Disusun oleh:
NAMA : YULIANAH
NIM : 836381522
UNIVERSITAS TERBUKA
2020.1
v
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ................................................................................. i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ............................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................. iv
Daftar Tabel .............................................................................................. vi
Daftar Gambar .......................................................................................... vii
Daftar Lampiran ........................................................................................ viii
Abstrak ..................................................................................................... ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
2. Analisis Masalah ................................................................................ 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................... 5
BAB II Kajian Pustaka
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 6
B. Metode Pembelajaran Interaktif Dalam Bahasa Indonesia ....................... 8
C. Metode Diskusi ...................................................................................... 9
BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ............. 10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ............................................. 12
C. Teknik Analisis Data ............................................................................ 17
BAB IV Hasil dan Pembahas
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Perbaikan Pembelajaran .............. 20
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................... 36
iv
BAB V Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
A. Simpulan ............................................................................................... 38
B. Saran Tindak Lanjut .............................................................................. 39
Daftar Pustaka ......................................................................................... 40
Lampiran
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
Yulianah, 836381522“Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia tentang Teks Non Fiksi dengan Metode Diskusi di Kelas VI SDIT Nurul Akbar
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor"
Kegiatan penelitian ini dilakukan karena rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang Teks Non Fiksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui metode Diskusi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskripsi. Pada pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di kelas
VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil penelitian pada prasiklus peserta didik masih banyak yang mendapatkan nilai di
bawah KKM hal ini dapat dilihat dari peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 17
peserta didik atau 61% dengan rata – rata nilai 66. Dengan demikian penulis melakukan kegiatan
siklus I, pada siklus I peserta didik nampak terlihat perkembangannya hal ini dilihat dari banyaknya
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM lebih sedikit yaitu sebanyak 10 peserta didik atau
36%. Pada siklus II seluruh peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM sehingga penulis
menghentikan penelitian di siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
peserta didik pada perbaikan pembelajaran siklus I dan II. Dengan melihat hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil penguasaan materi,
keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Akhirnya penulis menyarankan agar pendidik
menggunakan alat peraga, dan menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
tentang teks non fiksi di kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Teori pembelajaran ini oleh para tokoh psikologi Gestalt, (termasuk teori Piaget) yang
menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan menekankan juga
pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak.
Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Belajar yang lebih efekt if dan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran akan efektif bila guru dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di
kelasnya, kemudian menganalisa dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi
penyebab utama, yang selanjutnya menentukan tindakan pemecahannya.
Tuntutan peningkatan kualitas professional guru belum memenuhi syarat yang
diinginkan atau diharapkan, karena antara petunjuk perlaksanaan yang sudah ada banyak
terdapat kendala bagi para pelaksana pendidikan utamanya guru, salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena manfaat
dari PTK sangat banyak bukan hanya bagi pendidik dan peserta didik saja, tapi juga bagi Sekolah.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia selama pembelajaran berlangsung, sedikit sekali yang dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik di depan kelas. Dari hasil pengamatan peneliti
terhadap proses pembelajaran, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
2
c. Peserta didik tidak berani untuk bertanya
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah peneliti menganalisis masalah yang terjadi. Adapun
analisis masalah yang di temukan dalam pembelajaran adalah :
a. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam belajar
b. Pendidik kurang mampu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
c. Pendidik kurang memberikan motivasi pada saat pembelajaran berlangsung
d. Pendidik tidak menggunakan alat peraga pembelajaran.
e. Metode yang digunakan kurang tepat
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah yang diperoleh dari hasil analisis masalah, maka yang menjadi
fokus perbaikan adalah : “Bagaimana menjelaskan materi pembelajaran Teks Non Fiksi
agar mudah dipahami, mengaktifkan peserta didik, menggunakan alat peraga, dan
penerapan metode pembelajaran yang sesuai agar mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam muatan pembelajaran Bahasa Indonesia ?
2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran.
b. Semakin termotivasi untuk terus menerapkan metode dan menggunakan alat
peraga yang tepat pada pembelajaran selanjutnya.
c. Meningkatkan keprofesionalan pendidik sebagai agen pembelajaran serta
mengembangkan model pembelajaran lainnya yang lebih bervariatif.
d. Dapat memecahkan permasalah yang dihadapi dalam tugas sehari-hari.
3. Bagi Sekolah
a. Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Dapat memotivasi sekolah untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana
pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan memiliki guru yang profesional
dalam mengajar.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut para pakar pendidik berdasarkan pengertian hasil belajar yaitu: (Menurut
Suprijono) Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.bentuk perubahan perilaku yang cenderung
menetap dari ranah kognitif. hasil belajar mempunyai peranan penting dalam poses
pembelajaran, tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah
hasil belajar, hasil belajar di gunakan untuk mengetahui sebatas mana peserta didik
dapat memahami serta mengerti materi tersebut.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan
menurut Howart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar : (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap
dan cita-cita. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta didik
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh pendidik sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
5
1. Keterampilan dan kebiasaan.
Dalam proses belajar mengajar pendidik menjadi pemeran utama dalam menciptakan
situasi interaktif yang edukatif yakni interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan
dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan atau hasil belajar.
Untuk terwujudnya proses belajar mengajar seperti itu sudah tentu menuntut upaya
6
pendidik untuk mengaktualisasikan kompetensinya secara professional, utamanya dalam
aspek metodologis. Menurut Syah (1988) ditemukan bahwa penguasaan pendidik tentang
metode pengajaran masih berada di bawah standar.
Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa
yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca.
Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa
lisan, sedangkan keterampilan menulis dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa
tulis. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat
fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar seorang
pendidik harus mengajak peserta didik untuk mendengarkan, menyajikan media yang
dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menuliskan dan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar
yang interaktif.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari
pengertian mengajar, karena didalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang tidak
terpisahkan antara peserta didik yang belajar dan pendidik yang mengajar, yang terjalin
dalam bentuk interaksi edukatif.
Berdasarkan uraian diatas, untuk meningktkan hasil belajar pada perbaikan
pembelajaran tentang teks non fiksi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia penulis
menerapkan metode diskusi.
C. Metode Diskusi
Metode diskusi diartikan sebagai cara “penyampaian” bahan pengajaran yang melibat
aktifkan siswa untuk berbicara dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan
yang bersifat problematis. Guru, peserta didik dan atau kelompok siswa memiliki perhatian
yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Metode diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat baik
dengan guru maupun teman-temannya sehingga mereka dapat berpartisipasi secara optimal
tanpa ada aturan-aturan yang berlaku keras namun tetap mengikuti etika yang disepakati
bersama. Menurut suparlan (2007) diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yakni
diskusi kelompok kecil dan diskusi kelas. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diskusi
dapat membantu terjadinya komunikasi dua arah.
7
BAB III
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI (enam)
SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dengan jumah pesera
didik 28 orang yang terdiri dari 14 laki – laki dan 14 perempuan, tentang teks Non
Fiksi.
8
4. Pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini adalah:
Pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran
ini adalah:
1. Anna Muthmainah S.Pd.I Kepala Sekolah SDIT Nurul Akbar
2. Bpk Usman, MM.Pd selaku Tutor Pembimbing dan supervisor I yang telah membantu
dalam penyusunan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) sebagai syarat
kelulusan.
3. Ita Krisanti, S.Pd.I selaku supervisor 2 yang telah membantu membimbing dalam
penelian.
4. Seluruh peserta didik di kelas VI SDIT Nurul Akbar
9
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran ini mengacu pada langkah-
langkah perbaikan dalam bentuk bagan di bawah ini:
Gambar 3.1
Identifikasi masalah
refleksi
pelaksanaan
Hasil refleksi
refleksi
observasi SIKLUS 2
Perencanaan
pelaksanaan
dst
Keterangan
: kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaaan kegiatan
10
Prosedur penelitan yang dilakukan pada peneliti ini menggunakan 4 kegiatan
utama yang ada pada tiap siklus yaitu :
- Perencanaan
- Pelaksanaan (tindakan)
- Pengamatan (observasi )
- Refleksi
1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan penggunaannya
menggunakan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan kelas adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga
kegiatan akhir sesuai dengan RPP.
3. Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh supervisor 2 secara bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung.
4. Merefleksikan temuan-temuan peneliti dan guru mitra mengkaji hasil temuan dalam
pembelajaran apakah ada kemajuan atau perbaikan, apabila hasil tindakan belum
maksimal maka akan dialanjutkan pada siklus berikutnya.
Selanjutnya pelaksanaan penelitian akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Kegiatan perbaikan pembelajaran pra siklus.
a. Perencanaan
1) Merumuskan hipotesis tindakan.
2) Menyusun berbagai alternatif tindakan yang akan diterapkan pada perbaikan
pembelajaran pra siklus.
3) Menganalisis kelayakan hipotesis tindakan.
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan pelaksanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran pra siklus.
b) Menyiapkan alat peraga.
c) Menyiapkan alat observasi berupa lembar pengamatan
d) Berlatih melakukan tindakan.
11
2) Melaksanakan tindakan
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan pelaksanaan
12
2) Melaksanakan tindakan
c. Pengamatan
13
dalam belajar melalui lembar observasi dengan bantuan
supervisor 2.
c) Mengadakan evaluasi.
c. Pengamatan
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Analisis data adalah
kegiatan untuk memaparkan data, sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau
ketidak benaran dari suatu hipotesis.
Dalam menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Yin (2003) mengajukan
empat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu penelitian
pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut :
14
a. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu
subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.
b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa
Hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus
bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan
terhadap hasil pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
d. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat
wawancara dilakukan.
2. Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang yang mengacu pada seberapa jauh
kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat.
Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif tersebut. Walaupun telah
dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan
lain yang berbeda.
3. Keabsahan External (External validity)
Keabsahan external mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memiliki
sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitian kualitatif tetapi dapat dikatakan
memiliki keabsahan external terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut
memiliki konteks yang sama.
15
4. Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian
berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang
sama.
Oleh sebab itu kegiatan pengolahan analisis data yaitu dengan menimbang,
menyaring, mengatur, dan menarik kesimpulan.
1. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kata, kalimat, gerak
tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2011: 7) yang
memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik tingkat hasil belajar terhadap
suatu mata pelajaran dan dianalisis secara kualitatif.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif nilai hasil belajar peserta didik yang dianalisis secara angka –
angka (kuantitas). Data yang diambil dari hasil evaluasi akhir peserta didik Data
kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan
gambaran tentang ekspresi peserta didik tingkat hasil belajar terhadap suatu mata
pelajaran dan dianalisis secara kualitatif.
16
BAB IV
1
Afiyah Zahrah
2
Alif Al Fakhri.L
3
Alvi Alya Almatina
4
Ardia Ayu Sabillah K
5
Arga Aditya Nugraha
6
Bayu Agung
7
Bulan Nabithalia B
8
Daffa Adzihly
9
Elsabriyan Hanafiyah
10
Fergie Novansya A
11
Hana Rifdahasayafiq
17
12
Kaisyya Salwa
13
Keisya Aulia Syaqieb
14
Khairani Jamilah
15
M Adrian Geno
16
M Arkan Yulianto
17
M Farrel Ramadhan
18
M Reihan Pradana
19
Maulana Izza Al Fadli
20
Mutiara Hayuningtyas
21
Nur Laila Aisy Kayana
22
Raditya Bagas Putro
23
Rahma Aulia Putri
24
Raka Raditya
25
Rizky Fachri Alfath
26
Sabrina Syifa Azzahra
27
Sofyan Darussalam
28
Tri Noviyanti Yulia
Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus, diperoleh
data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 12 orang atau hanya 43% dan
jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 16 orang atau 57%.
18
Tabel 4.2
Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pra Siklus
19
Jumlah 1.850
Rata – rata 66,07
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 40
1. Persentase pada hasil belajar peserta didik dari setiap siklus menggunakan cara
penghitungan sebagai berikut:
a. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik
Tuntas = Peserta Didik yang Tuntas x100%
Peserta Didik Seluruhnya
b. Untuk menghitung persentase ketidaktuntasan belajar peserta didik
Tidak Tuntas = Peserta Didik yang Tidak Tuntas x 100%
Peserta Didik Seluruhnya
2. Nilai rata-rata kelas peserta didik dari setiap siklus menggunakan cara penghitungan
sebagai berikut:
Jumlah Data
Rata-rata=
Banyaknya Data
Tabel 4.3
20
Gambar 4.1
35
30
25
Peserta Didik
20
15
10
5
0
Ketuntasan Belajar
Tuntas (39%) Tidak Tuntas (61%)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
prasiklus hanya 66,07 . Nilai rata-rata ini masih di bawah nilai KKM=70, yang
berarti masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal itu
dibuktikan oleh hasil analisis ketuntasan belajar yang disajikan pada tabel 4.2 dan
gambar 4.1.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sebesar 39% (11 peserta didik)
masih jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah peserta didik
yang mencapai KKM=70, atau 61% (17 peserta didik) tidak tuntas.
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa yang tuntas hanya 11 peserta didik dan tidak
tuntas 17 peserta didik.
2. Siklus 1
Setelah mengamati data yang diperoleh pada pra siklus, penulis melakukan
diskusi dengan supervisor 2 dan memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya yaitu siklus 1 dengan menggunakan metode diskusi.
Berikut adalah data keaktifan peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada
kegiatan siklus 1 yang di lampirkan dalam tabel di bawah ini.
21
Tabel 4.4
Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus 1
1
Afiyah Zahrah
2
Alif Al Fakhri.L
3
Alvi Alya Almatina
4
Ardia Ayu Sabillah K
5
Arga Aditya Nugraha
6
Bayu Agung
7
Bulan Nabithalia B
8
Daffa Adzihly
9
Elsabriyan Hanafiyah
10
Fergie Novansya A
11
Hana Rifdahasayafiq
12
Kaisyya Salwa
13
Keisya Aulia Syaqieb
14
Khairani Jamilah
15
M Adrian Geno
16
M Arkan Yulianto
17
M Farrel Ramadhan
18
M Reihan Pradana
19
Maulana Izza Al Fadli
20
Mutiara Hayuningtyas
21
Nur Laila Aisy Kayana
22
Raditya Bagas Putro
22
23
Rahma Aulia Putri
24
Raka Raditya
25
Rizky Fachri Alfath
26
Sabrina Syifa Azzahra
27
Sofyan Darussalam
28
Tri Noviyanti Yulia
Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus,
diperoleh data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 15 orang atau
hanya 54% dan jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 13 orang atau 46%.
Setelah mengamati data yang diperoleh pada prasiklus, Dari hasil penilaian
pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode diskusi
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.5
Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus 1
23
14 Khairani Jamilah 70 90 Tuntas
15 M Adrian Geno 70 50 Tidak Tuntas
16 M Arkan Yulianto 70 90 Tuntas
17 M Farrel Ramadhan 70 90 Tuntas
18 M Reihan Pradana 70 80 Tuntas
19 Maulana Izza Al Fadli 70 80 Tuntas
20 Mutiara Hayuningtyas 70 80 Tuntas
21 Nur Laila Aisy Kayana 70 60 Tidak tuntas
22 Raditya Bagas Putro 70 60 Tidak tuntas
23 Rahma Aulia Putri 70 80 Tuntas
24 Raka Raditya 70 60 Tidak tuntas
25 Rizky Fachri Alfath 70 80 Tuntas
26 Sabrina Syifa Azzahra 70 60 Tidak tuntas
27 Sofyan Darussalam 70 60 Tidak tuntas
28 Tri Noviyanti Yulia 70 60 Tidak tuntas
Jumlah 2.070
Rata – rata 73,92
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 50
Tabel 4.6
24
Gambar 4.2
35
30
25
Peserta Didik
20
15
10
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
5
siklus 1 sudah menjadi 74. Tapi masih ada 10 anak yang belum tuntas masih di
0
bawah KKM. Ketuntasan Belajar
Tuntas (64 %) Tidak Tuntas (36 %)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sebesar 64% (18
peserta didik) dan jumlah peserta didik yang mencapai belum mencapai
KKM=70 adalah 36 % (10 peserta didik) tidak tuntas.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa yang tuntas 18 peserta didik dan tidak tuntas 10
peserta didik.
3. Siklus II
Setelah mengamati data yang diperoleh pada siklus 1, penulis melakukan
diskusi dengan supervisor 2 dan memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya yaitu siklus 2 dengan menggunakan metode diskusi.
Berikut adalah data keaktifan peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada
kegiatan siklus 2 yang di lampirkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran siklus 2
No Nama Aktif Tidak Aktif
1
Afiyah Zahrah
2
Alif Al Fakhri.L
3
Alvi Alya Almatina
4
Ardia Ayu Sabillah K
25
5
Arga Aditya Nugraha
6
Bayu Agung
7
Bulan Nabithalia B
8
Daffa Adzihly
9
Elsabriyan Hanafiyah
10
Fergie Novansya A
11
Hana Rifdahasayafiq
12
Kaisyya Salwa
13
Keisya Aulia Syaqieb
14
Khairani Jamilah
15
M Adrian Geno
16
M Arkan Yulianto
17
M Farrel Ramadhan
18
M Reihan Pradana
19
Maulana Izza Al Fadli
20
Mutiara Hayuningtyas
21
Nur Laila Aisy Kayana
22
Raditya Bagas Putro
23
Rahma Aulia Putri
24
Raka Raditya
25
Rizky Fachri Alfath
26
Sabrina Syifa Azzahra
27
Sofyan Darussalam
28
Tri Noviyanti Yulia
26
Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus,
diperoleh data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 21 orang atau
hanya 75% dan jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 7 orang atau 25%.
Tabel 4.8
27
23 Rahma Aulia Putri 70 90 Tuntas
24 Raka Raditya 70 80 Tuntas
25 Rizky Fachri Alfath 70 80 Tuntas
26 Sabrina Syifa Azzahra 70 80 Tuntas
27 Sofyan Darussalam 70 80 Tuntas
28 Tri Noviyanti Yulia 70 80 Tuntas
Jumlah 2.290
Rata – rata 81,78
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 80
Tabel 4.9
Gambar 4.3
35
30
25
Peserta Didik
20
15
10
5
0
Ketuntasan Belajar
Tuntas (100 %) Tidak Tuntas (0 %)
28
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
Siklus II sudah menjadi 82. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
sebesar 100 % semua peserta didik mencapai
KKM=70. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar seluruh peserta didik
tuntas di atas KKM.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat
dibandingkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian sebagaimana dalam
tabel berikut dan gambar berikut.
Tabel 4.10
Jika mencermati data tersebut, peserta didik yang aktif dalam pembelajara awal hanya
12 orang atau 43% dari jumlah peserta didik. Sampai akhir perbaikan pembelajaran siklus
1 meningkat menjadi 15 orang atau 54% dari jumlah peserta didik, dan akhir perbaikan
pembelajaran siklus 2 keaktifan peserta didik meningkat menjadi 21 orang atau 75% dari
jumlah peserta didik.
Untuk itu dalam upaya meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar penulis
menggunakan metode dikusi. Alasan menggunakan metode tersebut memiliki kelebihan
29
seperti, merangsang peserta didik untuk melatih daya pikir, ide, gagasan dan prakarsa,
serta mampu mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
Dibawah ini disajikan tabel daftar nilai evaluasi belajar peserta didik.
Tabel 4.11
Nilai
No Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Afiyah Zahrah 80 90 100
2 Alif Al Fakhri.L 80 80 80
3 Alvi Alya Almatina 60 80 80
4 Ardia Ayu Sabillah K 40 60 80
5 Arga Aditya Nugraha 60 60 80
6 Bayu Agung 50 80 80
7 Bulan Nabithalia B 60 80 80
8 Daffa Adzihly 60 50 80
9 Elsabriyan Hanafiyah 60 80 80
10 Fergie Novansya A 80 80 90
11 Hana Rifdahasayafiq 60 80 90
12 Kaisyya Salwa 80 80 90
13 Keisya Aulia Syaqieb 80 90 80
14 Khairani Jamilah 90 90 100
15 M Adrian Geno 40 50 90
16 M Arkan Yulianto 80 90 90
17 M Farrel Ramadhan 90 90 90
18 M Reihan Pradana 60 80 90
19 Maulana Izza Al Fadli 60 80 80
20 Mutiara Hayuningtyas 80 80 90
30
21 Nur Laila Aisy Kayana 60 60 80
22 Raditya Bagas Putro 60 60 80
23 Rahma Aulia Putri 80 80 90
24 Raka Raditya 60 60 80
25 Rizky Fachri Alfath 80 80 80
26 Sabrina Syifa Azzahra 40 60 80
27 Sofyan Darussalam 60 60 80
28 Tri Noviyanti Yulia 60 60 80
Jumlah Nilai 1.850 2.070 2.290
Rata-Rata Nilai 66,07 73,92 81,78
Nilai Tertinggi 90 90 100
Nilai Terendah 40 50 80
Berdasarkan data nilai yang tercantum dalam tabel, maka nilai evaluasi peserta
didik pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 ada peningkatan, jika
dibandingkan dengan nilai evaluasi peserta didik pada pembelajaran pra siklus.
Tabel 4.12
31
Gambar 4.4
100
80
60
40
20
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas Rata - rata Nilai
32
rileks dalam menghadapi pembelajaran, dengan sendirinya materi pembelajaran akan
cepat dikuasai siswa dan tujuan pembelajaran tercapai.
Berdasarkan hal di atas diskusi yang mengandung nilai-nilai Bahasa Indonesia
dapat meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, meningkatkan
keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli penulis menyimpulkan bahwa metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian sebuah ilmu pengetahuan kepada siswa yang
dilakukan dengan cara berdiskusi sambil belajar. Dengan tujuan membuat siswa lebih
nyaman dengan sendirinya materi pembelajaran akan cepat dikuasai siswa dan tujuan
pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Keberhasilan pembelajaran pada pembelajaran pra siklus, rata-rata nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia hanya 64 atau 39% materi yang dapat diserap peserta
didik. kemudian melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Hasil perbaikan
pada siklus 1 mengalami peningkatan rata-rata nilai menjadi 73 atau 65% materi yang
diserap peserta didik. Dari kedua siklus yang telah dilaksanakan ternyata 10 peserta
didik yang memperoleh nilai di bawah KKM belum mencapai 75%, maka
melanjutkan mengadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II ini, ternyata
diperoleh nilai rata-rata nilai sebesar 81 atau 79% materi yang telah diserap peserta
didik dan peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM di atas 75%, dengan
demikian maka penulis mengakhiri kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
33
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam pra
siklus, siklus I dan siklus II dengan menerapkan metode diskusi sangat baik. Dari
hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penerapan metode diskusi dalam pembelajaran mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik juga mampu meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap
materi pembalajaran. Jika dibandingkan penguasaan peserta didik terhadap materi
pada pembelajaran pra siklus yang hanya mencapai 39% atau sekitar 11 orang, maka
untuk siklus II peserta didik sudah mencapai KKM atau sekitar 100% sudah
memenuhi nilai KKM. Sehingga tercapai semua tujuan pembelajaran yang diharapkan
dalam perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penerapan metode diskusi dalam upaya meningkatkan hasil evaluasi peserta didik,
ternyata mampu meningkatkan hasil evaluasi belajar peserta didik dari nilai rata-rata
kelas 66 meningkat menjadi 82, nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik dari 90
meningkat menjadi 100 dan nilai terendah yang diperoleh peserta didik dari 40
menjadi 80.
Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pelajaran Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi di kelas VI SDIT Nurul Akbar.
34
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka dapat disampaikan saran – saran sebagai
berikut :
1. Agar pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran meningkat sebaiknya
ketika menjelaskan materi pelajaran pendidik harus menggunakan alat peraga.
2. Untuk meningkatkan respon peserta didik agar berpartisipasi dan aktif dalam
belajar, sebaiknya pendidik menerapkan metode diskusi. Namun penerapan
metode ini harus diimbangi dengan pemberian motivasi dan penghargaan kepada
peserta didik, agar mereka merasa dihargai dari setiap penemuannya. Selanjutnya
pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik harus dengan bahasa yang jelas,
singkat, dan dapat dimengerti peserta didik.
3. Pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Untuk itu sebaiknya pendidik menerapkan metode diskusi
ternyata mampu meningkatkan hasil evaluasi belajar peserta didik.
4. Penggunaan alat peraga dan penerapan metode diskusi dalam perbaikan
pembelajaran, terbukti akan mampu meningkatkan penguasaan materi, partisipasi,
keaktifan, dan hasil belajar, namun sebaiknya pendidik perlu memikirkan
kelemahan dan kekurangan dari penggunaan alat peraga dan penerapan metode
diskusi, sehingga dampak dari penggunaan alat peraga dan penerapan metode
diskusi terhadap pembelajaran dapat diketahui sebelumnya. Oleh karena itu
pendidik dintuntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi
dalam bahan pengajaran, metode, anak didik, dan landasan pendidikan
(Robert.W.Richy,1974).
35
DAFTAR PUSTAKA
Anita, W.Sri, dkk (2007). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
N, Sudirman DRS. Dan Tabrani, Rusyan, A, DRS, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Sudjana, Nana (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Wardhani IGAK. Dan Wihardit Kusmaya. (2008). Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
36
37
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tentang teks non fiksi Dengan
Menggunakan Metode Diskusi di Kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor
Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, penyajian materi pelajaran yang
kurang menarik. Banyaknya Peserta Didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru, guru
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
Identifikasi Masalah :
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia selama proses berlangsung, sedikit sekali yang dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pendidik di depan kelas. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap proses
pembelajaran, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
Analisis Masalah :
Berdasarkan identifikasi masalah peneliti menganalisis masalah yang terjadi. Adapun analisis
masalah yang di temukan dalam pembelajaran adalah :
Berdasarkan hasil analisis masalah, ada alternatif yang bisa digunakan untuk
pemecahan masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Metode Pembelajaran.
2. Penggunaan Alat Peraga.
3. Model Pembelajaran.
4. Kegiatan Latihan.
Tetapi yang dijadikan prioritas penulis memperbaiki pembelajaran Bahasa
Indonesia melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah dengan menggunakan
metode diskusi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi.
Penggunaan metode diskusi, dipilih karena dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang materi “teks non fiksi” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas VI di SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
tindakan kelas yang harus diperbaiki sebagai berikut :
1. “Apakah metode diskusi dapat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dalam
pembelajaran pada Mata pelajaran bahasa indonesia tentang teks non fiksi ?”.
2. “Bagaimana penerapan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dalam
pembelajaran pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Teks Non Fiksi ?”.
RPP Perbaikan :
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan
dengan beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi
dengan membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti)
sebuah teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks
non fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.
Pentingnya Bermusyawarah
Assalamualaikum wr wb,
Terima kasih atas waktunya bapak dan ibu guru sekalian dan teman-teman yang
berbagia yang telah diberikan kepada saya untuk berada didepan dalam rangka
pentingnya bermusyawarah.
Dalam kegiatan bernegara dan berbangsa, sudah jauhari para pahlawan bangsa kita
telah mengedepankan musyawarah ke dalam tahapan untuk melakukan pengambilan
keputusan. Disini, kita mengetahui ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan
untuk mengambil keputusan. Akan tetapi, musyawarah selalu menjadi metode yang
digemari pada zaman dahulu.
Alasannya adalah karena dengan adanya musyawarah kita akan dapat mengetahui
baik dan buruknya dari setiap keinginan yang diambil oleh masing-masing pihak. Kita
akan dapat mengetahui bahwa ide yang sebelumnya telah kita rancang dan akan kita
sampaikan didepan kelas ini sebelumnya akan kita anggap sebagai ide brilian, akan
tetapi bagi segelintir orang ini adalah ide yang buruk.
Maka dari itu, pentinglah dilakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Baik
untuk keputusan mudah dan sulit. Sehingga kita akan mengetahui apa sudut pandang
yang dimiliki oleh orang lain.
Wassalamualaikum wr wb
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan)
Metode : Ceramah, penugasan, dan tanya jawab.
Model : Problem Solving.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian awal
b. Penilaian dalam proses
c. Penilaian akhir
2. Jenis penilaian
a. Rubrik
b. Tertulis
3. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Uraian
4. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap : percaya diri, teliti dan disiplin
1 Afiyah Zahrah
2 Alif Al Fakhri.L
7 Bulan NabithaliaB
8 Daffa Adzihly
9 Elsabriyan Hanafiyah
10 Fergie Novansya A
11 Hana Rifdahasayafiq
12 Kaissya Salwa
14 Khairiani Jamilah
15 M Adrian Geno
16 M Arkan Yulianto
17 M Farrel Ramadhan
18 M Reihan Pradana
20 Mutiara Hayuningtyas
24 Raka Raditya
27 Sofyan Darussalam
Assalamualaikum wr wb,
Terima kasih atas waktunya bapak dan ibu guru sekalian dan teman-teman yang
berbahagia yang telah diberikan kepada Doni untuk berada didepan dalam rangka
pentingnya bermusyawarah.
Dalam kegiatan bernegara dan berbangsa, sudah jauhari para pahlawan bangsa kita
telah mengedepankan musyawarah ke dalam tahapan untuk melakukan pengambilan
keputusan. Disini, kita mengetahui ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan
untuk mengambil keputusan. Akan tetapi, musyawarah selalu menjadi metode yang
digemari pada zaman dahulu.
Alasannya adalah karena dengan adanya musyawarah kita akan dapat mengetahui
baik dan buruknya dari setiap keinginan yang diambil oleh masing-masing pihak. Kita
akan dapat mengetahui bahwa ide yang sebelumnya telah kita rancang dan akan kita
sampaikan didepan kelas ini sebelumnya akan kita anggap sebagai ide brilian, akan
tetapi bagi segelintir orang ini adalah ide yang buruk.
Maka dari itu, pentinglah dilakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Baik
untuk keputusan mudah dan sulit. Sehingga kita akan mengetahui apa sudut pandang
yang dimiliki oleh orang lain.
Wassalamualaikum wr wb,
Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut. runtut.
Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
sesuai topik. sesuai topik.
Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.
No. 1 = 2
No. 2 = 2
No. 3 = 2
No. 4 = 2
No. 5 = 2
Skor penilaian : Skor perolehan x 100
Skor tertinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS 1)
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang peserta didik pada muatan pembelajaran bahasa
Indonesia tentang menemukan informasi penting dari teks non fiksi melalui metode
diskusi.
2. Mengaktifkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam belajar, menjawab pertanyaan,
dan mengajukan pertanyaan melalui diskusi dan tanya jawab.
3. Meningkatkan nilai evaluasi peserta didik.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan dengan
beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi dengan
membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti) sebuah
teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks non
fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.
“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”
“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan).
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.
Model : Make a match
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian awal
b. Penilaian dalam proses
c. Penilaian akhir
2. Jenis penilaian
a. Rubrik
b. Tertulis
3. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Uraian
4. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap : percaya diri, teliti dan disiplin
1 Afiyah Zahrah
2 Alif Al Fakhri.L
6 Bayu Agung
7 Bulan NabithaliaB
8 Daffa Adzihly
9 Elsabriyan Hanafiyah
10 Fergie Novansya A
11 Hana Rifdahasayafiq
12 Kaissya Salwa
14 Khairiani Jamilah
15 M Adrian Geno
16 M Arkan Yulianto
17 M Farrel Ramadhan
18 M Reihan Pradana
20 Mutiara Hayuningtyas
24 Raka Raditya
27 Sofyan Darussalam
“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”
“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”
“Bapak dan ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga
saja, suatu saat nanti keluarga besar SD Sukamaju lengkap ada di dalamnya. Tak
perlu risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi ayo kita berusaha
mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi.”
Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut. runtut.
Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
sesuai topik. sesuai topik.
Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.
KARTU JAWABAN
1 2 DAN 3 2 4
3 Untuk meningkatkan 4 Untuk meningkatkan
modal kesejahteraan
bersama
LEMBAR KERJA
Tempelkan dahulu beberapa kartu pertanyaan yang kamu dapat, lalu kamu cari dan
tempel dengan kartu jawaban yang sesuai.
PERTANYAAN JAWABAN
Nama kelompok :
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
LATIHAN SOAL EVALUASI
Nama :
Kelas :
Hari, tanggal :
“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”
“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”
“Bapak dan ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga
saja, suatu saat nanti keluarga besar SD Sukamaju lengkap ada di dalamnya. Tak
perlu risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi ayo kita berusaha
mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi.”
Dari teks pidato tersebut, tentukanlan bagian pembuka, inti, dan penutup.
Tulislah teks pidatomu di bawah ini!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS 2)
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang peserta didik pada muatan pembelajaran bahasa
Indonesia tentang isitentang menentukan informasi penting dari teks non fiksi melalui
metode diskusi.
2. Mengaktifkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam belajar, menjawab pertanyaan,
dan mengajukan pertanyaan melalui diskusi dan tanya jawab.
3. Meningkatkan nilai evaluasi peserta didik.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan dengan
beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi dengan
membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti) sebuah
teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks non
fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.
Wasalamualaikum wr.wb
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan)
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1 Afiyah Zahrah
2 Alif Al Fakhri.L
6 Bayu Agung
7 Bulan NabithaliaB
8 Daffa Adzihly
9 Elsabriyan Hanafiyah
10 Fergie Novansya A
11 Hana Rifdahasayafiq
12 Kaissya Salwa
14 Khairiani Jamilah
15 M Adrian Geno
16 M Arkan Yulianto
17 M Farrel Ramadhan
18 M Reihan Pradana
20 Mutiara Hayuningtyas
24 Raka Raditya
27 Sofyan Darussalam
b. Uraian
Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut. runtut.
Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
sesuai topik. sesuai topik.
Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.
e. Uraian
No. 1 = 2
No. 2 = 2
No. 3 = 2
No. 4 = 2
No. 5 = 2
Skor penilaian : Skor perolehan x 100
Skor tertinggi
Mengetahui Senin, 2 Maret 2020
Supervisor 2, Mahasiswa
Kepala Sekolah,
KARTU JAWABAN
1 2 DAN 3 2 5 dan 6
keputusan yang Untuk meningkatkan 7 Musyawarah dapat
diambil merupakan modal melatih menyuarakan
keputusan bersama ide.
yang merupakan
jalan tengah yang
membuat masalah
teratasi
LEMBAR KERJA
Tempelkan dahulu beberapa kartu pertanyaan yang kamu dapat, lalu kamu cari dan
tempel dengan kartu jawaban yang sesuai
PERTANYAAN JAWABAN
Nama kelompok :
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
LATIHAN SOAL EVALUASI
Nama :
Kelas :
Hari, tanggal :
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai.
Sebelumnya mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas Rahmat-
NYA yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Musyawarah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
membahas suatu masalah dengan tujuan agar mendapatkan solusi. Kata musyawarah
berasal dari bahasa arab “syawara” yang berarti mengadakan suatu perundingan atau
penyampaian sesuatu, yaitu pendapat.
Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
kecil di saat kita ingin makan bersama teman-teman kita pasti bermusyawarah untuk
menentukan makanan apa dan dimana akan makan. Sering juga kita melakukan voting
untuk memilih yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan
apa yang akan dimakan bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita
lakukan dan sering kita jumpai dalam setiap sisi kehidupan kita.
Dari pidato yang telah saya sampaikan diatas maka dapat saya simpullkan tentang
musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu :
1. Musyawarah dapat melatih menyuarakan ide.
2. Musyawarah dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
3. Musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata atau
kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.
Wasalamualaikum wr.wb
PRA SIKLUS
Kelas : VI (ENAM)
Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Ada Tidak Komentar
ada
1. Prosedur umum √
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
SIKLUS 1
Kelas : VI (ENAM)
Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak ada
1. Prosedur umum
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran
SIKLUS 2
Kelas : VI (ENAM)
Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Ada Tidak Komentar
ada
1. Prosedur umum
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran