OLEH
MARTINI, S.Pd
NIP : 198812202020122015
KALIMANTAN UTARA
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN
MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
PADA SISWA KELAS III
TAHUN 2021
OLEH
MARTINI, S.Pd
NIP : 198812202020122015
KALIMANTAN UTARA
i
KATA PENGANTAR
Penulis
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
F. Batasan Masalah................................................................. 6
E. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif............................. 15
B. Pembahasan ........................................................................ 34
A. Simpulan ............................................................................ 54
B. Saran ................................................................................... 55
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dan Guru dalam KBM ... 65
Lampiran 8. Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran III ........... 68
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus
dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan
hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang
belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun
Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan
kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu
dibanding penjelasan dari guru, karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka
suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang
pertama siswa bekerja secaraa individu, dan dua kali secaraa kelompok. Dalam
kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam
kelas yang bekerja secaraa kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat
Achievement Division) Pada Siswa Kelas III SD Negeri 037 Tarakan Tahun
Pelajaran 2021/2022.
B. Rumusan Masalah
metode pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas III SD Negeri
terhadap motivasi belajar PKN pada siswa kelas III SD Negeri 037 Tarakan
C. Tujuan Penelitian
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas III SD Negeri 037
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas III SD Negeri 037
D. Hipotesis Tindakan
dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 37
Tarakan akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang
D. Manfaat Penelitian
berguna sebagai:
4
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru PKN
variatif.
meningkat.
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap tujuan ini, maka perlu
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan
5
kesiapan dalan diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
meliputi :
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas III SD Negeri 037 Tarakan
pelajaran 2021/2022.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan
baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat
mendasarkan sistem pendidikan pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki
oleh setiap orang yaitu minat terhadap makanan, perlindungan terhadap pengaruh
dan musuh, bekerja sama dalam olah raga (dalam. Mursela dan Usman, M. Uzer,
2005:27).
diantaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian,
pada hakekatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru sendiri
atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan
dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
melakukan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula
timbul akibat pengaruh dari luar. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan
pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan
negara. Oleh karena itu, ia rajin belajar, tanpa ada suruhan dari orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik
8
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar
hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang
lain.
- Pace making (membuat tujuan sementara atau dekat) : Pada awal kegiatan
Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu yang
perbuatan.
- Minat yang besar : Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang
besar.
- Mengadakan penilaian atau tes : Pada umumnya semua siswa mau belajar
dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam
kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan.
Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan
lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai
yang baik, jadi angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi
siswa.
C. Definisi pembelajaran
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI,
1996: 14).
belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang
10
bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan
dalam kebisaaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
D. Pembelajaran kooperatif
kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerja sama dalam
proses pembelajaran.
hiterogen.
tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secaraa maksimal
pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996: 4). Dalam pembelajaran
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahawa mereka “tenggelam atau berenang
bersama”.
12
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan
yang sama.
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggung jawab sama besarnya
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada
menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
13
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap-tiap
5. Kelompok Proses
perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di
waktu selanjutnya.
cara kerjasama.
14
E. Keterampilan-keterampilan kooperatif
yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996: 25) adalah
- Menggunakan kesepakatan
- Menghargai kontribusi
apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat
lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang
berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak
terhadap pelaku.
kelompok.
kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.
- Mendorong partisipasi
jika satu atau dua anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya
kerang imajinatif.
Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang
penting kelompok.
- Mengatasi gangguan
Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep dalam
hidup serta suku bangsa / ras dari semua siswa dapat menghindari
toleransi.
17
Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap
Dalam berbicara perlu menggunakan kata “saya” agar orang lain tidak
dihindari.
dengan cara yang sopan dan sikap yang baik, karena jika mengkritik
- Bertanya
seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan
anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan serta.
18
- Membuat ringkasan
digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa
- Menafsirkan
berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi
penekanan.
tugas yang diberikan akan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.
- Memeriksa ketepatan
- Menerima tanggungjawab
- Menggunakan kesabaran
19
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan kesulitan-
- Mengelaborasi
tinggi.
- Menanyakan kebenaran
20
tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan terhadap
- Menetapkan tujuan
- Berkompromi
dapat berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang. Semuanya itu
21
F. Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD
berikut :
presntasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu
siswa.
masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran
tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban, tapi
4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak boleh
menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan
22
soal yang dapat diselesaikan dengancara menerapkan konsep yang dimiliki
sebelumnya.
5. Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya dan
Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa
untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-
keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar
teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan
sosial eksperimental.
Menurtut Oja dan SMA l yang sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam
Sukidin, dkk. 2002 : 55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada : (1) tujuan
utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan
peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4)
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru
sangat berperan sekali dalm proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,
pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini guru terlibat langsung secara penuh dalam
24
proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam
Kemmis dan Tagart (1988 :14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah
berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan
atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
ganjil.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas III SD Negeri 037 Tarakan Tahun
25
B. Rancangan Penelitian
hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung
2002: 82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya
tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil
yang terlibat dalam kegiatan teersebut dapat mendukung satu sama lain.
sebagai berikut :
1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-
benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam
4. Metodologi yang harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dari tindakan
26
5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Arikunto, Suharsimi, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus
yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana),
27
Putaran 1
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/ Putaran 2
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/ Putaran 3
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
STAD.
28
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
fungsinya adalah: (1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu;(2) Untuk menentukan
apakah suatu tujuan telah tercapai; dan (3) Untuk memperoleh suatu nilai
(Arikunto, Suharismi, 2002: 19). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk
sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana TPK
yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan, maka juga
29
untuk mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar.
perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon
pembelajaran.
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis paa setiap akhir putaran.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
x
X=
30
∑N = Jumlah siswa
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar
baik dikelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
STAD.
P1 P 2
X=
2
31
Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan
x
%= x 100 % dengan
x
X = Rata-rata
∑x = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
32
BAB IV
metode pembelajaran kooperatif model STAD dan pengamatan aktivitas guru dan
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
dalam meningkatkanprestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas guru dan
siswa.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, sial tes formatif I dan alat-alat
33
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
bertindak sebagai pengamat adalah seorang guru PKN dan Wali Kelas
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
34
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 2
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 2 2 2
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
I B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode 3 3 3
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
3. Melatih keterampilan kooperatif 3 3 3
4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang 3 3 3
mengalami kesulitan
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 2 2 2
2. Guru antisias 3 3 3
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi
35
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti
36
kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca
68,42% atau ada 26 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan akrena siswa masih merasa baru
37
dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan
c. Refleksi
1) Ranah Psikomotor
2) Ranah Afektif
siklus berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri ari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat
(5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti
adalah seorang guru PKN dan Wali Kelas III. Adapun proses belajar
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagi
berikut :
40
Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3,5
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
B. Kegiatan inti
3 4 3,5
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
I 4 4 4
pembelajaran kooperatif
4 4 4
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4 4 4
4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
3 3 3
mengalami kesulitan
A. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 4 3 3,5
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang
pengelolaan waktu.
pelajaran (6,7%).
siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan
43
Tabel 4.6. Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
adalah 7,29 dan ketuntasan belajar mencapai 81,58% atau ada 31 siswa
dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
berikutnya siswa lebih termotivasi ntk belajar. Selain itu siswa juga sudah
1) Ranah Psikomotor
44
2) Ranah Afektif
d. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
e. Revisi Rancangan
2. Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
kesimpulan/menemukan konsep.
45
4. Guru harus mendistribusikan waktu secaraa baik sehingga kegiatan
5. Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan meberi soal-
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
(5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti
adalah seorang guru PKN dan Wali Kelas III Adapun proses belajar
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada
47
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2. : Kurang Baik
3. : Cukup Baik
4. : Baik
kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
pengelolaan waktu.
semaksimal mungkin.
48
Tabel 4.8. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III
paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa
49
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus
III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan
sebesar 7,97 dan dari 38 siswa yang telah tuntas sebanyak 36 siswa dan 2
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini di pengaruhi
50
terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah
c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
d. Revisi Pelaksanaan
kooperatif model STAD dengan baik dan dilihat dari kativitas siswa serta
dengan baik. Maka tidak diperlukan rvisis terlau banyak , tetapi yang
B. Pembahasan
prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 68,2%, 81,58% dan
94,74%. Pada siklus III kketuntasan blajr siswa secaraa klasikal telkah
STAD dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif
nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terusa menglami peningkatan.
52
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
guru dan iskusi antar siswa /antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan
materi yang sulit, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab dimana
53
BAB V
A. Simpulan
hasil seluruh pembahasan serta analisis yang tela dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
pembelajaran PKN.
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (68,42%), siklus II
54
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelum agar proses
belajar mengajar PKN lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi
sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
55
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon .
Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha
Nasional.
Hadi, Sutrisno. 1982. metodologi research, jilid I.yogayakarta: yp. Fak. Psikologi
UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Hasibuan, JJ. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
56
Nur,Moh. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Srabaya.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto. Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka.
Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
57
Lampiran I
RENCANA PEMBELAJARAN 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri 037 Tarakan
Mata Pelajaran : Kewarganegaraan
Pokok Bahasan : Sistem politik
Sub Pokok Bahasan : Macam-macam sistem politik, politik demokrasi
Pancasila, dan perbedaan sistem politik.
Waktu : 2 x 45 menit
Putaran :1
A. KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu menganalisi dan merspon sistem politik.
D. PENGALAMAN BELAJAR
Dalam kegiatan pembelajarn siswa akan dapat :
1. Mendiskripsikan macam-macam sistem politik.
2. Menganalisi sitem politik demokrasi Pancasila.
3. Memahami perbedaan sistem politik.
E. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model : Model pembelajaran cooperative learning.
2. Metode : Student Fasilitator and Explaining, diskusi, informasi.
F. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku siswa
2. LKS
3. Artikel
58
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Pembelajaran Waktu
Pendahuluan :
1 a. Guru memotivasi siswa 5 menit
b. Guru menyampaikan tujuan khusus pembelajaran
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa
b. Guru membagikan tugas yang akn digunakan untuk kegiatan
belajar pada masing-masing kelompok
c. Setiap kelompok menapat 5 soal dan setiap siswa mengerjakan
secaraa individu sesuai dengan nomor yang diterima
2 70 menit
d. Siswa yang mengerjakan soal dengan nomor yang sama
berkumpul untuk mengadakan diskusi (kelompok ahli)
e. Dari kelompok ahli siswa kembali ke kelompoknya untuk
menyampaikan hasilnya
f. Presentasi hasil kerja kelompok
g. Guru membimbing sisewa untuk menyimpulan hasil kegiatan
yang telah dilakukan
Penutup
a. Guru membimbing siswa merangkum hasdil kegiatan belajar
3 15 menit
yang telah dilakukan.
b. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-sola evaluasi.
59
Lampiran 2
RENCANA PEMBELAJARAN 2
Satuan pendidikan : SD Negeri 037 Tarakan
Mata pelajaran : Kewarganegaraan
Pokok bahasan : Sistem politik
Sub pokok bahasan : Pengembangan demokrasi di Indonesia, sistem
Politik demokrasi Pancasila
Waktu : 2 x 45 menit
Putaran :2
A. KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu menganalisis dan merespon sisten politik
B. INDIKATOR PENCAPAIAN
Siswa mampu menunjukkan sikap positif terhadap pengembangan demokrasi di
Indonesia dan mengapresiasi sistem politik demokrasi Pancasila.
D. PENGALAMAN BELAJAR
Dalam kegiatan pembelajarn siswa akan dapat :
1. Merumuskian pengertian, teori terbentuknya negara, unsur terbentuknya
negara, fungsi dan tujuan negara Indonesia
2. Kecakapan hidup : meenggali informasi, mengambil keputusan, kesaaran
eksistensi diri, kesadaran potensi diri.
E. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model : Model pembelajaran cooperative learning.
2. Metode : Student facilitator and explaining, diskusi, informasi.
F. SUMBER PEMBELAJARN
1. Buku Siswa
2. LKS
3. Artikel
60
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Pembelajaran Waktu
Pendahuluan :
1 a. Guru memotivasi siswa 5 menit
b. Guru menyampaikan tujuan khusus pembelajaran
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa
b. Guru membagikan tugas yang akn digunakan untuk kegiatan
belajar pada masing-masing kelompok
c. Tiap kelompok menapat 5 soal dan setiap siswa mengerjakan
secaraa individu sesuai dengan nomor yang diterima
2 70 menit
d. Siswa yang mengerjakan soal dengan nomor yang sama
berkumpul untuk mengadakan diskusi (kelompok ahli)
e. Dari kelompok ahli siswa kembali ke kelompoknya untuk
menyampaikan hasilnya
f. Presentasi hasil kerja kelompok
g. Guru membimbing sisewa untuk menyimpulan hasil kegiatan
yang telah dilakukan
Penutup
a. Guru membimbing siswa merangkum hasdil kegiatan belajar
3 15 menit
yang telah dilakukan.
b. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-sola evaluasi.
61
Lampiran 3
RENCANA PEMBELAJARAN 3
Satuan pendidikan : SD Negeri 037 Tarakan
Mata pelajaran : Kewarganegaraan
Pokok bahasan : Sistem politik
Sub pokok bahasan : Berpolitik yang sesuai aturan, pelaksanaan
demokrasiPancasila dalam pengambilan keputusan
Waktu : 2 x 45 menit
Putaran :3
A. KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu menganalisis dan merespon sistem politik.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN
Siswa mampu menunjukkan berpolitik ynag sesuai dengan aturan,
mendemonstrasikan demokrasi Pancasila alam pengambilan keputusan.
D. PENGALAMAN BELAJAR
Dalam kegiatan pembelajarn siswa akan dapat :
1. Menjabarkan perilaku politik yang sesuai dengan aturan.
2. Menjabarkan pelaksanaan demokrasi Pancasila.
E. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model : model pembelajaran cooperative learning.
2. Metode : student facilitator and explaining, diskusi, informasi.
F. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku siswa
2. LKS
3. Artikel
62
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Pembelajaran Waktu
Pendahuluan :
1 a. Guru memotivasi siswa 5 menit
b. Guru menyampaikan tujuan khusus pembelajaran
Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa
b. Guru membagikan tugas yang akn digunakan untuk kegiatan
belajar pada masing-masing kelompok
c. Setiap kelompok menapat 5 soal dan setiap siswa mengerjakan
secaraa individu sesuai dengan nomor yang diterima
2 70 menit
d. Siswa yang mengerjakan soal dengan nomor yang sama
berkumpul untuk mengadakan diskusi (kelompok ahli)
e. Dari kelompok ahli siswa kembali ke kelompoknya untuk
menyampaikan hasilnya
f. Presentasi hasil kerja kelompok
g. Guru membimbing sisewa untuk menyimpulan hasil kegiatan
yang telah dilakukan
Penutup
a. Guru membimbing siswa merangkum hasdil kegiatan belajar
3 15 menit
yang telah dilakukan.
b. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-sola evaluasi.
63
Lampiran 4
Petunjuk
Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
1 Pelaksanaan
B. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
C. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2 Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
3. Membimbing siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok.
4. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan.
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan /menemukan konsep.
C. Pentup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
1. Antusiasme kelas
III
2. Guru Antusias
Keterangan :
1. Kurang baik Tarakan, November 2021
2. Cukup baik Pengamat
3. Baik
4. Sangat baik
64
Lampiran 5
Nama Guru :
( Sri Wahyuni )
65
Lampiran 6
Keterangan:
Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata rata
rata rata
Prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata rata
66
Lampiran 7
Keterangan:
Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata rata
rata rata
prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata rata
67
Lampiran 8
Keterangan:
Jumlahhasilpengama tan
Rata-rata (x) x 100%
jumlahrata rata
rata rata
prosentase rata-rata (%) = x 100%
jumlahrata rata
68
Lampiran 9
Nilai Nilai
No. Kel. Nama Ket. No. Kel. Nama Ket.
UH I UH I
1 Amel 7 T 20 Ruliansyah 8 T
2 Amel 6 TT 21 M. Syukur 7 T
I V
3 Angkasa 7 T 22 M. Syukur 7 T
4 Angkasa 6 TT 23 Novitasari 6 TT
5 Cikha Cerista 7 T 24 Novitasari 7 T
6 Cikha Cerista 8 T 25 Zulaika 8 T
7 Arunk ramadhan 6 TT 26 Zulaika 6 TT
II VI
8 Arunk ramadhan 7 T 27 Elvina 7 T
9 Dini andrini 7 T 28 Elvina 7 T
10 Dini andrini 6 TT 29 Rosita 6 TT
11 Cikha Cerista 7 T 30 Rosita 7 T
12 Cikha Cerista 7 T 31 …………… 7 T
13 III M. Zakaria 7 T 32 VII …………… 6 TT
14 M. Zakaria 6 TT 33 …………… 7 T
15 Siti Amina 7 T 34 …………… 6 TT
16 Siti Amina 7 T 35 …………… 8 T
17 Zahara 7 T 36 …………… 7 T
IV VII
18 Zahara 7 T 37 …………… 6 TT
19 Ruliansyah 6 TT 38 …………… 7 T
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 26
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 12
Skor Maksimal Ideal : 380
Skor Tercapai : 258
Rata-rata skor tercapai : 6,79
Prosentase ketuntasan : 68,42%
69
Lampiran 10
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 31
Jumlah siswa yang tidak tuntas :7
Skor Maksimal Ideal : 380
Skor Tercapai : 277
Rata-rata skor tercapai : 7,29
Prosentase ketuntasan : 81,58%
70
Lampiran 11
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 36
Jumlah siswa yang tidak tuntas :2
Skor Maksimal Ideal : 380
Skor Tercapai : 303
Rata-rata skor tercapai : 7,97
Prosentase ketuntasan : 94,74%
Kelompok yang mendapat hadiah kelompok I dengan nilai kelompok tertinggi 6,17
71