Anda di halaman 1dari 77

PEMANFAATAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PADA SISWAKELAS IV SDN 175 JENNAE KAB.SOPPENG

FIRAWATI

PPG DALAM JABATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDIN (UIN)

MAKASSAR

2020
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul...............................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................ii

Daftar Isi.......................................................................................................iii

Daftar Lampiran.............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3

D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................7

A. Media Pembelajaran.....................................................................................7

B. Power Point..................................................................................................10

C. Motivasi……………………………………………………………………12

D. Hasil Belajar................................................................................................12

E. Kerangka Pikir.............................................................................................15

F. Hipotesis Tindakan........................................................................................16

ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................17

A. Jenis Penelitian..........................................................................................17

B. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian...................................................18

C. Focus Penelitian........................................................................................19

D. Prosedur Penelitian.....................................................................................19

E. Pengumpulan Data.....................................................................................21

F. Tekhnik Analisis Data...............................................................................23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini seseorang dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) mempunyai posisi yang strategis bagi keberhasilan dan
kelanjutan pembangunan nasional. Wadah yang tepat sebagai upaya peningkatan
sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan. Pendidikan terdiri dari berbagai
jenjang, namun yang jenjang pendidikan yang paling utama dan paling dasar untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan sekolah dasar
(SD). Sekolah Dasar merupakan salah satu penyelenggara tingkat pendidikan yang
mengembangkan potensi siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara
memuaskan guna menghadapi tuntutan pendidikan dan guna meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Guru dalam pembelajaran menggunakan metode,
pendekatan dan teknik mengajar yang relevan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan
nasional. Peran tersebut terletak pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah
mengacu pada UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal
37 ayat 1, disebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Lebih lanjut pada pasal 37, dijelaskan bahwa
pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Kemudian pada Bab V tentang peserta didik pasal 12 ayat 1, disebutkan bahwa
setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan
agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama,
mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Secara umum, Pendidkan Agama Islam di sekolah diatur melalui Undang-Undang, baik
yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, biaya pendidikan, tenaga pengajar,
kurikulum, dan komponen-komponen pendidikan lainnya. Aspek materi yang dipelajari
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi al-Quran dan Hadits,

5
sejarah kebudayaan Islam, akidah, akhlak, dan fiqih. Selama ini realitanya Pendidikan
Agama Islam di sekolah masih belum menjadi mata pelajaran yang dianggap menarik
oleh peserta didik.
Salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh proses pembelajaran
yang masih sederhana dengan menggunakan media yang tidak bervariatif. Selain itu
belum diterapkanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan penyerapan
informasi dalam ingatan dengan baik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi
didalam ingatan diperlukan media pembelajaran yang tepat. Dimana cendrung selama
ini proses belajar yang tidak menggunakan media yang bervariatif, sehingga masih
terdapat beberapa guru yang menggunakan metode ceramah sehingga berpengaruh
terhadap rendahnya kemamupuan siswa untuk mengingat dan memahami materi. Pada
era teknologi dan informasi proses belajar lebih ditekankan dan berpusat pada siswa
(students centered). Siswa diharapkan dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber termasuk dari guru, sehingga guru dituntut untuk dapat membimbing sehingga
siswa mampu memperoleh informasi dengan baik. Informasi yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran diantaranya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang berupa logika
dan fisik tidak dapat ditransfer secara utuh dari pikiran guru kepikiran siswa.
Pengetahuna tersebut harus dibangun didalam pikiran siswa sendiri sebagai usaha keras
untuk mengorganisasi pengalaman-pengalamanya. Lebih lanjut dikatakan bahwa
informasi yang masuk keotak akan melalui tahap-tahap pemprosesan informasi
(information procesing) untuk dapat disimpan didalam ingatan.
Keberhasilan tujuan pembelajaran banyak ditentukan oleh faktor guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Guru secara langsung dapat memengaruhi,
membina, dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran
guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran
yang tercantum di dalam kurikulum secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan. Guru PAI harus bisa meramu rancangan atau skenario
pembelajaran yang menarik terutama pada materi- materi pelajaran yang bersifat abstrak
yang cenderung membosankan sehingga menjadi pembelajaran yang lebih
menyenangkan (joyful learning). Selain itu, guru juga harus mampu menjadikan materi
pendidikan agama menjadi materi yang menarik untuk dipelajari.

Guru dituntut untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang mengaktifkan


6
siswa dan guru agar kualitas pembelajaran meningkat. Adapun alternatif yang dapat
digunakan adalah dengan menerapkan media power point dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Kenyataan di lapangan khususnya di SDN 175 Jennae mengungkapkan, sampai saat
ini masih banyak siswa yang merasa bahwa Pendidikan Agama Islam sebagai mata
pelajaran yang sulit dan kurang menyenangkan. Hal ini dikarenakan masih banyak
siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal- soal Pendidikan
Agama Islam yang dapat dilihat dari masih ada sekitar 63% siswa yang memperoleh
nilai di bawah nilai KKM. Pada umumnya guru mengajarkan Pendidikan Agama Islam
dengan menerangkan konsep dan menjelaskan materi pembelajaran, atau menggunakan
metode konvensional. Model ini menekankan pada menghafal konsep Pendidikan
Agama Islam.
Berdasarkan pengamatan dilapangan dimasa coIVd 19, dari 63% jumlah siswa
dikelas IV SDN 175 Jennae mendapatkan prestasi belajar di bawah KKM yang
ditetapkan oleh guru. Ini mengandung makna bahwa sebagian besar dari jumlah anak
tersebut belum mencapai ketuntasan minimal. Di samping itu dalam proses
pembelajaran daring siswa kurang aktif dan cebderung menghindari penyelesaian tugas
yang diberikan guru
Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa tersebut dapat dideteksi sebagai
akibat dari penerapan media pembelajaran yang kurang inovatif dan kreatif. Fokus
pembelajarannya mangacu pada usaha untuk menyampaikan materi yang ada dalam
kurikulum sampai habis sehingga cenderung mengabaikan proses dan pembelajaran.
Media pembelajaran powerpoint dirasa sangat tepat untuk mengatasi hal tesebut,
karena media ini memberikan informasi secara audioIVsual sehingga siswa dapat
menyerap informasi dengan melihat, mendengar, dan merespon, dengan kemampuan
mengingat siswa masing-masing pesan informasi secara IVsual mudah dipahami oleh
siswa, lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh tentang bahan ajar yang
sedang disajikan, objek yang ditampilkan terlihat kongkrit (nyata). Penyajian powerpoint
yang bervariatif karena terdapat aplikasi gambar, animasi, sound, video sehingga
membut proses belajar tidak menjenuhkan.
Dewasa ini, sejalan dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, begitu banyak media pembelajaran berbasis TIK. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk lebih selektif dalam menentukan media pembelajaran yang akan
digunakan. Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip media pembelajaran yang
7
akan digunakan agar media tersebut menjadi lebih efektif dalam penggunaannya.
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran antara lain adalah:

(1) kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran;

(2) kesesuaian media dengan lingkungan belajar;

(3) kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran;

(4) kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media;

(5) efisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga; dan

(6) kemampuan media dalam mengaktifkan siswa (Suryati, 2018)

Berdasarkan dari beberapa kelebihan yang bisa digunakan melalui media


powerpoint, khususnya dalam proses pembelajaran di atas yang melatar belakangi
penulis ingin mengetahui pemanfaatan media powerpoint secara maksimal dalam
proses pembelajaran bagi perserta didik. Sehingga penulis memilih judul kajian
“PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS IV SDN 175 Jennae“
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini


difokuskan pada permasalahan pokok sebagai berikut.

“Bagaimana pengaruh penerapan media power point dalam meningkatkan


hasil belajar peserta didik pada bidang studi Pendidikan Agama Islam pada siswa
kelas IV SDN 175 Jennae

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan media power point
dalam meningkatkan hasil belajar peserta pada bidang studi Pendidikan
Agama Islam pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae

8
D. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan ada yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat

memberikan informasi tentang pembelajaran PAI dan hasil pelajaran yang

meningkat. Masalah dalam penelutian ini penting untuk diteliti dengan harapan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa
i. Siswa mampu memahami materi pelajaran dengan benar.
ii. Siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran
iii. Hasil belajar siswa dapat meningkat.
b. Bagi guru
i. Guru dapat menggunakan media powerpoint dalam proses kegiatan
pembelajaran
ii. Guru dapat termotivasi dalam menggunakan media pembelajaran pada
saat proses pembelajaran
iii. Dapat meringankan guru dalam mengkondisikan siswanya karena
melalui media pembelajaran siswa akan terpusat perhatiannya pada
media pembelajaran tersebut.
c. Bagi sekolah
i. Menambah kumpulan referensi media pembelajaran yang sudah di miliki
oleh sekolah
ii. Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
d. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengalaman dalam melakukan inovasi dan pemanfaatan
media dalam pembelajaran sehingga hasil yang dicapai lebih efektif dan efisien.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerimapesan (Azhar Arsyad,
2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011),
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang
dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. 12 Media
pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran kaitannya dengan
model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai
penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai
media yang sesuai. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Heinich yang dikutip oleh Azhar
Arsyad (2011:4), media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan
atau informasi bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran antara sumber dan penerima.
Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran Menurut Strauss dan Frost
dalam Dina Indriana (2011:32) mengidentifikasikan sembilan faktor kunci yang
harus menjadi pertimbangan dalam memilih media pengajaran. Kesembilan
faktor kunci tersebut antara lain:
1. batasan sumber daya institusional
2. kesesuaian media dengan mata pelajaran yang diajarkan
3. karakteristik siswa atau anak didik
4. perilaku pendidik dan tingkat keterampilannya
5. sasaran pembelajaran mata pelajaran
6. hubungan pembelajaran
7. lokasi pembelajaran
8. waktu
9. tingkat keragaman media.
Sedangkan menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011:84) mengemukakan pemilih media antara lain adalah
1. bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media
2. merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang

10
sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
3. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret
4. merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan, misalnya
untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa dalam memilih media hendaknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (IVsual dan/
atau audio)
2. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio,
dan/ atau kegiatan fisik)
3. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik d. Pemilihan media utama
dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk
latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama)

11
4. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan
biaya (Azhar Arsyad, 2011:71)

b. Fungsi Media Pada Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad (2011:15) fungsi utama media pembelajaran adalah


sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut
Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2011) bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, 14 membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011) menyebutkan bahwa kegunaan-
kegunaan media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik
4. Memberikan perangsang belajar yang sama.
5. Menyamakan pengalaman.
6. Menimbulkan persepsi yang sama.

c. Jenis Media Pembelajaran


Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun
mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan
teknologi tersebut, Azhar Arsyad (2011) mengklasifikasikan media atas empat
kelompok, yaitu :
a. Media hasil teknologi cetak.
b. Media hasil teknologi audio-IVsual.
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

12
d. Powerpoint

Microsoft Power Point adalah program komputer yang dikhususkan untuk


presentasi. Microsoft Power Point ini merupakan pengembangan dari microsoft
lainnya. Aplikasi Microsoft Power Point ini pertama kali dikembangkan oleh Bob
Gaskin dan Dennis Austin sebagai presentator untuk perusahaan bernama
Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi Power Point.

Menurut Daryanto (2013) “Media Power Point merupakan sebuah


software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan
merupakan salah satu program berbasis multimedia. Di dalam komputer program
ini biasanya sudah dikelompokkan dalam program microsoft office.” Program ini
dirancang khusus unutk menyampaikan persentasi dengan berbagai fitur menu
yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Riyana
(2008) mengatakan “Microsoft Office Power Point memiliki kemampuan untuk
menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna, gambar,
serta animasi, serta suara”. Terdapat tiga tipe Microsoft Office Power Point yaitu
personal presentation stand alone dan web based. Hujair AH. Sanaky (2009)
mengemukakan bahwa media power point adalah program aplikasi presentasi
yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah microsoft office program
komputer dan tampilan ke layar menggunakan bantuan LCD proyektor.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa microsoft power
point merupakan program aplikasi untuk persentasi. Untuk membuat persentasi
diawali dengan membuat kerangka atau outline kemudian menyiapkan slide yang
baik dengan tampilan yang menarik, dan dengan bantuan LCD proyektor
e. Fitur-Fitur Media Power Point
Penggunaan fitur-fitur media power point tentunya akan memberikan
tambahan nilai estetika. Dimana dengan menggunakan fitur-fitur ini diharapkan
presentasi akan menjadi lebih hidup. Dalam KBM siswa tertarik dahulu mengenai
tampilan power point sehingga memungkinkan untuk memperhatikan apa yang
diajar oleh guru dan menurut Erlina (2009: 2), membantu guru dalam menyajikan

13
dan memperjelas materi pelajaran dengan kegiatan yang variatif dan suasana 10
yang tidak membosankan. Dengan demikian, siswa akan lebih termotivasi untuk
belajar dan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Berbagai
ragam fitur-fitur media power point yang bisa dipilih yaitu pemberian grafik dan
gambar, teks, foto, suara, menyisipkan word art, mengatur model transisi ketika
terjadi peralihan dari satu slide ke slide berikutnya, menambahkan pola, mengatur
warna teks, memberi bayangan, membuat chart dan bagan organisasi.
f. Kelebihan Penggunaan Media Power Point

Secara umum kelebihan penggunaan media power point dalam KBM adalah
sebagai berikut:

1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi yang


disampaikan guru dan proses belajar. (Etin Solihatin, 2012: 186-188).

7. Untuk mengoptimalkan kualitas belajar.

Kelebihan Media Powerpoint menurut Hujair AH. Sanaky (2009)


mengungkapkan bahwa aplikasi power point mempunyai keunggulan,
diantaranya:

1. Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.


2. Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respon dari penerima
pesan.
3. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat
4. Memiliki variasi teknik penyajian dengan berbagai kombinasi warna atau
animasi.

14
5. Dapat digunakan berulang-ulang.
6. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar karena kontrol sepenuhnya pada
komunikator.
7. Lebih sehat dibandingkan menggunakan papan tulis dan OHP

g. Ketepatan Penggunaan Media Power Point

Ketepatan penggunaan media power point yaitu dapat membantu


pencapaian keberhasilan belajar siswa. Penggunaan media power point adalah
salah satu alat bantu yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dengan penggunaan media power point akan memudahkan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan. Penggunaan media power point tentunya
juga akan melatih daya ingat siswa karena terdapat penggunaan warna dalam slide
power point.

Pembelajaran yang menarik seperti ini akan menjadikan pembelajaran yang sangat
menyenangkan. Dalam kegiatan belajar mengajar power point memberikan posisi
yang sangat strategis dimana power point merupakan objek sehingga dengan
kecanggihan power point dan fitur-fitur yang tersedia dalam power point akan
menarik perhatian siswa atau dapat dikatakan dapat mengendalikan perhatian
siswa yang membuat siswa tertarik dan antusias pada saat proses kegiatan belajar.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan


kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang
wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan
oleh pengalaman dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Setelah suatu
proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Hasil belajar digunakan
untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi
tersebut.
15
Hasil belajar juga dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan
untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi
oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran.

Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesionalitas dan keahlian


yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif
(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik) sangat
berpengaruh dalam menentukan hasil belajar siswa

Pengertian hasil Belajar Agar tidak terjadi ketimpangan dan penafsiran yang
beragam dalam PTK ini, sebelum penulis mengemukan pengertian tentang hasil
belajar PAI maka penulis akan memberikan batasan tentang hasil belajar. Istilah
hasil belajar terdiri atas dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil merupakan suatu
hasil yang telah dicapai pembelajar dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang
diperoleh.

Hasil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih panjang,


misalnya satu semester. Hasil belajar merefleksikan keluasan, kedalaman, dan
kerumitan (secara bertingkat), yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur
dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Perbedaan antara kompetensi dengan
hasil belajar terdapat pada batasan dan patokan kinerja peserta didik yang dapat
diukur

Data hasil belajar sangat diperlukan oleh guru untuk mengetahui


ketercapaian hasil proses belajar-mengajar yang telah berlangsung dan dapat juga
sebagai indikator untuk mengetahui keterbatasan peserta didik yang menjadi
tanggung jawab pendidik. Data hasil belajar dapat diperoleh melalui beberapa
cara antara lain melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh guru selama satu
semester. Hasil belajar dapat dikatakan baik, jika terjadi peningkatan hasil dari
setiap tes yang dilakukan selama satu semester, sampai kepada hasil tes semester
itu sendiri.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat
16
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada

17
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.3 Menurut Oemar
Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Riranah antara lain kognitif,
afektif, psikomotor. Empat perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian.
2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai.Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar
kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih
menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi
bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut merupakan penjelasan faktorfaktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri indiIVdu yang sedang
belajar yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal ini meliputi faktor
jasmaniah dan faktor psikologis pada diri masing-masing siswa.

18
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar indiIVdu yang turut
mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal ini meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.

B. Karangka Berpikir

Proses belajar mengajar merupakan proses yang dilakukan oleh peserta


didik atau siswa dalam rangka mencapai perubahan untuk menjadi lebih baik, dari
tidak tau menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, sehingga terbentuk pribadi
yang berguna bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Proses tersebut
dipengaruhi oleh faktor yang meliputi mata pelajaran, guru, media, penyampaian
materi, sarana penunjang, serta lingkungan sekitarnya. Guru sebagai pemegang
peranan utama dalam pembelajaran diharapkan dapat memilih baik metode
maupum media pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan optimal.
Pada umumnya para guru hanya menggunakan metode konvensional
(ceramah dan pemberian tugas), bahkan media yang digunakan dominan buku
teks, dan white board sehingga mengakibatkan siswa malas dan terlambat masuk
kelas untuk mengikuti pembelajaran, di dalam kelas juga mereka sibuk dengan
handphone mereka masing-masing dan dampak dari hal tersebut nilai ulangan
siswa menjadi rendah ( dibawah KKM ). Media pembelajaran Power point bisa
membantu kejenuhan siswa dan dapat meningkatkan daya ingat siswa.
Penggunaan teknologi dan multimedia menjadi sebuah cara yang efektif dan
efesien dalam menyampaikan informasi. Komputer merupakan satu teknologi
informasi yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
khusunya dalam pembelajaran pada Pendidikan Agama Islam. Masih rendahnya
hasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta kondisi di
dalam kelas yang masih sangat sulit untuk di kondisikan. Setelah dalam
pembelajaran digunakan Gejala Masalah
1. Kurang kreatifnya guru dalam menerapkan media pembelajaran

19
Pembelajaran PAI pada siswa kelas IV
SDN 175 Jennae

Aspek Guru Aspek Siswa


1. Teacher centered 1. Siswa langsung menerima ide –
2. Menekankan pada ide / konsep yang sudah ada
menghafal konsep 2. Siswa kurang aktif
3. Penerapan media 3. Siswa kurang minat terhadap PAI
pembelajaran yang masih
kurang kreatif

Hasil belajar PAI


masi rendah

Penerapan media power point

Hasil belajar
PAI

C. HIPOTESIS TINDAKAN
Minat belajar siswa yang masih rendah terhadap mata pelajaran PAI,
mengakibatkan motivasi dan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Proses belajar
mengajar yang monoton dan bersifat verbalisme, kurang menarik bagi siswa untuk
memahami suatu konsep dalam pembelajaran PAI

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah

“Penerapan Media Pembelajaran Powert point akan meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae”

20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian

dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga

termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu:

(1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif,

(3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial

eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya.

Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam

Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan

utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan

peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4)

hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,

tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh

21
dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain

dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan

adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi

perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan

dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom


Action Research). Hal ini didasarkan pada masalah yang berasal dari rendahnya
hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV SDN 175 Jennaeyang
dipecahkan melalui penerapan media pembelajaran power point

B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN 226

Patande

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian

ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober semester ganjil

tahun 2021

22
3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV tahun 20201 pada pokok bahasan

Ayo, Membayar Zakat

D. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah penerapan media pembelajaran power
point dan hasil belajar. Adapun uraiannya sebagai berikut.
1. Media pembelajaran power point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multimedia. model pembelajaran yang menekankan pada pengalaman
langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap
suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran.
2. Hasil belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa berupa skor
dalam pemahaman konsep, penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap seseorang sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajari dan hasil belajar
siswa dikaitkan dengan pencapaian ketuntasan hasil belajar

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu melalui tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan tindak lanjut. Setiap tahapan dalam siklus diamati melalui format pengamatan
yang telah dirancang dengan kriteria tertentu sesuai dengan penerapan media
pembelajaran power point dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae

23
Berdasarkan bagian-bagian tentang prosedur pelaksanaan tindakan
penelitian yang terdiri atas: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi, maka keempat tahap tesebut diuraikan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas (PTK)

Berdasarkan bagian-bagian tentang prosedur pelaksanaan tindakan


penelitian yang terdiri atas: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi, maka keempat tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan dilakukan di awal kegiatan untuk
meningkatkan hasil belajar PAI melalui penerapan media pembelajaran Power
Point

2. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran PAI
yaitu dengan menerapkan media pembelajaran Power Point
24
3. Tahap Observasi
Pada tahap observasi, peneliti mengamati seluruh aktiIVtas guru dan siswa
mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran dan akhir pembelajaran dengan
menggunakan lembar pengamatan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya
oleh peneliti.

4. Tahap Refleksi
Setelah akhir siklus, dilakukan tes untuk mengukur pencapaian hasil belajar
sekaligus sebagai bahan refleksi. Refleksi juga dilakukan terhadap hasil observasi
aktiIVtas siswa selama pembelajaran berlangsung. Jika hasil refleksi menunjukkan
indikator keberhasilan tindakan belum terpenuhi, maka penelitian akan dilanjutkan
pada siklus berikutnya.
Prosedur siklus kedua pada prinsipnya sama dengan siklus pertama. Hanya
saja, pada siklus kedua dillakukan reIVsi tindakan sebagai bentuk perbaikan atau
koreksi terhadap kekurangan yang diperoleh pada siklus pertama. Begitupun
dengan siklus ke tiga

C. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut:
a. Observasi
Metode obesrvasi yaitu berupa kegiatan pengamatan dan
pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lokasi penelitian
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti proses belajar
mengajar, penggunaan metode, keadaan guru dan siswa serta sarana
dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan
cara mengadakan pengamatan langsung terhadap aktifitas peserta didik
dalam proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PAI materi

25
sebelum dan sesudah menerapkan media Power Point. Teknik pengumpulan data
melalui observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran PAI dan seluruh
aktiIVtas siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung melalui
penerapan model pembelajaran POWER POINT. Alat yang digunakan untuk
mengamati seluruh aktiIVtas guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung adalah lembar pengamatan yang memuat langkah-langkah model
pembelajaran POWER POINT.

b. Tes
Tes adalah seperangkat alat atau kegiatan yang diberikan oleh guru kepada

siswa sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui

penerapan media pembelajaran Power Point. Tes diberikan pada setiap siklus

yang terdiri dari tes siklus I, II dan III. Alat pengumpul data dalam penelitian ini

adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa

baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu,

(2) untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk

memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002:149). Sedangkan tujuan dari

tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara indiIVdual maupun

secara klasikal. Di samping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada

bagian mana PTK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang

dikumpulkan maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang

dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktiIVtas guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar.

26
c. Dokumentasi
Dokumentasi memuat tentang data-data yang diambil dari sekolah berupa
bukti-bukti yang dibutuhkan selama penelitian. Data-data yang dibutuhkan
tersebut diantaranya daftar hadir, daftar nilai dan lain-lain.

2. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis data kualitatif
dan kuantitatif.
Teknik analisis secara kualitatif yaitu data dari hasil observasi mengenai
tindakan keaktifan siswa dan guru selama proses belajar mengajar, sedangkan data
mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dianalisis secara kuantitatif yang meliputi: nilai rata-rata, skor persentase, dan
persentase nilai terendah serta nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa setiap siklus.

Penafsiran data kuantitatif dilakukan dengan persamaan berikut:

Skor Perolehan
a. Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal

Jumlah Nilai Keseluruhan Siswa


b. Rata-rata =
Jumlah Siswa

Jumlah Siswa Mencapai KKM


c. Ketuntasan belajar = x 100%
Jumlah Siswa Keseluruhan

Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM


d. Ketidak tuntasan belajar = x100%
Jumlah siswa keseluruhan

27
D. Indikator Keberhasilan

1. Indikator proses dalam penelitian ini yaitu meningkatnya kemampuan siswa


menyelesaikan dan memecahkan masalah dalam pembelajaran Pendidikan
agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran POWER PPOIN berada
pada kategori baik.

No AktiIVtas (%) Kategori

1 80% - 100% B (Baik)

2 65% - 79% C (Cukup)

3 < 65% K (Kurang)

Tabel 3.1 : Teknik Kategorisasi Proses Pembelajaran


(Kunandar, 2013:89)
2. Indikator hasilnya adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN 175 Jennae Apabila
terdapat 75% siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) maka kelas dianggap tuntas secara klasikal.
Berikut ini kategorisasi hasil belajar siswa yang bersumber dari buku
laporan hasil belajar siswa.
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan
NILAI KATEGORI

85% – 100% Sangat baik (SB)

70% – 84% Baik (B)

55% – 69% Cukup (C)

46% –54% Kurang (K)

0% - 45% Sangat Kurang (SK)

28
E. Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Minggu ke -
No Nama Kegiatan Ket.
I II III IV
Menyusun proposal dan
1
instrumen penelitian
2 Mengumpulkan data
3 Mengolah data
4 Menyusun laporan

3. Deskripsi Per Siklus

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 3 siklus, yaitu: a. Siklus I

1) Tahap Perencanaan:

 Merancang skenario pembelajaran

 Menyusun RPP

 Menyiapkan media pembelajaran

 Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian.

2) Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP selama 1 pertemuan.

3) Tahap Observasi

Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan poin-poin pedoman yang


elah disiapkan.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Menganalisi proses dan hasil pembelajaran. Penilaiannya meliputi keaktivan


partisipasi siswa, hasil observasi, serta hasil wawancara pada siklus I.

29
Berdasarkan hasil analisis tersebut diambil kesimpulan bagian-bagian mana
yang perlu diperbaiki sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II.

b. Siklus II

1) Tahap Perencanaan:

 Merancang skenario pembelajaran yang telah direvisi

 Menyusun RPP yang tellah direvisi

 Menyiapkan media pembelajaran yang telah direIVsi

 Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian yang telah direIVsi.

2) Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP selama 1 pertemuan.

3) Tahap Observasi

Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan poin-poin pedoman yang


telah disiapkan.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Menganalisi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Siklus III

1) Tahap Perencanaan:

 Merancang skenario pembelajaran yang telah direIVsi

 Menyusun RPP yang telah direIVsi

 Menyiapkan media pembelajaran yang telah direIVsi

 Menyiapkan instrumen observasi dan alat penilaian yang telah direIVsi.

30
2) Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP selama 1 pertemuan.

3) Tahap Observasi

Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan poin-poin pedoman yang


elah disiapkan.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Menganalisis proses dan hasil pembelajaran pada siklus III.

31
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan data dan temuan hasil tindakan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV dengan menerapkan media
pembelajaran power point. Data tindakan, temuan dan refleksi yang diperoleh
melalui hasil pengamatan di lapangan, catatan langsung di lapangan, dan
dokumentasi hasil belajar siswa. Pada setiap siklus dapat dipaparkan secara
terpisah, ini bertujuan untuk melihat letak persamaan, perbedaan, perubahan, dan
perkembangan pada setiap alur siklus. Penelitian di SDN 175 Jennaepada siswa
kelas IV untuk meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam
melalui penerapan media power point ini
dilaksanakan 3 siklus penelitian

1. SIKLUS I

a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus I ini mengambil materi memahami makna zakat dan macam-macam
zakat. Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan tindakan kelas peneliti melakukan
persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal yang diperlukan saat
melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 1)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
d) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi guru dan siswa.
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai alat
ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.

32
b. Pelaksanaan Tindakan

Untuk pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada hari Selasa, 26


Oktober 2021 yang diikuti 16 orang siswa. Pada pertemuan ini, dilaksanakan tes
akhir siklus pada akhir pembelajaran yang diikuti oleh 16 orang siswa. Alokasi
waktu pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama 4 x 35 menit, dalam
pelaksanaan tindakan peneliti tetap bertindak sebagai guru. Adapun tujuan dari
pembelajaran adalah
a) Melalui kegiatan mengamati peserta didik mampu menjelaskan pengertian
zakat dengan benar
b) Melalui kegiatan mengamati peserta didik mampu
menyebutkan macammacam zakat dengan benar
c) Melalui kegiatan mengamati peserta didik mampu menguraikan
ketentuanketentuan zakat dengan benar
d) Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik mampu mempraktekkan
perhitungan zakat fitrah dengan tepat
Dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa dapat
memahami setiap tujuan pembelajaran melalui penerapan media power point,
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
Berikut paparan dari proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan membaca basmalah dilanjutkan
salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat.

2) Bersama-sama membaca al-Qur’an surah Al-Ikhlas


3) Bersama-sama menyanyikan lagu nasioanal yang berjudul padamu
negri
4) Memeriksa kehadiran, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran

33
5) Menyapa peserta didik dengan ramah.
6) Mengecek kemampuan awal siswa dengan mengamati
gambar/ilustrasi yang terdapat dalam slide power point Guru
merangsang pengaitan gambar/ilustrasi dengan topik yang akan
dipelajari
7) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan
pelajaran yang telah lalu
8) Menyampaikan indikator pembelajaran
9) Menyampaikan garis besar materi pembelajaran 10) Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
11) Peserta didik diajak melakukan tepuk semangat

2). Kegiatan Inti :


1) Guru menyajikan materi melalui slide power point
2) Siswa membaca teks tentang materi yang akan dipelajari di buku
siswa atau sumber lainnya

3) Guru memberi kesempatan kepada setiap peserta didik mengamati dan


mencermati ulasan tentang makna zakat, macam-macam zakat dan
ketentuan-ketentuan zakat yang terdapat dalam slide power point dan
buku teks

4) Siswa menyimak pengertian zakat, macam-macam zakat dan


ketentuan- ketentuan zakat
5) Siswa menyimak cara menghitung zakat fitrah melalui slide power
point

6) Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab yang berkenaan dengan
pengertian zakat, macam-macam zakat dan ketentuan zakat
7) Memotivasi siswa bertanya, misalnya : apa pengertian zakat, ada
berapa jenis zakat?
8) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
9) Guru memberikan arahan terkait tentang tugas kelompok praktek
34
perhitungan zakat fitrah

35
10) Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
11) Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dalam mempraktekkan
perhitungan zakat fitrah
12) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi soal cerita yang terdapat dalam LKPD
(Collaboration, Communictaion)
13) Setiap kelompok diminta untuk menyelesaikan tugas praktek
menghitung zakat fitrah
14) Selanjutnya secara berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi
dan menjawab beberapa pertanyaan
15) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil perhitungan zakat fitrah
16) Menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi, mengkonfirmasi,
menyanggah)
17) Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
18) Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
19) Memberikan tepuk salut kepada kelompok yang telah berhasil
mempresentasikan hasil perhitungan zakat fitrah

3) Kegiatan Penutup
1) Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam

6) Bersama-sama peserta diidk membaca doa setelah belajar

36
Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil yang dapat

dilihat padat tabel berikut.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I


No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 73,75
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 9
3 Persentase ketuntasan belajar 56,25 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 43,75 %

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media

pembelajaran power point diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

73,75 dan ketuntasan belajar mencapai 56,25% atau ada 9 siswa dari 16 siswa

sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama

secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥

70 hanya sebesar 56,25% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki

yaitu ≥ 70%.

Dengan belum tercapainya indicator persentase ketuntasan yang


dikehendaki tersebut maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya ( siklus II )
Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaran peneliti memberikan nasihat dan
motivasi kepada siswa agar giat dalam belajar.

c. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu ibu
Wahyuni, S.Pd. Observasi yang dilakukan hanya memuat hal-hal penting yang
berkaitan dengan penerapan media pembelajaran power point. Berikut hasil
observasi pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran power point pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

37
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut:

a) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran

b) Guru kurang maksimal dalam mengeksplor kemampuan siswa

c) Pada proses pembelajaran guru masih minim dalam menggunakan metode

pembelajran yang bervariatif

d) Siswa masih kurang dalam menunjukkan rasa ingin tahunya

Tabel 4.2 Instrumen AktiIVtas Guru

SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3

1 Kegiatan awal

1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti

6. Memberikan penjelasan tentang materi √


7. Menggunakan media power point dalam proses pembelajaran √
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan √
kegiatan literasi terkait materi yang akan dipelajari
9. Melakukan proses pembelajaran interaktif / tanya √
jawab kepada siswa
10. Menjelaskan cara perhitungan zakat fitrah √
11. Pembagian kelompok √
12. Mengarahkan siswa mempraktekkan perhitungan zakat fitrah √

38
13. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mempersentasekan hasil diskusinya
14. Memberikan pujian √
15. Memberikan koreksi yang baik bila terjadi kesalahan √
16. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
17. Soal Latihan sesuai dengan tujuan, indikator dan materi pelajaran √
18. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
19. Menunjukan penguasaan terhadap materi pembelajaran √
20. Mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan √
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam belajar √
23. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon anak √
24. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar √
25. Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan √
benar

3 Kegiatan akhir

26. Melaksanakan penilaian √


27. Membuat kesimpulan √
28. Menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya √
29. Memberikan pesan- pesan moral √
30. Menutup pembelajaran dengan berdoa √

JUMLAH POIN KBM YANG DILAKUKAN 70

Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 70 x 100% = 78 %
90

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

Berdasarkan rambu-rambu penilaian dan kualifikasi observasi kegiatan peneliti


(guru), nilai yang didapatkan adalah 78%. Dari hasil yang didapatkan, kegiatan

39
observasi peneliti (guru) digolongkan dalam kegiatan cukup dan disimpulkan
bahwa kegiatan peneliti (guru) belum tuntas.

Tabel 4.3 Instrumen AktiIVtas Peserta Didik

Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
32

Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 32 x 100% = 64 %
50

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

40
Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 64%. Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan
dalam kegiatan kurang dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa belum tuntas.

d). Refleksi
Dari segi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengacu pada
hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum menuai
keberhasilan dari segi proses yang mana indikator penilaiannya terdiri dari
penilaian kegiatan peneliti (guru) dan kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti
indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan
mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) adalah
78%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan
keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
57%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan siswa belum
memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 %.
Dari segi hasil pembelajaran. Hasil tes yang didapatkan pada siklus I
adalah jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 adalah 56,25 % sedangkan
standar minimal indikator keberhasilannya adalah ≥ 70% siswa yang memperoleh
nilai
≥ 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut dari segi
hasil pembelajaran juga belum menuai keberhasilan. Atas dasar ini peneliti
melanjutkan penelitiannya ke siklus berikutnya yakni siklus II.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai solusi untuk perbaikan pada proses
pembelajaran pada sikus dua yakni :
1. Menyusun kembali skenario rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
akan digunakan pada siklus II
2. Guru akan lebih mengeksplor kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
3. Guru akan lebih bersemangat lagi dalam memberikan motivasi kepada siswa
4. Guru akan menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariatif lagi
5. Guru akan menyajikan gambar yang lebih menarik lagi pada slide power point
untuk lebih menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam mengamati, menalar dan

41
melakukan analisis terhadap gambar dan menghubungkannya dengan materi
yang akan dipelajari.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti, maka kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan media power point masih belum berhasil dan
akan dilanjutkan pada siklus II.

2. SIKLUS II

a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus II ini mengambil materi orang-orang yang berhak menerima zakat.
Sebelum peneliti melanjutkan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus ke II
ini peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal
yang diperlukan saat melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan instrumen penilaian berupa
lembar observasi guru dan siswa.
d) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai
alat ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.

g) Mempersiapkan delapan kartu pertanyaan dan 8 kartu jawaban yang akan


digunakan pada metode make a match

42
b. Pelaksanaan Tindakan

Untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari Selasa, 2


November 2021 yang diikuti 16 orang siswa. Pada pertemuan ini, dilaksanakan tes
akhir siklus pada akhir pembelajaran yang diikuti oleh 16 orang siswa. Alokasi
waktu pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama 4 x 35 menit, dalam
pelaksanaan tindakan peneliti tetap bertindak sebagai guru. Adapun tujuan dari
pembelajaran adalah
a) Melalui metode make a match peserta didik mampu menentukan waktu-
waktu pembayaran zakat fitra dengan benar
b) Melalui metode make a match peserta didik mampu menjelaskan waktu-
waktu pembyaran zakat fitrah dengan benar
c) Melalui metode make a match peserta didik mampu mengidentifikasi
orang- orang yang berhak menerima zakat dengan benar
d) Melalui metode make a match peserta didik mampu menjelaskan orang-
orang yang berhak menerima zakat dengan benar
e) Melalui metode diskusi kelompok peserta didik mampu membuat poster
atau gambar orang-orang yang berhak menerima zakat dengan benar
Dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa dapat
memahami setiap tujuan pembelajaran melalui penerapan medi power point,
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

43
Berikut paparan dari proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam dan syukur kepada
Allah Swt
2) Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat
3) Bersama-sama membaca al-Qur’an surah An-Nas
4) Bersama-sama menyanyikan salah satu lagu nasioanal
5) Melakukan absensi
6) Memeriksa kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran
7) Melakukan apersepsi yakni mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan pelajaran yang telah lalu
8) Mengecek kemampuan awal siswa dengan mengamati gambar/ilustrasi
yang terdapat dalam slide power point
9) Guru meminta siswa untuk menghubungkan gambar dengan materi
pembelajaran
10) Membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan tepuk semangat
11) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti :

1) Peserta didik mengamati gambar/ilustrasi yang terdapat dalam slide power


point
2) Siswa membaca teks tentang materi yang akan dipelajari di buku siswa atau
sumber lainnya
3) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah
diamatinya.

44
4) Memotivasi siswa bertanya, misalnya : ada berapa golongan orang-orang
yang berhak menerima zakat?
5) Guru bersama siswa melakukan proses tanya jawab terhadap materi
pembelajaran yang telah dibaca dan diamati
6) Guru menyiapkan 16 kartu yang terdiri atas 8 kartu pertanyaan dan 8 kartu
jawaban
7) Guru menjelaskan metode make a match kepada siswa
8) Guru menyimpan kartu di atas meja peserta didik dalam keadaan kartu
tertutup
9) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya
masing- masing.
10) Setiap siswa yang sudah menemukan pasangannya berdiri bersama
pasangannya masing-masing
11) Setiap siswa dan pasangannya maju kedepan dan membaca kartu yang
mereka pegang . hal ini dilakukan secara bergantian oleh setiap pasangan.
12) Guru mengecek kecocokan pasangan kartu dari siswa yang membaca
kartunya tersebut
13) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki diberi reward atau penghargaan berupa
tepuk salut
14) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki dipersilahkan untuk duduk ditempat
duduknya masing-masing.
15) Guru mengekspor kemampuan siswa dengan diskusi tanya jawab terhadap
penguasaan materi melalui metode make a match
16) Guru memberi penguatan dari kegiatan pembelajaran yang menggunakan
metode make a match
17) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
18) Guru memberi arahan kepada setiap kelompok.
19) Guru membagikan LKPD
45
20) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat poster atau gambar tentang
orang-orang yang berhak menerima zakat
21) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengidentifikasi
tugas yang terdapat dalam LKPD
22) Peserta didik mencermati dan mengamati gambar orang-orang yang
berhak menerima zakat melalui HP dan buku paket PAI dan Budi Pekerti
23) Selanjutnya secara berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi dan
menjawab beberapa pertanyaan
24) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil tugas kelompoknya masing-masing
25) Peserta didik saling menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah)
26) Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
27) Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
28) Memberikan tepuk salut kepada kelompok yang telah berhasil
mempresentasikan tugas kelompoknya

3. Kegiatan Penutup
1) Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam
6) Bersama-sama peserta diidk membaca doa setelah belajar

46
Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil yang

dapat dilihat padat tabel berikut.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II


No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 85,75
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 11
3 Persentase ketuntasan belajar 68,75 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 31,25 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media

pembelajaran power point diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

85,75 dan ketuntasan belajar mencapai 68,75% atau ada 11 siswa dari 16 siswa

sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa walaupun pada siklus

kedua ini hasil ketuntasan belajar sudah ada peningkatan dari siklus pertama tetapi

belum menunjukkan ketuntasan belajar secara klasikal karena ketuntasan belajar

baru sebesar 68,75 % hanya sebesar lebih kecil dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu ≥ 75%

Dengan belum tercapainya indicator persentase ketuntasan yang


dikehendaki tersebut maka peneliti melanjutkan pada siklus ke tiga.
Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaran peneliti memberikan nasihat dan
motivasi kepada siswa agar giat dalam belajar sehingga nantinya mampu
memperoleh lebih baik dari sebelumnya.

47
C. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu ibu
Wahyuni, S.Pd. Observasi yang dilakukan hanya memuat hal-hal penting yang
berkaitan dengan penerapan media pembelajaran power point. Berikut hasil
observasi pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran power point pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut:

a) Guru sudah mampu melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik tetapi

ketika membaca literasi alquran guru kurang focus mengikuti siswa dalam

membaca alquran

b) Guru kurang maksimal dalam memberikan ruang kepada siswa untuk

menyampaikan kesimpulan mereka terhadap materi

c) Guru masih mengelompokkan siswa pada kelompok sebelumnya

d) Guru sudah mampu membangkitkan keaktifan peserta didik melalui metode

make a match. Tetapi permainan memasangkan kartu dengan menggunakan

metode make a match bisa lebih interaktif lagi jika sebagian pertanyaan atau

jawaban ada yang menampilkan gambar yang sesuai dengan materi ajar

48
Tabel 4.5 Instrumen AktiIVtas Guru

SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3

1 Kegiatan awal

1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti

6. Memberikan penjelasan tentang materi √


7. Menggunakan media power point dalam proses pembelajaran √
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan √
kegiatan literasi terkait materi yang akan dipelajari
9. Melakukan proses pembelajaran interaktif / tanya √
jawab kepada siswa
10. Memberikan penjelasan tugas kelompok sebelum memberi √
tugas kepada siswa
11. Pembagian kelompok √
12. Mengarahkan siswa mempraktekkan perhitungan zakat fitrah √
13. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mempersentasekan hasil diskusinya
14. Memberikan pujian √
15. Memberikan koreksi yang baik bila terjadi kesalahan √
16. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
17. Soal Latihan sesuai dengan tujuan, indikator dan materi pelajaran √
18. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
19. Menunjukan penguasaan terhadap materi pembelajaran √
20. Mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan √
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam belajar √
23. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon anak √
24. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar √
25. Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan √
benar

49

3 Kegiatan akhir

26. Melaksanakan penilaian √


27. Membuat kesimpulan √
28. Menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya √
31. Memberikan pesan- pesan moral √
32. Menutup pembelajaran dengan berdoa √

JUMLAH POIN KBM YANG DILAKUKAN 78

Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 78 x 100% = 87 %
90

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

Berdasarkan rambu-rambu penilaian dan kualifikasi observasi kegiatan peneliti


(guru), nilai yang didapatkan adalah 87%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan
peneliti sebesar 87% telah memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni
≥ 80%. Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi peneliti (guru) digolongkan
dalam kegiatan baik dan disimpulkan bahwa kegiatan peneliti (guru) sudah ada
peningkatan dari siklus pertama.

50
Tabel 4.6 Instrumen AktiIVtas Peserta Didik

Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
39

Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 39 x 100% = 78 %
50

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 78%.

51
Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan dalam
kegiatan cukup baik dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa belum tuntas. Nilai
yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 78%. Jadi yang didapatkan dari
kegiatan siswa belum memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥
80%.

d. Refleksi
Dari segi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengacu pada
hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum menuai
keberhasilan dari segi proses yang mana indikator penilaiannya terdiri dari
penilaian kegiatan peneliti (guru) dan kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti
indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan
mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) adalah
87%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan
keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
78%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan peneliti sudah memenuhi standar
keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 % tetapi dari segi kegiatan siswa belum
memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 %.
Dari segi hasil pembelajaran. Hasil tes yang didapatkan pada siklus I
adalah jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 adalah 68,75 % sedangkan
standar minimal indikator keberhasilannya adalah ≥ 70% siswa yang memperoleh
nilai
≥ 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut dari segi
hasil pembelajaran juga belum menuai keberhasilan. Atas dasar ini peneliti
melanjutkan penelitiannya ke siklus berikutnya yakni siklus III.
Dari pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama
Islam di kelas IV mengalami peningkatan dibandingkan dari tes formatif pada
siklus pertama dimana dari 16 siswa yang diberikan tes formatif hanya 9 siswa
saja yang mendapatkan skor ≥ 70 dengan persentase keberhasilan mencapai
56,25%. Namun pada siklus kedua terlihat peningkatan menjadi 11 siswa yang
mendapatkan skor
≥70, atau meningkat sebanyak 2 siswa dengan persentase keberhasilan naik

52
menjadi 68,75%. Walaupun hasil belajar telah meningkat, namun belum mencapai
hasil belajar yang diinginkan sebagaimana peneliti merujuk pada indikator
keberhasilan yakni 75 % siswa mencapai nilai ≥ 70

53
Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai solusi untuk perbaikan pada proses
pembelajaran pada sikus dua yakni :
a) Menyusun kembali skenario rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
akan digunakan pada siklus III
b) Guru akan lebih focus dalam kegiatan pendahuluan terutama saat
membimbing siswa melakukan literasi al-quran
c) Guru akan lebih memberikan ruang dan kesempatan kepada setiap siswa
untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang dipelajari
d) Guru akan membentuk kelompok yang tidak lagi berdasarkan pada
kelompok sebelumnya
e) Guru akan tetap menggunakan media pembelajaran berupa power point dan
metode make a match dengan membuat kartu pertanyaan atau jawaban
dengan menyajikan gambar yang sesuai dengan materi
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti, maka kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan media power point masih belum berhasil dan
akan dilanjutkan pada siklus III.

2. SIKLUS III

a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus III ini mengambil materi hikmah berzakat. Sebelum peneliti melanjutkan
kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus ke III ini peneliti melakukan
persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal yang diperlukan saat
melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan instrumen penilaian berupa
lembar observasi guru dan siswa.
d) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai
alat ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.

54
g) Mempersiapkan delapan kartu pertanyaan dan 8 kartu jawaban yang akan
digunakan pada metode make a match

b. Pelaksanaan Tindakan

Untuk pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan pada hari Sabtu, 13


November 2021 yang diikuti 16 orang siswa. Pada pertemuan ini, dilaksanakan tes
akhir siklus pada akhir pembelajaran yang diikuti oleh 16 orang siswa. Alokasi
waktu pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama 4 x 35 menit, dalam
pelaksanaan tindakan peneliti tetap bertindak sebagai guru. Adapun tujuan dari
pembelajaran adalah
Melalui proses pembelajaran peserta didik :
a) Mampu meyakini kebenaran hikmah membayar zakat dapat
mengurangi kesenjangan sosial di dalam masyarakat dengan baik
b) Mampu membiasakan sikap kepekaan sosial kepada orang-orang yang tak
punya
c) Mampu menguraikan hikmah membayar zakat dengan benar
d) Mampu mengemukakan contoh hikmah dari membayar zakat dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat
e) Mampu membuat satu gambar atau poster tentang hikmah membayar zakat
dengan benar.

Dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa dapat


memahami setiap tujuan pembelajaran melalui penerapan medi power point,
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

55
Berikut paparan dari proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah dilanjutkan
salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat. (Religius dan Integrasi)
2) Bersama-sama membaca al-Qur’an surah pendek pilihan. (Religius)
3) Bersama-sama menyanyikan salah satu lagu nasioanal
4) Memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
5) Menyapa peserta didik dengan ramah.
6)Melakukan Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan pelajaran yang telah lalu (Rasa Ingin Tahu)
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran
8) Menayangkan IVdio pembelajaran filem animasi dengan Judul “Qarun
Yang Sombong”
9) Peserta didik diajak melakukan tepuk semangat
10) Menyampaikan pentingnya materi ini dipelajari
11) Menyampaikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Kegiatan Inti :

1) Peserta didik mengamati gambar/ilustrasi yang terdapat dalam slide


power point
2) Guru merangsang pengaitan gambar/ilustrasi dengan topik yang akan
dipelajari
3) Siswa membaca teks tentang materi yang akan dipelajari di buku siswa
atau sumber lainnya
4) Peserta didik mencermati dan mengamati gambar hikmah membayar
zakat melalui HP dan buku paket PAI dan Budi Pekerti Guru memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
5) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah
diamatinya, apabila mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan
panduan (stimulus) agar peserta didik mencari tahu dengan cara menanya
6) Setiap siswa mewakili kelompoknya mengajukan 1 pertanyaan yang
berkenaan hikmah membayar zakat.
7) Memotivasi siswa bertanya, misalnya : apa saja yang kita peroleh jika
membayar zakat?

56
8) Guru menyiapkan 16 kartu yang terdiri atas 8 kartu pertanyaan dan 8 kartu
jawaban
9) Guru menjelaskan metode make a match kepada siswa
10) Guru menyimpan kartu di atas meja peserta didik dalam keadaan kartu
tertutup
11) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya
masing-masing.
12) Setiap siswa yang sudah menemukan pasangannya berdiri bersama
pasangannya masing-masing
13) Setiap siswa dan pasangannya maju kedepan dan membaca kartu yang
mereka pegang hal ini dilakukan secara bergantian oleh setiap pasangan.
14) Guru mengecek kecocokan pasangan kartu dari siswa yang membaca
kartunya tersebut
15) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki diberi reward atau penghargaan berupa
tepuk salut
16) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki dipersilahkan untuk duduk ditempat
duduknya masing-masing.
17) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
18) Guru memberi arahan kepada setiap kelompok.
19) Guru membagikan LKPD
20) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat poster atau gambar tentang
hikmah membayar zakat
21) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi tugas yang terdapat dalam LKPD (Collaboration,
Communictaion)
22) Peserta didik mencermati dan mengamati gambar yang berkaitan dengan
hikmah membayar zakat melalui HP dan buku paket PAI dan Budi Pekerti
(Collaboration, Communictaion)
23) Setiap kelompok membuat poster yang memuat gambar tentang hikmah
membayar zakat
24) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil tugas kelompoknya masing-masing
25) Peserta didik saling menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah) (Communication)
26) Guru memberi pengutan terhadap masalah yang sudah dibahas
pada kegiatan diskusi
27) Peserta didik melakukan refleksi dengan dibimbing oleh guru
terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan
28) Guru melakukan penilaian terhadap jalannya diskusi disetiap kelompok

57
3. Kegiatan Penutup
1) bersama siswa membuat kesimpulan terkait materi yang sudah dipelajari
pada hari itu
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form (Mandiri)
4) Guru melakukan penilaian sikap
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam

Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil

yang dapat dilihat padat tabel berikut.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 89,5
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 15
3 Persentase ketuntasan belajar 93,75 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 6,25 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media

pembelajaran powerpoint diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

89,5% dan ketuntasan belajar mencapai 93,75% atau ada 15 siswa dari 16 siswa

sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ketiga ini

hasil ketuntasan belajar sudah ada peningkatan yang sangat sgnifikan dari siklus

kedua dan sudah menunjukkan ketuntasan belajar secara klasikal karena

ketuntasan belajar sudah mencapai 93,75 % sesuai persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu ≥ 75%.

58
C. Observasi
Pada siklus III ini, semua kegiatan siswa terlaksana dengan baik dan
berjalan sesuai rencana. Berdasarkan rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan
siswa maka nilai yang didapatkan adalah 92%. Dari hasil yang didapatkan,
kegiatan observasi siswa digolongkan dalam kegiatan baik dan disimpulkan
bahwa kegiatan siswa sudah tuntas.

Tabel 4.8 Instrumen AktiIVtas Guru

SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3

1 Kegiatan awal

1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti

6. Memberikan penjelasan tentang materi √


7. Menggunakan media power point dalam proses pembelajaran √
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan √
kegiatan literasi terkait materi yang akan dipelajari
9. Melakukan proses pembelajaran interaktif / tanya √
jawab kepada siswa
10. Memberikan penjelasan tugas kelompok sebelum memberi √
tugas kepada siswa
11. Pembagian kelompok √
12. Mengarahkan siswa mempraktekkan perhitungan zakat fitrah √
13. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mempersentasekan hasil diskusinya
14. Memberikan pujian √
15. Memberikan koreksi yang baik bila terjadi kesalahan √
16. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
17. Soal Latihan sesuai dengan tujuan, indikator dan materi pelajaran √
18. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

59
19. Menunjukan penguasaan terhadap materi pembelajaran √
20. Mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan √
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam belajar √
23. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon anak √
24. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar √
25. Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan √
benar

3 Kegiatan akhir

26. Melaksanakan penilaian √


27. Membuat kesimpulan √
28. Menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya √
29. Memberikan pesan- pesan moral √
30. Menutup pembelajaran dengan berdoa √

JUMLAH POIN KBM YANG DILAKUKAN 88

Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 88 x 100% = 98 %
90

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

Berdasarkan rambu-rambu penilaian dan kualifikasi observasi kegiatan peneliti


(guru), nilai yang didapatkan adalah 98%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan
peneliti sebesar 98% telah memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni
≥ 80%. Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi peneliti (guru) digolongkan
dalam kegiatan sangat baik dan disimpulkan bahwa kegiatan peneliti (guru) sudah
berhasil.

60
Tabel 4.9 Instrumen AktiIVtas Peserta Didik

Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
46

Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 46 x 100% = 92 %
50

90%-100% = Sangat baik


80%-90% = Baik
70%-80% = Cukup baik
<70% = Kurang baik

Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 92%.

61
Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan dalam
kegiatan sangat baik dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa sudah tuntas. Nilai
yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 92%. Jadi yang didapatkan dari
kegiatan siswa sudah berhasil dari segi proses yakni ≥ 80%.

d. Refleksi
Keberhasilan dari segi proses pembelajaran juga peneliti telah menuai
keberhasilan bahkan lebih baik dari yang sebelumnya (siklus II) ini dapat dilihat
dari dua indikator penilaian yakni indikator penilaian kegiatan peneliti dan
kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti indikator penilaiannya yakni
keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan mudah dipahami. Nilai yang
didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) pada siklus III ini adalah 98 %. Untuk
kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan keterlaksanaan
deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 92 %. Jadi rata-rata
nilai yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan siswa adalah 95 % telah
memenuhi standar minimal keberhasilan dari segi proses yakni 80 %. Sehingga
penelitian ini sudah dinyatakan tuntas.

62
B. Pembahasan

1. Siklus I
Indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran dalam penelitian ini
adalah bila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥ 70, sementara itu hasil tes
yang didapatkan pada siklus I adalah siswa yang mendapatkan nilai 85-100
dengan kategori sangat baik sebanyak 2 siswa atau 12%, siswa yang mendapatkan
nilai 70- 84 dengan kategori baik sebanyak 7 siswa atau 44%, siswa yang
mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa atau 38%, dan
siswa yang mendapatkan nilai 0-54 dengan kategori sangat kurang sebanyak 1
siswa atau 6%.
Berdasarkan indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran di atas dan
hasil tes yang didapatkan pada siklus I maka tindakan pada siklus I dianggap tidak
berhasil sebab jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 hanya 9 orang atau
56,25%. Sebuah jumlah atau persentase yang berada di bawah indikator
keberhasilan.
Peneliti melihat penyebab ketidakberhasilan tersebut dengan merujuk pada
hasil observasi adalah sebagai berikut :
a). Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran

b). Guru kurang maksimal dalam mengeksplor kemampuan siswa

c). Pada proses pembelajaran guru masih minim dalam menggunakan metode

pembelajran yang bervariatif

d). Siswa masih kurang dalam menunjukkan rasa ingin tahunya

Adapun keberhasilan dari segi proses pembelajaran dimana indikator


keberhasilannya terdiri dari indikator kegiatan peneliti dan kegiatan siswa. Untuk
kegiatan peneliti indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan
instruksi jelas dan mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti
(guru) adalah 78%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan
dan keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
64 %. Jadi rata-rata nilai yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan
63
siswa

64
adalah 71 % dan belum memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80
%.
Berdasarkan paparan proses pembelajaran di atas peneliti simpulkan,
penelitian tersebut belum menuai keberhasilan dari segi proses pembelajaran.
Penyebab kegagalannya dari segi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lain
adalah karena peneliti kadang disibukkan dengan gangguan kelas, dan kurang
berkosentrasi.
Berangkat dari ketidakberhasilan dari segi indikator hasil dan proses
pembelajaran, maka peneliti melanjutkan kembali penelitian ke siklus II dengan
merencanakan kembali kegiatan pembelajaran beserta langkah–langkah
antisipasinya dalam menyelesaikan penyebab ketidakberhasilan.

2. Siklus II
Hasil tes pada siklus II meningkat dari hasil tes sebelumnya yakni siswa
yang mendapatkan nilai 85-100 dengan kategori sangat baik sebanyak 6 siswa
atau 38%, siswa yang mendapatkan nilai 70-84 dengan kategori baik sebanyak 5
siswa atau 31%, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup
sebanyak 5 siswa atau 31%, siswa yang mendapat niai 46-54 dengan kategori
kurang tidak ada. Nilai siswa berada pada kisaran ≥ 70 masih belum memenuhi
standar indikator minimal keberhasilan penelitian dari segi hasil yaitu 68,75%
Berdasarkan indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran di atas dan
hasil tes yang didapatkan pada siklus II maka tindakan pada siklus II walaupun
sudah mengalami peningkatan dari siklus I tetapi masih dianggap tidak berhasil
sebab jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 hanya 11 orang atau 68,75%.
Sebuah jumlah atau persentase yang berada di bawah indikator keberhasilan.
Peneliti melihat penyebab ketidakberhasilan tersebut dengan merujuk pada
hasil observasi adalah sebagai berikut :
a) Guru sudah mampu melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik tetapi

ketika membaca literasi alquran guru kurang focus mengikuti siswa dalam

membaca alquran

65
b) Guru kurang maksimal dalam memberikan ruang kepada siswa untuk

menyampaikan kesimpulan mereka terhadap materi

c) Guru masih mengelompokkan siswa pada kelompok sebelumnya

d) Guru sudah mampu membangkitkan keaktifan peserta didik melalui metode


make a match. Tetapi permainan memasangkan kartu dengan menggunakan
metode make a match bisa lebih interaktif lagi jika sebagian pertanyaan atau
jawaban ada yang menampilkan gambar yang sesuai dengan materi ajar

Adapun keberhasilan dari segi proses pembelajaran dimana indikator


keberhasilannya terdiri dari indikator kegiatan peneliti dan kegiatan siswa. Untuk
kegiatan peneliti indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan
instruksi jelas dan mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti
(guru) adalah 78%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan
dan keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
64 %. Jadi rata-rata nilai yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan
siswa adalah 71 % dan belum memenuhi standar keberhasilan dari segi proses
yakni ≥ 80
%.
Berdasarkan paparan proses pembelajaran di atas peneliti simpulkan,
penelitian tersebut belum menuai keberhasilan dari segi proses pembelajaran.
Penyebab kegagalannya dari segi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lain
adalah karena peneliti kadang disibukkan dengan gangguan kelas, dan kurang
berkosentrasi.
Berangkat dari ketidakberhasilan dari segi indikator hasil dan proses
pembelajaran, maka peneliti melanjutkan kembali penelitian ke siklus III dengan
merencanakan kembali kegiatan pembelajaran beserta langkah–langkah
antisipasinya dalam menyelesaikan penyebab ketidak berhasilan.

66
3. Siklus III
Hasil tes pada siklus III meningkat dari hasil tes sebelumnya yakni siswa
yang mendapatkan nilai 85-100 dengan kategori sangat baik sebanyak 12 siswa
atau 75%, siswa yang mendapatkan nilai 70-84 dengan kategori baik sebanyak 3
siswa atau 19%, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup
sebanyak 1 siswa atau 6%, siswa yang mendapat niai 46-54 dengan kategori
kurang sebanyak tidak ada. Nilai siswa berada pada kisaran ≥ 70 memenuhi
standar indikator minimal keberhasilan penelitian dari segi hasil bahkan jauh
melebihinya yaitu 75% siswa yang lulus dengan kata lain tindakan pada siklus III
ini telah berhasil. Keberhasilan tersebut disebabkan penerapan media powerpoint
dalam pembelajaran oleh peneliti . Para siswa terlihat lebih aktif dan fokus serta
disiplin kelas yang lebih baik dari tindakan sebelumnya.

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan

media powerpoint dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

siswa kelas IV SDN 175 Jennaememiliki dampak positif dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan guru dan disimpulkan bahwa pada siklus

III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai (ketuntasan belajar siswa

dari hasil tes formatif yang diberikan meningkat dari siklus I, II, dan III) dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Setiap Siklus
No Uraian Hasil Hasil Hasil
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 73,75 85,75 89,5
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 9 11 15
3 Persentase ketuntasan belajar 56,25 % 68,75 % 93,75 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 43,75 % 31,25 % 6,25 %

67
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III, maka penelitian ini dianggap
berhasil karena hasil tes pada siklus III yang sudah mencapai target yaitu 70%
siswa mendapat nilai sesuai KKM 70 dan proses yang berada pada kategori sangat
baik yaitu 95%. Untuk itu, peneliti menyatakan bahwa penerapan media
powerpoint dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae

Adapun keberhasilan dari segi proses pembelajaran juga peneliti telah


menuai keberhasilan bahkan lebih baik dari yang sebelumnya (siklus II) ini dapat
dilihat dari dua indikator penilaian yakni indikator penilaian kegiatan peneliti dan
kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti indikator penilaiannya yakni
keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan mudah dipahami. Nilai yang
didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) pada siklus II ini adalah 98 %. Untuk
kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan keterlaksanaan
deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 92%. Jadi rata-rata
nilai yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan siswa adalah 95 % telah
memenuhi standar minimal keberhasilan dari segi proses yakni 80 %.

Dengan menerapkan media powerpoint dalam proses pembelajaran PAI

maka kegiatan aktiIVtas guru dan siswa dari siklus I, II dan III selalu mengalami

peningkatan .Sesuai dengan tabel berikut

Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Pengamatan AktiIVtas Guru dan AktiIVtas Siswa
No Uraian Siklus I Siklus II Siklus III
1 aktiIVtas guru 78% 87% 98%
2 aktiIVtas 64% 78% 92%
siswa

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III, maka penelitian ini dianggap


berhasil karena hasil tes pada siklus III yang sudah mencapai target yaitu 75%
siswa mendapat nilai sesuai KKM 70 dan proses yang berada pada kategori baik
yaitu 95%. Untuk itu, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan media power point
dalam
68
proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada bidang
studi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae

69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus,

hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penerapan media power point dalam proses pembelajaran PAI dapat

meningkatkan hasil siswa

2. Penerapan media power point dalam proses pembelajaran PAI memiliki

dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan

peningkatan nilai hasil tes formatif pada setiap siklus

3. Media power point dapat memusatkan perhatia peserta didik pada pembelajaran

materi pembelajaran dirangkum dan dikemas dalam slide power pint sehimngga

siswa dapat lebih muda memahami penjelasan guru melalui IVsualisasi yang

terangkum di dalam slide power point

70
B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar PAI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi

siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Dalam melakukan penelitian ini sebaiknya guru menggunakan media


pembelajaran yang menarik agar didapatkan hasil pembelajaran yang
maksimal baik proses maupun hasil.
2. Sebaiknya menjadi bahan pertimbangan kebijakan pendidikan bagi tiap
satuan lembaga pendidikan dan terkhusus bagi sekolah dasar untuk memilih
dan menetapkan metode dan strategi pembelajaran mana yang baik demi
perbaikan kualitas pembelajaran.

71
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru


Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja GraIVndo Persada

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model


Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Surabaya : Kata
Pena

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sumiati. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group

Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, 2006. Jakarta: Depdiknas.

Kasbolah, K. (1999) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jakarta: Proyek Pendidikan


Guru Sekolah Dasar Dirjen Dikti,Dekdikbud

Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas edisi ReIVsi. Jakarta: Bumi
Aksara.

72
Blog.unnes.ac.id. “Pengertian, Sejarah dan Fungsi Microsoft Powerpoint beserta
Kelebihannya”

http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/12/pengertian-sejarah-dan-
fungsimicrosoft-powerpoint-beserta-kelebihannya/

Kajianpustaka.com. “Pengertian PTK Menurut para Ahli”


https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html.

Kajianpustaka.com. “Langkah-langkah PTK ”


https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html.

www.zonareferensi.com. “Pengertian Hasil Belajar”


https://www.zonareferensi.com/pengertian-hasil-belajar/

73
L

N
DAFTAR HASIL TES SIKLUS I

No. Soal / Skor


No Nama Siswa Skor Nilai Ket
1 2 3 4 5
1 Amelia 1 1 0 1 1 4 80 T
2 Bayu anggoro 0 1 0 1 1 3 60 TT
3 Inayah 1 1 0 1 0 3 60 TT
4 Intan Berlian 1 1 1 1 1 5 100 T
5 Khaerunnisa Muchtar 1 1 0 1 1 4 80 T
6 Kurniawan 1 1 1 1 1 5 100 T
7 Muh. Faiz Al-Fariq 1 1 1 1 0 4 80 T
8 Muh. Furqam 0 1 0 0 1 2 40 TT
9 Muhammad Resky 1 1 0 1 0 3 60 TT
10 Muhammad Rhisky Anugrah 1 1 1 1 0 4 80 T
11 Nurhaedah 1 1 1 1 0 4 80 T
12 Rifka Hidayah 1 1 0 1 1 4 80 T
13 Siti Aisyah 1 1 1 1 0 4 80 T
14 Siti Aisyah Febriana 1 0 0 1 1 3 60 TT
15 Tiara Regina Putri 0 1 0 1 1 3 60 TT
16 Windi Samsuriading 1 0 1 1 0 3 60 TT

Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Peneliti

Ratikumalasari, S.Pd.I
DAFTAR HASIL TES SIKLUS II

No. Soal / Skor


No Nama Siswa Skor Nilai Ket
1 2 3 4 5
1 Amelia 6 2 8 2 2 20 80 T
2 Bayu anggoro 5 1 8 1 1 16 64 TT
3 Inayah 4 2 8 1 2 17 68 TT
4 Intan Berlian 6 4 9 3 3 25 100 T
5 Khaerunnisa Muchtar 6 4 9 2 2 23 92 T
6 Kurniawan 6 4 9 3 3 25 100 T
7 Muh. Faiz Al-Fariq 6 4 9 3 3 25 100 T
8 Muh. Furqam 4 2 7 1 1 15 60 TT
9 Muhammad Resky 5 2 8 3 2 20 80 T
10 Muhammad Rhisky Anugrah 6 3 8 3 2 22 88 T
11 Nurhaedah 5 4 8 3 2 22 88 T
12 Rifka Hidayah 4 4 8 2 3 21 84 T
13 Siti Aisyah 5 3 7 3 2 20 80 T
14 Siti Aisyah Febriana 4 2 7 2 1 16 64 TT
15 Tiara Regina Putri 4 4 6 2 2 18 72 TT
16 Windi Samsuriading 5 4 5 2 1 17 68 TT

Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Peneliti

Ratikumalasari, S.Pd.I

DAFTAR HASIL TES SIKLUS III


No. Soal / Skor
No Nama Siswa Skor Nilai Ket
1 2 3 4
1 Amelia 10 4 2 2 19 90 T
2 Bayu anggoro 11 3 3 2 19 90 T
3 Inayah 11 4 3 2 20 100 T
4 Intan Berlian 11 4 3 3 21 100 T
5 Khaerunnisa Muchtar 11 4 3 3 21 100 T
6 Kurniawan 11 4 3 3 21 100 T
7 Muh. Faiz Al-Fariq 11 4 3 3 21 100 T
8 Muh. Furqam 9 3 3 2 17 81 T
9 Muhammad Resky 10 4 3 2 19 90 T
10 Muhammad Rhisky Anugrah 11 3 2 2 18 86 T
11 Nurhaedah 11 2 3 3 19 90 T
12 Rifka Hidayah 10 4 2 3 19 90 T
13 Siti Aisyah 9 3 3 2 17 81 T
14 Siti Aisyah Febriana 8 2 2 2 14 67 TT
15 Tiara Regina Putri 9 4 2 2 17 81 T
16 Windi Samsuriading 10 3 3 2 18 86 T

Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas

Peneliti

Ratikumalasari, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai