Anda di halaman 1dari 28

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,

SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPESIEMEN
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison ,SKM
KOTA BENGKULU Nip.197909062005021004
1. Pengertian Suatu Prosedur untuk menerima pemeriksaan pasien dengan
memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan permintaan pemeriksaan
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen
3. Kebijakan keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor………….. Tentang
Pelayanan Laboratorium
4. Referensi 1. Pendoman praktik laboratorium kesehatan yang benar,
Depkes RI Direktorat Jendral Bina Pelayanan Penunjang
Medik tahun 2008
2. Buku petunjuk praktis tentang ruang, peralatan, reagen, dn
keselamatan kerja laboratorium puskesman –Depkes RI
Direktorat kesehatan pembinaan kesehatan masyrakat
tahun 1993
3. Pendoman pengambilan, penyimpanan, pengemasan dan
pengiriman spesimen. Tim reset kesehatan dasar badan
penelitian dan pengembangan kesehatan. Depkes RI jakarta
tahun 2007

5. Alat dan bahan 1. Formulir permintaan laboratorium


2. Buku registrasi laboratorium
6. Langkah-
Langkah 1. Pasien datang ke ruang laboratorium membawa formulir
permitaan pemeriksaan laboratorium
2. Petugas menanyakan identitas pasien dan mencocokan dengan
yang ada diformulir permintaan pemeriksaan laboratorium
3. Petugas menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
4. Petugas memberitahukan waktu pemeriksaan yang di lakukan
5. Petugas melakukan pemeriksaan
6. Setelah melakukan pemeriksaan hasil dicatat pada buku
register laboratorium kemudian spesimen dapat segera
dianalisa oleh petugas laboratoium(
7. Petugas menyerahkan hasil kepoli yang merujuk
7. Bagan Alir Pasien datang ke ruang
laboratorium

Petugas menanyakan
identitas pasien

Petugas menjelaskan
pemeriksaan

Petugas
memberitahukan waktu
pemeriksaan

Setelah melakukan pemeriksaan hasil


dicatat Petugas menyerahkan hasil kepoli
yang merujuk

8. Dokumen 1. Blangko permintaan pemeriksaan laboratorium


terkait 2. Alat dan bahan

9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dok : 47/UKP-VIII/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :2/1/2008
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison ,SKM
KOTA BENGKULU Nip.197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk melakukan pemantauan pelaksanaan prosedur
peeriksaan laboratorium
2. Tujuan sebagai acuan petugas untuk pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan Laboratorium
3. Kebijakan Keputusan Kepla UPTD Puskesmas Nomor………. Tentang
pelayanan laboratorium
4. Referensi 1. KDPK( keterampilan dasar raktik kebidanan) yogyakrta
tahun 2010
2. Penuntun laboratorium klinik, Gandasoebrata tahun 2010
5. Alat dan bahan Alat :
1. Formulir permintaan laboratorium
2. Buku registrasi laboratorium
6. Langkah- 1. Petugas memberitahukan petugas laboratorium bahwa akan
Langkah dilakukan pemantauan
2. Petugas menyiapkan cheklist
3. Petugas melakukan pemantauan
4. Petugas mencatat hasil
5. Petugas membuat analisis
6. Petugas menentukan RTL
7. Petugas membuat laporan
7. Bagan Alir
Petugas memberitahukan petugas lab
bahwa akan dilakukan pemantauan

Petugas menyiapkan
cheklist

Petugas melakukan
pemantauan

Petugas mencatat hasil

Petugas membuat analisis

Petugas menentukan
RTL

Petugas membuat
laporan

8. Dokumen
terkait

9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PENILAIAN KETEPATAN WAKTU
PENYERAHAN HASIL
LABORATORIUM
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison ,SKM
KOTA BENGKULU Nip.197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk melakukan penilaian ketepatan waktu
penyerahan hasil laboratorium
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan penilaian ketepatan waktu
penyerahan hasil laboratorium
3. Kebijakan Keputusan Kepla puskesmas Nomor …………… Tentang pelayanan
laboratorium
4. Referensi Buku saku analis kesehatan refesi k bekasi : anais mislim publisher
5. Alat dan bahan Alat :
Lembaran jenis-jenis pemeriksa
6. Langkah- 1. Petugas menerima permintaan sampel
Langkah 2. Petugas menekan stopwatch (Mulai)
3. Petugas melakukan pemeriksaan
4. Petugas mencatat hasil
5. Petugas menyerahkan hasil
6. Petugas menekan stopwatch (berhenti)
7. Petugas mencatat waktu penyelesaian hasil
8. Petugas analisis dan RTL
7. Bagan Alir Petugas menerima permintaan
sampel

Petugas menekan
stopwatch (Mulai)

Petugas melakukan
sample

Petugas mencatat
hasil

Petugas menyerahkan
hasil
Petugas menekan
stopwatch (berhenti)
Petugas mencatat waktu
penyelesaian hasil

Petugas analisis dan RTL

8. Dokumen
terkait
9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan

DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU


UPTD PUSKESMAS SAWAH LEBAR
Jl. Sepakat Raya RT 18 Sawah Lebar
Kota Bengkulu Telp.(0736)28360

EVALUASI KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL LABORATORIUM

NO TANGGAL NAMA JENIS WAKTU WAKTU SELISIH


PEMERIKSAAN PASIEN PEMERIKSAAN PERMINTAAN PENYERAHAN
SAMPEL HASIL
1
2
3
4
5
PEMERIKSAAN
RESIKO TINGGI
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison ,SKM
KOTA BENGKULU Nip.197909062005021004
1. Pengertian Suatu pemeriksaan laboratorium yang mempunyai resiko tinggi
terhadap petugas laboratorium seperti pemeriksaan dari bahan
infeksius
2. Tujuan Suatu prosedur pemeriksaan yang berisiko tinggi di puskesmas sawah
lebar.
3. Kebijakan keputusan Kepala Puskesmas No. 445/ 55/ PKM-SL/I/2018 Tentang
pelayanan laboratorium.
4. Referensi 1.Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium pusat labkes
depkes RI, jakarta tahun 1991

2. Alat dan bahan - APD, Sabun cuci tangan, dan tempat sampah
3. Langkah-
Langkah 1. Mempersiapkan tempat , ruangan untuk melakukan
pemeriksaan prosedur penanganan terhadap bahan yang
berisiko tinggi.
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas menggunakan APD : jas lab, sarung tangan, masker
4. Perlakukan semua spesimen sebagai bahan infeksius
5. Melakukan desinfektan dan sterilisasi tempat kerja dan
ruangan
6. Setelah selesai melakukan pemeriksaan spesimen petugas
mencuci tangan
7. Mencatat setiap tindakan yang di lakukan
4. Bagan Alir
Mempersiapkan tempat , ruangan untuk melakukan pemeriksaan
prosedur penanganan terhadap bahan yang berisiko tinggi

Petugas mencuci
tangan

Petugas
menggunakan APD :
jas lab, sarung
tangan, masker

Perlakukan semua spesimen


sebagai bahan infeksius

Melakukan desinfektan dan sterilisasi


tempat kerja dan ruangan

Mencatat setiap tindakan


yang di lakukan
Setelah selesai melakukan pemeriksaan spesimen
petugas mencuci tangan

5. Hal-hal yang 1. bahan spesimen di perlakukan bahan berisiko


perlu 2. perlengkapan alat dan bahan yang di butuhkan
diperhatikan
6. Unit terkait Laboratorium

7. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA BAGI PETUGAS
No. Dok :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS Suardi Edison. SKM
SAWAH LEBAR NIP. 197909062005021004
KOTA BENGKULU
1. Pengertian Suatu prosedur untuk menjamin keselamatan kesehatan kerja bagi
petugas
2. Tujuan Msebagai acuan petugas untuk kesehatan dan keselamatan kerja
bagi petugas di puskesmas sawah lebar
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor……………….Tentang
pelayanan laboratorium.
4. Referensi 1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas depkes
RI tahun 1991
2. Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium pusat
labkes depkes RI, jakarta tahun 1991
5.Alat dan bahan 1. APD
2. Spesimen
3. Reagen
4. Sampah infeksius
6.Langkah- 1. Petugas mempersiapkan APD ( jas lab, masker, handscood)
Langkah 2. Petugas melakukan pemeliharaan alat-alat laboratorium baik
yang menggunakan listrik/manual
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas melakukan penyimpanan spesimen dan reagen yang
baik dan sesuai standart
5. Petugas melakukan pengelolaan limbah dan sampah infeksius
yang tepat
6. Petugas labor bekerja harus hati-hati, teliti dan sabar
7. Setelah bekerja bersihkan meja kerja
8. Mencuci tangan setelah bekerja
7.Bagan Alir
Petugas mempersiapkan APD ( jas lab, masker,
handscood)

Petugas melakukan pemeliharaan alat-alat


laboratorium baik yang menggunakan listrik/manual

Petugas mencuci
tangan

Petugas melakukan penyimpanan spesimen


dan reagen yang baik dan sesuai standart

Petugas melakukan pengelolaan


limbah dan sampah infeksius yang
tepat

Petugas labor bekerja harus hati-


hati, teliti dan sabar

Setelah bekerja bersihkan meja


kerja

Mencuci tangan setelah


bekerja

8.Hal-hal yang 1. bahan spesimen di perlakukan bahan berisiko


perlu diperhatikan

9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan

PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison. SKM
KOTA BENGKULU
NIP. 197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk menggunakan alat dan bahan yang harus di
gunakan atau di pakai oleh petugas selama melakukan /
melaksanakan pemeriksaan dan tindakan sasaran / pasien : orang
yang melakukan pemeriksaan laboratorium

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menggunakan APD


3. Kebijakan keputusan Kepala Puskesmas Nomor…. Tentang pelyanan
laboratorium
4. Referensi 1. Tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
falkultas kesehatan masyarakat UI tahun 2009
2. Modul keselamatan dan hukum ketenagakerjaan, poli
teknik negeri sriwijaya . palembang tahun 2012

5. Alat dan 1. jas lab


bahan 2. sarung tangan
3. masker
6. Langkah- 1. Petugas memakai jas labor
Langkah 2. Jika petugas berambut panjang rambut diikat
3. Gunakan sarung tangan sebelum mulai bekerja
4. Menggunakan masker
5. Setelah selesai bekerja Handscood, masker di buang ke
tempat safety box
6. cuci tangan dengan sabun
7. Setelah selesai bekerja Jas lab di lepaskan

7. Bagan Alir
Petugas memakai jas labor

Jika petugas berambut panjang


rambut diikat

Gunakan sarung tangan sebelum mulai


bekerja

Menggunakan masker

Setelah selesai bekerja Handscood,


masker di buang ke tempat safety box

Selesai bekerja
lakukan cuci tangan

Setelah selesai bekerja Jas lab di lepaskan

8. Hal-hal yang 1. Tersedianya APD


perlu 2. Tersedianya sabun untuk mencuci tangan
diperhatikan
9.Unit terkait Laboratorium

10.Rekaman
historis perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
Mulai di berlakukan
PEMANTAUAN TERHADAP
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR KOTA Suardi Edison.SKM
BENGKULU
NIP.197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk melakukan pemantauan penggunaa alat
pelindung diri.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan pemantauan terhadap
alat perlindungan diri.
3. Kebijakan keputusan Kepala Puskesmas Nomor……Tentang pelayanan
laboratorium
4. Referensi Tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung diri(APD). Falkultas
kesehatan masyarakat UI tahun 2009
5. Alat dan bahan 1. APD dan tempat sampah

6. Langkah- 1. Petugas memakai jas labor


Langkah 2. Jika petugas berambut panjang rambut diikat
3. Gunakan sarung tangan sebelum mulai bekerja
4. Menggunakan masker
5. Setelah selesai bekerja Handscood, masker di buang ke
tempat safety box
6. cuci tangan dengan sabun
7. Setelah selesai bekerja Jas lab di lepaskan
7.Bagan Alir
Petugas memakai jas
labor

Jika petugas
berambut
panjang rambut

Gunakan sarung
tangan sebelum
mulai bekerja

Menggunakan
masker

cuci tangan
dengan sabun

Setelah selesai
bekerja Jas lab di
lepaskan
8.Hal-hal yang 1. tersedianya APD
perlu diperhatikan 2. tersedia sabun untuk mencuci tangan
9.Unit terkait Laboratorium

10.Rekaman
historis perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
Mulai di
berlakukan
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison.SKM
KOTA BENGKULU
NIP.197909062005021004
1. Pengertian Suatu kegiatan untuk mengelola termasuk menyimpan , membuang
bahan berbahaya dan beracun.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan pengelolaan bahan
berbaya dan beracun.
3. Kebijakan keputusan Kepala UPTD Puskesmas No………….Tentang
pelayanan laboratorium.
4. Referensi 1. Peraturan pemerintah RI Nomor 74 2001 tahun tentang
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
2. Permenkes no 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat
5.Alat dan bahan 1. APD
2. Kantong plastik
3. Safety box
4. Label B3
6.Langkah- 1. Petugas melakukan pengadaan bahan berbahaya dan beracun
Langkah dan lampirkan label B3
2. Petugas memastikan tempat penyimpanan B3 aman dari
pengaruh alam dan lingkungan
3. Petugas melakukan pemisahan B3
4. Petugas melakukan penyusunan wadah B3 agar penyimpanan
tidak roboh dan rapi
5. Petugas menyimpan B3 di lengkapi simbol/label B3
6. Petugas memakai APD (jas lab, masker, handscone, sepatu
boot,) dan bersihkan sisa wadah B3 selesai bekerja
7. Setelah bekerja lepaskan APD dan lakukan mencuci tangan
7.Bagan Alir
Petugas melakukan pengadaan
bahan berbahaya dan beracun dan
lampirkan label B3

Petugas memastikan tempat penyimpanan


B3 aman dari pengaruh alam dan
lingkungan

Petugas melakukan pemisahan B3

Petugas menyimpan B3 di lengkapi


simbol/label B3

Petugas melakukan penyusunan


wadah B3

Petugas memakai APD (jas lab,


masker, handscone, sepatu boot,)

Setelah bekerja lepaskan APD dan


lakukan mencuci tangan

8.Hal-hal yang Label B3, kantong plastik


perlu diperhatikan
8. Unit terkait Laboratorium

9. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison.SKM
KOTA BENGKULU
NIP.197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk pengelolaan limbah hasil pemeriksaan
laboratorium.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan pengelolaan limbah hasil
pemeriksaan .
3. Kebijakan keputusan Kepala UPTD Puskesmas No….Tentang pemeriksaan
laboratorium.
4. Referensi 1. Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium, pusat
laboratorium kesehatan RI jakarta 1999
2. Peraturan pemerintah RI Nomor 74 2001 tahun tentang
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun

5. Alat dan 1. kantong plastik hitam= non infeksius


bahan 2. benda tajam =safety box
3. kantong plastik kuning = infeksius
6. Langkah- 1. Limbah yang dihasilkan dapat berupa menjadi 3 yaitu :
Langkah a. Limbah cair infeksius : sisa spesimen seperti darah, serum /
plasma, urine ke wastafel
b. Limbah cair domestic: limbah yang dihasilkan dari bekas air
pembilasan atau pencucian alat.ke wastafel
c. Limbah cair kimia : limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan
kimia misalnya sisa-sisa reagen dan cairan pewarna (Tempat
pembuangan di wastafel )
2. Tempat pembuangan Limbah :
a. Limbah padat infeksius : Jarum suntik,pecahan kaca( objek
glass, deg glas), pipet tetes bekas darah, lancet, tabung
reaksi pecah, pot sputum di buang disafely box
b. Limbah padat non infeksius : misalnya sampah umum seperti
kertas, tissue, plastik di buang kantong hitam tempat
pembuangan umum
3. setelah di kumpul limbah padat yang infeksius maka limbah di
kirim ke PT ARTAMA SENTOSA INDONESIA dan PT TENANG
JAYA SEJAHTERA
7. Bagan Alir
Limbah

Non Infeksius
infeksius

Tajam dan padat


Tempat
pembuangan Cair
sampah

Safety box dan Buang septiktank


kantong

PT. Artama sentosa indonesia dan PT. Tenang


jaya SEJAHTERA

8 Hal-hal yang Sampah medis dan non medis


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PENGELOLAAN
REAGEN
No. Dok :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LBAR Suardi Edison. SKM
KOTA BENGKULU
NIP.197909062005021004
1. Pengertian Suatu prosedur untuk melakukan pengelolaan reagen.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk pengelolaan reagen.


3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/57/ PKM-SL/I/2018 Tentang jenis
reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia
4. Referensi 1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas , depkes RI tahun
1991.
2. Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium , pusat
laboratorium kesehatan .depkes jakarta tahun 1999.
3. Alat dan Alat :
bahan Reagen widal test, golda, sipilis, ILI

4. Langkah-
Langkah 1. Petugas membuat permintaan reagen
2. Petugas menerima reagen
3. Petugas laboratorium memgecek reagen yang diperlukan dan
melihat tanggal kadaluarsa
4. Petugas memasukan reagen ke dalam lemari untuk penyimpanan
5. Lakukan penyimpanan reagen dalam suhu kamar 2-8˚ c
6. Petugas laboratorium membuat kartu stok reagen
7. Petugas memberi label reagen.
5. Bagan Alir
Petugas membuat permintaan reagen

Petugas
menerima reagen

Petugas menerima
reagen

Petugas memasukan reagen


ke dalam lemari

Lakukan penyimpanan reagen


dalam suhu kamar 2-8˚ c

Petugas laboratorium
membuat kartu stok
reagen

Petugas memberi label


reagen.

6. Hal-hal Lihat suhu kamar lemari es sesuai dengan prosedur penyimpanan


yang perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Laboratorium
2. apotek
3. gladiol
8. Dokumen Kartu stok reagen
terkait
9. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PENGELOLAAN
LIMBAH
SOP No. Dok :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LEBAR Suardi Edison. SKM
KOTA BENGKULU
NIP.197909062005021004
1. Pengertian 1. Limbah medis cair : pencucian alat, sisa spesimen ( darah, urine)
2. Limbah padat : lancet, objek glass,spuit, kapas basah, hanscoond,pot
sputum dll
3. Limbah non medis : kertas, sampah kantor
2. Tujuan 1. Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan
2. Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
3. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitar

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/62/PKM-SL/I/2018 Tentang proses


penanganan dan pembuangan bahan berbahaya dan beracun
4. Referensi 1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas, departemen
kesehatan RI tahun 1991
2. Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium, pusat
laboratorium kesehatan RI jakarta 1999
5. Alat dan 1. kantong plastik hitam= non infeksius
bahan 2. benda tajam =safety box
3. kantong plastik kuning = infeksius
6. Langkah- A. Limbah yang dihasilkan dapat berupa menjadi 3 yaitu :
Langkah a. Limbah cair infeksius : sisa spesimen seperti darah, serum /
plasma, urine
b. Limbah cair domestic: limbah yang dihasilkan dari bekas air
pembilasan atau pencucian alat.
c. Limbah cair kimia : limbah yang dihasilkan dari menggunakan
bahan-bahan kimia misalnya sisa-sisa reagen dan cairan pewarna
(Tempat pembuangan di wastafel )
B. Tempat pembuangan Limbah :
a. Limbah padat infeksius : Jarum suntik,pecahan kaca( objek glass,
deg glas), pipet tetes bekas darah, lancet, tabung reaksi pecah di
buang disafely box
b. Limbah padat non infeksius : misalnya sampah umum seperti
kertas, tissue, plastikdi buang kantong hitam Tempat
pembuangan umum
C. setelah di kumpul limbah padat yang infeksius maka limbah di kirim ke
PT ARTAMA SENTOSA INDONESIA dan PT TENANG JAYA
SEJAHTERA
7. Bagan Alir
Limbah

Non Infeksius
infeksius

Cair
Tajam dan padat
Tempat pembuangan
sampah
Safety box Buang septiktank
dan
kantong

PT ARTAMA SENTOSA INDONESIA dan PT TENANG


JAYA SEJAHTERA

8. Hal-hal yang Sampah medis dan non medis


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium

10. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan
PENGENDALIAN DAN
PEMBUANGAN LIMBAH PADAT
BERBAHAYA
No. Dok :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
SAWAH LBAR Suardi Edison. SKM
KOTA BENGKULU
NIP.197909062005021004
5. Pengertian  Limbah Bahan Berbaaya dan Beracun ((B ) aalah sisa suatu
usaha atau kegiatan yang mengandung B yang karena sifat dan
konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain ( Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999)
 Pengendalian dan Pembuangan Limbah Padat
BerbahayaBeracun (B adalah penanganan limbah padat B yang
dimulai sejak dari pewdahan, pengumpulan,pengolahan, dan
penimbunanpemusnahan
 Macam-mascam Limah padat yang dikelola :
1. Limbah benda tajam misalnya jarum, pipet,
pecahan,gelas, pisau bedah.
2. Limbah infeksius mengandung bakteri berbahaya
mencakup limbah laboratorium dan limbah dari poliklinik
dan ruang bersalin
3. Limbah jaringan tubuh dan specimen laboratorium
4. Limbah sitotoksik yaitu bahan yang terkontaminasi dengan
obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan dan
tindakan terapi sitotoksik.
5. Limbah kimia yaitu dari
6. Tujuan Sebagai pendoman bagi petugas laboratorium dalam melakukan
penyimpanan reagen
7. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/57/ PKM-SL/I/2018 Tentang jenis
reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia
8. Referensi 1. Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas , depkes RI tahun
1991.
2. Pendoman penyelenggaraan praktek laboratorium , pusat
laboratorium kesehatan .depkes jakarta tahun 1999.
9. Alat dan Alat :
bahan Reagen widal test, golda, sipilis, ILI

10. Langkah-
Langkah 1. Petugas apotek memberitahukan kepada petugas laboratorium
bahwa reagen yang di perlukan sudah masuk/ sudah ada
2. Petugas laboratorium mengecek reagen yang di perlukan dan
melihat tanggal kadaluarsa
3. Setelah di cek reagen maka reagen tersebut di masukkan
kedalam lemari es untuk penyimpanan
4. Penyimpanan reagen dalam suhu kamar 2-8 °c
5. Maka petugas labor membuat kartu stok reagen

11. Bagan Alir


Petugas apotek memberitahukan kepada petugas
labor

Mengecek
reagen

Masukkan reagen ke
dalam lemari es

Suhu kamar
2-8 °c

Kartu stok

12. Hal-hal Lihat suhu kamar lemari es sesuai dengan prosedur penyimpanan
yang perlu
diperhatikan
13. Unit terkait 1. Laboratorium
2. apotek
3. gladiol
14. Dokumen Kartu stok reagen
terkait
15. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal
perubahan Mulai di berlakukan

Anda mungkin juga menyukai