Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI
Q.S. AN-NISAA AYAT 59 DAN QS. AN-NAHL AYAT 64 KELAS VII.A
SMP NEGERI 2 BUA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN
2023/2024

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Progam Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan 2023 Batch 1
LPTK IAIN Sultan Amai Gorontalo

Dosen Pengampu : Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag.


Guru Pamong : Rosdiana Mabuia, S.Ag.

Disusun oleh:
HAMDANA, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU


LPTK IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat dan salam kepada Rasulullah

saw, yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik.

Alhamdulillah, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Materi Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64 Kelas Vii.A

Smp Negeri 2 Bua Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024” dapat diselesaikan

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Burhanuddin Abdul Karim Mantau, S.Ag., M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam

penyusunan Laporan PTK ini.

2. Rosdiana Mabuia, S.Ag selaku Guru Pamong yang telah banyak memberikan

bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan Laporan PTK ini.

3. Drs. Baedawi Said, selaku Kepala SMP Negeri 2 Bua yang telah memberi

kesempatan dan ijin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

4. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023 yang telah

memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum

sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal kami. Penulis

berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terkait.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. i

Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii

Kata Pengantar ..................................................................................................... iii

Abstrak ................................................................................................................. iv

Daftar Isi ............................................................................................................... v

BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1

A. Latar belakang masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi dan batasan masalah .............................................................. 3

C. Rumusan masalah .................................................................................... 3

D. Cara pemecahan masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan penelitian ...................................................................................... 4

F. Manfaat penelitian .................................................................................... 4

BAB II Kajian Teoritis dan Hipotesis Tindakan ................................................... 5

A. Landasan teori ......................................................................................... 5

B. Kajian penelitian terdahulu ..................................................................... 12

C. Hipotesis tindakan .................................................................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 13

A. Jenis dan pendekatan penelitian ............................................................. 13

B. Setting penelitian .................................................................................... 13

C. Sumber data ............................................................................................ 13

D. Teknik pengumpulan data ...................................................................... 14


E. Prosedur penelitian ................................................................................. 14

F. Teknik analisis data ................................................................................ 15

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................

A. Hasil Penelitian .......................................................................................

1. Profil Sekolah ...................................................................................

2. Deskripsi Tindakan ...........................................................................

a). Tahap perencanaan siklus 1 .........................................................

b). Tahap pelaksanaan siklus 1 .........................................................

c). Tahap pengamatan/observasi siklus 1 .........................................

d). Tahap analisis dan refleksi siklus 1 .............................................

B. Pembahasan ............................................................................................

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 16

Daftar Lampiran

1. RPP

2. Instrumen pengumpul data

3. Hasil tindakan setiap siklus

4. Dokumentasi penelitian
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era modern saat ini, perkembangan teknologi pendidikan sangat

pesat. Berbagai perangkat pendidikan yang modern turut mendukung proses

belajar mengajar, baik di sekolah maupun di rumah sebagai awal pendidikan

anak sejak dini. Sehingga pemerintah perlu mendorong kebijakan yang sifatnya

populis, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan yang mampu

memunculkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar mampu

berkompetisi di tengah persaingan di berbagai kehidupan manusia.

Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh,

memilih dan mengolah informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang

selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan

pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama

yang efektif, Melalui pendidikan pula manusia sudah dipersiapkan guna

memiliki peranan di masa depan.

Menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 2 ayat 1 tentang sistemPendidikan

Nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.


Peningkatan mutu ini tampak dari usaha dari pemerintah untuk

meningkatkan kualitas guru pada berbagai strata pendidikan formal. Saat ini

seorang guru dituntut agar mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif

agar proses pembelajaran berlangsung optimal dan menyenangkan. Sehingga

guru harus mampu untuk menciptakan suatu metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi ajar. Penggunaan metode dalam proses belajar mengajar

merupakan salah satu upaya dalam menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan bagi siswa.

Mengembangkan model pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Model Pembelajaran dalam proses

belajar mengajar merupakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, perumusan

tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seseorang

menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Apabila seorang guru

dalam memilih metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan

tujuan yang menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode

yang akan digunakan. Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta

menguasai beberapa metode dengan harapan tidak hanya menguasai metode

secara teoritis tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang tepat

untuk bisa mengoperasionalkan secara baik. (Zuhairini Abdul Ghofir, 1983:

79).

Agar pelaksanaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan (PAKEM), salah satu solusinya adalah dengan

model pembelajaran yang menggunakan model Pembelajaran Problem Based


Learning dan pengoptimalan media pembelajaran. Model pembelajaran

Problem Based Learning artinya model pembelajaran yang memecahkan

masalah.

Pada penelitian ini penulis memfokuskan hasil belajar siswa melalui

model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap pembelajaran

Pendidikan Agama Islam materi Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat

64. Untuk Mengatasi permasalahan siswa yang kurang aktif dalam proses

pembelajaran yang berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.

Menurut Trianto sebagaimana dikutip oleh Saiful Sagala dalam konsep

dan makna pembelajaran kekurangan yang paling mendasar dan sangat

dirasakan pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya

daya serap peserta didik. Hal ini akan terlihat pada hasil belajar peserta didik

yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Namun rendahnya hasil belajar

siswa mesti dilihat secara bijak, banyak faktor yang menjadi penyebab di

antaranya adalah faktor siswa, guru, dan faktor bagaimana Pendidikan Agama

Islam itu diajarkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 2 Bua yang berada di

Desa Lengkong Kecamatan Bua Kabupaten Luwu juga salah satu sekolah

dengan kualitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang masih

kurang nilainya, khususnya di kelas VII. Hal ini disebabkan karena proses

pembelajaran yang masih menggunakan modelpembelajaran yang kurang tepat.

Pada proses pembelajaran PAI masih banyak peserta didik yang tidak aktif

dalam proses pembelajaran di kelas, hanya sebagian kecil yang cukup pintar
dan aktif di kelas. Selain itu, masih sedikit peserta didik yang berani bertanya

kepada guru perihal pelajaran yang belum dipahaminya. Kebanyakan dari

peserta didik merasa bosan dengan kondisi tersebut sehingga menyebabkan

tidak banyak peserta didik memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan

maksimal.

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif

adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL). Dalam model pembelajaran Problem Based Learning ini, peserta didik

harus bisa mencari dan memecahkan masalah yang sudah dibuat atau

ditampilkan oleh guru sehingga peserta didik dapat mengembangkan hubungan

sosial bersama dengan teman-temannya.

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti

menggunakan model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning yang

mana dalam penerapan model ini lebih mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana dengan

efektif. Walaupun model tersebut termasuk model pembelajaran yang sangat

konvensional, namun dalam konteks permasalahan yang terjadi di kelas SMP

Negeri 2 Bua, pemilihan model Problem Based Learningoleh peneliti sesuai

dengan kondisi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa tidak ada model

pembelajaran yang terbaik namun yang ada adalah model pembelajaran yang

sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Berangkat dari

permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul PTK

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI Q.S.

AN-NISAA AYAT 59 DAN QS. AN-NAHL AYAT 64 KELAS VII.A SMP

NEGERI 2 BUA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Permasalahan yang kami temui dalam kegiatan proses pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran PAI masih monoton

b. Guru lebih aktif dari pada peserta didik

c. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional

d. Belum ada kolaborasi antara guru dan peserta didik

e. Rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka

permasalahan yangdapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam?

b. Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam?

D. Cara Pemecahan Masalah


Dalam suatu kegiatan pembelajaran, sebuah permasalahan pasti terjadi,

karena hal tersebut adalah salah satu sunnatullah dari dunia pendidikan, maka

sudah menjadi tugas kita sebagai guru untuk mencari dan menemukan cara

pemecahannya. Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK

ini adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Dengan model pembelajaran ini diharapkan hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran PAI meningkat. Adapun yang akan kami lakukan dalam hal ini

antara lain:

1. Melakukan wawancara bersama beberapa peserta didik, terkait dengan

masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

2. Menyusun dan membuat perencanaan dalam pembelajaran (RPP).

3. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan peserta didik.

4. Setelah mengetahui permasalahannya maka kami melakukan

pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

Pendidikan Agama Islam (PAI).

b. Untuk mengetahui cara penerapan pembelajaran dengan model Problem

Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran PAI.
F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu:

a. Bagi peneliti: Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan guru dalam

meng ajarkan materi ini dan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning.

b. Bagi peserta didik: Proses belajar mengajar dapat menjadi menarik dan

menyenangkan serta hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat

meningkat.

c. Bagi lembaga: Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar

peserta didik pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses terus menerus yang tidak

terbatas. Istilah belajar tentu bukan hal yang asing pada kehidupan

sehari-hari manusia. Kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja.,

kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar juga tidak terbatas dengan materi

yang dipelajari. Manusia dapat belajar apa saja dan dari siapa.

Dalam rangka mencapai tujuan hidupnya, manusia pasti

menghadapi berbagai persoalan atau permasalahan dan belajar adalah

proses yang dijalani oleh manusia untuk menyelesaikan hal tersebut.

Menurut Oemar Hamalik (2011: 28), “belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan Slameto (2010: 2) bahwa

“belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”. Belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah

(2008:13) adalah “serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,

afektif, dan psikomotor”.


Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tentang pengertian

belajar, dapat dirangkum bahwa belajar adalah proses perubahan

tingkah laku yang terjadi pada individu sebagai hasil dari pengalaman

dan interaksi dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan sekolah,

rumah, dan keluarga sendiri. Karena penelitian ini dilaksanakan saat

pembelajaran di kelas maka belajar yang dimaksud adalah belajar di

lingkungan sekolah.

b. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Dimyati Dan Mudjiono (2006) Hasil belajar ialah hasil

yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes

hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa

menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi

pelajaran.

Adapun Menurut Oemar Hamalik (2008) Hasil belajar ialah

sebagai terjadinya perubahantingkah laku pada diri seseorang yang

dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan

danpengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi

tahu.

Hal ini senada juga dikemukakan oleh Winkel dan dikuti Oleh

Purwanto (2010) Hasil belajar ialah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

Faktor yang mempengaruhi belajar pada dasarnya akan


mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Menurut Nana Sudjana

(2011:39), ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar

peserta didik yaitu:

1) Faktor dari dalam diri peserta didik, yaitu faktor yang datang dari

diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor-faktor

yang dimiliki siswa sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai.

2) Faktor dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan. Baik

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan

masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah terjadinya

proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan

oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok

bahasan.

2. Model Problem Based Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning

Arends (2007: 43) menjelaskan bila pada dasarnya PBL

menyajikan berbagai situasi bermasalah yang autentik serta memiliki

makna kepada siswa, yang mana bisa berfungsi sebagai batu pijakan

untuk melakukan kegiatan investigasi serta penyelidikan

Barrett (2011: 4) menguraikan bahwa PBL merupakan


pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses pemecahan masalah

yang disajikan di awal proses pembelajaran. Siswa belajar dari masalah

yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, mengorganisasi, merencana,

serta memutuskan apa yang dipelajari dalam kelompok kecil. Boud

(2010: 285) menjelaskan PBL yakni pendekatan pembelajaran yang

mengarah pada pelibatan siswa dalam mengatasi masalah belajar dengan

praktik nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Tan (2003: 22) menguraikan bahwa PBL merupakan suatu

pembelajaran yang mana penerapannya bukan sekedar memasukkan

masalah dalam kelas, namun juga dalam kegiatannya memberi

kesempatan pada peserta didik untuk aktif membentuk pengetahuan

lewat interaksi serta penyelidikan dengan kolaborasi.

b. Prosedur Model Pembelajaran Problem Based Learning

Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning

sebagaiberikut:

1) Orientasi Siswa pada Masalah.

2) Mengorganisasi Siswa untuk Belajar.

3) Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok.

4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.

5) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based

Learning

Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning antara


lain:

1) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

2) Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.

3) Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk

memahami masalah dunia nyata.

4) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

5) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

6) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

7) Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar

sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

8) Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsepyang

dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata (Sanjaya, 2007).

Kelemahan model pembelajaran Problem Based Learning antara

lain:

1) Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.

2) Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman


mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah

mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalahyang

sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin

pelajari (Sanjaya, 2007).

3. Pendidikan Agama Islam

Agama memiliki peran amat penting dalam kehidupan umat manusia.

Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang

bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran

agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama

dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang

ditempuh melalui pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensispiritual

dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari

pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan,

pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-

nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.

Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada

optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagaimakhluk Tuhan.


Pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:2) menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.”

Sahertian (2000: 1) mengatakan bahwa pendidikan adalah

"usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan."

Sedangkan Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan

usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-

potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-

nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan kata

lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban

bangsayang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu


sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat

pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan

pendidikannya.

Menurut Abudinnata definisi pendidikan Islam adalah suatu

bentuk bimbingan yangdilakukan secara sadar oleh tenaga pendidik,

sehingga mengajarkan pengatahuan yang sehat, baik jasmani danrohani

sesuai dengan ajaran dalam Islam.

Pengertian pendidikan agama Islam yang kami kutip dari

kurikulum PAI, 3: 2002 adalah, suatu upaya secara sadar dengan

rencana yang pasti untuk mengajarkan para siswa untuk memahami,

mengetahui, merenungkan dan mempercayai “mengimani” ajaran

syariat agama islam, lalu di ikuti juga dengan mempelajari bagaimana

cara menghormati pemeluk agama lain agar tercipta kerukunan antar

umat beragama yang pada akhirnya terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa.

Adapun Zakiah Daradjat menyimpulkannya sebagaimana dikutip

oleh Risnawati (2010:9), yaitu:

a. Pendidikan agama islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran islam serta menjadikannya

sebagai pandangan hidup (way of life).

b. Pendidikan agama islam ialah pendidikan yang dilaksanakan

berdasarkan ajaranIslam.
c. Pendidikan agama islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran

agama islam,

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang

disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak

didik memahami ajaran Islam secara menyeluruh “kaffah” dengan tetap

memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt (hablumminallah)

sesama manusia (hablumminannas), dirinya sendiridan alam sekitarnya

sebagai pedoman hidupnya di dunia maupun di akhirat.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk

meningkatkan

1) Menanamkan iman dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala sebagai

Khalik (pencipta).

2) Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam sebagai suriteladan dalam kehidupan.

3) Menanamkan kecintaan untuk senantiasa mencintai Islam dan

mengamalkan semua aturan yang ada di dalamnya dengan penuh

ketundukan.

4) Agar siswa atau peserta didik mampu memahami ajaran Islam,

termasuk mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai

dengan panduan ilmu tajwid.


5) Agar siswa mampu mengamalkan dan menghafal Al-Qur’an dengan

baik dalam rangka menjaga kemurnian Al-Qur’an itu sendiri.

6) Agar siswa mempunyai suatu kemampuan untuk menerjemahperkata

ayat-ayat Al- Qur’an, memahami kandungannya serta dapat

mengamalkannya dalam kesehariannya.

7) Agar siswa senantiasa memiliki kebiasaan berinteraksi dengan Al-

Qur’an, baik dengan membaca, menghafal, mendengarkan,

menerjemah, mempelajari kandungannya atau mengamalkansemua

aturan-aturan yang terdapat di dalamnya.

8) Menanamkan karakter-karakter yang baik dan mulia dalam diri

peserta didik, seperti karakter ketekunan, kejujuran, istiqamah, rasa

tanggung jawab, solidaritas dan lainnya.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan dan keseimbangan antara:


1) Hubungan manusia dengan Allah SWT (Hablumminallah)

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia (Hablumminannas)

3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama

Islam meliputi lima unsurpokok, yaitu:

1) Al-Qur’an

2) Aqidah

3) Syari’ah

4) Akhlak

5) Tarikh

Pada tingkat SD penekanan diberikan kepada 3 unsur pokok

yaitu: Aqidah, ibadah, al- Qur’an. Sedangkan pada sekolah lanjutan

tingkat pertama (SLTP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)disamping

ketiga unsur pokok diatas maka unsur pokok Syariah semakin

dikembangkan. Unsur pokok Tarikh diberikan secara seimbang pada

setiap satuan Pendidikan.

4. Materi Q.S. An-Nisaa 4/59

An-Nisaa artinya perempuan. Surat An-Nisaa terdiri dari 176 ayat dan

tergolong makkiyyah. Surah An-Nisaa ayat 59 memerintahkan kaum

muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari
penetapan hukum Allah dalam Al-Qur’an. Setelah itu menaati pula

perintah-perintah Nabi Muhammad saw, dan juga ketetapan-ketetapan yang

dikeluarkan oleh para pemimpin atau ulil amri selaku pemegang kekuasaan

selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-

Nya. Dalam surat An-nisaa ayat 59 juga disebutkan jika terjadi perbedaan

pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka

kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Alloh, yakni Al-Qur,an

dan sunnah Rasulullah sebagai bukti benar-benar beriman kepada Allah,

Rasul dan hari kemudian.

‫سو َل َوأُ ْولي أٱۡلَمأ ر من ُك أۖۡم فَإن تَنَزَ أعت ُ أم في‬ َّ ‫ٱَّلل َوأَطيعُو ْا‬ َٰٓ
ُ ‫ٱلر‬ َ َّ ‫َيأَيُّ َها َّٱلذينَ َءا َمنُ َٰٓو ْا أَطيعُو ْا‬

َ ‫ر َوأَ أح‬ٞ ‫ٱَّلل َو أٱل َي أوم أٱۡلَٰٓخ ِۚر ذَلكَ خ أَي‬


ُ‫سن‬ َّ ‫سول إن ُكنت ُ أم ت ُ أؤمنُونَ ب‬
ُ ‫ٱلر‬ َّ ‫ش أَي ٖء فَ ُردُّوهُ إ َلى‬
َّ ‫ٱَّلل َو‬

‫ت أَأو ا‬
‫يًل‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)

dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan

hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya.”

5. Materi Q.S. An-Nahl 16/64

Qur’an Surat An Nahl ayat 64 mengungkap salah satu dari sekian

banyak tujuan Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana penciptaan Allah SWT yang lain, Al-Qur'an sebagai pedoman

hidup manusia tentu memegang peranan penting bagi muslim. Disebutkan


dalam ayat tersebut, Al-Qur'an diturunkan sebagai sebagai pemutus hukum

dan pengangkat perselisihan di kalangan muslim. Al-Qur'an juga dapat

dijadikan acuan sebagai pembeda antara yang haq (benar) dan batil (salah).

َ‫ٱختَ َلفُو ْا فيه َوهُدٗ ى َو َر أح َم ٗة لقَ أو ٖم ي أُؤمنُون‬ َ َ‫ع َل أيكَ أٱلكت‬


‫ب إ ََّّل لتُبَينَ َل ُه ُم ٱ َّلذي أ‬ َ ‫َو َما َٰٓ أَنزَ ألنَا‬

Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran)

ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang

mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

beriman.”

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Selama saya mengajar di SMP Negeri 2 Bua ini sudah banyak yang

melakukan penelitian tindakan kelas, namun belum ada yang pernah meneliti

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, meskipun

saya menanyakan kepada salah satu guru senior yang ada di sekolah tersebut,

namun sebelum saya mendefinisikan tentang model Problem Based Learning,

ada baiknya terlebih dahulu mengetahui tentang model pembelajaran. Dalam

kajian pustaka peneliti dapat mengemukakan bahwa penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti belum pernah diteliti sebelumnya.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis diturunkan dari kerangka pemikiran. Berdasarkan rumusan

masalah penelitian, tinjauan pustaka, dan kerangka pemikiran, maka dapat

diturunkan hipotesis atau dugaan. Dengan menggunakan Problem Based


Learning pada siswa dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam Pada Kelas VII.A SMP Negeri 2 Bua Kecamatan

Bua Kabupaten Luwu.

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam PTK ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data-data

dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dantidak

menyimpulkan hasil penelitian.

Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. Pendekatan ini meliputi nilai

rata-rata dari nilai ulangan harian siswa, nilai tugas dan PR, nilai maksimum,

nilai minimum, dan skor ideal. Selain itu, pendekatan kualitatif deskiptif

digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa, kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama proses pembelajaran.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu

penelitian,dan siklus PTK sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bua,

Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 semeseter I

yaitu dimulai pada bulan Juli 2023. Penentuan waktu penelitian ini mengacu

pada kalender pendidikan akademik di sekolah.


3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

VII.A tahun pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 30 peserta didik, 12laki-

laki dan 18 perempuan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu

siswa,guru dan kolaborator.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa

cara yang efektif dan terukur di antaranya adalah:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan

pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh

dicatatdalam suatu catatan

observasi, kegiatan pencatatan merupakan bagian dari suatu

pengamatan,data yang diperlukan dari observasi berupa keaktifan/aktivitas

siswa di kelaspada kegiatan siklus pertama hingga siklus akhir.

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk memperolah data dengan cara

tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara terhadap nara sumber

(Arikunto,2008:132). Wawancara untuk mengetahui tanggapan siswa dan

atau guru pendamping/supervisor tentang kegiatan penelitian.


b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi

Arikunto, 2010:201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi

sebagai alat dalam mengkaji dokumen yang digunakan untuk mendukung

data penelitian.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan minimal sebanyak dua siklus.

Setiap siklus terdiri atas 1 kali pertemuan (3 x 35 menit) yaitu 1 kali pertemuan

untuk tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar. Perubahan

tindakan dilakukan pada setiap siklus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pelaksanaan penelitian untuk ketiga siklusadalah sebagai berikut.

1. Siklus I dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran (3

x 40 menit) dengan materi pelajaran Memahami dan membaca Q.S. An-

Nisaa/4/59 dan Q.S. An-Nahl/16/64.

2. Siklus II dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran (3

x 40 menit) dengan materi pelajaran Menghafal Q.S. An-Nisaa/4/59 dan Q.S.

An-Nahl/16/64.

3. Siklus III dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran

(3 x 40 menit) dengan materi pelajaran Menulis Q.S. An-Nisaa/4/59 dan Q.S.

An-Nahl/16/64.

SIKLUS I

1. Perencanaan (Planning)
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada peserta didik (menentukan pokok bahasan,

mengembangkan skenario pembelajaran)

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Membuat lembar kerja siswa (LKS)

d. Membuat instrumen yang digunakan dalam PTK

e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tahap ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran dengan

menerapkanmodel pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan

berdasarkan RPP yang telah dibuat disertai dengan perangkat pembelajaran

yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu kartu soal dan jawaban, dan

instrumen penelitian, yaitu tes hasil belajar siklus I dan II, lembar observasi

belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus satu inidilaksanakan dalam

2 kali pertemuan, antara lain sebagai berikut.

a. Menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario.

b. Menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajran.

c. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap materi

yangdiajarkan.

d. Melakukan pengamatan

3. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.


Kegiatan observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan

cara mengisi lembar observasi.

4. Refleksi (Reflection

Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Hasil yang diperoleh pada tahap

observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis siklus pertama

inilah yang dijadikan acuan penulis untuk merencanakan siklus kedua.

Hal-hal yang belum berhasil ditindak lanjuti, sedangkan yang sudah

baik dipertahankan atau ditingkatkan, sehingga hasil yang dicapai pada siklus

berikutnya sesuai dengan yang diharapkan dan hendaknya lebih baik dari

siklus sebelumnya.

Melakukan analisis data yang telah terkumpul dalam tahap

pengamatan. Selanjutnya diteliti mana kelemahan dan kelebihan masing-

masing peserta didikdan selanjutnya melakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya.

SIKLUS II

Seperti halnya siklus I, siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi dengan mengadakan beberapa perbaikan sesuai

dengan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Pada siklus II ini juga

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun tahap-tahap

pelaksanaannya antara lain:

1. Perencanaan (Planning)

Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama. Artinya

memperbaikidan meningkatkan kualitas pembelajaran.


2. Pelaksanaan tindakan (Action)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajran Problem

Based Learning berdasarkan rencana pembelajaran dan hasil siklus I.

3. Pengamatan (Observation)

Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan observasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat semua temuan

dengan perubahan yang terjadi pada siswa serta melaksanakan evaluasi

hasil belajar siswa pada akhir tindakan siklus II.

4. Refleksi (reflection)

Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat

kesimpulan tentang model pembelajaran Problem Based Learning yang

digunakan dalam peningkata hasil belajar peserta didik pada materi

tersebut dengan cara memperbaiki tindakan siklustersebut.

SIKLUS III

Seperti halnya siklus I dan siklus II, siklus III terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan mengadakan beberapa

perbaikan sesuai dengan kekurangan yang ditemukan pada siklusI dan siklus

II. Pada siklus III ini juga dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan. Adapun

tahap-tahap pelaksanaannya antara lain:

1. Perencanaan (Planning)

Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama dan kedua.

Artinya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan (Action)


Guru melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajran make a-

match berdasarkan rencana pembelajaran dan hasil siklus I dan II.

3. Pengamatan (Observation)

Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan observasi

yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat semua temuan

dengan perubahan yang terjadi pada siswa serta melaksanakan evaluasi

hasil belajar siswa pada akhir tindakan siklus III.

4. Refleksi (reflection)

Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan membuat

kesimpulan tentang model pembelajaran make a match yang digunakan

dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi tersebut dengan

cara memperbaiki tindakan siklus tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes

atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis

deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator

keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan peningkatan prestasi siswa

pada materi Q.S. An-Nisaa/4/59 dan Q.S. An-Nahl/16/64 setelah menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning. Adapun tekhnik pengumpulan

data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan

angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu presentase.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bua.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bua terletak di Dusun Lengkong Desa

lengkong Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Berada di Jalan Poros Palopo-

Makassar dan di bawah gunung Barru. Lingkungannya sejuk, kelas VII.A

SMP Negeri 2 Bua merupakan kelas yang dipilih dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). SMPN 2 Bua rombelnya terdiri dari 16 rombel.

Visi SMP Negeri 2 Bua:

“Terkemuka dan bernuansa religius”

Misi SMP Negeri 2 Bua:

1. Mewujudkan tertib personil.

2. Mewujudkan tertib administrasi.

3. Mewujudkan tertib lingkungan.

4. Mewujudkan nilai UN dan US yang tinggi.

5. Mewujudkan pembelajaran kontekstual.

6. Mewujudkan lingkungan sekolah bersih, sehat, indah,nyaman dan rapi.

DATA GURU SMPN 2 BUA

No. Nama guru L/P Pangkat/Golongan

1. Drs. Baedawi Said L Pembina / IV a

2 Anwar,S.Pd L Pembina Tk 1 / IV b

3 Shandy Agung, S.Pd;M.Pd L Pembina / IV a


4 Rosmidar Wahab, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

5 Hj.Rukayya, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

6 Dra. Hj Yusni P Pembina Tk 1 / IV b

7 Nurliana, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

8 Adriana Asi, S.Si P Pembina Tk 1 / IV b

9 Haeriah, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

10 Hamsijah, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

11 Mawarti, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

12 Tity Wahyuti, S.Pd P Pembina Tk 1 / IV b

13 Syahrir, S.Pd L Pembina / IV a

14 Nurdin, S.Pd L Pembina / IV a

15 Ester Patandean, S.Pd P Pembina / IV a

16 Masni, S.Pd;M.Pd P Pembina / IV a

17 Dra.Hasnah Tabbang P Pembina / IV a

18 Eka Sadryani, S.Pd P Pembina / IV a

19 Kasman, S.Pd L Pembina / IV a

20 Ambo Alla, S.E.,MM L Pembina / IV a

21 Ayatri Bestari, S.Pd P Penata Tk 1 / III d

22 Elisabet Patiung, S.Th P Penata Tk 1 / III d

23 Yudas, S.Sos L Penata Tk 1 / III d

24 Anzil Karnain M.Toni, S.Pd L Penata Muda Tk 1 / III b

25 Fahriani Azzuhra, S.Pd P Penata Tk 1 / III d

26 Ismi Handayati, S.Pd.I P Penata Tk 1 / III d


27 Hamdana, S.Pd.I P -

28 Evita Salti, S.Pd P -

29 Akmal, S.Pd.I L -

30 Iski Sulastri, S.Pd P -

31 Iswan, S.Pd L -

Data Peserta didik SMPN 2 Bua

No Kelas Peserta Didik

L P Jumlah

1 7 93 85 178

2 8 64 71 135

3 9 79 76 155

Jumlah 236 232 468

2. Deskripsi Tindakan

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti peserta didik kelas VII.A SMP

Negeri 2 Bua. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan masing-masing

1 kali pertemuan, serta setiap pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran (3 x 40

menit). Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan setiap awal

siklus dan akhir siklus pada siklus pertama dan test akhir pada siklus 3.
a. Deskripsi tindakan siklus 1

Penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan di kelas VII.A

SMP Negeri 2 Bua dimana peneliti menemukan masalah yaitu rendahnya

hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan BP yang ditandai

dengan 56,54% yang belum tuntas belajarnya. Dalam pembelajaran PAI

dan BP di kelas VII.A terdapat beberapa kesulitan yang dialami peserta

didik dalam menerima materi pelajaran, sehingga peserta didik lambat

dalam mengerjakan soal- soal yang diberikan oleh guru. Peserta didik

mengalami kesulitan memahami pokok bahasan yang memerlukan

contoh konkrit dan penalaran, peserta didik kesulitan menjawab ketika

diberi pertanyaan tentang materi pelajaran yang diajarkan, dan kesulitan

dalam menjelaskan kembali materi pelajaran walaupun telah diajarkan.

Tidak efektifnya penggunaan metode yang digunakan guru dalam

pembelajaran PAI dan BP di kelas VII.A merupakan salah satu penyebab

rendahnya hasil belajar peserta didik. Sebenarnya guru sudah

menggunakan variasi model pembelajaran namun belum bisa

memaksimalkan hasil belajar yang diharapkan. Mengacu pada kondisi

awal di atas, peneliti mengajukan pembelajaran Problem Based Learning

untuk diterapkan dalam pembelajaran. Pembelajaran Problem Based

Learning diharapkan dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi

lebih menarik dan interaktif dengan melibatkan diri peserta didik, dan

dengan pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat

memperoleh hasil yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, adapun

pemaparan tentang penelitian adalah sebagai berikut:

1). Tahap perencanaan siklus 1

Pada tahap ini, peneliti merencanakan penerapan metode Problem

Based Learning dalam proses pembelajaran dan setiap siklus terdiri

dari 1 kali pertemuan. Hal- hal yang dilakukan dalam perencanaan

adalah:

• Menetapkan kelas penelitian.

Adapun kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah

peserta didik kelas VII.A dengan jumlah 32 peserta didik.

• Menentukan pokok bahasan. Materi pelajaran yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah “Mari Belajar Q.S. An-Nisaa Ayat

59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64”.

• Membuat RPP dengan metode pembelajaran Problem Based

Learning.

• Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi guru dan

aktivitas belajar peserta didik.

2) Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali

pertemuan yaitu dilaksanakan pada hari Senin, 24 Juli 2023 dengan

alokasi waktu (3x40 menit) materi pokok bahasan yaitu tentang Mari

Belajar Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64. Indikator

pencapaian kompetensinya adalah menyimpulkan makna kandungan


Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64, menemukan

hikmah dari Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64 dan

menyusun potongan ayat Q.S Al- Fiil. Setelah diadakan refleksi

maka dilaksanakan siklus I. Adapun tahapan pada siklus I yaitu

terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Jadwal pelaksanaan siklus 1 seperti pada table 4.2.


Tabel 4.2 Pelaksanaan Siklus I

Alokasi Jumlah

Pelaksanaan Waktu Peserta Ket.

No

Pretes
1 Senin, 24 Juli 3 x 40 menit 20
Tindakan
2023

Post test
2 Senin, 24 Juli 3 x 40 menit 20
Tindakan
2023

Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

• Kegiatan awal

Kegiatan awal terdiri dari apresisi dan motivasi, yaitu peneliti

mengucapkan salam, memeriksa kehadiran peserta didik,

mengkondisikan peserta didik untuk belajar. Peneliti memberikan

apersepsi kepada peserta didik mengenai materi yang akan di

ajarkan dengan memberikan soal pre- test untuk mengetahui

pemahaman peserta didik mengenai materi yang akan dipelajari,

motivasi dan pemsberian acuan.

• Kegiatan inti

Peneliti memberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan

perhatian pada topik materi tentang makna kandungan Q.S. An-


Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat 64 menayangkan video dan

kemudian peneliti menjelaskan sedikit tentang materi tentang

makna kandungan Q.S. An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-Nahl Ayat

64. Kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

Kemudian peneliti menerapkan model Pembelajaran Problem

Based Learning, peneliti mengarahkan dan membimbing peserta

didik untuk membentuk 4 kelompok dengan jumlah 4 sampai 5

orang pada tiap kelompoknya. Kemudian peneliti menjelaskan

kepada tentang mekanisme dalam kelompok. Kemudian peneliti

menyuruh kepada peserta didik untuk mengumpulkan materi dan

mendiskusikan dalam kelompok.

Peneliti berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lainnya,

menjaga ketertiban dan memberikan dorongan kepada peserta

didik. Kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada masing

masing kelompok untuk menyampaikan atau mempresentasikan

materinya. Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi terkait dengan

materiyang dipelajari.

• Kegiatan Akhir

Peneliti bersama peserta didik menarik kesimpulan atas materi

yang telah diajarkan, kemudian peneliti memberikan evaluasi

pembelajaran dengan memberikan LKPD, selanjutnya peneliti


menghimbau kepada peserta didik untuk mempelajari materi

selanjutnya agar pertemuan yang akan datang peserta didik akan

lebih mudah memahami materi. Terakhir Peneliti menutup

pembelajaran dengan berdo’a Bersama dan mengucap salam.

3) Tahap pengamatan / observasi Siklus 1

Hasil Pengamatan atau Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Tahap

observasi pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based

Learning pada siklus 1 menggunakan lembar observasi yang secara

mendetail ada pada lampiran. Objek dari observasi adalah kegiatan

siswa yang telah dilakukan pada tahap-tahap pembelajaran dengan

Problem Based Learning adalah antusias peserta didik saat

pembagian kelompok, partisipasi dan keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran, interaksi atau kerjasama peserta didik didalam

kelompok saat mengerjakan tugas. Sedangkan kegiatan guru hal-

hal yang diamati adalah pelaksanaan dari langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Problem Based

Learning. Observasi dilakukan dengan berkolaborasi dengan guru

wali kelas VII.A. Dari hasil observasi diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3: Hasil Pengamatan atau Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

Pertemuan
Aktivitas Yang Diamati No Rata-Rata

1
1 Antusias peserta didik 16,67% 5,39%

saat

memperhatikan

penjelasan guru

2 Partisipasi dan 16,67% 5,13%

keaktifan peserta didik

dalam bertanya kepada

guru

3 Interaksi atau kerjasama 27,78% 5,13%

peserta

didik dalam kelompok

Kemampuan
4 22,22% 5,13%
menyampaikan hasil

mengerjakan tugas

melalui LKPD

Keaktifan peserta didik


5 38,89% 5,66%
dalam proses

pembelajaran

Jumlah rata-rata 24,44% 26,44%

Berdasarkan table di atas terlihat bahwa aktivitas belajar pada siklus


I mengalami peningkatan. Rata-rata yang paling besar yaitu keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran 38,89% dan aktivitas yang

paling kecil yaitu interaksi atau kerjasama peserta didik dalam

kelompok dengannilai rata-rata 16,67 %. Dari keempat hasil tahap

kegiatan peserta didik tersebut, maka dapat disimpulkan kegiatan

proses pembelajaran pada siklus I berlangsung sangat baik dengan

jumlah rata- rata 26,48%.

4) Tahap analisis dan refleksi siklus 1

Setelah melakukan pretes di pertemuan pertama ini memperoleh nilai

di bawah KKM 61,54% sedangkan yang tuntas 38,46%. Dan tabel

hasil belajar terlampir. Pembelajaran pada pertemuan pertama di

siklus 1 peneliti melakukan pembelajaran dengan model

pembelajaran Problem Based Learning, dan setelah dilakukan

evaluasi mendapatkan hasil yang diatas KKM adalah 42,8%

sedangkan yang dibawah KKM adalah 57,2% dari Presentase Hasil

Belajar peserta didik pada siklus Dengan demikian ada peningkatan

hasil belajar pesertadidik setelah menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning dalam proses pembelajarannya seperti pada

table 4.3

Tabel 4.3
Presentase Hasil Belajar

Pertemuan Ke-1

Nilai T TT

1 Nilai Rata-rata Kelas 70,5 - -

2 Nilai maksimal 100 - -

3 Nilai minimal 5 - -

4 Persentase 42,8% 57,2%

Dari tabel di atas, hasil analisis berdasarkan hasil nilai yang didapat

dari tes formatif siswa, siswa yang tuntas hanya mencapai 9 orang

dari 21 siswa yang mengikuti tindakan. Hasil analisis pada tes

formatif Siklus I (Pertama), ditemukan nilai maksimum sebesar 100

dan nilai minimumnya sebesar 50. Nilai rata-rata yang dihasilkan

sebesar 70,5. Angka tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian

besar siswa belum memahami pembelajaran dengan baik dan belum

mampu menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru dengan

baik.

2. Pembahasan

Akhir hasil kegiatan pada Siklus I (pertama) ini dapat ditegaskan

bahwa kegiatan pembelajaran yang diimplementasikan olehpeneliti pada

pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti denganProblem Based

Learning belum dapat dikatakan efektif. Hal ini ditandai dengan beberapa
keterangan yang telah berhasil dihimpun melalui beberapa teknik. Selain

itu, masih ada beberapa hal kecil yang perlu dicarikan solusi, misalnya

masih muncul kegaduhan, kuranggairah di saat-saat awal pembelajaran,

dan siswa masih bingung dalam penerapan model Problem Based

learning karena masih baru.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mata pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti yang telah melakukan pembelajaran

menggunakan model Problem Based Learning diketahui bahwa dalam

pembelajaran siswa di kelas ditemukan beberapa indikator antara lain :

1) Kurang adanya kerjasama yang baik dalam pembelajaran

2) Siswa kurang memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung,

sehingga fokus siswa sangat lemah

3) Sebagian kecil siswa memiliki keberanian dalam

bertanya dan menjawab serta mengemukakan

pendapat

Dari beberapa indikator di atas dapat dikatakan penggunaan model

Problem Based Learning belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

sehingga dengan melihat indikator tersebut, besar kemungkinan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

sangat jauh dari yang diinginkan.

Berdasarkan hasil tes formatif tersebut, nilai ketuntasan siswa

secara klasikal masih belum mencapai 85 %, dan masih banyak siswa


yang belum tuntas secara individual. Dengan mengacu hasil tes formatif

pada siklus I ini, peneliti beranggapan bahwa pembelajaran belum tuntas,

sehingga masih diperlukan Siklus II agar ketuntasan baik secara

individual maupun secara klasikal dalam terwujud.

Refleksi merupakan hasil sementara dari model Problem Based

Learning dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti dengan materi Iman Q.S Al Fiil/105/1-5 kelas IV di UPTD

SATDIK SDN KEMIRI 01. Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil

tes akhir Siklus I dapat disimpulkan hasil belajar peserta didik darites akhir

siklus I menunjukkan belum maksimal sehingga perlu diadakan siklus

selanjutnya.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 masihterdapat

kekurangan, baik pada aktivitas peneliti maupun aktivitaspeserta didik.

Hal ini terlihat dengan adanya masalah- masalah yang muncul dan faktor-

faktor yang menyebabkannya. Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk

mengadakan perbaikan yang akan dilaksanakanpada siklus selanjutnya.

Maka secara umum pada siklus I belum menunjukkan adanya

peningkatan partisipasi aktif dari peserta didik, belum adanyapeningkatan

hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar masih belum memenuhi

standart yang diharapkan, serta belum adanya keberhasilan pendidik

dalam melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning. Oleh karena itu perlu dilanjutkan padasiklus II agar hasil belajar
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti peserta didik bisa ditingkatkan sesuai

dengan yang diharapkan.

Secara umum pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP

yang telah disusun, namun demikian masih terdapat beberapa hambatan

yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung dan harus

diadakan perbaikan dan pembenahan. Pada akhir siklus I diperoleh data

bahwa hasil belajar belum memenuhi kriteria keberhasilan yang

diharapkan dan harus dilakukan perbaikan padasiklus II, antara lain:

• Aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam pembelajaran yaitu,

tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam proses diskusi dan

kurang fahamnya peserta didik terhadap mekanisme diskusi

kelompok, sehingga membuat kelas menjadi kurang kondusif yang

mengakibatkan peserta didik belum menguasai materi secara keseluruhan,

untuk itu perlu dibuatkan aturan secara jelas dan pemberian pemahaman

terkait mekanisme diskusikelompok.

• Peneliti harus memberi pengawasan lebih terhadap peserta didik yang

kurang fokus pada saat pembelajaran sedang berlangsung, sehingga

akan tercipta suasana kondusif di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, W.,- , Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem BasedLearning)


Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan,

http://Wianti.multiply.com./journal/item/7

Anisyah, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode

Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid

KelasXi Ipa Sma Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012.

Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ariani,S.R., (2007), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif TAI(Team

Assisted Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio

UntukMeningkatkan Prestasi Belajar Penentuan Dh Reaksi Siswa

SMAKelas xi Semester I, http://repository.upi.edu/operator/upload/s-

d025- 08113- chapter2.pdf, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20

Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta

Ayu K, I., Sugiharto, dan Masyukri, M., (2013), Pembelajaran Kooperatif Group

Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Pta

Konsep Pda Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4

SukartaTahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-

9995.
Daryanto,(2010), Media Pembelajaran, PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,

Bandung.

Dewin, (2009), Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika:

http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan-

konstruktivismedalam. Html, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20

Depdikbud, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai

Pustaka.

Dimyati, M., (1989), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,Jakarta.

Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006) Strategi Belajar Mengajar, Rineka

Cipta,Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT.Bumi Aksara, Jakarta.

Hanafiah, N., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.

Johari, J.M.C dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA Kelas XI IPA,

Erlangga,Jakarta.

Keenan, C., Kleinfelter, D., dan Wood, (1984), Kimia Untuk Universitas,

Erlangga, Jakarta
Khairilusman., (2011), Implementasi Model Konstruktivisme Dalam

Pembelajaran,http://Khairilusman.wordpress.com/2011/10/29.Implement

a si-Model-Kontruktivisme-Dalam-Pembelajaran, diakses ,10 februari,

pukul20.00

Prawiradilaga, D.S., (2004), Mozaik Teknologi Pendidikan, Prenada Media,

Jakarta Timur.

Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta

Riyanto, Y., (2010), Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai RefrensiBagi

Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan

Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya,W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta

Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, dan

Pemanfaatan, Rajawaali, Jakarta.

Safitri, I.N., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Media Komputer dan Teka-

Teki Silang Pada Pembelajaran Kooperatif Metode TGT (Teams Games

Tournament) Terhadap Prestasi Belajar Siswa PadaMateri Pokok Tata

Nama Senyawa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran


2009/2010, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers,

Jakarta

Setyawinata, V., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash Max Pada

Metode TAI (Teams Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan

Memori Terhadap Prestasi Belajar Pada Pokok bahasan Sistem Koloid Siswa

Kelas XI Semester Genap SMAN 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi,

FKIP, UNS, Surakarta.

Silitonga, P.M., (2010), Statistik , FMIPA, Unimed, Medan Sipayung, S.M.,

(2011), Penerapan Konstruktivisme melalui pendekatan SAVI(Somatic,

Auditory, Visualization, Intelektually) Pada Pembelajaran Kimia di

SMA Katolik Budi Murni 2 Medan, Skripsi, FMIPA,

UNIMED, Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Sudjana, N., dan Ahmad, R., (2005),Media Pengajaran, Sinar BaruAlgensindo,

Bandung.

MODUL AJAR (MA)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Nama Penyusun : Hamdana


Institusi : SMPN 2 Bua
Tahun Penyusun : 2023 / 2024
Fase :D
Kelas : VII
Semester : Ganjil
Alokasi Waktu : 2 JP ( 1 X Pertemuan )
Tema : Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup
Kompetensi Awal
• Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S An-
Nisaa/4:59 dan Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid
terutama membedakan antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar
• Mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah dalam Q.S
An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat

Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai


• Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
• berakhlak mulia,
• bergotong royong,

Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang ingin dicapai


• Berkeadaban (ta’addub)
• keteladanan

Sarana Prasarana
• LCD
• Proyektor
• Laptop,
• Papan tulis

Target peserta didik


• Regular / tipikal

Model pembelajaran
• Metode tutor sebaya

Kompetensi inti
Tujuan pembelajaran
• Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S An-
Nisaa/4:59 dan Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid
terutama membedakan antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar
• Peserta didik dapat mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al
qamariyyah dalam Q.S An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat

• Kriteria ketercapaian peserta didik


• Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam membaca Q.S An-
Nisaa/4:59 dan Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid
terutama membedakan antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar
serta dapat mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah
dalam Q.S An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat
• Menunjukkan penguasaan yang baik dalam membaca Q.S An-Nisaa/4:59 dan
Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid terutama membedakan
antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar serta dapat
mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah dalam Q.S
An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat
• Menunjukkan penguasaan yang cukup dalam membaca Q.S An-Nisaa/4:59 dan
Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid terutama membedakan
antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar serta dapat
mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah dalam Q.S
An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat
• Menunjukkan penguasaan yang membutuhkan bimbingan dalam Q.S An-
Nisaa/4:59 dan Q.S An-Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid
terutama membedakan antara al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar
serta dapat mengidentifikasi hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah
dalam Q.S An-Nisaa/4:59 dan Q.S An- Nahl / 16 : 64 dengan tepat

Pemahaman bermakna
• Guru dapat menghubungkan materi membaca Q.S An-Nisaa/4:59 dan Q.S An-
Nahl / 16 : 64 sesuai dengan hukum ilmu tajwid terutama membedakan antara
al syamsiyyah dan al qamariyyah dengan benar adalah merupakan perintah
agama
• Guru dapat menguatkan bahwa Al-Qur’an dan Hadis adalah pedoman hidup
bagi manusia agar bisa selamat dunia dan akhirat

Pertanyaan Pemantik
• Apakah yang terjadi jika dalam hidup tidak ada pedoman hidup kita ?
• Apa keuntungan orang yang sering membaca Al-Qur’an ?
• Apa itu hukum bacaan al syamsiyyah dan al qamariyyah ?

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan (10 menit)
• Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa dilanjutkan
dengan membaca Al-Qu’an surah / ayat pilihan yang menjadi rutinitas
sebelum pembelajaran dimulai, guru memperhatikan kesiapan peserta
didik ,memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi dan tempat duduk
peserta didik.
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, dan mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang lalu dan
materi yang akan dipelajari serta menyampaikan cakupan materi, tujuan
dan kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaiannya.
• Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok
Kegiatan inti (60 menit)
• Guru membagi materi menjadi 2 sub materi yaitu materi 1 tentang Q.S
an-Nisaa / 4 : 59 dan materi 2 Q.S an-Nahl / 16 : 64
• Guru memulai dengan membaca Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan Q.S an-Nahl
/ 16 : 64 (kedua ayat tersebut ditampilkan secara bergantian) dilanjutkan
dengan menunjuk peserta didik yang mahir membaca Al-Qur’an untuk
kemudian bersama-sama membaca ayat tersebut secara berulang-ulang
hingga bacaan semuanya benar
• Peserta didik yang sudah duduk secara berkelompok kemudian
dibimbing oleh tutor sebaya yang telah ditunjuk untuk masing-masing
kelompok untuk memberikan bimbingan cara membaca Q.S an-Nisaa /
4 : 59 dan Q.S an-Nahl / 16 : 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya
hukum bacaan alif lam syamsiyyah dan alif lam qamariyyah
• Peserta didik diminta untuk mengikuti bimbingan dari tutor sebaya
tersebut
• Peserta didik yang telah dikelompokkan saling menyimak bacaan
temannya dan membenarkan bacaan yang salah
• Peserta didik bersama-sama berusaha semua anggota kelompoknya telah
membaca Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan Q.S an-Nahl / 16 : 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyyah dan alif lam
qamariyyah
• Setelah dianggap semua anggota kelompok sudah membaca dengan
benar, guru meminta dengan sukarela perwakilan peserta didik /
kelompok untuk mempresentasikan hasil bacaan anggota kelompoknya.
• Peserta didik / kelompok lain diminta untuk menanggapi dan
memberikan argumen apa yang dipresentasikan.
• Guru meminta semua peserta didik untuk saling melakukan apresiasi
terhadap peserta didik / kelompok yang telah sukarela
mempresentasikan hasil bacaannya dan sekaligus peserta didik yang
sudah terlibat aktif dalam pembelajaran.
• Guru memberikan penguatan / trik menghafal apabila ada peserta didik
yang ingin menghafalkannya
• Guru mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran
Kegiatan penutup (10 menit
• Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran
yang telah dilakukan yaitu membaca Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan Q.S an-
Nahl / 16 : 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif
lam syamsiyyah dan alif lam qamariyyah
• Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan sekaligus memberikan tugas
• Bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdoa

Rencana asesmen : peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran


yang telah dilakukan yaitu membaca Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan Q.S an-Nahl / 16
: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyyah dan
alif lam qamariyyah serta mengidentifikasi alif lam syamsiyyah dan alif lam
qamariyyah Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan Q.S an-Nahl / 16 : 64

asesmen / Penilaian
• Asesmen sikap (terlampir)
Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubric diriku.guru memperbanyak
format penilaian diri yang terdapat di buku peserta didik sejumlah peserta didik
kemudian meminta mereka untuk memberikan tanda centang (√) pada
instrument penilaian sikap spiritual dan memberikan tanda ikon pada instrument
pada penilaian sikap social sesuai keadaan sebenarnya apabila ada peserta didik
yang menunjukkan sikap yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan
melakukan pembinaan oleh guru, wali kelas dan atau guru BK
• Asesmen pengetahuan (terlampir)
Ditulis dalam rubrik rajin berlatih berisi 5 soal uraian . soal tersedia di buku peserta
didik
• Asesmen keterampilan (terlampir)
dimuat dalam rubric, siap berkreasi untuk menilai kompetensi pserta didik dalam
kompetensi keterampilan

Pengayaan dan Remedial


• Pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan capaian tinggi agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal
• Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang, yaitu membaca Q.S an-Nisaa
/ 4 : 59 dan Q.S an-Nahl / 16 : 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum
bacaan alif lam syamsiyyah dan alif lam qamariyyah
kemampuan Refleksi peserta didik dan guru
• Refleksi peserta didik
1. Bagaimana perasaan kalian setelah belajar materi Q.S an-Nisaa / 4 : 59 dan
Q.S an-Nahl / 16 : 64?
• Refleksi guru
1. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai rencana ?
2. Apakah peserta didik ada yang mengalami hambatan pada saat penyajian
pembelajaran ?

Glosarium
Al – Qur’an : wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
melalui malaikat Jibril yang dijadikan sebagai pedoman
hidup bagi manusia
Hadis : segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad
Saw baik berupa perkataan, perbuatan maupu taqrir
beliau
Model pembelajaran : kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk tujuan belajar
Pembelajaran : proses interaksi antar peserta didik, pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar pengetahuan
Penilaian : proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
Tutor sebaya : metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang
tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi
tutor bagi teman-temannya yang msih kesulitan terhadap
suatu materi tertentu
Penilaian : proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

• Daftar pustaka
LPMQ. 2019. Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta : Kementerian Agama RI
Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati, 2020. PAI dan Budi Pekerti kelas 7
.Kemdikbud RI
Abidin, Zaenal. 2020. Fiqh ibadah. Yogyakarta : CV. Deepublish
Lengkong,…..Juli 2023

Kepala Sekolah Guru Mapel PAI dan BP

DRS. BAEDAWI SAID HAMDANA

LAMPIRAN
MATERI
An-Nisaa artinya perempuan. Surat An-Nisaa terdiri dari 176 ayat dan
tergolong makkiyyah. Surah An-Nisaa ayat 59 memerintahkan kaum
muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari
penetapan hukum Allah dalam Al-Qur’an. Setelah itu menaati pula
perintah-perintah Nabi Muhammad saw, dan juga ketetapan-ketetapan yang
dikeluarkan oleh para pemimpin atau ulil amri selaku pemegang kekuasaan
selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-
Nya. Dalam surat An-nisaa ayat 59 juga disebutkan jika terjadi perbedaan
pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka
kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Alloh, yakni Al-Qur,an
dan sunnah Rasulullah sebagai bukti benar-benar beriman kepada Allah,
Rasul dan hari kemudian.
‫ٱلرسُو َل َوأ ُ ْولِي أٱۡل َ أم ِر ِمنكُ أۖۡم فَإِن ت َ َٰنَزَ أعت ُ أم فِي ش أَي ٖء فَ ُردُّوهُ إِلَى‬ َّ ْ‫ٱَّلل َوأَطِ يعُوا‬ َ َّ ْ‫َٰيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ أَطِ يعُوا‬
‫س ُن ت أَأ ِو ا‬
‫يًل‬ َ ‫ر َوأَحأ‬ٞ ‫ٱَّلل َو أٱليَ أو ِم أٱۡلَٰٓخِ ِۚ ِر َٰذَلِكَ خ أَي‬
ِ َّ ِ‫ٱلرسُو ِل إِن كُنت ُ أم ت ُ أؤ ِمنُونَ ب‬ ِ َّ
َّ ‫ٱَّلل َو‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”
materi Q.S. An-Nahl 16/64
Qur’an Surat An Nahl ayat 64 mengungkap salah satu dari sekian
banyak tujuan Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana penciptaan Allah SWT yang lain, Al-Qur'an sebagai pedoman
hidup manusia tentu memegang peranan penting bagi muslim. Disebutkan
dalam ayat tersebut, Al-Qur'an diturunkan sebagai sebagai pemutus hukum
dan pengangkat perselisihan di kalangan muslim. Al-Qur'an juga dapat
dijadikan acuan sebagai pembeda antara yang haq (benar) dan batil (salah).

َ‫ٱختَلَفُواْ فِي ِه َوهُدٗى َو َرحأ َم ٗة ِلقَ أو ٖم ي أُؤمِ نُون‬ َ َ ‫علَ أيكَ أٱل ِك َٰت‬
‫ب إِ ََّّل ِلتُبَيِنَ لَ ُه ُم ٱلَّذِي أ‬ َ ‫َو َما َٰٓ أَنزَ ألنَا‬
Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran)
ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.”
Menerapkan bacaan Alif Lām Syamsiyyah, dan Alif Lām Qamariyyah
Pembacaan terhadap Al-Qur’an harus mematuhi aturan ilmu tajwid.
Salah satu aturan dalam ilmu ini adalah Alif Lām (‫ (ال‬syamsiyah dan Alif
Lām (‫ (ال‬qamariyyah. Bacaan ini sering muncul pada ayat Al-Qur’an.
a) alif Lām Syamsiyyah
Alif lām (‫ (ال‬Syamsiyyah dibaca dengan memasukkan suara salah satu
hurufnya dengan melesapkan suara Alif Lām. Huruf alim lam (‫(ال‬
syamsiyyahterdiri dari 14 (empat belas) huruf yaitu sebagai berikut:
‫تثدذرزسشصضطظل‬
‫ن‬

Pelafalan bacaan Alif Lām (‫ (ال‬syamsiyah disebut juga Idgām Syamsiyyah.


Hal ini karena suara Alif Lām (‫ (ال‬dimasukkan ke dalam salah satu huruf
syamsiyah yang ada di hadapannya. Suara Alif Lām menjadi lebur karena
dimasukkan dengan huruf Syamsiyyah tersebut. Untuk mengetahui Alif
Lām (‫ (ال‬Syamsiyyah dalam ayat Al-Qur’an terdapat cirinya, di antaranya
adalah setelah Alif Lām terdapat huruf yang bertasydid.
b) alif Lām Qamariyyah
Alif Lām Qamariyyah merupakan Alif Lām yang berhadapan dengan salah
satu huruf Alif Lām (‫ (ال‬Qamariyyah. Berbeda dengan Alif Lām (‫(ال‬
Syamsiyyah, Alif Lām (‫ (ال‬ini dibaca jelas atau Izhār, tidak melebur pada
huruf yang ada di hadapannya. Alif lam (‫ (ال‬Qamariyyah terdiri dari 14
(empat belas) huruf, yaitu:
‫ابغحجكوخف ع ق ي م ه‬

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Petunjuk
setelah kalian membaca Q.S an -Nisaa ayat 59 dan Q.S An-Nahl ayat 64, tuliskanlah
kata dalam kedua surah ini yang termasuk hukum bacaan al syamsiyyah dan al
qamariyyah
Hukum bacaan al Hukum bacaan al
syamsiyyah qamariyyah
Q.S an-Nisaa ayat 59

Hukum bacaan al Hukum bacaan al


syamsiyyah qamariyyah
Q.S an-Nahl ayat 64
PENILAIAN
Penilaian sikap spiritual
Nama :
Kelas :
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada kolom “YA” atau “TIDAK dengan
jawaban yang jujur.
No pernyataan YA TIDAK
1 Menghormati mushaf Al-Qur’an.

2 Berupaya mengikuti sunah Rasulullah saw.


dalam kehidupan sehari-hari.
Semangat mempelajari Hadis dan
3 mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.Melaksanakan sujud tilawah pada
bacaan ayat-ayat sajadah dalam Al-Qur’an
4 Menghafalkan Hadis walaupun jumlahnyatidak
banyak
5 Mengahayati makna bacaan Al-Quran

Penilaian Sikap Sosial


Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….

Petunjuk:
Berilah tanda ikon (setuju), (kurang setuju), atau (tidak
setuju) sesuai dengan keadaan sebenarnya
Jawaban
No. Pernyataan

1. Mencintai keluarga, saudara, sahabat sebagaimana


dicontohkan oleh Nabi saw., dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menyampaikan ajaran agama walaupunsedikit.

3. Bertutur kata dengan lemah lembut dalam


kehidupan sehari-hari.
4. Menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul
dalam kehidupan sehari-hari secara kekeluargaan.

5. Menaati tata tertib sekolah.

SOAL ESSAY
Penilaian pengetahuan
Soal essay
I. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Kita diperintahkan untuk untuk patuh dan taat kepada Allah Swt. Taat
kepada Allah Swt. adalah mengikuti ajaran Al-Qur’an, sedangkan taat
kepada Rasulullah saw. dengan mengamalkan sunahnya, begitu pula
menaati ulil amri. Tuliskan dalil naqli yang menjelaskan kewajiban kita
untuk taat kepada Allah Swt., rasul dan ulil amri
2. Mengapa sebagai seorang muslim yang baik, harus menaati ulil amri selama
kebijakan mereka tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis?
3. Alif lam Qamariyyah merupakan Alif lam yang berhadapan dengan salah
satu huruf Alif Lām Qamariyyah. Tuliskan hukum bacaan Alif Lām
Qamariyyah yang ada pada Q.S. an-Naḥl/16: 64 ! Berikan alasannya!
4. Buatlah peta konsep tentang perbedaan sunah, Hadis, aṡar, dan khabar!
5. Jelaskan fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an!
Penilaian keterampilan
Bacalah ayat Al-Qur’an di bawah ini kemudian beri tanda centang (√) pada
kolom yang disediakan sesuai kemampuanmu. Isilah kolom tersebut dengan
jujur!

Sangat Kurang Tidak


Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
Kemampuan
Membaca Q.S. an-
Nisā’/4: 59

Sangat Kurang Tidak


Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
Kemampuan
Membaca Q.S. an-
Naḥl/16: 64

Penerapan Alif Lām (‫ (ال‬Syamsiyyah dan Alif Lām (‫ (ال‬Qamariyyah


Setelah kalian membaca dan menghafal Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-
Naḥl/16: 64, tuliskan kata dalam kedua ayat ini yang mengandung hukum bacaan
Alif Lām (‫ (ال‬Syamsiyyah dan Alif Lām (‫ (ال‬Qamariyyah.

Hukum Bacaan Alif Hukum Bacaan


LāmSyamsiyyah AlifLām
Qamariyyah
Q.S. an-Nisā’/4: 59

Hukum Bacaan Alif Hukum Bacaan


LāmSyamsiyyah AlifLām
Qamariyyah
Q.S. an-Naḥl/16: 64
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN PERTAMA

Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Mata Pelajaran : PAI DAN BUDI PEKERTI
Materi Pokok : Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman hidup
CP : Peserta didik dapat memahami definisi Al-Qur’an dan
Hadits Nabi sebagai sumber ajaran agama Islam
TP :
1. Membaca dengan tartil Q.S an-Nisaa/4:59 dan Q.S
an-Nahl/16:64
2. Menghafal Q.S an-Nisaa/4:59 dan Q.S an-
Nahl/16:64
3. Menjelaskan kandungan Q.S an-Nisaa/4:59 dan
Q.S an-Nahl/16:64
4. Menerapkan hukum bacaan alif lam syamsiyyah
dan alif lam qamariyyah Q.S an-Nisaa/4:59 dan
Q.S an-Nahl/16:64

Kelas/semester :
Pertemuan :
Tahun pelajaran : 2023/2024

Petunjuk pengerjaan :
1. Bacalah dengan seksama petunjuk yang tertera dengan LKPD. Pastikan anda
memahami tugas yang diberikan dan instruksi yang harus diikuti
2. Periksa apakah ada bacaan atau referensi yang disediakan dalam LKPD. Jika
ada, baca dan pahami materi tersebut sebelum memulai tugas
3. Carilah contoh-contoh atau penjelasan dalam bahan bacaan atau sumber lain
yang dapat membantu memahami konsep atau topik yang sedang dipelajari.
4. Kerjakan tugas dengan teliti dan penuh perhatian. Gunakan buku teks, catatan
atau sumber belajar lainnya yang relevan untuk membantu menjawab
pertanyaan atau menyelesaikan aktivitas yang ada. Bacalah dan pahami

1. Aktivitas 1
Peserta didik menganalisa ilustrasi cerita yang berkaitan dengan Q.S an-
Nisaa/4:59 dan Q.S an-Nahl/16:64 tentang Al-Qur’an dan hadist sebagai
pedoman hidup. Peserta didik membaca ilustrasi tersebut kemudian
memberikan tanggapannya.

Ilustrasi 1
Di sebuah perkampungan kecil hiduplah keluarga pak Ali serta istri dan 2
anaknya, laki-laki dan perempuan. Anak yang pertama bernama Adi dan duduk
di bangku madrasah aliyah sedangkan anak kedua bernama Aini dan sedang
mengenyam pendidikan dibangku madrasah tsanawiyah. Kedua anaknya selalu
menyenangkan dan berbuat baik terhadap ayah dan ibunya. Mereka menyadari
bahwa keridhoan Allah ada pada keridhoan ibu dan ayahnya. Begitupula pak
Ali dan istrinya yang sangat mencintai putra putrinya. Kedua orangtuanya
selalu membimbing dan selalu mengingatkan jika kedua anaknya tersebut
bersalah dengan penuh bijaksana sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan hadits.
Keluarga mereka menjalankan kehidupannya dengan damai dan penuh
kebahagiaan. Meski beberapa kesulitan mereka alami, namun dengan dasar
ketaqwaan dan motto “Hidup adalah Ibadah”mereka dapat melaluinya dengan
baik dan segala tantangan dan rintangan dapat dilalui dengan mengambil
pedoman al-Quran dan Hadits sebagai dasar dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi 2
Pada dasarnya Aslam adalah anak yang baik. Sudah beberapa hari ini Aslam
tidak pulang ke rumah. Ia merasakan bahwa ayah dan ibunyakurang memberi
perhatian dan bimbingan, karena mereka terlalu sibuk dalam urusan
pekerjaanya masing-masing. Dan suatu saat ayah dan ibunya mendapat berita
bahwa anaknya terlibat kumpulan anak-anak memakai narkoba. Dan singkat
cerita kumpulan anak-anak tersebut dirazia polisi.termasuk Aslam.
Penangkapan Aslam oleh kepolisian membuat ayahx Aslam menyalahkan
ibunya yang tidak pernah memberikan pendidikan kepadanya yaitu belajar al-
Qur’an dan hadits , begitupula ibunya Aslam juga tidak terima disudutkan dan
gantian menyalahkan ayahnya yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak
menyempatkan waktu untuk memperhatikan anaknya, singkat cerita akhirnya
kenakalan yang terjadi pada Aslam menimbulkan hubungan ayah dan ibunya
memburuk dan akhirnya mereka bercerai.

2. Aktivitas 2
Bentuk kelas menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan sub materi
dari materi ajar yang akan dipelajari : (1) membaca secara tartil Q.S an-
Nisaa/4:59 dan Q.S an-Nahl/16:64. (2)menentukan hukum bacaan alif lam
syamsiyyah dan alif lam qamariyyah. (3)menganalisis isi kandungan Q.S an-
Nisaa/4:59 dan Q.S an-Nahl/16:64. Hasilnya dipresentasikan oleh masing-
masing kelompok.

Penilaian pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D pada pertanyaan di bawah ini
sebagai jawaban yang paling tepat !
1. Bagi ummat Islam, Al-Qur’an merupakan pedoman hidup. Al-Qur’an
merupakan pesan Ilahi untuk manusia dalam mencapai kebaikan hidup. Al-
qur’an berfungsi untuk…..
A. Petunjuk dan penjelas bagi sesuatu yang harus diketahui, juga pembeda
antara kebenaran dan kebatilan
B. Menerangkan serta menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam Hadits
C. Sebagai Bayan dan Muhaqqiq (penjelas dan penguat)
D. Memberikan penguatan pada kehidupan sehari-hari
2. Ketika kita menemukan permaslahan atau perselisihan pendapat, masing-
masing menganggap dirinya paling benar atas pendapatnya, maka sikap kita
yang benar…..
A. Melaporkan kepada pihak berwajib
B. Membela salah satu dari mereka yang dianggap benar
C. Berusaha mencari titik temu dari perbedaan tersebut
D. Tidak perlu diselesaikan karena keduanya ingin menang
3. Ulil amri adalah pemimpin, siapapun pemimpinnya harus kita taati selama tidak
memerintahkan untuk berbuat maksiat. Yang tidak termasuk ulil amri sesuai
makna Q.S an-Nisaa/4:59 adalah…..
A. Ketua kelas
B. Kepala desa
C. Walikota/ Bupati
D. Paguyuban
4. Pernyataan berikut ini merupakan contoh implementasi dari perilaku taat dalam
kehidupan sehari-hari
1) Disiplin dan selalu menaati tata tertib sekolah
2) Selalu taat kepada Allah, Rasul dan Pemimpin
3) Senang mengikuti kompetensi yang diadakan oleh sekolah-sekolah lain
4) Berlomba-lomba mewujudkan kebersihan dan keindahan di sekolah
5) Belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita
5. Yang merupakan implementasi perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari
terkait dengan Q.S an-Nisaa/4:59 ditunjukkan pada nomor…..
A. 1) dan 2)
B. 2) dan 3)
C. 3) dan 4)
D. 4) dan 5)
6. َ‫ٱختَلَفُواْ فِي ِه َوهُدٗى َو َر أح َم ٗة ِلقَ أو ٖم ي أُؤمِ نُون‬ َ َ ‫علَ أيكَ أٱل ِك َٰت‬
‫ب إِ ََّّل ِلتُبَيِنَ لَ ُه ُم ٱلَّذِي أ‬ َ ‫َو َما َٰٓ أَنزَ ألنَا‬
Pada ayat tersebut terdapat hukum bacaan alif lam qamariyyah sebanyak
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Penilaian keterampilan
a. Penilaian proyek
Aktivitas peserta didik : setiap siswa membuat kaligrafi dari Q.S an-Nisaa/4:59
dan Q.S an-Nahl/16:64. Silahkan dipilih diantara kedua potongan ayat tersebut
kemudian dibuat pada kertas ukuran A4 pekan depannya dikumpulkan
b. Penilaian praktik
Kelas dibagi 5 kelompok, sesuai dengan penilaian proyek yang sudah
dilaksanakan.lalu setiap kelompok menilai kaligrafi yang dibuat oleh masing-
masing peserta didik. Penilaian harus berdasarkan kesepakatan seluruh anggota
kelompok tersebut. Berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh GPAI buat rekap
nilainya dengan benar hasilnya diserahkan kepada GPAI.
Setiap kelas ada 1 peserta didik (sebagai juara 1) yang memperagakan
pembuatan kaligrafi. Sementara itu, GPAI bserta peserta didik lainnya
memberikan tanggapan dan penilaian.
Instrumen Penilaian

1. Sikap Spiritual
a. Jenis Penilaian : Non Tes
b. Teknik Penilaian : Penilaian diri
c. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri
d. Kisi-kisi :
Memberi
Berdo’a padaSaat Mengucap
No Sebelum dan Awal Syukur
Nama Siswa Sesudah Pembelajara ketika Total Predikat
Belajar ndan Akhir Berhasil Skor
Pembelajara Mengerjakan
n Tugas
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1

Keterangan:
4 : selalu, apabila selalu melakukan pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Sikap Sosial
a. Kelas/Semester : IV/2
b. Jenis Tes : Non tes
c. Teknik Penilaian : Observasi
d. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi
e. Instrumen :
Aspek yang dinilai
Kerja sama Inisiatif Tanggung Disiplin skor Nilai
NO NAMA Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Keterangan:
4 = selalu, 3 = sering, 2 = kadang-kadang, 1 = tidak pernah
Penskoran:
Nilai akhir = perolehan skor x 100 =……………
nilai maksimal

2. Pengetahuan
a. Jenis Penilaian : Tes
b. Teknik Penilaian : Tes Tulis
c. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tulis
d. Instrumen :

No. Indikator Instrumen

1. Menyimpulkan kandungan Apa yang kamu ketahui tentang


makna Q.S. An-Nisaa ayat 59 makna yang terkandung dalam
dengan baik. Q.S An-Nisaa ayat 59?
Jelaskan dengan bahasamu sendiri
..........
2. Menyimpulkan kandungan Apa yang kamu ketahui tentang
makna Q.S. An-Nahl ayat 64 makna yang terkandung dalam
dengan baik. Q.S An-Nisaa ayat 59?
Jelaskan dengan bahasamu sendiri
..........
Menemukan hikmah Q.S An-
3. Nisaa ayat 59 dengan benar.

4. Menemukan hikmah dan Q.S.


An-Nahl ayat 64 dengan benar.

5. Menyusun potongan ayat Q.S.


An-Nisaa Ayat 59 dan Qs. An-
Nahl Ayat 64dengan benar.
Susunlah potongan ayat diatas
menjadi ayat yang benar!

Rubrik Penilaian
Skor nomor 1-5 = 2
Skor Maksimal = 10
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
3. Keterampilan

a. Kelas/Semester : IV/2
b. Jenis Tes : Non tes
c. Teknik Penilaian : Observasi
d. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi
e. Instrumen :

Aspek yang Dinilai Jumlah skor


No Nama Siswa (Skor Maksimal 4) Nilai

Makhraj Tajwid Lancar


1

9
10

Keterangan:
Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup Skor 1 = kurang
Nilai = Jumlah Skor / Skor Maksimal (12)

Anda mungkin juga menyukai