Anda di halaman 1dari 18

MAK : 1800.005.005.

034

PROPOSAL MANAJEMEN

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN


LABORATORIUM (PNBP)

EVIATI, S.SI

BALAI PENELITIAN TANAH


BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2012

i
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Rencana Kegiatan : Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium


Tahunan Manajemen (RKTM)
2. Unit Kerja : Balai Penelitian
3. Alamat Unit Kerja : Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123
E-mail: soil-ri@indo.net.id
4. Status RKTM : Lanjutan/Rutin
5. Penanggungjawab RKTM :
a. Nama : Eviati, S.Si
b. Pangkat/Golongan : Pengatur/ IIIc
c. Jabatan
c.1. Fungsional :
c.2. Strutural : Penanggungjawab Laboratorium
6. Lokasi Kegiatan : Bogor, Jawa Barat
7. Tahun Mulai : Januari 2012
8. Tahun Selesai : Desember 2012
9. Biaya Kegiatan : Rp. 1.371.410.000,- (Satu milyar tiga ratus tujuh
puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu rupiah)
10. Output Tahunan : Memberikan layanan kepada pengguna jasa,
peningkatan kemampuan SDM dan sarana
laboratorium
11. Output Akhir Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap
kemampuan Balai Peneliltian Tanah serta
beroperasinya laboratorium tanah dengan baik

Mengetahui
Koordinator Program Penanggung Jawab RKTM

Dr. Husnain Eviati, S.Si


NIP.19730910 200112 2 001 NIP. 19640212 199203 2 002

Mengetahui, Mengetahui
Kepala Balai Besar Litbang Kepala Balai penelitian Tanah
Sumberdaya Lahan Pertanian

Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc Dr. Ir. Sri Rochayati, M.Sc
NIP. 19600329 198403 1 001 NIP. 19570616 198603 2 001

ii
RINGKASAN USULAN PENELITIAN

1. Judul RPTP/RKOT/RDHP : Operasional dan Pemeliharaan


Laboratorium

2. Nama dan Alamat Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah


Jl. Ir. H. Juanda No. 98, Bogor
16123

3. Sifat Usulan Penelitian : Lama

4. Penanggungjawab : Eviati SSi

5. Justifikasi : Kelancaran Operasional


Laboratorium
6. Tujuan
a. Jangka Pendek : Peningkatan Kemampuan Peralatan
b. Jangka Panjang : Menghasilkan Akurasi Data yang Teruji
7. Luaran yang diharapkan :
a. Jangka Pendek : Laboratorium terpelihara
b. Jangka Panjang : Peningkatan Kemampuan
laboratorium
8. Outcome : Laboratorium Terpelihara
9. Sasaran akhir : Jaminan Mutu Pengujian
10. Lokasi Penelitian : Bogor
11. Jangka Waktu : Mulai TA. 2012
12. Sumber Dana : DIPA Satker Balai Penelitian Tanah,
Tahun Anggaran 2012

iii
SUMMARY

1. Title of RPTP/RKOT/RDHP : Operations and Maintenance


Laboratory
2. Implementation unit : Indonesia Soil Research Institute
(ISRI) Jl. Ir. H. Juanda No. 98,
Bogor 16123
3. Location : Bogor
4. Objective
a. Short term : Equipment Upgrade
b. Long term : Generate Data Accuracy Tested
5. Expected output
a. Short term : Laboratory Maintained
b. Long term : Laboratory Upgrade
6. Description of methodology : Quality Assurance Testing
7. Duration : 1 Year FY 2012/FY 2013
8. Budget/fiscal year : Rp. 1.371.410.000,- (One billion
three hundred and seventy one
million four hundred and ten
thousand rupiah)
9. Sumber Dana : DIPA Indonesia Soil Research Institute
(ISRI), Fiscal Year 2012

iv
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Balai Penelitian Tanah (Balittanah) memiliki fasilitas berupa laboratorium


fisika, kimia dan biologi tanah, serta unit basis data. Layanan yang disediakan
meliputi (1) Analisis kimia tanah, air, dan pupuk, (2) Analisis fisika tanah, (3)
analisis mineral pasir dan liat, (4) Analisis biologi tanah, meliputi: analisa
mikrobiologis, biokimia, dan fauna tanah, dan (5) Konsultasi pengelolaan tanah.
Selain berfungsi sebagai layanan kepada masyarakat, laboratorium juga berfungsi
memberikan kontribusi pada pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Laboratorium kimia tanah telah memperoleh sertifikat ISO/IEC1705/2005


sebagai laboratorium penguji dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) dengan
nomor Akreditasi L-192-IDN yang berlaku sampai tanggal 19 Juni 2012. Sebanyak
144 parameter yang tersertifikat dalam akreditasi LP-192-IDN. Permintaan
layanan yang diberikan analisis tanah, jaringan tanaman, air irigasi dan pupuk.
Selain sebagai uji, Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah juga berperan
sebagai acuan dari laboratorium-laboratorium tanah di seluruh Indonesia.
Sebanyak 74 laboratorium menjadi telah anggota cross check Laboratorium Kimia
tanah yang yang dikoordinasikan oleh Balittanah. Peralatan yang telah dimiliki oleh
Laboratorium Kimia Tanah Balittanah adalah Autoanalyzer, Atomic absortion,
Spectrophotometer (AAS), Flame Photometer, Spectrophotometer UV-visible dan
ICP.

Laboratorium Fisika adalah laboratorium tanah yang bertugas untuk


melayani permintaan analisis fisika tanah dari para peneliti maupun masyarakat.
Layanan yang disediakan di laboratorium ini adalah kadar air, pF, tekstur tanah,
kemantapan agregrat, ruang pori tanah.

Laboratorium biologi tanah bertugas untuk melayani analisis faona dan


mikrobiologi tanah. Layanan yang disediakan di laboratorium ini adalah analisa
mikrobiologis, biokimia, dan fauna tanah.

Unit basis data melaksanakan tugas untuk melakukan basis data analisis
laboratorium kimia, fisika, dan biologi tanah. Basis data akan memudahkan
pengelola untuk mengetahui proses atau perkembangan analisis tanah yang
dilakukan, serta untuk menyimpan data analisis. Selain itu juga dilaksanakan
pemeliharaan software dan hardware dari masing- masing laboratorium.

1
Pada tahun 2012 laboratorium tanah akan dibuka layanan konsultasi
pengelolaan tanah dan pupuk. Mengingat pengguna laboratorium sangat beragam
latar belakangnya ada yang pengusaha, petani, mahasiswa, ataupun masyarakat
umum. Deng n data analisis yang dihasilkan laboratorium, para peneliti diharapkan
dapat membantu memberikan interprestasi dari data analisis tersebut.

Pada tahun 2012 kegiatan Operasionalisasi dan Pengelolaan Laboratorium


tanah akan terdiri dari operasionalisasi dan pengelolaan laboratorium, peningkatan
kualitas SDM laboratorium, sertifikasi mutu, dan penelitian pengembangan metode
uji laboratorium.

Pada tahun 2011, Laboratorium Balai Penelitian Tanah telah memberikan


layanan untuk 11430 contoh yang terdiri dari 6863 contoh tanah, 3584 contoh
tanaman, 827 contoh pupuk, dan 156 contoh air. Pendapatan negara bukan pajak
(PNBP) dari layanan laboratorium tersebut adalah sebesar Rp. 2.005.613.479
(dua milyar lima juta enam ratus tiga belas ribu empat ratus tujuh puluh sembilan
rupiah). Selain sebagai laboratorium pelayanan, Laboratorium tanah juga sebagai
koordinator cross checking yang beranggotakan 74 laboratorium, sehingga
menjadi sebagai acuan dari laboratorium-laboratorium tanah di seluruh Indonesia.
Akreditasi laboratorium telah didapatkan mulai tahun 2005, saat ini terdapat 144
parameter yang tertuang pada sertifikat akreditasi LP-192-IDN untuk laboratorium
penguji berdasarkan ISO/IEC 17025-2005 yang akan berakhir pada Juni 2012.
Akreditasi laboratorium harus terus diupayakan dan kualitasnya ditingkatkan.

1.2. Dasar Pertimbang (Justifikasi)

Laboratorium yang handal adalah laboratorium yang menghasilkan akurasi


data yang tinggi dan valid, cepat, dan dengan pelayanan yang prima. Menyadari
hal tersebut laboratorium Balittanah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan
kualitas analisisnya. Untuk menghasilkannya perlu didukung oleh SDM yang
memadai baik jumlah, kualitas dan ketrampilannya, sarana dan prasarana yang
memadai, unit basis data yang handal, dan dukungan manajemen. Alat dan
bahan kimia yang tersedia perlu didukung juga oleh kemampuan SDM dalam
menganalisis, sehingga pelatihan-pelatihan terhadap teknisi laboratoriurm secera
bertahap harus dilakukan. Hal ini juga dimaksudkan untuk membina kader-kader
baru dimana teknisi analis yang senior mulai banyak pensiun dan peningkatan
kemampuan berkelanjutan.

2
Peralatan laboratorium Balittanah yang sudah tua, bukanlah menjadi
kendala utama asalkan diberikan perawatan dan penggantian suku cadang yang
memadai. Penggantian suku cadang dan kalibrasi diutamakan untuk
meningkatkan kemampuan dan akurasi peralatan penghasil data. Ketelitian ini
sangat diperlukan untuk mempertahankan kinerja dan validitas data yang
diperoleh. Selain peralatan, laboratorium harus ditunjang dengan tersedianya
bahan-bahan kimia dan bahan lainnya yang dibutuhkan dalam analisis contoh
tanah.

Pengelolaan laboratorium juga perlu mengacu pada pelayanan prima,


sehingga studi banding ke laboratorium yang maju pengelolaannya juga perlu
dilakukan. Selain itu untuk memberikan nilai lebih dari data analisis, Laboratorium
Balai Penelitian Tanah akan dilengkapi dengan sarana konsultasi tentang arti data
analisis dan pengelolaan lahan dan pupuk.

1.3. Tujuan

Jangka Pendek

 Memberikan layanan jasa laboratorium kimia, fisika, dan bilogi tanah


kepada masyarakat dan peneliti dengan data akurat dan tervalidasi.

 Memelihara peralatan dan lingkungan laboratorium Kimia, Fisika, dan


Biologi Tanah

 Membina teknisi laboratorium menjadi lebih terampil dan handal melalui


pelatihan dan studi banding

 Memelihara akreditasi laboratorium

Jangka Panjang

Memberikan layanan prima kepada pengguna jasa laboratorium tanah


dengan kualitas data yang akurat dan tervalidasi.

1.4. Luaran Yang Diharapkan

Jangka Pendek

 Layanan jasa laboratorium kimia, fisika, dan bilogi tanah kepada


masyarakat dan peneliti dengan data akurat dan tervalidasi.

 Terpeliharanya peralatan dan lingkungan laboratorium Kimia, Fisika, dan


Biologi Tanah

3
 Terbinanya teknisi laboratorium menjadi lebih terampil dan handal melalui
pelatihan dan studi banding

 Terpeliharanya akreditasi laboratorium

Jangka Panjang

Pelayanan prima kepada pengguna jasa laboratorium tanah dengan kualitas


data yang akurat dan tervalidasi

4
II. METODOLOGI DAN PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1. Pendekatan/ Kerangka Pemikiran

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai


Penelitian Tanah, meningkatkan daya guna dan hasil guna fasilitas laboratorium,
serta memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan terdidik, maka diperlukan dukungan
kondisi peralatan yang handal dan akurat. Peralatan laboratorium yang sudah tua
perlu perawatan yang baik dan kadang-kadang memerlukan biaya lebih tinggi.

Laboratorium yang dimiliki oleh Balittanah telah dikenal pengguna dan


dijadikan rujukan untuk berbagai hasil analisis tanah. Laboratorium perlu
dipelihara agar tetap memiliki akurasi yang tinggi. Kepercayaan masyarakat
pengguna yang telah terbentuk perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui
pelayanan prima dengan mengeluarkan data hasil analisis yang telah teruji
validitasnya.

Dalam operasionalnya laboratorium memerlukan sarana dan prasarana


yang harus dipenuhi setiap tahunnya. Sesuai prosedur pelaksanaan analisis
dilaboratorium, demi menjaga keselamatan kerja di laboratorium dibutuhkan
standar keselamatan kerja seperti Jas lab, sarung tangan, kacamata gogle dan
masker yang sangat memadai. Bahan kimia merupakan kebutuhan pokok
kegiatan analisis di laboratorium yang harus dipenuhi setiap bulannya. Dengan
jumlah contoh yang cukup banyak (kurang lebih 15.000 contoh setiap tahunnya)
bahan kimia yang dibutuhkan cukup banyak. Alat tulis kantor adalah salah satu
sarana yang harus tersedia, karena laboratorium menghasilkan data hasil analisis.
Untuk kelancaran operasionalnya laboratorium setiap tahun memerlukan blanko
analisis, penggandaan buku referensi, penggandaan sertifikat hasil analisis serta
harus membuat laporan dan perbanyakan. Untuk itu diperlukan biaya fotocopy,
perbanyakan dan penjilidan.

2.2 Ruang Lingkup dan Rencana Kerja

2.2.1 Pemeliharaan Laboratorium

Kinerja laboratorium akan meningkat apabila peralatan yang digunakan


dapat dioperasikan dengan baik dan benar sehingga menghasilkan data yang
benar. Penggantian suku cadang yang aus merupakan suatu keharusan agar
operasional laboratorium tidak terganggu. Demikian juga dengan penyediaan
bahan-bahan utama dan bahan penunjang laboratorium harus selalu tersedia.

5
Tabel 1. Daftar pemeliharaan suku cadang peralatan laboratorium
No. Nama Alat Jumlah Kegunaan
1 Oven 1 buah Services
2 Digest Blok 2 buah Services
3 Hot Plate 1 buah Services
4 AAS 1 buah Sevices
5 Mesin Kocok 1 buah Services
6 Membrane 1 paket Auto Analyzer
Tp e–170-0472-03
7 Selang/Tygon
Hijau/hijau
070549-14B/116-0549-14 1 Set Auto Analyzer
Merah/merah
070549-10B/116-0549-10 1 Set Auto Analyzer
Hitam/hitam
070549-07B/116-0549-07 1 Set Auto Analyzer
Orange/putih
070549-06B/116-0549-06 1 Set Auto Analyzer
8 Elektroda glass 1 buah pH meter Orion
9. Graphite 1 lusin AAS Hitachi
10. Quartz Cell 1 buah AAS Hitachi Z-5000
11. RODI kit and cartridge 2 set Barnstead Easypine
12. ICP 1 buah Services

Kegiatan pemeliharaan laboratorium diarahkan selain untuk penggantian


suku cadang dan biaya operasional, juga lingkungan laboratorium. Beberapa alat
memerlukan servis agar dapat digunakan. Pemeliharaan lingkungan menjadi
penting terutama untuk menjaga berbagai instalasi yang dipasang di laboratorium
seperti instalasi air dan listrik. Instalasi tersebut harus selalu terawat agar
keragaan laboratorium dipertahankan dalam keadaan yang nyaman dan tidak
menjadi kendala untuk bekerja.

Unit basis data selain melakukan basis data juga memelihara software dan
hardware dari masing- masing laboratorium. Dalam pelaksanaan kegiatannya,
laboratorium selain analisis juga harus didukung dengan penghitungan data dan
pengiriman data lewat elektronik. Agar data terpelihara dengan baik perlu setiap
bulan dilakukan pengecekan baik software dan hardwarenya. Bahkan beberapa
alat yang sudah menggunakan komputerisasi pun perlu dipelihara agar dapat
digunakan secara maksimal.

6
Lingkungan yang berada diluar gedung laboratorium, terutama bagi
laboratorium yang berada di Sindangbarang dan Cimanggu perlu dipelihara
dengan baik. Pemeliharaan halaman gedung laboratorium termasuk saluran
pembuangan air limbah menjadi penting, sehingga keragaan laboratorium
menjadi seimbang antara diluar dan didalam gedung. Selain itu perlu
diperhatikan juga untuk sarana penunjang penelitian lapang seperti rumah kaca
dan kebun percobaan di Taman Bogo.

2.2.2 Peningkatan Kemampuan SDM

Salah satu persyaratan laboratorium terakreditasi selain pemeliharaan


sarana dan prasarana juga dibutuhkan peningkatan kemampuan SDM agar
menjadi personil yang kompeten. Kegiatan tersebut merupakan bagian
peningkatan berkelanjutan laboratorium. Usulan jenis pelatihan disajikan pada
Tabel 2.

Tabel 2. Usulan Pelatihan untuk peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM


Laboratorium Tanah
No. Jenis Pelatihan Peserta Tujuan
1. Pengecekan Kalibrasi Antara dan RC Chem Lab Kimia
Verifikasi Peralatan Dalam Laboratorium Bandung
Pengujian sesuai SNI17025 : 2008
2 Ketertelusuran Pengukuran dan Validasi RC Chem Lab Kimia
Metoda Analisis KimiaMenunjang Bandung
Penerapan SNI 17025 :2008
3 Estimasi Ketidakpastian RC Chem Lab.
Pengukuranuntuk Uji Mikrobiologi Bandung Mikrobiologi
4 Management Review of ISO 17025 & An Training Lab Kimia
17020
5 ISO 9001 Quality Management System An Training Tim ISO
Procees approach to implementing
6. Internal Audit ISO 9001 Tim ISO
7 Understanding & implementing ISO An Training Lab. Kimia
17043 & 13528 Competence of Provider
and participant of proficiency Testing
Schemes
8 Laboratory Internal Audits An Training Lab. Fisika
9 Documentation & Implementation of An Training Lab. Fisika
ISO 17025 2005 dan Lab
Mikrobiologi
Keterangan: Judul pelatihan dapat berubah disesuaikan dengan jadwal dan ketersediaan jenis
pelatihan

7
2.2.3 Akreditasi Laboratorium

Disamping tugasnya dalam melayani permintaan jasa analisis tanah,


tanaman, air dan pupuk. Laboratorium Tanah memiliki peranan sebagai acuan
dari laboratorium-laboratorium tanah di seluruh Indonesia. Saat ini laboratorium
telah 7 tahun terakreditasi dengan 144 parameter yang tertuang pada sertifikat
akreditasi LP-192-IDN untuk laboratorium penguji berdasarkan ISO/IEC 17025-
2005 yang akan berakhir pada Juni 2012. Dalam rangka persiapan reakreditasi
kedua dengan penambahan ruang lingkup untuk pupuk organik, laboratorium
harus melakukan uji profisiensi untuk pupuk organik. Laboratorium Tanah juga
mengkoordinasikan program Uji Silang Analisis Tanah, Tanaman dan pupuk
organik untuk laboratorium-laboratorium tanah di Indonesia yang telah diakui
oleh Komite Akreditasi Nasional. Untuk mempertahankan akreditasi,
meningkatkan mutu layanan dan jaminan mutu data hasil analisis laboratorium,
serta memenuhi standar Internasional sebagai Laboratorium Penguji, maka
Laboratorium Tanah memerlukan beberapa sarana dan prasarana penunjang
untuk tahun 2012.

Adapun untuk menunjang kegiatan ini, laboratorium penguji


diwajibkan setiap tahun mengikuti uji profisiensi. Laboratorium Kimia menjadi
anggauta cross check nasional dan internasional. Cross check (CC) data analisis di
Indonesia yang dikoordinasikan oleh Balittanah mempunyai 74 laboratorium sebagai
anggota. Anggota CC terdiri dari instansi lingkup Departemen Pertanian, Universitas
dan Perusahaan swasta. Biaya Cross Check sebesar 400 ribu rupiah setiap
tahunnya. Laboratorium Kimia Puslittanak mengikuti program Uji Silang analisis
tanaman internasional (International Plant-Analytical Exchange - IPE) yang
dikoordinasikan oleh Universitas Pertanian Wageningen, Belanda. Selain itu
Wageningen juga mengkoordinasi cross-check data analisis tanah melalui
programnya yang disebut dan International Soil-Analitycal Exchange (ISE). Untuk
biaya mengikuti kegiataan IPE dan ISE setiap tahun dikenakan iuran sebesar 1500
Euro. Untuk uji profisiensi parameter pupuk dan air, laboratorium kimia mengikuti
uji profisiensi yang diadakan oleh KAN setiap tahun dengan biaya 3 juta rupiah.
Sejak tahun 2003 laboratorium kimia mengikuti uji silang tanah dalam program
EANET (East Asia Networking) yang diadakan oleh Jepang setahun sekali dengan
jumlah peserta 14 laboratorium dari 10 negara secara cuma cuma dikarenakan
laboratorium kimia tanah ikut menjadi anggota dalam Pemantauan Deposisi Hujan
Asam di CIFOR bekerjasama dengan Pusarpedal.

8
2.3. Bahan dan Prosedur Pelaksana Kegiatan

2.3.1. Bahan yang digunakan untuk operasionalisasi dan pemeliharaan


laboratorium meliputi:

 Bahan penunjang (jas, masker, dan sepatu lab)

 Bahan Kimia

 ATK, Cd kosong, Flash disc dan barang non operasional lainnya

 Foto copy dokumen, penggandaan dan penjilidan laporan

2.3.2 Prosedur Pelaksana Kegiatan

Pemeliharaan alat laboratorium tanah


Peralatan dan instrument analisis harus tetap dijaga melalui pemeliharaan
rutin dan servis atau perbaikan bila diperlukan. Penggantian suku cadang
untuk beberapa instrument perlu dilakukan secara rutin. Mengingat
penggunaan peralatan yang cukup padat setiap hari, sehingga pemeliharaan
dan perbaikan alat laboratorium menjadi sangat penting dalam menunjang
kegiatan analisis di laboratorium.

Pemeliharaan mutu hasil analisis


Laboratorium Kimia dalam kegiatan sehari hari melakukan pengendalian
mutu internal dan eksternal untuk menjamin mutu data yang
dihasilkannya. Pengendalian mutu secara internal dilakukan melalui
serangkaian kegiatan yang meliputi penggunaan: metode analisis yang
valid, peralatan yang terkalibrasi, bahan acuan bersertifikat, contoh
standar dan contoh duplikat pada setiap seri analisis, bahan kimia
bermutu/terkontrol dan pemeriksaan data hasil analisis. Pengendalian
mutu eksternal dilakukan melalui uji silang data hasil analisis. Laboratorium
Kimia harus mengikuti program uji silang sebagai bagian dari kegiatan
pengendalian mutu data hasil analisisnya.

Pemeliharaan software dan hardware


Administrasi dan regristrasi contoh, seperti halnya penghitungan dan
pembuatan laporan data hasil analisis perlu dikomputerisasikan. Sistem
komputerisasi akan mempercepat dan mempermudah pelayanan serta
meningkatkan ketelitian. Beberapa peralatan instrumen telah
menggunakan sistem komputerisasi juga, sehingga dalam pelaksanaan
kegiatan laboratorium pemeliharaan software dan hardware komputer

9
menjadi sangat penting dan harus secara rutin dipelihara agar tidak
menghambat kelancaran kegiatan di laboratorium.

Pemeliharaan sarana penunjang kegiatan.


Sarana penunjang kegiatan lain yang harus dipelihara seperti kursi dan meja
kerja, AC, kulkas dan filling cabinet. Keselamatan kerja harus tetap
diperhatikan dan kenyamanan kerja perlu diciptakan. Selain perlengkapan
standar sepert jas lab, sepatu, masker dan kaca mata gogle, perlengkapan
lain yang perlu dipelihara dan tersedia adalah pemadam api, hidrant, alarm
kebakaran dan persediaan obat P3K harus selalu ada dalam kondisi
berfungsi, sehingga perlu pemeriksaan dan pemeliharaan rutin. Sarana
pengelolaan limbah yang dihasilkan laboratorium perlu mulai diperhatikan

Pelatihan SDM
Dalam rangka kompetensi personil, dibutuhkan pelatihan personil yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tanggung jawab dari masing masing
personil seperti tercantum diatas. Adapun setelah pelaksanaan pelatihan,
personil harus dapat mengimplementasikan dari kegiatan pelatihan tersebut
dan dievaluasi.

10
III. ANALISIS RESIKO

3.1. Daftar Resiko


No Resiko Penyebab Dampak
1 Operasionalisasi
Laboratorium Tidak ada biaya Tidak berjalannya
 Kegiatan pelaksanaan kegiatan laboratorium dengan
laboratorium analisis. baik.
terhenti.
2 Pemeliharaan Tidak ada biaya untuk Kegiatan di
Laboratorium pemeliharaan sarana dan laboratorium tidak
 Kegiatan prasarana laboratorium. maksimal
laboratorium
tidak maksimal
3 Pembinaan SDM Tidak ada rencana SDM di laboratorium
 Tidak kompeten peningkatan kemampuan tidak kompeten.
SDM
4 Sistem Akreditasi Tidak melaksanakan Laboratorium tidak
Laboratorium kegiatan sebagai terakreditasi
 Tidak persyaratan akreditasi
terakreditasi laboratorium

3.2. Daftar Penanganan Resiko

No Resiko Penyebab Penanganan Resiko


1 Operasionalisasi Pelaksanaan kegiatan Membuat
Laboratorium laboratorium tidak perencanaan
 Perencanaan terkendala kegiatan laboratorium
kegiatan
laboratorium.
2 Pemeliharaan Pelaksanaan kegiatan Membuat
Laboratorium analisis dapat dilaksanakan perencanaan
 Pemeliharaan sesuai rencana pemeliharaan rutin
dan perawatan dan
sarana dan perawatan/perbaikan
prasarana peralatan yang rusak.
laboratorium
3 Pembinaan SDM Kompetensi personil dan Membuat
 Pelatihan jaminan mutu pengujian. perencanaan
 Evaluasi kinerja pelatihan SDM sesuai
personil kebutuhan dan
dievaluasi.

11
4 Sistem Akreditasi Kesesuaian kegiatan Membuat Jadwal
Laboratorium laboratorium berdasarkan kegiatan kalibrasi, uji
 Audit Internal SNI 17025-2008 profisiensi, audit
 Kaji Ulang internal dan kaji
Manajemen ulang manajemen.
 Uji Profisiensi

12
IV. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA

4.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan


Nama lengkap, Gelar dan Jabatan Dalam Tugas dan Alokasi
NIP RKOT Tanggung Jawab waktu (OB)
Eviati, S.Si. Pen. Jawab Lab Pen. Jawab RKOT 6 OB
19640212 199203 2 002 Kimia
Ir. A. Kasno, MSi. Pen. jawab Lab. Anggota 2 OB
19600119 198303 1 001 Penelitian
Sutono, SP, MM Pen. jawab Rumah Anggota 2 OB
19540829 198101 1 001 Kaca
Selly Salmah Msi Pen. jawab Lab. Anggota 2 OB
Biologi
Mochtar Pen. jawab kebun Anggota 2 OB
percobaan
Moch. Iskandar Amd Pen. Jawab Basis Anggota 1 OB
19661120 199503 1 002 Data Laboratorium
Yati Nurhayati PUMK Anggota 12 OB
Ir. Joko Purnomo MSi Perencana Anggaran Nara Sumber 1 OB
Laboratorium
Dr. Sri Rochayati Pembina Nara Sumber 1 OB
Lenny Suparta, SSi Penyelia Pelaksana 1 OB

Usman Randika, AMd Penyelia Pelaksana 1 OB


Hesti Eka Tantika, AMd Analis Pelaksana 1 OB
Eri Nurvitasari Analis Pelaksana 1 OB
Rini Prihatini Analis Pelaksana 1 OB
Achmad Fajar Analis Pelaksana 1 OB
Ishak Juarsah MP Wakil Manajemen Pelaksana 1 OB

Tia Rostaman SSi Analis Pelaksana 1 OB

13
3.2. Jadwal Dua Arah

Kegiatan 2012 Bulan

J F M A M J J A S O N D

Persiapan

Inventarisasi kondisi peralatan


laboratorium

Uji Profisiensi

Pelatihan SDM

Perbaikan peralatan laboratorium

Pengadaan Bahan penunjang

Pengadaan bahan kimia dan ATK

Pemeliharaan Software dan Hardware

Pemeliharaan sarana penunjang kegiatan


lapang

Pelaporan

3.3. Pembiayaan
x Rp. 1.000,-
Triwulan
Sub. Pengeluaran I II III IV Total
Belanja Bahan (521211) 160.000 160.000 170.000 175.000 665.000
Honor Output Kegiatan
90.000 90.000 90.000 90.000 360.000
(521213)
Belanja barang non
2.000 2.000 4.810 13.500 22.310
operasional lainnya (521219)
Belanja Jasa Profesi
1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
(522115)
Belanja biaya pemeliharaan
peralatan dan mesin 50.000 60.000 61.500 50.000 221.500
(523121)
Belanja perjalanan lainnya
20.000 25.000 25.000 28.600 98.600
(524119)
Jumlah 1.371.410

14

Anda mungkin juga menyukai