Anda di halaman 1dari 19

PROJECT

“LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR


MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI KELA X
SMK SWASTA KARTIKA I-3 MEDAN TAHUN AJARAN 2022/2023

Dosen Pengampu :

Choms Gary Ganda Tua Sibarani, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Jabal Ahsan, S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK :

RESMIDA BUTAR BUTAR (7212442006)

RAHULINA BARUS (7213142001)

PENDIDIKAN AKUNTANSI KELAS A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat RahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Project PTK ini. Penulisan Project PTK ini merupakan salah
satu tugas pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada, ibu Choms Gary Ganda Tua Sibarani,
S.E.,M.Si.,Ak.,CA & Jabal Ahsan, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 7

A. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi ...................................................................... 7


B. Aspek Hasil Belajar Akuntansi Dasar ................................................................... 7
C. Model Pembelajaran Discovery Learning ............................................................. 9

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 12

A. Tempat dan Waktu .............................................................................................. 13


B. Sasaran Penelitian ............................................................................................... 13
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 13
E. Prosedur Penelitian ............................................................................................ 13
F. Instrument Penelitian ......................................................................................... 13

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................. 15

A. Laporan Siklus I .................................................................................................. 15


BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 18

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
C. Saran ................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar
akuntansi dasar siswa adalah dengan model pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran Discovery Learning adalah model yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih keterampilannya sendiri dengan cara meneliti dan menemukan suatu konsep dan
mengetahui konsep yang kurang dipahami. Untuk mengatasi masalah tersebut di butuhkan
media pembelajaran dimana menjadi fasilitator dan juga sebagian penjelasan terhadap suatu
materi yang diberikan oleh guru dan dapat menyakinkan guru dan peserta didik lainnya dengan
penjelasannya. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar diharapkan dapat membangkitkan hasil belajar siswaagar merasa tertarik pada
bidang studi akuntansi dan merasa senang mempelajarinya.

Berpedoman pada mini riset yang telah dilakukan sebelumnya, salah satu alternatif
pemecahan masalah yang dapat diambil adalah dengan penerapan model Discoveri Learning
Sebagai upaya meningkatan kegiatan pembelajaran Akuntansi Dasar di kelas X SMK Swasta
Kartika I-3 Medan. Model Discoveri Learning adalah salah satu model pembelajaran yang
mengkondisikan peserta didik untuk terbiasa menemukan, mencari, dan mendikusikan sesuatu
yang berkaitan dengan pengajaran. Model pembelajaran ini mengutamakan peran guru dalam
menciptakan situasi belajar yang melibatkan peserta didik belajar secara aktif dan mandiri.
Kegiatan pembelajaran menekankanagar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran
sehingga peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia
kuasai. Model Discovery Learning akan membuat pembelajaran lebih bermakna karena akan
mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif serta mengubah pembelajaran
yang semula teacher oriented ke student oriented. Dengan demikian diharapkan peserta didik
lebih memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran konsep dalam mata pelajaran

4
Akuntansi Dasar, dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR
MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI
KELAS X SMK SWASTA KARTIKA I-3 MEDAN TAHUN AJARAN 2022/2023”

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan masalah utama
dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah penerapan Model Discovery Learning untuk
meningkatkan pembelajaran akuntansi dasar di kelas X SMK Swasta Kartika I-3 Medan?”.
Secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan akuntansi dasar melalui penerapan Model Discovery


Learning di kelas X SMK Swasta Kartika I-3 Medan?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran akuntansi dasar
melalui penerapan Model Discovery Learning di kelas X SMK Swasta Kartika I-3
Medan?
C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
secara umum adalah “Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai penerapan Model
Discovery Learning untuk meningkatkan pembelajaran akuntansi dasar di kelas X SMK Swasta
Kartika-I3 Medan. Secarakhusus tujuan penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai penerapan Model Discovery


Learning untuk meningkatkan pembelajaran akuntansi dasar di kelas X SMK Swasta
Kartika-I3 Medan.
2. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan hasil belajar
peserta didik pada pembelajaran akuntansi dasar melalui penerapan Model Discovery
Learning di kelas X SMK Swasta Kartika I-3 Medan.

D. Manfaat Penelitan

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

5
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model pembelajaran yang tepat
dalam melaksanakan pembelajaran akuntansi dasar sebagai salah satu upaya meningkatkan
pemahaman pembelajaran akuntansi dasar yang nantinya dapat dijadikan sebagai referensi bagi
peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Peserta didik
1) Meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai akuntansi dasar
2) Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani mengungkapkan pendapat
3) Mendapatkan pengajaran yang konkrit yaitu tidak hanya sekedar konsep melainkan
proses suatu kejadian
4) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik
termotivasi dan merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran. b. Bagi guru
1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala pembelajaran akuntansi
dasar
2) Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatifsehingga tercipta
pembelajaran yang menyenangkan.
3) Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
c. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran
bagi para guru lain dalam mengajarkan materi.
2) Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
secara intensif dan menggunakan model pembelajaran yang lebih inovatif agar
kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya pada kualitas sekolah

6
\BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi

Menurut Bloom dalam Rusmono (2012:8) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut
dapat diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan
sumber belajar dan lingkungan belajar.

Menurut Snelbeker dalam Rusmono (2012:8), bahwa perubahan atau kemampuan baru yang
diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena
belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2014:22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa yang setelah ia menerima pengalaman belajar.

Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan


penganalisisan data keuangan suatu entitas. Akuntansi dasar merupakan proses awal kegiatan
untuk mengidentifikasikan data secara relevan, memproses atau menganalisa data dan mengolah
data tersebut menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Weygandt,
Kimmel & Kieso (2013:4) juga mengungkap kan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi
yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengumpulkan peristiwa peristiwa dari suatu organisasi
kepada pengguna yang berkepentingan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Hasil
Belajar Akuntansi Dasar merupakan kemampuan siswa dalam mengidentifikasikan data secara
relevan. memproses atau menganalisa data dan mengolah data tersebut menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

B. Aspek Hasil Belajar Akuntansi Dasar

Untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat
dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Penilaian

7
yang dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar baik pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik Teknik dan instrumen penilaian dalam Kurikulum 2013
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang berhubungan dengan kompetensi kognitif.


Penilaian kompetensi ini dapat berupa tes tulis, lisan. dan penugasan.

a. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan dan uraian.
b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Pada penelitian ini dalam menilai pengetahuan siswa menggunakan tes tulis berupa soal
pilihan ganda.

2. Penilaian Sikap

Penilaian sikap, pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,


penilaian diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal. Mengenai teknik dan
instrumen penilaian sikap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan


menggunakan indra, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
menggunakan kekurangan dan kelebihan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi
c. Penilaian antar-peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
d. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
mengenai hasil pengamatan tentang kelemahan dan kelebihan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap peserta didik.

8
Pada penelitian ini dalam mengukur Aspek Sikap siswa menggunakan observasi yang
disertai dengan lembar observasi. Pada penelitian ini Aspek Sikap yang dinilai adalah sikap
jujur, disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong.

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian ini merupakan penilaian yang berhubungan dengan kompetensi keterampilan


peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pendidik menilai kompetensi keterampilan
melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan les praktik, proyek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan adalah berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi dengan rubrik. Pada penelitian ini dalam menilai keterampilan siswa menggunakan
tes praktik, yang berupa mengerjakan soal membuat buku besar dan jurnal penyesuaian. Tes
praktik dalam penelitian ini, menilai keterampilan siswa dalam pembuatan buku besar dan jurnal
penyesuaian.

C. Model Pembelajaran Discovery Learning

a. Pengertian Model Discovery Learning

Menurut Sund dalam http://ofiick.blogspot.com/2012/11/m0del-pembelajaran-penemuan


terbimbing.html, model pembelajran penemuan terbimbing (Discovery learning) adalah proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud
dengan proses mental antara lain ialah : mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-
golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebgainya.
Dalam teknik ini siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing apabila diperlukan atau apabila ada
yang dipertanyakan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Jerome Bruner, Bruner menganggap bahwa belajar


penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif olehmanusia, dan dengan
sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah
sera pengetahuan yang menyertainya,menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna
(Ratna Wilis Dahar (2006:79). Dari teori belajar Bruner, intinya perolehan pengetahuan

9
merupakansuatu proses interaksi, dan orang mengkanstruksi pengetahuannya dengan
menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan atau diperoleh
sebelumnya. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia
dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Dari berbagai pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa model Discovery adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa
kepada data-data serta informasi yang telah disediakan oleh guru untuk diolah sendiri oleh siswa
dengan bimbingan guru untuk kemudian siswa sendiri menemukan sebuah prinsip umum dari
data dan informasi yang disediakan tersebut.
b. Kelebihan model Discovery Learning

Dalam penggunaan model discovery learning ini guru berusaha meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar. Maka model ini memiliki kelebihan sebagai berikut:

• Model ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan,


serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalansiswa.
• Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat
kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
• Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.
• Model ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju
sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
• Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar lebih giat.
• Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses penemuan sendiri.

Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja atau
sebagai fasilitator, membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning adalah


sebagai berikut:

10
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). Pertama-tama pada tahap ini pelajar
dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.

2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah). Setelah dilakukan stimulation


langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaanmasalah).
3) Data collection (pengumpulan data). Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi
untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian
anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi
yangrelevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan narasumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4) Data processing (pengolahan data). Data processing merupakan kegiatan mengolah data
dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/
kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif
jawaban/ penyelesaianyang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5) Verification (pentahkikan/pembuktian). Bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). Tahap generalitation/menarik
kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yangsama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Atau tahap dimana berdasarkan hasil verifikasi tadi,
anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu. Akhirnya
dirumuskannya dengan kata-kata prinsipprinsip yang mendasari generalisasi.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Siswa Kelas X SMKS Kartika
Medan melalui penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning pada Tahun Ajaran
2022/2023.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan
nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. (Kunandar, 2011:45),

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara berulang atau
berkelanjutan. Menurut Stephen Kemmis & Mc Taggart dalam Kunandar (2011:70), Penelitian
Tindakan Kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri empat
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi dan refleksi. Tahapan tersebut
akan membentuk satu siklus yang akan membuat kegiatan beruntun yang akan kembali ke arah
semula.

12
siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Suharsimi Arikunto, dkk (2014:16)

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMK Swasta Kartika I-3 Medan Tahun Ajaran
2022/2023 pada tanggal 5-6 Mei tahun 2023. SMA Swasta Kartika I-3 Medan yang beralamat di
Jalan S Parman No.240 Medan Petisah.

B. Sasaran Penlitian

Sasaran penelitian adalah Guru dan Siswa di kelas X SMK SWASTA KARTIKA I-3
MEDAN Jalan S Parman 240 pada mata pelajaran akuntansi dasar, dimana jumlah sampel pada
kelas X Akuntansi dan kelas X Multimedia terdapat 17 orang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya (Arikunto. 2010: 265), Teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui
wawancara, observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi.

D. Prosedur Penelitian

Meliputi beberapa siklus sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan
kondisi yang akan ditingkatkan. Menurut Arikunto (2010: 17) penelitian tindakan secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim di lalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan
pelaksanaan tindakan. Pada tahap berikutnya yaitu pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan ini
peneliti melakukan tindakan- tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP. yang meliputi
kegiatan awal, inti dan penutup. Pada tahap perencanaan bersamaaan dengan pengamatan, pada
tahap pengamata yaitu untukmenentukan seberapa jau tindakan yang telah dilakukan. Setelah
adanya perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan untuk selanjutnya yaitu refleksi, pada taap
refleksi data yang terkumpul dari pengamatan dianalisis dan disimpulkan untuk memberikan
rekomendasi untuk tindakan selanjutnya.

13
E. Instrumen Penelitian

Berikut instrument yang digunakan dalam penelitian:

a. Lembar Observasi

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas guru dan peserta
didik selama kegiatan belajar mengajar di kelas dengan peneran Model Discovery Learning.
Instrumen ini digunakan oleh observer untuk 17 orang peserta didik.

b. Dokumentasi

Teknik documenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Dokumen sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan
tujuan. Dalam penelitian iniyang dipakai adalah dokumentasi dalam bentuk foto dan video
selama pembelajaran berlangsung

14
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil observasi dan wawancara model pembelajaran Discovery Learning yang
dilaksanakan oleh guru pada mata mata pelajaran akuntansi dengan tahapan model yang
dilaksanakan guru diperoleh hasil pengamatan bahwasanya guru dalam kegiatan pembelajaran
tersebut sudah bisa melaksanakan langkah-langkah model dengan cukup baik dalam proses
belajar mengajar. Adapun tahapan yang pertama yaitu pemberian rangsangan, dimana pada
tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebelum proses penyampaian materi
pembelajaran dilakukan, selanjutnya pada tahap pernyataan/Identifikasi masalah (problem
statement) guru tidak menerapkan tahapan tersebut, Selanjutnya dari hasil pengamatan model
pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran akuntansi dasar masih kurang sesuai karena
model pembelajaran discovery learning atau pembelajaran penemuan harus lebih berpusat pada
peserta didik, bukan guru. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan bahwa
guru masih lebih banyak menjelaskan materi yang menyebabkan siswa merasa bosan saat proses
pembelajaran berlangsung.

Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning ini
dilaksanakan dalam dua siklus pada mata pelajaran Akuntansi Dasar dengan materi konsep dasar
akuntansi dasar seperti pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh 2 observer. Observer bertindak
sebagai pengamat Aspek Sikap dan Keterampilan siswa selama pembelajaran dengan Strategi
Pembelajaran Dicovery Learning.

A. Laporan Siklus I

Adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut

a. Tahap Perencanaan:

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan diskusi awal dan konsultasi dengan guru mata
pelajaran akuntansi dasar kelas X SMK Swasta KartikaI-3 Medan J. Materi yang dipelajari
adalah materi konsep dasar akuntansi dasar seperti pengertian, tujuan, peran akuntansi dan

15
pihakpihak yang membutuhkan informasi dengan melihat buku ajar yang digunakan oleh Guru
Mata pelajaran yang bersangkutan.

Meminta Buku Ajar Mata Pelajaran Akuntansi Dasar dengan materi konsep dasar akuntansi
dasar seperti pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi.
Penjelasan materi diusahakan agar sesuai penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan penerapan atas perencanaan yang telah dilakukan. Tahap pelaksanaan

yang dilakukan disesuaikan dengan modul ajar yang telah disusun pada tahap perencanaan

Tahap ini merupakan penerapan atas perencanaan yang telah dilakukan. Tahap pelaksanaa yang

dilakukan yaitu dengan pengambilan dokumentasi siswa di kelas X SMK Swasta Kartika I-3

Medan.

c. Tahap Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan pada pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I. penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning pada siklus I cukup dapat meningkatkan
Hasil Belajar Akuntansi Dasar siswa kelas X Akuntansi 1 karena guru mata pelajaran yang
bersangkutan belum cukup sepenuhnya melakukan tahapan model pembelajaran discovery
learning, seehingga hanya Sebagian siswa yang mencapai peningkatan hasil belajar.

d. Refleksi

Rencana perbaikan yang ditetapkan pada siklus I

1. Guru mengarahkan siswa untuk saling bekerjasama dalam memecahkan permasalahan soal
diskusi. Sehingga satu kelompok saling bekerjasama.
2. Guru mengingatkan siswa untuk berlatih dan mempelajari materi bab selanjutnya.
3. Guru mengingatkan kepada siswa mengenai sikap yang seharusnya dilakukan di dalam kelas
saat pembelajaraan.

16
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua siklus dengan masing-masing terdiri atas 4
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap siklus
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini telah diperoleh data. Berdasarkan data yang telah
dijabarkan pada deskripsi hasil penelitian bahwa diketahui penerapaan Strategi Pembelajaran
Discovery Learning dapat meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Dasar siswa kelas X SMK
Swasta Kartika I-3 Medan. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui peningkatan pada
siklus II untuk Aspek Pengetahuan. Sikap.

17
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di X SMK Swasta Kartika I-3 Medan Tahun
Ajaran 2022/2023 dapat disimpulkan terjadi peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Siswa
Kelas XI-IIS SMA Swasta Kartika I-3 Medan yang dilihat dari ketiga Aspek Pengetahuan, Sikap
dan Keterampilan melalui penerapan Strategi Discovery Learning.

Hasil dari penelitian yang dilakukan selama siklus I sampai dengan siklus II dapat
disimpulkan bahwa Terjadi peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Siswa Kelas XI-IIS
SMA Swasta Kartika I-3 Medan pada Tahun Ajaran 2022/2023.

B. Saran

Dalam penulisan Project ini, penulis menyadari bahwa penyusunan Project ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan
senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa berharap,
bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan
sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9092125/Proposal_PTK_Discovery_Learning_

http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2462/Penerapan%20Model%20Pembe
lajaran%20Discovery%20Learning%20Berbantu%20Edmodo%20Untuk%20Meningkatkan
%20Hasil%20Belajar%20Akuntansi%20Siswa%20Kelas%20X%20S.pdf?sequence=1

19

Anda mungkin juga menyukai