Anda di halaman 1dari 99

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG TEKS NON FIKSI MELALUI


METODE DISKUSI DI KELAS VI SDIT NURUL AKBAR KECAMATAN
CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional


(PDGK 4501) Program S1 PGSD Universitas Terbuka

Disusun oleh:

NAMA : YULIANAH

NIM : 836381522

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIT POGRAM BELAJAR JARAK JAUH BOGOR

2020.1
v
vi
vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan ................................................................................. i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ............................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................. iv
Daftar Tabel .............................................................................................. vi
Daftar Gambar .......................................................................................... vii
Daftar Lampiran ........................................................................................ viii
Abstrak ..................................................................................................... ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
2. Analisis Masalah ................................................................................ 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................... 5
BAB II Kajian Pustaka
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 6
B. Metode Pembelajaran Interaktif Dalam Bahasa Indonesia ....................... 8
C. Metode Diskusi ...................................................................................... 9
BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ............. 10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ............................................. 12
C. Teknik Analisis Data ............................................................................ 17
BAB IV Hasil dan Pembahas
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Perbaikan Pembelajaran .............. 20
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................... 36

iv
BAB V Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
A. Simpulan ............................................................................................... 38
B. Saran Tindak Lanjut .............................................................................. 39
Daftar Pustaka ......................................................................................... 40
Lampiran

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia …….10


Tabel 4.1 Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pra Siklus …………... 20
Tabel 4.2 Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahap Pra Siklus ... 21
Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Prasiklus ……………………………. 23
Tabel 4.4 Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran siklus 1 ……………... 25
Tabel 4.5 Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahap Siklus 1 ….. 26
Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus 1 ……………………………... 27
Tabel 4.7 Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran siklus 2 ………………28
Tabel 4.8 Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahap Siklus 2 ….. 30
Tabel 4.9 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus 2 ……………………………... 31
Tabel 4.10 Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 .. 32
Tabel 4.11 Rekapitulasi Daftar Nilai Hasil Evaluasi Belajar Peserta Didik …... 33
Tabel 4.12 Perbandingan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Peserta Didik …. 35

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ........................................ 12

Grafik 4.1 Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Prasiklus ............................. 24


Grafik 4.2 Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Siklus I ............................... 28
Grafik 4.3 Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Siklus II .............................. 31
Grafik 4.4 Hasil Belajar Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II ........................... 35

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP


2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi dikelas, identifikasi masalah,
analisis masalah, alternatif masalah, rumusan masalah)
3. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan siklus 2.
4. Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru terisi
5. Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2
6. Hasil Pekerjaan Siswa terbaik dan terburuk per siklus

viii
ABSTRAK

Yulianah, 836381522“Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia tentang Teks Non Fiksi dengan Metode Diskusi di Kelas VI SDIT Nurul Akbar
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor"

Kegiatan penelitian ini dilakukan karena rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang Teks Non Fiksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui metode Diskusi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskripsi. Pada pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di kelas
VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil penelitian pada prasiklus peserta didik masih banyak yang mendapatkan nilai di
bawah KKM hal ini dapat dilihat dari peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 17
peserta didik atau 61% dengan rata – rata nilai 66. Dengan demikian penulis melakukan kegiatan
siklus I, pada siklus I peserta didik nampak terlihat perkembangannya hal ini dilihat dari banyaknya
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM lebih sedikit yaitu sebanyak 10 peserta didik atau
36%. Pada siklus II seluruh peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM sehingga penulis
menghentikan penelitian di siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
peserta didik pada perbaikan pembelajaran siklus I dan II. Dengan melihat hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil penguasaan materi,
keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Akhirnya penulis menyarankan agar pendidik
menggunakan alat peraga, dan menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
tentang teks non fiksi di kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

Kata kunci: Meningkatkan, belajar,dan diskusi.

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara
perbaikan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru
tentang pembelajaran disekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran yang berhasil, ditunjukan dengan dikuasainya
materi pelajaran oleh peserta didik. Tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
pembelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai hasil belajar.
Selain suatu hasil keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru di
dalam kelas ialah menggunakan media pembelajaran. Dengan pendidikan manusia
berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang
terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam
merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Karena dalam pendidikan
mengandung pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang diperlukan. Oleh sebab itu,
pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pangalaman
yang bermakna bagi peserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan


memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada praktik


pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Pembelajaran ini
berangakat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai
dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.

1
Teori pembelajaran ini oleh para tokoh psikologi Gestalt, (termasuk teori Piaget) yang
menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan menekankan juga
pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak.
Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Belajar yang lebih efekt if dan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran akan efektif bila guru dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di
kelasnya, kemudian menganalisa dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi
penyebab utama, yang selanjutnya menentukan tindakan pemecahannya.
Tuntutan peningkatan kualitas professional guru belum memenuhi syarat yang
diinginkan atau diharapkan, karena antara petunjuk perlaksanaan yang sudah ada banyak
terdapat kendala bagi para pelaksana pendidikan utamanya guru, salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena manfaat
dari PTK sangat banyak bukan hanya bagi pendidik dan peserta didik saja, tapi juga bagi Sekolah.

Dalam Pengalaman peneliti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang


menemukan informasi penting dari teks non fiksi di Kelas VI SDIT Nurul Akbar
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor pada semester II tahun pelajaran 2019/2020
menunjukkan bahwa hasil pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran masih
rendah.
Dari 28 peserta didik yang terdiri dari peserta didik perempuan 14 dan 14 peserta
didik laki laki dihasilkan penilaian akhir yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 11
orang ( 39% ) sementara yang di bawah KKM ada 17 orang ( 61% ). Berdasarkan hasil
tersebut pendidik merasakan bahwa perlu adanya perbaikan pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta
didik akan meningkat.
Peneliti memilih metode pembelajaran diskusi, diharapkan peserta didik lebih memahami dan
berperan aktif sehingga meningkatkan prestasi belajarnya.
1. Identifikasi Masalah

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia selama pembelajaran berlangsung, sedikit sekali yang dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik di depan kelas. Dari hasil pengamatan peneliti
terhadap proses pembelajaran, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :

a. Peserta didik kurang memperhatikan pada saat pendidik sedang menerangkan


b. Rendahnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran

2
c. Peserta didik tidak berani untuk bertanya

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah peneliti menganalisis masalah yang terjadi. Adapun
analisis masalah yang di temukan dalam pembelajaran adalah :
a. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam belajar
b. Pendidik kurang mampu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
c. Pendidik kurang memberikan motivasi pada saat pembelajaran berlangsung
d. Pendidik tidak menggunakan alat peraga pembelajaran.
e. Metode yang digunakan kurang tepat

3. Alternatif dan Prioritas Pemecah Masalah


Berdasarkan hasil analisis masalah, peneliti memperbaiki pembelajaran Bahasa
Indonesia melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode
diskusi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menemukan informasi penting
dari teks non fiksi. Penggunaan metode diskusi, dipilih karena dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik tentang materi “teks non fiksi” pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas VI di SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

B. Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah yang diperoleh dari hasil analisis masalah, maka yang menjadi
fokus perbaikan adalah : “Bagaimana menjelaskan materi pembelajaran Teks Non Fiksi
agar mudah dipahami, mengaktifkan peserta didik, menggunakan alat peraga, dan
penerapan metode pembelajaran yang sesuai agar mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam muatan pembelajaran Bahasa Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan yang akan dicapai dalam perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI yaitu :
1. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menemukan
informasi penting dari teks non fiksi melalui metode diskusi.
2. Membuat peserta didik berpartisipasi aktif dalam belajar, menjawab pertanyaan, dan mengajukan
pertanyaan.
3. Meningkatkan nilai peserta didik.
3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Peserta didik
a. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran
b. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
c. Dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam belajar dan menjawab pertanyaan dan
mengajukan pertanyaan.
d. Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran.
b. Semakin termotivasi untuk terus menerapkan metode dan menggunakan alat
peraga yang tepat pada pembelajaran selanjutnya.
c. Meningkatkan keprofesionalan pendidik sebagai agen pembelajaran serta
mengembangkan model pembelajaran lainnya yang lebih bervariatif.
d. Dapat memecahkan permasalah yang dihadapi dalam tugas sehari-hari.

3. Bagi Sekolah
a. Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Dapat memotivasi sekolah untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana
pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan memiliki guru yang profesional
dalam mengajar.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas


ini, penulis mengacu kepada teori yang relevan, pengalaman nyata hasil penelitian, atau
pendapat para pakar, yang berkaitan dengan upaya perbaikan terhadap pembelajaran yaitu
cara meningkatkan pemahaman peserta didik, cara mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia.

A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut para pakar pendidik berdasarkan pengertian hasil belajar yaitu: (Menurut
Suprijono) Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.bentuk perubahan perilaku yang cenderung
menetap dari ranah kognitif. hasil belajar mempunyai peranan penting dalam poses
pembelajaran, tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah
hasil belajar, hasil belajar di gunakan untuk mengetahui sebatas mana peserta didik
dapat memahami serta mengerti materi tersebut.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan
menurut Howart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar : (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap
dan cita-cita. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta didik
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh pendidik sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-Jenis Hasil Belajar


Menurut Nana Sudjana (1990: 110) meyatakan bahwa penilaian hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kreteria tertentu. Penilaian hasil belajar oleh guru adalah
mengetahui sejauh mana efektifitas proses belajar, ketepatan proses belajar dan
strategi pembelajaran yang digunakan serta tingkat kemampuan kesiapan siswa”.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu:

5
1. Keterampilan dan kebiasaan.

2. Pengetahuan dan pengertian.

3. Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan


bahan yang ada pada kurikulum sekolah.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan
pembelajaran.Pengukuran hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran adalah
melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang secara luas telah digunakan
yaitu test hasil belajar.
Nana Sudjana (2001: 111) menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh
siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Proses
belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, serta menfasirkan data tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran
dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
Sugihartono, dkk. (2007:76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, sebagai berikut :
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

B. Metode Pembelajaran Interaktif Dalam Bahasa Indonesia

Dalam proses belajar mengajar pendidik menjadi pemeran utama dalam menciptakan
situasi interaktif yang edukatif yakni interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan
dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan atau hasil belajar.
Untuk terwujudnya proses belajar mengajar seperti itu sudah tentu menuntut upaya

6
pendidik untuk mengaktualisasikan kompetensinya secara professional, utamanya dalam
aspek metodologis. Menurut Syah (1988) ditemukan bahwa penguasaan pendidik tentang
metode pengajaran masih berada di bawah standar.
Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa
yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca.
Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa
lisan, sedangkan keterampilan menulis dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa
tulis. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat
fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar seorang
pendidik harus mengajak peserta didik untuk mendengarkan, menyajikan media yang
dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menuliskan dan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar
yang interaktif.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari
pengertian mengajar, karena didalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang tidak
terpisahkan antara peserta didik yang belajar dan pendidik yang mengajar, yang terjalin
dalam bentuk interaksi edukatif.
Berdasarkan uraian diatas, untuk meningktkan hasil belajar pada perbaikan
pembelajaran tentang teks non fiksi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia penulis
menerapkan metode diskusi.

C. Metode Diskusi

Metode diskusi diartikan sebagai cara “penyampaian” bahan pengajaran yang melibat
aktifkan siswa untuk berbicara dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan
yang bersifat problematis. Guru, peserta didik dan atau kelompok siswa memiliki perhatian
yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.

Metode diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat baik
dengan guru maupun teman-temannya sehingga mereka dapat berpartisipasi secara optimal
tanpa ada aturan-aturan yang berlaku keras namun tetap mengikuti etika yang disepakati
bersama. Menurut suparlan (2007) diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yakni
diskusi kelompok kecil dan diskusi kelas. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diskusi
dapat membantu terjadinya komunikasi dua arah.

7
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


1. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI (enam)
SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dengan jumah pesera
didik 28 orang yang terdiri dari 14 laki – laki dan 14 perempuan, tentang teks Non
Fiksi.

2. Tempat Pelaksanaan Penelitian


Kegiatan perbaikan pembelajaran di SDIT Nurul Akbar, yang beralamat di
Perumahan Puri Cileungsi, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kelas yang dijadikan penelitian adalah kelas 6 (enam).
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dimulai dari tanggal 18 Februari
2020 sampai dengan 2 Maret 2020. Sedangkan jadwal pelaksanaan perbaikan
pembelajaran tercantum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas IV SDIT Nurul Akbar
No. Hari/Tanggal Pelaksanaan Mata Pelajaran Kegiatan

1 Selasa, 18 Februari 2020 Bahasa Indonesia Pra Siklus

2 Senin, 24 Februari 2020 Bahasa Indonesia Siklus 1

3 Senin, 2 Maret 2020 Bahasa Indonesia Siklus 2

8
4. Pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini adalah:
Pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran
ini adalah:
1. Anna Muthmainah S.Pd.I Kepala Sekolah SDIT Nurul Akbar
2. Bpk Usman, MM.Pd selaku Tutor Pembimbing dan supervisor I yang telah membantu
dalam penyusunan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) sebagai syarat
kelulusan.
3. Ita Krisanti, S.Pd.I selaku supervisor 2 yang telah membantu membimbing dalam
penelian.
4. Seluruh peserta didik di kelas VI SDIT Nurul Akbar

9
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran ini mengacu pada langkah-
langkah perbaikan dalam bentuk bagan di bawah ini:

Gambar 3.1

Siklus Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dalam PKP

Identifikasi masalah

refleksi

observasi SIKLUS 1 Perencanaan 1

pelaksanaan

Hasil refleksi

refleksi

observasi SIKLUS 2
Perencanaan

pelaksanaan

dst
Keterangan
: kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaaan kegiatan

10
Prosedur penelitan yang dilakukan pada peneliti ini menggunakan 4 kegiatan
utama yang ada pada tiap siklus yaitu :
- Perencanaan
- Pelaksanaan (tindakan)
- Pengamatan (observasi )
- Refleksi
1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan penggunaannya
menggunakan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan kelas adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga
kegiatan akhir sesuai dengan RPP.
3. Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh supervisor 2 secara bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung.
4. Merefleksikan temuan-temuan peneliti dan guru mitra mengkaji hasil temuan dalam
pembelajaran apakah ada kemajuan atau perbaikan, apabila hasil tindakan belum
maksimal maka akan dialanjutkan pada siklus berikutnya.
Selanjutnya pelaksanaan penelitian akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Kegiatan perbaikan pembelajaran pra siklus.
a. Perencanaan
1) Merumuskan hipotesis tindakan.
2) Menyusun berbagai alternatif tindakan yang akan diterapkan pada perbaikan
pembelajaran pra siklus.
3) Menganalisis kelayakan hipotesis tindakan.
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan pelaksanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran pra siklus.
b) Menyiapkan alat peraga.
c) Menyiapkan alat observasi berupa lembar pengamatan
d) Berlatih melakukan tindakan.

11
2) Melaksanakan tindakan

a) Melaksanakan pembelajaran pra siklus.


b) Mengumpulkan data tentang respon keaktifan peserta didik
dalam belajar melalui lembar observasi dengan bantuan
supervisor 2.
c) Mengadakan evaluasi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap hasil perbaikan-perbaikan
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari alternatif tindakan yang telah dirumuskan, metode yang diterapkan, media
yang digunakan, strategi pembelajaran, dan alat evaluasi.
d. Refleksi
Setelah mempelajari data tentang hasil perbaikan pembelajaran baik yang
dikumpulkan oleh penulis maupun oleh supervisor 2 selanjutnya diskusi untuk
memperoleh solusi dan merancang siklus selanjutnya.
2. Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I.

a. Perencanaan

1) Merumuskan hipotesis tindakan.

2) Menyusun berbagai alternative tindakan yang akan diterapkan pada perbaikan


pembelajaran pra siklus.

3) Menganalisis kelayakan hipotesis tindakan.

b. Pelaksanaan

1) Menyiapkan pelaksanaan

a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.

b) Menyiapkan alat peraga.

c) Menyiapkan alat observasi berupa lembar pengamatan.

d) Berlatih melakukan tindakan.

12
2) Melaksanakan tindakan

a) Melaksanakan pembelajaran siklus 1.


b) Mengumpulkan data tentang respon keaktifan peserta didik
dalam belajar melalui lembar observasi dengan bantuan
supervisor 2.
c) Mengadakan evaluasi.

c. Pengamatan

Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap hasil perbaikan-perbaikan


pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari alternatif tindakan yang telah dirumuskan,
metode yang diterapkan, media yang digunakan, strategi pembelajaran, dan
alat evaluasi.
d. Refleksi
Setelah mempelajari data tentang hasil perbaikan pembelajaran baik yang
dikumpulkan oleh penulis maupun oleh supervisor 2 selanjutnya diskusi untuk
memperoleh solusi dan merancang siklus selanjutnya.

3. Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2.


a. Perencanaan
1) Merumuskan hipotesis tindakan.
2) Menyusun berbagai alternatif tindakan yang akan diterapkan pada
perbaikan pembelajaran siklus 2.
3) Menganalisis kelayakan hipotesis tindakan.
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan pelaksanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus 2.
b) Menyiapkan alat peraga.
c) Menyiapkan alat observasi berupa lembar pengamatan.
d) Berlatih melakukan tindakan.
2) Melaksanakan tindakan
a) Melaksanakan pembelajaran siklus 2.
b) Mengumpulkan data tentang respon keaktifan peserta didik

13
dalam belajar melalui lembar observasi dengan bantuan
supervisor 2.
c) Mengadakan evaluasi.
c. Pengamatan

Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap hasil perbaikan-perbaikan


pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari alternatif tindakan yang telah dirumuskan, metode yang diterapkan, media
yang digunakan, strategi pembelajaran, dan alat evaluasi.
d. Refleksi
Setelah mempelajari data tentang hasil perbaikan pembelajaran baik yang
dikumpulkan oleh penulis maupun oleh supervisor 2 selanjutnya diskusi untuk
memperoleh solusi dan merancang siklus selanjutnya.

C. Teknik Analisis Data

Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Analisis data adalah
kegiatan untuk memaparkan data, sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau
ketidak benaran dari suatu hipotesis.
Dalam menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Yin (2003) mengajukan
empat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu penelitian
pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Keabsahan Konstruk (Construct validity)


Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang
berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga
dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya
adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu utntuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton (dalam Sulistiany 1999)
ada 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan,
yaitu :

14
a. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu
subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.
b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa
Hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus
bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan
terhadap hasil pengumpulan data.

c. Triangulasi Teori

Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa


data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai
teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji
terkumpulnya data tersebut.

d. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat
wawancara dilakukan.
2. Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang yang mengacu pada seberapa jauh
kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat.
Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif tersebut. Walaupun telah
dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan
lain yang berbeda.
3. Keabsahan External (External validity)
Keabsahan external mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memiliki
sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitian kualitatif tetapi dapat dikatakan
memiliki keabsahan external terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut
memiliki konteks yang sama.

15
4. Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian
berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang
sama.

Dalam penelitian, keajegan mengacu pada kemungkinan peneliti selanjutnya


memperoleh hasil yang sama apabila penelitian dilakukan sekali lagi dengan subjek yang
sama. Hal ini menunjukkan bahwa konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan
pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.

Oleh sebab itu kegiatan pengolahan analisis data yaitu dengan menimbang,
menyaring, mengatur, dan menarik kesimpulan.

Data menurut jenisnya ada dua yaitu :

1. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kata, kalimat, gerak
tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2011: 7) yang
memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik tingkat hasil belajar terhadap
suatu mata pelajaran dan dianalisis secara kualitatif.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif nilai hasil belajar peserta didik yang dianalisis secara angka –
angka (kuantitas). Data yang diambil dari hasil evaluasi akhir peserta didik Data
kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan
gambaran tentang ekspresi peserta didik tingkat hasil belajar terhadap suatu mata
pelajaran dan dianalisis secara kualitatif.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas VI SDIT Nurul Akbar,
Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia dalam
menemukan informasi penting dari teks non fiksi . Berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan, diperoleh data sebagai berikut;
1. PraSiklus
Kegiatan yang dilaksanakan pada prasiklus dijadikan dasar perbaikan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Berikut ini adalah data hasil peserta didik
yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada pra siklus.
Tabel 4.1
Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pra Siklus
No Nama Aktif Tidak Aktif

1 
Afiyah Zahrah
2 
Alif Al Fakhri.L
3 
Alvi Alya Almatina
4 
Ardia Ayu Sabillah K
5 
Arga Aditya Nugraha
6 
Bayu Agung
7 
Bulan Nabithalia B
8 
Daffa Adzihly
9 
Elsabriyan Hanafiyah
10 
Fergie Novansya A
11 
Hana Rifdahasayafiq

17
12 
Kaisyya Salwa
13 
Keisya Aulia Syaqieb
14 
Khairani Jamilah
15 
M Adrian Geno
16 
M Arkan Yulianto
17 
M Farrel Ramadhan
18 
M Reihan Pradana
19 
Maulana Izza Al Fadli
20 
Mutiara Hayuningtyas
21 
Nur Laila Aisy Kayana
22 
Raditya Bagas Putro
23 
Rahma Aulia Putri
24 
Raka Raditya
25 
Rizky Fachri Alfath
26 
Sabrina Syifa Azzahra
27 
Sofyan Darussalam
28 
Tri Noviyanti Yulia

Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus, diperoleh
data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 12 orang atau hanya 43% dan
jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 16 orang atau 57%.

18
Tabel 4.2
Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pra Siklus

No Nama Kkm Nilai Keterangan


1 Afiyah Zahrah 70 80 Tuntas
2 Alif Al Fakhri.L 70 80 Tuntas
3 Alvi Alya Almatina 70 60 Tidak tuntas
4 Ardia Ayu Sabillah K 70 40 Tidak tuntas
5 Arga Aditya Nugraha 70 60 Tidak tuntas
6 Bayu Agung 70 50 Tidak tuntas
7 Bulan Nabithalia B 70 60 Tidak tuntas
8 Daffa Adzihly 70 60 Tidak tuntas
9 Elsabriyan Hanafiyah 70 60 Tidak tuntas
10 Fergie Novansya A 70 80 Tuntas
11 Hana Rifdahasayafiq 70 60 Tidak tuntas
12 Kaisyya Salwa 70 80 Tuntas
13 Keisya Aulia Syaqieb 70 80 Tuntas
14 Khairani Jamilah 70 90 Tuntas
15 M Adrian Geno 70 40 Tidak Tuntas
16 M Arkan Yulianto 70 80 Tuntas
17 M Farrel Ramadhan 70 90 Tuntas
18 M Reihan Pradana 70 60 Tidak tuntas
19 Maulana Izza Al Fadli 70 60 Tidak tuntas
20 Mutiara Hayuningtyas 70 80 Tuntas
21 Nur Laila Aisy Kayana 70 60 Tidak tuntas
22 Raditya Bagas Putro 70 60 Tidak tuntas
23 Rahma Aulia Putri 70 80 Tuntas
24 Raka Raditya 70 60 Tidak tuntas
25 Rizky Fachri Alfath 70 80 Tuntas
26 Sabrina Syifa Azzahra 70 40 Tidak tuntas
27 Sofyan Darussalam 70 60 Tidak tuntas
28 Tri Noviyanti Yulia 70 60 Tidak tuntas

19
Jumlah 1.850
Rata – rata 66,07
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 40

Kegiatan analisis data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan


sebagai berikut:

1. Persentase pada hasil belajar peserta didik dari setiap siklus menggunakan cara
penghitungan sebagai berikut:
a. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik
Tuntas = Peserta Didik yang Tuntas x100%
Peserta Didik Seluruhnya
b. Untuk menghitung persentase ketidaktuntasan belajar peserta didik
Tidak Tuntas = Peserta Didik yang Tidak Tuntas x 100%
Peserta Didik Seluruhnya
2. Nilai rata-rata kelas peserta didik dari setiap siklus menggunakan cara penghitungan
sebagai berikut:
Jumlah Data
Rata-rata=
Banyaknya Data

Tabel 4.3

Persentase Ketuntasan Belajar Prasiklus

No. Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Persentase


1 Tuntas 11 39%
2 Tidak Tuntas 17 61%
Jumlah 28 100%

20
Gambar 4.1

Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Prasiklus

35
30
25
Peserta Didik

20
15
10
5
0
Ketuntasan Belajar
Tuntas (39%) Tidak Tuntas (61%)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
prasiklus hanya 66,07 . Nilai rata-rata ini masih di bawah nilai KKM=70, yang
berarti masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal itu
dibuktikan oleh hasil analisis ketuntasan belajar yang disajikan pada tabel 4.2 dan
gambar 4.1.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sebesar 39% (11 peserta didik)
masih jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah peserta didik
yang mencapai KKM=70, atau 61% (17 peserta didik) tidak tuntas.

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa yang tuntas hanya 11 peserta didik dan tidak
tuntas 17 peserta didik.

2. Siklus 1
Setelah mengamati data yang diperoleh pada pra siklus, penulis melakukan
diskusi dengan supervisor 2 dan memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya yaitu siklus 1 dengan menggunakan metode diskusi.
Berikut adalah data keaktifan peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada
kegiatan siklus 1 yang di lampirkan dalam tabel di bawah ini.

21
Tabel 4.4
Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus 1

No Nama Aktif Tidak Aktif

1 
Afiyah Zahrah
2 
Alif Al Fakhri.L
3 
Alvi Alya Almatina
4 
Ardia Ayu Sabillah K
5 
Arga Aditya Nugraha
6 
Bayu Agung
7 
Bulan Nabithalia B
8 
Daffa Adzihly
9 
Elsabriyan Hanafiyah
10 
Fergie Novansya A
11 
Hana Rifdahasayafiq
12 
Kaisyya Salwa
13 
Keisya Aulia Syaqieb
14 
Khairani Jamilah
15 
M Adrian Geno
16 
M Arkan Yulianto
17 
M Farrel Ramadhan
18 
M Reihan Pradana
19 
Maulana Izza Al Fadli
20 
Mutiara Hayuningtyas
21 
Nur Laila Aisy Kayana
22 
Raditya Bagas Putro

22
23 
Rahma Aulia Putri
24 
Raka Raditya
25 
Rizky Fachri Alfath
26 
Sabrina Syifa Azzahra
27 
Sofyan Darussalam
28 
Tri Noviyanti Yulia

Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus,
diperoleh data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 15 orang atau
hanya 54% dan jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 13 orang atau 46%.

Setelah mengamati data yang diperoleh pada prasiklus, Dari hasil penilaian
pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode diskusi
diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.5
Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus 1

No Nama Kkm Nilai Keterangan


1 Afiyah Zahrah 70 90 Tuntas
2 Alif Al Fakhri.L 70 80 Tuntas
3 Alvi Alya Almatina 70 80 Tuntas
4 Ardia Ayu Sabillah K 70 60 Tidak tuntas
5 Arga Aditya Nugraha 70 60 Tidak tuntas
6 Bayu Agung 70 80 Tuntas
7 Bulan Nabithalia B 70 80 Tuntas
8 Daffa Adzihly 70 50 Tidak tuntas
9 Elsabriyan Hanafiyah 70 80 Tuntas
10 Fergie Novansya A 70 80 Tuntas
11 Hana Rifdahasayafiq 70 80 Tuntas
12 Kaisyya Salwa 70 80 Tuntas
13 Keisya Aulia Syaqieb 70 90 Tuntas

23
14 Khairani Jamilah 70 90 Tuntas
15 M Adrian Geno 70 50 Tidak Tuntas
16 M Arkan Yulianto 70 90 Tuntas
17 M Farrel Ramadhan 70 90 Tuntas
18 M Reihan Pradana 70 80 Tuntas
19 Maulana Izza Al Fadli 70 80 Tuntas
20 Mutiara Hayuningtyas 70 80 Tuntas
21 Nur Laila Aisy Kayana 70 60 Tidak tuntas
22 Raditya Bagas Putro 70 60 Tidak tuntas
23 Rahma Aulia Putri 70 80 Tuntas
24 Raka Raditya 70 60 Tidak tuntas
25 Rizky Fachri Alfath 70 80 Tuntas
26 Sabrina Syifa Azzahra 70 60 Tidak tuntas
27 Sofyan Darussalam 70 60 Tidak tuntas
28 Tri Noviyanti Yulia 70 60 Tidak tuntas
Jumlah 2.070
Rata – rata 73,92
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 50

Tabel 4.6

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

No. Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Persentase


1 Tuntas 18 64 %
2 Tidak Tuntas 10 36 %
Jumlah 28 100%

24
Gambar 4.2

Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Siklus I

35
30
25
Peserta Didik

20
15
10
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
5
siklus 1 sudah menjadi 74. Tapi masih ada 10 anak yang belum tuntas masih di
0
bawah KKM. Ketuntasan Belajar
Tuntas (64 %) Tidak Tuntas (36 %)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sebesar 64% (18

peserta didik) dan jumlah peserta didik yang mencapai belum mencapai
KKM=70 adalah 36 % (10 peserta didik) tidak tuntas.

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa yang tuntas 18 peserta didik dan tidak tuntas 10
peserta didik.

3. Siklus II
Setelah mengamati data yang diperoleh pada siklus 1, penulis melakukan
diskusi dengan supervisor 2 dan memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya yaitu siklus 2 dengan menggunakan metode diskusi.
Berikut adalah data keaktifan peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada
kegiatan siklus 2 yang di lampirkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Keaktifan Peserta Didik Dalam Pembelajaran siklus 2
No Nama Aktif Tidak Aktif

1 
Afiyah Zahrah
2 
Alif Al Fakhri.L
3 
Alvi Alya Almatina
4 
Ardia Ayu Sabillah K

25
5 
Arga Aditya Nugraha
6 
Bayu Agung
7 
Bulan Nabithalia B
8 
Daffa Adzihly
9 
Elsabriyan Hanafiyah
10 
Fergie Novansya A
11 
Hana Rifdahasayafiq
12 
Kaisyya Salwa
13 
Keisya Aulia Syaqieb
14 
Khairani Jamilah
15 
M Adrian Geno
16 
M Arkan Yulianto
17 
M Farrel Ramadhan
18 
M Reihan Pradana
19 
Maulana Izza Al Fadli
20 
Mutiara Hayuningtyas
21 
Nur Laila Aisy Kayana
22 
Raditya Bagas Putro
23 
Rahma Aulia Putri
24 
Raka Raditya
25 
Rizky Fachri Alfath
26 
Sabrina Syifa Azzahra
27 
Sofyan Darussalam
28 
Tri Noviyanti Yulia

26
Berdasarkan data hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada pra siklus,
diperoleh data peserta didik yang aktif dalam pembelajaran berjumlah 21 orang atau
hanya 75% dan jumlah peserta didik yang tidak aktif ada 7 orang atau 25%.

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus 1, penulis menyusun perbaikan


pembelajaran pada siklus II dengan memaksimalkan metode pembelajaran diskusi.
Diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.8

Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahap Siklus II

No Nama Kkm Nilai Keterangan


1 Afiyah Zahrah 70 100 Tuntas
2 Alif Al Fakhri.L 70 80 Tuntas
3 Alvi Alya Almatina 70 80 Tuntas
4 Ardia Ayu Sabillah K 70 80 Tuntas
5 Arga Aditya Nugraha 70 80 Tuntas
6 Bayu Agung 70 80 Tuntas
7 Bulan Nabithalia B 70 80 Tuntas
8 Daffa Adzihly 70 80 Tuntas
9 Elsabriyan Hanafiyah 70 80 Tuntas
10 Fergie Novansya A 70 90 Tuntas
11 Hana Rifdahasayafiq 70 90 Tuntas
12 Kaisyya Salwa 70 90 Tuntas
13 Keisya Aulia Syaqieb 70 80 Tuntas
14 Khairani Jamilah 70 100 Tuntas
15 M Adrian Geno 70 90 Tuntas
16 M Arkan Yulianto 70 90 Tuntas
17 M Farrel Ramadhan 70 90 Tuntas
18 M Reihan Pradana 70 90 Tuntas
19 Maulana Izza Al Fadli 70 80 Tuntas
20 Mutiara Hayuningtyas 70 90 Tuntas
21 Nur Laila Aisy Kayana 70 80 Tuntas
22 Raditya Bagas Putro 70 80 Tuntas

27
23 Rahma Aulia Putri 70 90 Tuntas
24 Raka Raditya 70 80 Tuntas
25 Rizky Fachri Alfath 70 80 Tuntas
26 Sabrina Syifa Azzahra 70 80 Tuntas
27 Sofyan Darussalam 70 80 Tuntas
28 Tri Noviyanti Yulia 70 80 Tuntas
Jumlah 2.290
Rata – rata 81,78
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 80

Tabel 4.9

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II

No. Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Persentase


1 Tuntas 28 100 %
2 Tidak Tuntas 0 0%
Jumlah 28 100%

Gambar 4.3

Diagram Histogram Ketuntasan Belajar Siklus II

35
30
25
Peserta Didik

20
15
10
5
0
Ketuntasan Belajar
Tuntas (100 %) Tidak Tuntas (0 %)

28
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari hasil pembelajaran
Siklus II sudah menjadi 82. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
sebesar 100 % semua peserta didik mencapai

KKM=70. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar seluruh peserta didik
tuntas di atas KKM.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat
dibandingkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian sebagaimana dalam
tabel berikut dan gambar berikut.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik Kelas VI SDIT Nurul Akbar

Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang Teks Non Fiksi

No Proses Pembelajaran Keaktifan Peserta Didik


Sangat Aktif Cukup Kurang
Aktif Aktif Aktif
1 Pembelajaran Pra Siklus 0 12 5 11
2 Siklus 1 4 11 6 7
3 Siklus 2 5 16 4 3

Jika mencermati data tersebut, peserta didik yang aktif dalam pembelajara awal hanya
12 orang atau 43% dari jumlah peserta didik. Sampai akhir perbaikan pembelajaran siklus
1 meningkat menjadi 15 orang atau 54% dari jumlah peserta didik, dan akhir perbaikan
pembelajaran siklus 2 keaktifan peserta didik meningkat menjadi 21 orang atau 75% dari
jumlah peserta didik.

Peningkatan keaktifan peserta didik ini, dikarenakan penulis melakukan pembelajaran


dengan menggunakan pendekatan partisipatoris. Karena dengan menggunakan
pembelajaran yang tepat dapat melaksanakan pembelajaran yang melibatkan pikiran,
penglihatan, pendekatan dan psikomotorik peserta didik. Bukan hanya itu, penerapan
metode yang tepat juga mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar.

Untuk itu dalam upaya meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar penulis
menggunakan metode dikusi. Alasan menggunakan metode tersebut memiliki kelebihan
29
seperti, merangsang peserta didik untuk melatih daya pikir, ide, gagasan dan prakarsa,
serta mampu mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.

Namun penulis menyadari bahwa sampai dengan perbaikan pembelajaran siklus 2


keaktifan peserta didik tidak mencapai 100% , yaitu hanya mncapai 75%. Oleh karena itu
penulis dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam bahan
pengajaran, metode, peserta didik, dan landasan kependidikan (Robert, W.Richy,1974)

Dibawah ini disajikan tabel daftar nilai evaluasi belajar peserta didik.

Tabel 4.11

Rekapitulasi Daftar Nilai Hasil Evaluasi Belajar Peserta Didik

Nilai
No Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Afiyah Zahrah 80 90 100
2 Alif Al Fakhri.L 80 80 80
3 Alvi Alya Almatina 60 80 80
4 Ardia Ayu Sabillah K 40 60 80
5 Arga Aditya Nugraha 60 60 80
6 Bayu Agung 50 80 80
7 Bulan Nabithalia B 60 80 80
8 Daffa Adzihly 60 50 80
9 Elsabriyan Hanafiyah 60 80 80
10 Fergie Novansya A 80 80 90
11 Hana Rifdahasayafiq 60 80 90
12 Kaisyya Salwa 80 80 90
13 Keisya Aulia Syaqieb 80 90 80
14 Khairani Jamilah 90 90 100
15 M Adrian Geno 40 50 90
16 M Arkan Yulianto 80 90 90
17 M Farrel Ramadhan 90 90 90
18 M Reihan Pradana 60 80 90
19 Maulana Izza Al Fadli 60 80 80
20 Mutiara Hayuningtyas 80 80 90

30
21 Nur Laila Aisy Kayana 60 60 80
22 Raditya Bagas Putro 60 60 80
23 Rahma Aulia Putri 80 80 90
24 Raka Raditya 60 60 80
25 Rizky Fachri Alfath 80 80 80
26 Sabrina Syifa Azzahra 40 60 80
27 Sofyan Darussalam 60 60 80
28 Tri Noviyanti Yulia 60 60 80
Jumlah Nilai 1.850 2.070 2.290
Rata-Rata Nilai 66,07 73,92 81,78
Nilai Tertinggi 90 90 100
Nilai Terendah 40 50 80

Berdasarkan data nilai yang tercantum dalam tabel, maka nilai evaluasi peserta
didik pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 ada peningkatan, jika
dibandingkan dengan nilai evaluasi peserta didik pada pembelajaran pra siklus.

Adapun peningkatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.12

Perbandingan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Peserta Didik SDIT


Nurul Akbar Kelas VI Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang Non Fiksi

No. Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II


1 Ketuntasan Hasil Belajar 39% 61 % 100 %
2 Rata-rata Nilai 64, 64 73, 92 81,78

31
Gambar 4.4

Diagram Histogram Perbandingan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Peserta Didik SDIT Nurul Akbar Kelas VI Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
Tentang Non Fiksi

100

80

60

40

20

0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas Rata - rata Nilai

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dari perolehan hasil pelaksanaan tindakan kelas meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode diskusi telah
menunjukkan hasil yang sangat baik. Berdasarkan hasil evaluasi akhir pembelajaran
dari pra siklus, siklus I dan siklus II hasil belajar siswa meningkat baik secara
persentase maupun pemahaman anak, karena hasil yang dicapai peserta didik sudah
mencapai KKM. Perbaikan mengajar yang dilakukan guru terlihat bahwa guru sudah
menguasai metode, strategi, serta model pembelajaran yang baik untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik, kreativitas peserta didik, keaktifan dan rasa ingin tahu
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Karena penggunaan metode yang tepat
sesuai dengan materi pembelajaran dapat menentukan keberhasilan agar peserta didik
lebih mudah memahami pelajaran.
Perbaikan mengajar yang dilakukan oleh guru menggunakan metode diskusi
adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada peserta didik,
tetapi juga membantu peserta didik untuk dapat membangun pengetahuan didalam
otaknya. Menurut Fredrik (2005: 19) Bermain sambil belajar membuat siswa lebih

32
rileks dalam menghadapi pembelajaran, dengan sendirinya materi pembelajaran akan
cepat dikuasai siswa dan tujuan pembelajaran tercapai.
Berdasarkan hal di atas diskusi yang mengandung nilai-nilai Bahasa Indonesia
dapat meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, meningkatkan
keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli penulis menyimpulkan bahwa metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian sebuah ilmu pengetahuan kepada siswa yang
dilakukan dengan cara berdiskusi sambil belajar. Dengan tujuan membuat siswa lebih
nyaman dengan sendirinya materi pembelajaran akan cepat dikuasai siswa dan tujuan
pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Keberhasilan pembelajaran pada pembelajaran pra siklus, rata-rata nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia hanya 64 atau 39% materi yang dapat diserap peserta
didik. kemudian melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Hasil perbaikan
pada siklus 1 mengalami peningkatan rata-rata nilai menjadi 73 atau 65% materi yang
diserap peserta didik. Dari kedua siklus yang telah dilaksanakan ternyata 10 peserta
didik yang memperoleh nilai di bawah KKM belum mencapai 75%, maka
melanjutkan mengadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II ini, ternyata
diperoleh nilai rata-rata nilai sebesar 81 atau 79% materi yang telah diserap peserta
didik dan peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM di atas 75%, dengan
demikian maka penulis mengakhiri kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

33
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam pra
siklus, siklus I dan siklus II dengan menerapkan metode diskusi sangat baik. Dari
hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penerapan metode diskusi dalam pembelajaran mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik juga mampu meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap
materi pembalajaran. Jika dibandingkan penguasaan peserta didik terhadap materi
pada pembelajaran pra siklus yang hanya mencapai 39% atau sekitar 11 orang, maka
untuk siklus II peserta didik sudah mencapai KKM atau sekitar 100% sudah
memenuhi nilai KKM. Sehingga tercapai semua tujuan pembelajaran yang diharapkan
dalam perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penerapan metode diskusi dalam upaya meningkatkan hasil evaluasi peserta didik,
ternyata mampu meningkatkan hasil evaluasi belajar peserta didik dari nilai rata-rata
kelas 66 meningkat menjadi 82, nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik dari 90
meningkat menjadi 100 dan nilai terendah yang diperoleh peserta didik dari 40
menjadi 80.

Dengan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat


disimpulkan ;

Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pelajaran Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi di kelas VI SDIT Nurul Akbar.

34
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka dapat disampaikan saran – saran sebagai
berikut :
1. Agar pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran meningkat sebaiknya
ketika menjelaskan materi pelajaran pendidik harus menggunakan alat peraga.
2. Untuk meningkatkan respon peserta didik agar berpartisipasi dan aktif dalam
belajar, sebaiknya pendidik menerapkan metode diskusi. Namun penerapan
metode ini harus diimbangi dengan pemberian motivasi dan penghargaan kepada
peserta didik, agar mereka merasa dihargai dari setiap penemuannya. Selanjutnya
pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik harus dengan bahasa yang jelas,
singkat, dan dapat dimengerti peserta didik.
3. Pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Untuk itu sebaiknya pendidik menerapkan metode diskusi
ternyata mampu meningkatkan hasil evaluasi belajar peserta didik.
4. Penggunaan alat peraga dan penerapan metode diskusi dalam perbaikan
pembelajaran, terbukti akan mampu meningkatkan penguasaan materi, partisipasi,
keaktifan, dan hasil belajar, namun sebaiknya pendidik perlu memikirkan
kelemahan dan kekurangan dari penggunaan alat peraga dan penerapan metode
diskusi, sehingga dampak dari penggunaan alat peraga dan penerapan metode
diskusi terhadap pembelajaran dapat diketahui sebelumnya. Oleh karena itu
pendidik dintuntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi
dalam bahan pengajaran, metode, anak didik, dan landasan pendidikan
(Robert.W.Richy,1974).

35
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk (2009). Pendidikan Kemampuan Profesional, Jakarta: Universitas Terbuka.

Anggoro, Toha,M, dkk. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anita, W.Sri, dkk (2007). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

N, Sudirman DRS. Dan Tabrani, Rusyan, A, DRS, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.

Rustaman, Nuryani, dkk.(2011)Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sudjana, Nana (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Wardhani IGAK. Dan Wihardit Kusmaya. (2008). Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.

36
37
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tentang teks non fiksi Dengan
Menggunakan Metode Diskusi di Kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor

Fakta/data yang terjadi di kelas :

Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik, penyajian materi pelajaran yang
kurang menarik. Banyaknya Peserta Didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru, guru
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.

Identifikasi Masalah :

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia selama proses berlangsung, sedikit sekali yang dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pendidik di depan kelas. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap proses
pembelajaran, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :

1. Peserta didik kurang memperhatikan pada saat pendidik sedang menerangkan.


2. Rendahnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran.
3. Metode yang digunakan kurang tepat.
4. Peserta didik tidak berani untuk bertanya.

Analisis Masalah :

Berdasarkan identifikasi masalah peneliti menganalisis masalah yang terjadi. Adapun analisis
masalah yang di temukan dalam pembelajaran adalah :

f. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam belajar.


g. Pendidik kurang mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
h. Pendidik kurang memberikan motivasi pada saat pembelajaran berlangsung.
i. Pendidik tidak menggunakan alat peraga pembelajaran.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah :

Berdasarkan hasil analisis masalah, ada alternatif yang bisa digunakan untuk
pemecahan masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Metode Pembelajaran.
2. Penggunaan Alat Peraga.
3. Model Pembelajaran.
4. Kegiatan Latihan.
Tetapi yang dijadikan prioritas penulis memperbaiki pembelajaran Bahasa
Indonesia melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah dengan menggunakan
metode diskusi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi.
Penggunaan metode diskusi, dipilih karena dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang materi “teks non fiksi” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas VI di SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
tindakan kelas yang harus diperbaiki sebagai berikut :

1. “Apakah metode diskusi dapat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dalam
pembelajaran pada Mata pelajaran bahasa indonesia tentang teks non fiksi ?”.
2. “Bagaimana penerapan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VI SDIT Nurul Akbar Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dalam
pembelajaran pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Teks Non Fiksi ?”.

RPP Perbaikan :

RPP perbaikan ada 2 Siklus yaitu :

1. RPP Siklus I 2. RPP Siklus


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP PRA SIKLUS)

Satuan Pendidikan : SDIT Nurul Akbar


Kelas / Semester : VI (Enam) / 2
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 3 : Ayo Memimpin
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 18 Februari 2020

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Bahasa Indonesia
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks non fiksi.
3.8.1 Menjelaskan gagasan utama pada teks non fiksi.
3.8.2 Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraph.
3.8.3 Menandai informasi penting dari teks non fiksi.
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan informasi yang diharapkan dengan informasi
yang diperoleh setelah membaca teks non fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
4.8.1 Menentukan gagasan utama dengan tepat.
4.8.2 Merancang peta pikiran dari teks non fiksi.
4.8.3 Menunjukkan gagasan utama dari teks non fiksi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menentukan kalimat utama dari tiap paragraf dengan tepat.
2. Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraf.
3. Menyebutkan informasi penting dari tiap paragraf.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan
dengan beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi
dengan membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti)
sebuah teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks
non fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.

Pentingnya Bermusyawarah

Assalamualaikum wr wb,

Terima kasih atas waktunya bapak dan ibu guru sekalian dan teman-teman yang
berbagia yang telah diberikan kepada saya untuk berada didepan dalam rangka
pentingnya bermusyawarah.

Dalam kegiatan bernegara dan berbangsa, sudah jauhari para pahlawan bangsa kita
telah mengedepankan musyawarah ke dalam tahapan untuk melakukan pengambilan
keputusan. Disini, kita mengetahui ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan
untuk mengambil keputusan. Akan tetapi, musyawarah selalu menjadi metode yang
digemari pada zaman dahulu.

Alasannya adalah karena dengan adanya musyawarah kita akan dapat mengetahui
baik dan buruknya dari setiap keinginan yang diambil oleh masing-masing pihak. Kita
akan dapat mengetahui bahwa ide yang sebelumnya telah kita rancang dan akan kita
sampaikan didepan kelas ini sebelumnya akan kita anggap sebagai ide brilian, akan
tetapi bagi segelintir orang ini adalah ide yang buruk.

Maka dari itu, pentinglah dilakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Baik
untuk keputusan mudah dan sulit. Sehingga kita akan mengetahui apa sudut pandang
yang dimiliki oleh orang lain.

Wassalamualaikum wr wb
E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan)
 Metode : Ceramah, penugasan, dan tanya jawab.
 Model : Problem Solving.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta 5 menit


didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kepemimpinan”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru mengingatkan peserta didik tentang rancangan 20 menit


teks pidatonya dan meminta mereka untuk
menuliskannya menjadi teks pidato. Sebelumnya,
mereka bisa membaca kembali pidato dari Peserta
didik, pidato pentingnya bermusyawarah untuk
dijadikan acuan. (Mengkomunikasikan)
 Setelah selesai menulis teks, peserta didik
membacakan teks tersebut kepada teman di sebelahnya
dan saling memberi masukan. (Mengamati)
 Guru berkeliling dan memberikan penguatan serta
motivasi.
 Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
mereka akan berpidato menggunakan teks tersebut di
hadapan adik kelas yang berbeda.

Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan 10 menit


dibimbing guru.
 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun
kelompok.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.

G. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media : Gambar tentang pidato kepemimpinan.
2. Alat : -
3. Bahan : Kertas HVS
4. Sumber : Buku Siswa Tema : ”Kepemimpinan” Kelas VI (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2015).

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian awal
b. Penilaian dalam proses
c. Penilaian akhir
2. Jenis penilaian
a. Rubrik
b. Tertulis
3. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Uraian
4. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap : percaya diri, teliti dan disiplin

Aspek yang Dinilai


No Nama Peserta Didik
Percaya Diri Teliti Disiplin

1 Afiyah Zahrah

2 Alif Al Fakhri.L

3 Alvi Alya Almatina

4 Ardia Ayu Sabillah K

5 Arga Aditya Nugraha


6 Bayu Agung

7 Bulan NabithaliaB

8 Daffa Adzihly

9 Elsabriyan Hanafiyah

10 Fergie Novansya A

11 Hana Rifdahasayafiq

12 Kaissya Salwa

13 Keisya Aulia Syaqieb

14 Khairiani Jamilah

15 M Adrian Geno

16 M Arkan Yulianto

17 M Farrel Ramadhan

18 M Reihan Pradana

19 Maulana Izza Al Fadli

20 Mutiara Hayuningtyas

21 Nur Laila Aisy Kayana

22 Raditya Bagas Putro

23 Rahma Aulia Putri

24 Raka Raditya

25 Rizky Fachri Alfath

26 Sabrina Syifa Azzahra

27 Sofyan Darussalam

28 Tri Noviyanti Yulia

Keterangan: 1: Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : baik sekali


b. Uraian
Pentingnya Bermusyawarah

Assalamualaikum wr wb,

Terima kasih atas waktunya bapak dan ibu guru sekalian dan teman-teman yang
berbahagia yang telah diberikan kepada Doni untuk berada didepan dalam rangka
pentingnya bermusyawarah.

Dalam kegiatan bernegara dan berbangsa, sudah jauhari para pahlawan bangsa kita
telah mengedepankan musyawarah ke dalam tahapan untuk melakukan pengambilan
keputusan. Disini, kita mengetahui ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan
untuk mengambil keputusan. Akan tetapi, musyawarah selalu menjadi metode yang
digemari pada zaman dahulu.

Alasannya adalah karena dengan adanya musyawarah kita akan dapat mengetahui
baik dan buruknya dari setiap keinginan yang diambil oleh masing-masing pihak. Kita
akan dapat mengetahui bahwa ide yang sebelumnya telah kita rancang dan akan kita
sampaikan didepan kelas ini sebelumnya akan kita anggap sebagai ide brilian, akan
tetapi bagi segelintir orang ini adalah ide yang buruk.

Maka dari itu, pentinglah dilakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Baik
untuk keputusan mudah dan sulit. Sehingga kita akan mengetahui apa sudut pandang
yang dimiliki oleh orang lain.

Wassalamualaikum wr wb,

Ayo, mengisi dengan jawaban yang tepat!


1. Teks di atas berisi informasi tentang ….
2. Kalimat pembuka ada di paragraph?
3. Kalimat inti ada di paragraph?
4. Kalimat penutup ada di paragraph?
5. Pentingkah musyawarah untuk masyarakat?
5. Kunci Jawaban
1. Pentingnya bermusyawarah
2. 1
3. 2 dan 3
4. 4
5. Sangat penting, karena dengan adanya musyawarah kita akan dapat mengetahui
baik dan buruknya dari setiap keinginan yang diambil oleh masing-masing pihak.
Kita akan dapat mengetahui bahwa ide yang sebelumnya telah kita rancang dan
akan kita sampaikan didepan kelas ini sebelumnya akan kita anggap sebagai ide
brilian, akan tetapi bagi segelintir orang ini adalah ide yang buruk.
6. Skor
a. Sikap
Teks pidato persuasif dinilai dengan menggunakan rubrik.

Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Kriteria
(4) (3) (2) (1)

Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut.  runtut.

Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
 sesuai topik. sesuai topik.

Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.

Fakta Pidato memuat fakta Pidato memuat Pidato Pidato tidak


pendukung pendukung (manfaat sebagian besar memuat memuat fakta
kegiatan, tujuan, nilai fakta pendukung. sebagian pendukung.
kepemimpinan, kecil fakta
semangat pendukung.
bekerjasama). 

Catatan: Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria


Penilaian = Total nilai x10
16
b. Uraian

No. 1 = 2
No. 2 = 2
No. 3 = 2
No. 4 = 2
No. 5 = 2
Skor penilaian : Skor perolehan x 100
Skor tertinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS 1)

Satuan Pendidikan : SDIT Nurul Akbar


Kelas / Semester : VI (Enam) / 2
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 3 : Ayo Memimpin
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 24 Februari 2020

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Bahasa Indonesia
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks non fiksi.
3.8.1 Menjelaskan gagasan utama pada teks non fiksi.
3.8.2 Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraph.
3.8.3 Menandai informasi penting dari teks non fiksi.
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan informasi yang diharapkan dengan informasi
yang diperoleh setelah membaca teks non fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
4.8.1 Menentukan gagasan utama dengan tepat.
4.8.2 Merancang peta pikiran dari teks non fiksi.
4.8.3 Menunjukkan gagasan utama dari teks non fiksi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menentukan kalimat utama dari tiap paragraf dengan tepat.
2. Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraf.
3. Menyebutkan informasi penting dari tiap paragraf.

D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang peserta didik pada muatan pembelajaran bahasa
Indonesia tentang menemukan informasi penting dari teks non fiksi melalui metode
diskusi.
2. Mengaktifkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam belajar, menjawab pertanyaan,
dan mengajukan pertanyaan melalui diskusi dan tanya jawab.
3. Meningkatkan nilai evaluasi peserta didik.

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan dengan
beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi dengan
membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti) sebuah
teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks non
fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.

Pidato tentang sejahtera bersama koperasi

“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”

“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”

“Keuntungan pribadi tidak diutamakan. Justru melalui koperasi kita mengasah


kepedulian terhadap anggota lain. Rapat besar koperasi tidak hanya untuk anggota,
namun terbuka untuk semua. Justru saya ingin semua keluarga besar SD Sukamaju
menyaksikan proses musyawarah ini. Saya ingin semua menyaksikan, bahwa
banyak hal yang dapat dipelajari melalui koperasi karyawan. Saya ingin semua
merasakan bahwa kesejahteraan bersama dapat diwujudkan melalui kepedulian,
kekeluargaan, serta kebersamaan.”
“Bapak dan ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga
saja, suatu saat nanti keluarga besar SD Sukamaju lengkap ada di dalamnya. Tak
perlu risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi ayo kita berusaha
mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi.”

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan).
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.
 Model : Make a match

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta 5 menit


didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kepemimpinan”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru mengingatkan peserta didik tentang rancangan 20 menit


teks pidatonya dan meminta mereka untuk
menuliskannya menjadi teks pidato. Sebelumnya,
mereka bisa membaca kembali pidato dari Pak Badru,
pemimpin koperasi karyawan SD Sukamaju untuk
dijadikan acuan. (Mengkomunikasikan)
 Setelah selesai menulis teks, peserta didik
membacakan teks tersebut kepada teman di sebelahnya
dan saling memberi masukan. (Mengamati)
 Guru berkeliling dan memberikan penguatan serta
motivasi.
 Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
mereka akan berpidato menggunakan teks tersebut di
hadapan adik kelas yang berbeda.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan 10 menit


dibimbing guru.
 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun
kelompok.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.

H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media : Gambar tentang pidato tentang koperasi
2. Alat : Gunting
3. Bahan : Kertas karton, kertas HVS, lem kertas, dan double tape.
4. Sumber : Buku Siswa Tema : ”Kepemimpinan” Kelas VI (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2015).

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian awal
b. Penilaian dalam proses
c. Penilaian akhir
2. Jenis penilaian
a. Rubrik
b. Tertulis
3. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Uraian
4. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap : percaya diri, teliti dan disiplin

Aspek yang Dinilai


No Nama Peserta Didik
Percaya Diri Teliti Disiplin

1 Afiyah Zahrah

2 Alif Al Fakhri.L

3 Alvi Alya Almatina

4 Ardia Ayu Sabillah K

5 Arga Aditya Nugraha

6 Bayu Agung

7 Bulan NabithaliaB

8 Daffa Adzihly

9 Elsabriyan Hanafiyah

10 Fergie Novansya A

11 Hana Rifdahasayafiq

12 Kaissya Salwa

13 Keisya Aulia Syaqieb

14 Khairiani Jamilah

15 M Adrian Geno

16 M Arkan Yulianto

17 M Farrel Ramadhan

18 M Reihan Pradana

19 Maulana Izza Al Fadli

20 Mutiara Hayuningtyas

21 Nur Laila Aisy Kayana

22 Raditya Bagas Putro

23 Rahma Aulia Putri

24 Raka Raditya

25 Rizky Fachri Alfath


26 Sabrina Syifa Azzahra

27 Sofyan Darussalam

28 Tri Noviyanti Yulia

Keterangan: 1: Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : baik sekali


b. Uraian

Pidato tentang sejahtera bersama koperasi

“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”

“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”

“Keuntungan pribadi tidak diutamakan. Justru melalui koperasi kita mengasah


kepedulian terhadap anggota lain. Rapat besar koperasi tidak hanya untuk anggota,
namun terbuka untuk semua. Justru saya ingin semua keluarga besar SD Sukamaju
menyaksikan proses musyawarah ini. Saya ingin semua menyaksikan, bahwa
banyak hal yang dapat dipelajari melalui koperasi karyawan. Saya ingin semua
merasakan bahwa kesejahteraan bersama dapat diwujudkan melalui kepedulian,
kekeluargaan, serta kebersamaan.”

“Bapak dan ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga
saja, suatu saat nanti keluarga besar SD Sukamaju lengkap ada di dalamnya. Tak
perlu risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi ayo kita berusaha
mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi.”

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Teks “Pidato tentang sejahtera bersama koperasi” terdiri atas . . . paragraph.
2. Kalimat pembuka ada di paragraph?
3. Kalimat inti ada di paragraph?
4. Kalimat penutup ada di paragraph?
5. Apa tujuan mendirikan koperasi tersebut?
5. Kunci Jawaban
1. 4
2. 1
3. 2 dan 3
4. 4
5. Untuk meningkatkan kesejahteraan bersama
6. Skor
c. Sikap
Teks pidato persuasif dinilai dengan menggunakan rubrik.

Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Kriteria
(4) (3) (2) (1)

Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut.  runtut.

Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
 sesuai topik. sesuai topik.

Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.

Fakta Pidato memuat fakta Pidato memuat Pidato Pidato tidak


pendukung pendukung (manfaat sebagian besar memuat memuat fakta
kegiatan, tujuan, nilai fakta pendukung. sebagian pendukung.
kepemimpinan, kecil fakta
semangat pendukung.
bekerjasama). 

Catatan: Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria


Penilaian = Total nilai x10
16
KARTU PERTANYAAN

1. Teks “Pidato tentang sejahtera bersama koperasi” terdiri atas . . . paragraph.

2. Kalimat pembuka ada di paragraph . . .


3. Kalimat inti ada di paragraph . . .
4. Kalimat penutup ada di paragraph . . .
5. Apa tujuan mendirikan koperasi tersebut . . .

KARTU JAWABAN

1 2 DAN 3 2 4
3 Untuk meningkatkan 4 Untuk meningkatkan
modal kesejahteraan
bersama
LEMBAR KERJA
Tempelkan dahulu beberapa kartu pertanyaan yang kamu dapat, lalu kamu cari dan
tempel dengan kartu jawaban yang sesuai.

PERTANYAAN JAWABAN

Nama kelompok :

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :
LATIHAN SOAL EVALUASI
Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

Bacalah teks di bawah ini dengan cermat!

Pidato tentang sejahtera bersama koperasi

“Bapak dan ibu guru serta seluruh karyawan SD Sukamaju yang saya hormati.
Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari bapak dan ibu
untuk memimpin koperasi karyawan kita. Sudah beberapa tahun bersama-sama
merasakan manfaat organisasi kecil kita ini. Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan
mendirikan koperasi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Semua
anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”

“Bapak dan ibu, kekeluargaan dan kebersamaan adalah modal utama dalam koperasi
ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap anggota, bukan
hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan untuk belajar.
Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan menjalankannya.
Pengurus yang melaksanakan, anngota yang mengawasi dan memberi masukan.”

“Keuntungan pribadi tidak diutamakan. Justru melalui koperasi kita mengasah


kepedulian terhadap anggota lain. Rapat besar koperasi tidak hanya untuk anggota,
namun terbuka untuk semua. Justru saya ingin semua keluarga besar SD Sukamaju
menyaksikan proses musyawarah ini. Saya ingin semua menyaksikan, bahwa
banyak hal yang dapat dipelajari melalui koperasi karyawan. Saya ingin semua
merasakan bahwa kesejahteraan bersama dapat diwujudkan melalui kepedulian,
kekeluargaan, serta kebersamaan.”

“Bapak dan ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga
saja, suatu saat nanti keluarga besar SD Sukamaju lengkap ada di dalamnya. Tak
perlu risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi ayo kita berusaha
mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi.”
Dari teks pidato tersebut, tentukanlan bagian pembuka, inti, dan penutup.
Tulislah teks pidatomu di bawah ini!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS 2)

Satuan Pendidikan : SDIT Nurul Akbar


Kelas / Semester : VI (Enam) / 2
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 3 : Ayo Memimpin
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 2 Maret 2020

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Bahasa Indonesia
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks non fiksi.
3.8.1 Menjelaskan gagasan utama pada teks non fiksi.
3.8.2 Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraph.
3.8.3 Menandai informasi penting dari teks non fiksi.
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan informasi yang diharapkan dengan informasi
yang diperoleh setelah membaca teks non fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
4.8.1 Menentukan gagasan utama dengan tepat.
4.8.2 Merancang peta pikiran dari teks non fiksi.
4.8.3 Menunjukkan gagasan utama dari teks non fiksi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menentukan kalimat utama dari tiap paragraf dengan tepat.
2. Menyebutkan gagasan utama dari tiap paragraf.
3. Menyebutkan informasi penting dari tiap paragraf.

D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang peserta didik pada muatan pembelajaran bahasa
Indonesia tentang isitentang menentukan informasi penting dari teks non fiksi melalui
metode diskusi.
2. Mengaktifkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam belajar, menjawab pertanyaan,
dan mengajukan pertanyaan melalui diskusi dan tanya jawab.
3. Meningkatkan nilai evaluasi peserta didik.

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Membuat teks pidato persuasif tentang bermusyawarah
Bahasa Indonesia
teks non fiksi memuat beberapa informasi penting yang ingin disampaikan dengan
beberapa cara. Pertaama, kamu dapat menemukan informasi teks non fiksi dengan
membaca judulnya. Biasanya, judul teks menggambarkan garis besar (inti) sebuah
teks. Kedua, kamu dapat membaca keseluruhan isi dalam teks tersebut. Isi teks non
fiksi dapat kamu temukan dalam ide pokok atau gagasan utama.

Bermusyawarah Untuk Kepentingan Bersama


Yang terhormat Bapak/Ibu Guru saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai.
Sebelumnya mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas Rahmat-
NYA yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Musyawarah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
membahas suatu masalah dengan tujuan agar mendapatkan solusi. Kata musyawarah
berasal dari bahasa arab “syawara” yang berarti mengadakan suatu perundingan atau
penyampaian sesuatu, yaitu pendapat.
Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
kecil di saat kita ingin makan bersama teman-teman kita pasti bermusyawarah untuk
menentukan makanan apa dan dimana akan makan. Sering juga kita melakukan voting
untuk memilih yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan
apa yang akan dimakan bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita
lakukan dan sering kita jumpai dalam setiap sisi kehidupan kita.
Beberapa manfaat musyawarah antara lain sebagai berikut :
1. Musyawarah melatih untuk menyuarakan pendapat (ide). Setiap orang pasti
memiliki ide atau gagasan yang dapat diungkapkan dalam memecahkan suatu
permasalahan yang sedang dibahas. Dengan mengikuti musyawarah,
seseorang bisa dilatih untuk mengutarakan pendapat yang nantinya akan
dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
2. Melalui musyawarah masalah dapat segera terpecahkan. Dengan
bermusyawarah akan bisa didapatkan beberapa jalan alternative dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama.
3. Musyawarah dapat diambil keputusan yang memiliki nilai keadilan.
Musyawarah merupakan proses dengan pendapat yang nantinya keputusan
yang diambil adalah merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota.
4. Musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat menguntungkun semua
pihak. keputusan yang diambil dalam suatu musyawarah tidak boleh
merugikan salah satu pihak atau anggota dalam musyawarah.
Marilah mulai sekarang kita membudayakan musyawarah dalam kehidupan sehari-
hari karena melalui musyawarah kepentingan bersama akan tetap terjaga.
Musyawarah memiliki kelebihan, salah satu diantaranya adalah keputusan yang
diambil merupakan keputusan bersama yang merupakan jalan tengah yang membuat
masalah teratasi. Namun tidak bisa dipungkiri musyawarah juga memiliki kekurangan
yaitu musyawarah membutuhkan waktu yang lama karena pendapat satu individu
dengan individu lainnya belum tentu sama.
Dari pidato yang telah saya sampaikan diatas maka dapat saya simpullkan tentang
musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu :
1. Musyawarah dapat melatih menyuarakan ide.
2. Musyawarah dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
3. Musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua
pihak.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata atau
kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.

Wasalamualaikum wr.wb

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi /
mencoba, mengasosiasi / mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan)
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta 5 menit


didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kepemimpinan”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Guru mengingatkan peserta didik tentang rancangan 20 menit


teks pidatonya dan meminta mereka untuk
menuliskannya menjadi teks pidato. Sebelumnya,
mereka bisa membaca kembali pidato bermusyawarah
untuk kepentingan bersama untuk dijadikan acuan.
(Mengkomunikasikan)
 Setelah selesai menulis teks, peserta didik
membacakan teks tersebut kepada teman di sebelahnya
dan saling memberi masukan. (Mengamati)
 Guru berkeliling dan memberikan penguatan serta
motivasi.
 Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
mereka akan berpidato menggunakan teks tersebut di
hadapan adik kelas yang berbeda.

Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan 10 menit


dibimbing guru.
 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun
kelompok.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.

H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media : Gambar tentang pidato kepemimpinan dan gambar tentang peserta didik
sedang
Memimpin.
2. Alat : Spidol
3. Bahan : Kertas HVS
4. Sumber : Buku Siswa Tema : ”Kepemimpinan” Kelas VI (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2015).
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian awal
b. Penilaian dalam proses
c. Penilaian akhir
2. Jenis penilaian
a. Rubrik
b. Tertulis
3. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Uraian
4. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap : percaya diri, teliti dan disiplin

Aspek yang Dinilai


No Nama Peserta Didik
Percaya Diri Teliti Disiplin

1 Afiyah Zahrah

2 Alif Al Fakhri.L

3 Alvi Alya Almatina

4 Ardia Ayu Sabillah K

5 Arga Aditya Nugraha

6 Bayu Agung

7 Bulan NabithaliaB

8 Daffa Adzihly

9 Elsabriyan Hanafiyah

10 Fergie Novansya A

11 Hana Rifdahasayafiq

12 Kaissya Salwa

13 Keisya Aulia Syaqieb

14 Khairiani Jamilah

15 M Adrian Geno

16 M Arkan Yulianto
17 M Farrel Ramadhan

18 M Reihan Pradana

19 Maulana Izza Al Fadli

20 Mutiara Hayuningtyas

21 Nur Laila Aisy Kayana

22 Raditya Bagas Putro

23 Rahma Aulia Putri

24 Raka Raditya

25 Rizky Fachri Alfath

26 Sabrina Syifa Azzahra

27 Sofyan Darussalam

28 Tri Noviyanti Yulia

Keterangan: 1: Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : baik sekali

b. Uraian

Bermusyawarah Untuk Kepentingan Bersama


Yang terhormat Bapak/Ibu Guru saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai.
Sebelumnya mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas Rahmat-
NYA yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Musyawarah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
membahas suatu masalah dengan tujuan agar mendapatkan solusi. Kata musyawarah
berasal dari bahasa arab “syawara” yang berarti mengadakan suatu perundingan atau
penyampaian sesuatu, yaitu pendapat.
Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
kecil di saat kita ingin makan bersama teman-teman kita pasti bermusyawarah untuk
menentukan makanan apa dan dimana akan makan. Sering juga kita melakukan voting
untuk memilih yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan
apa yang akan dimakan bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita
lakukan dan sering kita jumpai dalam setiap sisi kehidupan kita.
Beberapa manfaat musyawarah antara lain sebagai berikut :
1. Musyawarah melatih untuk menyuarakan pendapat (ide). Setiap orang pasti memiliki
ide atau gagasan yang dapat diungkapkan dalam memecahkan suatu permasalahan
yang sedang dibahas. Dengan mengikuti musyawarah, seseorang bisa dilatih untuk
mengutarakan pendapat yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
2. Melalui musyawarah masalah dapat segera terpecahkan. Dengan bermusyawarah akan
bisa didapatkan beberapa jalan alternative dalam menyelesaikan suatu permasalahan
yang menyangkut kepentingan bersama.
3. Musyawarah dapat diambil keputusan yang memiliki nilai keadilan. Musyawarah
merupakan proses dengan pendapat yang nantinya keputusan yang diambil adalah
merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota.
4. Musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat menguntungkun semua pihak. g
diambil dalam suatu musyawarah tidak boleh merugikan salah satu pihak atau
anggota dalam musyawarah.
Marilah mulai sekarang kita membudayakan musyawarah dalam kehidupan sehari-
hari karena melalui musyawarah kepentingan bersama akan tetap terjaga.
Musyawarah memiliki kelebihan, salah satu diantaranya adalah keputusan yang
diambil merupakan keputusan bersama yang merupakan jalan tengah yang membuat
masalah teratasi. Namun tidak bisa dipungkiri musyawarah juga memiliki kekurangan
yaitu musyawarah membutuhkan waktu yang lama karena pendapat satu individu
dengan individu lainnya belum tentu sama.
Dari pidato yang telah saya sampaikan diatas maka dapat saya simpulkan tentang
musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu :
1. Musyawarah dapat melatih menyuarakan ide.
2. Musyawarah dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
3. Musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata atau
kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.
Wasalamualaikum wr.wb

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Teks “Pidato tentang bermusyawarah untuk kepentingan bersama ” terdiri atas
. . . paragraph.
2. Kalimat pembuka ada di paragraph?
3. Kalimat inti ada di paragraph?
4. Apa salah satu kelebihan dari musyawarah?
5. Sebutkan salah satu kesimpulan dari pidato diatas?
5. Kunci Jawaban
1. 7
2. 1
3. 5 dan 6
4. keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama yang merupakan jalan
tengah yang membuat masalah teratasi
5. Musyawarah dapat melatih menyuarakan ide
6. Skor
d. Sikap
Teks pidato persuasif dinilai dengan menggunakan rubrik.

Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Kriteria
(4) (3) (2) (1)

Struktur Teks pidato memuat Teks pidato Teks pidato Teks pidato
Pidato pembukaan, inti memuat hanya hanya memiliki
dan penutup serta pembukaan memuat inti pembuka atau
dikomunikasikan atau penutup dan dan penutup saja.
secara runtut. inti serta dikomunikas
dikomunikasikan ikan secara
secara runtut.  runtut.

Kalimat Sebagian besar isi Sebagian kecil isi Isi pidato Isi pidato tidak
Ajakan pidato berisi ajakan pidato berisi berisi ajakan memperlihatkan
atau bujukan sesuai ajakan atau atau bujukan ajakan atau
topik. bujukan dan namun tidak bujukan.
 sesuai topik. sesuai topik.

Topik yang Topik yang Topik yang Topik yang Topik kurang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan jelas dan tidak
menginspirasi menarik namun tidak dimengerti.
pendengar. tidak menarik.
menginspirasi.

Fakta Pidato memuat fakta Pidato memuat Pidato Pidato tidak


pendukung pendukung (manfaat sebagian besar memuat memuat fakta
kegiatan, tujuan, nilai fakta pendukung. sebagian pendukung.
kepemimpinan, kecil fakta
semangat pendukung.
bekerjasama). 

Catatan: Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria


Penilaian = Total nilai x10
16

e. Uraian
No. 1 = 2
No. 2 = 2
No. 3 = 2
No. 4 = 2
No. 5 = 2
Skor penilaian : Skor perolehan x 100
Skor tertinggi
Mengetahui Senin, 2 Maret 2020
Supervisor 2, Mahasiswa

Ita Krisanti, S.Pd.I Yulianah


NIP. NIP.

Kepala Sekolah,

Anna Muthmainah S.Pd.I


NIP.
KARTU PERTANYAAN

1. Teks “Pidato tentang bermusyawarah untuk kepentingan bersama ” terdiri atas . . .


paragraph.

2. Kalimat pembuka ada di paragraph . . .


3. Kalimat inti ada di paragraph . . .
4. Kalimat penutup ada di paragraph . . .
5. Sebutkan salah satu kesimpulan dari pidato diatas . . .

KARTU JAWABAN

1 2 DAN 3 2 5 dan 6
keputusan yang Untuk meningkatkan 7 Musyawarah dapat
diambil merupakan modal melatih menyuarakan
keputusan bersama ide.
yang merupakan
jalan tengah yang
membuat masalah
teratasi
LEMBAR KERJA
Tempelkan dahulu beberapa kartu pertanyaan yang kamu dapat, lalu kamu cari dan
tempel dengan kartu jawaban yang sesuai

PERTANYAAN JAWABAN

Nama kelompok :

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :
LATIHAN SOAL EVALUASI
Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

Bacalah teks di bawah ini dengan cermat!

Bermusyawarah Untuk Kepentingan Bersama

Yang terhormat Bapak/Ibu Guru saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai.
Sebelumnya mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas Rahmat-
NYA yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Musyawarah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
membahas suatu masalah dengan tujuan agar mendapatkan solusi. Kata musyawarah
berasal dari bahasa arab “syawara” yang berarti mengadakan suatu perundingan atau
penyampaian sesuatu, yaitu pendapat.

Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
kecil di saat kita ingin makan bersama teman-teman kita pasti bermusyawarah untuk
menentukan makanan apa dan dimana akan makan. Sering juga kita melakukan voting
untuk memilih yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan
apa yang akan dimakan bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita
lakukan dan sering kita jumpai dalam setiap sisi kehidupan kita.

Beberapa manfaat musyawarah antara lain sebagai berikut :


3. Musyawarah melatih untuk menyuarakan pendapat (ide). Setiap orang pasti memiliki
ide atau gagasan yang dapat diungkapkan dalam memecahkan suatu permasalahan
yang sedang dibahas. Dengan mengikuti musyawarah, seseorang bisa dilatih untuk
mengutarakan pendapat yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
4. Melalui musyawarah masalah dapat segera terpecahkan. Dengan bermusyawarah akan
bisa didapatkan beberapa jalan alternative dalam menyelesaikan suatu permasalahan
yang menyangkut kepentingan bersama.
3. Musyawarah dapat diambil keputusan yang memiliki nilai keadilan. Musyawarah
merupakan proses dengan pendapat yang nantinya keputusan yang diambil adalah
merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota.
4. Musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat menguntungkun semua pihak. g
diambil dalam suatu musyawarah tidak boleh merugikan salah satu pihak atau
anggota dalam musyawarah.
Marilah mulai sekarang kita membudayakan musyawarah dalam kehidupan sehari-
hari karena melalui musyawarah kepentingan bersama akan tetap terjaga.
Musyawarah memiliki kelebihan, salah satu diantaranya adalah keputusan yang
diambil merupakan keputusan bersama yang merupakan jalan tengah yang membuat
masalah teratasi. Namun tidak bisa dipungkiri musyawarah juga memiliki kekurangan
yaitu musyawarah membutuhkan waktu yang lama karena pendapat satu individu
dengan individu lainnya belum tentu sama.

Dari pidato yang telah saya sampaikan diatas maka dapat saya simpullkan tentang
musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu :
1. Musyawarah dapat melatih menyuarakan ide.
2. Musyawarah dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
3. Musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak.

Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata atau
kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.

Wasalamualaikum wr.wb

Apa kesimpulan dari teks pidato tersebut ?


Tulislah teks pidatomu di bawah ini!
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Nama Mahasiswa/NIM : Yulianah / 836381522

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VI (ENAM)

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Februari 2020

Pokok bahasan/Sub pokok bahasan : Kepemimpinan

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Ada Tidak Komentar
ada
1. Prosedur umum √
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir

2. Mengemukakan tujuan pembelajaran √


3. Penggunaan metode, media, bahan latihan yang √ Menambah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. media
pembelajaran
4. Motivasi peserta didik dalam dalam KBM √ Memfokuskan
perhatian
peserta didik
5. Mendemonstrasikan penguasaan materi pembelajaran √
6. Menggunakan waktu secara efektif √ Waktu lebih
diperhitungkan
7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk √ Waktu tidak
bertanya dengan variasi pertanyaan memungkinkan
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Nama Mahasiswa/NIM : Yulianah / 836381522

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VI (ENAM)

Hari/Tanggal : Senin, 24 Februari 2020

Pokok bahasan/Sub pokok bahasan : Kepemimpinan

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak ada
1. Prosedur umum 
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran 

3. Penggunaan metode, media, bahan latihan yang sesuai 


dengan tujuan pembelajaran.
4. Motivasi peserta didik dalam dalam KBM 

5. Mendemonstrasikan penguasaan materi pembelajaran 

6. Menggunakan waktu secara efektif  Waktu lebih


diperhitung
kan
7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk  Waktu tidak
bertanya dengan variasi pertanyaan memungkin
kan
8. Memberikan pelayanan edukatif sesuai perbedaan 
individu
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 2

Nama Mahasiswa/NIM : Yulianah / 836381522

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VI (ENAM)

Hari/Tanggal : Senin, 2 Maret 2020

Pokok bahasan/Sub pokok bahasan : Kepemimpinan

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Ada Tidak Komentar
ada
1. Prosedur umum 
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran 

3. Penggunaan metode, media, bahan latihan yang sesuai 


dengan tujuan pembelajaran.
4. Motivasi peserta didik dalam dalam KBM 

5. Mendemonstrasikan penguasaan materi pembelajaran 

6. Menggunakan waktu secara efektif 

7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk 


bertanya dengan variasi pertanyaan
8. Memberikan pelayanan edukatif sesuai perbedaan 
individu
9. Melakukan penilaian selama proses belajar mengajar 
untuk mengadakan koreksi ketepatan pembelajaran dan
AUTOBIOGRAFI PENULIS

Yulianah lahir di Bogor Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, pada


tanggal 03 Agustus 1992, dari pasangan seorang ayah Muhammad Abdul
Kodir dan Ibu Cucuh Juheroh. Sejak kecil tinggal di Bojong Kopi Cijeruk
Bogor. Penulis mulai menempuh pendidikan di SDN Cipelang 02 (lulus
tahun 2005), Melanjutkan ke MTS Ar-Rasyid II (lulus tahun 2008), dan
SMAN 1 CARINGIN (lulus tahun 2011). Pada tahun 2016, penulis mulai
melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
jurusan PGSD. Saat ini penulis sudah berada di semester 8. Saat ini penulis mengajar di SDIT
Nurul Akbar.

Anda mungkin juga menyukai