Anda di halaman 1dari 66

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :
SRI RAHMA DEWI SARAGIH, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
CINDYA AGUSTIN (20051020)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
2021
CRITICAL
BOOK
REVIEW
1
CRITICAL BOOK REVIEW
MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR


PROSES PENDIDIKAN”

DOSEN PENGAMPU :
SRI RAHMA DEWI SARAGIH, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
CINDYA AGUSTIN (20051020)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga penulisan Critical Journal Review yang berjudul : “Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan” yang dibimbing oleh Ibu SRI
RAHMA DEWI SARAGIH, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Strategi
pembelajaran dapat penyusun selesaikan.

Dalam proses penyajian makalah ini, penyusun berusaha menyusunnya dengan


baik. Sejumlah sumber digunakan untuk membantu dalam memahami tentang Model
Strategi pembelajaran. Terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
menyukseskan penyusunan makalah ini. Dan penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang mampu membangun pola pikir yang baik dan benar.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada


makalah ini. Sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Kisaran, 10 Januari 2022

Cindya Agustin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

IDENTITAS BUKU..................................................................................................................... iv

I. RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................... 1

A. BAB 1 Standar Proses Pendidikan............................................................ 1

B. BAB 2 Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan............ 2

C. BAB 3 Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan.... 3

D. BAB 4 Tujuan dan Standar Kompetensi................................................. 4

E. BAB 5 Mengajar dan Belajar dalam Standar Proses Pendidikan... 6

F. BAB 6 Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa............ 7

G. BAB 7 Metode dan Media Pembelajaran dalam Standar Proses

Pendidikan....................................................................................................... 8

H. BAB 8 Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE).................................. 9

I. BAB 9 Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)........................................... 10

J. BAB 10 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)............... 12

K. BAB 11 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB)............................................................................................................. 14

L. BAB 12 Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)................................ 16

M. BAB 13 Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)............................. 17

N. BAB 14 Strategi Pembelajaran Afektif.................................................... 18

ii
II. KEUNGGULAN BUKU............................................................................................ 20

A. Keterkaitan Antar BAB................................................................................. 20

B. Kemutakhiran Isi Buku................................................................................ 20

III. KELEMAHAN BUKU.............................................................................................. 21

A. Keterkaitan Antar BAB................................................................................. 21

B. Kemutakhiran Buku...................................................................................... 21

IV. IMPLIKASI TERHADAP........................................................................................ 22

A. Teori/Konsep.................................................................................................. 22

B. Program Pembangunan Di Indonesia..................................................... 22

C. Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa).................................... 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................. 24

A. Kesimpulan...................................................................................................... 24

B. Saran ................................................................................................................. 24

KEPUSTAKAAN......................................................................................................................... 25

iii
IDENTITAS BUKU

1. Judul : Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan

2. Edisi :1

3. Pengarang : Prof. DR. Wina Sanjaya, M.Pd.

4. Penerbit : Kencana Prenada Media Group

5. Kota terbit : Rawamangun - Jakarta

6. Tahun terbit : 2006

7. ISBN : 979-3925-73-6

iv
I. RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB 1 “Standar Proses Pendidikan”


A. Perlunya Standar Proses Pendidikan
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
anak untuk menghafalinformasi; otak anak dipaksa untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntun untuk memahami
informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkanny dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari
sekolah, mereka pintar secara teoretis, tetapi mereka miskin aplikasi.

B. Pengertian Standar Proses Pendidikan


Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6). Melalui standar
proses pendidikan setiap guru dapat mengembangkan proses
pembelajaran sesuai dengan ramburambu yang ditentukan.

C. Fungsi Standar Proses Pendidikan


Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) berfungsi sebagai :
1. Fungsi SPP dalam Rangka Mencapai Standar Kompetensi yang
Harus Dicapai.
2. Fungsi SPP bagi Guru
3. Fungsi SPP bagi Kepala Sekolah
4. Fungsi SPP bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan

1
D. Keterkaitan Standar Proses Pendidikan dengan Standar Lainnya
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dikatakan bahwa standar
nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hokum Negara Kesatua Republik
Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1).

B. BAB 2 “Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan”


A. Pendahuluan
Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang
sangat penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru dan/atau
pengelola sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya proses
pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan
demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat
membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. 

B. Peningkatan Kemampuan Profesional


1. Guru sebagai Jabatan Profesional
2. Mengajar sebagai Pekerjaan Profesional
3. Kompetensi Profesional Guru

C. Mengoptimalkan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran


1. Guru sebagai Sumber Belajar
2. Guru sebagai Fasilitator
3. Guru sebagai Pengelola
4. Guru sebagai Demonstator
5. Guru sebagai Pembimbing
6. Guru sebagai Motivator
7. Guru sebagai Evaluator

2
D. Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Guru
1. Keterampilan Dasar Bertanya
2. Keterampilan Dasar Memberikan Reinforcement
3. Keterampilan Variasi Stimulus
4. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
5. Keterampilan Mengelola kelas

C. BAB 3 “Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan”


A. Pengertian dan Kegunaan Sistem
Penyusunan standar proses pendidikan diperlukan untuk
menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai
upaya ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pendidikan
adalah pendekatan sistem. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang
satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai
suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.

B. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran


1. Faktor Guru
2. Faktor Siswa
3. Faktor Sarana dan Prasarana
4. Faktor lingkungan

C. Komponen-komponen Sistem Pembelajaran


Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Namun demikian,
kita akan sulit melihat bagaimana proses terjadinya perubahan tingkah
laku dalam diri seseorang. Oleh karena itu, terjadinya proses perubahan
tingkah laku berhubungan dengan perubahan sistem syaraf dan
perubahan energy yang sulit dilihat dan dibaca. Oleh sebab itu, terjadinya
proses perubahan tingkah laku merupakan suatu misteri, atau para ahli
psikologi menanamkannya sebagai kotak hitam (black box).

3
D. BAB 4 “Tujuan dan Standar Kompetensi”
A. Pentingnya Perumusan Tujuan
Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa
adalah kegiatan yang bertujuan.Dengan demikian dalam setting
pembelajaran, tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru dan
siswa. Oleh sebab itu, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama
yang harus dilakukan dalam merancang sebuah program
pembelajarannya. Ada guru yang menganggap mengajar hanya
merupakan proses menyampaikan materi peajaran kepada siswa. Bagi
mereka tujuan mengajar tiada lain adalah menyampaikan materi
pelajaran itu, tidak peduli apakah materi itu disukai atau tidk oleh
siswa, yang penting materi itu telah tersampaikan.

B. Tingkatan Tujuan
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kulikuler
4. Tujuan Pembelajaran/Instruksional

C. Tujuan dan Kompetensi


Dalam konteks pengembangan kurikulum, kompetesi adalah
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam kompetensi
sebagai tujuan, di dalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge)

2. Pemahaman (understanding)

3. Keemahiran (skill)

4. Nilai (value)

5. Sikap (attitude)

6. Minat (interest)

4
Klasifikasi kompeten mencakup:

1. Kompetensi Lulusan
2. Kompetensi Standar
3. Kompetensi Dasar

D. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


1. SD/MI/SDLB*/Paket A
2. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
3. SMA/MA/SMALB*/Paket C
4. SMK/MAK

E. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)


1. Agama dan Akhlak Mulia
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Estetika
5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

F. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau
keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah
mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Ada empat komponen
pokok yang harus tampak dalam rumusan indicator hasil belajar seperti
yang digambarkan dalam pertanyaan berikut:
1. Siapa yang belajar atau yang diharapkan dapat mencapai tujuan
atau mencapai hasil belajar itu?
2. Tingkah laku atau hasil belajar yang bagaimana yang diharapkan
dapat dicapai itu?
3. Dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilan?
4. Seberapa jauh hasil belajar itu bias diperoleh?

5
E. BAB 5 “Mengajar dan Belajar dalam Proses Pendidikan”
A. Pendahuluan
Kekeliruan guru dalam mengajar.
1. Guru tidak berusaha untuk mengetaui kemampuan awal siswa.
2. Guru tidak pernah mengajak berpikir siswa.
3. Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik.
4. Guru mengenngap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan
menguasai pelajaran.

B. Konsep Dasar Mengajar


1. Mengajar sebagai Proses Menyampaikan Materi Pelajaran
2. Mengajar sebagai Proses Mengatur Lingkungan

C. Perlunya Perubahan Paradigma


Pandangan mengajar yang hanya sebatas penyampaian ilmu
pengetahuan itu, dianngap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan.
Mengapa demikian?Minimal ada tiga alasan ang penting. Alasan inilah
yang yang kemudian menuntut perlunya terjadi perubahan paradigma
mengajar, dan mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran
kepada mengajar sebagai proses mengatur lingkungan.

D. Makna Mengajar dalam Standar Proses Pendidikan


Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya
sekadar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai
sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar.

E. Teori-teori Belajar
Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan. Belajar
adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Proses belajar pada
hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.
Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang
belajar tidak dapat kita saksikan.

6
F. BAB 6 “Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa”
A. Pengertian Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a pland
method, or series of activities designed to achieves a particulas educational
goal (J. R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran


Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan
Rowntree (1974) mengelompokkan ke dalam strategi penyampaian
penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi
pemebelajaran kelompok dan strategi pemebelajaran individual atau
groups-indvidual learning.

C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran


Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran.
c. Pertimbangan dari susut siswa.
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya.

D. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks


Standar Proses Pendidikan
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa
tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan dan semua keadaan.

7
E. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
1. Konsep dan Tujuan PBAS
2. Peran Guru dalam Implementasi PBAS
3. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
4. Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan PBAS

G. BAB 7 “Metode dan Media Pembelajaran dalam Standar Proses


Pendidikan”
A. Penggunaan Metode Pembelajaran
Seperti yang telah ditemukan di muka, metode adalah cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang bias


digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran.
1. Ceramah
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Diskusi
4. Metode Simulasi

B. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar


Kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, khususnya teknologi
informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi
strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat
menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran agar membuat pembelanjaran seakin menarik. Kadang-
kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.

Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun


strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan
sumber belajar.
1. Konsep Dasar Media

8
2. Pentingnya Media Pembelajaran
3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
4. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
6. Sumber Belajar

H. BAB 8 “Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)”


A. Pendahuluan
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi
secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam
strategi ini, materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru.

B. Konsep dan Prinsip Penggunaan Stategi Pembelajaran Ekspositori


1. Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

C. Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori


1. Rumusan Tujuan yang Ingin Dicapai
2. Kuasai Materi Pelajaran dangan Baik
3. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang Dapat Memengaruhi Proses
Penyampaian

D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori


1. Keunggulan
a. Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori guru bisa mengontrol
urutan dan keluasan materi pelajaran dengan demikian ia dapat
mengetahui sampai sejauh mana siswa mengasai bahan yang telah
disampaikan.
b. Strategi ini dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa sangat luas sementara waktunya sangat
terbatas.

9
c. Melalui strategi ini selain siswa mendengarkan melalui penuturan
tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat
atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi.
d. Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.

2. Kelemahan
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan
terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar secara
baik
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan individual.
c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka
akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal
kemampuan sosialisasi kemampuan interpersonal serta
kemampuan berfikir kritis.
d. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,
semangat, antusiame, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti
kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas

I. BAB 9 “Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)”


A. Pendahuluan
Strategi Pembelajaran Inkuiri atau yang sering disebut
dengan SPI. Menurut Sanjaya (2006 : 87) adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.

B. Konsep Dasar SPI


Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri dari jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.

10
SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia,
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.

C. Prinsip-prinsip Penggunaan SPI


SPI merupakan strategi yang menekankan kepada
pengembangan intelektual anak.Perkembangan mental (intelektual) itu
menurut Piaget dipengaruhi oleh $ factor, yaitu manuration, physical
experience, social experience, dan equilibration.

Maturation atau kematangana adalahh proses perubahan fifiologis


dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi
pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan sistem saraf.

D. Langkah Pelaksanaan SPI


Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan

E. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial


Pada awalnya strategi pembelajaran inkuiri banyak diterapkan
dalam ilmu-ilmu alam (natural science).Namun demikian, para ahli
pendidikan ilmu social mengadopsi strategi inkuiri yang kemudian
dinamakan inkuiri sosial.

F. Kesulitan-kesulitan Implementasi SPI


SPI merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap
baru khususnya di Indonesia. Sebagai suatu Stratgi baru, dalam
penerapannnya terdapat beberapa kesulitan.

11
G. Keunggulan dan Kelemahan SPI
1. Keunggulan
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek koqnitif, afektif, dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pemebelajaran melalui strategi ii
dianggap lebih bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.

2. Kelemahan
a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan
sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pemebelajaran oleh
karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

J. BAB 10 “Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah(SPBM)”


A. Pendahuluan
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM berdasarkan kepada
psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena


atau wadah untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di
masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yyang memungkinkan dan
sangat penting dikembangkan.

Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM


merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan
untuk memperbaiki sitem pembelajaran.

12
B. Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM
SPBM dapat diartikan sebagai ragkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.

C. Hakikat Masalah dalam SPBM


Antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan strategi
pemebelajaran berbasis masalah (SPBM) memiliki perbedaan.Perbedan
tersebut terletak pada jenis masalah serta tujuan yang ingin dicapai.

D. Tahapan-tahapan SPBM
Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan SPBM. John
Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6
lankah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah
(problem solving).

E. Keunggulan dan Kelemahan SPBM


1. Keunggulan
a. Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan
aktifvitas pembelajaran siswa.
2. Kelemahan
a. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem
solvingmembutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
b. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari.

13
K. BAB 11 “Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
(SPPKB)”
A. Pendahuluan
SPPKB merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada kemampuan berfikir siswa. Joyce dan Well (1980)
menempatkan model pembelajaran ini ke dalam bagian model
pembelajaran Cognitive Growth: Increasing the Capcity to Think.

B. Hakikat dan Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan


Kemampuan Berfikir (SPPKB)
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran
yang dilaksanakan para guru kita adalah kurang adanya usaha
pengembangan kemampuan berfikir siswa.

Namun demikian, tentu saja dengan berbagai penyesuaian topik,


strategi pembelajaran yang akan dibahas ini juga dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa.

C. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB


1. Latar Belakang Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia
dengan manusia ataupun antara manusia dengan lingkungan.

2. Latar Belakang Psikologis


Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologi kognitif.

D. Hakikat Kemampuan Berfikir dalam SPPKB


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir atau
SPPKB merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses
perbaikann dan peningkatan kemampuan berfikir siswa.

14
E. Karakteristik SPPKB
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses
mental siswa secara maksimal
2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan protes Tanya jawab secara
terus-menerus.
3. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyadarkan kepada dua sisi
yang sma pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar.

F. Perbedaan SPPKB dengan Pembelajaran Konvensional


1. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui SPPKB adalah
kemampuan berpikir melalui proses menghubungkan antara
pengalaman dengan kenyataan.
2. Dalam SPPKB, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri
sendiri.

G. Tahapan-tahapan Pembelajaran SPPKB


SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak
mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru kemudian mecatat untuk dihafalkan.

Ada 6 tahap dalam SPPKB


1. Tahap orientasi
2. Tahap pelacakan
3. Tahap Konfrontasi
4. Tahap Inkuiri
5. Tahap Akomodasi
6. Tahap Transfer

15
L. BAB 12 “Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)”
A. Pendahuluan
Dilihat dari landasan psikologi belajar,, pembelajaran kelompok
banyak dipengaruhi oleh psikologi belajar kognitif holistik yang
menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses berfikir.

B. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)


Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar
yang digunakan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pemebelajaran yang telah diruuskan.

C. Karakteristik dan Prinsip-prinsip SPK


1. Karakteristik SPK
a. Pembelajaran Secara Tim
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
c. Kemampuan untuk Bekerja Sama
d. Keterampilan Bekerja Sama.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran Kooperatif


a. Prinsip ketergantungan positif
b. Tanggung jawab perseorangan
c. Interaksi tatap muka
d. Pastisipasi dan komunikasi

D. Prosedur Pembelajaran Kooperatif


Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri ats
empat tahap, yaitu:
(1) penjelasan materi;
(2) belajar dalam kelompok;
(3) penilaian; dan
(4) pengakuan tim.

16
E. Keunngulan dan Kelemahan SPK
1. Keunggulan SPK
a. Kemampuan mengungkapkan ide
b. Tidak terlalu menggantungkan pada guru
2. Keterbatasan SPK
a. Ciri tama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan.
b. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil
kerja kelompok.

M. BAB 13 “Strategi Pembelajaran Koonstektual (CTL)”


A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual
Contextual teaching and learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dapat dipelajari
dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

B. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis CTL


1. Latar belakang Filosofis
CTL banyak dapat dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme
yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan Selanjutnya
dikembangkan oleh Jean Piaget.

2. Latar Belakang Psikologis


Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa
pengetahuan terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang
dari sudut psikologis, CTL

C. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional


1. CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar
2. Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu
berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya.

17
D. Peran Guru dan Siswa dalam CTL
Dalam proses pembelajaran kontekstual, setiap guru perlu
memahami tipe belajar dalam dunia siswa, artinya guru perlu
menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa.

E. Asas-Asas CTL
Memiliki 7 asas:
(1) Kontruktivisme
(2) Inkuiri
(3) bertanya
(4) pemodelan
(5) Refleksi
(6) Penilaian Nyata.

F. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL


1. Pola Pembelajara Konvensional
2. Pola Pembelajaran CTL

N. BAB14 “Strategi Pembelajaran Afektif”


A. Pendahuluan
Strategi pembelajaran afektif (SPA) adalah suatu metode dalam
proses pembelajaran yang menekankan pada nilai (baik dan tidak baik)
dan sikap (sopan dan tidak sopan) yang diukur, oleh karena itu
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam (Sanjaya,
2012).

B. Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap


Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia
yang sifatnya tersembunyi, tidak berada di dalam duniam yang
empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik
dan buruk, indah dan tidak indah, dan lain sebagainya.

18
C. Proses Pembentukan Sikap
1. Pola Pembiasan
2. Modeling

D. Model Strategi Pembelajaran Sikap


1. Model Konsiderasi
2. Model Pengembangan Kognitif
3. Teknik Mengklarifikasi Nilai

E. Kesulitan dalam Pembelajaran Afektif


Di samping aspek pembentukan intelektual untuk membentuk
kecerdasan peserta didik dan pembentukan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik memeiliki kemampuan
monotorik, maka pembentukan sikap peserta didik merupakan aspek yang
tidak kalah pentingnya.

Pertama, selam ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum


yang berlaku cenderung diarahkan untuk pembentukan intelektual.

Kedua, sulitnya melakukan kontol karena banyaknya faktor yang


dapat memengaruhi perkembangan sikap seseorang.

Ketiga, keberhasilan pembentukasn sikap tidak bisa dievaluasi


dengan segera.

Keempat, pengaruh kemajuan teknologi, khususnya teknologi


informasi.

19
II. KEUNGGULAN BUKU

A. Keterkaitan Antar BAB

Buku yang berjudul "Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan" ini terdiri dari 14 BAB. Awal BAB dimulai dengan

penjelasan tentang bagaimana proses pendidikan serta keterkaitan dengan

standar-standar lainnya, agar dapat lebih memahami secara praktis

bagaimana mengimplementasikan sebuah strategi pembelajaran, dan

diakhiri dengan persoalan-persoalan strategi pembelajaran efektif. Secara

keseluruhan antara BAB dan BAB lainnya saling berkaitan dan

pembahasannya berurutan.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Pada buku ini, setiap BAB nya dijelaskan secara rinci. Didalam buku

ini juga terdapat banyak pembahasan langkah-langkah yang tepat untuk

melalukan strategi pembelajaran mana yang sesuai dengan aturan yang ada.

Isi dari buku ini sangat bagus dikarenakan buku ini menyajikan materi yang

mendalam dan mudah dipahami para pembaca tanpa adanya keraguan.

Pembahasan yang di tuliskan dalam buku tersebut yang hanya mengupas

secara mendalam. Buku ini juga sangat memotivasi para pembaca untuk

malakukan strategi pembelajaran apa yang ingin di lakukan.

20
III. KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan Antar BAB

Menurut saya, pada buku yang berjudul "Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan" ini tidak terlalu banyak

terdapat kekurangan. Seluruh BAB saling berkaitan satu sama lain.

Hanya saja buku tersebut kurang bagus menurut saya karena setiap

ada kutipan bahasa Inggris tidak dibuat terjemahannya sehingga

membuat bingung para pembaca.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Pada isi buku yang berjudul "Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan" ini sudah baik dan mudah

dimegerti. Hanya saja seharusnya penulis tidak menjabarkan suatu

materi secara panjang lebar yang membuat jenuh para pembaca.

21
IV. IMPLIKASI TERHADAP

A. Teori/Konsep

Menurut Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. dalam buku “Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”: “Strategi

diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to

achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976).”

Sedangkan menurut Dra. Hj. Euis Nur Aisyah M., M.Pd dkk

dalam buku “Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran” :

“Strategi (strategy), menurut T Raka Joni (1991) adalah ilmu dan

kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dintiliki dan/atau yang

dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas, strategi adalah suatu

rangkaian kegiatan yang memerlukan ilmu dalam memanfaatkan

segala sumber dalam mencapai tujuan tertentu.

B. Program Pembangunan Di Indonesia

Pada tugas Critical Book Report ini, seseorang dapat

meningkatkan minat membaca sebuah buku. Melalui Critical Book ini

juga, para pembaca khususnya para mahasiswa dapat mengetahui

secara lengkap tentang Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Terutama melalui tugas Critical Book Report mata

kuliah Strategi Pembelajaran ini sangat membantu mahasiswa

22
memahami tata cara untuk mencari startegi pembelajaran apa yang

akan di pakai nantinya dalam proses pembelajaran.

C. Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa)

Berdasarkan ringkasan buku tersebut, saya sebagai mahasiswa

dapat memperoleh ilmu baru tentang Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Seperti langkah-langkah

melalukan strategi pembelajaran, model-model strategi pembelajaran,

tata cara dan aturan yang ada, dan sebagainya. Melalui ini juga

mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran

tatap muka di sekolah.

23
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Buku ini menyajikan ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan

Standar Proses Pendidikan yang berlaku. Kerangka teori dan konsep serta

prinsip setiap strategi pembelajaran pada buku ini diuraikan setahap demi

setahap guna memandu pembaca untuk memahami, kemudian memilih

dan menerapkan, atau bahkan menyintesis strategi yang sesuai dengan

lingkungan pembelajaran. Di padukan dengan contoh pengaplikasian

strategi tersebut, buku ini berusaha menjadikan penggunaan strategi

pembelajaran sebagai sarana penyampaian pelajaran yang efektif.

Tema pokok pembahasannya di antaranya yaitu: Standar proses

pendidikan: definisi, peran guru, sistem pembelajaran, aktivitas belajar

mengajar, dan metode serta media yang digunakan dalam standar tersebut,

standar kompetensi, strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa,

strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, strategi

pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran peningkatan

kemampuan berpikir, strategi pembelajaran kooperatif, strategi

pembelajaran kontekstual, dan strategi pembelajaran afektif.

B. Saran

Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang

mudah dan langsung dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan

dalam melakukan pemilihan kata dalam suatu materi.

24
KEPUSTAKAAN

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Edisi
1. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

25
CRITICAL
BOOK
REVIEW
2
CRITICAL BOOK REVIEW
MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“STRATEGI PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU :
SRI RAHMA DEWI SARAGIH, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
CINDYA AGUSTIN (20051020)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga penulisan Critical Journal Review yang berjudul : “Strategi
Pembelajaran” yang dibimbing oleh Ibu SRI RAHMA DEWI SARAGIH, S.Pd., M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Strategi pembelajaran dapat penyusun selesaikan.

Dalam proses penyajian makalah ini, penyusun berusaha menyusunnya dengan


baik. Sejumlah sumber digunakan untuk membantu dalam memahami tentang Strategi
pembelajaran ini. Terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
menyukseskan penyusunan makalah ini. Dan penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang mampu membangun pola pikir yang baik dan benar.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada


makalah ini. Sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Kisaran, 10 Januari 2022

Cindya Agustin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

IDENTITAS BUKU..................................................................................................................... iv

I. RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................... 1

A. BAB I Makna Strategi Pembelajaran................................................. 1

B. BAB II Komponen Pembelajaran........................................................ 3

C. BAB III Kondisi Pembelajaran............................................................. 4

D. BAB IV Pembelajaran Efektif............................................................... 7

E. BAB V Media Pembelajaran.................................................................. 11

F. BAB VI Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran....................................... 14

II. KEUNGGULAN BUKU........................................................................................... 22

A. Keterkaitan Antar BAB................................................................................. 22

B. Kemutakhiran Isi Buku................................................................................ 22

III. KELEMAHAN BUKU................................................................................................ 23

A. Keterkaitan Antar BAB................................................................................. 23

8. Kemutakhiran Buku...................................................................................... 23

ii
IV. IMPLIKASI TERHADAP....................................................................................... 24

A. Teori/Konsep................................................................................................ 24

B. Program Pembangunan Di Indonesia................................................... 24

C. Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa).................................. 24

V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 26

A. Kesimpulan.................................................................................................... 26

B. Saran ............................................................................................................... 26

KEPUSTAKAAN......................................................................................................................... 27

iii
IDENTITAS BUKU

C. Judul : Strategi Pembelajaran

D. Edisi :-

E. Pengarang : Haudi, S.Pd., .M.M., D.B.A.

F. Penerbit : Insan Cendekia Mandiri

G. Kota terbit : Sumatra Barat – Indonesia

H. Tahun terbit : 2021

I. ISBN : 978-623-348-005-5

iv
I. RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I “Makna Strategi Pembelajaran”


A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya
suatu usaha agar mencapai kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi
mulanya digunakan pada lingkungan militer, namun istilah strategi
digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama
termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam
istilah strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana


tindakan/perbuatan yang termasuk juga penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam suatu pembelajaran.
Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada
proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.

Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya di sini


bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan
dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan
suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana yang


dilaksanakan pendidik untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang
diharapkan.

1
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Mansur terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran:
a. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian
anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan
perubahan zaman.
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat
untuk mencapai sasaran yang akurat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman
bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar
yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

C. Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran


Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan
makna, sehingga seringkali orang merasa binggung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah
1. Model pembelajaran
2. Pendekatan pembelajaran
3. Metode pembelajaran

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan


untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran di antaranya:

a) ceramah,
b) demontrasi,
c) diskusi,
d) simulasi,
e) laboratorium,
f) pengalaman lapangan,
g) brainstorming,
h) debat,
i) symposium.
2
4. Teknik pembelajaran
5. Taktik pembelajaran

D. Tahapan Kegiatan Pembelajaran


Ada beberapa tahapan kegiatan pembelajaran diantaranya:
1. Tahap Prainstruksional
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru
pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar.
2. Tahap Instuksional
Tahap kedua ini adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni
tahapan memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru
sebelumnya.
3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi atau penilaian dan
tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran.

B. BAB II “Komponen Pembelajaran”


A. Pengertian Komponen Pembelajaran
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses pembelajaran.
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses
pendidikan, yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan.

Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item


yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting
dalam proses belajar mengajar.

B. Komponen-komponen Pembelajaran

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses


pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 6
komponen. Berikut akan kami uraikan satu persatu komponen-komponen
tersebut.

3
1. Tujuan pendidikan
2. Peserta didik
3. Guru/Pendidik di Sekolah
4. Orang Tua dan Lingkungan Masyarakat
5. Interaksi Edukatif Pendidik dan Anak Didik

Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk


membantu proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-
metode tersebut antara lain:

a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya Jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Demonstrasi
e. Metode Eksperimen
f. Isi pendidikan

C. Hubungan Antar Komponen Pembelajaran


Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu
dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan.

C. BAB III “Kondisi Pembelajaran”

Guru sebagai pembimbing diharapkan bisa membuat kondisi yang


taktik yang sanggup membuat penerima didik nyaman dalam mengikuti
proses pembelajaran tersebut. Dalam membuat kondisi yang baik, hendaknya
guru memperhatikan dua hal :

1. Pertama , kondisi internal


2. Kedua, kondisi eksternal
3. Ketiga, kondisi lingkungan fisik yang baik dan teratur

4
Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu
dilakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Melibatkan Siswa Secara Aktif

Mengajar yaitu membimbing kegiatan berguru siswa sehingga ia


mau belajar. Dengan demikian aktivitas siswa sangat diharapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Aktivitas berguru siswa sanggup digolongkan ke
dalam beberapa hal, antara lain:

1. Aktivitas visual, ibarat membaca, menulis, melaksanakan


eksprimen.
2. Aktivitas lisan, ibarat bercerita, tanya jawab.
3. Aktivitas mendengarkan, ibarat mendengarkan klarifikasi
guru, mendengarkan pengarahan guru.
4. Aktivitas gerak, ibarat melaksanakan praktek di daerah
praktek.
5. Aktivitas menulis, ibarat mengarang, membuat surat, membuat
karya tulis.

2. Menarik Minat dan Perhatian Siswa

Kondisi pembelajaran yang efektif yaitu adanya minat dan


perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya
terhadap belajar, lantaran dengan minat seseorang akan melaksanakan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang mustahil
melaksanakan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat
kaitannya dengan sifat, talenta dan kecerdasan siswa. Pembelajaran
yang sanggup menyesuaikan sifat, talenta dan kecerdasan siswa
merupakan pembelajaran yang diminati.

5
3. Membangkitkan Motivasi Siswa

Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan motivasi siswa:

1. Guru berusaha membuat persaingan diantara siswanya untuk


meningkatkan prestasi belajarnya;
2. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru hendaknya terlebih dahulu
memberikan kepada siswa wacana tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, sehingga siswa terpancing untuk ikut serta
didalam mencapai tujuan tersebut.
3. Guru berusaha mendorong siswa dalam berguru untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Guru hendaknya banyak memperlihatkan kesempatan
kepada siswa untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
5. Guru selalu berusaha menarik minat berguru siswa.
6. Sering-sering memperlihatkan kiprah dan memperlihatkan
nilai seobjektif mungkin.

4. Memberikan Pelayanan Individu Siswa

Salah satu problem utama dalam pendekatan pembelajaran yaitu


kurangnya pemahaman guru wacana perbedaan individu antar siswa.
Memberikan pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata
ditujuan kepada siswa secara perorangan saja, melainkan sanggup juga
ditujukan kepada sekelompok siswa dalam satu kelas tertentu.

5. Menyiapkan dan Memakai Aneka Macam Media dalam


Pembelajaran

Alat peraga/media pembelajaran yaitu alat-alat yang dipakai guru


dikala mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang
disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada
diri siswa.
6
Untuk mewujudkan suasana kelas yang mendukung
proses berguru mengajar yang sanggup membantu efektivitas proses
berguru mengajar yaitu:

1. Memanggil setiap murid dengan namanya


2. Selalu bersikap sopan kepada murid,
3. Memastikan bahwa anda tidak memperlihatkan sikap pilih kasih
terhadap murid tertentu
4. Merencanakan dengan terang apa yang anda lakukan dalam setiap
pelajaran
5. Mengungkapkan kepada murid-murid wacana apa yang ingin
anda capai dalam pelajaran ini
6. Dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran
7. Memberikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara
8. Bersikaplah konsisten dalam menghadapi murid- murid.

D. BAB IV “Pembelajaran Efektif”


A. Konsep Dasar Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya


perubahan pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.
Perubahan sebagai hasil dari belajar dapat ditimbulkan dalam
berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, kecakapan serta kemampuan. Oleh sebab itu proses
belajar adalah proses aktif. Pembelajaran adalah reaksi terhadap situasi
yang ada disekitar sekitar.

B. Pembelajaran Efektif

Tidak selalu mudah merumuskan secara pasti apa yang


dimaksudkan dengan istilah ‘efektif’, guru-guru selalu membutuhkan
rentangan pengetahuan mengenai bahan kajian dan keterampilan
profesional dan keterampilan profesional yang luas.

7
Mengajar anak-anak kecil membaca dan menulis, untuk
memahami dunia di sekitarnya, untuk mengerti dan dapat menggunakan
prinsip-prinsip matematika dan sains, menggunakan kecerdasan dan
imajinasinya yang sedang berkembang, hidup dan bekerja secara serasi
dengan orang-orang lain, semuanya membutuhkan guru yang efektif agar
dapat memiliki pengetahuan dan pengertian mengenai isi mata pelajaran
dan pokok bahasan yang diajarkan, sebagaimana halnya kemampuan
mengelola kelas, menerangkan dengan jelas, menayakan pertanyaan-
pertanyaan yang bermutu dan tepat, dan memantau serta menilai proses
belajar.

C. Cara Belajar yang Efektif

Efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur:

1. Perlunya Bimbingan
2. Kondisi dan Strategi Belajar

D. Prosedur Pembelajaran yang Efektif


Agar memperoleh hasil yang memuaskan dalam proses belajar
mengajar, peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menyenagkan
dan merangsang aktivitas proses belajar mengajar.
2. Mengoptimalkan hasil belajar, melalui proses belajar mengajar
yang berdaya guna dan berhasil.
3. Mengerjakan tugas dengan baik.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran secara nyata.
5. Melihat kembali hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
6. Mencari jalan keluar agar dalam proses belajar mengajar
lebih aktif dan kreatif.

8
E. Kriteria Pembelajaran yang Efektif

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara


mengajar dan peserta didik belajar, sebab baik tidaknya hasil proses
pembelajaran dapat dilihat dan dirasakan oleh pendidik dan peserta
didik sendiri. Proses belajar mengajar yag dikatakan berhasil apabila
ada perubahan pada diri peserta didik. Perubahan perilaku ini
menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan. Juga di dalam proses
pembelajaran peserta didik harus menunjukan kegairahan belajar yang
tinggi, semangat kerja yang besar dan percaya pada diri sendiri. Untuk
memperoleh hasil seperti yang telah dikemukakan diatas, salah satu
caranya adalah meningkatkan kualitas belajar.

F. Metode dan Model Pembelajaran Efektif

Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang


mungkin bisa dipersiapkan untuk kita lakukan sebagai calon guru SD.

1. Metode Role Playing


2. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
3. Metode Team Games Tournament (TGT)
4. Metode Jigsaw
5. Model Examples Non Examples
6. Model Lesson Study
7. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
8. Cooperative Script
9. Picture and Picture
10. Numbered Heads together

9
G. Kualitas Efektif Pendidik

Sebagaimana pendidik bersikap dan bertindak dalam


hubungannya dengan peserta didik, akan menentukan mutu relasi yang
dibangun dan juga hasil proses pendidikannya. Sebagai seorang
pembimbing, seorang pendidik, harus memiliki kualitas-kualitas antara
lain sebagai berikut:

1. Berempati
2. Penuh Perhatian dan Kehangatan
3. Bersikap Terbuka
4. Menghargai dan Menghormati

H. Mengajar yang Efektif

Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses


belajar. Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa
belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini pula. Belajar di sini adalah
suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah.

Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan


syarat-syarat yaitu belajar secara aktif, guru harus mampergunakan
banyak metode pada waktu mengajar, motivasi, kurikulum yang
seimbang, guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual, guru
perlu mempertimbangkan perbedaan individual, guru akan mengajar
efektif, pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa,
seorang guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa, seorang
guru harus memiliki keberanian menghadapi siswa-siswanya, guru harus
mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah, pada penyajian
bahan pelajaran pada siswa, semua pelajaran yang diberkan pada siswa
perlu diintegrasikan, pelajaran di sekolah harus di hubungkan dengan
kehidupan yang nyata di masyarakat, dalam interaksi belajar mengajar,
pengajaran remedial.

10
Dalam mengajar yang efektif ini dapat dikemukakan suatu
pandangan lain yang dapat menjadi pertimbangan juga. Pandangan ini
mengatakan bahwa mengajar yang efektif perlu mempertimbangkan hal-
hal berikut yaitu: penguasaan bahan pelajaran, cinta kepada yang
diajarkan, pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa,
variasi metode, seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak
mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran, bila guru
mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan
dipersiapkan sebaik-baiknya, guru harus memberikan pujian,
seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara
individual.

E. BAB V “Media Pembelajaran”


A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘medium’, yang secara


harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar),
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi.

B. Manfaat Media Pembelajaran

11
Manfaat media pembelajaran diantaranya adalah

1. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak


nyata) menjadi konkret (nyata).
2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat
belajarnya.
3. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang
benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek.
5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi,
aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.
6. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.
7. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk
diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
8. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi
pembelajaran sehingga siswa mudah mengerti.
9. Mengatasi ruang, waktu dan indera.

C. Fungsi Media Pembelajaran

Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui.
Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan
fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama
tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.

1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran


2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar

12
D. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa ciri menurut


Gerlach & Ely yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang
merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu:

1. Ciri fiksatif
2. Ciri manipulatif
3. Ciri disributif

E. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran

Fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang mampu


menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu
lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang
digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga
tidak menimbulkan adanya verbalisme.

F. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran


Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
sifat pasif anak didik dapat diatasi.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru
akan mengalami kesulitan.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan


pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan
visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang
berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan
pengelolaan bahan-bahan visual.

13
G. Alasan Penggunaan Media Pembelajaran
1. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan manfaat media
pengajaran itu sendiri.
2. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.

F. BAB VI “Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran”


A. Strategi Pembelajaran Expositori (SPE)

Strategi Pembelajaran Expositori menurut Sanjaya merupakan


strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari guru kepada siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi secara optimal.

Dengan demikian pendekatan secara ekspositori ini memiliki


keunggulan dan kelemahan yaitu:

1. Keunggulan
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa
mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan
demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai
bahan pelajaran yang disampaikan.
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas,
sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat
mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran
juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi).
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan
untuk jumlah siswa danukuran kelas yang besar.

14
2. Kelemahan
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan
terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan
menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan
setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat,
dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.

B. Strategi Pembelajaran Penemuan

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut


Sund Discovey adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan sesuatu konsep atau mirip. Yang dimaksud dengan
proses mental tersebut antara lain ialah “mengamati, mencerna,
mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan.

Jadi, Pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar


yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui
pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Dengan demikian teknik ini memiliki keunggulan dan kelemahan


tersendiri yaitu:

1. Keunggulan
a. Teknik ini mampu membuat siswa untuk mengembangkan;
memperbanyak kesiapan; serta penguasaan ketrampilan dalam
proses kognitif/ pengenalan siswa.
b. b. Siswa mampu memperoleh pengetahuan yangbersifat
sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam
tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
c. Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa

15
d. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya
masing-masing
e. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat
f. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah
kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri
g. Strategi ini berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya
sebagi teman belajar saja; membantu bila diperlukan.

2. Kelemahan
a. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk
cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk
mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik
b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang
berhasil
c. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan
pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila
diganti dengan teknik penemuan
d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental
ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang
memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap
dan ketrampilan bagi siswa
e. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir
secara kreatif.

C. Strategi Pembelajaran Penguasaan

Pendekatan pembelajaran tuntas adalah salah satu usaha dalam


pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik mencapai
penguasaan terhadap kompetensi tertentu. pembelajaran tuntas juga
memiliki keunggulan dan kelemahan diantaranya yaitu:

16
1. Kelebihan
a. Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern
yang berpegang pada prinsip perbedaan individual, belajar
kelompok.
b. Dalam strategi ini guru dan siswa diminta bekerja sama secara
partisipatif dan persuasif, baik dalam proses belajar maupun
dalam proses bimbingan terhadap siswa lainnya.
c. Strategi ini berorientasi kepada peningkatan produktifitas hasil
belajar.
d. Penilaian yang dilakukan terhadap kemajuan belajar siswa
mengandung unsur obyektivitas yang tinggi.

2. Kelemahan
a. Para guru umumnya masih mengalami kesulitan dalam membuat
perencanaan belajar tuntas karena harus dibuat untuk jangka satu
semester, disamping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang
lengkap dan menyeluruh.
b. Strategi ini sulit dalam pelaksanaannya karena melibatkan
berbagai kegiatan, yang berarti menuntut macam-macam
kemampuan yang memadai.
c. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan
mengalami hambatan untuk menyelenggarakan strategi ini yang
relatif lebih sulit dan masih baru.
d. Strategi ini membutuhkan berbagai fasilitas,
perlengkapan, alat, dana dan waktu yang cukup besar.
e. Untuk melaksanakan strategi ini mengacu kepada penguasaan
materi belajar secara tuntas sehingga menuntut para guru agar
menguasai materi tersebut secara lebih luas, menyeluruh, dan
lebih lengkap. Sehingga para guru harus lebih banyak
menggunakan sumber-sumber yang lebih luas.

17
D. Strategi Pembelajaran Inquiry

Strategi pembelajaran Inquiry istilah dalam bahsa Inggris, ini


merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar
di depan kelas. Strategi Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.

Strategi pembelajaran inqury ini memiliki keunggulan


dan kelemahan tersendiri yaitu:

1. Kelebihan
a. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran
melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
c. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap
sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat
melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik
tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kelemahan
a. Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran,
maka akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

18
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran
karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya
dengan waktu yang telah ditentukan.

Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan


besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang
diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis pendekatan inkuiri
tersebut adalah:

1. Inkuiri Terbimbing
2. Inkuiri Bebas
3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan

E. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah mengutamakan


proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat
berpikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk
bagaimana belajar.

F. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teachig


Learning)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Tachig Learning) atau biasa


disingkat CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada
keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan
nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan
menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari–hari.
Dalam pembelajaran ini tugas guru adalah memberikan kemudahan
19
belajar kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan
sumber belajar yang memadai.

Langkah–langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai


berikut :

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna


dengan cara bekerja sendiri, dan mengkontruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan masyarakat belajar.
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajara.
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

G. Strategi Pembelajaran Afektif

Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya


bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya. Yaitu sikap dan
ketrampilan afektif berhubungan dengan volume yang sulit diukir karena
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam. Kemampuan
sikap afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berupa
tanggung jawab, kerja sama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur,
menghargai pendapat orang lain dan kemampuan mengendalikan diri.

H. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan


istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang
untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa. Tujuan
pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan

20
pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

I. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir

Metode peningkatan kemampuan berpikir adalah adalah model


pembelajaran yang bertumpu pada perkembangan berfikir siswa
melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan masalah yang diajukan.

21
II. KEUNGGULAN BUKU

A. Keterkaitan Antar BAB

Buku yang berjudul "Strategi Pembelajaran" ini terdiri dari 6 BAB.

Awal BAB dimulai dengan penjelasan tentang mengetahui makna strategi

pembelajaran, komponennya, media pembelajaran agar dapat lebih

memahami secara praktis bagaimana mengimplementasikan sebuah strategi

pembelajaran, dan diakhiri dengan jenis-jenis strategi pembelajaran efektif.

Secara keseluruhan antara BAB dan BAB lainnya saling berkaitan dan

pembahasannya berurutan.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Pada buku ini, setiap BAB nya dijelaskan secara singkat. Didalam buku

ini juga terdapat pembahasan langkah-langkah untuk melalukan strategi

pembelajaran. Isi dari buku ini sangat bagus dikarenakan buku ini

menyajikan materi yang singkat secara rinci dan mudah dipahami para

pembaca. Pembahasan yang di tuliskan dalam buku tersebut sesuai dengan

judul bukunya.

22
III. KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan Antar BAB

Menurut saya, pada buku yang berjudul "Strategi

Pembelajaran" ini tidak terlalu banyak terdapat kekurangan. Seluruh

BAB saling berkaitan satu sama lain. Hanya saja buku tersebut kurang

bagus menurut saya karena hanya sedikit penjelasan yang di

sampaikan dalam buku tersebut.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Pada isi buku yang berjudul "Strategi Pembelajaran" ini sudah

baik dan mudah dimegerti.

23
IV. IMPLIKASI TERHADAP

A. Teori/Konsep

Menurut Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. dalam buku “Strategi

Pembelajaran”: strategi merupakan “a plan of operation achieving

something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”

(Wina Senjaya, 2008).

Sedangkan menurut J. R David dalam buku yang sama

“Strategi Pembelajaran” : “Strategi pembelajaran merupakan suatu

rencana yang berisi tentang rangkaian-rangkaian kegiatan yang dibuat

guna mencapai tujuan pendidikan..”

Berdasarkan kedua pendapat di atas, strategi pada dasarnya

masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan

diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran

sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya

digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

B. Program Pembangunan Di Indonesia

Pada tugas Critical Book Report ini, seseorang dapat

meningkatkan minat membaca sebuah buku. Melalui Critical Book ini

24
juga, para pembaca khususnya para mahasiswa dapat mengetahui

tentang Strategi Pembelajaran. Terutama melalui tugas Critical Book

Report mata kuliah Strategi Pembelajaran ini sangat membantu

mahasiswa memahami tata cara dan langkah-langkah untuk mencari

startegi pembelajaran apa yang akan di pakai nantinya dalam proses

pembelajaran.

C. Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa)

Berdasarkan ringkasan buku tersebut, saya sebagai mahasiswa

dapat memperoleh ilmu baru tentang Strategi Pembelajaran. Seperti

langkah-langkah melalukan strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi

pembelajaran, dan sebagainya. Melalui ini juga mahasiswa dapat

mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran tatap muka di

sekolah.

25
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Buku ini menyajikan ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan

Standar Proses Pendidikan yang berlaku. Kerangka teori dan konsep serta

prinsip setiap strategi pembelajaran pada buku ini diuraikan setahap demi

setahap guna memandu pembaca untuk memahami, kemudian memilih

dan menerapkan, atau bahkan menyintesis strategi yang sesuai dengan

lingkungan pembelajaran.

Tema pokok pembahasannya di antaranya yaitu: Standar proses

pendidikan: definisi, peran guru, sistem pembelajaran, aktivitas belajar

mengajar, dan metode serta media yang digunakan dalam standar tersebut,

standar kompetensi, strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa,

strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, strategi

pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran peningkatan

kemampuan berpikir, strategi pembelajaran kooperatif, strategi

pembelajaran kontekstual, dan strategi pembelajaran afektif.

B. Saran

Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang

mudah dan langsung dipahami oleh pembaca. Dan seharusnya meletakkan

langkah-langkah setiap jenis model strategi pembelajaran.


26
27
KEPUSTAKAAN
Haudi. 2021. Strategi Pembelajaran. Indonesia: Insan Cendekia Mandiri.

28

Anda mungkin juga menyukai