Anda di halaman 1dari 31

IMPLEMENTASI MOTODE CONCEPT MAPPING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


SISWA KELAS III MIN 3 LAMPUNG TIMUR

DISUSUN OLEH
PUTRI ASNI, S.Pd.I

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 3 LAMPUNG TIMUR
DESA LABUHAN RATU KECAMATAN LABUHAN RATU
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2023 - 2024
LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI MOTODE CONCEPT MAPPING


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
SISWA KELAS III MIN 3 LAMPUNG TIMUR

Telah Disetujui dan disahkan Oleh :

Kepala Madrasah Guru Pamong

AHMAD HUSIN, S.Pd. M.Pd YASIR, M.Pd


NIP. 197604232003121005 NIP

Dosen Pembimbing

Dr. HAZRULLAH, S.Pd.I., M.Pd


NIP. 197907012007101002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayatnya

penulis dapat menyelesaikan proposal PTK dengan judul “IMPLEMENTASI MOTODE CONCEPT

MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

SISWA KELAS III MIN 3 LAMPUNG TIMUR”

Penulisan proposal PTK ini bertujuan untuk memenuhi sebagian pengumpulan tugas program

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan. Proposal PTK ini ini mengkaji tentang penerapan metode

gambar terhadap kemampuan logika siswa. Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Proposal

PTK ini masih jauh dari sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penulisan Proposal PTK di masa yang akan datang.

Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu secara moril dan materiil dalam

penyusunan Proposal PTK ini. Semoga Allah membalasnya dengan imbalan yang tidak ternilai

harganya.

Labuhan Ratu, 20 Oktober 2023

Penulis,

Putri Asni

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………. i


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 2
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………... 2
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………. 2
BAB II KERANGKA TEORI ……………………………………………………………… 3
A. Landasan Teori ……………………………………………………………………... 3
1. Pengertian Concept Mapping …………………………………………………... 3
2. Pengertian hasil Belajar ………………………………………………………... 4
3. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam …………………………………………. 4
B. Penelitian Terdahulu ……………………………………………………………….. 7
C. Hipotesa ……………………………………………………………………………. 8
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………………… 9
A. Jenis penelitian ……………………………………………………………………... 9
B. Tempat dan Waktu penelitian ………………………………………………………. 10
C. Kerangka Berpikir …………………………………………………………………. 10
D. Variabel Penelitian …………………………………………………………………. 12
E. Populasi dan Sampel ……………………………………………………………….. 12
F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………. 14
G. Teknik Analisis Data ……………………………………………………………….. 15
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA ………………………………... 16
A. Hasil Penelitian …………………………………………………………………….. 16
1. Siklus I…………………………………………………………………………… 16
2. Siklus II ………………………………………………………………………….. 2

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan yang ada pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MIN 3

Lampung Timur adalah rendahnya nilai pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang

disebabkan karena kurangnya minat belajaran peserta didik dalam bidang studi Sejarah

Kebudayaan Islam. Setelah dicari permasalahannya ternyata rendahnya minat belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam disebabkan guru hanya menggunakan metode

tradisional yaitu ceramah dalam mengajar sehingga proses pembelajaran di kelas sangat

menjenuhkan bagi peserta didik. Peserta didik hanya duduk, mencatat, mendengarkan yang

disampaikan oleh guru dan sangat sedikit siswa yang berperan aktif, banyak peserta didik yang

tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi sehingga ketika guru memberi kesempatan

untuk bertanya siswa hanya diam. Keberanian mengungkapkan pendapat atau bertanya antara

siswa dan guru di kelas masih belum terlihat.

Melihat permasalahan-permasalahan di atas maka peneliti merencanakan solusi

pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Solusi pembelajaran

yang digunakan yaitu menerapkan metode pembelajaran Peta Konsep atau Concept Mapping.

Concept mapping merupakan suatu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu siswa

untuk mengorganisasikan materi yang sudah dipelajari yang disusun antar konsep-konsep yang

saling berhubungan. Menurut Trianto, (2009), dalam buku Mendesain Pembelajaran Inovatif

Progresif, “peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengidentifikasi bagaimana sebuah

konsep tunggal dihubungkan dengan konsep-konsep lain pada katagori sama1”. Strategi ini

bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang akan di pelajari.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut , maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam dengan metode
concept mapping yang dilaksanakan sebagai upaya peningkatan minat belajar siswa
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam dengan metode
concept mapping yang dilaksanakan sebagai upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengadakan
perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah, serta menemukan model dan
prosedur tindakan yang memberikan jaminan terhadap pemecahan masalah yang mirip atau sama,
dengan melakukan modifikasi dan penyesuaian seperlunya dalam kegiatan pembelajaran untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran (Soedarsono, 2001:5).

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan Sumbangan pemikiran kepada para Guru untuk senantiasa meningkatkan

kualitas diri dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah khususnya di MIN 3

lampung Timur.

2. Dapat menambah wawasan bagi penulis tentang berbagai metode pembelajran

3. Dapat memecahkan masalah yang ada terkait Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

khususnya kelas III di MIN 3 Lampung Timur.

2
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Concept Mapping

Model pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa dalam mengorganisasi

materi pelajaran yang telah dipelajari dengan hubungan antar komponen. Concept mapping

merupakan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan siswa dalam belajar sehingga

siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai materi Pelajaran.

Tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap pengetahuan sangat beragam, maka

diperlukan alat ukur yang beragam. Peta konsep dapat digunakan untuk mengetahui

pengetahuan siswa sebelum guru mengajarkan suatu topik, menolong siswa bagaimana belajar,

untuk mengungkapkan konsepsi salah (mikonsepsi) yang ada pada anak, dan sebagai alat

evaluasi. Dalam pembelajaran concept mapping atau peta konsep akan membantu siswa

menguatkan pengetahuan dan kepahaman terhadap materi yang telah dipelajari. Melalui

pembelajaran concept mapping para siswa terbiasa mengidentifikasi masalah dan

merencanakan penyelesaian masalah tersebut

a. Langkah-langkah Metode Concept Mapping

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode concept mapping anatara lain sebagai

berikut:

1. Memilih materi pokok yang akan dipelajari.

2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan

dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsep- konsep.

3
3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utamadari ide atau gagasan

yang telah dikemukakan sebelumnya.

4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep

pada kertas yang telah disediaka

5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan.

6. Setelah semua konsep telah Digambar an pastikan para siswa memberi garis tanda saling

berhungan antar konsep

7. Mengajak seluruh kelas untuk mengoreksi dan mengevaluasi terhadap peta-peta yang telah

dipresentasikan.

8. Di akhir pelajaran guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang

dipelajari melalui peta konsep.

b. Kelebihan dan Kelemahan Concept Mapping

Kelebihan dari metode mind mapping yaitu dapat menjadikan suasana belajar yang

menyenangkan dan meningkatkan kreativitas serta minat belajar peserta didik. Sedangkan

kekurangan dari metode mind mapping yaitu, mind map memerlukan waktu yang lama bagi

peserta didik yang masih pemula dan kurang minat membaca.

2. Pengertian Hasil Belajar

"Hasil yaitu sesuatu yang telah di capai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya)".5 Maksudnya seseorang akan dapat hasil setelah ia melakukan suatu kegiatan

tertentu, seperti hasil siswa setelah mengikuti test mata pelajaran SKI.

5
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka : Jakarta), 1985, h. 768

4
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.6

Pengertian belajar di atas nampaknya masih terlalu umum dimana faktor pengalaman

yang terjadi secara kebetulan masih dianggap sebagai salah satu proses belajar yang

menentukan perubahan tingkah laku. Adapun yang dimaksud dengan belajar dalam kontek

pembahasan ini adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh individu bersama-sama

dengan orang yang menjadi pembimbingnya (guru) dalam suatu lembaga pendidikan sebagai

suatu usaha untuk merubah tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya.

Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan taraf kemampuan yang diperoleh

siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar, dimana kemampuan itu merupakan perubahan

secara fisik, dan psikis yang lebih maju dibandingkan dengan taraf kemampuan yang dimiliki

sebelumnya.

H. Nashar menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa

setelah melalui kegiatan belajar “.7

Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan hasil belajar adalah suatu taraf kemampuan yang dicapai oleh siswa setelah melakukan

usaha belajar. Hasil belajar dapat dilihat pada perubahan seorang siswa, dan perubahan itu

berupa tingkah laku hasil belajar yang positif, yang diukur melalui evaluasi yang hasilnya

dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai.

6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (PT.Rineka Cipta : Jakarta, 2003, h. 2
7
H. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Delia Press, Jakarta,
2004, h. 77

5
3. Pengertian Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah

salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Islam, yang kemudian menjadi

dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

keteladanan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini meliputi : sejarah Arab pra Islam, sejarah

Rasulullah Saw dan Khulafa’ ar Rasyidin. Hal lain yang lebih mendasar adalah terletak pada

kemampuan menggali nilai, makna, aksioma, ibrah/himah, dalil dan teori dari fakta sejarah

yang ada. Oleh karena itu dalam tema-tema tertentu indikator keberhasilan belajar akan sampai

pada capaian ranah efektif. Jadi SKI tidak saja merupakan transfer of knowledge, tetapi juga

merupakan pendidikan nilai (value education).

a. Fungsi dan Tujuan

Adapun tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI sebagai berikut :

a. Pemberian pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayaan Islam kepada para peserta

didik.

b. Mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah

c. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak mulia berdasarkan

cermatan atas fakta sejarah yang ada.

d. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh-tokoh

teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.

Adapun Fungsi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah sebagai berikut :

a. Fungsi Edukatif

6
Sejarah menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan menegakkan nilai, prinsip,

sikap hidup yang luhur dan Islami dalam kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi Keilmuan

Melalui sejarah peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang Islam dan

kebudayaanya.

c. Fungsi Transformasi

Sejarah kebudayaan salah satu sumber yang sangat penting dalam rancang transformasi

masyarakat.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Dalam mengembangkan penelitian Tindakan Kelas ini, beberapa penelitian terdahulu yang relevan

dengan topik” Implementasi Motode Concept Mapping Pada Materi Agama Dan

Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas Iii Min 3 Lampung Timur” perlu dikaji. Berikut ini adalah beberapa

penelitian terdahulu yang relevan :

1. Judul Penelitian “Implementasi Metode Concept Mapping Dalam Pembelajaran Matematika

Sebagai Upaya peningkatan Keaktifan Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 2 Gondangrejo)”, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keaktifan belajaran

siswa kelas VIII SMPN 2 Gondangrejo

2. Judul Penelitian “Implementasi Metode Concept Mapping Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Sains Dan Kreativitas Siswa Kelas VI SDN Bener 01 Tahun

7
Pelajaran 2017/2018” bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada Mata

Pelajaran Sains pada siswa kelas VI

3. Judul Penelitian “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunkan Metode Concept

Mapping Pada Pelajaran SKI Materi Khulafur Rasyidin (Penelitian tindakan kelas padas

siswa kelas VII di MTs Qodarussalam Sindangkerta)” bertujuan untuk mengetahui apakah

metode concept mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII .

C. HIPOTESA

Hipotesis Tindakan Sesuai dengan landasan teori telah dikemukakan diatas, maka dirumuskan

hipotesis yang diuji kebenarannya adalah sebagai berikut: dengan penerapan metode concept mapping

pada pembelajaran SKI pada materi Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab sebelum Islam dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MIN 3 Lampung Timur.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memberi

informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya untuk

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode concept mapping. Penelitian ini

difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar Peserta didik kelas III

di MIN 3 Lampung Timur .

Secara garis besar, terdapat empat langkah dalam melaksanakanpenelitian tindakan kelas, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan perencanaan antara lain: identifikasi masalah, perumusan masalah dan analisis

penyebab masalah, dan pengembangan intervensi. Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang

apa, mengapa, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tindakan

perencanaan yang peneliti lakukan antara lain adalah merencanakan identifikasi masalah yang

dihadapi guru dan siswa selama proses pembelajaran, rencana penyusunan perangkat

pembelajaran, rencana penyusunan alat perekam data, dan merencanakan pelaksanaan

pembelajaran siklus belajar.

2. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah. Di sini,

langkah-langkah praktis tindakan diuraikan dengan jelas. Pelaksanaan merupakan implementasi

atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Di sini peneliti melakukan

analisis dan refleksi terhadap permasalahan temuan observasi awal dan melaksanakan apa yang

sudah direncanakan pada kegiatan planning.

10
1. Pengamatan (Observing)

Pengamatan merupakan kegiatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu intervensi terus dimonitor secara reflektif.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengamatan ini yaitu: pengumpulan data, mencari sumber data,

dan analisis data. Pada langkah ini, peneliti selaku observer Bersama observer lain melakukan

pengamatan terhadap aktivitas siswa secara kontinu.

2. Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa,

suasana kelas. Pada tahap ini, peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why) dilakukan penelitian,

bagaimana (how) melakukan penelitian, dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah

menghasilkan perubahan secara signifikan. Di sini peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap

permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk

memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di MIN 3 Lampung Timur. Waktu

penelitian adalah pada semester ganjil berkisar antara bulan Oktober sampai dengan Nopember

Tahun Pelajaran 2023-2024.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan dari proses belajar mengajar didalam kelas tidak lepas dari hasil belajar

yang diperoleh peserta didik. Peserta didik kelas III MIN 3 lampung Timur memiliki hasil belajar

Sejarah Kebudayaan Islam yang masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya peserta

didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Pembelajaran yang digunakan guru masih belum

mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik . Peneliti memilih model Pembelajaran Concept

mapping sebagai metode pembelajaran. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan dengan

model Concept mapping menunjukkan bahwa model ini menekankan pada aktivitas peserta didik

10
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan peserta

didik bisa bekerja sama dengan rekannya untuk memecahkan suatu permasalahan atau suatu kasus.

Kemudian peserta didik akan mengemukakan hasil pemecahan masalah didepan kelas. Penerapan

metode ini dimaksudkan agar peserta didik aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dengan

mengemukakan apa yang telah dipahami melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru

10
Observasi Awal Permasalahan :

Hasil Belajar Peserta didik pada


Mata Pelajaran SKI masih rendah

Siklus I
Proses Penerapan Metode Concept Rencana Tindakan
Mapping/Peta Konsep Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

Siklus II
Rencana Tindakan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

Siklus III
Rencana Tindakan
Kondisi Akhir Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

Meningkatnya Hasil Belajar Peserta Didik /100% Tuntas

11
D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan

memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan demikian, jika ditinjau

keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan diikuti

variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel

bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama

sekali dengan keberadaan variabel terikat. Dengan demikian, keberadaan variabel bebas pada

umumnya terkait atau ada hubungannya dengan keberadaan variabel terikat. Beberapa

wujud penelitian pendidikan adalah berupa penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan.

Dalam penelitian eksperimen maupun penelitian tindakan, variabel bebas merupakan

variabel yang dimanipulir (dirancang dan diimplementasikan) oleh peneliti. Pada umumnya

variabel bebas

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai akibat adanya

variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat sebenarnya dapat dikaji (ditentukan)

dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul penelitian, letak variabel terikat tidak berarti

selalu berada setelah variabel bebas. Peneliti dapat menentukannya variabel terikat secara

rasional, yakni dengan menentukan mana variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel

lain.

E.Populasi dan Sampel

1. Populasi

12
Dalam pelaksanaan penelitian ini perlu ditetapkan adanya populasi, Tujuannya untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya, Pengertian populasi

menurut kamus ilmiah (2003:502) adalah “penduduk, jumlah penduduk, kepadatan penduduk“.

Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah jumlah siswa MIN 3 Lampung Timur dengan

jumlah peserta didik dan guru sebagai berikut:

No Nama Pendidikan Jabatan

1 A, HUSIN, S.Pd, M.Pd S2 Kep. Madrasah


2 MAKMUN, S.Pd.I S1 Guru Kelas
3 AB, HAKIM, S.Pd.I S1 Guru Kelas
4 YUNIAR, S.Pd.I S1 Guru Kelas
5 HESTU WIDODO, S.Pd.I S1 Guru Kelas
6 IMAM ROBANI,S.Pd.I S1 Guru Kelas
7 AMNAH DEWI, S.Pd.I S1 Guru Kelas
8 IDA KUSWANTI, S.Pd.I S1 Guru Kelas
9 NINIK KORIDAH, S.Pd.I S1 Guru Kelas
10 ASNURI, S.Pd.I S1 TU
11 MUCHLIFAH, S.Pd S1 Guru Kelas
12 TUMINEM, S.Ag S1 Guru Kelas
13 ENDANG HERNANI,S.Ag S1 Guru Kelas
14 JUMIAH, S.Pd S1 Guru Kelas
15 LUTHFI AQROBAH, S.Pd.I S1 Guru Mapel
16 PUTRI ASNI, S.Pd.I S1 Guru Mapel
17 DIAN MAYA SARI, S.Pd.I S1 Guru kelas
18 WAHIDATUN. N, S.Pd.I S1 Guru Kelas
19 ASRIYA, S.E S1 Guru Kelas
20 LESI SETIA WATI, S.Pd.I S1 Oprator
21 EVA RESTIA, S.Pd S1 Guru Mapel
Sumber : Dokumen tenaga pengajar MIN 3 Lampung Timur

13
Peserta didik

Siswa
No Kelas Jumlah
L P
1 I 49 38 87
2 II 33 35 68
3 III 32 29 61
4 IV 33 54 67
5 V 9 18 26
6 VI 16 14 30
Jumlah 172 188 360
Sumber : Dokumen kesiswaan MIN 3 Lampung Timur

2. Sampel

Jika pada populasi mengandung keseluruhan dari materi yang akan diteliti, maka pada sampel adalah

sebagian dari objek yang akan diteliti, atau sebagai dari jumlah populasi yang ditetapkan. Sejalan

dengan pengertian sampel tersebut, Sugiyono (2010:81) mengungkapkan bahwa sampel adalah:

Penelitian sampel bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai objek dengan cara mengamati

hanya sebagian dari populasi sebagai suatu reduksi terhadap seluruh objek penelitian. Sampel yang

peneliti ambil adalah peserta didik kelas III MIN 3 Lampung Timur sebanyak 26 anak.

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data:

a) Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil evaluasi atau nilai setiap akhir siklus.

b) Data kualitatif, yaitu data yang diambil dari lembar observasi pada waktu proses belajar mengajar.

2. Cara Pengambilan Data

14
a) Data mengenai tingkat penguasaan materi pelajaran diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar

setiap akhir siklus.

b) Data mengenai aktivitas murid diperoleh dengan menggunakan lembar observasi selama proses

pembelajaran dibantu oleh seorang observer.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil

observasi dianalisis secara kualitatif, sedangkan hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif

dengan menggunakan analisis data deskriptif. Data hasil belajar yang diperoleh dikategorikan

berdasarkan Teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

yaitu :

Skor Kategori

0 – 34 Sangat rendah

35 – 54 Rendah

55 – 64 Sedang

65 – 84 Tinggi

85 – 100 Sangat tinggi

Sumber: (Sugiyono:2012)

15
BAB IV

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

A. Hasil Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan hasil belajar bidang studi SKI siswa kelas III (Tiga) MIN 3 Lampung

Timur. Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah bahwa dalam proses

pembelajaran metode pembelajaran yang dipergunakan guru monoton, fasilitas belajar kurang

memadai, dan guru yang menyampaikan materinya kurang dipahami oleh sebagian siswa. Melihat

permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba untuk mengatasi dengan menerapkan metode

Concept mapping. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran

(2 x 35 menit).

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus I ini mengacu kepada tujuan metode concept

Mapping

Pada tahap ini guru merencanakan metode Concept Mapping dalam proses pembelajaran

dan setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan

adalah :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Concept mapping materi

Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam

2) Pendidik menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dan pentingnya materi

ajar yang akan dipelajari.

16
3) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran SKI kelas III dan buku-buku lain-

lain yang berkenaan dengan SKI.

4) Menyiapkan lembar observasi siswa, membuat lembar observasi yang digunakan untuk

melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar

aktivitas. Observasi ini dilakukan oleh guru dan kolaborator selama pembelajaran

berlangsung.

b. Tindakan

Pada siklus I kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pokok

bahasan yang dipelajari adalah Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam.

Adapun tindakan yang dilakukan pada tahap secara rinci yaitu :

1). Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 16 Oktober 2023, selama 2 jam

pelajaran (2 x 35 menit) dengan sub pokok bahasan Agama yang di anut Masyarakat Arab

sebelum Islam Kegiatan yang dilakukan adalah pendidik menciptakan kondisi awal

pembelajaran yang kondusif, seperti mengucapkan salam dan berdo’a bersama sebelum

memulai pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi peserta didik,

memberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal peserta didik, menjelaskan materi. Pada

saat dilakukan pretest semua peserta didik mendapat soal yang sama yaitu mengerjakan 5 soal

berbentuk esay secara individu selama 10 menit. Setelah selesai mengerjakan soal pada pretest

ini, dilanjutkan dengan penjelasan materi dari pendidik.

Selanjutnya pendidik memberi penjelasan tentang prinsip maupun aturan dasar metode

Concept Mapping dan cara penerapannya terhadap pokok materi yang telah ditentukan yaitu

Agama yang di anut Masyarakat Arab sebelum Islam.

17
Pada saat pendidik menjelaskan materi banyak peserta didik yang memperhatikan.

Setelah penjelasan materi selesai dilanjutkan dengan tanya jawab, pendidik memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

PENDAHULUAN 15 (menit)
1. Salam, doa, absensi kehadiran
2. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran, cakupan materi
3. Guru memberikan motivasi belajar
4. Guru memberikan soal pemantik
INTI 40 menit
1. Peserta didik membaca materi yang disajikan mengenai Kepercayaan Masyarakat Arab
sebelum Islam
2. Guru membagi kelompok
3. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta didik
4. Peserta didik mendiskusikan materi
5. Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
6. Guru dan peserta didik mengkomunikasikan materi
PENUTUP 15 menit
1. Tanya jawab
2. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
4. Guru memberikan pesan moral

2). Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2023 dengan Materi

Kepercayaan Masyarakat Arab sebelum Islam. Pada pertemuan kedua ini diawali dengan

mengingat materi yang lalu, saat pendidik meminta peserta didik untuk bertanya tentang materi

yang lalu, peserta didik cenderung diam dan tidak mau bertanya. Kemudian dilanjutkan dengan

penyampaian materi oleh pendidik, selanjutnya pendidik memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan.

c. Observasi

Pengukuran hasil belajar peserta didik pada pertemuan ketiga yaitu test akhir siklus I.

Adapun hasil belajar peserta didik dapat terlihat pada tabel berikut :

18
Tabel 4

Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

No Nama Pre Test Pos Test

1 60 70
ADITIA HAFIDZ RIDHO
2 62 70
AFIQA RAHMADANI
3 68 70
AGUS DIAN SAPUTRA
4 74 80
AL ALMER ALVARO
5 78 80
ALDRICK MUHAMMAD
7 60 72
ARKHA SENA
8 68 69
AQILA NUR LESTARI
9 64 68
AQILA ZIFANANTA
10 68 70
ASKHA MAHARDIKA
11 74 80
AWANG BAYU DIRGANTARA
12 76 80
AZKA AZZAM MAULANA
13 72 74
AZKA FEBRIANSYAH
14 68 76
DWI ANGGRAINI
15 66 48
FIKA NUR ANISA
16 60 66
IQBAL FADLI ADIYOVA
17 64 68
ISNAINI NUR KHASANAH
18 78 80
KAUTSA RAJU SYAHDAN
19 80 82
LUCKY WIJAYA
20 80 84
MEILISA NUR WIJAYA
21 62 68
M. ALIF KHOIRUL
22 68 68
MUHAMMAD ARFA
23 80 82
M. NUR ZAKARIA
24 66 68
MUHAMMAD FAUZAN
25 66 68
NAZRIL FARID FADILA
26 68 68
NABILA RAHADATUL RAISA
1810 1894

69.62 72.85
Rata-rata

19
38.46 % 61.54 %
Persentase Ketuntasan
61.54 % 38.46 %
Persentase Ketidak Tuntasan

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada pre test yaitu

69,62 dan rata-rata hasil belajar setelah post test yaitu 72,85. Persentase ketuntasan pada pre

test 38,46% dan setelah post test 61, 54%. Sementara ketidak tuntasan mengalami penurunan

dari pre test yaitu 61,54% menjadi 38, 46%.

1
10
Hasil belajar siswa tersebut dapat direkap sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5

Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

Indikator Pre Test Siklus I Tes akhir siklus I


Nilai rata-rata 69.62 72.85

Persentase Ketuntasan 38.46 % 61.54 %

Persentase Ketidak
Tuntasan 61.54 % 38.46 %

Dari tabel di atas dapat diketahu bahwa nilai rata-rata pada pre test siklus I sebesar 69,62

dengan persentase ketuntasan 38,46%, sedangkan pada post test siklus I nilai rata-rata

mencapai 72,85 dengan persentase ketuntasan 61,54%. Hasil ini belum mencapai target yang

ditentukan yaitu sebesar 80%.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, peneliti mengidentifikasi kelemahan yang terdapat pada

pembelajaran siklus I adalah :

1) Disaat pendidik sedang menjelaskan materi di depan kelas ada beberapa peserta didik yang

tidak memperhatikan mereka justru berbincang-bincang dengan temannya.

2) Kurangnya kerja sama dalam kelompok diskusi peserta didik yang mempunyai tingkat

kemampuan lebih tinggi tidak mau membantu anggota kelompoknya yang memiliki tingkat

kemampuan lebih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

3) Kurangnya aktivitas peserta didik untuk bertanya pada saat pendidik memberi kesempatan

dan mengkomunikasikan hasil.

Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya adalah sebagai

berikut :

20
1) Memberikan pengarahan berupa nasehat apabila peserta didik tidak memperhatikan

pelajaran maka peserta didik tidak akan pernah paham terhadap materi pelajaran sehingga

mereka tidak akan bisa mengerjakan soal dan bisa terjadi peserta didik tidak naik kelas.

Jika peserta didik masih tetap tidak memperhatikan penjelasan pendidik dan tetap

berbincang-bincang dengan teman sebangku maka pendidik akan memberikan point

pelanggaran tata tertib sekolah pada peserta didik tersebut. Peserta didik yang mendapat

point pelanggaran akan dilaporkan pada wali kelas dan jika point mereka terlalu banyak

maka pihak sekolah akan memanggil orang tua. Dengan begitu diharapkan peserta didik

memperhati-kan penjelasan yang diberikan pendidik bahwa belajar belum selesai jika salah

satu teman belum mengusai materi pelajaran dengan begitu diharapkan dalam satu

kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi mau membantu

anggota kelompoknya sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik. Untuk mengetahui

apakah sudah terjalin kerjasama antara peserta didik yang pandai dan peserta didik yang

kurang pandai dalam kelompok maka pendidik memberikan latihan untuk peserta didik

yang kurang pandai dan berkeliling utuk memantau kerja peserta didik dan meminta peserta

didik yang kurang pandai tersebut untuk mengkomunikasikan hasilnya.

2) Menghargai setiap pertanyaan dan jawaban peserta didik dengan cara memberikan

penguatan berupa pujian verbal, misalnya ”bagus”, pertanyaan yang bagus sekali”, ”luar

biasa”, lain-lain.

21
2. Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

Seperti halnya pada siklus I, hal yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah :

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran untuk siklus II

2) Melaksanakan tindakan refleksi pada siklus I diantaranya :

a) Pemberian point pelanggaran tata tertib pada siklus yang melanggar

b) Memberikan latihan pada peserta didik yang kurang pandai dan memintanya untuk

mempresentasikan hasilnya.

c) Menghargai setiap pertanyaan dan jawaban peserta didik dengan cara memberikan

penguatan atau pujian secara verbal.

b. Tindakan

Adapun proses pembelajaran atau tindakan yang dilakukan peneliti secara rinci adalah :

1). Pertemuan Kedua

Pada pertemuan ketiga ini pendidik meminta peserta didik untuk mengulangi materi

dari pertemuan yang lalu, dan meminta peserta didik untuk bertanya tentang materi yang sudah

dibahas pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik mulai berani bertanya tentang materi yang

belum dipahami walaupun sebagian peserta didik masih terlihat pasif karena masih kurang

percaya diri. Diakhir pembelajaran pendidik memberikan test akhir siklus II. Pada saat

dilakukan test akhir siklus II peserta didik terlihat mengerjakan soal. Hal ini disebabkan karena

peserta didik sudah memiliki rasa tanggung jawab dalam mengerjakan soal test yang dibagikan

untuk masing-masing individu.

22
PENDAHULUAN 15 (menit)
1. Salam, doa, absensi kehadiran
2. Apersepsi
3. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran, cakupan materi
4. Guru memberikan motivasi belajar
5. Guru memberikan soal pemantik
INTI 40 menit
1. Peserta didik membaca materi yang disajikan mengenai Kepercayaan Masyarakat Arab
sebelum Islam
2. Guru membagi kelompok
3. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta didik
4. Peserta didik mendiskusikan materi
5. Peserta didik mempresentasikan di depan kelas
6. Guru Melakukan penguatan
PENUTUP 15 menit
1. Tanya jawab
2. Guru memandu peserta didik membuat kesimpulan
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
Guru memberikan pesan moral

c. Observasi dan Evaluasi

Kemudian hasil belajar peserta didik yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut

Tabel 6

Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

No Nama Pre Test Post Test

1 70 80
ADITIA HAFIDZ RIDHO
2 68 76
AFIQA RAHMADANI
3 70 78
AGUS DIAN SAPUTRA
4 82 86
AL ALMER ALVARO
5 80 84
ALDRICK MUHAMMAD
6 80 86
ANDRE ARDIANSYAH
7 68 78
ARKHA SENA
8 66 72
AQILA NUR LESTARI
9 70 74
AQILA ZIFANANTA
10 68 76
ASKHA MAHARDIKA
11 80 88
AWANG BAYU DIRGANTARA
12 80 90
AZKA AZZAM MAULANA
13 80 80
AZKA FEBRIANSYAH
23
14 76 86
DWI ANGGRAINI
15 68 78
FIKA NUR ANISA
16 66 76
IQBAL FADLI ADIYOVA
17 68 76
ISNAINI NUR KHASANAH
18 78 80
KAUTSA RAJU SYAHDAN
19 80 82
LUCKY WIJAYA
20 80 84
MEILISA NUR WIJAYA
21 64 68
M. ALIF KHOIRUL
22 68 80
MUHAMMAD ARFA
23 80 80
M. NUR ZAKARIA
24 74 78
MUHAMMAD FAUZAN
25 68 76
NAZRIL FARID FADILA
26 68 78
NABILA RAHADATUL RAISA
1900 2070

Rata-rata 73.08 79.62

Presetase Ketuntasan 57.69 % 96.15 %


Presetase Ketidak Ketuntasan 42.31 % 3.85 %

Dari data di atas dapat diketahui bahwa setiap siswa mengalami peningkatan dari pre test

yang diberikan diawal pembelajaran kepada post test yang diberikan diakhir pembelajaran.

Rata-rata hasil belajar siswa pada pre test yaitu 73,08 dan rata-rata hasil belajar setelah post

test yaitu 79,62.

Hasil belajar siswa tersebut dapat direkap sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5

Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

Indikator Pre Test Siklus II Tes akhir siklus II


Nilai rata-rata 73.08 79.62

24
Persentase Ketuntasan 57.69 % 96.15 %

Persentase Ketidak
Tuntasan 42.31 % 3.85 %

Dari di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada pre test siklus II sebesar 73,08

dengan jumlah peserta didik 57,69%, sedangkan pada test akhir siklus II nilai rata-rata

mencapai 79,62 dengan persentase kelulusan 96,15%. Meningkatnya hasil belajar peserta didik

pada siklus II didukung oleh meningkatnya semua aspek aktivitas peserta didik pada

pembelajaran siklus II.

d. Refleksi

Pada pembelajaran siklus II, teramati bahwa aktivitas peserta didik dan hasil belajar

peserta didik telah meningkat tetapi belum mencapai terget yang ditetapkan. Namun demikian,

pada pembelajaran siklus II terdapat seorang peserta didik yang belum aktif dalam proses

pembelajaran dan memperoleh hasil belajar yang rendah. Oleh sebab itu, diperlukan upaya

lebih baik agar aktivitas dan hasil belajar peserta didik dapat optimal. Karena aktivitas belajar

akan dilanjutkan pada siklus III.

25

Anda mungkin juga menyukai