1
PPG DALJAB GURU MADRASAH
LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
Jln. Pendidikan. No. 35 Mataram
Pengesahan:
Proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : PENERAPAN MODEL
BELAJAR KELOMPOK AQIDAH AHLAK SISWA/I KELAS VII DI MTs.
TA’LIMUSSHIBYAN AL- MANSHURIYAH SANGKONG
DESA BONDER KEC. PRAYA BARAT LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2021/2022 diajukan oleh: Salamul Hadi, NPK . 9750910427012
Guru Madrasah Kelas Akidah Ahlak 1 PPG 2 telah di..................
Pada hari/Tanggal ............2021. dan telah dinyatakan....... (memenuhi syarat
)sebagai salah satu syarat....... memperoleh......
Dewan Dosen
Dekan
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadlirat Allah ‘Azza wa Jalla, karena dengan
rahmat dan taufiq serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
proposal penelitian tindakan kelas ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurah
limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad S.A.W. beserta semua keluarga, dan
sahabat, dan pengkikutnya hingga hari pembalasan.
Maksud dari penyusunan proposal PTK ini dengan judul PENERAPAN MODEL
BELAJAR KELOMPOK AQIDAH AHLAK SISWA/I KELAS VII DI MTs.
TA’LIMUSSHIBYAN AL- MANSHURIYAH SANGKONG DESA BONDER
KEC. PRAYA BARAT
LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022 adalah untuk memenuhi
salah satu syarat atau tugas untuk mencapai ketuntasan studi pada PPG LPTK
UIN Mataram.
Dalam penyusunan proposal ini penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran perbaikan
untuk lebih baiknya proposal ini.
Dengan selesainya penyusunan proposal PTK ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang tiada terhingga kepada pihak- pihak yang telah membantu memberikan
bimbingan, arahan, saran, informasi yang sangat berharga kepada penulis yaitu :
1. Bapak Dr Erpin evendi selaku dosen pembimbing dan Bapak Dr. Nujumuddin
yang telah meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan penulis dalam
menyusun proposal ini.
2. Bapak Rektor UIN Mataram beserta jajarannya.
3. Bapak dekan sekaligus Ketua LPTK beserta semua civitas akademika UIN
Mataram yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyusunan
proposal PTK ini.
4. Kepada semua Bapak, Ibu Dosen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah banyak memberikan bimbingan selama penulis melaksanakan PPG di
LPTK UIN Mataram.
3
5. Kepada Bapak Kepala MTs Ta’limusshibyan Al-Manshuriyah Sangkong Desa
Bonder atas kesediaannya memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan
dalam penyusunan Proposal PTK ini.
6. Kepada isteri dan anak- anakku tercinta yang telah memberikan dukungan dan
motivasi dalam penyelesaian Proposal PTK ini.
Salamul Hadi
NPK : 9750910427012
4
Daftar Isi
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 6
Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 6
Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah .............................................................. 9
BAB II ................................................................................................................................. 13
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 13
Kajian Teoritis............................................................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................ 25
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................ 25
Setting Penelitian ...................................................................................................... 25
Subjek penelitian....................................................................................................... 29
Waktu Penelitian ....................................................................................................... 29
Sumber Data ............................................................................................................. 29
Teknik dan alat pengumpulan data .............................................................................. 30
Analisa Data .............................................................................................................. 30
Indikator Kinerja........................................................................................................ 32
Prosedur Penelitian ................................................................................................... 33
Instrumen Penelitian................................................................................................. 34
Jadwal Penelitian ...................................................................................................... 37
BAB IV................................................................................................................................ 38
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 38
Paparan data dan temuan ........................................................................................ 38
Gambaran Umum Lokasin Penelitian ....................................................................... 38
A. Penerapan Model Belajar Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII Semester I di MTs. ................................... 48
BAB V................................................................................................................................. 59
PENUTUP ....................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 62
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah key factor atau faktor kunci, ia memiliki peranan yang sangat
penting dalam menentukan kualitas pembelajaran (Dedi Wahyudi, Lilis
MarwiyantiIntitut Agama Islam Negeri Metro, Indonesiaemail:
podoluhur91@gmail.com, lilismarwiyanti97@gmail.com).
Oleh sebab itu, guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas
guru terutama dalam mengelola kelas, memilih metode, strategi belajar mengajar,
tujuan meningkatkan prestasi belajar. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru
kepada siswa terutama pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, karena pelajaran
terebut bukan hanya dalam ranah kognitif saja, namun siswa juga dituntut dapat
pada penyerapan melalui pencapaian informasi dari materi yang diajarkan, tetapi
6
harus ditingkatkan dengan model belajar kelompok. baik dilakukan di madarasah
Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi antara
subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif
konstan/tetap baik melalui pengalaman, latihan maupun praktek (Teori Belajar
Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran; Jum Anidar Email:
jumanidar@gmail.com UIN Imam Bonjol Padang)
Hakikat belajar mengajar menurut Athiyah Al-Abrasyi itu ada 3 jenis yaitu:
1. Menanamakan pengatahuan kepada anak,
2. Menyampaikan pengetahuan dan kebudayaan kepada anak,
3. Suatu aktivitas mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan
dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar.Hakiakat belajar
adalah usaha sadar untuk menguasai ilmu, untuk dapat menerapkan pengetahuan
,dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik1.
pendidikan dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari seluruh siswa,
kehidupan nyata. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi guru setiap
hari, untuk mengatasi hal tersebut guru hendaknya memiliki wawasan yang luas,
Proses pembelajaran di kelas saat ini masih berfokus pada guru sebagai
dan prestasi belajar yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka
1
Sembodo Ardi Widodo,Kajian Filosopis Pendidikan Barat dan Islam.Jakarta 2008.hal 175
7
diperlukan sebuah strategi belajar yang lebih memberdayakan potensi yang
dimiliki siswa atau metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif, sehingga
dapat mengubah proses pembelajaran yang bersifat berpusat pada guru (teacher
dampak positif pada potensi dan kompetensi siswa. Hingga saat ini dalam
sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang lain,
sedangkan siswa mendengarkan apa yang diucapkan oleh guru serta mencatat hal
yang dianggap penting oleh siswa tersebut dan kurang diberi kebebasan untuk
dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Ahlak yang dalam
penerapannya di dalam kelas akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling
8
ahlak Terpuji Kelas VII Semester I di Madrasah Tsanawiyah Ta’limusshibyan
1. Identifikasi masalah
Strategi atau model pembelajaran merupkan salah satu upaya yang paling efektif
pendekatan sudah barang tentu dibutuhkan oleh setiap institusi pendidikan formal
terpenting dalam upaya mendidik, membimbing, merubah sikap prilaku serta pola
pikir siswa/i, terkait itu metode atau model belajar kelompok dalam pembelajaran
2. Batasan masalah
2021/2022.
9
1. Aplikasi adalah: penerapan dari teori yang diwacanakan, atau mempraktekan
salah satu model atau metode pembelajaran disekolah, dengan tujuan untuk
menekankan pada proses belajar siswa secara efektip dalam upaya mencapai
3. Rumusan Masalah
Belajar Mata Pelajaran Aqidah Ahlak Dengan materi ahlak terpuji Kelas VII
C. Tujuan Penelitian
meningkat kan prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak dengan
2
Sumiati dan Asra.Metodologi Pembelajaran.SV,Wasan Prima,Bandung,cet II,2008,hal 96
3
Ibid.Sumiati dan Asra.Metodologi Pembelajaran.SV,Wasan Prima,Bandung,cet II,2008,hal 142
10
Ta’limusshibyan Al-Manshuriyah Sangkong Desa Bonder Tahun Pelajaran
2021/2022
D. Manfaat penelitian
bermanfaat bagai:
a. Bagi guru
mengajar.
b. Bagi Siswa
berkomunikasi dengan baik dan benar, serta mampu menggunakan ragam bahasa
lisan secara akurat, lancar, dan diterima untuk berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
tinggi.
11
c. Bagi Madrasah
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
Belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang tidak
dikarenakan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam
dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memilih strategi itu ialah harus menguasai teknik penyajian
atau biasa disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah
ikhtiyar yang niscaya bagi semua Lembaga, dan setiap satuan pendidikan. Karena
pendidikan dalam realitasnya dari sisi keluaran atau produk tidak jauh beda
dengan swalayan sehingga yang terjadi kemudian adalah persaingan kualitas atau
Kegiatan belajar mengajar tidak akan terjadi kalau tidak dengan proses interaksi
dan komonikasi dua arah. Merupakan sebagai salah satu upaya untuk
13
meningkatkan kualitas pembelajaran terhadap anak didik dengan bertumpu pada
mampu memberikan ruang bagi anak didik untuk pengembangan dirinya. Upaya-
upaya yang sekaligus sebagai prinsip tersebut antara lain yaitu : adanya pemusatan
itu tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah untuk membimbing anak agar
mereka menjadi seorang Muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan
dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan Agama. Karena itu
dalam pendidikan agama yang perlu ditanamkan terlebih dahulu adalah keimanan
yang teguh, sebab dengan adanya keimanan yang teguh itu maka akan
mengajar secara asal- asalan apalagi dengan kemalasan. siswa pun diupayakan
mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, dan itu adalah hal yang boleh
dikatakan invosibel kalau tidak ada upaya guru untuk mendorongnya, karena pada
dasarnya guru bukan hanya sebatas mengajar terhadap anak didik tetapi guru
14
harus mampu sebagai pembimbing, fasilitator,pendamping, bagaimana agar para
siswanya aktif dan kreatif untuk belajar. Artinya anak didik dikondisikan
dalam bahasa sederhananya para siswa hanya selalu menanti perintah guru.
B. Penelitian Relevan
Masniar mengkaji tentang ‘Pengaruh Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar
akan dilakukan ini ada kesamaan dengan penelitian terdahulu yang relevan yaitu sama-
sama meneliti kaitannya dengan model belajar kelompok dalam bidang pendidikan.
Adapun perbedaannya adalah penelitian yang akan peneliti lakukan lebih menekankan
pada: Model Belajar Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas
Pelajaran 2021/2022
C. Kerangka berfikir
Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak
4
Masniar. Tentang Pengaruh Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal PAJAR
(Pendidikan dan Pengajaran), Volume ........ edisi 2018
15
Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
Menggunakan Model
Belajar Kelompok
TINDAKAN
SIKLUS
D. Hipotesis Tindakan
Apabila model belajar kelompok dapat direalisasikan dengan baik, maka prestasi
belajar siswa dapat ditingkatkan pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs
2021/2022
tetapkan dapat tercapai4. Sebagai suatu sistim dalam proses belajar mengajar tentu
16
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
hidup masyarakat.
dianggap paling tepat dan efektif,sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
model itu. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran
praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
5
Syaiful Bahri Djamarah dkk.Strategi Belajar Mengajar,PT.Reneka Cipta,Jakarta 2002.hal5
6
Suprijono.2010. Cooperatif Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM .Surabaya :Pustaka Pelajar
17
pembelajaran di kelas maupun tutorial.Menurut Arends, model pembelajaran
tujuan pembelajaran.
pengelolaan kelas.
bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar.7
siswa di dalam kelas di pandang sebagai suatu kelompok atau di bagi menjadi
Tehnik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar,yang dimana siswa
7
8
B.Muthalib.Metodologi Pengajaran,Nasco.IKIP Jakarta.1978,Hal:47
18
belajar kelompok ini mempunyai tujuan agar peserta didik mampu bekerjasama
Allah SWT9.Aqidah Akhlak termasuk aspek keagamaan yang sangat urgen dalam
ajaran Islam, dan “aqidah merupakan suatu ikatan yang kokoh yang tidak bisa
dilepaskan begitu saja, karena jika ikatan ini longgar atau lepas sama
keimanan dan ketakuaan umat manusia.Orang yang tidak memiliki ikatan yang
kokoh dengan tuhannya diduga kuat akan menyebabkan dirinya mudah tergoda
ketauhidannya. Demikian juga keterkaitan aspek Aqidah dan aspek Akhlak dalam
ajaran Islam sangat menentukan kebermutuan seseorang. Kedua aspek ini tidak
Iman sebagai keyakinan merupakan konsep yang terpenting untuk diketahui serta
merupakan kewajiban bagi setiap muslim sejak dini hingga tanpa batas usia,
seperti dalam konsep Islam dari buaian hingga kiang lahat. Secara bahasa, iman
pembenaran terhadap suatu hal yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun karena
9
RI.Departemen Agama ..Kurikulu MTS.Jakarta 2004: Hal.21
19
iman terletak dalam hati seseorang. Secara syara’, iman merupakan pembenaran
atas ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu iman kepada Allah, iman kepada
malaikat, iman kepada nabi, iman kepada kitab, iman kepada hari akhir, dan iman
Secara istilah iman merupakan keyakinan yang tertanam di dalam hati, diikrarkan
dengan lisan, serta diwujudkan dengan amal perbuatan. Jadi dapat dipahami
bahwa iman merupakan keselarasan antara hati, lisan, serta perbuatan terhadap
Akhlak yang mulia sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-
وما أمروا اال ليعبدوا هللا مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصالة ويؤتوا الزكاة وذالك دين القيمة
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepadanya dalam menjalankan agama yang lurus (jauh
dari syirik kepada Allah dan jauh dari kesesatan), dan supaya mereka mendirikan
shalat, zakat;yang demikian itulah agama yang lurus”10.
kan keimanan siswa, yang kemudian mampu diaplikasikan dalam pola kehidupan
sehari-hari, dalam bentuk prilaku atau berakhlak mulia,karna begitu besar godaan
dari lingkungan sekitar untuk Permisive ( merasa serba boleh ) melakukan kemak
siatan dan segala macam perbuatan dosa lainnya. Karena itu,siswa harus selalu
10
RI.Departemen Agama.Al-Qur’an dan terjemahnnya.Jakarta 1989.hal.1204
20
Bersentuhan dengan sikap ketelatenan guru dalam memahami, menghayati,
Aqidah Akhlak yang sudah diterima oleh siswa dapat langsung diamalkan dalam
akan terus terjaga dan setabil.Jika hal ini tercapai,mereka tidakakan terlalu sulit
untuk jadi orang muslim atau muslimah yang konsisten memegang prinsip-prinsip
ajaran Islam11.
sebagai berikut:
i. Factor raw input, yakni fattor siswa itu sendiri dimana setiap siswa memiliki
11
RI.Departemen Agama ..Kurikulu MTS.Jakarta 2004: Hal22
21
ii.Factor inviron mental input,yakni factor lingkungan, baik itu lingkungan alami
iii. Factor instrumental input, yakni factor yang didalamnya terdiri dari
itupun terfokus pada factor guru atau tenaga pengajar,karena masalah model
1. Menguasa bidang studi dalam kurikulum sekolah dan bahan pengayaan sebagai
2. Mengelola program belajar mengajar yang bermuatan hal-hal penting yaitu: (a)
intruksional dengan tepat. (c) Melaksanakan proses belajar belajar mengajar. (d)
mengajar tuntas.
bagi siswa.
12
Abu Ahmadi. dan Prasetya,Joko Tri,Strategi Belajar Mengajar,Bandung 2005,Pustaka Setia;hal,103
22
5. Menguasai intraksi belajar-mengajar, seperti model belajar kelompok.
keperluan pengajaran13.
kepada suatu perbuatan atau performance yang bersifat rasional sesuai dengan
ialah:
2. Program atau bahan pengajaran,baik yang bersumber dari buku pegangan atau
buku pengayaan.
3. Sarana dan fasilitas,baik dari alat yang sederhana maupun alat yang lebih modern.
mengajar, makin tepat metode yang di gunakan maka makin efektif pula
13
A.M. Sardiman. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta 2006;Rajawali Pers.hal163-181
23
pencapaian dari tujuan pembelajaran tersebut. Salah satu tujuan dari metode
Seperti yang kita ketahui semakin tepat metode yang kita gunakan maka hasil
yang akan dicapai oleh peserta didik kita akan semakin baik pula, dimana disini
kami sebagai seorang peneliti ingin mencoba menerapkan media dalam proses
pembelajaran, sehingga hasil yang akan dicapai oleh peserta didik akan semakin
siswa dengan penggunan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih
efisien, tetapi juga dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru
saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu
sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih oftimal.
walaupun penuh dengan perjuangan dan berbagai tantangan yang harus di hadapi
untuk mencapainya dan hanya dengan keulatan dan optimisme dirilah yang dapat
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Siklus I
Dalam kegiatan ini diharapkan pelaksanaan penelitian akan berjalan lancar dan
14
H.Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima ,Bandung 2007 hal:5
25
(1) Mengidentifikasi masalah, (2) Menganalisis dan merumuskan masalah, (3)
lakukan.
lakukan oleh guru kelas, (3) mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
15
H.Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima,Bandung 2007 hal:126.
26
kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi kekurangan dan
Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting)
siklus pertama.
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflekting)
Membiasakan perilaku dengan model belajar kelompok pada siswa kelas VII
16
Arikunto dkk Metode Penelitian Tindakan Kelas,Bumi Aksara Jakarta 2009 hal:133.
27
Siklus III
1. Tahap Perencanaan
revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak
dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa
diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
3. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun
yang masih kurang, baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model
belajar kelompok. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai
berikut:
dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi
b. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses
belajar berlangsung.
28
d. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.
C.Subjek penelitian
a. C.Subyek penelitian
Sasaran yang dituju dalam peniltian ini adalah siswa/i kelas VII semester
D.Waktu Penelitian
Waktu penelitian di laksanakan mulai bulan ..... sampai dengan bulan ......
dapat digunakan,Namun yang tampaknya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh
E. Sumber Data
Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah subyek atau orang yang
akan memberikan data dan informasi tentang apa yang akan diteliti. Adapun
sumber data dalam mengumpulkan informasi, dalam penelitian ini dapat diperoleh
dari Kepala madarasah, Wakil Kepala madarasah, wali kelas, siswa siswi dan para
pihak lainnya.
17
H.Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima,Bandung 2007 hal:68.
29
F. Teknik dan alat pengumpulan data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperoleh melalui
Observasi,Interviu,dan berbagai catatan-catatan yang diperlukan pada penelitian
ini yang berlokasi di MTs Ta’limusshibyan Al-Manshuriyah Sangkong Desa
Bonder, yang kemudian data-data ini akan diolah dan dianalisa,kemudian
disimpulkan untuk menjawab permasalahan :
1. Observasi
Obsevasi adalah peneliti lansung sebagai guru dalam pelaksanaan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Ahlak Dengan materi ahlak terpuji Kelas
G. Analisa Data
Analisa adalah kegiatan yang dilakukan untuk menelaah suatu objek,yang
sintesis18.
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon
18
Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima ,Bandung 2007 hal:134
30
pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Dari rumusan di atas dapat dijelaskan bahwa, ada siswa yang sudah tuntas
secara individu, karena mereka memperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 6,60, dan ketuntasan belajar mencapai 8,60 atau ada 14 siswa dari 21
siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
31
memperoleh nilai 6,60 lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai
skor 65% atau nilai 65, dan secara kelasikal disebut tuntas belajar bila di kelas
tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari 65%. Untuk
X =
X
N
Σ N = Jumlah siswa
P=
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
H. Indikator Kinerja
Adapaun indikator kinerja yang merupakan bagian dari tujuan penelitian
di madarasah.
32
2. Guru dan tenaga kependidikan lainnya dapat mengatasi masalah pembelajaran dan
I. Prosedur Penelitian
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah yang dilaksanakan di
utama dalam penelitian tindakan adalah adanya masalah yang akan di teliti untuk
dilakukan oleh guru sehari-hari di dalam kelas21. Penelitian tidakan adalah satu
proses pengembangan invovatif. yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan
19
H.Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima,Bandung 2007 hal:13-14.
20
Ibid.Mohanat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima,Bandung 2007 hal:5
21
Ibid.Mohamat Asrori. penelitian tindakan kelas CV Wacana Prima,Bandung 2007 hal:7
33
a. Inteligance,yaitu factor kecerdasan yang merupakan factor esensial yang
dimiliki oleh setiap manusia yang berakal. rasa ingin tahu yang sepesifik dan
J. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
4. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tes
formatif ini diberikan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal yang diberikan
22
Nurul Zuriah.Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.jakarta 2009.hal 2
34
JADWAL OBSERVASI
Tabel 1
NO HARI/TGL KETERANGAN
- Keakraban
- Wawancara siswa
2. Wawancara
mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini, sebab banyak informasi
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru dan siswa kelas VII MTs
35
Ta’limusshibyan Al-Manshuriyah Sangkong Desa Bonder Tahun Pelajaran
2021/2022.
3. Dokumentasi
Pelajaran Aqidah Ahlak Dengan materi membiasakan ahlak terpuji Kelas VII
Desa Bonder Tahun Pelajaran 2021/2022 Tes tersebut disusun dalam bentuk
pilihan ganda yang akan disusun oleh peneliti bersama guru dengan mengacu pada
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon
siswa setelah proses belajar mengajar, peneliti menggunakan dua variable yaitu:
36
kemudian tekhnik yang digunakan dalam menganalisis data ini, dilakukan
dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir
pembelajaran.
K. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil (I) tahun pelajaran Tahun
....... 2022 pada Semester Ganjil (I), Tahun pelajaran 2021/2022 dan rencana
sebagai berikut:
Tabel 2
1 .............,.......202 Siklus 1:
Tahap Perencanaan (Planning)
2 .............,.......202 Tahap Melakukan Tindakan
(Action)
3 .............,.......202 Tahap Mengamati
( Observation )
4 .............,.......202 Tahap Refleksi (Reflection
37
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Paparan data dan temuan
Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah berdiri pada Tahun
wilayah selatan Lombok tengah, sejak awal kiprahnya menjadi pusat penyebaran
da’wah Islam, di Lombok Tengah bagian selatan. Salah satu capaian madasah ini
adalah tenaga pendidik yang dimiliki rata- rata dengan kualifikasi pendidikan
didirikan dipimpin oleh al-Mukrarrom Ustadz Haji Lalu Adrifai, yang dilanjutkan
oleh al-Ustadz, Drs Abdul Hakim, MH, dan untuk masa sekarang ini Kepala
38
Sebelah barat : Pemukiman warga Dusun Sangkong
Sebelah utara : Jalan lintas desa Bonder dengan Desa Tanak Rarang, dan
kompetensi guru itu sendiri. Dengan demikian eksistensi dan kemampuan guru
menjadi penentu maju dan stagnannya suatu lembaga. Begitu juga dengan guru
Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, yang mana kompetensi yang
nasional pada umumnya. Lebih detilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3
39
Keadaan guru Madrasah Tsanawiyah Ta’limusshibyan Al-Manshuriyah
Terahir
6 A. L. Adrifai S1 L Mulok
40
18 Siti Maryam, S.PdI S1 P Akidah Ahlak
24 Junaidi, SH S1 L PKWN
41
(Sumber : Dokumentasi Data Statistik keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah
Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Dikutip Tanggal, 22, Okt, 2021)
Lombok Tengah
berdomisili di 2 kecamatan yakni Praya Barat dan Praya Barat Daya ber
42
Tabel 4
(Kelas)
Pria Wanita
1 2 3 4 5
1 VII 44 50 94
VIII 55 45 100
IX 58 50 108
Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Dikutip Tanggal, 22, Okt, 2021)
43
d. Keadaan Sarana prasarana Madrasah Tsanawiyah Ta’limusshibyan Al-
Lombok Tengah.
Sarana dan prasarana adalah hal yang niscya pada setiap Lembaga pendidikan
pendukung lembaga Madarasah yang ada, karena memang salah satu komponen
dan kenyamanan kegitatan pembelajaran yang efektiv dan efesien. Artinya bahwa
semua sarana yang tersedia dihajatkan pemamfaatannya tepat guna sesuai dengan
Lombok Tengah, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai
berikut :
44
Tabel 5
6 WC 3 Baik
9 LCD 2 Baik
Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Dikutip Tanggal, 22, Okt, 2021)
45
e. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Ta’limusshibyan Al-
Lombok Tengah
yang tidak ternafikan lagi peran dan fungsinya. Yang mana dengan struktur
Adapun tugas- tugas masing komponen yang ada dalam struktur organisasi
sebagai berikut :
46
- -
Komite Kepala Madrasah
Madrasah
Saefullah, S.IP Tata Usaha
Ust. Abdul
Wahab Sri Ariyati, SE
Siswa/i
Garis Koordinasi
47
2. Penerapan Model Belajar Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi
Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Belajar,
merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia,
Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan prilaku
terjadi selama peroses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungan yang antara
lain terdiri atas, murid, guru, petugas perpustakan, kepala sekolah, bahan atau
materi pelajaran (buku, majalah, rekaman vidio atau audio dan yang sejenisnya).
Hal yang perlu diperhatikan adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa,
maka siswa harus secara aktif melakukan intraksi dengan berbagai sumber belajar.
Perubahaan prilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika hanya ada
interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar dan inilah yang seharusnya
dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Perkembangan Ilmu
23
Hamalik.2008 . Proses Belajar Mengajar . Jakarta : Sinar Grafika
48
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
mengunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup
zaman. Guru sekurang kurangnya dapat menggunakna alat yang murah dan efisien
yang maskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
memotivasi siswa agar mereka dapat berintraksi dengan berbagai sumber belajar
yang ada. Wujud intraksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-
merupakan salah satu wujud intraksi tersebut. Namun belajar hanya dengan
mendengarkanya saja, patut kita ragukan efektifitasnya karena faktanya dapat kita
lihat pada saat proses belajar berlangsung. Belajar hanya akan efktif jika
melalui pendekatan atau model pembelajaran yang relepan dengan bidang studi
disimpulkan bahwa dimana belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
Desa Bonder tidak lain merupakan bagian dari ikhtiar dalam melaksanakan
49
amanah sebagai pendidik, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Di satu sisi model belajar kelompok adalah salah satu faktor
yang memicu berhasil dan tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan, karena
model belajar kelompok pada kegiatan pembelajaran bidang studi akidah ahlak.
Menurut Siti Maryam, S.PdI (Guru bidang studi Akidah Ahlak MTs.
peserta didik itu sendiri, yang memiliki perbedaan, terutama dari segi kemampuan
menerima dan memahami materi pembelajaran baik yang berupa fakta, konsep,
didik dari awal sampai akhir. Jadi model pembelajaran adalah cara, pola, maupun
contoh yang memiliki tujuan menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus
diketahui, dimengerti, serta dipahami yaitu melalui cara membuat contoh atau
pola dengan bahan-bahan yang dipilih oleh seorang pendidik sesuai dengan materi
50
yang diberikan serta kondisi di dalam kelas24. Model pembelajaran merupakan
yang aktif, menyenangkan, serta inovatif. Model pembelajaran yang menarik serta
variatif akan berimplikasi pada motivasi serta minat peserta didik. Model
kelompok
belajar, jenis kelamin, jenis tugas pembelajaran, dan domisili peserta didik
kewanitaan. Dan dilihat dari prosesnya ada dua type kelompok belajar ada
24
Dedi Wahyudi, Lilis Marwiyanti Intitut Agama Islam Negeri Metro, Indonesia email:
podoluhur91@gmail.com, lilismarwiyanti97@gmail.com
25
Munzier.S. MA. & Heri Noer Aly, MA Metodologi pengajaran Agama Islam. Amissco JKT 2003
51
a). Long time learning group (Kelompok belajar jangka panjang): artinya kegiatan
belajar kelompok jangka waktunya bersifat insidental (seketika dalam artian disaat
b). Sort time learning group ( Kelompok belajar jangka panjang): artinya kegiatan
belajar dalam kelompok tidak bersifat insidental, tetapi berlansung untuk tengang
waktu tertentu sesuai dengan materi pembelajaran atau tugas yang akan
diselesaikan.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik dengan penerapan model belajar
kelompok ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru, yaitu:
1). Perlu adanya motivasi yang kuat untuk belajar, pada setiap anggota.
2). Suatu masalah dapat merupakan hal bersama yang dicarikan why out (Jalan
keluarnya) atau dapat juga persoalannya di bagi- bagi untuk dikerjakan secara
pastinya dihadapkan pada persoalan, dus sine dus solane (Kondisi seharusnya
26
Ibid,hal. 180.
52
tidak sesuai kenyataan), maka begitu juga halnya dalam penerapan model belajar
Adapun kendala atau hambatan yang dihadapi dalam penerapan model belajar
siswa/i tersebut menjadi kendala yang dihadapi oleh guru pelajaran akidah ahlak
dari sikap siswa/i yang acuh, bahkan untuk mempersiapkan alat dan bahan belajar
mereka, seperti buku paket, buku tulis, menghapus white board ketika proses
pembelajaran bidang studi akidah ahlak di kelas (Ust. Abdul Wahab, BA.
Masih kurangnya sumber belajar menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh
madrasah. Salah satu indikator minimnya sumber belajar terlihat dari sedikitnya
koleksi buku pelajaran pegangan bagi siswa/i, dan buku LKS, serta buku bacaan
53
pendukung pelajaran akidah ahlak, artinya yang tersedia tidak sebanding dengan
jumlah siswa/i. Dan kendala tersebut tentu akan berdampak pada capaian
pemahaman siswa/i pada materi pelajaran akidah ahlak, sebab siswa/i tidak
memiliki buku paket untuk belajar secara maksimal baik di madrasah maupun di
rumah. Lebih jauh dijelaskan bahwa kurangnya sumber belajar menjadi hambatan
pelik dalam kegiatan pembelajaran, karena sumber belajar adalah hal yang utama
bagi siswa/i dalam upaya peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.
c.2. Problem solving atau solusi yang diupayakan dalam mengatasi kendala-
kendala penerapan model belajar kelompok peljaran akidah ahlak Kelas VII
Pelajaran 2021/2022.
peneliti dengan guru bidang studi akidah ahlak di MTs, Ta’limusshibyan al-
penerapan model pembelajaran yang dihadapi. Ikhtiar yang dilakukan tidak hanya
sehingga guru yang kapasitasnya sebagai pendidik tidak hanya sebatas transper of
menerapkan berbagai metode, model sehingga hasil yang dicapai tidak hanya
54
serta skill thingking (keterampilan berpikir) generasi abad 21 era tehnology 4.0
Adapun solusi atau upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala penerapan
suatu ikhtiar dalam mengatasi kendala yang dihadapi oleh Guru dalam kegiatan
baca tulis al-Qur an setiap pagi sebelum jam masuk kelas, dengan pola tutor
kondusif, seperti memeriksa kelengkapan bahan dan alat belajar siswa/i baik alat
tulis buku pelajaran, yang mana dengan hal itu kesiapan mental siswa/i
dan kondusif .
55
Upaya peningkatan sumber belajar merupakan keniscayaan untuk mengatasi
belajar kelomok terhadap peserta didik, Pembelajaran bidang studi akidah ahlak
belajar adalah kebutuhan utama bagi siswa/i supaya rajin belajar, serta intensitas
dengan pengadaan buku- buku paket pelajaran, LKS, buku bacaan rumpun
pelajaran agama Islam, majalah, serta buku bacaan refrensi lainnya. (Ust. Abdul
dorongan belajar dapat dikatakan pijakan pertama peserta didik untuk belajar,
yang mana motivasi itu ada dua factor, yaitu: faktor dari dalam diri siswa/i, dan
faktor luar (lingkungan pendidikan, keluarga dan lainnya). Dan yang ingin peneliti
kemukakan disini adalah faktor guru yang termasuk bagian dari lingkungan
a). Dorong siswa untuk berpikir tentang materi pelajaran dengan cara yang akan
b). . Bantu siswa mengindentifikasi hal-hal yang paling penting bagi mereka
untuk dipelajari. Contoh berikan pertanyaan kepada siswa yang harus mereka
coba jawab sementara mereka membaca buku teks. Masukkan pertanyaan yang
56
meminta mereka menerapkan apa yang mereka baca dalam kehidupan mereka
sendiri.
c). Berikan pengalaman yang akan membantu siswa memahami tema atau topik
membahas tema- tema yang diyakini tidak boleh tidak untuk dipahami.
d). Kaitkan ide-ide baru dengan hal-hal yang telah diketahui dan diyakini siswa
November, 2021)
pola studen centered (berpusat pada siswa/i), dapat menjadikan peserta didik lebih
menuangkan ide dan pikiran dalam pembelajaran bidang studi akidah ahlak di
kelas atau di Madrasah, artinya akan berbeda kalau pembelajaran masih dengan
cara klasik atau pola lama, pembelajaran terpusat pada guru. (Observasi, tanggal,
, November, 2021)
Jadi dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan dalam mengatasi beberapa
kendala yang ditemui adalah dengan cara memacu kemampuan literasi baca tulis
Upaya ini sangat membantu guru sebagai subyek pendidikan, dan bermanfaat bagi
kesiapan belajar peserta didik, motivasi belajar siswa/i yang tinggi, di dukung
57
dengan sumber belajar yang memadai sangat memungkinkan berbagai kendala
Sangkong Desa Bonder, bisa diatasi dengan baik sebagaimana yang diharapkan.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (68,18%),
siswa tertarik dan berminat dengan penerapan model belajar kelompok, sehingga
pada kesiapan siswa/i untuk belajar, dan masih minimnya sumber belajar
seperti buku pelajaran pegangan siswa/i, LKS dan buku bacaan lainnya,
59
yang pada gilirannya berpengaruh pada kedisiplinan siswa/i untuk
4. Solusi atau upaya yang dilakukan guna mengatasi kendala- kendala penerapan
model belajar kelompok dalam pembelajaran bidang studi akidah ahlak Kelas
yakni dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi baca tulis al-Qur
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dan dari uraian sebelumnya, agar
proses belajar mengajar Aqidah Akhlak lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik
yang benar-benar bisa diterapkan dengan model belajar kelompok dalam proses
sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf
60
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto dkk Metode Penelitian Tindakan Kelas,Bumi Aksara Jakarta 2009
Bandung 2005
Pers.
Akidah Akhlak
Munzier.S. MA. & Heri Noer Aly, MA Metodologi pengajaran Agama Islam. Amissco JKT
2003
II,2008
62
Sumiati dan Asra.Metodologi Pembelajaran.SV,Wasan Prima,Bandung,cet
II,2008
2002
2008.
63