Anda di halaman 1dari 24

Modul 4

Kb 1
sekolah dan rekan sejawat guru sebagai sumber
1. NADIA FIQIH SABRINA
2. NAFIS SATURROHMANIA
3. NANDA UTAMI
4. NONI AYU PUSPARINI
5. PRATIWI
6. RACHMA APRILIA AYU P
a. Kerja sama

 Salah satu tujuan sekolah dalam mengelola dan mengorganisasikan kegiatannya adalah
untuk membangun kerja sama dan saling pngertian yang kokoh baik di dalam sekolah itu
sendiri maupun dengan sekolah lain

 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan di muka adalah suatu cita-cita keberhasilan yang
harus dicapai melalui kerja sama sekolah
 Kerjasama ini diarahkan kepada :
1. Kerjasama antar kepala sekolah dan guru yang terpusat pada pembagian tugas
mengajar dan kerja administrasi
2. Kerja sama sekolah diarahkan untuk membangun pusat sumber belajar(PSB).
3. Kerja sama orang tua dan masysyarakat diarahkan untuk menciptakan iklim di
manasekolah adalah milik bersama
4. Kerjasama dengan penilik, kepal cabang dinas (KCD) pendidikan dan komite
sekolah setempat sebagai pembina
b. Membangun iklim kerjasama

 Dalam merencanakan kerjasama , langkah yang perlu diakukan adalah mengetahui dan
mengidentifikasi potensi yang mungkin dapat digerakkan untuk kepentingan pendidian.

 Berikut hal-hal yang dapat digunakan untuk mrmbangun kerjasama dengan pihak lain yang terkait
1. Mengumpulkan data statistik dan sumber informasi
2. Melakukan negosiasi (perundingan)
3. Memberikan peranan nyata
4. Melaporkan keadaan sekolah
5. Memberikan tanda penghargaan
c. Melakukan kerjasama dengan sekolah dan
rekan sejawat guru

 Kerjasama ini dimaksudkan untuk saling memanfaatkan kelebihan dan saling mengatasi
kekurangan

 Sebagai seorang guru harus memahami kondisi dan keadaan sekolah, karena hal ini dapat
mempengaruhi seorang guru dalam menjelaskan proses pembelajaran.
Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan di tingkat sekolah dasar. Kerjasama ini dapat berupa :
1. Kerjasama dengan guru lain dimaksudkan untuk saling tukar informasi, pengalaman dan
pengetahuan, serta membahas berbagai kesulitan yang dihadapi dalam mengajar
2. Kerjasama dengan sekolah lain dimaksudkan untuk sharing berbagai sarana dan fasilitas
belajar, misalnya alat peraga, buku dan sumber belajar lainnya
3. Memanfaatkan KG sebagai forumdiskusi dan tukar pengalaman untuk mengatasi kesulitan.
Pendekatan untuk melakukan kerjasama ini dapat dilakukan dengan pendekatan pribadi atau
secara lembaga.
KB 2 :
Sekolah dan Lingkungan sebagai Sumber
Belajar
Dalam teori mastery learning, menolak anggapan adanya murid yang pintar dan bodoh. Murid
hanya dapat dibedakan dari yang cepat dengan yang lambat. Selain itu menurut teori mastery
learning tersebut bahwa “semua yang dapat dipelajari oleh orang lain, bisa dipelajari oleh
siapapun” (J. Galen Saylor et. al, h. 303). Dari kedua konsep tersebut dapat ditafsirkan bahwa
sesungguhnya setiap orang bisa dan mempunyai kemampuan untuk mempelajari apapun, dan
hanya waktu yang bisa membedakannya.
Prinsip mastery learning ini melahirkan berbagai bentuk belajar mandiri. Malcolm Knowles
(1975, h. 180) menggambarkan bahwa belajar mandiri menekankan pendidikan pada “inisiatif
individu dalam belajar”. Belajar mandiri adalah suatu kondisi dimana seseorang mengambil
inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, baik dalam mendiagnosis kebutuhan belajarnya,
menemutunjukkan sumber manusia dan sumber bahan untuk kepentingan belajarnya, serta
memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok, sereta mengevaluasi hasil belajarnya.
Bruce Miller (1989, h. 226) menjelaskan bahwa “belajar mandiri adalah cara belajar yang
sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid-murid itu sendiri”.
Cornell Ham mengemukakan bahwa “belajar tidak lagi tergantung pada
mengajar, karena ada atau tidak ada proses mengajar, proses belajar tetap
berlangsung”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa belajar mandiri
merupakan salah satu prinsip dasar dalam PKR. Tanpa belajar mandiri maka
PKR tidak akan terlaksana secara efektif. Oleh karena itu, agar PKR dapat
dilaksanakan secara efektif guru harus mampu menciptakan “kondisi” agar
murid dapat belajar mandiri. Kondisi yang dimaksud adalah melengkapi
pembelajaran dengan perlengkapan dan sumber belajar yang memadai.
A. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER
BELAJAR

Untuk menunjang proses belajar mandiri, perlu adanya suatu suasana yang mendorong murid
dan guru untuk memanfaatkan bahan dan perlengkapan yang ada. Suasana tersebut adalah
adanya persiapan alat/bahan sebagai sumber belajar dan terciptanya lingkungan belajar untuk
menunjang proses belajar mandiri. Dari pengamatan di SD selama ini mengadakan
perangkapan kelas, jarang ditemukan guru yang mengajar dengan menggunakan alat peraga
pelajaran.
Contoh kasus
Ketika saya berkunjung ke SD di daerah terpencil yang gurunya mengajar merangkap
kelas, disetiap dinding ruang kelas dihiasi dengan ruas bamboo yang diisi dengan berbagai
jenis daun warna-warni (didaerah sini sulit ditemui bunga) yang diperoleh dari sekitar
sekolah. Daun-daun ini dikumpulkan oleh murid-murid dan guru, kemudian dipasang
sebagai hiasan kelas. Jumlah hiasan tersebut tidak kurang dari 9 buah dalam satu ruang kelas.
Saya tidak mengetahui secara pasti apakah hiasan tersebut ada setiaphari atau karena akan
dikunjungi. Ketika saya bertanya kepada salah seorang murid apakah hiasan tersebut
digunakan untuk belajar, mereka menjawab “tidak”.
Pada kasus tersebut sesungguhnya daun tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran, yaitu sebagai alat peraga atau alat bantu
pelajaran.
Ada 2 cara untuk meningkatkan usaha yang sudah dirintis oleh sekolah,
seperti pada kasus diatas, yaitu berikut ini:

Pertama, menciptakan lingkungan disekolah yang memudahkan murid-


murid untuk belajar mandiri. Usaha menciptakan lingkungan sekolah seperti
itu dapat dilakukan dengan melengkapi sekolah dengan berbagai sumber
belajar.

Kedua, memanfaatkan sumber belajar yang ada secara maksimal untuk


menunjang belajar mandiri.
B. MELENGKAPI SEKOLAH DENGAN SUMBER BELAJAR

1. Mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan, daun-daun atau bunga-bunga, kemudian dikeringkan dan disusun
berdasarkan jenisnya.
a. Nama tumbuhan
b. Jenis atau spesies
c. Keluarga
d. Tempat hidupnya
2. Mengumpulkan berbagai jenis binatang (serangga), baik binatang darat atau binatang air, kemudian dikeringkan
dan disusun dalam satu lembar kertas manila dan diberi identitas seperti pada butir a.
3. Mengumpulkan berbagai jenis biji-bijian, kemudian dikumpulkan pada gelas plastic bekas aqua sesuai dengan
jenusnya dan disimpan dalam lemari.
4. Mengumpulkan bernagai jenis batu-batuan, seperti batu padas, batu sungai, batu pasir, dan batu-batu lainnya.
5. Mengumpulkan barang-barang bekas antara lain ;
Barang dari logam, plastic, kayu, rotan, kaca, ebonite, kabel, kertas, karet, dan kain.
6. Mengumpulkan uang logam yang sudah tidak terpakai dari tahun-tahun lama sampai dengan tahun terakhir.
7. Guru bersama-sama murid membuat sendiri berbagai jenis alat peraga pelajaran yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, anatara lain : globe, dan alat peraga terjadinya gerhana.
c. Cara mengembangkan program kebun, kolam, dan peternakan
sekolah

setiap sekolah dimanapun sekolah tersebut berada sangat mungkin untuk


mrngrmbangkan kebun, kolam, dan peternakan sekolah atau sarana lainnya yang
dapat dijadikan sumber belajar disekolah. Apalagi didaerah terpencil yang memiliki
tanah cukup luas.

Setiap sekolah sekalipun dikota besar pasti memiliki tanah yang ditanami bunga-
bungaan dan tumbuhan lainnya. Andaikan sekolah benar-benar tidak memiliki tanah,
kita dapat menanam tumbuhan dalam pot-pot bunga, yang dibuat dari ruas bambu.
Kita juga bias menugaskan muri-murit anda untuk mengumpulkan berbagai tanaman
bunga-bungaan, sayur-sayuran atau tumbuhan lainnya agar menarik bagi murit-
murit. Maka setiap kelas memiliki kebun peliharaan sendiri-sendiri sehingga diantara
mereka berkompetensi (berlomba) untuk menghasilkan tanaman yang baik.
D. Mengembangkan pusat sumber belajar (psb)
psb yang dimaksudkan adalah suatu tempat melakukan berbagai kegiatan murit-murit.
Oleh karena itu, psb merupakan tempat kegiatan belajar, maka psb harus dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan dan sumber belajar, seperti berikut :
1. alat perlengkapan
alat perlengkapan belajar dapat berupa alat peraga, alat bantu belajar, alat praktik, dan
berbagai benda ataubarang.
2. sumber belajar
sumber belajar disini berupa buku-buku pelajaran, majalah, koran, herbarium, insektatium,
aquarium, tumbuhan dalam pot, binatang yang dipelihara, dll.
3. media elektronik
sumber ini bias berupa kaset audio, kaset video, radio, dan tv.
Benda atau barang tersebut ditempatkan dan ditata pada tempat yang telah disediakan. Penempatan
ini dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut :

1. menurut jenisnya
penempatan dilakukan berdasarkan jenis dari semua koleksi atau benda/barang yang ada di psb
tersebut. Jenis tersebut dapat diklarifikasikan menurut alat praktikum, buku, tanaman, hewan, dan
tumbuhan yang diawetkan, biji-bijian, dll.

2. menurut mata pelajaran


penempatan dapat dilakukan berdasarkan mata pelajaran, yaitu alat-dan sumber untuk ipa
ditempatkan pada satu sudut atau satu lemari. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
ditempatkan pada sudut atau lemari yang lain.
“ Kb 3
lingkungan sebagai sumber
belajar ”
A. MEMANFAATKAN PUSAT SUMBER BELAJAR
Pada KB sebelumnya kita sudah mempelajari cara menciptakan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar dilakukan dengan berbagai cara, dengan jenis tumbuh-
tumbuhan, hewan, atau jenis alat peraga pelajaran lainnya. Semua benda tersebut
disimpan dalam suatu tempat dan ditata secara rapi dan siap digunakan setiap saat.
Tempat untuk menyimpan dan memanfaatkan berbagai benda sumber belajar
tersebut disebut dengan Pusat Sumber Belajar (PSB)
PSB adalah suatu cara yang bsik untuk memantapkan dan memperkaya belajar
murid-murid.
Pada pola kelompok ini, saat ini guru sebagai pengatur dan pengawas belajar terasa
masih sangat dominan, tetapi dalam memanfaatkan PSB peran guru tidak sebesar
pada kelompok belajar.
Contoh dalam memanfaatkan PSB, LKM di arahkan untuk kegiatan berikut :

1. Mengembangkan ketrampilan atau konsep


Kecermatan : menggunting, meerkat, memasangkan, membuat percobaan
(mengamati, membuat diagram ) dan mengadakan simulasi
Penerapan konsep : memasukkan, mengurutkan, mengumpulkan, memisahkan,
mendaftar, mengelompoklan, memasangkan, menuliskan, menempatkan atau
memberi nama, membandingkan , mengembangkan, meneliti, merekontruksi,
menemukan dan memutuskan.
2. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram. Hasil praktikum,
laporan dan hasilkarya lainnya disuatu tempat dimana murid lain dapat
belajar dengan cara belajar mandiri
3. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan sehingga baik guru
maupun murid dapat menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB
LKM ( lembar kerja murid) merupakan alat yang paling efektif untuk
memaksimalkan penggunaan PSB. Berikut beberP contoh kegiatan
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan LKM, antara lain:
1. Murid-murid melakukan praktikum tentang pengaruh sinar matahari
terhadap tumbuhan
2. Berbagai potongan bamboo merupakan contoh bentuk lingkungan dari
berbagai ukuran. Setiap murid mengukur lingkaran tersebut dengan
menggunakan benang
3. Berbagai tanda rambu-rambu lalu lintas yang dibuat sendiri, ditempatkan
berjejer. Murid-murid harus menunjukan ke mana arah berjalan sesuai
dengan rambut tersebut
B. Lingkungan sekitar sebagaai sumber belajar

 Lingkungan sekitar disini maksudnya Lingkungan alam dan lingkungan social budaya
 Lingkunga alam berkaitan dengan sumber-sumber alami, antara lain laut, gunung, sungai,
sawah, kolam, hutan, lembah, danau, dan sumber alam lainnya
 Lingkungan social budaya antara lain : kehidupsn kemasyarakatan, keagamaan,
kenegaraan, kebudayaan, adat istiadat, politik, ekonomi dll.
Beberapa manfaat yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan
sebagai sumber adalah

 Murid-murid dapat melihat secara langsung benda-benda yang berkaitaan dengan mata
pelajaran di sekolahnya
 Murid dapat membuktikan dan menerapkan teori atau konsep yang pernah di dapat
disekola ke dalam kehidupan sehari-hari
 Menanaamkan sikap untuk menyayangi alam sekitar
Langkah-langkah yang perlu kita perhatikan dalam menggunakan
laboratorium raksasa , yaitu ;

1. Cara mengindentifikasi lingkungan sebagai sumber belajar


Beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar
a. Sumber tersebut mudah di jangkau (kemudahan)
b. Tidak memerlukan biaya tinggi (kemurahan)
c. Tempat tersebut cukup aman untuk digunakan sebagai sumber belajar (keamanaan)
d. Berkaitan dengan materi yang di ajarkan di sekolah (kesesuaian)
2. Memanfaatkan sumber tersebut untuk kepentingan belajar murid-murid
Langkah-langkah yang perlu dimantapkan dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber dapat
dilakukan sejak awal catur wulan. Untuk ini kita dapat bertitik tolak dari silabus atau buku sumber atau
keduannya.
(latihan soal hal 4.39 -4.42)
3. Masyarakat sebagai sumber
Masyarakat merupakan salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Peran tokoh masyarakat dan para ahli, misalnya peran ulama, budayawan, sosiawan, pengrajin, petani, seniman, pakar
lingkungan hidup dsb.
Peran masyarakat tersebut dapat dimanfaatkan untuk berperan serta dalam Pendidikan di Sd, antara lain sebagai tutor dan
narasumber.
Narasumber berperan sebagai orang yang memberikan informasi yang diperlukan karena ia memiliki keahlian khusus
dalam bidan tersebut.
Hal yang membedakan antara tutor dan narasumber adalah keikutsertaan dalam proses pembelajara. Tutor adalah orang
yang memilikim keahlian dibidang tertentu dan biasanya karena pengalamannya. Olej karena itu tutor ikut terlibat dalam
proses pembelajaran misalnya memberi pe jelasan, melatih, memberi petunjuk cara mengerjakan dan sudah pasti
berhadapan langsung dengan murid di sekolah.
Sedangkan narasumber tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran, narasumber hanya merupakan sumber informasi
yang sewaktu-waktu dapat dimintai keterangannya.oleh kaenannya narasumber tidak selalu terlibat langsung dengan murid
dalam proses pembelajaran.
Beberapa cara yang perlu dipertimbangakan dalam memanfaatkan
narasumber

 Materi atau informasi yang dapat diperoleh dari narasumber, adalah materi yang tidak
dikuasai oleh guru dan sumbernya pun tidak ada
 Narasumber tersebut tepat, artinya yang dijadikan narasumber harus orang yang benar-
benar memiliki informasi tersebut
 Hindarilah hal yang berbsu politik karena murid Sd belum saatnya diberikan informasi
politik praktis

Anda mungkin juga menyukai