Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET


KEGIATAN PRAKTIKUM : KEMAGNETAN
( Percobaan Bentuk Medan Magnet, Percobaan Mengamati Gejala Medan
Magnet, Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet, Percobaan Cara Membuat
Magnet)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktikum IPA di SD (PDGK 4107)

Tutor : Dian Rosdiana Dahlan, M.Pd

Disusun Oleh:
Nama : Ajeng Rani Wulandani
NIM : 857348719
Program Studi : BI PGSD
Smester :1
Pokjar : Caringin

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BOGOR
2022.1
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN
(Percobaan Bentuk Medan Magnet, Percobaan Mengamati Gejala Medan
Magnet, Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet, Percobaan Cara Membuat
Magnet)

1. PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET

A. TUJUAN

Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-


serbuk besi.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Karton putih 1 lembar / kertas putih.


2) Magnet batang 1 buah.
3) Serbuk-serbuk besi secukupnya.

C. LANDASAN TEORI

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani
pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki)
di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta
telah banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah
magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama
(tersusun teratur), magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada
logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah
sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya saling meniadakan, yang
mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam. Setiap
magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet
adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet
yang paling besar berada pada kutub-kutubnya.
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik
lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam
mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik
Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik
adalah weber (1 weber/m2 = 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter
persegi.
Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari
partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar. Contohnya partikel
proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat
dalam bentuk sirkuit elektronik.
Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medan
magnetnya tercipta, yaitu:
1. Magnet permanen
Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dalam
menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam
atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon
yang kuat terhadap medan magnet).
2. Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta karena
adnya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang diberikan, maka
semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.
Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk medan magnet, terdiri
atas:
1. Medan Magnet Pada Kawat Lurus
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus
listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah
dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari-
jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah
ibu jari.

Gambar 1.1 Garis Medan Magnet Pada Kawat Lurus

2. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop


Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan
medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada
bagian luar loop.

Gambar 1.2 Medan magnet pada kawat loop


3. Medan Magnet Pada Magnet Batang
Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup.
Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N)
menuju kutub selatan (S).

Gambar 1.3 Medan magnet pada magnet batang

4. Medan magnet pada solenoid


Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya
dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan
magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan
magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen.

Gambar 1.4 Medan magnet pada solenoida

5. Medan magnet pada bumi


Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet
batang yang jauh terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak
kandungan bijih besi jauh di bawah permukaan bumi, tetapi karena suhu
yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah magnetisasi permanen.
Para ilmuan mempertimbangkan ahwa sumber medan magnet bumi berasal
dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh peredaran ion
atau elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan magnetnya serupa
dengan arah medan magnet pada kawat berbentuk loop.

Gambar 1.5 Medan magnet pada bumi


D. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Letakan sebuah magnet batang di atas meja


2) Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3) Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4) Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5) Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.

E. HASIL PENGAMATAN

Foto 1.1 foto hasil pengamatan percobaan ( pola yang dibentuk serbuk besi)

Foto 1.2 gambar pola yang dibentuk serbuk besi


F. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan magnet?
Jawab:
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos
yang berarti batu Magnesian. Magnet ialah sejenis logam yang juga
dikenali dengan nama besi berani.
Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi
lain ke arahnya. Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran
logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya.
Magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S).

2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?
Jelaskan!
Jawab:
Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' (S) dan satu 'kutub
utara' (N). karena ini merupakan asas piranti yang dikenal dengan kompas,
jarum kompas adalah sebuah magnet yang ditopang pada pusat beratnya
sehingga dapat bergerak bebas. Maka salah satu ujungnya selalu menunjuk
ke arah utara dan ujung yang lain kearah selatan. Kutub utara magnet akan
selalu menghadap ke arah utara Bumi, dan kutub selatan magnet akan selalu
menghadap ke arah selatan bumi.

3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!


Jawab:
3 macam aturan untuk melukis garis garis medan magnetik adalah:
1) Garis-garis medan magnet tidak akan pernah saling berpotongan.
Salah satu keunikan garis medan magnet adalah tidak akan pernah
memotong satu sama lain. Masing-masing garis punya orbit sendiri-
sendiri dan tidak akan melintang melewati orbit garis medan magnet
yang lain.
2) Garis-garis medan magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke dalam
kutub selatan. Untuk mudah mengingatnya bisa menggunakan jembatan
keledai “Kumis” (keluar utara masuki selatan). Di dalam magnet, garis-
garis medan medan magnet mengarah dari kutub Selatan ke kutub utara.
3) Ruang disekitar magnet yang garis-garis magnetnya rapat menunjukkan
medan magnet di ruang tersebut lebih kuat. Sebaliknya, ruang di sekitar
medan magnet yang garis-garis medannya renggang menunjukkan
medan magnetnya lebih kecil. Medan magnet paling besar berada di
ujung-ujung magnet. Disitulah ruang dimana garis-garis medan magnet
paling rapat.
4. Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet batang
berikut!
**-a. c.

u
s u
s

*- *d.

u s u s

e.

s s u u

G. PEMBAHASAN
Medan magnet bisa digambarkan dengan menabur serbuk besi di atas
karton yang di bawahnya diletakan sebuah magnet batang. Maka serbuk besi
tersebut akan menempel seolah dihubungkan langsung dengan magnet.Di
daerah sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi sangat
rapat sedangkan dibagian tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir
besi lebih renggang jika dibandingkan dengan daerah di sekitar kutub magnet.
Dalam pengamatan terlihat pola garis lengkung yang dibentuk oleh
serbuk besi. Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-
garis medan magnetik yang disebut garis gaya magnetik sedangkan ruang di
sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik.
Garis Gaya Magnet adalah garis khayal yang keluar dari kutub utara magnet
dan masuk di kutub selatan magnet. Garis-garis ini berfungsi untuk membantu
memvisualisasikan medan magnet yang ada disekitar magnet.
Pada dua batang magnet yang didekatkan, maka akan terjadi gaya
tarik-menarik atau tolak menolak antara kedua magnet tersebut. Gaya tarik-
menarik atau tolak menolak antara dua magnet terjadi karena di sekitar magnet
terdapat medan magnetik. Gaya tolak menolak terjadi pada saat kedua kutub
magnet sama dan gaya tarik menarik terjadi pada saat kedua kutub yang
berdekatan berbeda.

H. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu medan magnet
paling kuat ada di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh rapatnya garis-
garis yang dibentuk oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian tengah magnet
memiliki medan magnet yang kurang kuat yang ditunjukan dengan
renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi.
Pola garis-garis lengkung yang dibentuk serbuk-serbuk besi
merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya magnetik
sedangkan ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan
medan magnetik.
Garis Gaya Magnet adalah garis khayal yang keluar dari kutub utara
magnet dan masuk di kutub selatan magnet. Medan magnet adalah daerah di
sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya
mengalami suatu gaya.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2014.Materi Pokok Praktikum IPA di SD.Tangerang


Selatan : UniversitasTerbuka

Dosen Pendidikan 2. https://www.dosenpendidikan.co.id/magnet-adalah/. Magnet -


Medan, Gaya, Bagian, Sifat, Hukum, Cara Membuat (dosenpendidikan.co.id) (diakses
tanggal 26 mei 2022)

_____________, https://www.astalog.com/7799/apa-yang-dimaksud-garis-garis-gaya-
magnet.htm#:~:text=Garis%20Gaya%20Magnet%20adalah%20garis%20khayal%20yang
%20keluar,pola-
pola%20garis%20yang%20mengarah%20dari%20utara%20ke%20selatan. Apa yang
Dimaksud Garis-Garis Gaya Magnet? - ASTALOG. (diakses tanggal 28 mei 2022)

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Mengatur srbuk serbuk besi agar terlihat polanya.


K. FOTO DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Alat dan Bahan yang digunakan

karton

Magnet
batang

Serbuk besi

Pola yang dibentuk oleh serbuk besi


LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN
(Percobaan Bentuk Medan Magnet, Percobaan Mengamati Gejala Medan
Magnet, Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet, Percobaan Cara Membuat
Magnet)

2. PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET

A. TUJUAN

Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Kabel secukupnya
2) Baterai 1,5 volt 4 buah
3) Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt / 0,007 A
4) Kompas
5) Kumparan tipis

C. LANDASAN TEORI

Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet adalah
medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Weber telah mengmukakan teorinya yang disebut dengan hipotesis
Weber yang isinya sebagai berikut :
• Bahan magnetik terdiri atas atom-atom magnetik yang disebut magnet
elementer. Setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Ketka
magnet dipotong, maka potongan-potongan tersebut akan menjadi magnet
baru yang juga mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika pemotongan
terus dilakukan hingga sekecil-kecilnya, maka akan terbentuk atom magnet.
Atom magnet tersebut pun akan memiliki kutub utara dan kutub selatan.
• Pada bahan yang belum menjadi magnet, maka magnet elementernya belum
tersusun dengan teratur. Sehingga kutub utara sebuah magnet elementer
terhubung dengan kutub selatan pada magnet elementer yang lain. Dengan
demikian, magnet-magnet elementer pada bahan tersebut terangkai seperti
lingkaran.
• Pada bahan yang sudah menjadi magnet, magnet elementer sudah tersusun
dalam barisan yang teratur dengan pola lurus. Kutub utara bertemu dengan
kutub selatan dengan berurutan.
• Magnet elementer besi mudah diarahkan sehingga besi lebih mudah
dijadikan magnet. Akan tetapi sifat kemagnetan besi mudah hilang.
Sedangkan magnet elemeter baja sangat sukar diarahkan, akan tetapi ketika
sudah bisa diarahkan, sifat kemagnetannya akan bertahan lama.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Susunlah peralatan seperti seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan


saklar S terbuka, letakan penghantar atas kompas pada posisi sejajar.

2) Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus


mengalir jika lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang? (ke kiri atau ke kanan)?
Jelaskan!
3) Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik
melalui penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang?
4) Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!
5) Lakukan langkah (1), (2), (3) tetapi dengan memakai 4 baterai yang
dirangkai seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan
dibawah ini.

E. HASIL PENGAMATAN

Dari hasil pengamatan jika di atas kompas diletakkan kawat berarus


listrik maka jarum kompas tersebut akan menyimpang. Percobaan ini
membuktikan bahwa arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat
menimbulkan medan magnet disekitarnya.
Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari
selatan ke utara ternyata kutub U kompas menyimpang ke barat/kiri sedangkan
kutub S kompas menyimpang ke timur/kanan (berlawanan dengan arah jarum
jam).
Gambar 2.1 foto kompas dengan arah Gambar 2.2 kompas dengan arah
arus listrik dari selatan ke utara arus listrik dari selatan ke utara

Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari
utara ke selatan ternyata : kutub U kompas menyimpang ke timur/kanan
sedangkan kutub S kompas menyimpang ke barat/kiri (searah jarum jam).
Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas dan erubahan jarum kompas menunjukkan
perubahan arah medan magnet.

Gambar 2.3 foto kompas dengan arah Gambar 2.4 kompas dengan arah
arus listrik dari utara ke selatan arus listrik dari utara ke selatan

Jika aliran listrik ditambah dayanya maka penyimpamngan yang terjadi


pada kompas akan lebih besar.

Gambar 2.5 foto kompas dengan arah Gambar 2.5 foto kompas dengan arah
arus listrik dari utara ke selatan dengan arus listrik dari selatan ke utara dengan
menggunakan 4 buah baterai menggunakan 4 buah baterai
F. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih


besar/lebih kecil? Jelaskan!
Jawab:
Jika baterai dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar,
karena arus listrik yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya magnetic
yang ditimbulkan makin besar pula.
2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab:
Jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi
magnet (B) titik besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetik dan
medan magnetik melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat medan
magnetic berubah, makin besar juga induksinya.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
Jawab:
Jika arah arus listrik ke utara, maka arah medan magnet melawan arah jarum
jam. dan jika ke selatan maka arah medan magnetnya mengikuti arah jarum
jam (sesuai dengan hasil percobaan).
4. a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan!
Jawab:
Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat
medan magnetiknya. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetik
sama dengan besar gaya pada elemen arus (I) sepanjang A1 ketika
berada dalam medan magnetik.
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan!
Jawab:
Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, maka
penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke
magnet, maka makin lemah gaya yang ditimbulkan.

5. Dari jawaban perntanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B)
dengan jarak antara kompas ke penghantar.
Jawab:
Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka
penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet,
maka makin lemah gaya yang ditimbulkan.
G. PEMBAHASAN
Di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak
(menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika
kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah
penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri
arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak
bereaksi. Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi
perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas
menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub
selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub
utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah
dengan arah putaran jarum jam.

H. KESIMPULAN
Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan
magnet. Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
Besarnya medan magnet tergantung besarnya arus listrik. Semakin besar arus
listrik semakin besar medan magnet demikian sebaliknya.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2014.Materi Pokok Praktikum IPA di SD.Tangerang


Selatan : UniversitasTerbuka

Pingah, mumpingah.
https://www.academia.edu/9290266/LAPORAN_PRAKTIKUM_BINTIK_BUTA
. (DOC) LAPORAN PRAKTIKUM BINTIK BUTA | mumpingah pingah - Academia.edu
(diakses tanggal 26 mei 2022)

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Dalam merangkai alat percobaan.


K. FOTO DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Alat dan Bahan yang digunakan
kabel Lampu

Baterai Kompas

Kumparan
Kumparan

Sebelum ada aliran listrik

Dialirkan listrik dengan 1 buah baterai


Penyimpangan arah jarum kompas

Dialirkan listrik dengan 4 buah baterai

Kawat penghantar ditempelkan lebih dekat dengamn kompas,


penyimpangannya lebih besar
Dokumentasi saat merangkai alat percobaan

Mencoba melakukan percobaan dengan 2 dan 3 buah baterai


LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN
( Percobaan Bentuk Medan Magnet, Percobaan Mengamati Gejala Medan
Magnet, Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet, Percobaan Cara Membuat
Magnet)

3. PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

A. TUJUAN

Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Magnet batang 2 buah.


2. Statis.
3. Benang secukupnya.
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng).

C. LANDASAN TEORI

Dalam praktiknya sebuah magnet memiliki karakteristik atau sifat-


sifat kemagnetan yang tidak dimiliki oleh benda atau material lainnya. Sifat
magnet menandakan bahwa sebuah material dapat menjalankan fungsi dan
tujuannya dalam konsep kerja kemagnetan. Berikut ini sifat- sifat magnet yang
perlu diketahui agar bisa membedakan mana material magnet dan mana yang
bukan. Sifat-sifat magnet diantaranya yaitu:
1) Dapat Menarik Benda Tertentu
Magnet bersifat menarik benda-benda tertentu yang memiliki sifat
khusus di sekitarnya. Itu artinya magnet tidak bisa menarik semua material
benda yang ada disekitarnya, melainkan hanya yang memiliki sifat-sifat
khusus yang berkaitan dengan kemagnetan. Bahan-bahan atau material
yang bisa ditarik oleh magnet contohnya jenis logam, meskipun tidak
semua jenis logam dapat ditarik oleh magnet dengan sempurna.
Hal tersebut tergantung jenisnya karena ada perbedaan pada bahan-
bahan khusus tersebut dari tingkat kekuatan tertarik oleh magnet. Ada
material bahan yang bisa ditarik dengan kuat, namun ada pula yang sangat
lemah daya tariknya oleh magnet. Hal tersebut juga bisa berkaitan dengan
medan magnet yang juga merupakan salah satu sifat magnet.
2) Memiliki Dua kutub
Magnet pasti memiliki dua kutub, yakni kutub positif dan negatif yang
letaknya ada di bagian ujung magnet. Pada bagian itulah kekuatan magnet
yang bisa menjalankan fungsinya untuk menarik material bahan khusus.
Kutub positif dan negatif juga bisa kita sebut dengan kutub utara dan
selatan magnet, meskipun tidak pernah ada penanda penamaan tersebut
pada magnet.
Magnet akan selalu menghadap ke arah bumi bagian utara, dan kutub
selatan magnet akan menghadap arah bumi bagian selatan. Mengapa kutub
magnet bisa mengikuti arah bumi seperti itu? Hal tersebut terjadi karena
adanya pengaruh medan bumi yang sangat kuat. Medan magnet tersebut
ditemukan pertama kali oleh ilmuwan terkemuka dari Inggris bernama
William Gilbert pada tahun 1600.
William Gilbert mengungkapkan teori bahwa bumi berfungsi sebagai
magnet terbesar atau batang magnet raksasa yang bisa mempengaruhi
semua benda magnet di Bumi. Bumi memiliki elektromagnetik yang
dikelilingi oleh inti cair atau besi dan nikel cair yang didalamnya mengalir
pula aliran listrik. Aliran tersebut mengakibatkan medan magnet umi
sangat kuat hingga mencakup seluruh bagian bumi dan luar angkasa di
sekitarnya. Kutub utara magnet bumi ada disekitar kutub selatan bumi,
sebaliknya kutub selatan magnet bumi ada di sekitar kutub bumi.
Kutub utara pada medan magnet dapat bebas bergerak ke utara karena
adanya daya Tarik kutub selatan magnet bumi yang terletak pada sekitar
kutub utara bumi. Selanjutnya kutub selatan medan magnet dapat bebas
bergerak ke selatan karena adanya daya tarik kutub utara bumi yang
berada di sekitar kutub selatan bumi. Kita bisa memperhatikan konsep
magnet dengan medan magnet bumi pada kompas. Jarum kompas akan
menunjukan sudut terhadap arus utara selatan maupun bidang mendatar
bumi. Arah sumbu magnet akan membuat jarum kompas membentuk sudut
arah utara dan selatan bumi yang kemudian disebut dengan istilah sudut
deklinasi.
Sudut deklinasi adalah bentuk penyimpanan arah jarum kompas
dengan adanya arah utara dan selatan bumi yang sebenarnya. Besarnya
sudut deklinasi di berbagai tempat tidak sama dan setiap tahun sudut ini
akan mengalami perubahan yang signifikan. Selain sudut deklinasi,
magnet juga memiliki sudut inklinasi, yakni sudut yang sudah terbentuk
oleh sumbu magnet dari jarum kompas dengan arah datar bumi. Jadi
magnet jarum kompas membentuk sudut atas garis mendatar atau garis
horizontal nya bumi.
3) Kutub Yang Berbeda Akan Saling Menarik Dan Akan Saling Menolak
Jika Bertemu Kutub Yang Sama
Magnet yang memiliki dua kutub membuatnya memiliki sifat- sifat
khusus dalam praktiknya di medan magnet. Jika kita mendekatkan dua
jenis kutub yang sama maka akan terjadi gaya tolak menolak. Sebaliknya
jika kita mempertemukan dua kutub yang berbeda maka akan terjadi gaya
tarik- menarik antara kedua magnet tersebut. Jadi kutub utara harus
bertemu dengan kutub selatan agar bisa menghasilkan gaya Tarik
menarik..
4) Gaya Magnet Dapat Menembus Penghalang
Magnet memiliki kekuatan gaya Tarik yang bisa menembus material
penghalang, meskipun dengan kategori tertentu. Penghalan yang dimaksud
adalah misalnya jika ada logam yang terhalang oleh kaca, atau kertas maka
logam tersebut teta bisa tertarik oleh magnet. Kategori penghalang yang
bisa dilewati magnet tidak bisa terlalu tebal.
5) Memiliki Medan Magnet
Karena magnet menghasilkan gaya Tarik maupun gaya tolak, maka
magnet juga memiliki medan magnet untuk menghasilkan kekuatan gaya
magnet tersebut. Apakah gaya magnet menguat atau melemah sesuai
tingkat kerapatan pada medan magnet tersebut. Lalu apa itu medan
magnet? Medan magnet adalah suatu ruang yang terbentuk dari sekitar
magnet yang masih memiliki gaya Tarik magnet selain di dalam material
magnet itu sendiri. Medan magnet dapat digambarkan seperti garis
lengkung yang disebut dengan istilah garis gaya magnet di luar bentuk
magnet.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua
magnet batang yang tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.

3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan
magnet batang yang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang
terjadi pada magnet batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi
pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat di amati bahwa:


• apabila kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan ke kutub
selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan magnet batang
yang digantung akan menjauhi magnet yang dipegang.
Gambar 3.1 foto hasil pengamatan 1

• Apabila kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub selatan
magnet yang di gantung secara perlahan-lahan makan akan terjadi tarik
menarik antara kedua kutub magnet tersebut.

Gambar 3.2 foto hasil pengamatan 2

• Selanjutnya jika kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan pada


kutub utara magnet yang digantung maka kedua kutub akan tarik
menarik.

Gambar 3.3 foto hasil pengamatan 3


• Terakhir jika kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub
utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung
mendekati magnet yang dipegang.

Gambar 3.4 foto hasil pengamatan 4

F. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan sifat-sifat magnet!


Jawab:
Sifat-sifat magnet yang diantaranya yaitu:
1) Magnet memiliki dua macam kutub, yaitu kutub utara yaitu kutub
magnet yang dalam keadaan bebas selalu menunjuk arah utara. Kutub
selatan yaitu kutub magnet yang dalam keadaan bebas selalu menunjuk
arah selatan.
2) Dalam keadaan bebas, magnet selalu menunjuk arah utara-selatan hal
ini disebabkan magnet terpengaruh kutub-kutub magnet bumi.
3) Gaya magnet yang paling kuat berada di ujung-ujung atau kutub-kutub
magnet, hal ini disebabkan resultan gaya magnet elementernya paling
besar.
4) Kutub-kutub yang sejenis jika didekatkan akan saling tolak-menolak,
sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik
menarik.
5) Apabila sebuah magnet dipotong menjadi dua bagian atau lebih,
potongan-potongan magnet tetap memiliki dua kutub yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol
magnet! Jawab : Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2
kutub.

2. Apa yang dimaksud dengan dipol magnet?


Jawab:
Dipol magnet adalah jenis magnet yang paling sederhana. Magnet
memiliki dua kutub, satu utara dan satu selatan. Garis medan magnetnya
membentuk loop tertutup sederhana yang muncul dari kutub utara, masuk
kembali di kutub selatan, kemudian melewati tubuh magnet. Contoh paling
sederhana dari magnet dipol adalah magnet batang.

Gambar 3.1 dipol magnet

3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,


mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!
Jawab :
Jika sebuah magnet kemudian dipotong-potong menjadi bagian-bagian
yang kecil, maka magnet tersebut tetap memiliki sifat kemagnetan yaitu
memiliki dua buah kutub. Jadi dalam hal dapat diambil kesimpulan bahwa
magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang letaknya berderet dari kutub
utara yang menghadap ke arah kutub selatan dan sebaliknya dengan kutub
selatan yang menghadap ke arah kutub utara. Magnet kecil tersebut
kemudian disebut dengan istilah magnet elementer.

4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-
sifat magnet! Jawab :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet
tersebut akan tolak-menolak.
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau
tidak sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub
selatan magnet yang dipegang didekatkan ke kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan yang terjadi adalah magnet batang yang
digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya jika kutub selatan
magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara magnet yang digantung
maka akan terjadi tarik menarik antara kedua ujung magnet tersebut.
Apabila kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan ke kutub
utara magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan yang terjadi adalah
magnet batang yang digantung mendekati magnet yang dipegang . Selanjutnya
jika kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara magnet
yang digantung maka akan terjadi tolak menolak antara kedua ujung magnet
tersebut.
H. KESIMPULAN

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu


mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang
sejenis apabila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub
yang tidak sejenis apabila didekatkan akan tarik-menarik

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2014.Materi Pokok Praktikum IPA di SD.Tangerang


Selatan : UniversitasTerbuka

Pingah, mumpingah.
https://www.academia.edu/9290266/LAPORAN_PRAKTIKUM_BINTIK_BUTA
. (DOC) LAPORAN PRAKTIKUM BINTIK BUTA | mumpingah pingah - Academia.edu
(diakses tanggal 26 mei 2022)

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Alhamdulillah dalam percobaan ini tidak ditemukan kendala dan kesulitan


karena bahan-bahan percobaannya pun mudah didapatkan.
K. FOTO DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Alat dan Bahan yang digunakan


Magnet batang
Paku besi

Magnet
Seng
batang

Logam
Benang

Dokumentasi saat melakukan percobaan

Gaya tarik menarik magnet


Gaya tolak menolak magnet

Besi dapat ditarik magnet Seng dapat ditarik magnet

logam dapat ditarik magnet


LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN
Percobaan Bentuk Medan Magnet, Percobaan Mengamati Gejala Medan
Magnet, Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet, Percobaan Cara Membuat
Magnet)

4. PERCOBAAN CARA MEMBUAT MAGNET

A. TUJUAN

Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet


induksi.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Klip kertas 3-5 buah.


2) Magnet batang 1 buah.
3) Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah.
4) Baterai 1,5 volt 4 buah.
5) Paku besi 4 buah.
6) Isolasi secukupnya

C. LANDASAN TEORI

Dari segi asalnya, magnet terbagi menjadi dua jenis, yaitu magnet
alami dan magnet buatan. Magnet alami adalah magnet yang terbentuk dengan
sendirinya di alam, sedangkan magnet buatan adalah magnet yang sengaja
dibuat dengan metode-metode tertentu.

1. Bahan Pembuatan Magnet

Magnet buatan dibuat dari bahan-bahan yang bersifat feromagnetik,


yaitu bahan yang dapat ditarik dan dibuat magnet. Bahan feromagnetik
terbagi menjadi dua jenis, yaitu feromagnetik keras dan feromagnetik
lunak, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Feromagnetik keras adalah bahan yang sangat sulit dijadikan magnet,
tetapi setelah menjadi magnet mampu menyimpan sifat magnetiknya
dalam jangka waktu yang lama. Contoh feromagnetik keras adalah baja
dan alcomax (logam paduan besi).
Sedangkan, feromagnetik lunak adalah bahan yang lebih mudah
dijadikan magnet, tetapi sifat kemagnetannya mudah hilang. Contoh
ferromagnetik lunak adalah besi dan nikel.
2. Jenis-Jenis Magnet Buatan

Magnet buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu magnet permanen


(tetap) dan magnet remanen (sementara atau tidak tetap). Magnet
permanen adalah magnet yang memiliki sifat kemagnetan dengan jangka
waktu yang lama dan sulit untuk dihilangkan sifat kemagnetannya.
Sementara itu, magnet remanen (sementara atau tidak tetap) adalah magnet
yang sifat kemagnetannya mudah hilang alias tidak tetap atau sementara.
Pada umumnya, magnet permanen terbuat dari bahan feromagnetik
keras, misalnya baja, sedangkan magnet sementara magnet atau tidak tetap
terbuat dari bahan feromagnetik lunak, misalnya besi.

3. Cara Membuat Magnet

Ada tiga (3) cara pembuatan magnet, yaitu penggosokan, induksi


magnet, dan elektromagnetik menggunakan arus listrik.

1) Penggesekan

Gambar 4.1
Cara membuat magnet dengan penggesekan

Penggosokan adalah proses pembuatan magnet dengan cara


menggosokkan magnet kuat pada bahan ferromagnetik, misalnya baja
dan besi. Bahan-bahan ferromagnetik tersusun dari magnet-magnet
elementer yang berukuran sangat kecil sehingga memiliki potensi untuk
diubah menjadi magnet.
Penyebab bahan itu belum menunjukkan sifat kemagnetannya
adalah karena letak susunan magnet elementernya acak atau tidak
teratur. Penggosokan bertujuan untuk memaksa magnet-magnet
elementer yang semula tersusun acak atau tidak teratur itu agar menjadi
teratur dan searah. Ketika susunan magnet elementernya telah teratur
dan searah, maka bahan yang telah digosok tadi akan berubah menjadi
magnet dan bisa menarik benda magnetik lain di sekitarnya.

2) Elektromagnetik

Gambar 4.2
Cara membuat magnet dengan elektromagnetik
Elektromagnetik adalah proses pembuatan magnet dengan
menggunakan arus listrik untuk mengaliri kawat kumparan yang
terlebih dahulu dililitkan pada bahan ferromagnetik. Pembuatan magnet
dengan cara ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan cara
penggosokan dan induksi karena dapat diperoleh magnet yang lebih
kuat, hanya dengan memperbesar arus listrik dan jumlah lilitan yang
digunakan.Kelebihan lainnya adalah posisi kutub magnetnya dapat
dipertukarkan dengan cara mengubah arah aliran arus listrik.

3) Induksi

Gambar 4.3
Cara membuat magnet dengan elektromagnetik

Elektromagnetik adalah proses pembuatan magnet dengan


menggunakan arus listrik untuk mengaliri kawat kumparan yang
terlebih dahulu dililitkan pada bahan ferromagnetik.
Pembuatan magnet dengan cara ini dianggap lebih baik
dibandingkan dengan cara penggosokan dan induksi karena dapat
diperoleh magnet yang lebih kuat, hanya dengan memperbesar arus
listrik dan jumlah lilitan yang digunakan. Kelebihan lainnya adalah
posisi kutub magnetnya dapat dipertukarkan dengan cara mengubah
arah aliran arus listrik

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara
gesekan, elektromagnetik, dan dara magnet indukdi.
1) Membuat magnet melalui gesekan
a) Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung
paku tersebut pada beberapa klip kertas. Amati apakah paku tersebut
dapat menarik klip kertas?
b) Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja
secara berulang ulang kkira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang
paku besi yang telah digosok pada beberapa klip. Amati apa yang
terjadi pada klip!
c) Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam waktu
yang lebih lama, misalnya 40 detik. Amati apa yag terjadi pada klip!
2) Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a) Rangkailah alat seperti pada gambar. Amatilah, apakah paku menjadi
magnet atau tidak? Mengapa demikian?
b) Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang
diteliti kumparan.

Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet? Jelaskan!


c) Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan
cara mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakah
kemagnetan yang terjadi pada paku makin besar atau makin kecil? Beri
penjelasan!
d) Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah
lilitan kumparan pada paku!
3) Membuat magnet dengan cara induksi.
a) Peganglah sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan
kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b) Dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang.
Amati apa yang terjadi!
c) Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama.
Amati apa yang terjadi
d) Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah. Amati apa yang terjadi!

E. HASIL PENGAMATAN

1. Membuat magnet melalui gesekan

• Paku besi yang bukan magnet jika didekatkan pada klip kertas maka
tidak akan terjadi apa-apa atau klip kertas tidak dapat ditarik oleh
magnet.

Gambar 4.1.1 paku yang bukan magnet


didekatkan ke klip kertas

• Ketika paku besi dikesekan pada magnet selama 10 detik lalu


didekatkan pada klip besi, maka klip besi itu akan tertarik oleh paku.
Gambar 4.1.2 paku dapat menarik klip 6kertas

• Ketika paku digesekan lebih lama pada magnet kira-kira yaitu 40


mdetik lalu didekatkan pada klip kertas, maka paku tersebut dapat
menarik lebih banyak klip kertas.

Gambar 4.1.3 paku dapat menarik 2 buah klip kertas

2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik.


• Paku yang dililitkan kumparan dan dialiri arus listrik berubah menjadi
magnet. Hal ini dapat dilihat dari paku lain yang ditarik oleh paku yang
diberi kumparan dan dialiri arus listrik.
• Jika jumlah kumparan dikurangi maka kemagnetan yang terjadi pada
paku melemah. Hal ini karena arus listrik yang ditimbulkan menjadi
kecil yang mengakibatkan menurunnya kemagnetan pada paku. Dapat
dilihat dari foto hasil percobaan bahwa paku hanya dapat menarik
paper klip yang beratnya lebih kecil daripada paku.

Gambar 4.2.2 paku dapat menarik paku lain

• Jika jumlah kumparan ditambahkan maka kemagnetan yang terjadi


pada paku membesar. Hal ini karena arus listrik yang ditimbulkan
menjadi besar yang mengakibatkan meningkatnya kemagnetan pada
paku. Dapat dilihat pada foto hasil percobaan, paku yang diberi aliran
listrik bukan hanya menarik melainkan dapat mengangkat paku
lainnya.

*
Gambar 4.2.3 paku dapat menarik paku lain

3. Membuat magnet dengan cara induksi


• Klip jika didekatkan pada magnet, maka klip tersebut akan menempel
dan tertarik. Hal ini dapat dilihat dari foto percobaan berikut:

Gambar 4.3.1 paku dapat menarik klip


• Jika ujung klip pertama yang menempel pada magnet didekatkan pada
klip kedua maka klip kedua tersebut akan menempel pada ujung klip
pertama. Hal ini dapat dilihat pada foto hasil percobaan berikut:

Gambar 4.3.2 klip pertama menatik klip kedua

• Jika ujung klip kedua yang menempel pada klip pertama didekatkan
pada klip ketiga maka klip ketiga tersebut akan menempel pada ujung
klip kedua. Hal ini dapat dilihat pada foto hasil percobaan berikut:

Gambar 4.3.1 klip kedua menarik klip ketiga

• Jika ujung klip ketiga yang menempel pada klip keempat didekatkan
pada klip ketiga maka klip keempat tersebut akan menempel pada
ujung klip ketiga. Hal ini dapat dilihat pada foto hasil percobaan
berikut:

Gambar 4.3.1 klip ketiga menarik klip keempat


F. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan cara membuat magnet!
Jawab:
Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
1) Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung
magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
2) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik
disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya
akan hilang.
3) Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet
dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-
benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetannya akan hilang.
2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
1) Jarak magnet terhadap benda magnetik.
2) Besar kecilnya arus listrik.
3) Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
4) Waktu; lama tidaknya gesekan
5) Jumlah lilitan kumparan.
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik!
Jawab:
Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik adalah makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin besar
arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi
banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat mempengaruhi terhadap
kekuatan magnet.

G. PEMBAHASAN

Magnet buatan adalah megnet yang sengaja dibuat oleeh manusia.


Magnet buatan dapat dibuat dari besi, baja, atau bahan campuran logam
lainnya.
Ada tiga cara membuat magnet, yaitu:
1. Membuat magnet melalui gesekan
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet.
Caranya paku besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah
gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi
letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah . Semakin lama
menggosok paku besi pada magnet maka semakin besar pula kemagnetan yang
ditimbulkan,
2. Membuat Magnet Dengan Cara Mengaliri Arus Listrik (elektromagnetik)
Besi dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dililiti kawat
yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada
besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan
baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi akan menjadi magnet dan dapat menarik paku
besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik
atau elektromagnet.
Semakin banyak kumparan maka semakin besar juga arus listrik yang
ditimbulkan, yang membuat kemagnetan pada paku semakin besar.
Begitupun sebaliknya, bila arus listrik mengecil maka kemagnetan yang
ditimbulkanpun mengecil.

3. Membuat Magnet Dengan Cara Induksi


Besi atau logam dapat dijadikan magnet dengan cara induksi
magnet. Besi atau logam diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet
elementer yang terdapat pada besi atau logama akan terpengaruh atau
terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah
ke satu arah. Besi atau logam akan menjadi magnet sehingga dapat menarik
serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi atau yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan
terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka
ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara
atau sebaliknya.

H. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan tersebut adalah Magnet dapat
dibuat dengan 3 cara, yaitu :
1. Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet.
Cara ini akan membuat besi berubah menjadi magnet dan dapat menarik
bahan-bahan magnetik lain yang berada di dekatnya, seperti jarum atau
paku.
2. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik). Cara ini telah banyak
digunakan pada berbagai jenis peralatan yang membutuhkan magnet,
misalnya magnet pada bel listrik.
3. Dengan cara induksi. Magnet yang dihasilkan dengan cara induksi sifat
kemagnetannya mudah hilang jika bahan yang digunakan adalah besi. Jika
menggunakan baja, sifat kemagnetannya dapat bertahan lama.
I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2014.Materi Pokok Praktikum IPA di SD.Tangerang


Selatan : UniversitasTerbuka

Dosen Pendidikan 2. https://www.dosenpendidikan.co.id/magnet-adalah/ . Magnet


- Medan, Gaya, Bagian, Sifat, Hukum, Cara Membuat (dosenpendidikan.co.id) (diakses
tanggal 26 mei 2022)

______, https://www.fisika.co.id/2020/11/cara-membuat-magnet.html. Tiga (3)


Cara Membuat Magnet dan Bahannya | Fisika (diakses tanggal 1 juni 2022)

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Menggosokan paku ke magnet dan membuat kumparan pada paku.


K. FOTO DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Alat dan Bahan yang digunakan

Batrai Paku
besi

kabel Magnet

Isolasi
Klip

Membuat magnet melalui gesekan


Membuat magnet dengan cara elektromagnetik

Membuat magnet dengan cara induksi

Anda mungkin juga menyukai