Unit Pembelajaran 03
PENERAPAN BARISAN
DAN DERET
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Darno Raharjo
Juanda Kasim
Wiwit Susanti
Sigit Tri Guntoro
Untung Trisna Suwaji
Reviewer
Abdur Rahman As’ari
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhmmad Zain
DAFTAR ISI................................................................................................................................. v
01 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Pengantar .......................................................................................................................... 9
B. Aplikasi dalam Kehidupan ............................................................................................. 9
C. Integrasi Keislaman........................................................................................................ 11
D. Bahan Bacaan ................................................................................................................ 12
a. Aplikasi Barisan dan Deret Aritmetika .................................................................. 12
06 PENUTUP .......................................................................................................................... 49
B. Tujuan
Tujuan modul ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru
melalui kegiatan PKB.
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
3. Menfasilitasi sumber belajar guru dan peserta didik dalam mengembangkan
kurikulum, mempersiapkan dan melaksanaan pembelajaran yang mendidik.
D. Sasaran
Adapun sasaran modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG/MGMP/MGBK
5. Guru
6. Peserta didik.
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam dua topik, dengan total
alokasi waktu yang digunakan diperkirakan 14 Jam Pembelajaran:
1. In Service Learning 1 : 4 JP
2. On Service Learning : 6 JP
3. In Service Learning 2 : 4 JP
1. Kompetensi Dasar
a. Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan
Geometri
b. Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan,
bunga majemuk, dan anuitas)
D. Bahan Bacaan
a. Aplikasi Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan deret aritmetika banyak kita temui di sekitar kita. Misal, seorang anak
yang gemar menabung secara rutin setiap bulannya. Pada bulan pertama anak
tersebut menabung sebesar Rp100.000,00. Pada bulan kedua anak tersebut
menabung sebesar Rp150.000,00. Demikian seterusnya sehingga jumlah uang
yang ditabung setiap bulan selalu berselisih Rp50.000,00 dengan bulan
sebelumnya.
Banyaknya jumlah uang setelah lima bulan dapat kita peroleh dengan
menjumlahkan lima suku pertama, yaitu:
Untuk menentukan rumus jumlah setiap deret aritmetika, perhatikan deret berikut:
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + ⋯ + 𝑈𝑛
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + (𝑎 + 3𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
Dengan menuliskan ke bentuk yang lain:
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑆𝑛 = (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + ⋯ + (𝑎 + 𝑏) + 𝑎
---------------------------------------------------------------------------------------------------- +
2𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + ⋯ + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑛 kali
Contoh 1
Sebuah lantai didesain dalam bentuk trapesium dengan lebar 4 m di bagian
dasarnya dan 2 m di bagian atasnya (perhatikan gambar).
Karena setiap baris ubin mengandung satu ubin lebih sedikit daripada baris ubin
sebelumnya, maka:
Banyak ubin di baris ke-2 = 19 ubin
Banyak ubin di baris ke-3 = 18 ubin,
dan seterusnya dengan banyak baris adalah 11 baris.
Banyaknya ubin tiap baris membentuk deret aritmetika:
20 + 19 + 18 + ⋯ + 10 dengan 𝑎 = 20, 𝑏 = 1, dan 𝑈𝑛 = 10.
Banyaknya ubin yang diperlukan:
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
11
𝑆11 = (20 + 10) = 165
2
Jadi, banyaknya ubin yang diperlukan adalah 165 ubin.
Contoh 2
[MAT DAS UM UGM 2016 Kode 571]
Bila pembayaran pinjaman sebesar Rp8.800.000,00 diangsur berturut-turut tiap
bulan sebesar Rp250.000,00; Rp270.000,00; Rp290.000,00; Rp310.000,00; dan
seterusnya, maka pinjaman akan lunas pada pembayaran bulan ke ….
A. 17
B. 18
C. 19
D. 20
E. 21
Perhatikan bahwa setiap hari, banyak orang yang menerima dan membaca surel
tersebut adalah dua kali banyak orang yang menerima dan membaca surel
tersebut pada hari sebelumnya. Pada Minggu, banyak orang, termasuk Anda yang
Total tinggi lintasan anak tersebut dapat dinyatakan dalam notasi penjumlahan
sebagai berikut:
4 4 4 4 4 4
3 + (3) + . (3) + . . (3) + ⋯.
5 5 5 5 5 5
Bentuk di atas merupakan deret geometri tak hingga yang apabila diteruskan akan
mendekati nol. Untuk menentukan jumlah pada deret geometri tak hingga
tersebut, dapat menggunakan rumus:
4 𝑛
3(1−( ) )
5
𝑆𝑛 = 4
1−
5
3(1 − 0) 3 3
𝑆∞ = = = = 15
4 4 1
1− 1−
5 5 5
Jadi, total tinggi lintasannya adalah 15 m.
Contoh 3.
Sebuah bola karet dijatuhkan dari ketinggian 10 meter. Setiap kali memantul,
tinggi pantulan bola tersebut adalah setengah dari ketinggian semula seperti
pada gambar berikut.
10
5 5
2,5 2,5
1,25 1,25
Alternatif Penyelesaian:
Perhatikan bahwa lintasan bola karet adalah turun (saat jatuh) dan naik (saat
memantul). Jumlah jarak untuk masing-masing lintasan turun dan naik
membentuk deret geometri tak hingga.
Jumlah jarak untuk lintasan turun adalah
10 + 5 + 2,5 + 1,25 + ...
Jumlah jarak untuk lintasan naik adalah
5 + 2,5 + 1,25 + ...
sehingga
S = 10 + 2 (5 + 2,5 + 1,25) = 10 + 2.S3 = 10 + 2(8,75) = 27,5
Dengan demikian panjang lintasan bola karet tersebut sampai pantulan ke-4
adalah 27,5 meter.
b. total panjang lintasan yang ditempuh bola karet sampai berhenti adalah
dengan menjumlahkan panjang lintasan turun dan panjang lintasan naik,
S = 10
+ 5+ 5 +1,
2, +
25 ... + 5+ 5+
2, ,25+
1 ...
turun naik
sehingga
S = 10 + 2 (5 + 2,5 + 1,25 + ...)
5 + 2,5 + 1,25 + … merupakan deret geometri dengan:
2,5 1
𝑎 = 5 dan 𝑟 = =2
5
5(1 − 0) 5 5
𝑆∞ = = = = 10
1 1 1
1−2 1−2 2
Pada deret geometri dengan banyaknya suku tak tentu disebut deret geometri tak
hingga:
𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ = 𝑎 + 𝑎. 𝑟 + 𝑎. 𝑟 2 + 𝑎. 𝑟 3 + ⋯
karena 𝑛 → ∞, kita dapat menggunakan konsep limit:
𝑆∞ = lim 𝑆𝑛
𝑛→∞
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆∞ = lim
𝑛→∞ 1−𝑟
𝑎 𝑎𝑟 𝑛
𝑆∞ = lim ( − )
𝑛→∞ 1 − 𝑟 1−𝑟
𝑎 𝑎𝑟 𝑛
𝑆∞ = lim − lim
𝑛→∞ 1 − 𝑟 𝑛→∞ 1 − 𝑟
𝑎 𝑎
𝑆∞ = − ( lim 𝑟 𝑛 )
1 − 𝑟 1 − 𝑟 𝑛→∞
𝑎
𝑆∞ = (1 − lim 𝑟 𝑛 )
1−𝑟 𝑛→∞
Terlihat bahwa nilai 𝑆∞ bergantung denga nada atau tidaknya nilai lim 𝑟 𝑛 . Ada
𝑛→∞
mengakibatkan
lim 𝑟 𝑛 = 0
𝑛→∞
sehingga:
𝑎
𝑆∞ = (1 − lim 𝑟 𝑛 )
1−𝑟 𝑛→∞
𝑎
𝑆∞ = (1 − 0)
1−𝑟
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
mengakibatkan
lim 𝑟 𝑛 = ±∞
𝑛→∞
sehingga:
𝑎
𝑆∞ = (1 − lim 𝑟 𝑛 )
1−𝑟 𝑛→∞
𝑎
𝑆∞ = (1 − ±∞) = ±∞
1−𝑟
Deret geometri tak hingga di atas dikatakan tidak mempunyai limit jumlah
atau divergen.
Contoh 4.
[SIMAK UI 2019]
Diberikan deret geometri 1 − (𝑎 + 3) + (𝑎 + 3)2 − (𝑎 + 3)3 + ⋯ = 2𝑎 + 9 dengan
−4 < 𝑎 < −2. Jika 𝑎, −7, 𝑏 membentuk barisan geometri baru, nilai 2𝑎 + 𝑏 = ⋯.
A. 7
B. 0
C. −7
D. −14
E. −21
1 − (𝑎 + 3) + (𝑎 + 3)2 − (𝑎 + 3)3 + ⋯ merupakan deret geometri tak hingga
dengan 𝑎 = 1, 𝑟 = −(𝑎 + 3) dan 𝑆∞ = 2𝑎 + 9.
dari:
𝑎
𝑆∞ = 1−𝑟
1
2𝑎 + 9 = 1−(−(𝑎+3))
(2𝑎 + 9)(𝑎 + 4) = 1
2𝑎2 + 17𝑎 + 35 = 0
(2𝑎 + 7)(𝑎 + 5) = 0
7
𝑎 = − 2 atau 𝑎 = −5
7
karena −4 < 𝑎 < −2, maka yang memenuhi adalah 𝑎 = − 2 .
deret baru:
7
𝑎, −7, 𝑏 = − 2 , −7, 𝑏
−7
dengan rasio 𝑟 = 7 =2
−
2
Langkah-
Langkah Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan - Menjawab salam, - Memulai pembelajran 20
berdoa, membaca surat dengan mengucap salam menit
pendek dan meminta salah satu
peserta didik untuk
memimpin doa dan
dst
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Membuat generalisasi (bentuk umum) suku ke-n dari suatu barisan aritmetika
2. Membuat generalisasi (bentuk umum) suku ke-n dari suatu barisan aritmetika
3. Membuat generalisasi (bentuk umum) jumlahan n suku pertama dari suatu
barisan aritmetika
Pengantar:
Cermati setiap pertanyaan/instruksi yang diberikan pada LKPD ini. Berdiskusilah
secara aktif dalam kelompokmu, kemudian isikan jawaban pada tempat yang
disediakan.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Membuat generalisasi (bentuk umum) suku ke-n dari suatu barisan geometri
2. Membuat generalisasi (bentuk umum) jumlahan suku ke-n dari suatu barisan
geometri
3. Memecahkan masalah yang berkaitan barisan geometri
Pengantar:
Cermati setiap pertanyaan/instruksi yang diberikan pada LKPD ini. Berdiskusilah
secara aktif dalam kelompokmu, kemudian isikan jawaban pada tempat yang
disediakan.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Membuat generalisasi (bentuk umum) jumlahan dari suatu deret geometri
tak hingga
2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret geometri
Pengantar:
Cermati setiap pertanyaan/instruksi yang diberikan pada LKPD ini. Berdiskusilah
secara aktif dalam kelompokmu, kemudian isikan jawaban pada tempat yang
disediakan.
A. Tes Formatif
1. Seorang ibu membagikan permen kepada 5 orang anaknya menurut aturan
deret aritmetika. Semakin muda usia anak semakin banyak permen yang
diperoleh. Jika banyak permen yang diterima anak kedua 11 buah dan anak
keempat 19 buah, maka jumlah seluruh permen adalah … buah
A. 60
B. 65
C. 70
D. 75
E. 80
2. Ahmad menabung sejumlah uang disebuah bank. Jenis tabungan yang dipilih
Ahmad adalah tabungan dengan sistem bunga tunggal sebesar 3% per
caturwulan. Jika setelah 3 tahun tabungan Ahmad menjadi Rp.25.400.000,
maka besar tabungan awal Ahmad di bank tersebut adalah ….
A. Rp20.000,00
B. Rp20.500,00
C. Rp21.000,00
D. Rp22.000,00
E. Rp22.500,00
4. Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan 60 km/jam selama satu jam pertama.
Pada jam kedua, kecepatan berkurang menjadi seperempatnya, demikian juga
pada jam berikutnya. Jarak terjauh yang dapat ditempuh orang tersebut adalah
….
A. 80 km
B. 90 km
C. 100 km
D. 120 km
E. 160 km
5. Jika jumlah semua suku deret geometri tak hingga adalah 96 dan jumlah
semua sukunya yang berindeks ganjil adalah 64, suku ke-4 deret tersebut
adalah ….
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
E. 12
6. Salah satu contoh bilangan ganjil yang berurutan adalah 21, 23, 25, dan 27.
Tentukan empat bilangan ganjil berurutan yang mempunyai jumlah 160.
8. Jumlah anak tangga dari sebuah tangga di suatu sekolah tiga lantai adalah 24
anak tangga. Anak tangga yang paling dasar memerlukan 100 buah batu bata.
Dan, setiap anak tangga berikutnya memerlukan 4 buah batu bata lebih sedikit
dari anak tangga sebelumnya. Berapa batu bata yang diperlukan untuk
membangun tangga sekolah ini?
Aturan main:
Dalam kotak tersedia 10 bendera dan harus dipindahkan ke dalam botol yang
tersedia satu demi satu. Semua peserta lomba mulai bergerak (start) dari botol
nomor 10 untuk mengambil bendera dalam kotak. Berapakah jarak tempuh
yang dilalui peserta lomba?
1. D
2. A
3. B
4. A
5. B
6. 37, 39, 41, 43
7. Ubin pada lapisan ke-15 berwarna hitam sebanyak 98304
8. 1296
9. 920 m
32
10. 9