Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

PDGK 4204
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Disusun oleh:

AJENG RANI WULANDANI

857348719

ajeng.wulandani16@gmail.com

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 PGSD

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR

KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN

2022.3

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ UT BOGOR POKJAR CARINGIN


TTM 1

UPBJJ UT : Bogor

Pokjar : Caringin

Semester : BI/ A

Waktu : 60 menit

Program Studi : S1 PGSD

Kode/Nama MK : PDGK 4204 / PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SD

Tutor : ARMIYATI, S.Pd,. M.Pd

Hari/tanggal : Minggu, 7 Mei 2023

Pertanyaan

1. Membuat 1 rancangan pembelajaran sesuai karakter mata kuliah ( Pembelajaran Kelas Rangkap
model 221 )
Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era
digital ini ? Berikan contoh kasus yang dapat saudara ambil diberita untuk menjelaskan salah
satu alasan !
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan contohnya !
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013
UNIVERSITAS TERBUKA NILAI
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR
PROGRAM STUDI S1 PGSD
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
Alamat : Jl. Mayjen HR.Edi Sukma Km. 17 SDN 02 Caringin Kec.Caringin Kab.Bogor Kode Pos
16730.

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA


Mata Kuliah : PPEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP Nama : AJENG RANI WULANDANI
Kode MK /Prodi : PDGK4302 / SI PGSD NIM : 857348719
Bobot SKS / SMT : 4 SKS / 3 (TIGA) Pokjar/Kelas : Caringin
Tugas Tutorial Ke : 1 Hari/Tanggal : Kamis/4 Mei 2023
Nama Pengembang : ARMIYATI, S.Pd, M.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS


RANGKAP 221

Satuan Pendidikan : SD N Cipicung 02

Model PKR : 2-2-1

Kelas /Semester : II/II (dua )


III/II (dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)


dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

II. KOMPETENSI DASAR

Kelas II Kelas III


Matematika Bahasa Indonesia
3.5 Mengenal satuan waktu dan 3.9 Mengidentifikasi lambang/simbol (rambu
menggunakannya pada lalu lintas, pramuka, dan lambang negara)
kehidupan sehari-hari di beserta artinya dalam teks lisan, tulis, dan
lingkungan sekitar. visual
III. INDIKATOR

Kelas II Kelas III


Matematika Bahasa Indonesia
3.5.1 Menyebutkan satuan waktu dengan 3.9.1 Mengidentifikasi lambang/simbol
satuan tidak baku. (rambu lalu lintas, pramuka, dan
lambang negara) beserta artinya dalam
teks lisan, tulis, dan visual.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Kelas II Kelas III
Matematika Bahasa Indonesia
Dengan tanya jawab, siswa dapat Setelah membaca teks, siswa dapat
menyebutkan satuan waktu dengan satuan menceritakan kembali informasi terkait
baku (hari, minggu, bulan, dan tahun) arti lambang negara berdasarkan teks
dengan bahasa yang santun. yang dibaca dengan benar.

Karakter yang diharapkan:


Rajin membaca, disiplin dan kreatif

V. MATERI PEMBELAJARAN

Kelas II

Matematika
1. Mengenal satuan waktu.

Kelas III

Bahasa Indonesia

1.Teks “Aku Anak Mandiri”.

VI. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran : Saintifik


Metode Pembelajaran : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kelas II Kelas III Waktu


Matematika Bahasa Indonesia
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, 1. Kelas dibuka dengan salam, 10 menit
menanyakan kabar, dan menanyakan kabar, dan
(Bersama- mengecek kehadiran siswa. mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan 2. Kelas dilanjutkan dengan
sama) doa dipimpin oleh salah doa dipimpin oleh salah
seorang siswa. seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk 3. Siswa difasilitasi untuk
bertanya jawab pentingnya bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, dengan doa. Selain berdoa,
guru dapat memberikan guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap penguatan tentang sikap
syukur. syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan 4. Siswa diajak
Lagu Indonesia Raya. Guru menyanyikan Lagu
memberikan penguatan Indonesia Raya. Guru
tentang pentingnya memberikan penguatan
menanamkan semangat tentang pentingnya
kebangsaan. menanamkan semangat
5. Siswa diminta memeriksa kebangsaan.
kerapian diri dan kebersihan 5. Siswa diminta
kelas. memeriksa kerapian diri dan
6. Siswa memperhatikan kebersihan kelas.
penjelasan guru tentang 6. Siswa memperhatikan
tujuan, manfaat, dan penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran yang tujuan, manfaat, dan
akan dilakukan. aktivitas pembelajaran yang
7. Siswa menyimak penjelasan akan dilakukan.
guru tentang pentingnya 7. Siswa menyimak
sikap disiplin yang akan penjelasan guru tentang
dikembangkan dalam pentingnya sikap disiplin
pembelajaran. yang akan dikembangkan
8. Pembiasaan membaca.Siswa dalam pembelajaran.
dan guru mendiskusikan 8. Pembiasaan membaca.
perkembangan kegiatan Siswa dan guru
literasi yang telah dilakukan. mendiskusikan
perkembangan kegiatan
literasi yang telah dilakukan.
Kegiatan Ayo Mengamati Ayo Membaca 60 menit
Inti 9. Guru mengarahkan siswa 9. Siswa membaca teks tentang
mengamati gambar kalender kemandirian dan
(mengamati). kelengkapan seragam
pramuka. (Literasi)

10. Siswa bertanya jawab


menyebutkan satuan waktu
berupa nama-nama hari 10. Mengisi daftar kegiatan yang
(menalar dan menanya). sudah dapat dilakukan secara
11. Siswa menunjukkan nama- mandiri, tidak diberi skor.
nama hari dalam satu Kegiatan ini hanya sebagai
minggu (mencoba). informasi kondisi
Ayo Berlatih kemandirian siswa.
12. Guru mengarahkan siswa
untuk menghafal nama-nama
hari.
13. Siswa mengerjakan soal
latihan tentang satuan
waktu,yaitu yang berkaitan
dengan nama-nama hari Ayo Berdiskusi
(menalar). 11. Siswa bekerja secara
berkelompok untuk
berdiskusi membandingkan
baju seragam sekolah dan
seragam pramuka. (Critical
Thinking and Problem
Formulation)
12. Siswa menuliskan persamaan
dan perbedaan kelengkapan
seragam sekolah dan seragam
pramuka.
13. Siswa menceritakan hasil
kelompok di depan teman-
teman.

14. Siswa menuliskan bentuk


bangun yang tidak/belum
diketahui dan mencari tahu
informasi tentang bangun
datar tersebut. Siswa yang
sudah paham akan menjadi
sumber informasi bagi
temannya yang belum
paham.

Kegiatan 14. Siswa bersama guru 15. Siswa bersama guru 10 menit
Penutup melakukan refleksi atas melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah pembelajaran yang telah
berlangsung: berlangsung:
15. Apa saja yang telah 16. Apa saja yang telah dipelajari
dipelajari dari kegiatan hari dari kegiatan hari ini?
ini? 17. Siswa bersama guru
16. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
pembelajaran pada hari ini. 18. Siswa menyimak penjelasan
17. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
guru tentang aktivitas pembelajaran pada
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
pertemuan selanjutnya. Termasuk menyampaikan
Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orang tua
kegiatan bersama orang tua 19. Siswa menyimak cerita
18. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
motivasi tentang pentingnya sikap disiplin.
sikap disiplin. 20. Siswa melakukan operasi
19. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
semut untuk menjaga kebersihan kelas.
kebersihan kelas. 21. Kelas ditutup dengan doa
20. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
bersama dipimpin salah seorang siswa.
seorang siswa.

VIII. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER


BELAJAR Kelas II
Matematika
Media/Alat : 1. Gambar Kalender
2. Gambar Siti mengamati kalender dan menyebutkan namanama
hari.
Bahan :-
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 2, Tema 8: Keselamatan di
Rumah dan Perjalanan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Kelas III

Bahasa Indonesia

Media/Alat : 1. Gambar tanda atribut


2.Pakaian seragam pramuka lengkap.
Bahan :-
Sumber Belajar : 1. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema8,
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
IX. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instumen


Muatan Indikator Penilaian
Matemati Instrumen Penilaian: Rubrik Tes tertulis Soal uraian
ka KD Matematika 3.5.

Teknik Bentuk Instumen


Muatan Indikator
Penilaian
Bahasa Instrumen Penilaian: Rubrik Tes tertulis Soal uraian
Indonesia KD Bahasa Indonesia Mengenal lambing
pramuka.

Mengetahui, Cijeruk, Mei 2023


Kepala SD N cipicung 02 Guru kelas II,

NENENG PATIMAH, S.Pd AJENG RANI WULANDANI, SE


NIP 196707191994032003 NUPTK 6248768669230253

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru. Dengan teknologi,
pembelajaran kelas rangkap dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu
masih banyak ditemukannya kekurangan guru terutama di daerah pedalaman, Era digital saat
ini memudahkan guru untuk melakukan PKR, menambah kebutuhan siswa dan guru untuk
mendalami ilmu ilmu baru sehingga PKR sangat dibutuhkan agar siswa juga guru guru tidak
ketinggalan dengan perkembangan dunia digital saat ini.
Contoh kasus:

PENDIDIKAN
Kekurangan Guru, 116 SDN di Kabupaten Probolinggo Terapkan Kelas Rangkap
Dicko W
Senin, 14 Juni 2021 - 17:53 |
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Untuk mengatasi kekurangan ratusan tenaga
guru di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dinas Pendidikan setempat kini akan
menerapkan kelas rangkap atau multigrade.

Penerapan pembelajaran kelas rangkap ini mulai dilakukan pada 2019 melalui
pendampingan dari program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) di
Kecamatan Sukapura.
Sebagai pilot project awal saat itu ada delapan lembaga SDN yang menerapkan
pembelajaran kelas rangkap.

"Pembelajaran kelas rangkap atau multigrade dilakukan karena lembaga kekurangan guru.
Selain itu, jumlah siswa yang ada di lembaga tersebut kurang dari 60 siswa," kata Kepala
Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Sri
Agus Indariyati, Senin (14/6/2021).

Pembelajaran kelas rangkap ini kata Indriyati, dilakukan dengan menggabungkan dua kelas
menjadi satu kelas. Misalnya siswa kelas 1 dan 2 digabung menjadi satu kelas dan diajar
oleh satu guru.

Untuk mendukung sistem pembelajaran kelas rangkap ini jelas Sri Agus Indariyati, guru-
guru yang ada di lembaga tersebut perlu mendapatkan literasi maupun numerasi agar tahu
bagaimana mengajar di kelas rangkap.

Selanjutnya tahun 2020, pembelajaran kelas rangkap ini direplikasi pada 91 lembaga SDN
di seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

"Sehingga totalnya menjadi 99 lembaga. Kemudian untuk tahun 2021, lembaga SDN yang
menerapkan kelas rangkap bertambah 17 lembaga sehingga totalnya mencapai 116
lembaga," jelas dia.

Ia menegaskan, bahwa penerapan sistem pembelajaran kelas rangkap ini merupakan solusi
untuk mengatasi kekurangan guru karena dua kelas bisa dijadikan satu kelas.
"Dengan kelas rangkap maka rasa sosial anak akan tinggi dan menjadi tutor sebaya. Dimana
kelas yang lebih tinggi bisa mengajari adik kelasnya. Itulah Inovas kami menerapkan
multigrade untuk mengatasi keurangan tanaga guru di Kabupaten Probolinggo," ucapnya.

2. Prinsip–prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)


terdiri dari 2 prinsip yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
A. Prinsip umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
1)Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru. Dalam
hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai
seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang
lainnya untuk mampumencapai perkembangan yang maksimum.
2)Membangkitkan motivasi belajar murid.Sebagaimana kita ketahui bahwa
motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalambelajar. Motivasi
mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan muriduntuk
belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh
karana itu,guru PKR harus senantiasa memotivasi murid – muridnya untuk mau
belajar baik dengankehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar secara
mandiri
3)Belajar hanya terjadi jika siswa aktif, sehingga guru harus berusaha
mengaktifkan siswa. Misalnya guru PKR membawa media yang menarik dan
menugaskan siswa untuk meneliti media tersebut.
B. Prinsip Khusus
1) Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh
karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara
bersamaan atau serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus
bermutu dan bermakna, artinya, kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
2) Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati
pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan
kurikulum, maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka
panjang seperti kemampuan berpikir kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan
bekerja sama. Oleh karena itu, PKR tidak memberi toleransi pada banyaknya
WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR. Misalnya, waktu
tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang berkepanjangan atau
pindah kelas yang menyita waktu.
3) Kontak Psikologis Guru dan Murid yang berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan
semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar
mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi
dua kelas atau lebih pada saat yang sama, kemudian mampu meyakinkan murid
bahwa guru selalu berada bersama mereka, bukanlah pekerjaan yang mudah.
Guru harus mampu melakukan tindakan instruksional dan tindakan pengelolaan
yang tepat.
4) Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan
waktu.. Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus
dimanfaatkan secara efisien. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
(baik dari kelas yang sama maupun dari kelas yang lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor. Selanjutnya, waktu harus dialokasikan secara cermat
sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi

Contoh dari penerapan PKR adalah ketika siswa kelas 4 dan 5 belajar bersama-sama dalam
satu ruangan dan waktu yang sama. Guru memberikan tugas yang sama untuk kedua kelas
tersebut dan siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut.

3. Model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 adalah metode mengajar yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu
yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga
mengandung arti bahwa, seorang guru mengajar dalam satu ruang atau lebih dan
menghadapi muruid-murid dengan kemampuan yang berbeda, dalam PKR seorang guru
mengahadapi dua kelas atau lebih, satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok murid
yang berbeda kemampuannya, untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau
lebih pada jam yang sama. Oleh karena itu PKR dapat dikatakan sebagai pendekatan
manajemen pembelajaran, PKR bukanlah suatu metode pembelajaran dalam penerapannya
menuntut penggunaan berbagai metode dan teknik serta sumber pembelajaran.

A. Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas
6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Dalam penerapan
model PKR ini, contoh penerapan sebagai berikut.

1) Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan


pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu
papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas
5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan
ditempuh selama pertemuan.
2) Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang
masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar
mengajar yang sesuai.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang
baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian
berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan
berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

B. Pada model PKR 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk
mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang
diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam
dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Untuk penerapan model ini,
perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
1) Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V
dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila
tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras,
dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada
di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
2) Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada
kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara
seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai
materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran. d. Sebaiknya untuk
menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian rupa
sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai