Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN KETEPATAN WAKTU

PENYERAHAN HASIL
No Dokumen :…/…../SOP/Pusk
Lawir/…/…
S No Revisi :
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Adriana E A Robin Amd Kep


LAWIR NIP.19820515200604 2 0161 012
1. Pengertian Penilaian Ketepatan Waktu Penyerahan Hasil adalah Menilai
setiap hasil pemeriksaan sesuai dengan standar waktu yang telah
di tetapkan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penilaian
ketepatan waktu, penyerahan hasil,
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Lawir Nomor:
Tentang Layanan Laboratorium
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 37
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium puskesmas

5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis


2. Buku register waktu hasil pemeriksaan
3. Formulir hasil pemeriksaan
6. Langkah - Langkah 1. Tim mutu mengambil data waktu penyerahan hasil
pemeriksaan lab dari buku register waktu penyerahan hasil
laboratorium
2. Tim mutu mengevaluasi hasil penilaian
3. Tim mutu membuat laporan hasil hasil penilaian
4. Tim mutu membahas hasil penilaian dalam rapat tinjauan
manajemen
5. Peserta rapat membuat rencana tindak lanjut
6. Peserta rapat membuat kesepakatan
7. Notulis mencatat hasil rapat dalam notulen
8. Petugas laboratorium melaksanakan kesepakatan
7. Diagram Alir

8. Dokumen terkait Notulen Rapat


9. Hal – Hal yang Dalam melakukan pemeriksaan laboratorium harus sesuai dengan
Perlu dikaitkan SOP
1. Rekam Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diubah Perubahan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
YANG BERESIKO TINGGI
No Dokumen :…/…../SOP/Pusk
Lawir/…/…
S No Revisi :
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Adriana E A Robin Amd Kep


LAWIR NIP.19820515200604 2 0161 012
1. Pengertian Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi adalah pemeriksaan
yang dilakukan pada spesimen/sampel yang bisa menularkan
mikroorganisme apabila cara pemeriksaannya tidak sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan
laboratorium yang beresiko tinggi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Lawir Nomor :
Tentang Layanan Laboratorium
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
370/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi ahli teknologi
laboratorium kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 37
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium puskesmas

5. Prosedur A. Alat – Alat


1. Masker
2. Sarung Tangan
3. Jas Laboratorium
B. Langkah – Langkah
1. Petugas menyiapkan alat pelindung diri
2. Petugas memakai masker
2. Petugas memakai sarung tangan (handscoon)
3. Petugas memakai jas laboratorium
4. Petugas melakukan desinfeksi meja kerja sebelum
pemeriksaan sampel
5. Petugas meletakkan sampel pemeriksaan pada tempat
yang sudah ditetapkan
6. Petugas memperlakukan semua sampel sebagai bahan
infeksius
7. Petugas membuang sampel yang di periksa sesuai
prosedur
8. Petugas mencuci alat-alat yang sudah digunakan
9. Petugas mencuci tangan dengan sabun setelah selesai
kerja
10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register
laboratorium
6. Diagram Alir

7. Hal-hal yang
Dalam setiap melakukan pemeriksaan laboratorium harus selalu
perlu
mengenakan APD.
diperhatikan
8. Sarana dan 1. Alat pelindung Diri
Prasarana 2. Reagen

9. Unit terkait Petugas Laboratorium

10. Rekam Historis


No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diubah Perubahan

KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA BAGI PETUGAS
UPTD PUSKESMAS Adriana E A Robin Amd Kep
LAWIR
NIP.19820515200604 2 0161 012
1. Pengertian Kesehatan kerja adalah keadaan dimana petugas terhindar dari
penyakit yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja
Keselamatan kerja adalah sesuatu yang berkaitan dengan
keselamtan petugas yang berhubungan dengan mesin, alat kerja,
bahan dan proses kerja
2. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk kesehatan dan
keselamatan kerja bagi petugas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Lawir Nomor :
Layanan laboartorium
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 37
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
puskesmas
2. Peraturan menteri kesehatan Repoblik Indonesia nomor 11
tahun 2012, tentnag keselamatan pasien

5. Alat dan Bahan 1. Alat Pelindung Diri (APD)


2. Spesimen
3. Alat Laboratorium
4. Sabun Cuci tangan
6. Prosedur / Langkah - 1. Petugas laboratorium memastikan kondisi fisik tempat kerja
Langkah menunjang K3, pencahayaan cukup, ventilasi cukup dan
sesuai, bersih, kering dan higienis, tersedia tempat cuci
tangan dengan air yang mengalir dan tersedia alat
pemadam kebakaran;
2. Petugas laboratorium tidak makan dan minum didalam
laboratorium;
3. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat
kebelakang dengan rapi;
4. Petugas laboratorium memakai alat pelindung diri (jas
laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki tertutup)
yang sesuai selama bekerja;
5. Petugas laboratorium memakai jas laborat yang bersih dan
dipakai terus menerus selama bekerja dalam laboratorium;
6. Petugas laboratorium melakukan desinfektan meja kerja
menggunakan alkohol sebelum pemeriksaan sampel;
7. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan sesuai
dengan instruksi kerja/prosedur kerja yang telah ditetapkan;
8. Petugas laboratorium memperlakukan semua sampel
sebagai bahan infeksius;
9. Petugas laboratorium mencuci tangan dengan sabun yang
mengandung desinfektan sebelum dan setelah selesai
pelayanan;
10. petugas laboratorium melepaskan jas laboratorium serta
ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas
laboratorium yang berpotensi infeksi) setelah Selesai
pelayanan,.
11. Letakan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong
plastic atau wadah dengan penutup yang tepat

7. Diagram Alir

8. Dokumen terkait
9. Hal-hal yang perlu Dalam pelaksanaan kesehatan dan keselamatan bagi petugas
diperhatikan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku agar terhindar dari
hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
bagi petugas.
10. Unit terkait Seluruh Unit Pelayanan klinis

11. Rekam Histori No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diubah Perubahan

Anda mungkin juga menyukai