Anda di halaman 1dari 53

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DALAM


MATERI PERISTIWA KEDATANGAN BANGSA BARAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V SD Negeri Cipunagara

Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan

oleh

Rika Rosita

NPM 17210619947

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG

2021
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .....................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................. i

DAFTAR TABEL........................................................................................ iv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah..................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.6 Definisi Operasional............................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEOTRISIS .............................................................. 8

2.1 Deskripsi Teoritis ................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team Quiz .............................. 8

i
2.1.1.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Team Quiz ..................... 9

2.1.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Team Quiz .... 10

2.1.2 Aktivitas Belajar ........................................................................ 12

2.1.2.1 Pengertian Aktivitas Belajar ............................................ 12

2.1.2.2 Ciri-ciri Aktivitas Belajar ................................................ 14

2.1.2.3 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ............................................ 15

2.1.2.4 Aspek yang Menumbuhkan Aktivitas Belajar ................. 19

2.1.3 Hasil Belajar .............................................................................. 20

2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar .................................................. 20

2.1.3.2 Fungsi Hasil Belajar ........................................................ 21

2.1.3.3 Tujuan Hasil Belajar ........................................................ 23

2.1.3.4 Jenis-jenis Hasil Belajar .................................................. 23

2.1.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar....................... 24

2.1.4 Ringkasan Materi Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat Dalam

Pembelajaran Tematik ................................................................. 25

2.2 Anggapan Dasar ..................................................................................... 28

2.3 Hipotesis ................................................................................................. 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................. 30

ii
3.1 Desain Penelitian.................................................................................... 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 34

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 34

3.4 Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 36

3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 39

3.5.1 Perangkat Pembelajaran............................................................. 41

3.6 Ruang Lingkup ....................................................................................... 42

3.6.1 Variabel Penelitian..................................................................... 43

3.6.2 Subjek Penelitian ....................................................................... 43

3.6.3 Tempat Penelitian ...................................................................... 45

3.6.4 Waktu Penelitian........................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 46

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas V SDN Cipunagara ......................................... 44

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Me Taggart............................. 32

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Hal

ini disebabkan karena, hasil belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk

mengetahui seberapa jauh perubahan pada diri siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Rusman (2015:67) mengatakan bahwa,

“hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diproses siswa yang mencangkup

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Selain itu Hamzah B.Uno (2010:213)

berpendapat bahwa, “hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap

dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan

lingkungannya”.

Oleh karena itu, penulis ketertarikan untuk mengkaji hasil belajar siswa

yang berkaitan erat dengan aktivitas belajar siswa, yang merupakan aspek

terpenting dalam pembelajaran, karena dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang

menekankan aktivitas belajar akan menjadi lebih bermakna dan membawa siswa

pada pengalaman belajar yang mengesankan.

Aktivitas belajar yang dimaksud adalah, semua kegiatan yang dilakukan

oleh seorang siswa dalam konteks belajar untuk mencapai suatu tujuan, yang

dimana tujuannya yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa lewat

pengalaman-pengalaman secara langsung dalam pembelajaran. Tanpa ada

1
2

aktivitas maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik, aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar tidak hanya mendengar dan mencatat saja tetapi

semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar, maka proses

pembelajaran yang terjadi semakin baik. Menurut Sudirman (2007) menyatakan,

“tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas”. Itu sebabnya aktivitas merupakan

prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Penelitian

ini pada khususnya yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Hal ini penting diteliti, karena aktivitas dan hasil belajar memiliki hubungan

kesebandingan dengan peningkatan mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki

peningkatan mutu pendidikan maka hasil belajar yang dicapai harus ditingkatkan,

dan untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan aktivitas belajar yang lebih

besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk itu penulis membatasi

masalah pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN Cipunagara

menggunakan metode pembelajaran team quiz pada materi peristiwa kedatangan

bangsa barat yang mulai pada akhir abad ke XV, bangsa Eropa berusaha

melakukan penjajahan samudra. Bangsa Eropa yang pernah melakukan

penjelajahan dan penjajahan di Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal

mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah

bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian,

disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali

mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.


3

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana penerapam metode

pembelajaran team quiz dalam penerapan aktivitas dan hasil belajar pada materi

peristiwa kedatangan bangsa barat .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuatlah pertanyaan yang menjadi

pokok permasalahan, dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah metode Team Quiz dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

dalam pembelajaran IPS materi peristiwa kedatangan bangsa barat pada

siswa kelas V SD Negeri Cipunagara Kecamatan Wado Kabupaten

Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

2. Apakah metode Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPS materi peristiwa kedatangan bangsa barat pada

siswa kelas V SD Negeri Cipunagara Kecamatan Wado Kabupaten

Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang akan dikaji cukup luas, disertai faktor

keterbatasan penulis dalam berbagai hal, maka agar permasalah menjadi jelas dan

lebih terarah, penulis memberi batasan-batasan, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian di lakukan di SD Negeri Cipunagara ;

2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran

2020/2021 ;
4

3. Materi yang akan diberikan, yaitu peristiwa kedatangan bangsa barat ;

4. Penelitian ini lebih terfokus pada aktivitas belajar siswa aspek

kerjasama, keaktifan siswa saat bertanya dan keantusiasan/ perhatian

siswa ;

5. Penelitian ini lebih terfokus pada hasil belajar siswa kelas V yang

berkaitan dengan aspek kognitif.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran peristiwa kedatangan bangsa barat dengan menggunakan

Metode Team Quiz pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipunagara

Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran peristiwa kedatangan bangsa barat dengan menggunakan

Metode Team Quiz pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipunagara

Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan mendapat manfaat

sebagai berikut :
5

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, yaitu

sedikit banyaknya berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia

pendidikan.

b. Untuk mengetahui secara pasti mengenai metode pembelajaran team quiz

dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS pada materi peristiwa

kedatangan bangsa barat.

c. Membantu penelitian yang akan datang tentang hal yang sama agar lebih

sempurna.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki manfaat praktis sebagai berikut :

a. Bagi peneliti

Menambah wawasan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran

team quiz pada pembelajaran IPS, serta menambah keilmuan yang relevan

dengan disiplin ilmu yang peneliti tekuni sehingga dapat meningkatkan

kompetensi profesionalisme peneliti pada masa yang akan datang.

b. Bagi Lembaga STKIP

Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan referensi ilmu perpustakaan, dan sebagai salah satu sumber

pengembangan ilmu perpustakaan di STKIP, serta untuk mencetak

mahasiswa STKIP yang berkualitas.


6

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat yang ampuh dalam

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga siswa dapat

terfasilitasi dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan yang

dimilikinya dalam pembelajaran peristiwa kedatangan bangsa barat.

Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan meningkatnya

persentase ketuntasan belajar siswa.

d. Bagi Guru

Hasil penelitian ini akan memberikan informasi tentang keaktifan

penggunaan metode pembelajaran team quiz dalam meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar IPS siswa.

e. Bagi sekolah

Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah

informasi tentang kemampuan peserta didik khususnya pada materi

peristiwa kedatangan bangsa barat, serta bahan rujukan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran pada materi peristiwa kedatangan

bangsa barat di SD Negeri Cipunagara.

1.6 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, untuk mempermudah penapsiran terhadap judul

penelitian yang penulis ajukan, maka diperlukan definisi operasional. Berikut ini

penulis uraikan definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu

sebagai berikut :
7

1. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, metode, dan

hal lain untuk mencapai tujuan tertentu ;

2. Metode Pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan teratur yang

dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada muridnya ;

3. Team Quiz adalah metode untuk meningkatkan kemampuan tanya jawab

peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang

menyenangkan dan tidak menakutkan ;

4. Aktivitas belajar adalah kegiatan proses belajar yang dilakukan oleh siswa

dengan giat, rajin belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat

prestasi yang gemilang ;

5. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya ;

6. IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran

Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.

Adapun ciri khas dari IPS adalah bersifat terpadu dari sejumlah mata

pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi

peserta didik, sehingga pengorganisasian materi pelajaran disesuaikan

dengan lingkungan, karakteristik dan kebutuhan peserta didik ;

7. Peristiwa kedatangan bangsa barat merupakan salah satu materi yang

diajarkan di sekolah dasar.


BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran Team Quiz

Hasil belajar seseorang dapat ditentukan oleh berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru

profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode pembelajaran

yang tepat, yang memberi kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajari

materi pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik lagi.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta

didik, yaitu metode pembelajaran team quiz. Menurut Hamruni (2012: 176)

mengatakan bahwa :

metode team quiz merupakan strategi pembelajaran yang akan


meningkatkan kerja sama tim dan juga sikap bertanggung jawab siswa
untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan, yakni dalam bentuk kuis.

Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan masing-

masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan

kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Pendidik atau guru

menerangkan materi pembelajaran. Semua anggota kelompok bersama-sama

mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan dan masing-masing

8
9

kelompok membuat soal. Selanjutnya diadakan suatu pertandingan akademis

dalam bentuk kuis antar kelompok dengan harapan untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif, menyenangkan, meningkatkan minat belajar dan

memberikan tanggung jawab pada siswa terhadap apa yang mereka pelajari

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Di dalam metode

pembelajaran team quiz siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

Berkaitan dengan itu, peneliti menerapkan metode pembelajaran team quiz

dengan metode baru dalam mata pelajaran yang harapannya dengan metode ini,

peserta didik tidak jenuh dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.1.1.1 Langkah-Langkah Pembelajarn Metode Team Quiz

Menurut Agus Suprijono (2014:114), langkah-langkah metode pembelajaran

team quiz adalah sebagai berikut :

a. Pilihlah materi yang dapat disampaikan dalam tiga bagian ;

b. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B, dan D ;

c. Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai

penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit ;

d. Setelah penyampaian, minta kelompok A membuat pertanyaan-

pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.

Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat untuk melihat

lagi catatan mereka ;

e. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada


10

kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab pertanyaan, lempar

pertanyaan tersebut kepada kelompok C ;

f. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok

C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B ;

g. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B

untuk menjadi kelompok bertanya. Lakukan seperti proses untuk

kelompok A yaitu memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika

kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok A ;

h. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penyampaian

materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok bertanya;

i. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.

2.1.1.2 Kelebihan dan Kekurang Metode Pembelajaran Team Quiz

Supaya kegiatan belajar mengajar memiliki variasi dan menyenangkan,

maka dalam kegiatan belajar mengajar harus menggunakan setrategi yang

bervariasi. Tetapi dalam berbagai macam variasi belajar mengajar ada kelebian

dan kekurangan. Begitu juga dengan metode pembelajaran team quiz juga

memiliki kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaannya.

1. Kelebihan metode pembelajaran team quiz yaitu :

a. Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran ;

b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar ;

c. Membuat peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan


11

belajar mengajar ;

d. Membangun kreatifitas diri seorang murid ;

e. Melatih kerjasama tim ;

f. Menumbuhkan rasa percaya diri murid ;

g. Memfokuskan peserta didik untuk menjadi subyek ;

h. Menambah semangat dan minat belajar murid ;

i. Metode dapat digunakan dalam jumla murid yang besar.

2. Kekurangan metode pembelajaran team quiz yaitu :

a. Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat

keributan terjadi ;

b. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh

seluruh tim dalam satu pertemuan ;

c. Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut,

yakni yang bisa menjawab soal quiz. Permainan ini dituntut cepat dan

memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

Uraian di atas menunjukkan kekurangan dan kelebihan strategi team quiz,

maka dari itu guru harus pandai menentukan waktu kapan metode team quiz ini

akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan harus memperhatikan dasar-

dasar pemilihan strategi belajar/kriteria pemilihan strategi belajar.


12

2.1.2 Aktivitas Belajar

2.1.2.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar berasal dari dua kata yaitu aktivitas dan belajar. Aktivitas

menurut KBBI Kemendikbud mempunyai arti kegiatan, kegiatan atau kerja yang

dilaksanakan dalam tiap-tiap bagian perusahaan.

Menurut Anton M.Mulyono (2001:26) menjelaskan bahwa, “Aktivitas

artinya kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-

kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas.

Menurut Sriyono (Chaniago,2010:1) menyatakan, “aktivitas adalah segala

kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”.

Dari penjelasan beberapa referensi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

aktivitas adalah kegiatan seseorang yang dilakukan baik secara jasmati maupun

rohani atau kegiatan fisik atau nonfisik.

Pengertian belajar menurut KKBI Kemendikbud adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Pengertian keduanya belajar adalah berlatih

dan pengertian ketiga menyebutkan bahwa belajar merupakan berubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Skiner dikutip

dari Karyatulisku menjelaskan, “bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat

orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik” dan, menurut Slameto (2010)

dikutip dari Karyatulisku mengemukakan bahwa :

belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh


stau pengetahuan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
dari pengalamannya sendiri sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
13

Menurut Howard L. Kingkey mengemukakan bahwa, belajar adalah proses


dimana perilaku disebabkan atau diubah melalui proses atau latihan.
Dari pengertian-pengertian belajar yang dijelaskan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh pengetahuan, pengalaman, yang berlangsung melalui interaksi atau

latihan di dalam lingkungannya.

Dalam pembelajaran yang efektif, guru harus bisa menyediakan aktivitas

belajar yang dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif mencari tau

pengetahuannya. Artinya bahwa dalam pembelajaran siswa harus memperoleh

atau mendapatkan kesempatan keaktifan belajar. Siswa tidak hanya duduk diam,

mendengarkan kemudian mengerjakan soal. Lebih dari itu siswa harus

mendapatkan kesempatan untuk belajar secara aktif.

Seperti definisi tentang belajar yang mengatakan bahwa belajar merupakan

perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh interaksi atar individu dengan

individu lainnya. Maka interaksi tersebut adalah aktivitas. Dalam konteks belajar

maka siswa harus memperoleh interaksi baik interaksi dengan guru maupun

interaksis sesama siswa. Beberpa ahli menjelaskaan pengertian aktivitas. Berikut

ini penjelasannya.

1. Sadirman (2006:100)

Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental,

yang merupakan hal penting dalam metode pembelajaran team quiz, karena

kegiatan proses belajar yang dilakukan oleh siswa dengan giat, rajin belajar

dengan sungguh-sungguh bisa mendapat prestasi yang gemilang.


14

2. Hamalik (2009 : 179)

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam metode pembelajaran team quiz aktivitas

belajar sangat diperlukan, sebab pada prinsipnya belajar adalah mengubah

tingkah laku, yang tidak bisa menjadi bisa dan yang tidak tahu menjadi tahu.

Dari pembahasan tentang definisi aktivitas sendiri, belajar sendiri dan

aktivitas belajar menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar merupakan proses kegiatan individu baik fisik atau non-fisik yang

dilakukan guna mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik (memperoleh

pengetahuan dan pengalaman).

2.1.2.2 Ciri- Ciri Aktivitas Belajar

Ciri-ciri aktivitas belajar ada enam menurut Rusman (2015-27) adalah

sebagai berikut :

1. Terjadi secara sadar ;

2. Bersifat fungsional ;

3. Positif dan aktif ;

4. Tidak bersifat sementara ;

5. Bertujuan dan terarah ;

6. Mencakup seluruh aspek tingkah laku.


15

2.1.2.3 Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

Berdasarkan ciri-ciri terebut, selanjutnya Rusman membedakan aktivitas

belajar menjadi beberapa jenis. Menurut Rusman (2015-27) menyebutkan ada

sembilan jenis aktivitas belajar yaitu:

1. Belajar Arti Kata

Belajar arti kata yakni menangkap arti kata yang terkandung dalam kata-

kata yang digunakan. Hal ini karena terkadang anak-anak mengetahui

sebuah kata namun tidak mengetahui maknanya. Misal ada anak yang

pernah mendengar kata sapi. Suatu ketika saat dia ditanya sapi itu seperti

apa ya? anak tidak bisa menjawab karena tidak mengetahui sapi itu seperti

apa.

2. Belajar Kognitif

Belajar kognitif adalah proses bagaimana menghayati. mengorganisasi dan

mengulang informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta upaya

untuk menghadirkan kembali hal tersebut melalui tanggapan, gagasan, atau

lambang dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Belajar kognitif ini erat

hubungannya dengan masalah mental yang dimana dalam metode

pembelajaran team quiz ini setiap siswa akan belajar mengemukakan

pendapat atau pengetahuan yang mereka dapatkan sehingga bisa melatih

mental siswa itu sendiri.

Contoh pembelajaran kognitif yaitu: Siswa diminta menceritakan

pengalaman liburannya di akhir pekan kemarin, anak menceritakan bahwa


16

liburan kemarin dia pergi ke rumah nenek di desa. Di desa dia melihat

pemandangan sawah yang luas yang di tumbuhi oleh padi-padi yang indah

dan seterusnya.

3. Belajar Menghafal

Menghafal adalah mengingat. Belajar menghafal adalah proses untuk

mengingat informasi yang sebelumnya telah disimpan. Jadi proses

menghafal ada proses menyimpan, dan proses mengingat. Ciri dari proses

menghafal yaitu adanya pesan yang tersimpan di dalam otak. Menghafal

dalam metode pembelajaran team quiz sangat berpengaruh karena

menghafal bagian utama dari proses belajar yang dilakukan secara sadar

maupun tidak, dalam metode team quiz teknik yang dilakukan dalam

belajar menghafal yaitu sharing hafalan dengan orang lain.

4. Belajar Teoritis

Belajar teoritis adalah belajar untuk menyusun kerangka pikiran yang

mampu menjelasakan fenomena ataupun masalah tertentu. Belajar teoritis

memungkinkan siswa untuk belajar menyusun kerangka dalam

memecahkan masalah. Belajar teoritis dalam metode pembelajaran team

quiz yaitu dengan cara anak atau siswa akan mempelajari bagaimana

merumusakan masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya dan

menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya.


17

5. Belajar Konsep

Belajar konsep adalah adalah belajar untuk merumuskan suatu hal melalui

proses mental tentang benda, cambang, dan hal-hal lainnya. Metode

pembelajaran team quiz dalam belajar konsep sama seperti merumuskan

konsep yang sama halnya dengan merumuskan pengertian. Artinya belajar

konsep adalah memahami hal secara menyeluruh di dalamnya pengertian,

termasuk juga ciri-ciri.

Contoh belajar memahami konsep adalah siswa dapat menjelaskaan

pengertian dan ciri-ciri hewan herbivora, karnivora dan omnivora.

6. Belajar Kaidah

Belajar kaidah adalah proses belajar untuk menghubungkan dua konsep

atau lebih sehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan

suatu keterangan. Kaidah merupakan suatu pegangan yang tidak dapat

diubah-ubah dan merupakan suatu gambaran mental dari kenyataan hidup

dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Oleh karena

itu, belajar kaidah sangat penting bagi seseorang sebagai salah satu upaya

penguasaan ilmu selama belajar di sekolah

7. Belajar Berpikir

Belajar berpikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan secara mental

untuk memecahkan masalah melalui proses yang abstrak. Pada metode

pembelajaran team quiz proses berpikir ini hampir sama dengan belajar
18

teoritis, seseorang belajar untuk memecahkan masalah, hanya saja jika

pada belajar teoritis seseorang belajar memecahkan masalah dengan

mengumpulkan data melalaui pengamatan. Pada proses belajar berpikir

seseorang dihadapkan pada proses berpikir untuk menyelesaikan masalah

tanpa harus melakukan pengamatan dan pengumpulan data.

8. Belajar Keterampilan Motorik

Belajar keterampilan motorik adalah belajar untuk melakukan serangkaian

gerakan gerak secara terpadu. Gerak motorik adalah gerakan yang

melibatkan otot, urat dan sendi. Belajar motorik artinya proses berulang-

ulang untuk mempelajari gerakan untuk melakukan hal tertentu melalui

kegiatan fisik. Gerak merupakan salah satu inti aktivitas manusia dalam

kehidupan. Sejak manusia dilahirkan manusia sudah aktif bergerak. Dalam

kehidupan sehari-hari ada dua bagian besar tentang gerak, yaitu gerak

sebagai tujuan dan gerak sebagai alat atau instrumen untuk mencapai

tujuan. Dalam realitas kehidupan, ternyata manusia sangat tergantung pada

geraknya, terutama gerak sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh

karenanya, gerak perlu dipelajari dan dilatih sehingga gerak yang

dilakukan menjadi efisien, efekti, dan produktif.

9. Belajar Estetis

Belajar estetis atau estetika adalah proses belajar untuk mencipta melalui

penghayatan yang berdasarkan nilai-nilai seni. Belajar estetis ini

mencangkup akta, seperti ritme, tema dan komposisi, relasi-relasi, seperti


19

hubungan antara bentuk dan isi, struktur-struktur, sistematika warna dan

aliran-aliran dalam seni lukis dan karya seni lain.

Sementara menurut Paul B. Diedrich (Sadirman, 2006:101) menjelaskan

bahwa aktivitas belajar siswa dapat digolongkan menjadi tujuh yaitu:

1. Visual activities, kegiatan belajar yang tergolong kegiatan aktivitas visual


dianataranya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan ;
2. Oral activities, proses kegiatannya seperti menyatakan, merumuskan,
bertanya, memberi saran, dan mengeluarkan pendapat ;
3. Listening activities, kegiatannya seperti mendengarkan percakapan,
mendengarkan pidato, dan diskusi ;
4. Writing activities, kegiatan pembelajaran menulis seperti, menulis cerita,
karangan, atau juga menyalin ;
5. Drawing activities, kegiatannya seperti menggambar, membuat grafik,
peta, diagram, pola dan sebagainya ;
6. Motor activities, proses kegiatan pembelajarannya seperti melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebung
dan berternak ;
7. Mental activities, misalnya mengingat, menanggapi, memecahkan soal,
dan menganalisis ;
8. Emotional activities, misalnya menaruh minat, bosan, gembira,
bersemangat, berani, dan lain sebagainya.

2.1.2.4 Aspek yang Menumbuhkan Aktivitas Belajar

Dalam proses pembelajaran, ada hal-hal yang dapat menimbulkan aktivitas

belajar siswa. Hal tersebut selanjutnya disebut sebagai aspek yang menumbuhkan

aktivitas belajar. Martisnis Yamin (2007: 84) menyebutkan terdapat 9 aspek yang

dapat menumbuhkan aktivitas belajar yaitu:

1. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan


pembelajaran.
2. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran.
3. Mengingatkan kompetensi prasyarat.
20

4. Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk


berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari.
5. Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6. Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
7. Pemberikan umpan balik (feed back).
8. Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes.
9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.

2.1.3 Hasil Belajar

2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar

Implementasi dari belajar ialah hasil belajar, berikut dikemukakan defenisi

hasil belajar menurut para ahli yang diantaranya yaitu :

1. Menurut Dimyati Dan Mudjiono Tahun 2006.

Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor

setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai

yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa

dalam menerima materi pelajaran.

2. Menurut Hamalik Tahun 2008.

Hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya

peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak

tahu menjadi tahu.


21

2.1.3.2 Fungsi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (2001) mengemukakan beberapa fungsi penilaian

dalam proses pendidikan yaitu:

1. Dasar Psikologis

Secara psikologis seseorang butuh mengetahui sudah sampai sejauh mana

ia berhasil mencapai tujuannya, masalah kebutuhan psikologis akan

pengetahuannya mengenai hasil usaha yang telah dilakukannya dapat

ditinjau dari dua sisi yaitu dari segi anak didik dan dari segi pendidik.

a. Dari segi anak didik

Seorang anak dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya seringkali

berpedoman pada orang dewasa, dengan adanya pendapat guru

mengenai hasil belajar telah diperoleh maka anak merasa mempunyai

pegangan, pedoman dan hidup dalam kepastian. Selain itu seoranga

anak juga butuh mengetahui statusnya di hadapan teman-temannya,

tergolong apakah dia “apakah anak yang pintar sedang dan sebagainya”

juga terkadang dia membutuhkan membandingkan dengan teman-

temannya dan alat paling baik untuk melihat ini ialah pendapat pendidik

“khususnya guru” terhadap kemajuan mereka.

b. Dari Segi Pendidik .

Seorang pendidik yang profesional butuh mengetahui hasil-hasil

usahanya sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-usaha lebih

lanjut.
22

2. Dasar Didaktis

Adapun dasar didaktis diantaranya yaitu:

a. Dari Segi Anak Dididk

Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada

umumnya berpengaruh baik terhadap prestasi selanjutnya, selain itu

dengan adanya tes hasil belajar, siswa dapat juga mengetahui kelebihan

kelemahan yang dimilinya sehingga siswa dapat mempergunakan

pengetahuannya untuk memajukan prestasinya.

b. Dari Segi Pendidik

Dengan adanya tes hasil belajar, maka seorang guru juga dapat

mengetahuai sejauh mana kelemahan dan kelebihan dalam

pengajarannya. Mengetahui kelebihan dan kekurang dalam

pengajarannya akan menjadi modal bagi guru untuk menentukan usaha-

usaha selanjutnya. Selain itu tes hasil belajar juga berfungsi membantu

guru dalam menilai kesiapan anak didik, mengetahui status anak dalam

kelasnya, membantu guru menentukan siswa dalam pembentukan

kelompok, membantu guru dalam memperbaiki metode mengajarnya

dan membantu guru dalam memberikan materi pelajaran tambahan.

3. Dasar Administratif

a. Memberikan data untuk dapat menentukan status siswa di kelasnya.

b. Memberikan iktisar mengenai segala hasil usaha yang dilakukan oleh

sebuah lembaga pendidikan.


23

c. Merupakan inti laporan kemajuan belajar siswa terhadap orang tuas

atau walinya.

2.1.3.3 Tujuan Hasil Belajar

Menurut Sudjana Tahun 2005 mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau meta

pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut

dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa

lainnya ;

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidkan dan pengajaran di sekolah

yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa

ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan ;

3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta

sistem pelaksanaannya ;

4. Memberikan pertanggungjawaban “accountability” dari pihak sekolah

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


24

2.1.3.4 Jenis Hasil Belajar

Ditinjau dari fungsinya, menurut Sudjana Tahun 2005 membagi penilaian

ke dalam lima jenis yang diantaranya yaitu:

1. Penilaian formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan di akhir program

belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar itu sendiri.

2. Penilaian sumatif yaitu penilaian yang dilaksanakan di akhir unit

program yaitu akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun,

penilaian ini berorientasi pada produk bukan pada proses.

3. Penilaian diagnostik yaitu penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

4. Penilaian selektif yaitu penialian yang bertujuan untuk keperluan seleksi,

misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

5. Penilaian penempatan ialah penialian yang dilakukan untuk mengetahui

keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan

penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai

kegiatan belajar untuk program itu.

2.1.3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran

dikela tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu
25

sendiri. Menurut Sugihartono dkk (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1. Faktor Internal ialah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, faktor internal meliputi, faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

2. Faktor eksternal ialah faktor yang ada diluar individu, faktor eksternal

meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

2.1.4 Ringkasan Materi Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat Dalam

Pembelajaran Tematik.

Hadi Subroto (Trianto, 2011:151) mengemukakan bahwa, “pembelajaran

tematik/terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk

mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran dan pengalaman kehidupan nyata

sehari-hari siswa sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa”.

Peneliti melakukan penelitian pada materi peristiwa kedatangan bangsa

barat yang terdapat dalam tema 7, subtema 1 pembelajaran ke 1, yang dimana

pembelajaran termatik ini mengaitkan beberapa mata pelajaran di antaranya IPA,

Bahasa Indonesia dan IPS dan terdapat kompetensi dasar serta indikator, yang di

jelaskan dalam jaring tema berikut :


26

IPA

3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap


perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari.

4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor


pada benda.

TEMA 7 : PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN

SUBTEMA 1 : PERISTIWA KEBANGSAAN MASA


PENJAJAHAN

Bahasa Indonesia IPS


3.5 Menggali informasi 3.4 Mengidentifikasi
penting dari teks faktor-faktor penting
narasi sejarah yang penyebab penjajahan
disajikan secara lisan bangsa Indonesia dan
dan tulis mengguna- upaya bangsa
kan aspek : apa, Indonesia dalam
dimana, kapan, siapa, mempertahankan
mengapa dan kedaulatannya.
bagaimana. 4.4 Menyajikan hasil
4.5 Memaparkan informasi identifikasi mengenai
penting dari teks narasi faktor-faktor penting
sejarah menggunakan penyebab penjajahan
aspek: apa, dimana, bangsa Indonesia dan
kapan, siapa, mengapa, upaya bangsa
dan bagaimana serta Indonesia dalam
kosakata baku dan mempertahankan
kalimat afekif. kedaulatannya.
27

Berikut ringkasan materi peristiwa kedatangan bangsa barat yang terdapat dalam

tema 7, subtema 1, pembelajaran ke 1:

Mulai akhir abad XV, bangsa Eropa berusaha melakukan penjajahan

samudra. Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di

Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di

Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di

Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan

Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada

tahun 1596.

Faktor-faktor pendorong penjajahan samudra antara lain sebagai berikut.

a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold)

Kekayaan yang mereka cari terutama adalah rempah-rempah. Sekitar abad

XV di Eropa, harga rempah-rempah sangat mahal. Harga rempah-rempah

semahal emas (gold). Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk

industri obat-obatan dan bumbu masak.

b. Adanya keinginan menyebarkan agama (gospel).

Selain mencari kekayaan dan tanah jajahan, bangsa Eropa juga membawa

misi khusus. Misi khusus tersebut adalah menyebarkan agama kepada

penduduk daerah yang dikuasainya. Tugas mereka ini dianggap sebagai

tugas suci yang harus dilaksanakan ke seluruh dunia dan dipelopori oleh

bangsa Portugis.
28

c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory).

Di Eropa, ada suatu anggapan bahwa apabila suatu negara mempunyai

banyak tanah jajahan, negara tersebut termasuk negara negara yang jaya

(glory). Dengan adanya anggapan ini, negara-negara Eropa berlomba-

lomba untuk mencari tanah jajahan sebanyak-banyaknya.

d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Contohnya seperti

berikut.

1) Dikembangkan teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk

mengarungi samudra luas.

2) Ditemukannya mesin untuk persenjataan. Senjata dapat digunakan

untuk melindungi pelayaran dari ancaman bajak laut dan sebagainya.

2.2. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan sebuah asumsi penelitian dalam menyatakan

alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah.

Menurut Arikunto (2007:61) mengatakan bahwa, “Anggapan dasar adalah suatu

hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara

jelas”.

Anggapan dasar dalam kegiatan penelitian ini, yakni peneliti memilih salah

satu model pembelajaran yang tepat untuk digunakan di kelas V pada materi

peristiwa kedatangan bangsa barat, yaitu metode pembelajaran team quiz. Metode

pembelajaran team quiz ini dipilih oleh peneliti dengan tujuan, yaitu diharapkan
29

mampu menghidupkan suasana belajar, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

atas apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak

mengancam atau tidak membuat mereka takut dan bosan.

Team quiz merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh

L.Silberman sebagai pembelajaran aktif. Menurut L.Silberman (2013,p.175)

mengatakan bahwa, “ team quiz adalah metode untuk meningkatkan kemampuan

tanya jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang

menyenangkan dan tidak menakutkan”. Sedangkan menurut Rahaju (2014,p.203)

mengatakan bahwa, “Metode team quiz adalah suatu kegiatan tanya jawab antar

kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran ini akan terjadi proses belajar yang tidak

membosankan karena adanya komunikasi dan diskusi dari satu kelompok ke

kelompok lain”.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Melalui penggunaan metode pembelajaran team quiz aktivitas belajar

IPS siswa kelas V SDN Cipunagara Kecamatan Wado Kabupaten

Sumedang dapat ditingkatkan.

2. Melalui penggunaan model pembelajaran team quiz hasil belajar IPS

siswa kelas V SDN Cipunagara Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang

dapat ditingkatkan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

mengacu pada rancangan penelitian model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu

model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. Model siklus ini

meliputi tahap perencanaan (plan), tahap pelaksanaan/tindakan (action), tahap

observasi (observe), dan tahap refleksi (rellect).

Menurut Wibawa (2004:3) mengungkapkan bahwa “PTK merupakan suatu

penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di

lapangan”. Menurut Arikunto (2007:12) mengemukakan bahwa :

Tindakan adalah suatu kegiatan yang diberikan oleh guru kepada siswa agar
mereka melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, bukan hanya
mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis, atau mengerjakan lembar kerja
siswa (LKS).

Adapun, menurut Sukidin, Basrowi, dan Suranto (2002:16) mengungkapkan

bahwa, “PTK sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional”.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Wiriaatmadja (2006:13) berpendapat

bahwa :

PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan


kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman

30
31

mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan


dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata diri
upaya itu.
Salah satu keistimewaan PTK adalah seorang guru yang ingin melaksanakan

penelitian tidak perlu pergi kemana-mana, tetapi sesuai dengan namanya, hanya

terjadi di kelas, yaitu kelasnya sendiri. Selain itu, siswa menjadi aktif

melaksanakan tindakan karena dalam pelaksanaan PTK siswa diaktifkan. Namun,

istilah kelas tidak terpancang pada ruang kelas yang dibatasi dengan empat

dinding sisi-sisi ruang. Kelas disini adalah sekelompok siswa yang sedang belajar

bersama dengan bimbingan seorang guru.

Model PTK yang digunakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Nugraha,

2015:68) yang dimulai dari “Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi,

kemudian mengadakan perencanaan kembali”, model spiral dilakukan secara

berulang-ulang sampai perencanaan yang telah dirancang sudah mencapai target

yang diinginkan. Adapun, model spiral tersebut seperti terlihat pada tabel di

bawah ini :
32

Gambar 3.1

Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Kemmis dan Mc.Taggart (Nugraha, 2015:68)

PTK dilaksanakan dalam dua siklus atau lebih. Apabila dalam pelaksanaan

siklus kedua tidak menunjukan perkembangan dari siklus sebelumnya, maka akan

dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Secara lebih rinci prosedur

PTK untuk siklus pertama dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Plan)

Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan oleh guru untuk

pelaksanaan PTK. Sebelum melakukan pelaksanaan penelitian tindakan,

harus dilakukan observasi sebagai kegiatan awal. Kegiatan observasi

tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman

siswa dalam pembelajaran materi peristiwa kedatangan bangsa barat.

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana kegiatan, format

observasi dengan menentukan langkah-langkah yang dilakukan oleh

penulis untuk memecahkan suatu masalah. Masalah yang dialami dalam

materi kedatangan bangsa barat ini terletak pada aktivitas dan hasil belajar

siswa terhadap materi peristiwa kedatangan bangsa barat. Upaya untuk

mengatasi permasalah tersebut adalah dengan menerapkan metode

pembelajaran team quiz. Langkah –langkah perencanaan tindakan yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

a. Permohonan izin kepada kepala sekolah.


33

b. Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data.

c. Memperkenalkan metode pembelajaran team quiz yang dianggap efektif

untuk pencapaian tujuan pembelajaran.

d. Menyusun RPP dengan menerapkan metode pembelajaran team quiz, dan

e. Menyiapkan instrumen pengumpulan data.

2. Tindakan (Action)

Pada tahap tindakan, kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif antara

peneliti dan praktisi. Seandainya, siklus I tujuan pembelajaran materi

sumber daya alam belum tercapai, maka akan diperbaiki dengan siklus II

dan seterusnya hingga tujuan dari penelitian tercapai.

3. Pengamatan (Observe)

Dalam langkah pengamatan ini, yang melaksanakan pengamatan

adalah observer atau pengamat. Peneliti memberikan lembar pengamatan

kepada observer yang berisi kegiatan-kegiatan yang berlangsung, apakah

dilaksanakan atau tidak. Peneliti juga meminta kepada observer untuk

memberikan komentar dan saran untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.

Kegiatan pengamatan berlangsung bersamaan dengan langkah kedua, yaitu

pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi (Reflect)

Kegiatan pada langkah ini adalah mencermati, mengkaji, dan

menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan yang didasarkan data yang telah terkumpul pada langkah


34

pengamatan (Observe).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Berdasarkan judul penelitian diatas maka populasi penelitian ini adalah

siswa kelas V SD Negeri Cipunagara Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang

Tahun Pelajaran 2020/2021. Dan untuk sampel penelitiannya yaitu kelas V, yang

terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang

dibutuhkan. Adapun, teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut Arikunto (2006:124) mendefinisikan bahwa, “Observasi

adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan dengan

melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan

diselidiki”. Observasi dilakukan secara langsung sebab pengamatan dan

pencatatan pada objek dilakukan ditempat berlangsungnya peristiwa.

Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar dikelas.

Observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui segala aktivitas

belajar siswa yang muncul.


35

2. Tes Tertulis

Tes merupakan teknik untuk mengumpulkan data. Tes ini berisi

serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Tes berisi pertanyaan-

pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, dan

sikap yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran materi

peristiwa kedatangan bangsa barat yang telah dilaksanakan dengan

menggunakan metode pembelajaran team quiz. Menurut Arikunto

(2010:193) mendefinisikan bahwa:

Tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang digunakan untuk


mengukur keterampilan, pengetahuan, maupun kemampuan yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok.
Tes tertulis merupakan sebuah tes yang terdiri dari serangkaian soal

pertanyaan dan jawaban yang diberikannya pun secara tertulis juga. Tes

tertulis ini dilakukan di akhir pembelajaran, guru pada akhir pembelajaran

memberikan lembar soal mengenai materi pembelajaran yang telah

disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran team quiz. Setelah

selesai dikerjakan siswa, lembar soal tersebut dikumpulkan untuk diolah

datanya. Tujuan dari tes ini, yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa pada

pembelajaran materi peristiwa kedatangan bangsa barat dengan

menggunakan metode pembelajaran team quiz dan untuk mengetahui ada

peningkatan atau tidak dari setiap siklusnya.


36

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013:240) mendefinisikan bahwa, “Dokumentasi

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang”. Teknik pengumpulan data selanjutnya yang digunakan oleh

peneliti, yaitu dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik yang

digunakan sebagai acuan, bukti, dan tempat menyimpan dokumen-dokumen

selama penelitian di kelas, maupun dilingkungan sekolah. Hal ini, bertujuan

untuk memperkuat hasil penelitian, untuk mempermudah penelitian dalam

melakukan kegiatan penelitian dan juga dalam membuat standar isi, silabus,

daftar nilai dan daftar absen siswa, RPP, dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah manipulasi data menjadi bentuk sebuah informatif.

Informatif adalah hasil dari pemrosesan data dalam bentuk tertentu yang lebih

bermakna dari pada suatu kegiatan atau peristiwa. Untuk mengolah data yang

telah diperoleh melalui tes, observasi, dan studi dokumentasi maka peneliti

menganalisis data untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode

pembelajaran team quiz maka terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa pada materi peristiwa kedatangan bangsa barat di SD Negeri Cipunagara.

Adapun pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut :


37

1. Pengolahan Data dalam Peningkatan Aktivitas Siswa

Data hasil observasi digunakan untuk menentukan atau

menginterprestasikan sikap siswa dalam pembelajaran IPS pada materi

peristiwa kedatangan bangsa barat dengan menggunakan metode

pembelajaran team quiz.

Setiap komponen penelitian dibuat tiga indikator dengan skor minimal

1 dan skor maksimal 3. Apabila seluruh komponen tercapai maka skor

maksimal keseluruhan adalah 9 skor yang diperoleh dibuat presentase

dengan rumus berikut.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Aktivitas belajar (%) = × 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Presentase maksimal ideal penskorannya adalah 100% dengan rentang

daya capai indikator keberhasilan menurut Hanifah (2014:80) ditetapkan

sebagai berikut.

Kriteria Keberhasilan

Rentang Presentase Penilaian Kriteria Penilaian

81 % - 100 % Buruk Sekali (BS)

61 % - 80 % Baik ( B)

41 % - 60 % Cukup (C)

21 % - 40 % Kurang (K)

0 % - 20 % Kurang Sekali (KS)


38

2. Pengolahan Data dalam Peningkatan Hasil Belajar

Data yang diperoleh adalah data tes hasil belajar siswa dengan

menentukan skor dari setiap nomor soal, menghitung jumlah skor yang

diperoleh siswa dan memberi nilai angka. Adapun pedoman penilaian

adalah soal berjumlah 5 buah, setiap nomor diberi skor 3 sehingga diperoleh

skor maksimal 15. Penentuan nilai akhir untuk setiap siswa adalah dengan

membagi skor perolehan dengan skor maksimal dikali 100 dan

penentuannya ditentukan berdasarkan KKM sekolah (75). Ketuntasan

belajar siswa menurut Zainal (2009:40) diperoleh dengan rumus sebagai

berikut.


asil belajar sis a = × 100

Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥ 75 sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Negeri Cipunagara

Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang . Ketuntasan belajar siswa secara

klasikal, menurut Zainal (2009:41) dihitung dengan rumus sebagai berikut.


= × 100%

39

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

>80% Sangat Tinggi

60 – 79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

<20 Sangat Rendah

Setelah pengolahan data selesai dilaksanakan, maka akan diperoleh

hasil dari data yang telah diolah tersebut. Maka penilaian tindakan kelas ini

dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan hasil belajar siswa, yaitu

sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa yang ada di kelas tuntas belajar,

yaitu memperoleh ≥75.

Rata- rata Nilai Siswa


ata rata = ( 200 0)

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam Kegiatan penelitian ini tujuan instrumen, yaitu untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam materi peristiwa kedatangan bangsa barat dengan

menggunakan metode pembelajaran team quiz. Instrumen yang digunakan oleh

peneliti adalah sebagai berikut :


40

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah sebuah catatan yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa pada materi peristiwa

kedatangan bangsa barat. Observasi dilakukan dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan siswa selama

pembelajaran materi peristiwa kedatangan bangsa barat berlangsung dengan

menggunakan metode pembelajaran team quiz.

2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adala tes yang diberikan kepada siswa setelah selesai

proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan

pembelajaran. Tes hasil belajar juga merupakan tes penguasaan, karena tes

ini berfungsi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah

diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tujuan dilaksanakannya tes

hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa sebelum

dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata

yang diperoleh oleh siswa, dan juga sebagai kegiatan tindak lanjut untuk

proses pembelajaran selanjutnya.

3. Check List Dokumentasi

Cheks list dokumentasi merupakan sebuah datar dokumen yang akan

digunakan dalam suatu kegiatan penelitian. Dokumen yang digunakan

dalam kegiatan penelitia ini, yaitu data perangkat pembelajaran (RPP,

Silabus, dan LKS), daftar absen dan daftar nilai hasil belajar siswa kelas V
41

pada pembelajaran materi peristiwa kedatangan bangsa barat serta profil

sekolah SD Negeri Cipunagara.

3.5.1 Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Wahyuni dan Ibrahim (2012 : 69) mendefinisikan bahwa,

“RPP, adalah sebuah perencanaan jangka pendek untuk memperkiran

tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran”. Adapun,

menurut Mulyasa (2007 :212 ) mendefinisikan bahwa, “RPP, adalah suatu

komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

yang dalam pengembangannya harus dilakukan secara profesional”.

Dengan demikian, berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa RPP adalah persiapan yang harus dilakukan

oleh seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Persiapan disini dapat diartikan sebagai persiapan tertulis, persiapan mental,

maupun persiapan emosional yang harus dibangun dalam lingkungan belajar

yang produktif termasuk meyakinkan pembelajaran untuk terlibat aktif

dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Silabus

Silabus adalah sebagai acuan pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran dalam membuat identitas mata pelajaran atau tema


42

pembelajaran, alokasi waktu, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar

(KD), indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Komponen – komponen dalam

silabus tersebut harus disusun dan dikembangkan secara sistematis dan

dalam pengembangannya pun harus berorientasi pada SK dan KD yang

telah dikembangkan oleh BSNP. Silabus yang dikembangkan dengan tepat

dan efektif akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan

proses pembelajaran.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan sebuah alat bantu untuk menyampaikan pesan pada

siswa yang digunakan oleh guru pada saat proses pembelajaran. LKS ini

berisi petunjuk untuk mengarah kerja siswa, sehingga memperlancar proses

pembelajaran dan untuk memberi motivasi belajar kepada siswa. Siswa

dibimbing untuk menyelidiki masalah tertentu dengan menggunakan pola

tertentu dalam membuat suatu pikiran atau hipotesis.

3.6 Ruang Lingkup

Ruang lingkup adalah penjelasan tentang batasan sebuah subjek yang

terdapat di sebuah masalah, batasan yang dimaksud dalam ruang lingkup bisa

berupa faktor yang diteliti seperti variabel-variabel yang diteliti, populasi atau

subjek penelitian, dan lokasi penelitian.


43

3.6.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang

penelitiannya dilakukan terhadap variabel utama dan variabel bebas.

Variabel utama merupakan variabel yang keadaanya menjadi suatu akibat

dikarenakan adanya variabel bebas, disebut variabel utama karena kondisi

atau variansinya terkait dan dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan

variabel bebas merupakan variabel penelitian yang dapat mempengaruhi

variabel lain, sehingga bisa dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada

variabel ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan variabel

lain.

Variabel Utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar IPS, sedangkan Variabel variabel bebas dalam

penelitian ini yaitu materi peristiwa kedatangan bangsa barat di kelas V dan

Metode Pembelajaran Team Quiz.

3.6.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Cipunagara yang berjumla 16 orang terdiri 8 orang siswa laki-laki dan 8

orang siswa perempuan, dengan latar belakang dan kemampuan yang

berbeda-beda. Secara rinci daftar siswa kelas V dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.
44

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas V SD Negeri Cipunagara

No Nama Siswa Jenis Kelamin

L P

1 Almira S √

2 Ayu Lestari √

3 Daryel Robiansyah √

4 Dika √

5 Erlingga √

6 Fadil Ramdani √

7 Fitria Rahayu √

8 Hanif √

9 Kania Dwi Fuzianty √

10 Karlina Lestari √

11 Kausar Armadani √

12 Nanda Ispiandika √

13 Naurra √

14 Nova Silpiani √

15 Pino Ramdani √

16 Putri Rahayu √
45

3.6.3 Tempat Penelitian

Adapun, untuk kegiatan penelitian, yaitu dilaksanakan di SD Negeri

Cipunagara yang berlokasi di Dusun Cikihiang, RT 01 RW 03, Desa

Cisurat, Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Tahun pelajaran

2020/2021. Sekolah ini dijadikan lokasi penelitian dengan pertimbangan,

yaitu sebagai berikut:

1. Di SD Negeri Cipunagara belum pernah dilakukan PTK dengan

menggunakan metode pembelajaran team quiz ;

2. Adanya dukungan dari pihak sekolah, untuk diadakannya penelitian

dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

materi peristiwa kedatangan bangsa barat ;

3. Keadaan siswa kelas V di SD Negeri Cipunagara yang cenderung

pasif pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas ;

4. Memudahkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Cipunagara ini dikarenakan lokasinya sangat strategis.

3.7.4 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan kegiatan,

yaitu berlangsung pada bulan September tahun 2020 bertepatan dengan

semester ganjil tahun pelajaran 2021/2020.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

B, Hamzah dan Koni, S. (2018). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi

Aksara.

Solihatin, E dan Raharjo. (2012). Cooperative Learning : Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Srijayanti, NPS. (2014). Model Pembelajaran Team Quiz Berbantuan Media

Gambar Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V. Bali :

Ejournal Undiksha.

Kusumawardani, C. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Team Quiz

Terhadap Hasil Belajar. Lampung : IAIN Raden Intan.

Gunawan, R. (2016). Pendidkan IPS Filosofi Konsep dan Aplikasi. Bandung :

Alfabeta.

PP, Lestari. (2016). Kajian Teori Aktivitas Belajar. Yogyakarta:

Eprints.Universitas Negeri Yogyakarta.

M, Turrohmah. (2017). Teori Hasil Belajar. Lampung : IAIN Raden Intan.

Iru, L. (2012). Analisis Penerapan, Metode, Strategi, dan Model-Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

46
47

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif : Aplikasi Praktis Pembuatan

Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta : Prestasi Pustaka.

St, Angi. Dkk. (2017). Selalu Berhemat Energi, Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai