Anda di halaman 1dari 60

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI


DENGAN DITERAPKANNYA METODE INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VII DI SMP PLUS AL-MALIKI

Disusun untuk memenuhi tugas PPL pada PPG dalam Jabatan 2022
LPTK IAIN PONOROGO

Dosen Pengampu: Dr. Sugiyar, M.Pd.I.

disusun Oleh:

Fadlilatun Ni’mah, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


LPTK IAIN PONOROGO
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah
SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik.
Alhamdulillah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI DENGAN DITERAPKANNYA
METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII DI SMP PLUS
AL-MALIKI” dapat
diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan / Ketua LPTK IAIN Ponorogo yang telah memberikan ijin serta
dukungan secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan PPG Dalam
Jabatan 2022.
2. H. Mukhlison Effendi, M.Ag., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK IAIN
Jember yang telah memberikan layanan dan fasilitas dalam menempuh
kegiatan PPG Dalam Jabatan 2022 ini.
3. Dr. Sugiyar, M.Pd.I. selaku dosen pengampu Penelitian Tindakan Kelas yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan
PTK ini.
4. Suwarno, S.Pd.I, selaku Kepala SMP Plus Al-Maliki
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2022 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan peneitian kami. Penulis
berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terkait.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Batasan Masalah................................................................................................5
D. Tujuan Penelitian...............................................................................................5
E . Manfaat Penelitian............................................................................................6
F. Definisi Operasional Variabel...........................................................................6
G. Kerangka Pemikiran..........................................................................................6
H. Hipotesis Tindakan............................................................................................7

B A B I I K AJ I A N P U ST AK A
A. Kajian Terdahulu.................................................................................................8
B. Kajian Teori.........................................................................................................9
1. Prestasi Belajar..............................................................................................9
a) Pengertian Prestasi Belajar......................................................................9
b) Tipe-Tipe Prestasi Belajar.......................................................................9
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar...............................13
2. Metode Pembelajaran..................................................................................14
a) Definisi Metode Pembelajaran..............................................................14
b) Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam
Memilih Metode Pembelajaran.............................................................16
3. Metode Index Card Match..........................................................................17
a) Pengertian Index Card Match................................................................17
b) Variasi Metode Index Card Match........................................................18
c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match........................18

iii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................................21
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................21
C. Subyek Penelitiam.............................................................................................22
D. Instrumen Penelitian..........................................................................................22
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................23
F. Teknik Analisis Data.........................................................................................24
G. Indikator Keberhasilan......................................................................................25

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA


A. Deskripsi Data...................................................................................................26
B. Analisis Data Per Siklus....................................................................................26
1) Siklus 1........................................................................................................26
1. Tahap Perencanaan (Planning)..............................................................26
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)..................................................26
3. Tahap Pengamatan (obsservasi)............................................................27
4. Refleksi (Reflecting)...........................................................................
2) Siklus 2.....................................................................................................
1. Tahap Perencanaan (Planning)...........................................................
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ..............................................
3. Tahap Pengamatan (obsservasi).........................................................
4. Refleksi (Reflecting)...........................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran dan Tindak Lanjut ...............................................................................
C. Penutup...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang dikerjakan. KBBI

(1997:787) Jadi prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh siswa selama

berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Pada

umumnya prestasi belajar disekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada

siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang

telah disampaikan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan

yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai aktivitas dalam belajar.

Djamarah (1994:23). Prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaan

kemampuan para siswa sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pembelajaran

tertentu, karena pada dasamya setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran baik guru sebagai pengajar maupun oleh siswa sebagai pelajar

bertujuan untuk mencapai prestasi yang

setinggi-tingginya.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan

dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami,

menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan

kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat. Aat Syafaat (2008:11-16).

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru

sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang

peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi

lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

1
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah

yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu

guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik

sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang

dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya

adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara

langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta

keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru

sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara atau metode mengajar yang baik

dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-

konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Nana Sudjana

(2000:76) Oleh karena itu Peranan metode mengajar adalah merupakan hal yang

sangat penting dalam proses belajar mengajar karena metode dapat juga dikatakan

sebagai faktor penentu dalam keberhasilan mencapai tujuan yang ingin dicapai

dalam proses belajar mengajar di sekolah. Guru sebagai informan dalam proses

belajar mengajar, hendaknya menguasai beberapa metode mengajar yang sesuai

dengan pokok pembahasan yang akan disajikan karena dengan menggunakan

metode yang sesuai akan menghasilkan lancarnya proses belajar mengajar dan

secara otomatis prestasi belajar siswa akan meningkat.

Berhubungan dengan metode pembelajaran, metode adalah cara yang

digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas

sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun

2
Metode

3
Index Card Match adalah strategi pembelajaran dengan cara mencari pasangan kartu

Rahayu, Astining (2013:992). Cara ini memungkinkan peserta didik untuk

berpasangan dan memberi parnyataan kuis pada temannya. Index card Match adalah

strategi pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk bekerja sama dan dapat

meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang dipelajari dengan

cara yang menyenangkan. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu

belajr aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerja sama kelompok

kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi

Situmorang, Putri Cahaya (2016: 116).

Pada pembelajaran biasanya guru Pendidikan Agama Islam di SMP Plus Al-

Maliki menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Mungkin

siswa merasa kurang tertarik dengan metode tersebut, sehingga pembelajaran

terlihat membosankan dan prestasi belajar siswa juga kurang maksimal. Dalam

pembelajaran siswa membutuhkan sesuatu yang dapat menarik minat belajar mereka

supaya prestasi belajarnya meningkat. Oleh karena itu guru membutuhkan variasi

metode dalam teknik penyajian, supaya kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih

menarik dan tidak membosankan. Dalam menyikapi permasalahan ini, penulis

bermaksud menerapkan metode index card match dalam pembelajaran PAI siswa

kelas VII di SMP Plus Al-Maliki.

Sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode index

card match merupakan salah satu metode untuk menciptakan pembelajaran menjadi

lebih aktif. Index card match adalah suatu cara yang cukup menyenangkan lagi

aktif, digunakan untuk mengulang materi pelajaran yang telah diberikan

sebelumnya. Namun demikian materi baru pun tetap dapat diajarkan dengan

metode ini dengan

4
catatan siswa diberi topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika

masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Mel Silberman (2007:240)

Proses penerapan metode index card match cukup mudah, yaitu dengan

langkah awal gura membuat potongan kartu sebanyak jumlah siswa, sebagian kartu

berisi pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari dan sebagian kartu lagi

berisi jawaban dari pertanyaan tersebut, kemudian semua kartu dikocok dan

dibagikan kepada seluruh siswa, dan selanjutnya guru mengintruksikan agar

masing-masing siswa mencari pasangan kartu tersebut.

Dalam pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, siswa harus lebih

aktif, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya. Salah satu alasan

menggunakan metode ini adalah karena dalam pembelajaran banyak materi yang

membutuhkan pemahaman bagi siswa agar para siswa dapat meninjau materi

pelajaran yang telah dipelajari.

Atas dasar pemikiran di atas dapat dikatakan betapa pentingnya metode

pembelajaran index card match, karena dapat digunakan oleh guru dalam membantu

siswa mereview materi yang telah dipelajari, dan terutama diharapkan mampu

meningkatkan prestasi belajar PAI. Untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana

penggunaan metode index card match di SMP Plus Al-Maliki. penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul "Peningkatan Prestasi Belajar PAI dengan

Diterapkannya Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII di SMP Plus Al-

Maliki". Dengan menggunakan metode Index Card Match diharapkan prestasi

belajar Siswa Kelas VII dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam

akan lebih meningkat dibandingkan dengan pembelajaran PAI yang menggunakan

metode biasanya.

5
B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya

sebagi berikut:

1. Bagaimana penerapan metode index card match terhadap peningkatan prestasi

belajar PAI pada siswa Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki ?

2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar PAI dengan diterapkannya metode index

card match pada siswa Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki ?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki

Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan “dengan ilmu pengetahuan

semuanya menjadi lebih mudah” dengan mengartikan Q.S. Ar-Rahman : 33 dan

Q.S. Al-Mujadalah : 11

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui penerapan metode metode index card match terhadap peningkatan

prestasi belajar PAI pada siswa Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki

2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar PAI setelah diterapkannya metode index

card match pada siswa Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki.

6
E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran PAI dengan.

metode index card match

2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan

metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah

satu alternative cara pembelajaran PAI pada siswa dengan pemanfaatan metode

pengajaran dalam mencapai tujuan intruksional.

F. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu

didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Prestasi belajar adalah:

Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah

siswa mengikuti pelajaran.

2. Metode index card match adalah :

Metode pembelajaran index card match atau pencocokan kartu indeks adalah

suatu metode pembelajaran dengan cara siswa mendapat sepotong kartu yang

berisi soal dan siswa tersebut mencari kartu lain yang berisi jawaban yang sesuai

dengan soal yang diperolehnya Yatim, Riyanto (2009:112)

G. Kerangka Pemikiran

Berbagai jenis-jenis metode proses belajar mengajar yang ada masing-

masing memiliki kelebihan dan kekurangan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa, oleh
7
karena itu metode index card match sangatlah penting untuk siswa mereview materi

yang telah dipelajari, dan terutama diharapkan mampu meningkatkan prestasi

belajar PAI. supaya kemampuan ini berkembang maka pembelajaran harus menjadi

lingkungan interaktif antara siswa dengan guru, sehingga proses belajar mengajar

bisa tercapai dan memuaskan.

H. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diajukan.

Berdasarkan pemaparan diatas maka hipotesis tindakannya yaitu “Ada Peningkatan

Prestasi Belajar PAI Setelah Diterapkannya Metode Index Card Match Pada Siswa

Kelas VII di SMP Plus Al-Maliki.”.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Terdahulu

Dalam mempersiapkan penelitian ini, penulis terlebih dahulu mempelajari

beberapa kajian dari penelitian terlebih dahulu yang relevan. Penelitian ini sebagai

bahan perbandingan, diantaranya adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah dengan judul "Pengaruh

Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar

PAI Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di SMK Negeri 8 Jakarta)".

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode Index Card Match yang

diterapkan pada kelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

secara signifikan pada pembelajaran PAI. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan metode Index Card Match lebih

tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode

konvensional yakni hasil rata-rata kelas eksperimen > kelas kontrol (80.3 >

75.3) serta diperoleh nilai t hitung > t tabel (2.02 > 2.00).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Amalina Nisail Fikriyah dengan judul

"Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Teknik Index Card Match

terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa (Quasi Eksperimen)". hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan teknik Index Card

Match dalam pembelajaran bahasa Arab pada pokok bahasan usrotii,

menghassilkan t hitung sebesar 5,18 dan t tabel 1,66.52

9
Berdasarkan beberapa kajian penelitian yang relevan peneliti akan

menfokuskan penelitian dengan variabel pertama yaitu metode Index Card Match,

terhadap variabel kedua yaitu Prestasi Belajar PAI terdapat perbedaan dalam

bahasan kajian teori yaitu Hasil Belajar PAI, adapun perbedaan penelitian lainnya

yaitu dalam hal materi pelajaran, tujuan penelitian serta lokasi yang akan diteliti.

Selain itu penelitian ini dilakukan pada tempat dan obyek yang berbeda.

B. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a) Pengertian Prestasi Belajar

Setiap akhir dari proses belajar mengajar selalu ada hasi belajar yang

dicapai oleh siswa yang disebut dengan prestasi belajar. Menurut kamus besar

Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil sesuatu yang telah dicapai. KBBI

(2014:262) Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh individu setelah

mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar yang

ditampilkan dengan nilai atau angka dibuat guru berdasarkan pedoman

penilaian pada masing-masing siswa berbeda, berdasarkan tingkat penguasaan

kompetensi yang telah ditetapkan. Prestasi belajar merupakan ukuran

keberhasilan yang di peroleh siswa selama proses belajarnya.

b) Tipe-Tipe Prestasi Belajar

Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif

dan psikomotor. Oleh karena itu ketiga aspek di atas juga harus menjadi

indikator prestasi belajar.

1
1) Tipe Prestasi Belajar Kognitif

Tipe-tipe prestasi belajar kognitif mencakup tipe prestasi belajar

pengetahuan hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Pengetahuan hafalan merupakan terjemah dari kata "knowledge"

meminjam istilah Bloom. Pengetahuan ini mencakup aspek-aspek faktual

dan ingatan (sesuatu yang harus diingat kembali), seperti masalah-masalah

tauhid, Alquran, hadits, materi pelajaran ibadah dan lain-lain, lebih

menuntut hafalan. Tuntutan akan hafalan, karena dari sudut respons siswa,

pengetahuan itu perlu dihafal atau diingat agar dapat dikuasai dengan baik.

Tipe prestasi belajar pengetahuan merupakan tingkatan tipe prestasi

belajar yang paling rendah. Namun demikian, tipe prestasi belajar ini

penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe-tipe

prestasi belajar yang lebih tinggi. Tohirin (2005:151)

Tipe prestasi belajar "pemahaman" lebih tinggi satu tingkat dari tipe

prestasi belajar "pengetahuan hafalan". Pemahaman memerlukan

kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Ada tiga

macam pemahaman yaitu, pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan

memahami makna yang terkandung di dalamnya, pemahaman penafsiran

yakni mampu membedakan dua konsep yang berbeda, dan pemahaman

ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan

tersurat, meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.

Tipe prestasi belajar penerapan merupakan kesanggupan

menerapkan dan mengabstraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam

situasi yang baru. (Tohirin (2005:152)

1
Tipe prestasi belajar analisis merupakan kesanggupan memecahkan,

menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti. Analisis merupakan tipe belajar yang kompleks, yang

memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan

pemahaman dan aplikasi. Sintesis merupakan lawan analisis, analisis

tekanannya adalah pada kesanggupan menguraikan suatu integritas yang

bermakna, sedangkan pada sinstesis adalah kesanggupan menyatukan unsur

atau bagian-bagian menjadi satu integritas. Sintesis juga memerlukan

pemahaman, hafalan, aplikasi dan analisis.

Tipe prestasi belajar evaluasi merupakan kesanggupan memberikan

keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgment yang dimilikinya dan

kriteria yang digunakannya. Tipe prestasi belajar ini dikategorikan paling

tinggi, mencakup semua tipe prestasi belajar yang telah dijelaskan

sebelumnya. Tohirin (2005:153)

2) Tipe Prestasi Belajar Bidang Afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, sikap seseorang

bisa diramalkan perubahan-perubahannya, apabila seseorang telah

menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Tipe prestasi belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian terhadap

pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan

belajar dan lain lain.

Tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar

mencakup: pertama, receiving atau attending, yakni kepekaan dalam

menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa. Kedua, responding

atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus

1
yang

1
datang dari luar. Ketiga, valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan

penilaian dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Keempat,

organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.

Kelima, karakteristik dan internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang memengaruhi pola

kepribadian dan prilakunya.

3) Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotor

Tipe perestasi belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk

keterampilan dan kemampuan bertindak seseorang. Adapun tingkat

keterampilan itu meliputi: (1) gerakan refleks (keterampilan pada gerakan

yang sering tidak disadari karena sudah menjadi kebiasaan), (2)

keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, (3) kemampuan perspektual

termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik

dan lain-lain, (4) kemampuan di bidang fisik seperti kekuatan,

keharmonisan dan ketepatan, (5) gerakan-gerakan yang berkaitan dengan

skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang

kompleks, dan (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non

decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Tohirin (2005:154 )

Dalam penelitian ini, metode index card match hanya dibatasi pada prestasi

belajar bidang kognitif, karena hanya fokus pada aspek pengetahuan, pemahaman

dan dalam penilaian keberhasilan metode tersebut diukur dengan tes penilaian hasil

belajar.

1
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang di peroleh siswa

selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh beberapa faktor yang

saling berkaitan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sisiwa mencangkup:

“faktor internal dan faktor eksternal”. Sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu, kecakapan, minat,

bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta

kebiasaan siswa. Salah satu hal penting yang perlu ditanamkan dalam diri

siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya.

Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau

tidak suka terhadap materi yang dipelajari. Demikian pula pengelompokan

siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahaman

harus dengan perantara visual, verbal, atau harus dibantu dengan

alat/media.

2) Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah lingkungan fisik

dan non fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar seperti riang, gembira,

menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program

sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan

pembelajaran, dan teman sekolah. Maka dalam proses belajar rmengajar

guru harus dapat memberikan kepada siswa struktur dari mata pelajaran

tersebut, murid harus mempelajari prinsip-prinsip itu sehingga terbentuklah

suatu disiplin. Yatim Riyanto (2010:13)

1
2. Metode Pembelajaran

a) Definisi Metode Pembelajaran

Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan

cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai

sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan. KBBI (2007: 740)

Metode dapat diartikan juga sebagai cara-cara atau langkah yang

digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang

disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan

prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu terkait. Abuddin

Nata (2009:176)

Menurut M. Arifin metode ialah sarana dalam menyampaikan materi

pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode suatu materi pelajaran

tidak dapat berproses secara efisien dan efektif dalam kegiatan belajar mengajar

menuju tujuan pendidikan. M. Arifin (2003:144)

Sedangkan menurut Slameto, metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Slameto (2010:82) Metode juga

diartikan sebagai upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun

dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Dengan kata lain metode adalah cara yang dapat digunakan untuk

melaksanakan strategi. Wina Sanjaya (2006:126)

1
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa metode ialah sarana yang

digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang

tersusun dalam kurikulum untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan pembelajaran menurut Gagne dalam bukunya Principles of

Instructional Design yang dikutip oleh Eveline dan Hartini menyatakan bahwa

pembelajaran adalah seperangkat peristiwa peristiwa eksternal yang dirancang

untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Eveline

Siregar (2010:12)

Menurut Yudhi Munadi, kata pembelajaran dipakai sebagai padanan kata

instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada

pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas formal,

namun pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak

dihadiri guru secara fisik. karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan

adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi

sumber sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa itulah yang

disebut pembelajaran. Yudhi Munadi (2008:4)

Menurut Abuddin Nata, dalam bukunya Perspektif Islam tentang Strategi

Pembelajaran bahwa metode pembelajaran memiliki kedudukan yang amat

strategis dalam mendukung keberhasilan pembelajaran. Itulah sebabnya para

ahli pendidikan sepakat, bahwa seorang guru yang ditugaskan mengajar di

sekolah, haruslah guru yang professional, yaitu guru yang antara lain ditandai

oleh penguasaan yang prima terhadap metode pengajaran. Melalui metode

pembelajaran, mata pelajaran dapat disampaikan secara efisien, efektif dan

terstruktur dengan baik, sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perkiraan

dengan tepat. Abuddin Nata (2009:176-177)

1
Jadi kesimpulannya, metode pembelajaran merupakan cara yang harus

dimiliki seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa

secara efektif, efisien dan terstruktur dengan baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal.

b) Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Metode

Pembelajaran.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap metode memiliki kelebihan

dan kekurangan. Namun demikian metode hanyalah cara atau langkah-langkah,

sedangkan keberhasilannya bergatung kepada guru yang menggunakannya.

Sebuah metode akan menjadi efektif apabila digunakan dengan

mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut:

1) Faktor Tujuan dan Bahan Pelajaran

Setiap proses pendidikan atau pembelajaran tentu memiliki target

tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif, afektif atau

psikomotorik. Perbedaan tujuan ini menghendaki adanya perbedaan metode

yang digunakan. Abudin Nata (2009:199) Memilih metode juga harus

menyesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, karena dengan

metode yang tepat akan menjadikan proses belajar menyenangkan dan

materi yang diajarkan sampai kepada siswa dengan baik.

2) Faktor Peserta Didik

Dalam memilih metode harus disesuaikan dengan latar belakang

peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki kecerdasan, bakat,

minat, hobi dan kecenderungan yang berbeda. Demikian pula, perbedaan

tingkat usia anak didik menyebabkan terjadinya perbedaan sikap kejiwaan.

1
3) Faktor Lingkungan

Perbedaan lingkungan harus pula menjadi pertimbangan dalam

menetapkan metode pengajaran, lingkungan sekolah, perpustakaan,

laboratorium dan sebagainya.

4) Faktor Alat dan Sumber Belajar

Setiap metode menghendaki alat dan sumber yang berbeda-beda, oleh

karena itu penggunaan metode pembelajaran juga dapat dipengaruhi oleh

ketersediaan alat dan sumber belajar yang dimiliki oleh sekolah. Namun

sebagai guru yang professional harus bisa memanfaatkan alat dan sumber

belajar yang ada di sekitarnya.

5) Faktor Kesiapan Guru

Penggunaan setiap metode menuntut wawasan, keterampilan dan

pengalaman guru yang akan menerapkannya. Abudin Nata (2009:201)

Karena sebagus apapun metodenya jika guru yang menyampaikan kurang

menguasai maka hasilnya tidak akan optimal.

3. Metode Index Card Match

a) Pengertian Index Card Match (Pencocokan Kartu Index)

Metode ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau

ulang materi pelajaran. Dengan cara guru memancing kreatifitas siswa dengan

menggunakan media. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan

memberi pertanyaan kuis kepada temannya. Melvin L. Silberman (2013:250)

Metode Index Card Match merupakan salah satu metode mengajar

yang dikembangkan oleh Dr. Melvin L Silberman, ia adalah guru besar kajian

psikologi pendidikan di Tempel University, dengan spesialisasi psikologi

1
pengajaran. Lulusan Brandeis University ini memiliki Gelar A.M. dan Ph.D di

bidang psikologi pendidikan dari Universitas Chicago, di samping reputasi

internasionalnya dalam bidang proses belajar aktif.

Metode ini merupakan sekumpulan dari buku 101 strategi

pembelajaran aktif (Active Learning), metode tersebut bisa digunakan untuk

membantu siswa dalam meninjau ulang materi pelajaran yang telah

disampaikan dan juga menghilangkan kejenuhan.

b) Variasi Metode Index Card Match

Penerapan metode Index Card Match dapat juga dilakukan dengan

mengembangkan berbagai inovasi sehingga proses pembelajaran menjadi

lebih hidup dan bermakna. Adapun variasi yang dapat digunakan antara lain:

1) Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan beberapa kata yang

dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang

hilang itu, misalnya, "Tujuan Allah...adalah untuk memudahkan hamba-

Nya. (membolehkan menjamak).

2) Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa

kemungkinan jawabannya. Misalnya,"syarat-syarat apa sajakah yang

membolehkan menjamak shalat?". Cocokkan kartu-kartu itu dengan

kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan

memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk

mendapatkan beberapa jawaban dari siswa lain. Melvin L. Silberman

(2013:251)

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match

Setiap metode yang digunakan dalam pengajaran hampir dapat

dipastikan mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing.

2
Demikian juga metode Index Card Match memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan diantaranya:

Kelebihan metode Index Card Match ini adalah:

1) Memicu siswa untuk belajar aktif.

2) Menjadikan siswa tidak jenuh karena mereka belajar sambil bermain.

3) Siswa dapat terlibat pembelajaran. Secara langsung dalam proses

4) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

5) Membantu siswa lebih mudah memahami pelajaran.

6) Melatih siswa untuk berinteraksi dengan baik kepada sesama teman.

7) Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi.

Kekurangan metode Index Card Match ini adalah:

1) Menuntut guru kreatif dalam membuat kartu dan isinya (soal dan jawaban)

disesuaikan dengan kemampuan siswa.

2) Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembelajaran.

3) Mengganggu kelas lain karena suasana kelas menjadi gaduh saat siswa

mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang.

4) Siswa yang mendapat kartu jawaban merasa kesulitan mencari kartu soal

yang tepat.

5) Tidak dapat mengimplementasikan KI 4. yaitu pada tahap keterampilan.

2
Untuk penggunaan metode Index Card Match secara baik perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1) Dalam menerangkan pelajaran hendaknya digunakan kata-kata yang

sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh para siswa.

2) Gunakan waktu secara efektif dan efisien.

3) Adakan rekapitulasi dan ulang kembali rumusan-rumusan yang dianggap

penting. Yang dimaksud rekapitulasi disini adalah mengingat kembali

dengan contoh-contoh, keterangan keterangan, fakta-fakta, dan

sebagainya.

2
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK),


yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh
seorang atau sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan
tersebut.
Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan refleksi yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan rasional atau menggunakan konsep teori yang mantap
dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memcahkan masalah
yang terjadi atau untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan
masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. Suhrsimi Arikunto (2014:72)
Secara ringkas Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana seorang atau
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka,
dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu tindakan
perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan
dilakukan secara praktis atau dapat dilakukan dalam praktek pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan
siklus PTK sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VII di SMP Plus
Al-Maliki dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak.
2. Waktu Penelitian.
Penelitian Siklus I dilaksanakan bulan Juni 2022, dan Siklus II dilaksanakan
pada bulan Juli 2022 Siklus PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan siswa dalam
memahami materi.

2
C. Subyek Penelitian

Karakteristik sebagai berikut :


1. Nama Sekolah : SMP Plus Al-Maliki
2. Alamat sekolah : Jl. Hartono No.08 Ledok Wetan Bojonegoro
3. Kelas : VII

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar Siswa pada pembelajaran PAI
melalui metode Index Card Match, penulis melaksanakan penelitian di kelas VII
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Siklus I :

1. Perencanaan (Planning)

a) Guru mensosialisasikan mengenai model pembelajaran menggunakan


metode Index Card Match pada siswa kelas VII.
b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), pada mata
pelajaran PAI yang akan berfokus pada materi pelajaran yang akan di bahas.
c) Menyiapkan lembaran observasi untuk mencatat aktivitas belajar siswa dan
kegiatan guru selama pembelajaran sedang berlangsung.
d) Menyiapakan jenis alat peraga yang telah dicantumkan dalam rencana
pembelajaran ( RPP ).
2. Pelaksanaan (Acting)
a) Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya kegiatan pembelajaran
dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

2
3. Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan Metode Index Card Match, siswa yang menjadi sampel penelitian
dikelompokkan sehingga bisa dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru yang
lain.
4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian, setelah selesai
melaksanakan metode Index Card Match. Evaluasi dilakukan kepada siswa yang
melakukan kesalahan dalam melaksanakan metode dengan cara memberi
motivasi tentang pentingnya pelajaran PAI, manfaat dan lain sebagainya dengan
harapan mereka akan mengerjakan atau mengamalkan pelajarannya dengan baik
dan benar.

Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan siklus
pertama.
2. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi hasil siklus pertama
3. Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa.
4. Refleksi (Reflecting)
Melaporkan hasil dari pengamatan siklus II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data


atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu :
1. Observasi/pengamatan langsung
Observasi langsung dilakukan pada saat siswa-siswi melakukan kegiatan
belajar di kelas.

2
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil
belajar PAI, yang diperoleh melalui tes tulis oleh Siswa-siswi Kelas VII.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan selama proses pembelajaran


berlangsung, setelah data data tersebut terkumpul, peneliti melakukan penyimpulan
dan penganalisisan data. Dan pada dasarnya pengumpulan data dilakukan setiap kali
siklus penelitian tindakan kelas.
Analisis data yang akan dilakukan antara lain :
1) Analisis Data Lembar Observasi Pembelajaran PAI
Hasil observasi keterlaksanaannya RPP dan aktivitas belajar peserta didik
dianalisis dengan rumus sebagai berikut.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 X 100 %
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Kriteria tingkat keberhasilan


No Persentase Kriteria
1 80 - 100% Sangat Baik
2 60 - 79 % Baik
3 40 - 59 % Cukup
4 20 - 39 % Kurang
5 < 30 % Kurang Sekali

2) Analisis Data Lembar Observasi Siswa


Hasil observasi siswa tentang aktivitas belajar siswa, menggunakan rumus
sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 X 100 %
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Kriteria ketercapaian aktivitas siswa


No Persentase Kriteria
1 80 - 100% Sangat Baik
2 60 - 79 % Baik
3 40 - 59 % Cukup
4 20 - 39 % Kurang
5 < 30 % Kurang Sekali

2
(a) Ketuntasan Individual
Setiap peserta didik dalam proses pembelajaran dinyatakan tuntas
apabila memperoleh nilai dengan kriteria ketuntasan Minimum (KKM)
yaitu ≥ 70. Untuk menganalisis skor nilai yang diperoleh peserta didik,
maka rumus yang digunakan sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


Nilai =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 X 100 %
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Nilai Hasil Ketuntasan Belajar Siswa. Purwanto (2012:207)


No Angka Predikat Keterangan
1 80 - 100 Sangat Baik Tuntas
2 71 - 80 Baik Tuntas
3 51 - 70 Cukup Tidak Tuntas
4 31 - 50 Kurang Tidak Tuntas
5 0 - 30 Kurang Sekali Tidak Tuntas

(b) Ketuntasan Klasikal


Nilai evaluasi diperoleh setelah melakukan tindakan kelas,
kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal. Rumus yang digunakan untuk menhitung nilai ketuntasan
klasikal (KK) peserta didik adalah sebagai berikut :
𝑋
Kk = X 100
𝑍
Ket :
Kk = Ketuntasan Klasikal
X = Siswa yang tuntas belajar secara individu (≥70)
Z = Jumlah Peserta didik
Dalam satu kelas, dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi
pelajar yang diajarkan, apabila ketuntasan mencapai ≥ 80%

G. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan dalam poenelitian ini dikatakan tecapai


apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran PAI Bab 6 menggunakan metode Index Card Match ditandai
dengan presentase hasil belajar mencapai 70%.

2
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Data
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.
Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, terdapat data kualitatif dan data
kuantitatif,
Karena hasil kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan data kuantitatif diperoleh
melalui tes yang diberikan. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan
rumus-rumus yang telah ditentukan.

B. Analisa Data Per Siklus


1) Siklus I
Siklus I ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Juni 2022, dengan satu
kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x40 menit.
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam pelaksanaan tindakan.
a. Membuat RPP yang sesuai dengan materi.
b. Menyiapkan lembar observasi aktifitas pembelajaran
c. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa
d. Menyusun tes pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
e. Menyiapkan kunci jawaban dari soal tes pilhan ganda tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Planning)


Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
tindakan kelas ini adalah guru memberikan informasi mengenai tujuan dan
manfaat pembelajaran materi tentang mengartikan Q.S. Ar-Rahman : 33 dan
Al-Mujadalah : 11 serta menerapkan apa yang telah direncanakan di dalam
RPP, pada tahap perencanaan dengan menggunakan metode Index Card Match
Sebagaimana perincian pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut :

2
a. Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan Salam dan Berdo’a
untuk memulai sebuah pelajaran. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran
siswa dan memberikan motivasi kepada siswa sebelum masuk kemateri.
b. Kegiatan inti
Guru menyiapkan bahan/alat yang diperlukan dalam melaksanakan
metode Index Card Match, Dalam penerapan metode Index Card Match
siswa diminta untuk meninjau ulang kembali materi yang sudah diajarkan.
Materi dalam penelitian ini adalah mengartikan Q.S. Ar-rahman :33 dan
Q.S. Al-Mujadalah:11 dilanjutkan langkah-langkah berikutnya adalah Guru
memberi setiap siswa satu kartu, separuh kartu berisi potongan-potongan
ayat dan separuhnya berisi artinya, Peserta didik mencari pasangan siswa
yang membawa kartu bertuliskan potongan-potongan ayat tersebut dengan
kartu lain yang berisi tentang arti, begitu pula sebaliknya. Jika sudah
menemukan pasangan, meminta kepada mereka untuk duduk berdekatan.
Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap
pasangan secara bergantian untuk membacakan potongan-potongan ayat
yang diperoleh dengan kartu kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
c. Kegiatan penutup
Guru memerintahkan siswa untuk menyimpulkan hasil materi yang
dibahas. Selanjutnya, guru memberikan evaluasi dengan memberikan soal
tes pilihan ganda, kemudian dikerjakan dalam waktu 15 menit, lalu guru
mengakhiri dan menutup pembelajaran dengan salam serta do’a.

3. Tahap Pengamatan (observasi)


Pada kegiatan yang selanjutnya merupakan tahap observasi sebagaimana
yang dijabarkan dibawah ini :
a. Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP pada aktifitas pembelajaran
Untuk mengetahui hasil observasi aktivitas pembelajaran dapat dilihat dari
table dibawah ini :

2
Siklus I
No Kegiatan Indikator
1 2 3
1. Pendahuluan Keterampilan membuka pelajaran:
a. Menarik perhatian siswa √
b. Membuat apresiasi √

c. Memperhatiakan topik/tujuan

2. Inti Keterampilan menjelaskan materi:


a. Kejelasan √
b. Penggunaan contoh √

a. Penekanan hal penting

Interaksi pembelajaran:
a. Mendorong siswa aktif √
b. Kemampuan mengelola kelas √

c. Memberi bantuan siswa yang √


mengalami kesulitan

Keterampilan bertanya:
a. Penyebaran √
b. Pemindahan giliran √
c. Pemberian waktu bergilir √

Keterampilan memberi penguatan:


a. Penguatan verbal


b. Penguatan non verbal

Keterampilan menggunakan waktu:


a. Memanfaatkan waktu √
secara efektif

b. Memulai dan
mengakhiri pelajaran
sesuai jadwal
3. Penutup Keterampilan menutup pelajaran:
a. Meninjau kembali isi materi √

b. Melakukan tes tertulis dan praktik √

Jumlah 42

Skor Maksimum 54

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik

3
42
X 100 % = 78 %
54
Dari hasil observasi aktifitas pembelajaran pada tabel diatas, dapat
diketahui persentase tingkat keberhasilan aktivitas pembelajaran pada siklus I
mencapai 78% dan dapat dikategorikan baik.

b. Hasil Observasi aktivitas belajar siswa

Pelaksanaan
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Apersepsi

a. Peserta didik bersemangat dan siap dalam √


KBM
b. Partisipasi √

c. Memperhatikan √

d. Membawa buku pelajaran

2. Penerapan metode Index Card Match

a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru √

b. Peserta didik mampu mencari jawaban kartu √

c. Peserta didik mempresentsikan di depan √


kelas

d. Peserta didik aktif di kelas √

e. Peserta didik menyimak temannya √


f. Peserta didik mampu mengintegrasikan hasil-
hasil yang diperoleh selama pembelajaran √
3. Penutup

a. Peserta didik memperhatikan penjelasan √


akhir guru yang diberikan guru

b. Peserta didik meengerjakan soal tes √

Jumlah 34
Skor Maksimum 48

3
Keterangan:

1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

34
X 100 % = 71 %
48

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada tabel


diatas maka dapat diperoleh data pada siklus I mencapai 71%. Dapat
disimpulkan keaktifan secara keseluruhan adalah dengan kriteria masih
baik. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih perlu ditingkatkan
lagi dan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

c. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Index Card Match


Penilaian Hasil Tes Siswa Siklus I
No Nilai Nomor
Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Keterangan
1 5 5 10 10 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
2 10 10 10 0 10 0 10 10 10 10 80 Tuntas
3 5 5 10 0 0 10 10 10 0 10 60 Tidak Tuntas
4 10 10 10 10 0 10 10 0 10 10 80 Tuntas
5 0 5 10 5 10 0 10 0 10 10 60 Tidak Tuntas
6 0 10 10 0 0 0 0 10 10 10 50 Tidak Tuntas
7 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
8 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
9 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas
11 5 5 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas
12 5 5 10 10 10 10 10 10 0 10 80 Tuntas
13 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90 Tuntas
14 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
15 10 0 10 10 10 10 10 10 0 10 80 Tuntas
16 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
17 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90 Tuntas
18 10 0 10 10 0 10 10 10 0 10 70 Tuntas
19 0 10 10 0 10 10 0 10 0 10 60 Tidak Tuntas
20 5 5 0 10 0 10 10 10 0 10 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1500
Rata-rata 75
Persentase Ketuntasan 75 %

3
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa menggunakan metode Index Card Match dari hasil penelitian yang
berupaya meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Plus Al-Maliki
dalam mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Index Card Match
sebesar 75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel rekap hasil belajar
siswa di bawah ini sebgai berikut :

Rekap Hasil Belajar Siwa Sikus I


Siklus Ke- I
Jumlah Siswa 20
Jumlah Siswa Tuntas 17
Jumlah Siswa Tidak tuntas 3
Nilai Rata-rata 75
Persentase Ketuntasan 75 %

Dari tabel rekap hasil tes belajar siswa diatas menunjukkan rata-rata
tes belajar siswa di SMP Plus Al-Maliki dalam mata pelajaran PAI Bab 6
(Dengan Ilmu Pengetahuan Semua menjadi lebih mudah) menggunakan
metode Index Card Match sebesar 75. Siswa memiliki hasil belajar yang
tuntas berjumlah 15 siswa yang presentasenya 75 dan 5 siswa yang
memiliki presentase 25 (secara KKM klasikal belum terpenuhi). Dalam
satu kelas, dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi pelajar yang
diajarkan, apabila ketuntasan mencapai ≥ 80%
Dengan hasil tersebut peneliti perlu melanjutkan ke siklus II untuk
memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I dan memperbaiki hasil
belajar siswa.

3
4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini dilaksanakan dengan mencatat semua temuan

yang muncul pada pembelajaran Siklus I, baik itu kekurangan atau kelebihan.

Peneliti lebih menitikberatkan pada model pembelajaran melalui metode Index

Card Match Adapun kelebihan pada Siklus I adalah sebagai berikut:

1) Memicu siswa untuk belajar aktif.

2) Menjadikan siswa tidak jenuh karena mereka belajar sambil bermain.

3) Siswa dapat terlibat pembelajaran. Secara langsung dalam proses.

4) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

5) Membantu siswa lebih mudah memahami pelajaran.

6) Melatih siswa untuk berinteraksi dengan baik kepada sesama teman.

7) Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi.

Adapun kekurangan pada Siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menuntut guru kreatif dalam membuat kartu dan isinya (soal dan

jawaban) disesuaikan dengan kemampuan siswa.

2) Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembelajaran.

3) Mengganggu kelas lain karena suasana kelas menjadi gaduh saat siswa

mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang.

4) Siswa yang mendapat kartu jawaban merasa kesulitan mencari kartu soal

yang tepat.

3
DAFTAR PUSTAKA

Aat Syafaat, Sohari Sahrani, Muslih, 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam, Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada.

Abuddin Nata, 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Departemen Pendidikan Nasional, 2007 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya :

Usaha Nasional.

Drajat, Zakiah. Dkk. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara

Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia

Hamzah B Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

M. Arifin, 2003. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara

Mel Silberman, 2007 Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani

Melvin L. Silberman, 2013 Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung :

Nusamedia & Nuansa Cendikia

Purwodarminto. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Press.

Purwanto. 2012. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ramayulis, 2004. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia

3
Roestiyah. 1982. DIDAKTIK METODIK. Jakarta : PT Bina Aksara.

Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Slameto, 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda

Karya. Sudirman N, dkk. 1988. Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Karya

Suharsimi Arikunto dkk, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Tohirin, 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Wina Sanjaya, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yudhi Munadi, 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada Press

3
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP PLUS AL-MALIKI Pertemuan ke : 1 dan 2


Mata Pelajaran : PAI & BP Kelas/Semester : VII / 1
Materi Pokok : Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Alokasi Waktu : 2 JP
Menjadi Lebih Mudah 6 x 40 Menit
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 : Menghargai dan menghayati 1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa
ajaran agama yang dianutnya. Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman
dan berilmu.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleran, 2.1 Menghayati perilaku semangat menuntut ilmu sebagai
gotong royong), santun, percaya diri implementasi Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S. al-Mujādilah
dalam berinteraksi secara efektif /58: 11, serta hadis terkait
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami makna Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-
pengetahuan (faktual, konseptual, dan Mujadalah/58:11 serta hadis terkait tentang menuntut
prosedural) berdasarkan rasa ingin ilmu
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1.1 Membaca Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S. al-Mujādilah
dalam ranah konkret (menggunakan, /58: 11 dengan tartil
mengurai, merangkai, memodifikasi, 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S.
dan membuat) dan ranah abstrak al- Mujādilah /58: 11 serta hadis terkait dengan
(menulis, membaca, menghitung, lancar
menggambar, dan mengarang) sesuai 4.1.3 Menyajikan keterkaitan semangat menuntut ilmu
dengan yang dipelajari di sekolah dan dengan pesan Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S. al-
sumber lain yang sama dalam sudut Mujādilah /58: 11
pandang/teori.

Indikator
Pertemuan Pertama
1.1.1 Membiasakan membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan meninggikan derajat orang
yang beriman dan berilmu. (A5)

2.1.1 Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S.
al- Mujādilah /58: 11, serta hadis terkait (A5)
3.1.1 Menganalisis makna Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 serta hadis terkait tentang
menuntut ilmu (C4)
3.1.2 Menjelaskan hukum bacaan al syamsyiah dan al qamariyah dalam Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-
Mu- jadalah/58:11 (C2)

I
Pertemuan Kedua
1.1.2 Membiasakan membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan meninggikan derajat orang
yang beriman dan berilmu. (A5)

2.1.1 Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S.
al- Mujādilah /58: 11, serta hadis terkait (A5)
4.1.1.1 Menunjukkan bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan tartil. (P3)
4.1.2.1 Mendemontrasikan hafalan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan lancar.(P4)
4.1.3.1 Menampilkan contoh perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. arRahman/55:33 dan
Q.S. al-Mujadalah/58:11, serta hadis terkait. (P2)

Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran siswa dapat :
 Membiasakan membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang
beriman dan berilmu dalam kehidupan sehari-hari

 Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S. al-
Mujādilah /58: 11, serta hadis terkait dalam kehidupan sehari-hari

 Menganalisis makna Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan baik


 Menjelaskan hukum bacaan al syamsyiah dan al qamariyah dalam Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.
al-Mu-jadalah/58:11 dengan baik dan benar
Pertemuan Kedua
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran siswa dapat :
 Membiasakan membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan meninggikan derajat orang
yang beriman dan berilmu dalam kehidupan sehari-hari
 Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahmān /55: 33, Q.S. al-
Mujādilah /58: 11, serta hadis terkait dalam kehidupan sehari-hari
 Menunjukkan bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan tartil.
 Mendemontrasikan hafalan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan lancar.
 Menampilkan contoh perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. ar-Rahman/55:33 dan
Q.S. al-Mujadalah/58:11, serta hadis terkait dalam kehidupan sehari-hari
Materi

 Q.S. Ar-Rahman:33
 Q.S. Al-Mujadalah:11
 Hukum bacaan al-syamsiah dan al-qamariyah

Model/Metode/Strategi Pembelajaran Media, Alat, & Sumber Belajar


Pertemuan 1 Media
Pendekatan TPACK Teks Bacaan, PPT, Al-Qur’an Link Vidio Pembelajaran :
Model pembelajaran Discovery Learning https://youtu.be/JT2xNx7ruTM
Metode pembelajaran literasi, diskusi dan Link LKPD :
presentasi
https://www.liveworksheets.com/6-cd18496gn
Pertemuan 2 Alat dan bahan :
Pendekatan TPACK Kertas karton, potongan kartu dan double tape
Model pembelajaran
Direct Instruction, Artikulasi. Sumber Belajar
Metode pembelajaran  Literasi bacaan dapat diakses pada :
Cooperative Script, Presentasi dan Index Card
Match https://docs.google.com/presentation/d/1rj9BBP_M02xCw
OYYhTOwrBq3InMfPKPu/edit?usp=sharing&ouid=10652
7549692105456519&rtpof=true&sd=true

II
 Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs Kelas VII: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi 2017

 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti SMP/MTs Kelas VII: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan. Edisi Revisi 2017

PPK, Literasi, TPACK,


Sintaks 4C (Critical Thingking,
Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Ke-1 Collaboration, Creative
dan Communication ),
HOTs
Pendahuluan ( 15 Menit )
 Guru melakukan pembukaan dengan memberikan PPK
salam, menanyakan kabar(Orientasi)
 Guru mengajak siswa berdoa (Religius)
 Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan,
dan kelengkapan belajar siswa
 Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
(Apersepsi)
 Guru menyampaikan tujuan (Tujuan Pembelajaran)
 Siswa melakukan kegiatan literasi
 Guru menyampaikan motivasi kepada siswa (Motivasi)
 Pembagian kelompok belajar

Inti ( 110 Menit)


1) Pemberian rangsangan  Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan Literasi
(stimulation) untuk memusatkan perhatian pada materi QS Ar- TPACK
Rahman : 33 dan Q.S. Al-Mujadalah : 11. Melalui
PPT, Peserta didik bersama kelompoknya
melakukan pengamatan berkaitan dengan :
 QS. Ar-Rahman 55:33
 QS. Al-Mujadalah 58:11
 Menerapkan ilmu tajwid AL syamsiah dan AL
qamariyah
2)Pernyataan/Identifikasi  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik Critical Thinking
masalah (problem untuk mengidentifikasi aneka pertanyaan yang HOTS
statement) berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan
dijawab melalui kegiatan pembelajaran tentang
Q.S Ar-Rahman:33 dan Q.S Al-Mujadalah:11
 Apa perbedaan AL syamsiah dengan qamariyah?

3) Pengumpulan data (data Collaboration (Kerja


collection);  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok Sama)
untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar
informasi mengenai QS Ar-Rahman dan Al-
Mujadalah serta hadis terkait
 Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan

III
solusi masalah terkait materi pokok. Peserta didik
diarahkan untuk mengumpulkan dan
mengeksplorasi data dari aneka sumber yang akan
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

4) Pengolahan data (data  Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Communication


processing);. secara klasikal, mengemukakan pendapat atas (Komunikasi)
presentasi yang dilakukan tentang QS Ar-Rahman dan
Al-Mujadalah terkait ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan, bertanya atas presentasi yang
dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.

5) Pembuktian  Guru memverifikasi hasil diskusi dan memberikan Creativity


(verification); dan kesempatan kepada peserta didik menemukan (Kreativitas)
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman.

6) Menarik  Guru dan Peserta didik menarik sebuah TPACK


simpulan/generalisasi kesimpulan tentang point-point penting yang Evaluasi
(generalization).
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
 Mengerjakan Tes tertulis Link LKPD :
https://www.liveworksheets.com/6-cd18496gn

Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Ke-2

1 Menyampaikan  Peserta didik memusatkan perhatian pada materi Literasi


kompetensi dan materi Melalui PPT dan mencari bacaan Q.S. ar- TPACK
yang akan dibahas Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 di Al-
Qur’an.
2) Menyampaikan Materi  Guru memberikan contoh cara membaca Q.S. ar- Critical Thinking
Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 dengan
tartil.
 Peserta didik menirukan bacaan Q.S. ar-
Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11
dengan tartil.
 Guru dan Peserta didik mengulang-ulang bacaan
Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:1

3 ) Membentuk Kelompok  Siswa membuat kelompok secara Collaboration (Kerja


berpasangan Sama)
 Peserta didik secara berpasangan mengulang
kembali bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.
al-Mujadalah/58:11 sampai akhirnya dapat
menghafal bacaan tersebut dengan lancar.

4) Presentasi  Secara bergantian setiap kelompok Communication


Mendemontrasikan hafalan Q.S. ar-Rahman/55:33 (Komunikasi)
dan Q.S. al-Mujadalah/58:11 ke depan kelas dan
kelompok yang lain menyimak dengan seksama

IV
5) Game Index Card Match  Guru memberi Setiap siswa satu kartu
 separuh kartu berisi potongan-potongan ayat dan Creativity
separuhnya berisi artinya (Kreativitas)
 Peserta didik mencari pasangan siswa yang TPACK
membawa kartu bertuliskan potongan-potongan
ayat tersebut dengan kartu lain yang berisi tentang
arti, begitu pula sebaliknya
 Jika sudah menemukan pasangan, mintalah
kepada mereka untuk duduk berdekatan.
 Setelah semua siswa menemukan pasangan dan
duduk berdekatan, setiap pasangan secara
bergantian untuk membacakan potongan-potongan
ayat yang diperoleh dengan kartu kepada teman-
temannya yang lain. Selanjutnya soal-soal tersebut
dijawab oleh pasangannya.

6) Menarik Kesimpulan  Guru dan Peserta didik menarik sebuah Evaluasi


kesimpulan.
Penutup ( 15 Menit)
 Siswa bersama guru membuat kesimpulan
/ rangkuman hasil belajar
 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
 Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
 Mengajak semua siswa berdo’a dan salam

Penilaian

Sikap Spiritual Penilaian antar teman/Penilian diri


Sikap Sosial Observasi/Jurnal

Pengetahuan Tes tertulis, Penugasan

Ketrampilan Praktek/Kinerja

Bojonegoro, 19 Juli 2021


Mengetahui :
Kepala SMP Plus Al-Maliki Guru Mapel PAI & BP

SUWARNO S.Pd.I FADLILATUN NI’MAH, S.Pd.I

Ket : untuk RPP yang digunakan adalah pertemuan ke-2

V
Lampiran RPP

SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK

1. Buku Siswa Penerbit Kemendikbud Edisi Revisi 2017 Halaman 76 – 93


2. Materi Teori Singkat

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,”Berdirilah kamu,”
maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
3. Allah Mahateliti
Terjemahan Qs.apa yang kamu
Arrahman kerjakan.” (Q.S. al-Mujadalah/58: 11)
: 33

5. Menerapkan Ilmu Tajwid


“Wahai golongan tentang
jin dan “Al” Syamsiyah
manusia! Jika kamudan “Al” Qamariyah
sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan
a. “Alif lam Syamsiyah yaitu Suatu lafaz mengandung bacaan “Al”
mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah) ” (Q.S. ar-
syamsiyah apabila terdapat “Al” diikuti salah satu dari 14 huruf hijaiyah
Rahman/55: 33)
berikut ini:

b. “Alif lam Qamariyah Suatu lafaz mengandung bacaan “Al” qamariyah


apabila terdapat “Al” diikuti salah satu dari 14 huruf hijaiyah:

VI
6. Hadis menuntut ilmu

1. Hadits tentang salah satu Fungsi ilmu

‫راد ْاآل ِخ َر ْي اْ[ل ِع و من أَ[ َرادَ[ ُه َما َفعَ َل ْي ِه ِباْ[ل ِع ْل‬


َ َ َ‫َل ْي ِه ِباْ[ل أ‬ ‫من أَ[ َرا َد[ الدُ[ّ ْن َيا‬
‫ِم )رواه‬ ‫ِة من ِه ْل ِم‬ ‫ِع ْل ِم و‬
‫َع‬
‫َل‬

(‫ال[طبراني‬

Artinya,’Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu,


dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.” (HR.
Thabrani)

2. Hadits tentang hukum menuntut ilmu

(‫ِل ) َر َوا ُه[ ا ع ْبدُ[ا ْل َبر‬ ‫ط َل ب ال ِع ْل ِم ض ع مس ِل ٍم و‬


‫ْبن‬ ‫َم ٍة‬ ‫كل‬ ‫فَ ِر ْي ة َلى‬
‫مس‬

Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)

VII
Lafadz Al-Qur’an dan Artinya Untuk Bahan Metode Index Card Match

Q.S. Ar-Rahman : 33

Q.S. Al-Mujadalah : 11

VIII
So’al Penilaian Tes Siswa Siklus 1 dan 2
1. Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi Tes Tertulis

NamaSekolah : SMP PLUS AL-MALIKI


Kelas/Semester : VII/Ganjil
Mata Pelajaran : PAI & BP
Tahun pelajaran: 2021/2022

N Kompetensi Materi/ Sub Indikator Soal Lvel Bentuk No


o Dasar Materi Soal Soal
1 3.1 Memahami Isi kandungan  Disajikan sebuah C4 B-S 1.a
Q.S. ar-Rahmān Q.S. ar- narasi PD mampu
/55: 33, Q.S. al- Rahmān /55: Menganilisis makna
Mujādilah /58: 33, Q.S. al- Q.S. ar-Rahman/55:33
11, serta hadis Mujādilah dan Q.S. al-
terkait tentang /58: 11, serta Mujadalah/58:11
menuntut ilmu. hadis terkait  Disajikan sebuah C4 PG 1.b
tentang narasi PD mampu Kompleks
menuntut Menganilisis makna
ilmu Q.S. ar-Rahman/55:33
dan Q.S. al-
Mujadalah/58:11
 Disajikan potongan C3 Menjodoh 2.a
ayat Q.S. al- kan
Mujadalah/58:11 PD
mampu mencocokkan
artinya
C4 2.b
 Disajikan sebuah Pilihan dan
pertayaan PD mampu isian
Menganilisis makna singkat
Q.S. ar-Rahman/55: 33
dan Q.S. al-Mujadalah/
58:11
C3 3
 Disajikan sebuah tabel Isian
PD mampu Singkat
Menjelaskan hukum
bacaan bacaan “Al”
Syamsiyah dan “Al”
Qamariyah
C4 4.a
 Disajikan sebuah Pilihan dan
ilustrasi PD dapat isian
menyimpulkan isi singkat
kandunganQ.S. ar-
Rahman/55: 33 dan
Q.S. al-
Mujadalah/58:11 C4 4.b
 Disajikan sebuah B-S
ilustrasi PD dapat
menyimpulkan isi
kandunganQ.S. ar-

IX
Rahman/55: 33 dan
Q.S. al-
Mujadalah/58:11
 Disajikan sebuah C2 PG 5
pertanyaan PD dapat
mengetahui hukum
menuntut ilmu
 Disajikan sebuah C4 PG 6
pertanyaan PD dapat
Menganilisis makna
Q.S. al-Mujadalah/ 58:
11
 Disajikan sebuah C4 PG 7
pertanyaan PD dapat
Menganilisis makna
Q.S. al-Mujadalah/58:
11
 Disajikan sebuah C2 PG 8
pertanyaan PD dapat Kompleks
Menjelaskan isi
kandungan Q.S. al-
Mujadalah/ 58 : 11
 Disajikan sebuah C2 PG 9
pertanyaan PD dapat Kompleks
Menjelaskan isi
kandungan hadis
tentang menuntut ilmu.
 Disajikan sebuah C3 PG 10
pertanyaan PD dapat Kompleks
Mengkatagorikan
hukum bacaan
bacaan “Al”
Syamsiyah dan “Al”
Qamariyah

Bentuk So’al

1. Bacalah wacana berikut ini!


Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, mengumumkan hasil
penelitian Hasil Bantuan Siswa Miskin Endline di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Ada temuan menarik. Sebanyak 47,3
persen responden menjawab tidak bersekolah lagi karena masalah biaya, kemudian 31 persen karena
ingin membantu orang tua dengan bekerja, serta 9,4 persen karena ingin melanjutkan pendidikan
nonformal seperti pesantren atau mengambil kursus keterampilan lainnya. Mereka yang tidak dapat
melanjutkan sekolah ini sebagian besar berijazah terakhir sekolah dasar (42.1 persen) maupun tidak
memiliki ijazah (30,7 persen). Meski demikian, rencana untuk menyekolahkan anak ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi ternyata cukup besar, yakni 93,9 persen. Hanya 6,1 persen yang
menyatakan tidak memiliki rencana untuk itu.
Peneliti PSKK UGM, Triyastuti Setianingrum, S.I.P., M.Sc. mengatakan dalam Focused Group
Discussion, pendidikan merupakan investasi modal manusia (human Capital investment) dan
pemerintah harusnya memberi perhatian yang sungguh terhadap hal ini, terlebih dalam merespons
perubahan komposisi demografi. Tingginya angka penduduk usia kerja hanya akan menjadi bonus
(window of opportunity) apabila penyediaan kesempatan kerja sudah sesuai dengan jumlah penduduk
usia kerja serta ditopang oleh kualitas angkatan kerja yang baik.

X
Triyas menambahkan, seperti siklus, kasus anak putus sekolah saling mempengaruhi satu sama
lain dengan persoalan kemiskinan. Putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran,
bahkan menambah kemungkinan kenakalan anak dan tindak kejahatan dalam kehidupan sosial
masyarakat. Begitu seterusnya karena tingkat pendapatan yang rendah, akses ke pendidikan formal pun
sulit dicapai. (sumber: https://capsugm.ac.id/tingginya angka putus di indonesia-cnn-indonesia)
a. Berdasarkan wacana di atas, perhatikan pernyataan berikut ini dan selanjutnya berilah tanda

centang (v) pada kolom "ya" atau "tidak"

PERNYATAAN YA TIDAK
Sebanyak 47,3 persen responden menjawab tidak bersekolah lagi
karena masalah biaya
9,4 persen responden menjawab tidak bersekolah lagi karena ingin
membantu orang tua dengan bekerja
Kasus anak putus sekolah saling mempengaruhi satu sama lain dengan
persoalan kemiskinan
Putus sekolah mengakibatkan berkurangnya jumlah pengangguran

b. Manakah pernyataan berikut ini yang benar? Berilah tanda centang pada kotak yang disediakan

Mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah ini sebagian besar berijazah terakhir
sekolah Menengah (42,1 persen).

Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada melakukan


Penelitian Hasil Bantuan Siswa Miskin Endline di Jawa Tengah
Dengan pendapatan yang rendah, akses ke pendidikan formal pun mudah dicapai

Pemerintah harus memberikan perhatian yang sungguh terhadap masalah pendidikan

2. Mari membaca dengan cermat Q.S. al-Mujadalah ayat 11 !


a. Pasangkan potongan ayat dibawah ini dengan arti yang benar !

b. Mana yang lebih berharga bagi masa depan kalian ?

XI
3. Bacalah dengan cermat bagan dibawah ini !

Meleburnya alif-lam ketika bertemu huruf


hijaiyah tertentu sehingga lam sukun sama
sekali tak dibaca merupakan tandaa berlakunya
hukum bacaan

Dibacanya lam sukun ketika alif lam berrtemu


huruf hijaiyah tertentu merupakan tanda
berlakunya hukum bacaan

Huruf ba’ termasuk huruf

Termasuk dalam hukum bacaan

Berdasarkan bagan diatas kerjakan tabel dibawah ini !


4. Perhatikan gambar berikut ini !

XII
Setelah pulang sekolah Irvan bergegas mengambil Handphone untuk bermain game online untuk
menghilangkan kepenatan setelah seharian belajar, di waktu bersamaan nampak Hasan yakni
saudara sepupu Irvan Nampak sedang menelpon ayahnya yang sedang bekerja di Arab Saudi.

a. Siapa yang lebih bijak dalam menggunakan perkembangan teknologi informasi?

IRVAN
HASAN
Jelaskan Alasanmu !

b. Berdasarkan stimulus di atas, pernyataan berikut ini apakah merupakan fakta atau opini dengan
cara memberi centang "V" pada kotak yang disediakan!

Pernyataan Fakta Opini


Irvan bermain game online untuk menghilangkan kepenatan
setelah seharian belajar
Irvan dan Hasan saudara sepupu
Hasan bisa berkomunikasi dengan Ayahnya yang sedang berada
di Arab Saudi

Pilihlah jawaban berikut ini yang benar! Jawaban benar lebih dari satu, silahkan klik seluruh
jawaban yang dianggap benar!

5. Mengingat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia sehingga bagi setiap muslim
menuntut Ilmu hukumnya
A. Sunnah
B. Haram
C. Wajib
D. Makruh
6. Dalam Al-Qur’an Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang ...
A. Beriman dan Bersedekah
B. Berilmu dan Bersabar
C. Berpuasa dan Bertaqwa
D. Beriman dan Berilmu
7. Diantara kelebihan yang allah SWT anugrahkan kepada manusia dibanding makhluk yang lain
yaitu manusia memiliki...
A. Akal
B. Nyawa
C. Daya
D. Mata

Pilihlah jawaban berikut ini yang benar! Jawaban benar lebih dari satu, silahkan klik seluruh
jawaban yang dianggap benar!

XIII
8. Di bawah ini yang termasuk kandungan QS Al Mujadalah ayat 11 meliputi

A. Perintah untuk menuntut ilmu setinggi mungkin

B. Perintah untuk menguasai dunia

C. Memuliakan orang yang beriman dan berilmu

D. Mempelajari ilmu yang disukai saja

9. Dalam rangka menuntut ilmu menurut imam syafi'I mengharuskan kita memiliki.....
A. kesabaran.

B. Petunjuk guru.

C. Waktu yang sebentar.

D. Pujian

10. Pasangkan pernyataan-pernyataan berikut ini dengan benar !

Kunci Jawaban dan PedomanPenskoran


No. Soal Kunci Jawaban Skor
1a Ya, Tidak, Ya, Tidak 5
1b Baris 1 dan Baris ke 4 5
2a A-E, B-A, C-D, D-B 5
2b As-syamsiyah, alqamariyah,alqamariyah, assyamsiyah 5
3 A 10
4a Hasan, kreatifitas siswa 5
4b Opini, Fakta, fakta 5
5 B 10
6 D 10
7 A 10
8 Perintah untuk menuntut ilmu dan memuliakan orang yg beriman &
10
berilmu
9 Kesabaran,
10
petunjuk guru
10 Al-qamariyah,
10
Al-syamsiyah
Total 100
LINK LKPD : https:/.

XIV
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PAI SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Plus Al-Maliki

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas : VII

Materi Pokok : Dengan Ilmu Peengetahuan Semuanya menjadi lebih mudah


(Q.S. Ar-Rahman :33 dan Q.S. Al-Mujadalah :11)

Tahun Ajaran : 2021/2022

Jumlah Peserta Didik : 20 Siswa

Siklus I
No Kegiatan Indikator
1 2 3
1. Pendahuluan Keterampilan membuka pelajaran:
a. Menarik perhatian siswa √
b. Membuat apresiasi √

c. Memperhatiakan topik/tujuan

2. Inti Keterampilan menjelaskan materi:


c. Kejelasan √
d. Penggunaan contoh √

b. Penekanan hal penting

Interaksi pembelajaran:
a. Mendorong siswa aktif √
b. Kemampuan mengelola kelas √

c. Memberi bantuan siswa √


yang mengalami kesulitan

Keterampilan bertanya:
a. Penyebaran √
b. Pemindahan giliran √
c. Pemberian waktu bergilir √

Keterampilan memberi penguatan:


a. Penguatan verbal


b. Penguatan non verbal

Keterampilan menggunakan waktu:


a. Memanfaatkan waktu secara efektif √

XV
b. Memulai dan mengakhiri pelajaran √
sesuai jadwal

3. Penutup Keterampilan menutup pelajaran:


a. Meninjau kembali isi materi √

b. Melakukan tes tertulis dan praktik √

Jumlah 42

Skor Maksimum 54

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik

42
X 100 % = 78 %
54

Bojonegoro,
Pengamat

(....................................................)

XVI
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS 1

Nama Sekolah : SMP Plus Al-Maliki

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas : VII

Materi Pokok : Dengan Ilmu Peengetahuan Semuanya menjadi lebih mudah


(Q.S. Ar-Rahman :33 dan Q.S. Al-Mujadalah :11)

Tahun Ajaran : 2021/2022

Jumlah Peserta Didik : 20 Siswa

Pelaksanaan
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Apersepsi

b. Peserta didik bersemangat dan siap dalam √


KBM
b. Partisipasi √

c. Memperhatikan √

d. Membawa buku pelajaran

2. Penerapan metode Index Card Match

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru √

d. Peserta didik mampu mencari jawaban kartu √

c. Peserta didik mempresentsikan di depan √


kelas

d. Peserta didik aktif di kelas √

e. Peserta didik menyimak temannya √


f. Peserta didik mampu mengintegrasikan hasil-
hasil yang diperoleh selama pembelajaran √
3. Penutup

a. Peserta didik memperhatikan penjelasan √


akhir guru yang diberikan guru

b. Peserta didik meengerjakan soal tes √

Jumlah
Skor Maksimum 48

XVI
Keterangan:

5 = Kurang
6 = Cukup
7 = Baik
8 = Sangat Baik

34
X 100 % = 71 %
48

Bojonegoro,
Pengamat

(....................................................)

XVI
Biodata Responden Kelas VII SMP Plus Al-Maliki

Tempat Tanggal
No Nama JK NIPD NISN
Lahir Lahir
1 ADITYA RAIHAN SAVARAZ L 251 0089689552 Tuban 2008-07-31
2 AHMAD DAIROBY AL MUJTABA L 252 0089788084 Bojonegoro 2008-07-28
3 ARDAFA MUSYAFA' L 253 0083341107 Bojonegoro 2008-08-26
4 ARIF GUNAWAN WIBISONO L 254 0094807120 Tuban 2009-02-02
5 ARRUF CHANDRA CAHYO PAMBUDI L 255 0085866694 Bojonegoro 2008-12-28
6 CINTA DEFI SAPUTRI P 257 0092178645 Tuban 2009-02-09
7 DAMAR WAHYU PUTRA WIJAYA L 258 0084222705 Bojonegoro 2008-07-26
8 DINA IZZATUNNISA MAJID P 259 0098445793 Nganjuk 2009-02-23
9 FAREL ADLY SAPUTRO L 260 0088715223 Bojonegoro 2008-05-14
10 IKA PURI SEPTIA RAMADHANI P 263 0088098506 Bojonegoro 2008-09-19
11 M. PANJI MAIRE PUTRA L 264 0085386022 Bojonegoro 2008-05-15
12 MOH NAJIB IN'AMY AL AKBAR L 265 0089273343 Bojonegoro 2008-11-20
13 MUHAMMAD RAFI ARDIANSYAH PUTRA L 266 0089577245 Bojonegoro 2008-04-22
14 NASYATUZ SYAHRANI KHOIRUNNISA' P 267 0087131032 Blitar 2008-07-08
15 OKKY SETIA PRAMUDYA L 268 0083753284 Bojonegoro 2008-10-22
16 OKTA SETIA PRAMUDYA L 269 0082661820 Bojonegoro 2008-10-22
17 RAISYA EKA RUKMANA P 271 0082275724 Tuban 2008-09-27
18 RIZKI ADITYA FIRNANDA L 272 0084791536 Tuban 2008-07-14
19 SYAFITRI OKTAVIA HANDIKA P 274 0083456303 Bojonegoro 2008-10-12
20 TAUFIQ HIDAYAT L 275 0092824363 Lamongan 2009-07-05

XIX
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Index Card Match
Penilaian Hasil Tes Siswa Siklus I

No Nilai Nomor Keterangan


Skor
Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 10 10 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
2 10 10 10 0 10 0 10 10 10 10 80 Tuntas
3 5 5 10 0 0 10 10 10 0 10 60 Tidak Tuntas
4 10 10 10 10 0 10 10 0 10 10 80 Tuntas
5 0 5 10 5 10 0 10 0 10 10 60 Tidak Tuntas
6 0 10 10 0 0 0 0 10 10 10 50 Tidak Tuntas
7 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
8 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
9 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas
11 5 5 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas
12 5 5 10 10 10 10 10 10 0 10 80 Tuntas
13 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90 Tuntas
14 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas
15 10 0 10 10 10 10 10 10 0 10 80 Tuntas
16 10 0 10 10 10 10 0 0 10 10 70 Tuntas
17 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90 Tuntas
18 10 0 10 10 0 10 10 10 0 10 70 Tuntas
19 0 10 10 0 10 10 0 10 0 10 60 Tidak Tuntas
20 5 5 0 10 0 10 10 10 0 10 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1500
Rata-rata 75
Persentase Ketuntasan 75 %

XX

Anda mungkin juga menyukai