Anda di halaman 1dari 34

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) DI SMAN 1 KOTA BENGKULU

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Universitas Islam Negeri
Fatmawati Sukarno Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah

Oleh

TAMARA SILVIA PUTRI


NIM. 1911210008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang selalu mencurahkan limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya. Berkat taufik dan petunjuk dari-Nyalah
alhamdulillah peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul :
“Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMAN 1 Kota
Bengkulu“.
Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, peneliti menyadari bahwa
proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik, saran,
dan perbaikan dari para Dosen Penguji sangat peneliti harapkan, agar bisa
dijadikan pedoman untuk penulisan skripsi yang lebih sempurna.

Bengkulu, 2022
Penulis

Tamara Silvia Putri


NIM. 1911210008

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.............................................................................................….i
Daftar Isi......................................................................................................…ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah........................................................................1
B. Identifikasi masalah..............................................................................3
C. Pembatasan masalah.............................................................................4
D. Rumusan masalah.................................................................................4
E. Tujuan penelitian..................................................................................4
F. Manfaat penelitan ................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Tentang Strategi Pembelajaran...........................................6
a. Pengertian Strategi Pengorganisasian Pembelajaran................6
b. Pengertian Strategi penyampaian pembelajaran.........................8
c. Strategi pengelolaan pembelajaran...........................................10
d. Fungsi Strategi Pembelajaran...................................................11
2. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam......................................11
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam........................................11
b. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam .....................................13
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam..............................................13
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam..............................................14
3. Kajian Tentang Strategi Pembelajaran PAI ...................................16
a. Pengertian Strategi Pembelajaran PAI.....................................16
b. Tujuan Strategi Pembelajaran PAI...........................................17
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................18
C. Kerangka Berpikir................................................................................20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian...........................................................…21
1. Jenis Penelitian.......................................................................…21

ii
2. Sifat Penelitian.......................................................................21
B. Setting Penelitian.......................................................................22
C. Sumber Data...............................................................................22
1. Sumber Data Primer...............................................................22
2. Sumber Data Skunder............................................................23
D. Instrumen Penelitian..................................................................23
E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................24
1. Wawancara.............................................................................24
2. Observasi................................................................................24
3. Dokumentasi..........................................................................25
F. Teknik Penjamin Keabsahan Data.............................................25
G. Teknik Analisis Data..................................................................26

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan solusi yang tepat untuk memberikan dan
mensosialisasikan paket pembelajaran yang diikuti dengan materi-materi
yang diajarkan kepada siswa sehingga semua dampak buruk yang
diakibatkan dengan perkembangan zaman tidak akan dilakukan siswa
karena memiliki iman dan akhlak yang kuat.1
Dikotomi antara ilmu agama Islam dengan ilmu umum pun
terjadidalam dunia pendidikan. Pendidikan Agama Islam disekolah dianggap
sebagai representasi ilmu agama Islam, Sedangkan ilmu agama lainnya
dianggap sebagai ilmu umum. Akibatnya adalah beban yang sangat berat
bagi guru yang mengajar pelajaran Pendidikan Agama Islam, yait seolah
oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai
dengan doktrin agama. Berkaitan dengan perkembangan imtaq dan akhlaq
mulia maka yang perlu dikaji adalah peran pendidikan agama,
sebagaimana dirumuskan dalam UU No. 22 tahun 2003 bahwa pendidikan
keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan atau/ menjadi ahli ilmu agama.2
Mayoritas strategi Pembelajaran Agama Islam selama ini lebih
ditekankan pada hafalan, akibatnya para siswa kurang memahami
kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam materi PAI
yang menyebabkan tidak adanya minat siswa untuk belajar materi PAI.
Melihat kenyataan yang ada dilapangan, sebagian besar teknik dan cara
pengajaran disekolah-sekolah yang digunakan guru-guru cenderung
monoton dan membosankan, sehingga menurunkan minat belajar siswa.
Kondisi ini berdampak pada prestasi belajar. Untuk menjawab persoalan

1
. Zakiyah daradjat, Membina nilai-nilai moral Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1998),
hlm.68
2
Deny Saepul Hayat, Pembelajaran PAI Melalui Pendekatan Konstektual, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1997), hlm.47

1
2

tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang


kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi dan
meningkatkan minat siswa untuk mengembangkan potensi kreatifitasnya.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki keahlian sebagai guru,
tidak hanya memenuhi berbagai kualifikasi, baik kepribadian maupun
kemampuan mengajar, penguasaan speialisasi dalam bidang studi tertentu,
tetapi juga harus memiliki kemampuan dalam rangka pengembangan
kuriklum sesuai fungsi manajemen. Keberhasilan pembelajaran tidak luput
dari faktor pendidikan.
Diantaranya adalah strategi pendidikan yang didalamnya
terdapat metode dan teknik. Pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi, keadaan dan kemampuan siswa akan membuat proses
pembelajaran lebih optimal. Strategi pembelajaran merupakan komponen
yang penting dalam setiap kegiatan, tidak terkecuali dalam proses
pembelajaran. Maka dari itu penggunaan strategi yang tepat dalam
pembelajaran, akan tercapai tujuan secara maksimal.3
Peranan strategi pembelajaran pada kegiatan pembelajaran yang
optimal akan mengefektifkan proses pembelajaran tersebut, semakin
efektifnya proses, semakin tinggi pula hasil yang akan dicapai. Adanya
kurikulum yang disusun dengan baik belum tentu akan pengaruh banyak
pada prestasi peserta didik, jika tidak didukung dengan strategi
pembelajaran yang sesuai4. Belajar yang tidak menggairahkan bagi peserta
didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan pembelajaran yang
kurang efektif. Tentu saja hal ini menjadi kendala bagi tercapainya tujuan
pembelajaran.
Tempat atau obyek yang akan saya teliti adalah SMA Negeri 1
Kota Bengkulu di Jalan Kuala Lempuing, Kelurahan Lempuing Kecamatan
Ratu Agung, Kota Bengkulu.

3
. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:Bumi
Aksara), hlm.20
4
. Zamroni, Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta:Bigaf Publising,2000), hlm.74
3

Di sekolah ini minat belajar yang kurang khususnya di mata


pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan pelajaran PAI tidak masuk dalam mata
pelajaran yang diujikan pada mata pelajaran Ujian Nasional,
sehingga mereka menganggap pelajaran Pendidikan Agama Islam ini
kurang penting ada yang izin kekamar mandi, tapi ternyata jalan
keliling sekolah, izin ke perpustakaan ternyata dikamar mandi, ada yang
izin ke UKS ternyata ke kantin membeli makanan, selain itu ada juga yang
ngobrol, tiduran dikelas, bermain hand phone. Gejala-gejala tersebut
menunjukkan bahwa siswa memiliki minat belajar yang rendah saat
mengikuti pembelajaran PAI. Hal ini akan berpengaruh dalam pengelolaan
dan pengembangan pembelajaran karena guru merupakan sentral dan
sumber kegiatan belajar mengajar kurangnya kemampuan guru dalam
pelaksanaan strategi pembelajaran menjadi fenomena yang menarik untuk
diteliti. Terlebih-lebih sekarang ini banyak strategi-strategi pembelajaran
yang semakin bervariasi.5
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, mendorong
penulis ingin mengetahui strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan mengamati secara teliti dan sistematis melalui penelitian, dengan
judul “ Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMA Negeri
1 Kota Bengkulu.”
B. Identifikasi masalah
1. Pelaksanaan strategi pengorganisasian pembelajaran PAI di SMAN 1
Kota Bengkulu
2. pelaksanaan strategi penyampaian pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota
Bengkulu
3. pelaksanaan strategi pengelolaan PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu
4. kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PAI dan solusi untuk
mengatasinya dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di SMAN 1
Kota Bengkulu

5
. Hasil survei Magang 2 di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu Selasa, 22 Januari 2020
4

C. Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas , maka penelitian ini dibatasi
pada SMA Negeri 1 Kota Bengkulu di Jalan Kuala Lempuing, Kelurahan
Lempuing Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota
Bengkulu ?
2. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PAI dan solusi untuk
mengatasinya dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di SMAN 1
Kota Bengkulu ?
E. Tujuan penelitian
a. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
kesarjanaan S1 dibidang Pendidikan Agama Islam (PAI).
b. Tujuan Umum
Untuk mengkaji strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota
Bengkulu, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PAI serta solusi
untuk mengatasinya dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di
SMAN 1 Kota Bengkulu.
F. Manfaat penelitian
a. Manfaat Praktis
a) Memberikan gambaran tentang strategi pembelajaran PAI di SMAN
1 Kota Bengkulu.
b) Memberikan informasi aktual bagi pihak-pihak yang menaruh
perhatian terhadap pendidikan sehingga menjadi acuan dalam
pembuatan kebijakan kedepan.
b. Manfaat Teoritis
a) Untuk memperkaya khazanah dan memberikan masukan yang
bermanfaat untuk pengembangan teori-teori dan konsep-konsep dalam
Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya yang berkaitan dengan
metode pembelajaran.
5

b) Memberikan manfaat bagi pengembangan Pendidikan Agama Islam


(PAI) dan sebagai sumbangan literatur untuk Pendidikan Agama Islam
(PAI) sehingga membantu bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Tentang Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan baik yang bersifat
operasional maupun non operasional harus disertai dengan
perencanaan yang memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan
sasaran. Sedangakan peran strategi dalam mengembangkan jiwa
peserta didik sangat diperlukan. Oleh karena itu dalam
menyampaikan strategi yang baik harus mengena pada sasaran.
Sebelum lebih jauh kita mengartikan strategi pembelajaran, terlebih
dahulu akan menjelaskan makna strategi. Untuk memahami makna
strategi maka penjelasannya biasanya dikaitkan dengan istilah

“pendekatan” dan “metode”.2 Secara singkat dapatlah kita katakan


bahwa “strategi atau teknik” merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT:
‫هّٰللا‬
ِ ‫ َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬f‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما‬
‫ق‬
َ ‫اطاًل ۚ ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذ‬
‫اب‬ ِ َ‫ض ۚ َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا ب‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫السَّمٰ ٰو‬
۱۹۱ : ‫ار ﴿آل عمران‬ ِ َّ‫﴾الن‬
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha
suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali Imron
191).3
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang

22
. Henry Guntur Tarigan, Strategi Pembelajaran dan Pengajaran,
(Bandung:Angkasa,1993), hlm.02.
33
.Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Madina Al-Munawwarah: Mujamma’Malik
Fahd Li Thiba’at Al Mush Haf Assy arif, 1415H), hlm. 110.

6
7

telah ditentukan. Ada empat strategi dasar yang dalam pembelajaran


yang meliputi hal-hal berikut:
a.Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik yang
sebagaimana diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
c.Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
pembelajaran.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standart keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran.6
Stategi adalah ilmu siasat, tipu muslihat yang dapat digunakan
untuk mencapai maksud7. Secara istilah strategi dapat diartikan
sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.8Pada awalnya strategi berasal dari wilayah
kemiliteran, yaitu usaha untuk mendapatkan posisi yang
mengutungkan dan tujuan untuk mencapai kemenangan atau
kekuasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.9

6
. Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zein, strategi belajar mengajar, (Jakarta:Rineka
Cipta,1995), hlm. 5-6
7
. J.S. Badudu dan Sutan Muzain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1994), hlm.1357
8
. Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar,
(Bandung:PT.Rosdakarya, 1994), hlm. 165
9
. J.S. Badudu dan Sutan Muzain, Kamus Umum, hlm.1357
8

Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan


atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan
metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai
sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan strategi.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi
pembelajaran dengan beragam, yaitu: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Depdiknas menjelaskan strategi merupakan usaha
untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai
tujuan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.10
b. Pengertian Strategi penyampaian pembelajaran
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen
variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah menyampaiakan isi
pembelajaran kepada pembelajar, menyediakan informasi atau bahan-
bahan yang diperlukan pembelajar untuk menampilkan unjuk
kerja.11Strategi penyampaian mengacu kepada cara-cara yang
dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada sibelajar dan
sekaligus untukmenerima serta merespon masukan-masukan dari
si belajar12. oleh karena fungsinya seperti ini, maka strategi ini juga
dapat disebut sebagai metode untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Dengan strategi penyampaian mencakup lingkungan
10
, Mulyono, Strategi Pembelajaran,(Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm.8
11
. Mulyono, Strategi Pembelajaran., hlm. 10-11
12
. Nyoman S.Degeng, Teori Pembelajaran, hlm.151-152
9

fisik, guru, bahan-bahan pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang


berkaitan dengan pembelajaran. Atau dengan ungkapan lain, media
merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian
pembelajaran. Itulah sebabnya, media pembelajaran merupakan
bidang kajian utama strategi ini.
Secara lengkap ada tiga komponen yang perlu diperhatikan
dalam strategi penyampaian yaitu:
1) Media pembelajaran,
2) Interaksi belajar dengan media,
3) Bentuk belajar mengajar.
Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian
yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada peserta
didik, apakah itu orang, alat, atau bahan.
Interaksi belajar dengan media adalah komponen strategi
penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan apa yang
dilakukan oleh belajar dan bagaimana peranan media dalam
merangsang kegiatan belajar itu.
Bentuk belajar mengajar adalah komponen strategi
penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada apakah
siswa belajar dalam kelompok besar, kelompok kecil,
perseorangan, ataukah mandiri.
1.) Media Pembelajaran
Menurut pendapat Martin dan Briggs yang dikutip oleh
Nyoman S. Degeg dalam buku teori pembelajaran 1 taksonomi
variable 1 mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup
semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan
si-belajar. Ini bisa berupa perangkat keras, seperti komputer, televise,
proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat-
perangkat keras itu. Dengan menggunakan batasan Martin dan
Briggs, guru juga termasuk media pembelajaran sehingga merupakan
bagian dari kajian strategi penyampaian.
10

2.) Interaksi Belajar Dengan Media


Bentuk interaksi antara si-belajar dengan media merupakan
komponen penting kedua untuk mempreskripsikan strategi
penyampaian. Komponen ini penting karena uraian mengenai strategi
penyampaian tidaklah lengkap tanpa memberi gambaan tentang
pengaruh apa yang dapat ditimbulkan oleh suatu media pada kegiatan
belajar siswa. Itulah sebabnya komponen ini lebih menaruh perhatian
pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan oleh
siswa dan bagaimana peranan
media untuk merancang kegiatan-kegiatann itu.
3.) Bentuk Belajar Mengajar
Cara-cara untuk menyampaikan pembelajaran ini lebih
mengacu kepada komponen kedua dan ketiga dari strategi
penyampaian.Penyampaian pembelajaran melalui ceramah, misalnya,
menuntut penggunaan media guru, dan dapat diselenggarakan
dalam kelas besar.Kegiatan belajar yang dilakkan siswa sering kali
lebih banyak tergantung pada rangsangan guru.
c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran berkaitan dengan bagaimana menata
interaksi antara si-belajar dengan strategi-strategi pembelajaran
lainnya, yaitu strategi pengorganisasian dantrategi penyampaian
pembelajaran.Lebih khusus, strategi pengelolaan berkaitan dengan
penerapan kapan suatu strategi atau komponen suatu strategitepat
dipakai dalam suatu situasi pembelajaran.
Menurut pendapat Reigeluth dan Merril yang dikutip
oleh Nyoman S.Degeg dalam buku taksonomi 1 mengemukakan
paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan,
yaitu :13
1) Penjadualan penggunaan strategi pembelajaran
2) Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
13
. Nyoman S.Degeng, Teori Pembelajaran, hlm.163.
11

3) Pengelolaan motivasional
Dalam buku ini ditambah satu aspek, yaitu :
4) Kontrol belajar
Kontrol belajar penting sekali untuk mempreskripsikan stategi
pengelolaan karena ia secara langsung dapat memberi
petunjuk bagaimana seaiknya menata hubungan antara setiap siswa
dengan pembelajaran.
d. Fungsi Strategi Pembelajaran
Ada beberapa fungsi strategi pembelajaran yaitu diantaranya
strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu
pelaksanaan pendidikan dalam mengembagkan aspek jasmani dan
rohani peserta didik.Kemudian berfungsi untuk mengikatkan kualitas
anak didik menuju terbinanya insan yang handal. Strategi
pembelajaran ini sangat berfungsi pada setiap tahapan dan proses
pembelajaran baik pada tahap kesiapan, pemberian motivasi perhatian
memberikan persepsi dalam melakukan proses belajar mengajar. Pada
dasarnya fungsi strategi pembelajaran ini untuk meningkatkan
kwalitas murid baik pada hal, konsentrasi saat mengajar, perhatian
maupun pengetahuan murid.14
2. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani, yaitu
pedagogik, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.Istilah
ini kemudian diterjemahkan kepada bahasa inggris dengan
education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
bahasa arab istilah ini seing diterjemahkan dengan tarbiayah, yang
berarti pendidikan. 15

14
. Mel Silberman pengantar Komarudin, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta:Yappendis,2001),hlm.110
15
. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Agam Islam, (Jakarta: Kalam Mulis, 2004), Cet-4, Hlm.2
12

Berdasarkan firman Allah dalam surat Ar-rum ayat 30 yang


berbunyi:
‫اس َعلَ ْيهَا ۚ َل‬ َ َّ‫ط َرتَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِى فَطَ َر ٱلن‬ ْ ِ‫ِّين َحنِيفًا ۚ ف‬
ِ ‫ك لِلد‬ َ َ‫فََأقِ ْم َوجْ ه‬
ٰ ٰ
ِ َّ‫ك ٱلدِّينُ ْٱلقَيِّ ُم َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َر ٱلن‬
َ‫اس َل يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫ا تَ ْب ِدي َل لِخَ ْل‬
َ ِ‫ق ٱهَّلل ِ ۚ َذل‬
Artinya:Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. (QS.Ar-Rum;30).
Ahmad D. Marimba, berpendapat bahwa “pendidikan adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.16 Kemudian dijelaskan lagi
bahwa “pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam
pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan
jasmani dan rohani kearah kedewasaan”.17
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, dalam buku yang
dikutip oleh Hasbullah dasar-dasar ilmu pendidikan yaitu
mendidik adalah menuntut segala kekuatan kodrat yang pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya.18 Sedangkan menurut Ahmad Marimba, pendidikan Agama
Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-
hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam.19
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama
Islam adalah: pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama
Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

16
. Ahmad. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al Ma’arif,
1981), Cet Ke-5,Hlm. 19
17
. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: Remaja Karya),
hlm. 15
18
. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2005),
Cet Ke-4,hlm. 36
19
. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat PendidikanIslam, hlm.23
13

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang


telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran
agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.20
b. Dasar- Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari
bangunan yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan
tetap berdirinya bangunan itu. Pada suatu pohon dasar itu adalah
akarnya. Fungsinya sama dengan fundamen tadi, mengeratkan
berdirinya pohon itu. Demikian fungsi dari bangunan itu.21Menurut
ajaran Islam bahwa melaksanakan pendidikan agama islam adalah
perintah dari Allah dan merupakan ibadah kepadanya. Seperti dalam
Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125 yaitu:

‫ك بِ ْٱل ِح ْك َم ِة َو ْٱل َموْ ِعظَ ِة ْٱل َح َسنَ ِة ۖ َو ٰ َج ِد ْلهُم بِٱلَّتِى ِه َى َأحْ َس ُن‬
َ ِّ‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َرب‬
ُ ‫ۚ ٱ ْد‬
َ‫ض َّل عَن َسبِيلِ ِهۦ ۖ َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْٱل ُم ْهتَ ِدين‬ َ ‫ِإ َّن َربَّكَ هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َمن‬
Artinya: Serulah (manusia) kepada jlan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk. (QS.An-Nahl 125)
Berdasarkan dalil di atas dapat penulis analisis bahwa fungsi
yang dimaksud ialah untuk menjamin sehingga "bangunan"
pendidikan itu teguh berdirinya. Agar usaha-usah yang terlingkup
di dalam kegiatan pendidikan mempunyai sumber keteguhan,
suatu sumber keyakinan: Agar jalan menuju tujuan dapat tegas
dan terlihat, tidak mudah disampingkan oleh pengaruh-pengaruh
luar. Singkat dan tegas dasar pendidikan Islam ialah Firman
Allah.Swt dan sunah Rasulullah SAW.22
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

20
. Zakiah Drajat, Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Cet-2, hlm.
21
. Hasbulloh, Dasar-dasar, hlm. 36
22
. Ahmad D. Marimba, Metodik Khusus Islam, (Bandung: PT. Al-Maarif, 1981), Cet
ke-5, hlm. 20
14

Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi yang sangat besar


dalam proses pendidikan peserta didik. Adapun fungsi pendidikan
agama islam dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat
dari dua bentuk, yaitu:
a. Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat-
tingakat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serta ide-ide
masyarakat dan nasional.
b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan
perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui
potensi ilmu pengetahuan dan skil yang dimiliki, serta melatih
tenaga-tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam
menemukan pertimbangan perubahan sosial dan ekonomi yang
demikian dinamis.23
Menurut H.M. Arifin bahwa fungsi pendidikan Agama Islam
adalah untuk membentuk manusia pembangunan yang bertaqwa
kepada Allah SWT, memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan juga
memiliki kemampuan mengembangkan diri (individualis)
bermasyarakat (sosialitas) serta kemampuan untuk bertingkah laku
berdasarkan norma- norma susila menurut agama Islam.24
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna
maupun tujuannya haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai
Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial dan
moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga alam rangka
menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang
kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat nantinya.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai
suatu tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana
peserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan juga dapat
. Al-Rasyid,Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 34
23

24
. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam Dilingkungan Sekolah Dan
Keluarga, (Jakarta:Bulan Bintang), Cet-2, hlm. 18
15

membentuk perkembanagan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan,


baik bilogis maupun pedagogis.25
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melaui pemberian dan
pemupukan pengetahuan,penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga mejadi manusia
muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.26
Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan
tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan
bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia
merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,
berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian
seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" dengan
pola taqwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani,
dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya
kepada Allah SWT.27
Sedangkan Mahmud Yunus mengatakan bahwa tujuan
pendidikan agama adalah mendidik anak-anak, pemuda-pemudi
maupun orang dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati,
beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia
menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas
kakinya sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa
dan tanah airnya, bahkan sesama umat manusia.28
Sedangkan Imam Al-Ghazali dalam bukunya yang dikutip oleh
Rama Yulis mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam yang paling
25
. Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan, hlm. 112
26
. Abdul majid, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004) Cet. Ke-1, hlm. 135
27
..Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992) Cet ke-
2, hlm. 29
28
. Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, ( Jakarta: PT. Hidakarya Agung,
1983), hlm. 13.
16

utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah.Swt, dan


kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.29
Menurut Muhaimin tujuan Pendidikan Agama Islam ialah untuk
meningkatkan iman, pemahaman penghayatan dan pengamalan peserta
didik tentang agama Islam. Sehingga menjadi muslim yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlaq mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.30
Berdasarkan pernyataan di atas dapat penulis analisis bahwa
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses membimbing dan
membina fitrah (kesucian) peserta didik secara maksimal dan
bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai insan kamil.
3. Kajian Tentang Strategi Pembelajan Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Strategi Pembelajaran PAI
Kata “strategi” dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai
beberapa arti, antara lain:31
a. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran.
b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapai
musuh dalam kondisi yang menguntungkan.
c. Tempat yang baik menurut siasat perang
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks
pembelajaran, seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana sebagai
berikut: “strategi mengajar adalah taktik yang digunakan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi
peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.” Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses
membelajarkan peserta didik agar dapat mempelajari sesuatu yang
relevan dan bermakna bagi diri mereka, disamping itu, juga untuk
mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta didik dapat
secara aktif menciptakan apa yang sudah diketahuinya dengan
29
. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , hlm. 71-72
30
. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, hlm. 78
31
. Peter.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Modern English), hlm 1152.
17

pengalaman yang diperoleh. Dan kegiatan ini akan mengakibatkan


peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan
efisien.
Dengan demikian, Strategi Pembelajaran adalah perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari pengertian diatas, ada dua
hal yang perlu dicermati, yaitu: pertama, strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu.32
Strategi Pembelajaran PAI adalah cara-cara yang akan di
gunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan di
gunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar,
kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat penulis analisis bahwa
strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu strategi
yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set
bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang
akan digunakan bersama- sama dengan bahan-bahan tersebut untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien.33
b. Tujuan Strategi Pembelajaran PAI
Adapun beberapa tujuan strategi pembelajaran PAI diantaranya
yaitu:

32
. Hamzah B. Uno,Model Pembelajaran Menciptakan Proses Pembelajaran yang Aktif
dan Kreatif, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, Cet. III, 2008), hlm.04
. Muh. Zaini, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya:Elkaf, 2006), hlm 146
33
18

a. Bertujuan untuk meningkatkan, ini jelas karena jika murid atau


siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia pun
secara otomatis akan menjadi pintar.
b. Bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menerima ilmu, dan
juga merupakan salah satu tujuan penting dalam penerapan
strategi pembelajaran.
c. Bertujuan untuk meningkatkan kwalitas guru dengan
adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih
berpikir lagi soal strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya.
d. Bertujuan untuk memahamkan suatu pembelajaran terhadap
siswa.dan sebenarnya masih banyak lagi tujuan strategi
pembelajaran PAI.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang strategi pembelajaran PAI sudah pernah dilakukan
sebelumnya, ada banyak penelitian mengenai strategi pembelajaran PAI
karena objek tersebut memang sangat relevan dengan proses pembelajaran.
Peneliti mencoba mencari dan memahami beberapa penelitian terdahulu guna
menambah referensi dan memperkaya wawasan terkait dengan penelitian.
Diantara penelitian yang mengusung tema strategi pembelajaran PAI adalah
sebagai berikut:
1. Viki Pratama, 2020. Dengan judul skripsi “Strategi Pembelajaran Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Seluma.” Yang kemudian dipublikasikan oleh
Institude Agama Islam Negeri Bengluku. Dalam hal ini fokus penelitian
tertuju pada analisis strategi pembelajaran guru PAI dalam membentuk
akhlak siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Seluma. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh guru PAI
antara lain sebagai berikut (1) memilih dan menentukan model strategi
19

pembelajaran inovatif, (2) melalui pendekatan emosional, (3) melalui


pendekatan personal, (4) pembiasaan yang baik, (5) memberi teladan.34
2. Nina Noviana, 2019. Dengan judul skripsi “Strategi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis di Pondok Pesantren Darul
A’mal Mulyojati 16b Metro Barat Kota Metro)” Yang kemudian
dipublikasikan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Dalam hal
ini fokus penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana strategi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Darul A’mal
kota Metro. Hasil penelitiannya menunjukkan Strategi pembelajaran
pendidikan agama Islam di pondok pesantren Darul A’mal ini
menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru, namun santri juga
berperan aktif dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan
adalah strategi kooperatif, inkuiri, pembelajaran kontekstual atau CTL dan
strategi pembelajaran langsung dengan metode ceramah, diskusi,
demonstrasi dan tanya jawab. Pada semua strategi pembelajaran tersebut di
atas ada prinsip yang melekat yaitu prinsip tabarruk. Prinsip tabarruk yang
selalu melekat pada setiap strategi dan metode pembelajaran adalah karena
didasarkan pada keyakinan yang mendalam bahwa pelajaran agama Islam
bisa masuk pada kognisi si belajar, lalu menimbulkan penghayatan dalam
hati sehingga menjadi sikap dan terejawantahkan ke dalam bentuk prilaku
si belajar hanya dengan barokah dari Allah.35

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terlihat bahwa penelitian


pertama yang dilakukan oleh Viki Pratama berupaya untuk mendeskripsikan
Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk
Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Seluma, sedangkan
penelitian kedua yang dilakukan oleh Nina Noviana berupaya untuk
mendeskripsikan terkait dengan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama

34
Viki pratama, Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk
Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Seluma:Institude Agama Islam Negeri
Bengkulu, 2020.
35
Nina Noviana, Strategi Pembelajaran Agama Islam (Studi Analisis di Pondok Pesantren
Darul A’mal Mulyojati 16b Metro Barat Kota Metro.IAIN Metro, 2019.
20

Islam (Studi Analisis di Pondok Pesantren Darul A’mal Mulyojati 16b


Metro Barat Kota Metro, maka dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk
menganalisis strategi pembelajaran PAI di sekolah yang berbeda dengan
penelitian sebelumnya, sehingga menjadi sebuah penelitian yang baru,
dengan harapan dapat mendeskripsikan strategi pembelajaran PAI di
SMAN 1 Kota Bengkulu, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru
PAI serta solusi untuk mengatasinya dalam pelaksanaan strategi
pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu.
C. Kerangka Berpikir
Strategi dalam suatu proses pembelajaran tentunya sangat penting
dalama menunjang hasil belajar, begitupun dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Berikut ini kerangka berpikir dalam menganalisis tentang
strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu, dan kendala-
kendala yang dihadapi oleh guru PAI serta solusi untuk mengatasinya
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Konsep Pendidikan
Strategi Agama Islam
Pembelajaran

STRATEGI
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
(PAI) DI SMAN 1
KOTA BENGKULU
21

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yakni penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.36
Pada penelitian kualitatif biasanya lebih mengutamakan perspektif
subjek, sehingga landasan teori digunakan sebagai panduan agar penelitian
sesuai dengan gejala di lapangan. Peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif karena permasalahan yang diteliti bersifat dinamis dan kompleks
sehingga sulit apabila menggunakan metode penelitian kuantitatif.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu metode yang
bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang
realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang
menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat dan
model fenomena tersebut.37
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penelitian ini
nantinya akan mendeskripsikan atau menggambarkan strategi
pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu, dan kendala-kendala yang
dihadapi oleh guru PAI serta solusi untuk mengatasinya dalam pelaksanaan
strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu.

36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidika (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.. 14.
37
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 47.

21
22

B. Setting Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMAN 1 Kota Bengkulu yang beralamat
di Jl. Kuala Lempuing, Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, Provinsi
Bengkulu, dengan kode pos 38225. Pemilihan lokasi penelitian di tempat
ini didasarkan pada pertimbangan peneliti dalam kemudahan mengakses
data penelitian.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu :
-Hari/Tanggal : Senin 07 Februari 2022
Sampai dengan
-Hari/Tanggal : Kamis 04 Maret 2022
C. Sumber Data (Informan)
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau
suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-
lain.38
Penelitian yang akan peneliti laksanakan yaitu “ strategi pembelajaran
PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh
guru PAI serta solusi untuk mengatasinya dalam pelaksanaan strategi
pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu”. Sehingga sumber data
yang yang peneliti gunakan dapat dibagi menjadi dua, yakni sebagai
berikut:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data utama yang didapat dari sumber
pertama baik idividu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.39 Sumber Data
primer dalam penelitian ini berjumlah 10 orang terdiri dari Kepala Sekolah,
Waka Kesiswaan, Waka Kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, Ketua
38
Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta:Ghlmia Indonesia, 2002),
hlm. 82
39
Husain, Metode Penelitian, Edisi 2, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 2009), hlm. 42.
23

Kelas, serta siswa/i yang bersangkutan mengenai pembelajaran Pendidikan


Agama.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk
yang sudah jadi atau dalam bentuk dokumen, sudah dikumpulkan dan

diolah oleh pihak lain, biasanya sudah bentuk publikasi.40 Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen sekolah mengenai sejarah
berdirinya SMAN 1 Kota Bengkulu, letak geografis, visi dan misi, tujuan,
struktur organisasi guru, keadaan guru, karyawan, dan siswa SMAN 1 Kota
Bengkulu.
D. Instrumen Penelitian
Tabel 3.1 : Instrumen Penelitian
No. Variabel Penelitian Sub Bagian Indokator
1. Strategi Strategi Strategi pembelajaran
Pembelajaran yang digunakan oleh
guru PAI dalam proses
pembelajaran PAI di
SMAN 1 Kota Bengkulu

2. Pendidikan Agama Pembelajaran Proses pembelajaran PAI


Islam Pendidikan yang dilkaukan oleh guru
Agama Islam PAI di SMAN 1 Kota
Bengkulu
3. Sekolah SMAN 1 Kota Deskripsi wilayah dan
Bengkulu data SMAN 1 Kota
Bengkulu

40
Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), hlm. 102.
24

E. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan secara deskriptif
kualitatif, maka pengumpulan datanya menggunakan metode-metode
yang bersifat kualitatif tidak berbentuk data statistik. Adapun teknik
yang digunakan peneliti dalam pengambilan sampel adalah purposive
sampling.
“Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.”41
Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode sesuai
dengan data yang akan dikumpulkan. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut
1. Wawancara (Interview)
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.42
2. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala
yang diselidiki.43 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
observasi non-partisipatif yaitu observer tidak ambil bagian atau berada
dalam keadaan objek yang di observasi. Peneliti datang di tempat

41
Ibid. Sugiyono,hlm. 300.
42
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 138
43
Abu Achmadi Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),
hlm. 70
25

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut. Adapun observasi yang akan peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
” Bagaimana strategi pembelajaran PAI di SMAN 1 Kota Bengkulu,
dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PAI serta solusi untuk
mengatasinya dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAI di SMAN 1
Kota Bengkulu”.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis
atau dicetak, dapat berupa catatan anekdot, surat, buku harian, dokumen-
dokumen. Biasanya dokumen ditemukan dalam tempat penyimpanan
kumpulan manuskrip, atau perpustakaan.44
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Sebagaian besar data yang tersedia yaitu
berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto.
Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi
di waktu silam.
Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data mengenai Sejarah, keadaan sekolah, fasilitas, keadaan
tenaga pengajar, visi, misi SMAN 1 Kota Bengkulu dan hal-hal lain yang
menjadi informasi yang diperlukan dalam penelitian.
F. Teknik Penjamin Keabsahan Data
Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang sangat
menentukan kualitas hasil penelitian. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan data SMAN 1 Kota Bengkulu untuk menjamin keabsahan data.
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.45
44
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Tindakan (Bandung:
Refika Aditama, 2012), hlm. 215.
45
Ibid. Sugiyono, hlm. 439.
26

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti


akan menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi teknik adalah
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu
dicek dengan observasi dokumentasi atau kuesioner.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa peneliti akan
mengecek ulang terhadap informasi yang didapat, yang awalnya peneliti
peroleh dari wawancara maka dapat dicek ulang dengan cara observasi.
Selanjutnya triangulasi sumber adalah cara melakukan pengecekan data
kepada teknik yang sama dengan sumber yang berbeda.46 Dalam penelitian
ini peneliti mengecek ulang informasinya dengan teknik wawancara tetapi
pada sumber yang berbeda yaitu melakukan wawancara kepada informan
yang berbeda tetapi dengan pertanyaan yang sama. Sehingga dapat
diperoleh data yang lebih valid dan kredibel.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.47
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel.

46
Ibid. Sugiyono, hlm. 441.
47
Ibid. Sugiyono, hlm 89.
27

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis


data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Teknik analisa data
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu
sebagai berikut :48
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari penelitian direduksi dengan
merangkumnya, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan
data baik dalam bentuk tabel, grafik maupun bentuk-bentuk yang lain.
Sehingga data terorganisir, tersusun dalam pola hubungan dan semakin
mudah dipahami.
3. Conclusion Drawing (Verifikasi)
Tahap yang dilakukan selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan.
Kesimpulan awal yang diungkapkan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada langkah pengumpulan data selanjutnya. Namun
kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.49
Selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan dengan
kerangka berpikir yang bersifat deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari
keadaan yang umum menjadi khusus.

48
Ibid. Sugiyono, hlm. 92
49
Ibid. Sugiyono, hlm. 99.
28
DAFTAR PUSTAKA

Abdul majid, dkk, (2004).Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Abdurrahmat Fathoni, (2011). Metodelogi Penelitian Teknik Penyusunan


Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta.

Achmadi, Abu dkk. (2016). Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmad. D. Marimba,(1981). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,


Bandung: Al Ma’arif.

Arifin, (2018). Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam


Dilingkungan Sekolah Dan Keluarga, Jakarta:Bulan Bintang.

Daradjat,Zakiyah.(1998). Membina Nilai-Nilai Moral Indonesia, Jakarta:


Bulan Bintang.

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Madina Al-Munawwarah:


Mujamma’Malik Fahd Li Thiba’at Al Mush Haf Assy arif, 1415H.

Hamalik, Oemar.(2017). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan


Kompetensi, Jakarta:Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno,(2008). Model Pembelajaran Menciptakan Proses


Pembelajaran yang Aktif dan Kreatif, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hasbullah, (2015). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pt. Raja


Grafindo Persada.

Hayat,Deny Saepul. (1997). Pembelajaran PAI Melalui Pendekatan


Konstektual, Jakarta: Bulan Bintang.

Husain, (2009)Metode Penelitian, Edisi 2, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Pustaka.

Iqbal Hasan, (2002).Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya,


Jakarta:Ghalia Indonesia.

Jamarah.,S.,B. & Aswan.,Z. (1995). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :


Rineka Cipta.

J.S. Badudu dan Sutan.,M.(1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia,


Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Mahmud Yunus, (1983). Metode Khusus Pendidikan Agama,Jakarta: PT.
Hidakarya Agung.

Mel Silberman, (2021). pengantar Komarudin, Strategi Pembelajaran


Aktif, Yogyakarta:Yappendis.

Muh. Zaini, (2006). Pengembangan Kurikulum, Surabaya:Elkaf.

Mulyono, (2012). Strategi Pembelajaran, Malang: UIN Maliki Press.

Ngalim Purwanto, (2018). Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis,


Bandung: Remaja Karya.

Nina Noviana,(2019). Strategi Pembelajaran Agama Islam (Studi Analisis


di Pondok Pesantren Darul A’mal Mulyojati 16b Metro Barat Kota Metro.IAIN
Metro.

Noor, Juliansyah .(2011). Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana.

Peter.S, (2017).Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Modern English.

Ramayulis, (2004). Ilmu Pendidikan Agam Islam, Jakarta: Kalam Mulis.

Suharsaputra, Uhar (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan


Tindakan, Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidika Bandung: Alfabeta.

Tabrani Rusyan,dkk, (1994). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar,


Bandung:PT.Rosdakarya.

Tarigan.,H.,G. (1993). Strategi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung:


Angkasa.

Viki pratama, (2020). Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama


Islam Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Seluma:Institude Agama Islam Negeri Bengkulu.

Wina Sanjaya, (2013), Penelitian Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Zamroni, (2000). Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta:Bigaf Publising.

Anda mungkin juga menyukai