DI SMPN 6 MADIUN
OLEH :
NAMA : YUANITA KARTIKA SARI
NIM : 2202114490
KELAS : 22.1 PPG IPA A
BIDANG STUDI : PENDIDIKAN IPA
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Laporan hasil observasi ini disusun atas dasar kegiatan Observasi Sekolah di
SMP Negeri 6 Madiun pada tanggal … sebagai salah satu tugas Mata Kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I pada Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Prajabatan Gelombang I Tahun 2022.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
…………………….. ……………………..
NIDN. …………….. No.UKG. ……………….
Mengesahkan,
Kepala SMPN 6 Madiun
………………………
NIP. …………………
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses
observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini.
Observasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Madiun dengan alamat Jl.
Cokroaminoto No. 60, Pandean, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.
Observasi dilaksanakan muali tgl 19 Oktober-3 November 2022. Pelaksaan
observasi dilakukan oleh kelompok observer dalam selama 5 kali pertemuan.
Alokasi pembelajaran untuk pembelajaran IPA dalam satu kali tatap muka adalah
2 x 40 dan 3 x 40 menit. Observasi pembelajaran IPA di sekolah merupakan salah
satu tugas mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang terkoneksi
dengan mata kuliah lain seperti Pemahaman terhadap Peserta Didik dan
Perkembangannya (PPDP) dan Asesmen. Kelompok observer mendapat
pengalaman yang menarik dan berharga dengan pelaksanaan observasi tersebut.
Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam
pembelajaran IPA di kelas, terutama untuk jenjang pendidikan menegah pertama.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari
pembaca sekalian.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Observasi.....................................................................................2
C. Manfaat Observasi ..................................................................................2
D. Sasaran Observasi ...................................................................................4
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
didik, karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain sebagainya.
Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan,
efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas.
Kenyataan bahwa pemahaman mengenai teori-teori belajar di kalangan
peserta didik memang masih menjadi hal yang belum umum dalam
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah-sekolah, tidak berarti bahwa
selama ini praktek pembelajaran tidak tercakup dalam teori-teori belajar.
Sebenarnya pendidik telah mengaplikasikan teori-teori belajar dalam
pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis
aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan
observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
kelompok observer terhadap proses pembelajaran IPA di kelas. Analisis
dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang
diterapkan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
B. Tujuan Observasi
C. Manfaat Observasi
2
Dengan diadakannya kegiatan Observasi Sekolah II maka diharapkan dapat
memberikan manfaat berikut.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Sekolah
Pihak sekolah merasa lebih dipercayai dengan adanya observasi
yang dilakukan di sekolahnya. Sekolah juga dapat mengembangkan
perangkat administrasi yang memiliki nilai bobot yang tinggi dan bermutu.
Sekolah juga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan administrasi
yang telah ada melalui observasi yang dilakukan mahasiswa, maka yang
dapat dilakukan adalah menjalin kerja sama antara pihak sekolah dan
universitas. Selain itu, guru menjadi terpacu untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
3. Bagi Siswa
Dengan adanya kegiatan observasi ini siswa menjadi bersemangat
untuk mengikuti pelajaran. Mereka juga dapat meningkatkan semangat
belajar karena kemampuan mereka akan diukur oleh seorang mahasiswa
sehingga dapat mendapatkan manfaat yaitu meningkatkan kualitas
pembelajaran dan memacu prestasi belajar siswa.
4. Bagi Guru
3
Pendidik atau guru kelas dapat membuat perangkat administrasi
yang lengkap dan soal evaluasi yang lebih bagus lagi yang benar-benar
dapat mengukur kemampuan siswa. Selain itu, guru juga dapat
membagikan ilmunya kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat menyusun
perangkat administrasi dan soal evaluasi yang sesuai dengan standar
nasional dan berbobot, sehingga mahasiswa siap untuk menjadi guru yang
professional dan berwawasan tinggi dan dapat meningkatkan prestasi
peserta didik maupun bagi sekolah. Dengan observasi ini, guru juga dapat
mengetahui kekurangan dalam mengembangkan silabus, RPP, bahan ajar,
dan penilaian yang dibuat selama ini.
D. Sasaran Observasi
Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh pengelola PPG
sebelum mahasiswa terjun ke sekolah. Kegiatan observasi akademik dan non
akademik yang wajib dilakukan dijelaskan di bawah ini.
4
2 Perangkat Observasi dilakukan terhadap RPP dan Laporan
Pembelajaran perangkat pembelajaran yang disusun oleh GP Hasil
dan akan digunakan pada kegiatan asistensi Observasi
mengajar.
Kegiatan observasi juga terhubung dengan
Mata Kuliah PPDP dan PPA 1. Bentuk dan
materi penugasan Mata Kuliah PPDP dan PPA-
1 dapat dilihat pada Modul mata kuliah tersebut
5
2 Lingkungan Observasi ini dilakukan untuk memahami Laporan
Belajar di situasi dan kondisi sekolah, seperti Lingkungan
Sekolah keberadaan dan fungsi fasilitas sekolah, Belajar di
kondisi guru, aktivitas guru di sekolah, Sekolah
kegiatan ekstra kurikuler; dan budaya sekolah.
Kegiatan observasi dapat ditunjang dengan
wawancara dengan kepala sekolah, staf TU,
guru bidang studi, guru BK, wali kelas, dan
petugas perpustakaan sekolah
Contoh Format Lembar Observasi
Lingkungan Belajar di Sekolah disajikan
pada Lampiran 5
6
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
Data Hasil Karakteristik Peserta Didik:
Nama Guru model : Neny Indriana, S.Pd
Kelas Sasaran Observasi : VIII G
() Mandiri, siklus ke 2
Interpretasi: Baik
Interpretasi: Baik
7
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi: Baik
8
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi: Baik
9
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:Baik
10
2. Modul Ajar/RPP
Mata Pelajaran/Topik : Ilmu Pengetahuan Alam/Sistem Pencernaan Manusia
Sekolah/Kelas : SMPN 6 Madiun/VIII
Nama Guru Model : Neny Indriana, S.Pd
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada
manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
11
SARA pornografi, pornoaksi, disusun sesuai alokasi
dan provokasi. waktu
Apakah terdapat pertanyaan Rangkaian kegiatan
bermakna dan pertanyaan belum berorientasi pada
pemantik yang menyasar penguatan kompetensi
konsep inti? dan kemampuan berpikir
area tinggi
Kegiatan Modul ajar/RPP belum
Apakah alur kegiatan disusun menyertakan berbagai
secara runtut, sistematis, kegiatan (termasuk
sesuai dengan alokasi waktu? remedial dan pengayaan)
Apakah rangkaian kegiatan yang berpusat pada siswa.
berorientasi pada penguatan
kompetensi dan kemampuan Asesmen
berpikir area tinggi? Belum ada asesmen awal
Apakah modul ajar/RPP pembelajaran beserta cara
menyertakan berbagai penilaiannya
kegiatan (termasuk remedial Asesmen yang termuat
dan pengayaan) yang berpusat sudah secara jelas
pada siswa/ menjadikan siswa mengukur ketercapaian
peserta aktif? Tujuan Pembelajaran
asesmen belum
Asesmen memberikan umpan balik
Apakah ada asesmen awal pada proses belajar siswa
pembelajaran beserta cara kriteria untuk mengukur
penilaiannya untuk mengecek ketercapaian
kesiapan siswa? pembelajaran sudah
Apakah asesmen yang termuat tertera dengan jelas.
secara jelas mengukur
ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik pada
proses belajar siswa?
Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?
12
Kontekstual Apakah modul ajar/RPP RPP belum memuat
memuat alternatif kegiatan alternatif kegiatan
untuk diimplementasikan pada RPP belum
lingkungan sekolah yang mengakomodir siswa
berbeda? dengan kebutuhan
Apakah modul ajar/RPP dapat berbeda
mengakomodir siswa dengan RPP belum memuat
kebutuhan yang berbeda? karifan lokal daerah
Apakah modul ajar/RPP setempat
memuat kearifan lokal daerah
setempat?
13
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan kelas tersebut, hal apa yang
alasannya) akan Anda lakukan berbeda?
Apakah semua peserta Iya, semua peserta didik benar- Saya akan memberikan tugas
didik benar-benar telah benar telah belajar tentang Sistem pada setiap anggota kelompok
belajar tentang topik Pencernaan pada Manusia. Proses supaya mereka semua memiliki
pembelajaran hari ini? mereka belajar menggunakan kesempatan dan terdorong
Bagaimana proses metode diskusi terkait identifikasi untuk berargumentasi.
mereka belajar? kandungan nutrisi pada
makanan/minuman instan.
Kemduian, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
mereka di depan kelas dan dibuka
forum tanya-jawab.
Peserta didik mana yang Peserta didik laki-laki yang berada Penataan tempat duduk dibuat
tidak dapat mengikut di bangku paling belakang dan letter U. Dengan begitu guru
kegiatan pembelajaran pojok. dapat lebih leluasa dalam
pada hari ini? memantau peserta didik.
Mengapa peserta didik Karena dia susah untuk fokus Memberi perlakuan intensif
tersebut tidak dapat dalam waktu lama. Penyebabnya pada peserta didik tersebut dan
belajar dengan baik? ialah tempat duduk yang kurang memberikan motivasi.
Menurut Anda apa terjangkau guru. Solusinya, tempat
penyebabnya dan duduk dibuat letter U.
bagaimana alternatif
solusinya?
Bagaimana usaha guru Usaha yang dilakukan ialah dengan Menentukan tim
model dalam mendorong selalu menegur peserta didik pengidentifikasi makanan dan
peserta didik yang tidak apabila dia ramai/mengganggu tim pengidentifikasi minuman,
aktif untuk belajar? temannya. Guru juga memberikan dimana makanan dan minuman
Apakah usaha tersebut saran pembagian tugas pada tersebut telah ditentukan oleh
berhasil kelompok tersebut, sehingga guru, selanjutnya setiap tim
peserta didik tadi terdorong untuk tersebut saling
mengeksplorasi tugas yang mempresentasikannya di depan
diberikan. cara tersebut cukup kelas.
berhasil.
14
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan kelas tersebut, hal apa yang
alasannya) akan Anda lakukan berbeda?
Bagaimana usaha guru Guru meminta kelompok yang Mengarahkan setiap anggota
dalam memfasilitasi selesai lebih awal untuk melakukan kelompok tersebut untuk
peserta didik yang lebih presentasi lebih awal. membantu kelompok lain.
cepat dari rata-rata kelas
dalam mencapai tujuan
pembelajaran?
Apakah guru melakukan Tidak, sebab tidak ada kendala Mengelompokkan peserta didik
modifikasi dari modul yang mengharuskan guru merubah sesuai gaya belajar yang
ajar/RPP? Apakah rangkaian pembelajaran yang telah ternyata dalam merencanakan
modifikasi tersebut disusun di RPP modul ajar/RPP kurang sesuai
merupakan keputusan dengan kondisi lapangan
guru untuk merespons
situasi kelas dan peserta
didik?
4. Manajemen Sekolah
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
26/10/2022 Manajemen Kepeserta didikan Hasil Observasi
Apa saja kebutuhan peserta didik yang Kebutuhan peserta didik
menjadi prioritas sekolah? dikelompokkan menjadi benda
Apa yang sudah diupayakan satuan dan non benda. Kebutuhan benda
pendidikan untuk memenuhi berupa hal-hal yang menunjang
kebutuhan tersebut proses pembelajaran/fasilitas
Bagaimana kebutuhan peserta didik yang menjadi hak peserta didik
ini tercermin dalam analisis seperti buku, kelas, dll.
karakteristik satuan pendidikan? Sedangkan untuk kebutuhan non
Bagaimana kebutuhan peserta didik benda berupa rasa nyaman di
ini tercermin dalam tujuan satuan sekolah baik dengan sesama
pendidikan? teman maupun dengan guru.
Namun pastinya pemenuhan
kebutuhan peserta didik
didasarkan pada potensi dan
kemampuan yang mereka miliki
Upaya yang dilakukan sekolah
ialah dengan membuat program
kegiatan berupa sosialisasi dan
workshop. Beberapa sosialisasi
yang sudah diterapkan sekolah
ialah bullying dan sex education.
Sedangkan untuk guru berupa
15
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
workshop untuk meningkatkan
kompetensi mata pelajaran dan
karakter.
Kebutuhan peserta didik ini
tercermin dengan kondisi sekolah
yang sangat mendukung dalam
kegiatan pembelajaran.
Kebutuhan peserta didik yang
sudah tercernin menyebabkan
adanya perubahan tingkah laku
dari waktu ke waktu.
Kebutuhan peserta didik
tercermin dalam visi misi sekolah
(sebisa mungkin segala kegiatan
yang direncanakan dan dilakukan
tercermin dari visi misi sekolah)
dan setiap tahun dilakukan
analisis untuk mengetahui
keberhasilan tercapainya visi misi
tersebut.
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
Bagaimana satuan pendidikan Dengan selalu membagikan
mengelola pembelajarannya? informasi terbaru terkait
Bagaimana proses perencanaan dan kurikulum merdeka. Prosesnya
desain kurikulum? biasanya dilakukan dengan
Seberapa jauh/rutin sekolah mempelajari secara individu
melakukan monitoring terhadap terlebih dahulu lalu dilanjut
pelaksanaan kurikulum? dengan proses diskusi bersama
Seberapa jauh penggunaan data dalam kurikulum agar memiliki
proses refleksi kurikulum? pemahaman yang sama. Disisi
lain, kepala sekolah juga selalu
memantau dan menuntun
bapak/ibu guru yang ditinjau dari
kesejahteraan bersama.
Perencanaan kurikulum
mengikuti kebijakan pemerintah
yaitu kelas 7 menggunakan
kurikulum merdeka dan kelas 8,9
menggunakan kurikulum K-13.
Proses perencanaan dan design
kurikulum dilakukan secara
mandiri melalui kegiatan
MGMPS setiap hari senin
Monitoring dilakukan secara
berkala setiap minggu
Data yang biasanya digunakan
untuk refleksi kurikulum ialah
rapot satuan pendidikan. Dalam
16
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
raport tersebut terdapat evaluasi
langsung dari dinas pendidikan
yang digunakan sebagai acuan
untuk pembenahan dan
menentukan kegiatan beserta
anggarannya di waktu yang akan
datang
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
Bagaimana proses penerimaan guru Penerimaan guru berpusat pada
dalam satuan pendidikan? dinas pendidikan. Sekolah
Apakah ada kegiatan khusus untuk biasanya menganalisis kebutuhan
membekali guru yang baru mengajar? guru setiap tahunnya lalu
Apakah ada kegiatan khusus untuk dilakukan pengajuan hasil
pengembangan profesional guru? analisis tersebut ke dinas. Apabila
formasi PNS tidak memenuhi,
maka dinas akan
menyelenggarakan seleksi upahan
sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Ada, berupa diklat yang langsung
dari pusat. Sedangkan untuk
sekolah sendiri berupa MGMPS.
Yang paling utama ialah saling
berbagi informasi sesama guru.
Apabila RPP guru pemula masih
belum sesuai, maka akan
diserahkan ke pihak kurikulum
untuk dikoreksi kembali
Ada, setiap tahun ada diklat yang
diselenggarakan oleh dinas dan
diklat secara mandiri via online.
Pengembangan professional guru
juga tercermin dari kegiatan
sehari-hari yaitu briefing di pagi
hari dan siang hari.
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
Apa saja data yang digunakan untuk Data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana? perencanaan sarana dan prasarana
Apakah penggunaan sarana dan diperoleh melalui terjun secara
prasarana sudah efektif untuk langsung untuk mengecek kondisi
mendukung proses pembelajaran? sarana dan prasarana. Selain itu
Apakah ada sarana dan prasarana di perencanaan sarana prasarana
sekitar sekolah yang dapat didasarkan dari usulan bapak/ibu
dimanfaatkan untuk mendukung guru yang dicacat dalam buku
pembelajaran? khusus usulan.
Sudah. Namun untuk
pelengkapan sarana dan prasarana
17
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
masih terus diusahakan agar lebih
efektif lagi sesuai dengan
perkembangan zaman.
Pastinya ada. Lingkungan sekolah
sangat mendukung sekali untuk
proses pembelajaran. Misalnya
green house, taman, halaman, dan
lain-lain
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen anggaran Hasil Observasi
Apakah satuan pendidikan memiliki Iya. Sekolah memiliki sistem
sistem dalam merencanakan, perencaan, pelaksanaan, dan
melaksanakan, dan memonitor monitoring anggaran melalui berbagai
anggaran dan penggunaannya? masukan dari bapak/ibu guru yang
selanjutnya diserahkan ke dinas untuk
di cek. Dari pihak dinas juga selalu
memantau anggaran sekolah dan
penggunaannya sehingga selalu ada
kerjasama yang bagus antara dinas dan
sekolah
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
Apa saja informasi/data yang Data/informasi dikumpulkan dari
dikumpulkan dalam mendukung bapak/ibu guru secara langsung
proses pembelajaran? maupun bisa dilakukan via
Bagaimana informasi dikelola online. Masalah-masalah tersebut
sehingga pembelajaran bisa dilakukan ditampung terlebih dahulu lalu
berbasis data? dicari solusi yang tepat untuk
Sejauh mana guru bisa mengakses dan mengatasi permasalahan tersebut
menggunakan data tersebut untuk Untuk saat ini pembelajaran
mendukung proses pembelajaran? sudah kembali normal dan
dilakukan dengan tatap muka.
Namun selama pandemi guru
menggunakan beberapa aplikasi
penunjang salah satunya ialah
google classroom.
Guru dapat mengakses secara
bebas karena berbagai informasi
sudah bisa di share secara
langsung salah satunya melalui
whatsApp
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
Apa saja yang dimiliki satuan Ada web sekolah, media sosial
pendidikan untuk membantu sistem sekolah. Dengan begitu administrasi
administrasi? dapat terbantu keamanannya dan
mudah aksesnya bagi pihak-pihak
18
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
tertentu.
Interpretasi Hasil Observasi
Baik
5. Lingkungan Belajar
Interpretasi
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Hasil Observasi
26/10/2022 1. Latar belakang sosial- Lingkungan sekolah tidak Baik
ekonomi murid membedakan peserta
didik, semua mendaptkan
Murid dengan kondisi sosial- fasilitas yang sama, yang
ekonomi yang berbeda memiliki membedakan hanya
hak yang sama dalam mengakses kemampuan peserta didik
dan memperoleh layanan saja.
pendidikan yang berkualitas, Pendidikan akhir wali
seperti tingkat pendidikan orang murid, mulai dari lulusan
tua dan fasilitas belajar yang SMP,SMA, sampai
tersedia di rumah. sarjana.
19
Interpretasi
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Hasil Observasi
20
Interpretasi
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Hasil Observasi
8. Iklim inklusivitas Saat ini tidak ada peserta Baik
didik yang disabilitas.
Pengetahuan, penerimaan dan
dukungan guru terhadap murid
dengan disabilitas serta murid
cerdas istimewa dan murid bakat
istimewa.
21
B. Analisis Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
Proses observasi karakteristik peserta didik dilaksankan pada 20 Oktober 2022, di
kelas 8 yang bertempatan di SMPN 6 Madiun. Observasi yang dilakukan meliputi kelas
8A, 8B, dan 8G. Aspek yang diobservasi meliputi budaya sekolah, budaya kelas,
keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan peserta didik, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, dan perkembangan moral/spiritual. Data sampel yang digunakan
dalam proses analisis ini adalah kelas 8G. adapun hasil analisis sebagai berikut.
Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasan
keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas
administrasi, siswa , dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas,
karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. Kultur sekolah sebagai
pola nilai-nilai, norma, sikap, mitos dan kebiasan-kebiasaan yang terbentuk dalam
perjalanan panjang suatu sekolah, dimana sekolah tersebut dipegang bersama oleh kepala
sekolah, guru, staf, maupun siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan
memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah. Berdasarkan hasil observasi
sekolah di SMPN 6 Madiun kita ketahui bahwa suasana sekolah sudah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal, sebab kelas memiliki penerangan yang baik dan
fasilitas lainnya yang mendukung. Kondisi sekolah sejuk dan asri karena sekeliling kelas
banyak terdapat tanaman hijau, beberapa daerah sekita kelas juga terdapat pepohonan.
Secara umum profil pelajar pancasila telah dihidupkan dalam sekolah, dalam sekolah
seperti bernalar kritis, gotong royong, dan mandiri yang tampak ketika proses
mengidentifikasi dan diskusi.
Budaya kelas adalah sebagai nilai, kepercayaan, aspirasi, harapan, dan perilaku yang
berlaku dikelas. Budaya kelas mencakup mulai dari kondisi kelas, struktur pembelajaran,
perilaku siswa, gaya pengajaran guru, atupun sistem yang sistem yang ada dikelas.
Menurut (Zulfiquar & Author, 2015) kunci konsep yang terkait dengan budaya kelas
meliputi lingkungan kelas, lokasi kelas, kemampuan dan kepribadian guru, metode
pengajaran, partisipasi siswa, dan kurikulum. Dengan adanya pengelolaan budaya kelas
yang kondusif akan menjadikan pembelajaran yang efektif. Pentingnya guru untuk menata
dan mengelola lingkungan belajar di kelas agar siswa menjadi 4 senang belajar, merasa
aman, dan menstimulasi agar setiap siswa terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa lingkungan budaya kelas SMPN 6 Madiun
selalu menadakan kesepakatan kelas yang dilakukan oleh guru dengan siswa di awal
22
pembelajaran. Guru selalu mengingkatkan peserta didik dalam bersikap, bertingkah laku,
dan berpakaian. Guru akan memulai kegiatan pembelajaran ketiak siswa di dalam kelas
sudah mulai kondusif.
Keterlibatan peserta didik dapat dilihat bahwa peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Keaktifan siswa ketika adanya sebuah apersepsi yang diberikan dimana
peserta didik antusias dalam menanggapinya, adanya kegiatan pengamatan dan
pengidentifikasian kandungan nutrisi dalam makanan dan minuman instant. Siswa juga
mampu melakukan diskusi, presentasi, dan tanya jawab. Guru memotivasi siswa untuk
belajar dengan cara mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari hari dan
memberikan reward serta apresiasi pada setiap kelompok yang mampu menyelesaikan
tugasnya dengan baik. Kesiapan peserta didik pada awal pembelajaran dilakukan dengan
cara Guru mempersiapkan perangkat dan media pembelajaran, kemudian memulai kegiatan
belajar saat siswa sudah mulai kondusif, dan rapi dari segi cara berpakaian. Guru kemudian
membagi peserta didik dalam beberapa kelompok secara heterogen dengan bimbingan
yang dilakukan oleh guru dalam setiap kelompok saat pembelajaran.
Guru memberikan dukungan dan dorongan kepada peserta didik agar dapat
mengekspresikan diri, guru mengajak seluruh peserta didik untuk saling memberikan
apresiasi yang akan menjadi ruang ekspresi yang sehat untuk peserta didik. Diawal
kegiatan pembelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk selalu menjaga kebersihan
kelas, kerapian pengaturan tempat duduk, serta guru mencoba membangun chemistry
dengan peserta didik.
Perkembangan sosial siswa identik dengan proses interaksi antar siswa maupun
siswa dengan guru. Guru menciptakan sebuah kegiatan belajar untuk mengembangkan
proses interaksi/ sosialisasi siswa dengan membagi siswa dalam kelompok agar saling
berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan diskusi sesama anggota kelompok. Siswa juga
diajarkan cara menghargai pendapat orang lain dan saling tenggang rasa. Guru
memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial melalui lembar
kerja peserta didik (LKPD). Berdasarkan teori menyatakan bahwa perilaku siswa remaja
berkaitan dengan perkembangan sosial dalam kelompok diantaranya adalah a) menguasai
kemampuan membina hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya yang sama
atau berbeda jenis kelamin, b) memiliki perilaku sosial yang diharapkan oleh masyarakat,
c) memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman. Sehingga dalam proses
perkembangan sosial siswa yang telah terbentuk dengan baik di dalam kelas, diharapkan
mampu diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat dengan nilai nilai pedoman dalam
23
berinteraksi seperti sopan santun, menerima pendapat orang lain, , gotong royong,
kerjasama, dan tenggang rasa.
2. Modul Ajar/RPP
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan
disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Sedangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Mahasiswa melakukan observasi Modul ajar / RPP pada kelas 8 mata pelajaran IPA
di SMPN 6 Madiun. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang kami observasi yaitu pada
topik pencernaan makanan. Dengan kompetensi dasar sebagai berikut: 3.5 Menganalisis
sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan
sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan dan 4.5 Menyajikan
hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi. Berdasarkan hasil observasi
diperoleh hasil data bahwa kelengkapan komponen minium sudah sesuai dan sudah tertulis
24
di dalam RPP. Sudah terdapat tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
assesmen pembelajaran.
Berdasarkan prinsip Esensial dan bermaknaan dihasilkan bahwa perumusan tujuan
pembelajaran yang disusun sudah diturunkan sesuai dengan KD (Kompetensi Dasar) yang
kemudian di turunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi. Tujuan pembelajaran
yang di buat sudah sesuai dengan ketentuan dalam pedoman yaitu Audience, Behavior,
Codition, Degree di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu
Melalui kegiatan pembelajaran scientific peserta didik dapat mengidentifikasi bahan
makanan pada produk kemasan sebagai upaya dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan
dengan jujur dan bertanggung jawab. Tujuan tersebut sudah memenuhi Kejelasan
perumusan tujuan pembelajaran memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung
perilaku hasil belajar). Konsep utama yang akan dipelajari terdapat pengetahuan inti yaitu
siswa mengetahui kandungan nutrisi dalam makanan. Sudah ada keterampilan yang
dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu melaksanakan praktikum untuk
mengetahui kandungan nutrisi dalam suatu makanan kemasan. Penilaian sikap sudah tertera
di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu ketelitian, kejujuran, dan
bertanggung jawab. Konten yang dimuat dalam kegiatan pembelajaran tersebut sudah
terbebas dari SARA, pornografi, pornoaksi, dan provokasi. Didalam rencana pelaksanaan
pembelajaran tersebut belum dimunculkan pertanyaan pemantik yang berhubungan dengan
inti kegiatan. Tujuan dari diberikannya pertanyaan pemantik dalam proses kegiatan
pembelajaran yaitu untuk menghubungkan background kemampuan atau pengetahuan yang
dimiliki siswa terhadap materi pembelajaran.
Berdasarkan prinsip kegiatan dimana alur kegiatan yang disusun sudah secara runtut,
sistematis, dan sudah disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Rangkaian
kegiatan belum berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir area
tinggi. Hal ini terlihat pada pada lembar kerja peserta didik pada konten “Pertanyaan dan
diskusi” pertanyaan yang dipaparkan sudah baik namun belum ada penekan yang
menjelaskan dan mengkaitkan hubungan warna yang ditimbulkan setelah di tetesi dengan
larutan iodin dengan studi literatur sehingga kegiatannya hanya difokuskan pada hasil
pengamatan saja. Modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang dipaparkan
belum menyertakan berbagai kegiatan termasuk remedial dan pengayaan yang berpusat
pada siswa. Program remedial merupakan implikasi dari teori belajar tuntas yang
memerlukan upaya tambahan untuk mengatasi dan membantu siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar. Salah satunya adalah dengan mengadakan program remedial untuk
25
membantu siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar (Sukiman.2012). Bentuk-bentuk
pelaksanaan program remedial diantaranya adalah: a. Pemberian pembelajaran ulang
dengan metode dan media yang berbeda, b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya
bimbingan Perorangan, Program pengayaan merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi yang berarti mereka adalah
peserta didik yang tergolong cepat dalammenyelesaikan tugas belajarnya (Sugihartono,
2012). Bentuk-bentuk pelaksanaan program pengayaan diantaranya adalah: a. Menugaskan
siswa membaca materi pokok dalam kompetensi dasar selanjutnya b. Memfasilitasi siswa
melakukan percobaan- percobaan, soal latihan, menganalisa gambar, dan sebagainya
(Sugihartono, 2012).
Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut belum ada assesmen awal pembelajaran
untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa dalam belajar. Assesmen yang terdapat pada
rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu hanya assesmen formatif yang sudah
termuat jelas untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Namun assesmen tersebut
belum memberikan umpan balik pada saat proses belajar siswa seperti assesmen penilaian
keaktifan belajar siswa, assesmen sumatif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa, atau posttest.
Berdasarkan prinsip berkesinambungan dimana urutan pembelajaran belum
menampakkan uruitan secara logis karena syntax model pembelajaran yang digunakan
belum muncul dalam urutan kegiatan pembelajaran. Belum terdapat pertanyaan kunci untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran. Assesmen yang tertera sudah selaras dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan prinsip kontekstual rencana pembelajaran
tersebut belum memuat alternatif kegiatan yang dapat diimplemntasikan pada lingkungan
sekolah berbeda karena lingkungan budaya dan kearifan lokal setiap sekolah berbeda beda.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang tersusun belum mengakomodir siswa dengan
kebutuhan yang berbeda sehingga belum ada pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi.
Namun belum memuat kearifan lokal daerah tersebut untuk ditonjolkan dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan prinsip sederhana dimana modul ajar/ RPP sudah menggunakan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar akan membantu peserta didik dalam memahami lembar kegiatan siswa dan kegiatan
pembelajaran di dalamnya. Berdasarkan prinsip komponen pendukung dimana pemilihan
sumber/ media yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan dan materi dalam pembelajaran.
Namun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut sumber/ media belum
memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan remidial atau
26
pengayaan belum dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di 8G SMPN 6 Madiun. Belum
terdapat daftar pustaka yang tertera didalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran secara keseluruhan berjalan
dengan efektif dan runtut sesuai dengan RPP. Proses pembelajaran menggunakan metode
diskusi, peserta didik terlibat aktif dalam diskusi terkait identifikasi kandungan nutrisi pada
makanan dan minuman instan. Peserta didik diperbolehkan menggunakan buku dan gadget
untuk berliterasi mengerjakan LKPD. Ada beberapa peserta didik laki-laki yang duduk
dibangku paling belakang dan pojok tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik,
dikarenakan susah untuk fokus dalam waktu lama. Selain itu, tempat duduknya kurang
terjangkau oleh guru.
Menurut Arianti (2017) bahwa guru dalam kegiatan proses pembelajaran berperan
sebagai pembimbing. Guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi
kepada siswa agar terjadi proses interaksi yang kondusif dalam proses pembelajaran
dikelas, sekaligus guru harus siap menjadi mediator dalam situasi kegiatan pembelajaran
sehinggah segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang guru akan menjadi panutan bagi
peserta didiknya. Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari
ke arah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.
Hal ini sesuai dengan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru
selalu menegur peserta didik yang ramai/mengganggu temannya. Guru juga memberikan
saran pembagian tugas pada kelompok tersebut, sehingga peserta didik tadi terdorong untuk
mengeksplorasi tugas yang diberikan. Guru membimbing kelompok per kelompok untuk
membantu mengatasi kesulitan mereka. Guru meminta kelompok yang selesai lebih awal
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dan dibuka forum tanya-
jawab. Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran dengan mengkaitkan pengetahuan
mereka dengan kehidupan sehari-hari. Selama proses pembelajaran tidak ada kendala yang
mengharuskan guru merubah rangkaian pembelajaran yang telah disusun di RPP.
Apabila saya menjadi guru di kelas tersebut, hal yang akan dilakukan tidak jauh
berbeda dengan yang dilakukan guru tersebut. Awal pembelajaran, saya akan mebuat
kesepakatan dengan peserta didik untuk pengunaan gadget hanya digunakan pada saat ada
perintah dari guru. Pembagian kelompok sesuai dengan gaya belajar peserta didik, setiap
anggota kelompok diberikan tugas supaya mereka semua memiliki kesempatan dan
terdorong untuk berargumentasi. Peserta didik dibagi menjadi tim pengidentifikasi makanan
dan tim pengidentifikasi minuman, dimana makanan dan minuman tersebut telah ditentukan
27
oleh guru, selanjutnya setiap tim tersebut saling mempresentasikannya di depan kelas.
Penataan tempat duduk dibuat letter U, agar guru dapat lebih leluasa dalam memantau
peserta didik. Peserta didik laki-laki posisi duduknya dapat dipindah di depan meja guru
untuk memudahkan pengawasan. Apabila ada kesulitan, guru dapat mengkomunikasikan
kesulitan tiap kelompok di depan kelas supaya menjadi pelajaran untuk kelompok lain yang
mungkin memiliki kesulitan yang sama.
4. Manajemen Sekolah
Pelaksanaan observasi manajemen sekolah dilakukan dengan mewancarai kepala
sekolah SMPN 6 Madiun. Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan manajemen sekolah
secara keseluruhan sudah efektif dan mampu memperdayakan setiap komponen penting
sekolah, baik secara internal maupun eksternal. Menurut Huda (2019) bahwa sekolah
efektif adalah sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan
akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara
internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif
dan efesien.
Kebutuhan peserta didik dikelompokkan menjadi benda dan non benda. Kebutuhan
benda berupa hal-hal yang menunjang proses pembelajaran/fasilitas yang menjadi hak
peserta didik seperti buku, kelas, dll. Sedangkan untuk kebutuhan non benda berupa rasa
nyaman di sekolah baik dengan sesama teman maupun dengan guru. Upaya pemenuhan
kebutuhan yang dilakukan sekolah ialah dengan membuat program kegiatan berupa
sosialisasi dan workshop. Beberapa sosialisasi yang sudah diterapkan sekolah ialah
bullying dan sex education. Sedangkan untuk guru, berupa workshop untuk meningkatkan
kompetensi mata pelajaran dan karakter. Kebutuhan peserta didik ini tercermin dengan
kondisi sekolah yang sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu,
kebutuhan peserta didik juga tercermin dalam visi misi dan setiap tahun dilakukan analisis
untuk mengetahui keberhasilan tercapainya visi misi tersebut.
Pembelajaran dikelola dengan selalu membagikan informasi terbaru terkait
kurikulum merdeka. Prosesnya biasanya dilakukan dengan mempelajari secara individu
terlebih dahulu, kemudian dilanjut dengan proses diskusi bersama kurikulum agar memiliki
pemahaman yang sama. Kepala sekolah juga selalu memantau dan menuntun Bapak/Ibu
guru yang ditinjau dari kesejahteraan bersama. Menurut Kiding (2021) bahwa
kepemimpinan kepala sekolah memberi peranan paling kuat dalam
mengembangkan/menciptakan sekolah efektif. Kepempinan kepala sekolah yang kuat akan
sangat berpengaruh pada terwujudnya sekolah yang efektif.
28
Perencanaan kurikulum mengikuti kebijakan pemerintah yaitu kelas 7 menggunakan
kurikulum merdeka dan kelas 8, 9 menggunakan kurikulum K 13. Proses perencanaan dan
design kurikulum dilakukan secara mandiri melalui kegiatan MGMPS setiap hari senin.
Monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum dilakukan secara berkala setiap minggu. Data
yang biasanya digunakan untuk refleksi kurikulum ialah rapot satuan pendidikan. Raport
tersebut terdapat evaluasi langsung dari dinas pendidikan yang digunakan sebagai acuan
untuk pembenahan dan menentukan kegiatan beserta anggarannya di waktu yang akan
datang.
Penerimaan guru di sekolah berpusat pada dinas pendidikan. Sekolah biasanya
menganalisis kebutuhan guru setiap tahunnya lalu dilakukan pengajuan hasil analisis
tersebut ke dinas. Apabila formasi PNS tidak memenuhi, maka dinas akan
menyelenggarakan seleksi upahan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Terdapat kegiatan
khusus untuk membekali guru baru berupa diklat yang langsung dari pusat, sedangkan
untuk sekolah sendiri berupa MGMPS. Selain itu, juga terdapat kegiatan khusus untuk
pengembangan professional guru yaitu setiap tahun ada diklat yang diselenggarakan oleh
dinas dan diklat secara mandiri via online. Pengembangan professional guru juga tercermin
dari kegiatan sehari-hari yaitu briefing di pagi hari dan siang hari.
Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana diperoleh melalui
terjun secara langsung untuk mengecek kondisi sarana dan prasarana. Selain itu,
perencanaan sarana prasarana didasarkan dari usulan bapak/ibu guru yang dicacat dalam
buku khusus usulan. Pengunaan sarana dan prasarana sudah efektif, tetapi perlengkapan
sarana dan prasarana masih terus diusahakan agar lebih efektif lagi sesuai dengan
perkembangan zaman. Lingkungan sekolah sangat mendukung sekali proses pembelajaran,
seperti green house, taman, halaman, dan lain-lain.
Sekolah memiliki sistem perencaan, pelaksanaan, dan monitoring anggaran melalui
berbagai masukan dari Bapak/Ibu guru yang selanjutnya diserahkan ke dinas untuk di cek.
Pihak dinas juga selalu memantau anggaran sekolah dan penggunaannya sehingga selalu
ada kerjasama yang bagus antara dinas dan sekolah. Data/informasi mengenai proses
pembelajaran dikumpulkan oleh Bapak/Ibu guru secara langsung maupun via online.
Pembelajaran saat ini sudah kembali normal dan dilakukan dengan tatap muka. Namun
selama pandemi guru menggunakan beberapa aplikasi penunjang salah satunya ialah
google classroom. Guru dapat mengakses secara bebas karena berbagai informasi sudah
bisa di share secara langsung salah satunya melalui whatsApp. Sekolah memiliki web
sekolah dan media sosial untukmembantu sistem administrasi. Administrasi sekolah dapat
terbantu keamanannya dan mudah aksesnya bagi pihak-pihak tertentu.
29
5. Lingkungan Belajar
Berdasarkan hasil observasi, lingkungan belajar di sekolah mendukung proses
pembelajaran dengan baik secara akademik maupun non akademik, serta memfasilitasi
siswa untuk belajar dengan aman dan nyaman secara fisik dan psikis. Menurut Sulistryorini
(2009) bahwa karakteristik lingkungan yang baik itu diantaranya adalah kelas yang
memiliki sifat menstimulasi dan menantang siswa untuk selalu belajar, memberikan rasa
aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan belajar.
Lingkungan sekolah tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi peserta didik,
semua mendaptkan fasilitas yang sama, yang membedakan hanya kemampuan peserta didik
saja. Pendidikan akhir wali murid, mulai dari lulusan SMP, SMA, sampai sarjana. Kegiatan
pembelajaran untuk kelas 8 dan 9 memakai kurikulum 2013 sementara untuk kelas 7
memakai kurikulum Merdeka.
Semua kelas memiliki fasilitas wifi, pembelajaran juga berbasis IT seperti
penggunaan proyektor dan juga gadget untuk berliterasi siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Arianti (2017) bahwa lingkungan yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai
fasilitas belajar yang menyenangkan seperti sarana, laboratorium, pengaturan lingkungan,
penampilan dan sikap guru, hubungna yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan
diantara para peserta didik itu sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pelajaran secara
tepat, sesuai dengan kemapuan dan perkembangan siswa.
Refleksi kegiatan pembelajaran oleh guru dilakukan setiap hari, pada saat pagi hari
dan sore hari. Selain itu, perbaikan pembelajaran guru dilakukan dengan meminta peserta
didik untuk menjawab angket yang diberikan sekolah tentang profesional guru. Kepala
sekolah bersifat terbuka dan peduli. Program sekolah disusun bersama-sama guru dan
disampaikan secara keseluruhan pada wali murid, nantinya wali murid dapat memberikan
kritik maupun saran. Perundungan di sekolah hanya ada satu atau dua itupun tahap ringan.
Namun sekolah tetap memberi teguran pada siswa yang melakukan perundungan, jika tahap
perundungan berat maka akan ada pemanggilan orang tua. Sekolah menangulangi
perundungan dengan mengadakan sosialisasi anti bulliying dilakukan saat Rabu giat (Rabu
karakter).
Toleransi di sekolah sangatlah tinggi, seperti pelaksanaan pendidikan agama. Peserta
didik diberikan hak untuk belajar agama masing-masing, sekolah menyediakan guru mata
pelajaran agama baik Islam, Kristen, dll. Sekolah juga mengadakan acara halalbihalalpada
saat hari raya Idul Fitri, agama lain diperbolehkan untuk ikut. Selain itu, ada kegiatan
Desember Natal, peserta didik yang muslim juga dipebolehkan ikut. Kesetaraan gender di
30
lingkungan sekolah dapat dilihat di kelas, pada saat pembagian kelompok dibiasakan
campur ada laki-laki dan perempuan. Saat hari upacara bendera petugasnya tidak hanya
laki-laki tetapi juga ada perempuan.
SMPN 6 Madiun juga merupakan sekolah yang terbuka terhadap murid yang
disabilitas, namun saat ini tidak ada peserta didik yang disabilitas. Partisipasi wali murid
pada program pendidikan sangat mendukung. Sekolah juga mengadakan sosialisasi tentang
program-program sekolah pada wali murid, mereka aktif datang dan memberi masukan.
31
dan kemampuan tingkat tinggi yang diukur dalam soal formatif setelah kegiatan
pembelajaran dilakukan.
b. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Terhadap beberapa faktor pendukung dalam keterlaksanaan RPP yang sudah di buat
dalam proses pelaksanaan pembelajaran yaitu:
1) Proses penyusuan tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan format dengan
ketentuan dalam pedoman yaitu Audience, Behavior, Codition, Degree sehingga
kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam belajar terstruktur dengan jelas.
2) RPP sudah memunculkan kognitif dan keterampilan melalui kegiatan praktikum
kandungan nutrisi dalam makanan kemasan.
3) Proses kegiatan pembelajaran sudah difasilitasi dengan Lembar Kerja Peserta Didik
sehingga kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siswa sudah tersusun
dengan baik. Materi yang dipilih dalam lembar kegiatan sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan materi yang dipilih sudah esensial.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi pembelajaran di kelas secara keseluruhan berjalan dengan
lancar, hanya ada sedikit kendala yaitu pada awal pelaksanaan observasi peserta didik
kurang fokus dan nyaman ketika mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan peserta
didik merasa diawasi dengan kehadiran observer yang masuk di dalam kelas. Seiring
berjalannya waktu, pelaksanaan observasi berikutnya peserta didik sudah terbiasa
dengan kehadiran observer di kelas, sehingga peserta didik lebih kondusif mengikuti
pembelajaran.
b. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor pendukung pelaksanaan observasi di kelas yaitu didukung oleh pihak sekolah
dan guru pamong yang dengan senang hati dan terbuka membantu mahasiswa PPL
melaksanakan observasi pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, peserta didik juga
dengan senang hati menerima kehadiran observer ketika melakukan observasi
pembelajaran di kelas.
4. Manajemen Sekolah
a. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi tentang manajemen sekolah bersama kepala SMPN 6 Madiun
berjalan dengan lancar, hanya ada sedikit kendala yaitu pelaksanaan observasi tidak
dapat langsung dilaksanakan karena harus menyesuaikan terlebih dahulu dengan jadwal
kepala sekolah SMPN 6 Madiun.
32
b. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor pendukung pelaksanaan observasi tentang manajemen sekolah yaitu didukung
oleh kepala sekolah SMPN 6 Madiun yang sangat terbuka dan menyambut dengan baik
kehadiran mahasiswa PPL. Ketika beliau di wawancara mengenai manajemen sekolah,
beliau mampu memberikan penjelasan yang detail dan mudah dipahami sehingga
observer mendapatkan data wawancara mengenai manajemen sekolah dengan jelas dan
lengkap.
5. Lingkungan Belajar
a. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi lingkungan belajar di SMPN 6 Madiun berjalan dengan
lancar, hanya ada sedikit kendala yaitu observer tidak dapat mendapatkan data hanya
dengan mengamati lingkungan belajar yang ada di SMPN 6 Madiun. Observer harus
meminta bantuan pihak sekolah untuk mengetahui lebih detail mengenai lingkungan
belajar di SMPN 6 Madiun.
b. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor pendukung dari pelaksanaan observasi lingkungan belajar di SMPN 6 Madiun
yaitu didukung oleh pihak sekolah terutama kepala sekolah yang bersedia diwawancara
mengenai lingkungan belajar yang ada di SMPN 6 Madiun. Selain bersedia
diwawancara mengenai manajemen sekolah, beliau juga bersedia diwawacara mengenai
lingkungan belajar karena observer kesulitan mendapatkan data hanya dengan
mengamati lingkungan belajar di SMPN 6 Madiun.
33
BAB III
PENUTUP
34
Guru mengajak seluruh peserta didik untuk saling memberikan apresiasi yang
akan menjadi ruang ekspresi yang sehat untuk peserta didik. Diawal kegiatan
pembelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk selalu menjaga kebersihan
kelas, kerapian pengaturan tempat duduk, serta guru mencoba membangun chemistry
dengan peserta didik..
f) Perkembangan sosial
Guru menciptakan sebuah kegiatan belajar untuk mengembangkan proses
interaksi/ sosialisasi siswa dengan membagi siswa dalam kelompok agar saling
berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan diskusi sesama anggota kelompok.
Siswa juga diajarkan cara menghargai pendapat orang lain dan saling tenggang rasa.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial melalui
lembar kerja peserta didik (LKPD).
g) Perkembangan moral
Guru dalam melakukan proses pembimbingan dan pembelajaran memiliki
pengaruh terhadap perkembangan moral, harga diri, pengendalian diri, kepatuhan,
hati nurani, empati, dan orientasi sosial. Pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN
6 Madiun, peserta didik diberikan kepercayaan untuk mengoperasikan gadget saat
proses pembelajaran berlangsung secara bijak. Guru mengajak peserta didik untuk
selalu bersyukur kepada Tuhan YME selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Modul Ajar/RPP
Perangkat pembelajaran yang diobservasi yaitu RPP IPA kelas VIII di SMPN 6
Madiun yang disusun oleh guru pamong. Dari hasil observasi yang dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a) RPP sudah disusun secara sistematis, jelas, logis, runtut dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, walaupun ada beberapa bagian yang belum dipaparkan dengan jelas
seperti pada sintaks model pembelajaran. Namun dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran tersebut sumber/ media belum memperhatikan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Kegiatan remidial atau pengayaan belum dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran di 8G SMPN 6 Madiun. Belum terdapat daftar pustaka yang
tertera didalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut.
b) RPP yang disusun secara umum sudah mengakomodasi kebutuhan peserta didik,
namun terdapat beberapa kekurangan salah satunya yaitu dalam RPP kurang
menekankan pada nilai kearifan lokal daerah.
35
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi yaitu suasana belajar pada kelas VIII
SMPN 6 Madiun dalam melaksanakan pembelajaran sesuai RPP Kurikulum 2013. Hasil
observasi yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Proses pembelajaran secara keseluruhan berjalan dengan efektif dan runtut sesuai
dengan RPP.
b) Sebagaian besar peserta didik terlibat aktif, antusias, dan interaktif dalam kegiatan
pembelajaran, namun terdapat beberapa peserta didik yang mengalami hambatan dan
kesulitan dalam belajar, dikarenakan susah untuk fokus dalam waktu lama.
c) Guru memfasilitasi dan mewadahi peserta didik yang kesulitan memahami pelajaran
melalui bimbingan intensif setiap kelompok. Sedangkan untuk peserta didik yang
cepat dalam memahami pelajaran guru memberikan poin tambahan dan meminta
peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi.
d) Desain pembelajaran sudah dirancang dan diterapkan secara runtut sesuai dengan
RPP, menarik, interaktif, dan menyenangkan dengan memanfaatkan model
Discovery Learning metode Diskusi.
4. Manajemen Sekolah
Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan manajemen sekolah secara keseluruhan
sudah efektif dan mampu memperdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara
internal maupun eksternal. Hasil observasi yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a) Kebutuhan peserta didik dikelompokkan menjadi benda dan non benda. Kebutuhan
benda berupa hal-hal yang menunjang proses pembelajaran/fasilitas yang menjadi
hak peserta didik seperti buku, kelas, dll. Sedangkan untuk kebutuhan non benda
berupa rasa nyaman di sekolah baik dengan sesama teman maupun dengan guru.
b) Perencanaan kurikulum mengikuti kebijakan pemerintah yaitu kelas 7 menggunakan
kurikulum merdeka dan kelas 8, 9 menggunakan kurikulum K 13. Proses
perencanaan dan design kurikulum dilakukan secara mandiri melalui kegiatan
MGMPS setiap hari senin. Monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum dilakukan
secara berkala setiap minggu.
c) Penerimaan guru di sekolah berpusat pada dinas pendidikan. Terdapat kegiatan
khusus untuk membekali guru baru berupa diklat yang langsung dari pusat,
sedangkan untuk sekolah sendiri berupa MGMPS, diklat, dan briefing.
36
d) Lingkungan sekolah sangat mendukung sekali proses pembelajaran, seperti green
house, taman, halaman, dan lain-lain.
e) Sekolah memiliki web sekolah dan media sosial untuk membantu sistem
administrasi.
5. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar di sekolah telah mendukung proses pembelajaran dengan baik
secara akademik maupun non akademik, serta memfasilitasi siswa untuk belajar dengan
aman dan nyaman secara fisik dan psikis. Lingkungan sekolah tidak membedakan latar
belakang sosial-ekonomi peserta didik, semua mendaptkan fasilitas yang sama, yang
membedakan hanya kemampuan peserta didik saja. Pendidikan akhir wali murid, mulai
dari lulusan SMP, SMA, sampai sarjana. Adapun poin-poin penting hasil observasi
lingkungan belajar yang diperoleh ialah sebagai berikut :
a) Kegiatan pembelajaran untuk kelas 8 dan 9 memakai kurikulum K 13 sementara
untuk kelas 7 memakai kurikulum Merdeka.
b) Semua kelas memiliki fasilitas wifi, pembelajaran juga berbasis IT seperti
penggunaan proyektor dan juga gadget untuk berliterasi siswa.
c) Sekolah menangulangi perundungan dengan mengadakan sosialisasi anti bulliying
dilakukan saat Rabu giat (Rabu karakter).
d) Toleransi di sekolah sangatlah tinggi, seperti pelaksanaan pendidikan agama.
e) SMPN 6 Madiun juga merupakan sekolah yang terbuka terhadap murid yang
disabilitas, namun saat ini tidak ada peserta didik yang disabilitas.
B. Refleksi
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik di SMPN 6 Madiun beragam, namun sekolah sudah
berupaya dengan baik dalam mewadahi dan memfasilitasi masing-masing peserta didik,
tanpa memandang gender, status sosial, ras, dan agama. Semua peserta didik terfasilitasi
tanpa terkecuali. Disamping itu guru telah memanfaatkan media dan model
pembelajaran yang interaktif dalam mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki peserta
didik sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kompetensi peserta didik. Peserta didik
memiliki toleransi tinggi, terbiasa saling mengapresiasi, mampu menerapkan gaya hidup
bersih dan sehat, serta memiliki rasa syukur terhadap Tuhan YME.
2. Modul Ajar/RPP
37
Perangkat pembelajaran dalam hal ini modul ajar telah disusun secara sistematis dan
prosedural sesuai dengan ketentuan yang ada, dimana modul ajar telah dirancang
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik, dengan memanfaatkan media dan
alat-bahan praktikum dalam menunjang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Namun, hal yang perlu diperhatikan yaitu pentingnya menyisipkan kearifan lokal ke
dalam pembelajaran, sebagai upaya mengkontekstualkan materi yang diajarkan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran secara keseluruhan berjalan dengan efektif dan runtut sesuai
dengan RPP. Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, peserta didik terlibat
aktif dalam diskusi terkait identifikasi kandungan nutrisi pada makanan dan minuman
instan. Peserta didik diperbolehkan menggunakan buku dan gadget untuk berliterasi
mengerjakan LKPD. Guru telah memberikan kesempatan/ruang bagi peserta didik untuk
berkembang sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Guru mampu mengatasi
kesulitan yang dialami peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
Manajemen yang dilakukan SMPN 6 Madiun dilaksanakan dengan sangat baik
melalui beberapa tahapan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
yang dilakukan dengan prosedural, sistematis, dan matematis. Kegiatan pengembangan
minat, bakat, dan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik tercermin dalam
visi dan misi sekolah yaitu dengan adanya program-program pengembangan yang sudah
dirancang sekolah diantaranya dengan merancang kegiatan spiritual, ekstrakurikuer,
kokurikuler, pembimbingan olimpiade, kesenian, pembiasaan disiplin positif, budaya
hidup bersih dan sehat, serta program 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun),
Rabu Giat (Rabu Karakter) dan Kamis wajib berbahasa daerah (Bahasa Jawa)
dilingkungan sekolah SMPN 6 Madiun dalam upaya membentuk karakter peserta didik.
5. Lingkungan Belajar
Suasana lingkungan belajar peserta didik sangat mendukung kegiatan pembelajaran
dalam mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik, baik dalam
bidang akademik maupun non akademik, disamping itu suasana lingkungan belajar
memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi peserta didik baik pada aspek fisik
maupun psikologi peserta didik.
38
C. Rencana Tindak Lanjut
1. Karakteristik Peserta Didik
Rencana tindak lanjut pelaksanaan o3bservasi pemberian kepercayaan yang lebih
mengenai pengoperasian gamawai kepada peserta didik dengan cara pengumpulan gawai
(Handpone) pada saat pembelajaran berlangsung kepada wali kelas.
2. Modul Ajar/RPP
Rencana tindak lanjut dalam penyusunan RPP diberi sintak sesuai model pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan siswa
melaksanakan proses pembelajaran dengan discovery learning. Pemantapan kegiatan
rangkaian kegiatan siswa supaya proses pembelajaran berlangsung secara maksimal agar
dapat melatih siswa untuk membuat rumusan masalah. Rangakain kegiatan pembelajaran
lebih disiapkan lagi sebelum memasuki kegiatan pembelajaran agar kegiatan
berlangsung berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan tingkat tinggi
yang dapat diukur dalam soal sumatif di akhir kegiatan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana tindak lanjut pada proses pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan lancar akan
tetapi diawal kegiatan observasi perlu adanya perkenalan dan penyampaian tujuan
adanya observer yang masuk ke dalam kelas, supaya siswa akan lebih nyaman akan
adanya observer di dalam kelas dan pembelajaran akan lebih kondusif.
4. Manajemen Sekolah
Rencana tindak lanjut dalam melaksanakan pelaksanaan observasi manajemen sekolah
akan lebih baik ditentukan terlebih dahulu ke kepala sekolah SMP N 6 Madiun untuk
menentukan jadwal observasi tentang manajemen sekolah.
5. Lingkungan Belajar
Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam mengobservasi lingkungan belajar
adalah observer mengamati lebih detail tentang lingkungan belajar sekolah yang dipandu
oleh guru yang berkompeten di dalam penataan lingkungan belajar SMP N 6 Madiun.
39
DAFTAR PUSTAKA
Arianti. 2017. Urgensi Lingkungan Belajar yang Kondusif dalam Mendorong Siswa Belajar Aktif.
Jurnal Kependidikan, Jurusan Tarbiyah STAIN Watampone, Vol. 11, No. 1.
Huda, Mohammad Nurul. 2019. Membentuk Sekolah Yang Efektif. Ta’dibi : Jurnal Prodi
Manajemen Pendidikan Islam, Volume VII: 43–63.
Kiding, Seprianus. 2021. Peran Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah yang Baik.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, April : 0-19.
40
Lampiran 1 Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
Interpretasi:
Cukup baik
41
selama pembelajaran berlangsung? awal ketika menjawab pertanyaan-
Dalam bentuk apa saja keterlibatan
pertanyaan apersepsi dan percobaan
peserta didik dalam pembelajaran
ini? Guru mengajak siswa membentuk
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi
kelompok
peserta didik untuk terlibat dalam
pembelajaran? Melakukan kerjasama dalam praktikum
● Jika tidak, mengapa peserta didik
Pelaksanaan diskusi
tidak termotivasi dalam
pembelajaran? Siswa cukup antusias mengikuti
● Apakah Anda menangkap antusiasme
pembelajaran ditunjukkan dengan para
belajar dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon siswa yang membawa alat dan bahan untuk
pertanyaan guru selama pembelajaran
melakukan kegiatan praktikum
berlangsung? Jelaskan
Siswa aktif pada saat awal kegiatan, di
pertengahan hingga akhir siswa cenderung
sibuk dengan bermain game dan
melakukan tiktok di handphone
Interpretasi: cukup
Interpretasi: cukup
42
Perkembangan emosi Hasil observasi:
● Sejauh mana kelas dan ruang Belum cukup ruang untuk
pembelajaran lainnya menjadi ruang
mengekspresikan diri, karena kondisi kelas
ekspresi diri yang sehat untuk peserta
didik? yang gaduh dan kurang bias di kondisikan
● Bagaimana guru merespons peserta
Guru membimbing setiap kelompok,
didik yang belum bisa
mengekspresikan diri dengan tepat? memberikan pengarahan kepada siswa
untuk berliterasi. Guru memberikan
kesempatan bertanya. Guru membimbing
pada kelompok yang belum memahami
praktikum.
Interpretasi:
Cukup
Interpretasi:
Baik
43
Mengetahui,
Madiun, 19 November 2022
……………………………………. …………………………………….
NIDN. …………………….. No.UKG. ………………………..
NUPTK. …………………………
44
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
Interpretasi:
Baik
45
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
kondusif.
Interpretasi:
Baik
Interpretasi:
Baik
46
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Sangat Baik
Interpretasi:
Baik
47
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Baik
Kesimpulan : Pembelajaran telah berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang di buat
Mengetahui,
Madiun, 20 Oktober 2022
……………………………………. …………………………………….
NIDN. …………………….. No.UKG. ………………………..
NUPTK. …………………………
48
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
Interpretasi:
Cukup baik
Interpretasi: baik
Interpretasi: cukup
Interpretasi:
50
Cukup
Interpretasi:
Baik
Kesimpulan : Pembelajaran sudah terlaksana dengan cukup baik dan sesuai dengan
rancangan pembelajaran.
51
Mengetahui,
Madiun, 26 Oktober 2022
……………………………………. …………………………………….
NIDN. …………………….. No.UKG. ………………………..
NUPTK. …………………………
52
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
Interpretasi:
Baik
53
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Baik
● Apakah peserta didik terlibat aktif selama Iya, adanya apersepsi yang
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk dikaitkan dalam kehidupan
apa saja keterlibatan peserta didik dalam sehari-hari, selain itu juga guru
pembelajaran ini? mengatitkan pelajaran
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta sebelumnya ke pelajaran saat
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? ini, peserta didik antusias dalam
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak menanggapinya. guru
termotivasi dalam pembelajaran? mengarahkan peserta didik
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar dalam mencapai tujuan
dari para peserta didik? pembelajaran. adanya kegiatan
● Apakah peserta didik aktif merespon melihat video yang telah
pertanyaan guru selama pembelajaran disiapkan guru dan mengisi
berlangsung? Jelaskan LKPD yang telah dibagikan
sebelumnya.
Dengan mengkaitkan materi
dengan kehidupan sehari-hari
sehingga peserta didik antusias
mengikuti pelajaran.
Memberikan apresiasi bagi tiap
kelompok yang telah
menyelesaikan tugasnya.
Iya, antusiasme peserta didik
tampak ketika melihat video
yang ditayangkan oleh gutu dan
tanya jawab berlangsung.
Iya, peserta didik aktif merespon
berbagai pertanyaan disertai
referensi dari sumber yang
mereka baca.
Interpretasi:
Baik
54
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Baik
Interpretasi:
Baik
55
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Baik
Interpretasi:
Baik
Kesimpulan : Pembelajaran telah berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang di buat
Mengetahui,
……………………………………. …………………………………….
NUPTK. …………………………
56
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
() Mandiri, siklus ke 5
Interpretasi:Baik
57
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Baik
58
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi:
Sangat Baik
Interpretasi:
Baik
Interpretasi: Baik
59
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
Interpretasi: Baik
Interpretasi: Baik
Kesimpulan : Pembelajaran telah berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang di buat
Mengetahui,
Madiun, 3 November
2022
60
Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,
……………………………………. …………………………………….
NIDN. …………………….. No.UKG. ………………………..
NUPTK. …………………………
61
Lampiran 2 Modul Ajar / RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.5 & KD 4.5
SISTEM PENCERNAAN
MAKANAN PADA MANUSIA
DISUSUN OLEH :
NENY INDRIANA, S.Pd.
NIP 19720809 199802 2 006
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.5 – 4.5
63
pencernaan
secara kimiawi pada manusia
4.5.1 Menyajikan hasil pengamatan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan
kandungan
tentang
nutrisi di produk makanan kemasan
pencernaan mekanis dan kimiawi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Melalui kegiatan pembelajaran scientific peserta didik peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi bahan makanan pada produk kemasan sebagai upaya dalam
menjaga kesehatan system pencernaan dengan jujur dan bertanggung jawab
2. Menganalisis kebutuhan energy sebagai upaya dalam menjaga kesehatan system
pencernaan dengan bertanggung jawab
3. Menjelaskan jenis nutrisi makanan sebagai upaya dalam menjaga kesehatan system
pencernaan dengan teliti
4. Menjelaskan fungsi nutrisi makanan sebagai upaya dalam menjaga kesehatan system
pencernaan dengan teliti
Pertemuan ke-2
Melalui kegiatan pembelajaran scientific peserta didik peserta didik dapat :
5. Mengidentifikasi organ-organ system pencernaan dengan jujur dan bertanggung
6. Menentukan fungsi organ-organ system pencernaan pada proses percernaan manusia
dengan bertanggung jawab
7. Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanin pada manusia dengan teliti
8. Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia dengan teliti
Pertemuan ke-3
Melalui pembelajaran scientific, peserta didik dapat :
1. Menyajikan hasil pengamatan proses pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi
dengan teliti dan bertanggung jawab
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Metode, media, dan sumber belajar
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah dan Diskusi
3. Alat/media : Laptop, HP, LCD, video system pencernaan, makanan kemasan,
LKPD
4. Sumber belajar :
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
64
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru lmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas VIII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Lingkungan Alam sekitarnya
- Internet yang berhubungan dengan objek pengamatan IPA
b. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x 40 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
65
dengan lingkungannya, dengan bertanya jawab
tentang kegiatan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya
Guru menyampaikan KD, indicator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan
Guru dan peserta didik menyepakati langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencpai kompetensi
Kegiatan Inti Peserta didik berpasangan 90 menit
Guru membagikan LKPD pada peserta didik
Guru membagikan video system
pencernaan/menayangkan video di LCD
Peserta didik melakukan melihat tayangan video
Peserta didik mengisi LKPD sesuai petunjuk
Guru memberi pendampingan pada kelompok-
kelompok tersebut
Perwakilan 3 kelompok untuk memnyampaikan
hasil pengamatannya
Penutup Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan 15 menit
hasil pembelajaran yang telah berlangsung
Peserta didik mengerjakan post tes yang di
berikan oleh guru
Guru beserta didik mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucap syukur
kehadirat TYME
Pertemuan ke-3 (2x 40 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
66
Guru memberi pendampingan pada kelompok-
kelompok tersebut
Perwakilan 3 kelompok untuk menyampaikan
hasil pengamatannya
Penutup Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan 10 menit
hasil pembelajaran yang telah berlangsung
Peserta didik mengerjakan post tes yang di
berikan oleh guru
Guru beserta didik mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucap syukur
kehadirat TYME
D. Penilaian
1. Penilaian sikap
a. Teknik : pengamatan
b. Bentuk : Pengamatan
67
Rubrik Penilaian Sikap
Observasi Sikap
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam jujur, teliti, dan tanggung jawab.
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Ket :
Skor tiap aspek : 1-5
Petunjuk Penskoran
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh
x 100=Nilai
Skor Maksimum
68
Sangat Baik : (80 – 100)
Baik : (70 – 79)
Cukup : (60 – 69)
Kurang : (kurang dari 60)
69
Rubrik
70
Kurang jujur dalam melakukan 2
pengamatan, mencatat data,
mendeskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil pengamatan
Tidak jujur dalam melakukan 1
pengamatan, mencatat data,
mendeskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil pengamatan
3. Bertanggung Bertanggungjawab dalam hal melakukan 5
jawab
pengamatan, mencatat data,
mendiskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil dan melaporkan
Bertanggungjawab dalam hal melakukan 4
pengamatan, mencatat data,
mendiskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil dan melaporkan
Bertanggungjawab dalam hal melakukan 3
pengamatan, mencatat data,
mendiskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil tetapi masih kurang
dalam melaporkan
Kurang bertanggungjawab dalam hal 2
melakukan pengamatan, mencatat data,
mendiskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil dan melaporkan
Tidak bertanggungjawab dalam hal 1
melakukan pengamatan, mencatat data,
mendiskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil dan melaporkan
2. Pengetahuan:
a. Teknik : tes tulis
b. Bentuk : Uraian
c. Instrumen : Soal uraian
71
d. Kunci jawaban dan skor
e. Pedoman penilaian
72
Kisi – Kisi soal Penilaian Pengetahuan dan Pedoman Penskoran
73
Soal Paper Test Penilaian Pengetahuan
B. Kunci Jawaban
1. 5 komponen pada nutrisi makanan gizi seimbang adalah karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral
2. Cara mendapatkan kebutuhan gizi harian sesuai pedoman gizi seimbang dengan
mengkonsumsi makanan-makanan yang memiliki nilai gizi yang sudah
ditentukan
3. Belum, karena ada salah satu dari koponen yang tidak ada. Atau kandungan
nutrisinya kurang lengkap
4. Komponen selain 5 komponen yang dibutuhkan oleh tubuh adalah air, garam,
gula, dan serat pangan
5. Dengan asupan nutrisi yang seimbang, membuat system pencernaan lancer dan
baik. Sehingga upaya untuk menjaga kesehatan system organ pencernaan bisa
dilakukan
Pedoman penskoran
No Pedoman penskoran Skor
1. Jawaban sesuai dengan kunci jawaban 5
2. Jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 3-4
3. Jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban 1-2
4. Jawaban kosong/tidak menjawab 0
Setiap soal mendapatkan skor 1-5
3. Keterampilan:
a. Teknik : non tes
b. Bentuk : unjuk kerja
c. Instrumen : Menyajikan hasil pengamatan pencernaan mekanik dan
kimiawi
74
d. Rubrik : terlampir
e. Pedoman penilaian
75
Kisi – Kisi Penilaian Ketrampilan dan Rubrik Penilaian
Kisi-Kisi Produk
Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Madiun
Kelas/Semester : VIII/ Semester 1
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Mata Pelajaran : IPA
76
NIP 19770225 200501 2 006 NIP 19720809 199802 2 006
77
Lampiran
PERTEMUAN KE-1
A. MATERI AJAR
Pola hidup manusia kini beralih menjadi lebih praktis, hal ini ditandai
dengan pemakaian produk kemasan, termasuk makanan. Dengan
mengesampingkan nutrisi di dalam makanan kemasan tersebut, manusia lebih
menngutamakan nilai praktis dari makanan kemasan tersebut
Seberapa seringkah kalian memakan makanan kemasan ? Pernahk kalian
memperhatikan kandungan nutrisi dari makanan kemasan yang kalian makan ?
Pernahkan kalian memikirkan efek yang ditimbulkan dari makanan kemasan
tersebut terhadap kesehatan system pencernaan? Mari kita temukan kandungan
nutrisi yang ada pada makanan kemasan dan bahan makanan sehari-hari.
Maka penyelidikan perlu dilakukan terhadap nutrisi makanan kemasan. Mulailah
dengan
memakai tabel penyelidikan dibawah ini
B. LKPD
A. JUDUL
Perlukah mengidentifikasi nutrisi makanan kemasan? Apakah Makanan
kemasan yang kalian konsumsi baik untuk kesehatan system pencernaan ?
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
E.1. Penyelidikan nutrisi makanan kemasan
1. Sediakan dua makanan kemasan yang mudah kalian dapat disekitar
lingkungan kalaian.
2. Pastikan bahwa makanan kemasan tersebut memiliki tabel daftar nutrisi
3. Perhatikan kandungan nutrisi pada tabel nutrisi di kemasan makanan tersebut
4. Catatlah kandungan nutrisi makanan kemasan tersebut pada tabel
pengamatan
78
1. Penyelidikan nutrisi makanan kemasan
Nama Indikator Nutrisi Kandungan pada Total kalori yang
Produk Kemasan dihasilkan untuk
tiap kemasan
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
79
4. Identifikasilah apakah ada kandungan lainnya yang tidak diperlukan
oleh tubuh kaitannya dengan kesehatan sistem pencernaan? Jelaskan!
5. Bagaimana caranya agar mendapatkan kebutuhan gizi harian
sesuai pedoman gizi seimbang?
6. Apakah dengan makanan ringan favoritmu atau makanan kemasan
kalian merasa nutrisinya memenuhi kecukupan energi untuk menunjang
kegiatanmu sehari-hari? Jelaskan
7. Berdasarkan Tabel kecukupan energi harian yang ada di buku paket
IPA Kelas VIII) halaman 163, analisislah apakah jika kalian
mengonsumsi dua makanan kemasan tersebut sudah memenuhi
kecukupan energi harian kalian?
8. Apa sajakah yang termasuk komponen gizi seimbang? Jelaskan pula
jenis dan fungsi nutrisi yang termasuk ke dalam komponen gizi
seimbang!
9. Komponen nutrisi apa lagi yang dibutuhkan oleh tubuh selain 5
komponen nutrisis tersebut?Jelaskan!
10. Menurut kalian kenapa asupan nutrisi yang kita konsumsi harus
seimbang dan bagaimana kaitannya dengan kesehatan sistem
pencernaan?Jelaskanl
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi dan diskusi yang telah dilakukan, apa yang
dapat kalian
simpulkan.
PERTEMUAN KE-2
A. MATERI AJAR
80
B. LKPD
A. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1
1. Amati tayangan video yang dishare oleh guru melalui WA!
2. Catatlah informasi penting yang ditayangkan dalam vidio tersebut !
3. Lengkapilah tabel 1 berdasarkan gambar bagan organ dan kelenjar
pencernaan dari tayangan video kemudian carilah fungsi dari masing-masing
organ
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD!
5. Gunakanlah buku siswa, buku pendamping dan buku IPA lainnya yang
relevan sebagai pustaka
dalam proses pengamatan!
81
D
Gigi
Kelenjar saliva
82
ORGAN STRUKTUR FUNGSI ORGAN
Hati
Kantung empedu
Pankreas
Kegiatan 1
1. Amati tayangan video yang dishare oleh guru melalui WA!
2. Catatlah informasi penting yang ditayangkan dalam vidio tersebut !
3. Lengkapilah tabel 2 dan 3 berdasarkan gambar bagan organ dan kelenjar
pencernaan dari tayangan video kemudian carilah fungsi dari masing-masing
organ
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD!
5. Gunakanlah buku siswa, buku pendamping dan buku IPA lainnya yang
relevan sebagai pustaka
dalam proses pengamatan!
Lambung
83
Lambung
Usus Halus
84
B. PERTANYAAN DAN DISKUSI
1. Dari hasil pengamatan yang kalian lakukan, organ pernaan utama(saluran
pencernaan) dan organ pencernaan tambahan?
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang kalian lakukan, jelaskan urutan proses
pencernaan makanan dari awal sampai akhir !
3. Bagian dari organ pencernaan utama apa yang tidak melakukan proses
pencernaan makanan tetapi memegang peranan penting dalam jalannya
makanan masuk ke lambung. Sebutkan dan jelaskan!
4. Dari hasil pengamatan yang kalian lakukan pada proses pencernaan makanan
terjadi dua proses pencernaan. Sebutkan dan jelaskan!
5. Berdasarkan hasil pengamatan yang kalian lakukan, jelaskan mengapa ketika
kita makan, penting sekali untuk mengunyah makanan dengan benar!
6. Makanan yang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri. Untuk
mencegah berkembangnya bakteri tersebut, organ apakah yang berperan
membunuh bakteri tersebut? Bagaimana cara kerja organ tersebut!
7. Apabila seseorang makan daging ayam, organ apakah yang paling berperan
untuk mencerna bahan makanan tersebut secara kimiawi? Jelaskan!
8. Berdasarkan hasil pengamatan yang kalian lakukan, terdapat organ pankreas
yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Jelaskan apa yang akan
terjadi pada proses pencernaan makanan jika pankreas tidak dapat berfungsi
untuk menghasilkan enzim-enzimnya yang di sekresikan ke usus halus!
C. KESIMPULAN
PERTEMUAN KE-3
A. MATERI AJAR
85
Sementara itu, sisa pencernaan yang tidak dapat diserap dan digunakan tubuh
akan dibuang melalui lubang pengeluaran. Sistem pencernaan pada manusia
terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum
dan anus.kelenjar pencernaan adalah alat yang menghasilkan enzim atau getah
pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Di sepanjang saluran pencernaan, makanan mengalami pencernaan secara
mekanik dan kimiawi,
Perubahan apa yang terjadi ketika kita mengunyah makanan di mulut?
B. LKPD
2. PROSEDUR KERJA
1. Ambil sesendok nasi kemudian tuangkan ke dalam gelas plastik, beri label
nomor 1!
2. Ambil kembali sesendok nasi dan kunyah di mulut selama 33 kali kunyahan
(1 menit) kemudian tuangkan nasi yang telah dikunyah tersebut ke dalam
gelas plastik berikutnya dan beri label nomor 2!
3. Tambahkan sedikit air pada masing-masing gelas plastik nomor 1 dan nomor
2!
4. Teteskan 2 tetes larutan iodin ke dalam setiap gelas plastik nomor 1 dan
nomor 2, aduk dengan sendok plastik kemudian amati perubahan yang
terjadi!
5. Catatlah hasil pengamatan kalian pada tabel yang tersedia !
TABEL PENGAMATAN
NO Gelas Sebelum ditetesi Setelah
Nomor iodin ditetesi iodin
1 I
2 II
86
1. Setelah dikunyah dengan gigi selama selama 1 menit, analisislah apa yang
terjadi pada butiran
nasi? Jelaskan juga organ apa yang berperan dan proses pencernaan makanan
apa yang terjadi!
2. Berdasarkan hasil data pada tabel pengamatan yang kalian lakukan, adakah
perbedaan sebelum dan sesudah ditetesi larutan iodin pada nasi dan nasi yang
telah dikunyah dimulut? Analisislah hasil percobaan yang kalian dapatkan !
4. KESIMPULAN
87
Lampiran 3 Hasil Observasi Modul Ajar / RPP
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
88
Sudah ada asesmen untuk
mengukur ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik
89
berorientasi pada penguatan Modul ajar/RPP belum
kompetensi dan kemampuan menyertakan berbagai
berpikir area tinggi? kegiatan (termasuk
Apakah modul ajar/RPP remedial dan pengayaan)
menyertakan berbagai yang berpusat pada siswa.
kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang berpusat Asesmen
pada siswa/ menjadikan siswa Belum ada asesmen awal
peserta aktif? pembelajaran beserta cara
penilaiannya
Asesmen yang termuat
Asesmen sudah secara jelas
mengukur ketercapaian
Apakah ada asesmen awal Tujuan Pembelajaran
pembelajaran beserta cara asesmen belum
penilaiannya untuk mengecek memberikan umpan balik
kesiapan siswa? pada proses belajar siswa
Apakah asesmen yang termuat kriteria untuk mengukur
secara jelas mengukur ketercapaian
ketercapaian Tujuan pembelajaran sudah
Pembelajaran? tertera dengan jelas.
Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik pada
proses belajar siswa?
Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?
90
Apakah modul ajar/RPP dapat berbeda
mengakomodir siswa dengan RPP belum memuat
kebutuhan yang berbeda? karifan lokal daerah
Apakah modul ajar/RPP setempat
memuat kearifan lokal daerah
setempat?
Mengetahui,
……………………………………. …………………………………….
NUPTK. …………………………
91
Lampiran 4 Pelaksanaan Pembelajaran
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
(untuk MahaPeserta didik, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)
Kompetensi Dasar 3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya
menjaga kesehatan sistem pencernaan
Peserta didik mana yang tidak Terdapat beberapa 2 peserta Memahami kemampuan,
dan gaya belajar peserta
dapat mengikut kegiatan didik yang belum mengikuti
didik tersebut
pembelajaran pada hari ini? kegiatan pembelajaran Memberikan bimbingan
tersebut. Contohnya, tidak lebih sering di dalam
kelas
segera mengerjakan lembar
kerja yang telah diberikan,
Bermain gawai.
93
mengalami kesulitan Kemudian kesulitan
dalam memahami materi peserta didik dalam
pembelajaran dan belajar.
Bagaimana usaha guru Guru datang dalam setiap Memfokuskan peserta didik
membantu peserta didik yang kelompok, Peserta didik yang untuk melaksanakan belajar
mengalami kesulitan dalam kesulitan akan dibantu guru bermakna dengan cara
mencapai tujuan dalam memahami setiap fase
Melakukan pendekatan
pembelajaran? dalam mengisi lembar kerja dan observasi kepada
siswa yang disajikan. siswa untuk mamahami
tipikal belajar peserta
didik
Membuat rencana
pembelajaran sebaik dan
seefektif mungkin
Memanajemen kondisi
kelas dengan baik
Memberikan motivasi
berupa rewar.
Bagaimana usaha guru dalam Belum ada usaha yang dapat Memberikan permasalahan
memfasilitasi peserta didik dilakukan untuk memfasilitasi dengan tingkatan yang lebih
yang lebih cepat dari rata-rata peserta didik dengan konsisi tinggi
kelas dalam mencapai tujuan tersebut
pembelajaran?
94
modifikasi dari modul pembelajaran di dalam RPP pembelajaran dimana sekolah
ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan sekolah
tersebut merupakan adiwiyata maka setiap
keputusan guru untuk pembelajaran juga
merespons situasi kelas dan menerapkan nilai nilai
peserta didik? adiwiyata. Membagi
kelompok sesuai dengan
kemampuan siswa.
karakteristiknya.
Kesimpulan:
Untuk membelajarakan materi dengan baik maka kita harus membuat rencana pembelajaran
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
didik – lingkungan.
Interaksi antara peserta didik dengan satu kelompoknya sudah baik, interaksi antara peserta
didik
Dengan lingkungan belum maksimal, interaksi peserta didik dengan guru juga belum
maksimal.
95
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Kompetensi Dasar 3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya
menjaga kesehatan sistem pencernaan
kimiawi
Peserta didik mana yang tidak Terdapat beberapa peserta Pemberian jam tambahan
kepada peserta didik yang
dapat mengikut kegiatan didik yang tidak dapat
belum memahami
pembelajaran pada hari ini? mengetahui diantaranya yaitu pertanyaan
Abraham, Leonard, Zaki. Memberikan bimbingan
lebih sering di dalam
kelas
97
didik terlibat aktif dan tidak Belom memanfaatkan alokasi waktu dengan baik.
teknologi secara bijak
ada yang idle) Memberikan reward kepada
Ketika melakukan
presentasi, Kondisi kelas peserta didik yang berani
kurang kondusif. bertanya, berani menjelaskan
penemuan mereka, dan berani
mempresentasikan hasil
dengan baik.
Bagaimana usaha guru Guru datang dalam setiap Memfokuskan peserta didik
membantu peserta didik yang kelompok, Peserta didik yang untuk melaksanakan belajar
mengalami kesulitan dalam kesulitan akan dibantu guru bermakna dengan cara
mencapai tujuan dalam memahami setiap fase
Melakukan pendekatan
pembelajaran? dalam percobaan. dan observasi kepada
siswa untuk mamahami
tipikal belajar peserta
didik
Membuat rencana
pemeblajaran sebaik dan
seefektif mungkin
Memanajemen kondisi
kelas dengan baik
Memberikan motivasi
berupa rewar.
Bagaimana usaha guru dalam Belum ada usaha yang dapat Memberikan permasalahan
memfasilitasi peserta didik dilakukan untuk memfasilitasi dengan tingkatan yang lebih
yang lebih cepat dari rata-rata peserta didik dengan konsisi tinggi
kelas dalam mencapai tujuan tersebut
pembelajaran?
98
kemampuan siswa.
karakteristiknya.
Kesimpulan:
Untuk membelajarakan materi dengan baik maka kita harus membuat rencana pembelajaran
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
didik – lingkungan.
Interaksi antara peserta didik dengan satu kelompoknya sudah baik, interaksi antara peserta
didik
Dengan lingkungan belum maksimal, interaksi peserta didik dengan guru juga belum
maksimal.
99
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Mata Pelajaran/Topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) / Sistem Pencernaan pada Manusia
Kompetensi Dasar 3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya
menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Apakah semua peserta didik Iya, semua peserta didik Saya akan memberikan tugas
benar-benar telah belajar benar-benar telah belajar pada setiap anggota kelompok
tentang topik pembelajaran tentang Sistem Pencernaan supaya mereka semua
hari ini? Bagaimana proses pada Manusia. Proses mereka memiliki kesempatan dan
mereka belajar? belajar menggunakan metode terdorong untuk
diskusi terkait identifikasi berargumentasi.
kandungan nutrisi pada
makanan/minuman instan.
Kemduian, perwakilan
100
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
kelompok mempresentasikan
hasil diskusi mereka di depan
kelas dan dibuka forum tanya-
jawab.
Peserta didik mana yang tidak Peserta didik laki-laki yang Penataan tempat duduk dibuat
dapat mengikut kegiatan berada di bangku paling letter U. Dengan begitu guru
pembelajaran pada hari ini? belakang dan pojok. dapat lebih leluasa dalam
memantau siswa.
Mengapa peserta didik Karena dia susah untuk fokus Memberi perlakuan intensif
tersebut tidak dapat belajar dalam waktu lama. pada siswa tersebut dan
dengan baik? Menurut Anda Penyebabnya ialah tempat memberikan motivasi.
apa penyebabnya dan duduk yang kurang
bagaimana alternatif terjangkau guru. Solusinya,
solusinya? tempat duduk dibuat letter U.
Bagaimana usaha guru model Usaha yang dilakukan ialah Menentukan tim
dalam mendorong peserta dengan selalu menegur siswa pengidentifikasi makanan dan
didik yang tidak aktif untuk apabila dia tim pengidentifikasi
belajar? Apakah usaha ramai/mengganggu temannya. minuman, dimana makanan
tersebut berhasil Guru juga memberikan saran dan minuman tersebut telah
pembagian tugas pada ditentukan oleh guru,
kelompok tersebut, sehingga selanjutnya setiap tim tersebut
siswa tadi terdorong untuk saling mempresentasikannya
mengeksplorasi tugas yang di depan kelas.
diberikan. cara tersebut cukup
berhasil.
101
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
berjalan dengan efektif? pembelajaran sudah efektif, yang kurang aktif ialah
(Semua kegiatan yang walau memang ada 1 siswa dengan menegurnya. Menurut
diberikan bermakna untuk yang memang kurang aktif, saya, posisi duduk siswa
peserta didik, semua peserta akan tetapi guru mampu tersebut bisa dipindah di
didik terlibat aktif dan tidak mengatasinya. depan meja guru untuk
ada yang idle) memudahkan pengawasan.
Bagaimana usaha guru dalam Guru meminta kelompok Mengarahkan setiap anggota
memfasilitasi peserta didik yang selesai lebih awal untuk kelompok tersebut untuk
yang lebih cepat dari rata-rata melakukan presentasi lebih membantu kelompok lain.
kelas dalam mencapai tujuan awal.
pembelajaran?
102
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
Saya lebih termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai modul ajar/RPP
Kesimpulan:
Pembelajaran telah sesuai dengan RPP dan guru tidak lupa untuk melakukan refleksi di akhir
Pembelajaran dengan mengkaitkan pengetahuan mereka dengan kehidupan sehari-hari.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
didik – lingkungan.
Secara keseluruhan aspek-aspek tersebut sudah muncul dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.
103
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Apakah semua peserta didik Iya, semua peserta didik Membuat kelompok dengan
benar-benar telah belajar benar-benar telah belajar anggota yang lebih sedikit,
tentang topik pembelajaran tentang Zat dan agar semua siswa mengikuti
hari ini? Bagaimana proses Perubahannya. Proses mereka diskusi secara aktif. 2-3 anak,
mereka belajar? belajar menggunakan metode sebab percobaan tidak rumit
diskusi terkait perumasan dan mudah.
percobaan mengidentifikasi
104
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
Peserta didik mana yang tidak Peserta didik laki-laki yang Meminta anak tersebut untuk
dapat mengikut kegiatan berada di bangku tengah melakukan kegitan seperti
pembelajaran pada hari ini? sebab mengantuk, dan sempat mencuci wajah, menjawab
tertidur. pertanyaan guru, menulis di
papan tulis.
Mengapa peserta didik Karena peserta didik belum Memberi perlakuan intensif
tersebut tidak dapat belajar benar-benar memahami pada siswa tersebut dan
dengan baik? Menurut Anda konsep Zat dan memberikan motivasi supaya
apa penyebabnya dan Perubahannya, sehingga tidak mudah menyerah dan
bagaimana alternatif menyerahkan tugas mengawasinya supaya aktif
solusinya? sepenuhnya kepada teman diskusi (tidak mengandalkan
kelompok dan memilih tidur teman kelompok)
Bagaimana usaha guru model Usaha yang dilakukan ialah Dengan menggunakan metode
dalam mendorong peserta dengan selalu menegur siswa. tutor sebaya, yaitu peserta
didik yang tidak aktif untuk Guru juga memberikan saran didik yang memiliki
belajar? Apakah usaha pembagian tugas pada kemampuan lebih dapat
tersebut berhasil kelompok tersebut, sehingga membantu peserta didik yang
siswa tadi terdorong untuk membutuhkan bantuan
mengeksplorasi tugas yang pengerjaan soal.
diberikan, memberi
pertanyaan dan memberi
kesempatan kepada peserta
105
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
Bagaimana usaha guru dalam Guru meminta kelompok Mengarahkan setiap anggota
106
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di
kelas tersebut, hal apa yang
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi akan Anda lakukan
dan alasannya) berbeda?
memfasilitasi peserta didik yang selesai lebih awal untuk kelompok tersebut untuk
yang lebih cepat dari rata-rata melakukan presentasi lebih membantu kelompok lain.
kelas dalam mencapai tujuan awal.
pembelajaran?
Saya lebih termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang interaktif dan komunikatif.
Kesimpulan:
Pembelajaran telah sesuai dengan Modul dan guru tidak lupa untuk melakukan refleksi di akhir
Pembelajaran dengan mengkaitkan pengetahuan mereka dengan kehidupan sehari-hari.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
107
didik – lingkungan.
Secara keseluruhan aspek-aspek tersebut sudah muncul dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.
MANAJEMEN SEKOLAH
NIM ……………………………………………………………………………
………
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji
juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.
108
.
109
analisis untuk mengetahui
keberhasilan tercapainya visi misi
tersebut.
Interpretasi Hasil Observasi:
110
Interpretasi Hasil Observasi :
● Apa saja data yang digunakan untuk Data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana? perencanaan sarana dan prasarana
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana diperoleh melalui terjun secara
sudah efektif untuk mendukung proses langsung untuk mengecek kondisi
pembelajaran? sarana dan prasarana. Selain itu
perencanaan sarana prasarana
111
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar didasarkan dari usulan bapak/ibu
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk guru yang dicacat dalam buku
mendukung pembelajaran? khusus usulan.
Sudah. Namun untuk
pelengkapan sarana dan prasarana
masih terus diusahakan agar lebih
efektif lagi sesuai dengan
perkembangan zaman.
Pastinya ada. Lingkungan sekolah
sangat mendukung sekali untuk
proses pembelajaran. Misalnya
green house, taman, halaman, dan
lain-lain
Interpretasi Hasil Observasi
112
sudah kembali normal dan
dilakukan dengan tatap muka.
Namun selama pandemi guru
menggunakan beberapa aplikasi
penunjang salah satunya ialah
google classroom.
Guru dapat mengakses secara
bebas karena berbagai informasi
sudah bisa di share secara
langsung salah satunya melalui
whatsapp
Interpretasi Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan Ada web sekolah, media sosial
untuk membantu sistem administrasi? sekolah. Dengan begitu administrasi
dapat terbantu keamanannya dan
mudah aksesnya bagi pihak-pihak
tertentu.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Kesimpulan :
113
Mengetahui,
……..……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..……..
114
Lampiran 6 Lingkungan Sekolah
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
NIM ……………………………………………………………………………………
Lingkungan sekolah
10. Latar belakang sosial-ekonomi
tidak membedakan
murid
siswa, semua
mendaptkan
fasilitas yang sama,
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi
yang berbeda memiliki hak yang sama yang membedakan
dalam mengakses dan memperoleh hanya kemampuan
layanan pendidikan yang berkualitas, peserta didik saja.
seperti tingkat pendidikan orang tua dan Untuk pendidikan
fasilitas belajar yang tersedia di rumah. akhir orang tua itu
mulai dari lulusan
SMP,SMA, sampai
sarjana.
115
memiliki fasilitas
wifi, pembelajaran
juga berbasis IT
(disedikan laptop)
…….. Pemimpin di
13. Kepemimpinan instruksional
sekolah (kepala
sekolah) bersifat
terbuka dan peduli.
Kemampuan kepala satuan pendidikan
dalam menyusun dan
Program sekolah
mengkomunikasikan visi, misi, program,
disusun bersama-
dan kebijakan yang mendukung guru
sama guru dan
dalam meningkatkan mutu
disampaikan secara
pembelajaran di satuan pendidikan.
keseluruhan pada
wali murid. Nantinya
wali murid bisa
memberikan kritik
maupun saran.
116
……..
Sekolah
menangulangi
perundungan
dengan
mengadakan
sosialisasi anti
bulliying dilakukan
saat rabu giat (rabu
karakter).
…….. - Pelaksanaan
15. Iklim kebinekaan di satuan
pendidikan agama
pendidikan
masing-masing
murid diberikan hak
Llingkungan satuan pendidikan yang untuk belajar
menghargai keragaman agama maupun agama masing-
sosial-budaya dan dukungan
masing sekolah
kesetaraan hak.
menyediakan guru
117
mata pelajaran
agama baik islam,
kristen, dll.
- Penanaman
karakter peserta
didik untuk
menerima
perbedaan
……..
16. Iklim kesetaraan gender
Kesetaraan gender
di lingkungan
Bagaimana lingkungan satuan sekolah bisa dilihat
pendidikan berperilaku adil,
di kelas saat
memberikan kesempatan yang sama
membuat kelompok
bagi warga satuan pendidikan, baik laki-
dibiasakan campur
laki maupun perempuan dalam
ada laki-laki dan
menjalankan peran publik.seperti
dukungan kepala satuan pendidikan perempuan. Saat
118
17. Iklim inklusivitas
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………………………
…………..……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
119
Lmpiran 7 Dokumentasi Kegiatan
120
121
122