses
pembelajaran sangat menyenangkan.Hasil penelitian ini diharpkan dapat
menjadikan masukan positif bagi guru.Dalam mempengaruhi keaktifan siswa
sehingga siswa mampu memahami dan mencapai tujuan pembelajaran.
1. Bagi Siswa
Memperoleh pemahaman secara menyeluruh terhadap keaktifan
belajar siswa dengan mendeskrifsikan pembelajaran melalui metode mind
mapping.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan
kepada siswa dalam memahami kekatifan siswa dengan menggunakan
metode mind mapping sehingga siswa lebih aktif mempelajari materi
tersebut.
2. Bagi Sekolah
Metode mind mapping dapat mempengaruhi kualitas sekolah serta
mendorong untuk melaksanakan dalam pembelajaran di kelas.
3. Bagi Peneliti

vii
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan
tambahan ilmu bagi peneliti yang berhubungan dengan metode mind
mapping terhadap keaktifan siswa di kelas 3.

viii
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. KERANGKA TEORITIS
1.1. Metode Pembelajaran

Menurut etimologi kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu meta yang
berarti dilalui dan hodos yang berarti jalan, jadi metode adalah jalan bermakna
yang harus dilalui. Metode pembelajaran adalah suatu penetap keberhasilan guru
dalam menyajikan materi. Metode pemmbelajaran adalah suatu kepuutusan yang
diambil oleh guru mengenai materi ajar kepada siswa didalam kelas.(Abdul
Halik, 2012).

Metode juga merupakan cara kerja sistematis artinya dapat memudahkan


tujuan pola metode tertentu akan berjalan dengan lebih baik terstruktur, yang
akan berjalan lebih baik Metode pembelajaran merupakan suatu tahapan didalam
interaksi yang diguunakan peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode
pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang digunakan untuk


berinteraksi antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran
yang sudah ditetapkan sesuai materi dan prosedur metode pembelajaran. (Dan &
Pustak, n.d.).

Jadi kesimpulan dari pengertian metode pembelajaran adalah metode juga


merupakan cara kerja sistematis artinya dapat memudahkan tujuan pola metode
tertentu akan berjalan dengan lebih baik terstruktur, yang akan berjalan lebih
baik Metode pembelajaran merupakan suatu tahapan didalam interaksi yang
diguunakan peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran

ix
yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode
pembelajaran.

1.2. Manfaat metode pembelajaran

(Syahroni et al., n.d.) Mengatakan bahwa manfaat metode pembelajaran yaitu


: siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar diluar, menjadi lebih kenal dalam
lingkungan luar dengan baik.Ada suatu alasan mengapa seorang pendidik harus
menguasai suatu metode pembelajaran.selain untuk menjadikan suatu materi
pelajaran menjadi menarik bagi siswa, berikut juga ada beberapa alasan yang
dapat dilihat dan dijadikan suatu pembelajaran untuk para pendidik. (Febriyona
et al., 2019).

Jadi dapat disimpulkan bahwa manfat metode pembelajaran yaitu untuk


seorang pendidik yang harus menguasai metode pembelajaran untuk menjadikan
suatu materi pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.

1.3. Macam-macam metode


Menurut (Ii & Pembelajaran, n.d.) menyatakan bahwa mcam macam metode
yaitu:
 Metode Ceramah dan tanya jawab
metode Ceramah dan tanya jawab merupakan proses belajar mengajar
yang dilaksanakan oleh guru. Metode ini sudah menjadi kebiasaan
dalam belajar.
 Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah suatu cara untuk mengelola pembelajaran
melalui suatu pemecahan masalah.
 Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab merupakan suatu cara untuk mengelola
pembelajaran seperti pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa
memahai metode tersebut.
 Metode eksperimen

x
Metode Eksperimmen merupakan suatu cara mengelola pembelajaran
yang dimana siswa melakukan suatu percobaan dengan mengalammi
dan membuktikan sendiri yang dipelajarinya.
 Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi ini memperagakan dan mempertunjukkan pada
siswa suatu proses, situasi, benda.
 Metode Tutorial
Adalah suatu proses untuk mengelola pembelajaran dilakukan melalui
bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswa, maupun secara
perorangan atau kelompok kecuali siswa.
 Metode Pemecahan Masalah (Problem shelving)
Adalah metode pembelajan yang dilakukan dengan memberikan suatu
permasalahaan.
 Metode pembelajaran Mind Mapping
Metode mind mapping adalah salah satu metode belajar yang
dirancang dengan cara memetakan informasi dalam bentuk grafis.
Mind mapping dapat dipetakan menggunakan garis percabangan,
gambar, maupun kata kunci yang saling berkaitan dengan konsep atau
ide utamanya.

1.4. Kelebihan Metode Pembelajaran


2. Kelebihan metode pembelajaran yaitu pendidik dapat membagikan isi materi
pembelajaran kepda peserta didik dengan menggunakan metode
pembelajaran,dan dengan metode pembelajaran dapat merangkaikan tindakan
sistematis yang digunakan oleh pedidik dalam menmberikan suatu materi
pembelajarana serta dapat menyatukan siswa guru dan materi pembelajaran.
(Ii & Pembelajaran, n.d.)
3. Metode pembelajaran dapat menyajikan cara kerrja yang dapat
memmudahkan siswa dalam memahami metode pembelajran,tidak
rumit,mudah dan tidak sulit dilupakan serta memberi suasana yang

xi
menggembirakan kepada siswa sehngga siswa lebih aktif dalm proses
pembelajaran.(Febriyona et al., 2019)
4. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat ahli diatas adalah Kelebihan
metode pembelajaran yaitu pendidik dapat membagikan isi materi
pembelajaran kepda peserta didik dengan menggunakan metode
pembelajaran,dan dengan metode pembelajaran dapat merangkaikan tindakan
sistematis yang digunakan oleh pedidik dalam menmberikan suatu materi
pembelajarana serta dapat menyatukan siswa guru dan materi pembelajaran.

4.1. Kekurangan Metode pembelajaran


Menurut (Maret & Sutami, 2013) kekurangan metode pebelajaran yaitu:
Pemmbelajaran yang diselesaikan hanya mengarah pada produksi
pengetahuan pada ujian yang hanya mengulang pengetahuan yang
diperoleh,siswa kebanyakan pasif dan sejenisnya.hal ini menunjukan bahwa
banyak kegiatan belajar (mengajar)yang dilakukan oleh guru tidak serta
merta menciptakan aktivitas belajar siswa
4.2. Langkah langkah metode pembelajaran
Menurut (Wardani et al., 2013) langkah langkah metode pebelajaran yaitu
a. Langkah persiapan
1. Guru dan siswa menentukan tujuan pembelajran yang diharapkan
2. Menentukan objek yang harus dipelajari
3. Menentukan cara belajar siswa
4. Guru dan siswa mepersiapkan perijinan jika diperlukan
5. Persiapan teknik yang diperlukan untuk kegiatan belajar seperti tata
tertib

2.1. Metode Picure and Picture


Menurut KBBI, Mind Mapping atau peta pikiran yaitu peta yang berarti
gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya, gerak-gerik (tangan dan
sebagainya), sedangkan pikiran yang berarti hasil berfikir, akal atau ingatan,
gagasan, niat atau maksud.

xii
Menurut (Buzan, 2013) mind mapping adalah metode pembelajaran dengan
cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi keluar dari otak ketika kita membutuhkannya, dan juga penerapannya
sangat efektif, kreatif, dan sederhana namun sangat ampuh untuk merangkum
sebuah materi, karena metode mind mapping ini merupakan metode pemetaan
pikiran secara tertulis dalam suatu karangan bergambar. Menurut Einstein dalam
(Buzan, 2013) menyatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada
pengetahuan karena imajinasi tidak tertabatas.”Seperti yang kita ketahui, bahwa
anak sekolah dasar lebih cenderung semangat belajar apabila pembelajaran
tersebut tidak hanya berupa pemberian materi dan metode ceramah, alangkah
baiknya jika menerapkan metode pembelajaran yang lebih menuntut peserta
didik untuk berfikir kreatif dan berimajinasi agar suasana pembelajaran tidak
cenderung membosankan. Pendapat lain dari (Sani, 2015), metode mind mapping
merupakan salah satu cara yang digunakan pada bentuk kegiatan pembelajaran
yang diterapkan untuk melatih cara berfikir peserta didik, metode ini mempunyai
cara tersendiri yaitu menyajikan isi materi berupa pemetaan pemikiran
berdasarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Mind mapping
digambarkan dengan perpaduan garis-garis lengkung, simbol, kata, kalimat
pendek, serta gambar sederhana sesuai konsep, pemetaan pikiran dibuat
berdasarkan ide masing-masing individu (Sutarni, 2011).
Mind mapping adalah sebuah organisator yang kategori utamanya menyebar
dari ide pusat lalu diwakili cabang-cabang dari cabang yang lebih besar (Aini,
Andayani, & Anindyarini, 2012)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa, metode mind mapping dapat dikatakan sebagai suatu kerangka
penyimpanan dan penuangan informasi yang telah didapat peserta didik ketika
pembeljaran berlangsung dan mengajak peserta didik berpikir kreatif.

xiii
2.2. Manfaat Metode Picture and Picture
Menurut (Buzan 2013) mengatakan bahwa manfaat metode picture and picture
yaitu :
a. Guru bisa menghemat waktu dalam pembelajaran sehingga peluang untuk
lebih cepat selesai semakin tinggi.
b. Metode mind mapping lebih mudah diingat oleh siswa.
c. Metode picture and picture juga meningkatkan kreativitas siswa dalam
belajar
d. Mampu menghasilkan banyak ide.
e. Konsepnya lebih mudah dipahami.

2.3. Kelebihan Metode mind mapping


Adapun kelebihan metode mind mapping menurut (Firdaus, 2010)yaitu :
a. Mind map dapat membuat belajar lebih menyenangkan karena sesuai dengan
cara kerja otak masing-masing individu, jadi individu bebas berkarya.
b. Dapat mengakesnya kapanpun kita butuhkan, karena otak lebih mudah
menangkap, mengingat gambar daripada kata-kata dari rangkaian suatu teks.
Pada dasarnya mind map dibuat dengan penuangan materi secara singkat,
mengutamakan inti dari materi secara jelas.
c. Otak lebih mudah mengingat kata penting atau kalimat pendek daripada
dibandingkan mengingat sebuah teks yang panjang, begitu juga peserta didik
sekolah dasar pastinya lebih mudah mengingat kalimat pendek daripada sebuah
teks panjang.
d. Mind map dapat mentransfer informasi ke otak kita dengan jumlah yang
signifikan dan mudah dipahami.
e. Catatan berbentuk kreatif dan lebih terfokus pada inti materi, tidak harus
menjabarkan seluruh materi.
Sedangkan kelebihan metode mind mappingmenurut (Warseno & Agus, 2011)
sebagai berikut :
a. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
b. Dapat saling berdiskusi dan kerjasama dengan teman lainnya.

xiv
c. Catatan dibuat lebih singkat, jelas, dan mudah dipahami.
d. Catatan lebih terfokus pada inti materi.
e. Dapat melihat gambaran keseluruhan.
f. Membantu otak untuk memahami, mengatur, mengingat, dan membuat
hubungan.
g. Memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan.

2.4. Kekurangan Metode mind mapping


Kekurangan dari metode mind mapping menurut (Warseno & Agus, 2011)
diantaranya :
a. Beberapa peserta didik aktif yang terlibat.
b. Tidak sepenuhnya peserta didik ingin belajar.
c. mind mapping dibuat oleh peserta didik secara berkreasi dan bermacam-
macam sehingga menyita waktu guru ketika memeriksa mind mapping siswa.
2.5. Langkah langkah metode mind mapping
Setiap metode pembelajaran pastinya memiliki langkah-langkah, begitu pula
metode pembelajaran mind mapping. Menurut (Sani, 2015), bahwa
langkahlangkah metode mind mapping adalah sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Guru mengungkapkan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
peserta didik.
c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d. Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat jawaban hasil diskusi.
e. Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya.
f. Peserta didik membuat peta pikiran berdasarkan alternatif jawaban yang telah
didiskusikan.
g. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan
konsep berpikirnya.
h. Peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan
sesuai konsep yang disediakan.

Adapun pendapat lain menurut (Swadarma, 2013) bahwa langkah-langkah


menerapkan metode mind mapping adalah sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan secara jelas tujuan dan materi pembelajaran yang akan
disampaikan.
b. Guru menjelaskan materi pembelajaran.

xv
c. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai sebuah permasalahan, lalu
untuk menjawabnya peserta didik dikelompokkan yang beranggotakan 2-3
orang.
d. Setiap kelompok dibekali sumber belajar seperti buku ajar, Koran, artikel,
majalah, dan sebagainya. Lalu peserta didik ditugaskan membuat mind map atau
peta pikiran.
e. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
f. Guru melakukan evaluasi untuk menilai kemajuan kelompok dan hasil yang
tercapai.
g. Guru melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran hari ini.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, langkah-langkah metode mind mapping yang
digunakan yaitu menurut pendapat Swadarma. Karena dijelaskan secara rinci dan
dapat memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga
tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Secara aplilkatif, implementasi
metode mind mapping sebagai berikut, pertama-tama peserta didik menentukan
ide atau konsep, kemudian menuangkannya di kertas kosong, peserta didik
menuliskan berupa kata kunci yang disertai dengan simbol ataupun gambar-
gambar. Selanjutnya pesrta didik menuliskan atau menuangkan rangkuman
materi yang telah dibaca atau dipilih pada garis lekung seperti ranting-ranting
yang melingkupi pusat/gambaran konsep pemetaan pikiran (Yuniarti, Slamet, &
Setiawan, 2013).

1.1. Pengertian keaktifan

Menurut (Penelitian, 2020) keatifan adalah suatu situasi atau hal yang
dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

Menurut (Belajar & Siswa, 2015)Keaktifan belajar adalah suatu


kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa serta membawa perubahan pada
setiap seseorang kearah yang lebih baik lagi.

Menurut (Fkip et al., 2019)Keaktifan belajar merupakan kegiatan


secara bebas yang dilakukan oleh siswa,tidak takut dalam
berpendapat,memecahkan masalah sendiri,membaca dari sumber belajar
yang diberikan oleh guru,belajar secara individu atau kelompok,serta
siswa dapt termotivasi untuk belajar.

xvi
Jadi dapat disimpulkan menurut para ahli diatas bahwa keatifan adalah
suatu situasi atau hal yang dapat membuat siswa aktif dalam
pembelajaran.Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dapat
dilakukan oleh siswa serta membawa perubahan pada setiap seseorang
kearah yang lebih baik lagi.Keaktifan belajar merupakan kegiatan secara
bebas yang dilakukan oleh siswa,tidak takut dalam
berpendapat,memecahkan masalah sendiri,membaca dari sumber belajar
yang diberikan oleh guru,belajar secara individu atau kelompok,serta
siswa dapt termotivasi untuk belajar.
Untuk membangkitkan keaktifan siswa,metode picture and picture ini
lah yang merupakan metode yang dikata gorikan sangat cocok sebagai
sebuah metode yang bisa menciptakan atau mernghasilkan pembelajaran
aktif di sekolah dasar,.sebagai seorang pendidik kita bisa membangkitkan
keaktifan siswa,rasa ingin tau siswa,melalui gambar yang diberikan dan
hasil yang diperoleh akan bertahan lama dalam ingatan mereka dan tidak
akan mudah dilupakan oleh siswa.(Mabruroh et al., 2020)
Keaktifan merupakan sebuah hal yang paling berperan penting didalam
proses belajar mengajar. Dengan adanya kektifan dalam siswadalam
proses pembelajaran siswa lebih cenderung memmiliki rasa ketertarikan
dan semangat pembelajaran yang tinggi dalam mengikuti kegiatan proses
pembelajaran .keaktifan siswa inipun dapat kita jumpain dalam prilaku
dan prasaan siswa yang muncul didalam proses pembelajaran salah satu
keaktifan siswa dapat dilihat dari seberapa besar rasa keinginannya dalm
mengikuti dan melakukan kegiatan proses pembelajaran.(Kharis, 2019).
Dapat disimpulkan bahwasannya dengan adanya kektifan dalam
siswa dalam proses pembelajaran siswa lebih cenderung memmiliki rasa
ketertarikan dan semangat pembelajaran yang tinggi dalam mengikuti
kegiatan proses pembelajaran .keaktifan siswa ini pun dapat kita jumpain
dalam prilaku dan prasaan siswa yang muncul didalam proses
pembelajaran salah satu keaktifan siswa dapat dilihat dari seberapa besar

xvii
rasa keinginannya dalam mengikuti dan melakukan kegiatan proses
pembelajaran.
Menurut Rian Dari (2012) mengemukakan bahwa keaktifan siswa
diukur melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompok,diskusi
kelas,kemampuan bertanya,kemampuan menjawab,serta berani tampil
dideepan kelas.
Berdasarkan (Ppkn & Sekolah, 2021) disoroti beberapa poin penting
sebagai indikator keaktifan,yaitu:
1. Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
2. Berani mengajukan pertanyaan selama pembelajaran
3. Berani menjawab pertanyaan yang diberikan
4. Berani mempresentasikan hasil pemahaman nya didepan kelas

xviii

Anda mungkin juga menyukai