Anda di halaman 1dari 9

LOKAKARYA PTK

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENELITIAN TINDAKAN KELAS


B. Kegiatan Belajar : TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Langkah-langkah menulis karya ilmiah – Menulis
karya ilmiah sudah menjadi salah satu kewajiban seorang
pengajar. Selain sebagai salah satu syarat untuk naik
jabatan, menulis karya ilmiah juga menjadi tanggung jawab
para akademisi untuk perkembangan pengetahuan.

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis


artikel non ilmiah pada umumnya. Menulis karya ilmiah
berarti kita membuat suatu penelitian yang ilmiah dan bisa
dipertanggungjawabkan. Untuk itu tidak bisa sembarangan
dalam menulis karya ilmiah ini.

Tapi yang harus ditekankan, bukan berarti sebuah


karya tulis ilmiah non penelitian itu kualitas keilmuannya
diragukan, lho. Perlu diketahui bahwa suatu karya ilmiah
berkualitas atau tidak bukan berdasarkan penelitian atau
non penelitian.
Peta Konsep (Beberapa
1 istilah dan definisi) di modul Namun dari seberapa tajam analisisnya dan
bidang studi seberapa kuat justifikasi kesimpulannya (klaim keilmuannya)
berdasarkan dari data teoritis maupun empiris terpercaya
yang dipaparkan oleh penulis.

A. Pengertian karya Ilmiah Menurut Para Ahli

Menurut Eko Susilo, karya ilmiah atau karya ilmiah adalah


karya tulis yang dari penyusunannya didasarkan pada
penelitian, pengamatan, dan pemantauan terhadap cabang
ilmu atau bidang tertentu.

Dari segi penyusunan, karya ilmiah disusun berdasarkan


metode yang tersistematis, dari segi penggunaan bahasa
pun menggunakan bahasa yang sopan dan baku. Dari segi
isi, juga bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan
keilmiahannya.

Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah adalah karya tulis


yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang didasarkan pada
latar belakang penguasaan ilmunya.

Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu


pengetahuan dan teknologi berdasarkan penelitian ataupun
kajian literatur, termasuk juga pengalaman yang sudah
pernah dirasakan oleh peneliti.

Sedikit berbeda dengan pendapat Brotowidjoyo, yang


mengartikan bahwa karya ilmiah adalah monografi yang
ditulis dengan cara menyajikan fakta. Dari segi penulisan
juga disusun berdasarkan metodologi.

Macam-macam karya Ilmiah

Jika sudah memahami sekilas tentang pengertian karya


ilmiah dari para tokoh, ternyata karya ilmiah memiliki
beberapa macam. Barangkali ada yang masih bingung,
sebenarnya bentuk dari karya ilmiah itu apa saja sih?
Berikut ada tiga macam karya ilmiah.

1. Makalah
Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah
tidak asing lagi bukan? Jadi makalah salah satu
karya ilmiah. Secara isi, mengulas topic atau
permasalahan yang disertai dengan pembahasan
lengkapnya. Proses pembuatan makalah pun dibuat
berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan
yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain,
makalah bentuk dari karya tulis ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Skripsi
Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi.
Pastinya Anda sudah tahu jenis ini. dari segi
pengambilan data dan penulisan pun juga
berdasarkan pada hasil penelitian ataupun kajian
yang dilakukan penulis. seperti yang Anda tahu,
penulisan skripsi dibuat oleh mahasiswa Strata 1,
dimana penulisan skripsi bentuk dari syarat
kelulusan.
3. Kertas kerja
Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, karena dari
segi penyajian isi berisi data-data yang dapat
dipertanggungjawabkan. Bedanya, kertas kerja ditulis
lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan
penulisan makalah. Jadi sumber referensi kertas
kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil
dari materi seminar dan semacamnya.
4. Tesis
Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi,
tesis juga termasuk karya ilmiah yang diperuntukan
untuk mahasiswa yang mengambil pascasarjana
(S2). Dari segi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan
kajian, penelitian dan hipotesis yang diangkat oleh
penulis. tesis ini hanya ditulis oleh mahasiswa pasca
sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar
magister.
B. Manfaat Karya Ilmiah

Melihat manfaat karya ilmiah, sebenarnya memiliki peranan


yang cukup besar. Jadi karya ilmiah tidak sekedar sebagai
tugas dari pihak kampus atau instansi saja. tetapi memiliki
fungsi untuk pendidikan juga. Setidaknya ada tiga manfaat
diantaranya berperan untuk penelitian, kedua berperan
untuk pendidikan dan memiliki fungsi fungsional.

Manfaat karya ilmiah di dunia pendidikan berperan untuk


memberikan pengalaman bagi penulisnya. Dimana dari
penulisan karya ilmiah, penulis saat membaca sumber
referensi untuk mendukung karya ilmiah, mereka
mendapatkan banyak perspektif dan banyak ilmu yang akan
mendukung secara akademik penulis.

Sedangkan dari segi fungsi penelitian, tentu saja akan


menawarkan variasi dan ragam model hasil penelitian.
Semakin banyak koleksi penelitian, menunjukan bahwa
Negara tersebut semakin baik masyarakatnya. Karena dari
hasil penelitian akan memperkaya ilmu pengatahuan
sekaligus sebagai media transformasi kepada regenerasi
kita.

Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah


sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dari berbagai perspektif. Sekaligus sebagai pendukung
bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan
disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.

C. Fungsi karya Ilmiah

Buat Anda yang bertanya-tanya, sebenarnya fungsi karya


ilmiah memiliki fungsi seberapa besar sih? Tentu saja ada
banyak sekali fungsi yang bisa dirasakan.

Diantaranya untuk penyelesaian atau solusi terhadap


permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
Misalnya di ranah pertanian, banyak yang kesulitan dan
tidak bisa gimana caranya budidaya sukulen.

Nah, kemudian dilakukan penelitian di bidang tersebut, dan


ditemukan solusi atau formula mudah membudidaya
sukulen. Sehingga banyak penghobi sukulen bisa merawat
tanaman jenis sukulen lewat penelitian yang dikemas dalam
penelitian.

Adapun fungsi lain, yaitu berfungsi untuk prediksi. Seperti


yang Anda tahu, sebuah penelitian selain menjadi solusi,
juga sebenarnya melakukan prediksi terhadap sesuatu hal
yang belum diketahui jawabannya. Sehingga ada tindakan
preventif atau antisipasi untuk melakukan pencegahan.

karya ilmiah ternyata juga dapat dijadikan sebagai kontrol


terhadap pernyataan atau masalah yang belum diketahui
kebenarannya. Dengan kata lain, karya ilmiah sebagai
upaya untuk mendapatkan kepastian jawaban terkait dengan
pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi.

Secara singkat, karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa


memiliki beberapa peranan, yaitu sebagai kontrol, sebagai
solusi, dan sebagai ramalan.

D. Struktur Karya Ilmiah

Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang baik, beberapa


struktur ini harus Anda perhatikan terlebih dahulu.

1. Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer.


Bentuknya adalah pilihan.

Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk


karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer).

Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media


massa, seperti koran atau majalah.

Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang


akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai
oleh orang kebanyakan karena gayanya yang menarik dan
bahasanya mudah dipahami.

Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa


senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2. Bentuk Semiformal

Karya ilmiah bentuk ini biasanya sudah tersusun dari


beberapa bab, diantaranya adalah halaman judul, kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah sejenis
ini umumnya digunakan di berbagai laporan biasa dan
makalah.

3. Bentuk Formal

Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan


ini tentu lebih lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk
formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan
akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau
disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi
hal-hal sebagai berikut.

1. Judul
2. Tim pembimbing
3. Kata pengantar
4. Abstrak
5. Daftar isi
6. Bab pendahuluan
7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
8. Bab Metode penelitian
9. Bab Pembahasan hasil penelitian
10. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
11. Daftar pustaka
12. Lampiran-lampiran
13. Riwayat hidup

E. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah

Meskipun terdiri dari tiga bentuk yang berbeda, secara garis


besar dalam menyusun karya ilmiah langkah-langkahnya
tetap sama. Yang membedakan hanyalah struktur susunan
tulisannya. Maka untuk menulis karya ilmiah yang baik,
langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai
berikut.

1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah


Anda harus menentukan tema penelitian. Penentuan topik
ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Sebab topik
adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan kepada pembaca.

Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik


adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan
digarap dalam karya tulis atau penelitian.

Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral


atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis.

Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi


menjadi sebuah tema. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:

 Isu-isu yang masih hangat


 Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
 Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang
dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan,
agama, dan lain-lain
 Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot

2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya


menggunakan outline atau kerangka penelitian. Outline
karya tulis ini berperan sebagai pemandu saat Anda
melakukan proses penulisan karya ilmiah supaya tulisan
tidak melebar jauh dari topik yang sudah ditentukan.

Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk


menunjukkan garis besar cakupan dan haluan tulisan yang
berupa topik utama (judul dan bab) serta poin-poin
pentingnya yang disusun dalam Sub BAB hingga anak Sub
BAB. Langkah ini penting dilakukan supaya karya tulis ilmiah
Anda memiliki haluan/pedoman yang jelas.

Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus tiba-


tiba ada ide baru penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut
terjadi, Anda tidak dilarang untuk menambahkan pada poin-
poin outline yang sudah disusun.

Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses


penulisan alur dan mengembangkan tulisan hingga
terperinci, maka jika ada ide yang muncul, Anda bisa
langsung tahu dimana letak penambahan maupun
pengurangan muatan isi tulisan Anda.

Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang


sedang Anda buat ini ditulis dengan perencanaan yang
matang.

3. Mengumpulkan Bahan

Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis


dapat mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan
dari berbagai media cetak maupun elektronika.

Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan


dengan topik dan tema yang akan ditulis.

Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara


membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta
menilai kualitas isi bahan.

Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal,


disertasi, manuskrip, atau karya terpercaya dan berkualitas
lainnya.

Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya


terpaku pada satu sumber rujukan saja. Anda harus
membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dengan
metode berbeda agar sumber rujukan tulisan Anda semakin
beragam.

4. Survei Lapangan

Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang


diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti
dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik
acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.

5. Membangun Bibliografi

Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk


suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan,
yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki.
Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui
adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka
yang pernah diterbitkan.

6. Menyusun Hipotesis

Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi


penyebab dari objek penelitian Anda. Hipotesis ini
merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati
obyek penelitian.

7. Menyusun Rancangan Penelitian

Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.


Menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari
langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan
kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan

Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian


dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan.
Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek
penelitian

9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data

Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan


metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda
melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang
dilakukan tersebut.

10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data

Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil


pengamatan yang sudah dilakukan.

Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang


terjadi pada saat pengamatan.

Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan


memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan
pengumpulan data.

11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai


segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan,
penganalisaan dan penginterpretasian data.

Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua


yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan,
penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek
penelitian.

Daftar materi bidang studi 1. .......................


2 yang sulit dipahami pada 2. .......................
modul 3. Dst.

Daftar materi yang sering 1. .......................


3 mengalami miskonsepsi 2. .......................
dalam pembelajaran 3. Dst.

Anda mungkin juga menyukai