FIRAWATI
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...............................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
Daftar Lampiran.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
A. Media Pembelajaran.....................................................................................7
B. Power Point..................................................................................................10
C. Motivasi……………………………………………………………………12
D. Hasil Belajar................................................................................................12
E. Kerangka Pikir.............................................................................................15
F. Hipotesis Tindakan........................................................................................16
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................17
A. Jenis Penelitian..........................................................................................17
C. Focus Penelitian........................................................................................19
D. Prosedur Penelitian.....................................................................................19
E. Pengumpulan Data.....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini seseorang dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) mempunyai posisi yang strategis bagi keberhasilan dan
kelanjutan pembangunan nasional. Wadah yang tepat sebagai upaya peningkatan
sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan. Pendidikan terdiri dari berbagai
jenjang, namun yang jenjang pendidikan yang paling utama dan paling dasar untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan sekolah dasar
(SD). Sekolah Dasar merupakan salah satu penyelenggara tingkat pendidikan yang
mengembangkan potensi siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara
memuaskan guna menghadapi tuntutan pendidikan dan guna meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Guru dalam pembelajaran menggunakan metode,
pendekatan dan teknik mengajar yang relevan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan
nasional. Peran tersebut terletak pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah
mengacu pada UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal
37 ayat 1, disebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Lebih lanjut pada pasal 37, dijelaskan bahwa
pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Kemudian pada Bab V tentang peserta didik pasal 12 ayat 1, disebutkan bahwa
setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan
agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama,
mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Secara umum, Pendidkan Agama Islam di sekolah diatur melalui Undang-Undang, baik
yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, biaya pendidikan, tenaga pengajar,
kurikulum, dan komponen-komponen pendidikan lainnya. Aspek materi yang dipelajari
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi al-Quran dan Hadits,
5
sejarah kebudayaan Islam, akidah, akhlak, dan fiqih. Selama ini realitanya Pendidikan
Agama Islam di sekolah masih belum menjadi mata pelajaran yang dianggap menarik
oleh peserta didik.
Salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh proses pembelajaran
yang masih sederhana dengan menggunakan media yang tidak bervariatif. Selain itu
belum diterapkanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan penyerapan
informasi dalam ingatan dengan baik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi
didalam ingatan diperlukan media pembelajaran yang tepat. Dimana cendrung selama
ini proses belajar yang tidak menggunakan media yang bervariatif, sehingga masih
terdapat beberapa guru yang menggunakan metode ceramah sehingga berpengaruh
terhadap rendahnya kemamupuan siswa untuk mengingat dan memahami materi. Pada
era teknologi dan informasi proses belajar lebih ditekankan dan berpusat pada siswa
(students centered). Siswa diharapkan dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber termasuk dari guru, sehingga guru dituntut untuk dapat membimbing sehingga
siswa mampu memperoleh informasi dengan baik. Informasi yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran diantaranya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang berupa logika
dan fisik tidak dapat ditransfer secara utuh dari pikiran guru kepikiran siswa.
Pengetahuna tersebut harus dibangun didalam pikiran siswa sendiri sebagai usaha keras
untuk mengorganisasi pengalaman-pengalamanya. Lebih lanjut dikatakan bahwa
informasi yang masuk keotak akan melalui tahap-tahap pemprosesan informasi
(information procesing) untuk dapat disimpan didalam ingatan.
Keberhasilan tujuan pembelajaran banyak ditentukan oleh faktor guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Guru secara langsung dapat memengaruhi,
membina, dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran
guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran
yang tercantum di dalam kurikulum secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan. Guru PAI harus bisa meramu rancangan atau skenario
pembelajaran yang menarik terutama pada materi- materi pelajaran yang bersifat abstrak
yang cenderung membosankan sehingga menjadi pembelajaran yang lebih
menyenangkan (joyful learning). Selain itu, guru juga harus mampu menjadikan materi
pendidikan agama menjadi materi yang menarik untuk dipelajari.
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
meningkat. Masalah dalam penelutian ini penting untuk diteliti dengan harapan
a. Bagi siswa
i. Siswa mampu memahami materi pelajaran dengan benar.
ii. Siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran
iii. Hasil belajar siswa dapat meningkat.
b. Bagi guru
i. Guru dapat menggunakan media powerpoint dalam proses kegiatan
pembelajaran
ii. Guru dapat termotivasi dalam menggunakan media pembelajaran pada
saat proses pembelajaran
iii. Dapat meringankan guru dalam mengkondisikan siswanya karena
melalui media pembelajaran siswa akan terpusat perhatiannya pada
media pembelajaran tersebut.
c. Bagi sekolah
i. Menambah kumpulan referensi media pembelajaran yang sudah di miliki
oleh sekolah
ii. Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
d. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengalaman dalam melakukan inovasi dan pemanfaatan
media dalam pembelajaran sehingga hasil yang dicapai lebih efektif dan efisien.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerimapesan (Azhar Arsyad,
2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011),
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang
dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. 12 Media
pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran kaitannya dengan
model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai
penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai
media yang sesuai. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Heinich yang dikutip oleh Azhar
Arsyad (2011:4), media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan
atau informasi bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran antara sumber dan penerima.
Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran Menurut Strauss dan Frost
dalam Dina Indriana (2011:32) mengidentifikasikan sembilan faktor kunci yang
harus menjadi pertimbangan dalam memilih media pengajaran. Kesembilan
faktor kunci tersebut antara lain:
1. batasan sumber daya institusional
2. kesesuaian media dengan mata pelajaran yang diajarkan
3. karakteristik siswa atau anak didik
4. perilaku pendidik dan tingkat keterampilannya
5. sasaran pembelajaran mata pelajaran
6. hubungan pembelajaran
7. lokasi pembelajaran
8. waktu
9. tingkat keragaman media.
Sedangkan menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011:84) mengemukakan pemilih media antara lain adalah
1. bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media
2. merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang
10
sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
3. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret
4. merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan, misalnya
untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa dalam memilih media hendaknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (IVsual dan/
atau audio)
2. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio,
dan/ atau kegiatan fisik)
3. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik d. Pemilihan media utama
dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk
latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama)
11
4. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan
biaya (Azhar Arsyad, 2011:71)
12
d. Powerpoint
13
dan memperjelas materi pelajaran dengan kegiatan yang variatif dan suasana 10
yang tidak membosankan. Dengan demikian, siswa akan lebih termotivasi untuk
belajar dan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Berbagai
ragam fitur-fitur media power point yang bisa dipilih yaitu pemberian grafik dan
gambar, teks, foto, suara, menyisipkan word art, mengatur model transisi ketika
terjadi peralihan dari satu slide ke slide berikutnya, menambahkan pola, mengatur
warna teks, memberi bayangan, membuat chart dan bagan organisasi.
f. Kelebihan Penggunaan Media Power Point
Secara umum kelebihan penggunaan media power point dalam KBM adalah
sebagai berikut:
14
5. Dapat digunakan berulang-ulang.
6. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar karena kontrol sepenuhnya pada
komunikator.
7. Lebih sehat dibandingkan menggunakan papan tulis dan OHP
Pembelajaran yang menarik seperti ini akan menjadikan pembelajaran yang sangat
menyenangkan. Dalam kegiatan belajar mengajar power point memberikan posisi
yang sangat strategis dimana power point merupakan objek sehingga dengan
kecanggihan power point dan fitur-fitur yang tersedia dalam power point akan
menarik perhatian siswa atau dapat dikatakan dapat mengendalikan perhatian
siswa yang membuat siswa tertarik dan antusias pada saat proses kegiatan belajar.
3. Hasil Belajar
Pengertian hasil Belajar Agar tidak terjadi ketimpangan dan penafsiran yang
beragam dalam PTK ini, sebelum penulis mengemukan pengertian tentang hasil
belajar PAI maka penulis akan memberikan batasan tentang hasil belajar. Istilah
hasil belajar terdiri atas dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil merupakan suatu
hasil yang telah dicapai pembelajar dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang
diperoleh.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat
16
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada
17
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.3 Menurut Oemar
Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Riranah antara lain kognitif,
afektif, psikomotor. Empat perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian.
2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai.Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar
kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih
menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi
bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut merupakan penjelasan faktorfaktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri indiIVdu yang sedang
belajar yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal ini meliputi faktor
jasmaniah dan faktor psikologis pada diri masing-masing siswa.
18
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar indiIVdu yang turut
mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal ini meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.
B. Karangka Berpikir
19
Pembelajaran PAI pada siswa kelas IV
SDN 175 Jennae
Hasil belajar
PAI
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Minat belajar siswa yang masih rendah terhadap mata pelajaran PAI,
mengakibatkan motivasi dan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Proses belajar
mengajar yang monoton dan bersifat verbalisme, kurang menarik bagi siswa untuk
memahami suatu konsep dalam pembelajaran PAI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu:
(1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif,
(3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial
eksperimental.
Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam
Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan
utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan
peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4)
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru
sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,
pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh
21
dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain
adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi
perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan
1. Tempat Penelitian
untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN 226
Patande
2. Waktu Penelitian
ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober semester ganjil
tahun 2021
22
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV tahun 20201 pada pokok bahasan
D. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah penerapan media pembelajaran power
point dan hasil belajar. Adapun uraiannya sebagai berikut.
1. Media pembelajaran power point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multimedia. model pembelajaran yang menekankan pada pengalaman
langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap
suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran.
2. Hasil belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa berupa skor
dalam pemahaman konsep, penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap seseorang sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajari dan hasil belajar
siswa dikaitkan dengan pencapaian ketuntasan hasil belajar
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu melalui tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan tindak lanjut. Setiap tahapan dalam siklus diamati melalui format pengamatan
yang telah dirancang dengan kriteria tertentu sesuai dengan penerapan media
pembelajaran power point dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae
23
Berdasarkan bagian-bagian tentang prosedur pelaksanaan tindakan
penelitian yang terdiri atas: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi, maka keempat tahap tesebut diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan dilakukan di awal kegiatan untuk
meningkatkan hasil belajar PAI melalui penerapan media pembelajaran Power
Point
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran PAI
yaitu dengan menerapkan media pembelajaran Power Point
24
3. Tahap Observasi
Pada tahap observasi, peneliti mengamati seluruh aktiIVtas guru dan siswa
mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran dan akhir pembelajaran dengan
menggunakan lembar pengamatan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya
oleh peneliti.
4. Tahap Refleksi
Setelah akhir siklus, dilakukan tes untuk mengukur pencapaian hasil belajar
sekaligus sebagai bahan refleksi. Refleksi juga dilakukan terhadap hasil observasi
aktiIVtas siswa selama pembelajaran berlangsung. Jika hasil refleksi menunjukkan
indikator keberhasilan tindakan belum terpenuhi, maka penelitian akan dilanjutkan
pada siklus berikutnya.
Prosedur siklus kedua pada prinsipnya sama dengan siklus pertama. Hanya
saja, pada siklus kedua dillakukan reIVsi tindakan sebagai bentuk perbaikan atau
koreksi terhadap kekurangan yang diperoleh pada siklus pertama. Begitupun
dengan siklus ke tiga
C. Pengumpulan Data
25
sebelum dan sesudah menerapkan media Power Point. Teknik pengumpulan data
melalui observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran PAI dan seluruh
aktiIVtas siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung melalui
penerapan model pembelajaran POWER POINT. Alat yang digunakan untuk
mengamati seluruh aktiIVtas guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung adalah lembar pengamatan yang memuat langkah-langkah model
pembelajaran POWER POINT.
b. Tes
Tes adalah seperangkat alat atau kegiatan yang diberikan oleh guru kepada
siswa sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui
penerapan media pembelajaran Power Point. Tes diberikan pada setiap siklus
yang terdiri dari tes siklus I, II dan III. Alat pengumpul data dalam penelitian ini
adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa
baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu,
(2) untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk
tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara indiIVdual maupun
bagian mana PTK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang
dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktiIVtas guru dan
26
c. Dokumentasi
Dokumentasi memuat tentang data-data yang diambil dari sekolah berupa
bukti-bukti yang dibutuhkan selama penelitian. Data-data yang dibutuhkan
tersebut diantaranya daftar hadir, daftar nilai dan lain-lain.
Skor Perolehan
a. Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
27
D. Indikator Keberhasilan
28
E. Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Minggu ke -
No Nama Kegiatan Ket.
I II III IV
Menyusun proposal dan
1
instrumen penelitian
2 Mengumpulkan data
3 Mengolah data
4 Menyusun laporan
1) Tahap Perencanaan:
Menyusun RPP
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Observasi
29
Berdasarkan hasil analisis tersebut diambil kesimpulan bagian-bagian mana
yang perlu diperbaiki sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II.
b. Siklus II
1) Tahap Perencanaan:
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Observasi
c. Siklus III
1) Tahap Perencanaan:
30
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Observasi
31
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan data dan temuan hasil tindakan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV dengan menerapkan media
pembelajaran power point. Data tindakan, temuan dan refleksi yang diperoleh
melalui hasil pengamatan di lapangan, catatan langsung di lapangan, dan
dokumentasi hasil belajar siswa. Pada setiap siklus dapat dipaparkan secara
terpisah, ini bertujuan untuk melihat letak persamaan, perbedaan, perubahan, dan
perkembangan pada setiap alur siklus. Penelitian di SDN 175 Jennaepada siswa
kelas IV untuk meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam
melalui penerapan media power point ini
dilaksanakan 3 siklus penelitian
1. SIKLUS I
a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus I ini mengambil materi memahami makna zakat dan macam-macam
zakat. Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan tindakan kelas peneliti melakukan
persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal yang diperlukan saat
melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 1)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
d) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi guru dan siswa.
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai alat
ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.
32
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan membaca basmalah dilanjutkan
salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat.
33
5) Menyapa peserta didik dengan ramah.
6) Mengecek kemampuan awal siswa dengan mengamati
gambar/ilustrasi yang terdapat dalam slide power point Guru
merangsang pengaitan gambar/ilustrasi dengan topik yang akan
dipelajari
7) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan
pelajaran yang telah lalu
8) Menyampaikan indikator pembelajaran
9) Menyampaikan garis besar materi pembelajaran 10) Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
11) Peserta didik diajak melakukan tepuk semangat
6) Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab yang berkenaan dengan
pengertian zakat, macam-macam zakat dan ketentuan zakat
7) Memotivasi siswa bertanya, misalnya : apa pengertian zakat, ada
berapa jenis zakat?
8) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
9) Guru memberikan arahan terkait tentang tugas kelompok praktek
34
perhitungan zakat fitrah
35
10) Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
11) Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dalam mempraktekkan
perhitungan zakat fitrah
12) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi soal cerita yang terdapat dalam LKPD
(Collaboration, Communictaion)
13) Setiap kelompok diminta untuk menyelesaikan tugas praktek
menghitung zakat fitrah
14) Selanjutnya secara berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi
dan menjawab beberapa pertanyaan
15) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil perhitungan zakat fitrah
16) Menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi, mengkonfirmasi,
menyanggah)
17) Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
18) Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
19) Memberikan tepuk salut kepada kelompok yang telah berhasil
mempresentasikan hasil perhitungan zakat fitrah
3) Kegiatan Penutup
1) Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam
36
Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil yang dapat
pembelajaran power point diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
73,75 dan ketuntasan belajar mencapai 56,25% atau ada 9 siswa dari 16 siswa
sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama
secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥
70 hanya sebesar 56,25% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu ≥ 70%.
c. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu ibu
Wahyuni, S.Pd. Observasi yang dilakukan hanya memuat hal-hal penting yang
berkaitan dengan penerapan media pembelajaran power point. Berikut hasil
observasi pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran power point pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
37
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil
tujuan pembelajaran
SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3
1 Kegiatan awal
1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti
38
13. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mempersentasekan hasil diskusinya
14. Memberikan pujian √
15. Memberikan koreksi yang baik bila terjadi kesalahan √
16. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
17. Soal Latihan sesuai dengan tujuan, indikator dan materi pelajaran √
18. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
19. Menunjukan penguasaan terhadap materi pembelajaran √
20. Mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan √
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam belajar √
23. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon anak √
24. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar √
25. Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan √
benar
3 Kegiatan akhir
Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 70 x 100% = 78 %
90
39
observasi peneliti (guru) digolongkan dalam kegiatan cukup dan disimpulkan
bahwa kegiatan peneliti (guru) belum tuntas.
Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
32
Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 32 x 100% = 64 %
50
40
Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 64%. Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan
dalam kegiatan kurang dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa belum tuntas.
d). Refleksi
Dari segi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengacu pada
hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum menuai
keberhasilan dari segi proses yang mana indikator penilaiannya terdiri dari
penilaian kegiatan peneliti (guru) dan kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti
indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan
mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) adalah
78%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan
keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
57%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan siswa belum
memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 %.
Dari segi hasil pembelajaran. Hasil tes yang didapatkan pada siklus I
adalah jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 adalah 56,25 % sedangkan
standar minimal indikator keberhasilannya adalah ≥ 70% siswa yang memperoleh
nilai
≥ 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut dari segi
hasil pembelajaran juga belum menuai keberhasilan. Atas dasar ini peneliti
melanjutkan penelitiannya ke siklus berikutnya yakni siklus II.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai solusi untuk perbaikan pada proses
pembelajaran pada sikus dua yakni :
1. Menyusun kembali skenario rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
akan digunakan pada siklus II
2. Guru akan lebih mengeksplor kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
3. Guru akan lebih bersemangat lagi dalam memberikan motivasi kepada siswa
4. Guru akan menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariatif lagi
5. Guru akan menyajikan gambar yang lebih menarik lagi pada slide power point
untuk lebih menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam mengamati, menalar dan
41
melakukan analisis terhadap gambar dan menghubungkannya dengan materi
yang akan dipelajari.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti, maka kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan media power point masih belum berhasil dan
akan dilanjutkan pada siklus II.
2. SIKLUS II
a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus II ini mengambil materi orang-orang yang berhak menerima zakat.
Sebelum peneliti melanjutkan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus ke II
ini peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal
yang diperlukan saat melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan instrumen penilaian berupa
lembar observasi guru dan siswa.
d) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai
alat ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.
42
b. Pelaksanaan Tindakan
43
Berikut paparan dari proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam dan syukur kepada
Allah Swt
2) Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat
3) Bersama-sama membaca al-Qur’an surah An-Nas
4) Bersama-sama menyanyikan salah satu lagu nasioanal
5) Melakukan absensi
6) Memeriksa kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran
7) Melakukan apersepsi yakni mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan pelajaran yang telah lalu
8) Mengecek kemampuan awal siswa dengan mengamati gambar/ilustrasi
yang terdapat dalam slide power point
9) Guru meminta siswa untuk menghubungkan gambar dengan materi
pembelajaran
10) Membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan tepuk semangat
11) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :
44
4) Memotivasi siswa bertanya, misalnya : ada berapa golongan orang-orang
yang berhak menerima zakat?
5) Guru bersama siswa melakukan proses tanya jawab terhadap materi
pembelajaran yang telah dibaca dan diamati
6) Guru menyiapkan 16 kartu yang terdiri atas 8 kartu pertanyaan dan 8 kartu
jawaban
7) Guru menjelaskan metode make a match kepada siswa
8) Guru menyimpan kartu di atas meja peserta didik dalam keadaan kartu
tertutup
9) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya
masing- masing.
10) Setiap siswa yang sudah menemukan pasangannya berdiri bersama
pasangannya masing-masing
11) Setiap siswa dan pasangannya maju kedepan dan membaca kartu yang
mereka pegang . hal ini dilakukan secara bergantian oleh setiap pasangan.
12) Guru mengecek kecocokan pasangan kartu dari siswa yang membaca
kartunya tersebut
13) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki diberi reward atau penghargaan berupa
tepuk salut
14) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki dipersilahkan untuk duduk ditempat
duduknya masing-masing.
15) Guru mengekspor kemampuan siswa dengan diskusi tanya jawab terhadap
penguasaan materi melalui metode make a match
16) Guru memberi penguatan dari kegiatan pembelajaran yang menggunakan
metode make a match
17) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
18) Guru memberi arahan kepada setiap kelompok.
19) Guru membagikan LKPD
45
20) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat poster atau gambar tentang
orang-orang yang berhak menerima zakat
21) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengidentifikasi
tugas yang terdapat dalam LKPD
22) Peserta didik mencermati dan mengamati gambar orang-orang yang
berhak menerima zakat melalui HP dan buku paket PAI dan Budi Pekerti
23) Selanjutnya secara berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi dan
menjawab beberapa pertanyaan
24) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil tugas kelompoknya masing-masing
25) Peserta didik saling menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah)
26) Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
27) Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
28) Memberikan tepuk salut kepada kelompok yang telah berhasil
mempresentasikan tugas kelompoknya
3. Kegiatan Penutup
1) Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam
6) Bersama-sama peserta diidk membaca doa setelah belajar
46
Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil yang
pembelajaran power point diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
85,75 dan ketuntasan belajar mencapai 68,75% atau ada 11 siswa dari 16 siswa
sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa walaupun pada siklus
kedua ini hasil ketuntasan belajar sudah ada peningkatan dari siklus pertama tetapi
baru sebesar 68,75 % hanya sebesar lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
47
C. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu ibu
Wahyuni, S.Pd. Observasi yang dilakukan hanya memuat hal-hal penting yang
berkaitan dengan penerapan media pembelajaran power point. Berikut hasil
observasi pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran power point pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil
ketika membaca literasi alquran guru kurang focus mengikuti siswa dalam
membaca alquran
metode make a match bisa lebih interaktif lagi jika sebagian pertanyaan atau
jawaban ada yang menampilkan gambar yang sesuai dengan materi ajar
48
Tabel 4.5 Instrumen AktiIVtas Guru
SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3
1 Kegiatan awal
1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti
49
√
3 Kegiatan akhir
Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 78 x 100% = 87 %
90
50
Tabel 4.6 Instrumen AktiIVtas Peserta Didik
Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
39
Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 39 x 100% = 78 %
50
Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 78%.
51
Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan dalam
kegiatan cukup baik dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa belum tuntas. Nilai
yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 78%. Jadi yang didapatkan dari
kegiatan siswa belum memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥
80%.
d. Refleksi
Dari segi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengacu pada
hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum menuai
keberhasilan dari segi proses yang mana indikator penilaiannya terdiri dari
penilaian kegiatan peneliti (guru) dan kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti
indikator penilaiannya yakni keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan
mudah dipahami. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) adalah
87%. Untuk kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan
keterlaksanaan deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah
78%. Jadi yang didapatkan dari kegiatan peneliti sudah memenuhi standar
keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 % tetapi dari segi kegiatan siswa belum
memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80 %.
Dari segi hasil pembelajaran. Hasil tes yang didapatkan pada siklus I
adalah jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 adalah 68,75 % sedangkan
standar minimal indikator keberhasilannya adalah ≥ 70% siswa yang memperoleh
nilai
≥ 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut dari segi
hasil pembelajaran juga belum menuai keberhasilan. Atas dasar ini peneliti
melanjutkan penelitiannya ke siklus berikutnya yakni siklus III.
Dari pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama
Islam di kelas IV mengalami peningkatan dibandingkan dari tes formatif pada
siklus pertama dimana dari 16 siswa yang diberikan tes formatif hanya 9 siswa
saja yang mendapatkan skor ≥ 70 dengan persentase keberhasilan mencapai
56,25%. Namun pada siklus kedua terlihat peningkatan menjadi 11 siswa yang
mendapatkan skor
≥70, atau meningkat sebanyak 2 siswa dengan persentase keberhasilan naik
52
menjadi 68,75%. Walaupun hasil belajar telah meningkat, namun belum mencapai
hasil belajar yang diinginkan sebagaimana peneliti merujuk pada indikator
keberhasilan yakni 75 % siswa mencapai nilai ≥ 70
53
Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai solusi untuk perbaikan pada proses
pembelajaran pada sikus dua yakni :
a) Menyusun kembali skenario rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
akan digunakan pada siklus III
b) Guru akan lebih focus dalam kegiatan pendahuluan terutama saat
membimbing siswa melakukan literasi al-quran
c) Guru akan lebih memberikan ruang dan kesempatan kepada setiap siswa
untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang dipelajari
d) Guru akan membentuk kelompok yang tidak lagi berdasarkan pada
kelompok sebelumnya
e) Guru akan tetap menggunakan media pembelajaran berupa power point dan
metode make a match dengan membuat kartu pertanyaan atau jawaban
dengan menyajikan gambar yang sesuai dengan materi
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti, maka kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan media power point masih belum berhasil dan
akan dilanjutkan pada siklus III.
2. SIKLUS III
a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di siklus III ini mengambil materi hikmah berzakat. Sebelum peneliti melanjutkan
kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus ke III ini peneliti melakukan
persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal yang diperlukan saat
melaksanakan penelitian diantaranya:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b) Membuat LKPD.
c) Menyiapkan instrumen penilaian berupa
lembar observasi guru dan siswa.
d) Menyiapkan materi ajar dalam bentuk slide powerpoint
e) Mempersiapkan soal – soal yang diselesaikan secara indiIVdu sebagai
alat ukur pada tes akhir siklus.
f) Mempersiapkan alat-alat pengajaran yang mendukung.
54
g) Mempersiapkan delapan kartu pertanyaan dan 8 kartu jawaban yang akan
digunakan pada metode make a match
b. Pelaksanaan Tindakan
55
Berikut paparan dari proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan :
1) Guru membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah dilanjutkan
salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat. (Religius dan Integrasi)
2) Bersama-sama membaca al-Qur’an surah pendek pilihan. (Religius)
3) Bersama-sama menyanyikan salah satu lagu nasioanal
4) Memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
5) Menyapa peserta didik dengan ramah.
6)Melakukan Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan pelajaran yang telah lalu (Rasa Ingin Tahu)
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran
8) Menayangkan IVdio pembelajaran filem animasi dengan Judul “Qarun
Yang Sombong”
9) Peserta didik diajak melakukan tepuk semangat
10) Menyampaikan pentingnya materi ini dipelajari
11) Menyampaikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Kegiatan Inti :
56
8) Guru menyiapkan 16 kartu yang terdiri atas 8 kartu pertanyaan dan 8 kartu
jawaban
9) Guru menjelaskan metode make a match kepada siswa
10) Guru menyimpan kartu di atas meja peserta didik dalam keadaan kartu
tertutup
11) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya
masing-masing.
12) Setiap siswa yang sudah menemukan pasangannya berdiri bersama
pasangannya masing-masing
13) Setiap siswa dan pasangannya maju kedepan dan membaca kartu yang
mereka pegang hal ini dilakukan secara bergantian oleh setiap pasangan.
14) Guru mengecek kecocokan pasangan kartu dari siswa yang membaca
kartunya tersebut
15) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki diberi reward atau penghargaan berupa
tepuk salut
16) Siswa yang sudah benar dan cocok dalam memasangkan kartu pertanyaan
dan jawaban yang mereka miliki dipersilahkan untuk duduk ditempat
duduknya masing-masing.
17) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
18) Guru memberi arahan kepada setiap kelompok.
19) Guru membagikan LKPD
20) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat poster atau gambar tentang
hikmah membayar zakat
21) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi tugas yang terdapat dalam LKPD (Collaboration,
Communictaion)
22) Peserta didik mencermati dan mengamati gambar yang berkaitan dengan
hikmah membayar zakat melalui HP dan buku paket PAI dan Budi Pekerti
(Collaboration, Communictaion)
23) Setiap kelompok membuat poster yang memuat gambar tentang hikmah
membayar zakat
24) Guru memberi kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil tugas kelompoknya masing-masing
25) Peserta didik saling menanggapi hasil presentasi diskusi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah) (Communication)
26) Guru memberi pengutan terhadap masalah yang sudah dibahas
pada kegiatan diskusi
27) Peserta didik melakukan refleksi dengan dibimbing oleh guru
terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan
28) Guru melakukan penilaian terhadap jalannya diskusi disetiap kelompok
57
3. Kegiatan Penutup
1) bersama siswa membuat kesimpulan terkait materi yang sudah dipelajari
pada hari itu
2) Guru menyampaikan pesan-pesan moral
3) Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan soal evaluasi pada
geogle form (Mandiri)
4) Guru melakukan penilaian sikap
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6) Menutup pembelajaran dan mengucapkan salam
Dari hasil tes yang di berikan pada kegiatan penutup menunjukkan hasil
Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 89,5
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 15
3 Persentase ketuntasan belajar 93,75 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 6,25 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media
89,5% dan ketuntasan belajar mencapai 93,75% atau ada 15 siswa dari 16 siswa
sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus ketiga ini
hasil ketuntasan belajar sudah ada peningkatan yang sangat sgnifikan dari siklus
58
C. Observasi
Pada siklus III ini, semua kegiatan siswa terlaksana dengan baik dan
berjalan sesuai rencana. Berdasarkan rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan
siswa maka nilai yang didapatkan adalah 92%. Dari hasil yang didapatkan,
kegiatan observasi siswa digolongkan dalam kegiatan baik dan disimpulkan
bahwa kegiatan siswa sudah tuntas.
SKOR
No Indikator / Aspek yang diamati
1 2 3
1 Kegiatan awal
1. Menyiapkan RPP √
2. Berdoa dan memeriksa kesiapan siswa √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Apersepsi √
5. Motivasi √
2 Kegiatan Inti
59
19. Menunjukan penguasaan terhadap materi pembelajaran √
20. Mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan √
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam belajar √
23. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon anak √
24. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar √
25. Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan √
benar
√
3 Kegiatan akhir
Skor Maksimal = 90
Skor Perolehan = 88 x 100% = 98 %
90
60
Tabel 4.9 Instrumen AktiIVtas Peserta Didik
Skor
No. Indikator/Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi √
2.
Memperhatikan pelajaran yang ditampilkan melalui media √
belajar
3. Mengajukan pertanyaan dengan percaya diri √
4. Bekerja dengan sesama teman sebangku √
5. Menanggapi tugas yang diberikan secara berkelompok √
6. Berdiskusi secara berkelompok √
7. Menjawab pertanyaan secara indiIVdu √
8. Mempresentasikan hasil diskusi √
9. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran √
10. Mengerjakan tes evaluasi/latihan √
Total
46
Skor Maksimal = 50
Skor Perolehan = 46 x 100% = 92 %
50
Begitupun pada pada hasil observasi kegiatan peserta didik yang didasarkan
pada rambu-rambu penilaian obervasi kegiatan siswa, nilai yang didapatkan
adalah 92%.
61
Dari hasil yang didapatkan, kegiatan observasi siswa digolongkan dalam
kegiatan sangat baik dan disimpulkan bahwa kegiatan siswa sudah tuntas. Nilai
yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 92%. Jadi yang didapatkan dari
kegiatan siswa sudah berhasil dari segi proses yakni ≥ 80%.
d. Refleksi
Keberhasilan dari segi proses pembelajaran juga peneliti telah menuai
keberhasilan bahkan lebih baik dari yang sebelumnya (siklus II) ini dapat dilihat
dari dua indikator penilaian yakni indikator penilaian kegiatan peneliti dan
kegiatan siswa. Untuk kegiatan peneliti indikator penilaiannya yakni
keterlaksanaan deskriptor dan instruksi jelas dan mudah dipahami. Nilai yang
didapatkan untuk kegiatan peneliti (guru) pada siklus III ini adalah 98 %. Untuk
kegiatan siswa indikator penilaiannya adalah keaktifan dan keterlaksanaan
deskriptor. Nilai yang didapatkan untuk kegiatan siswa adalah 92 %. Jadi rata-rata
nilai yang didapatkan dari kegiatan peneliti dan kegiatan siswa adalah 95 % telah
memenuhi standar minimal keberhasilan dari segi proses yakni 80 %. Sehingga
penelitian ini sudah dinyatakan tuntas.
62
B. Pembahasan
1. Siklus I
Indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran dalam penelitian ini
adalah bila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥ 70, sementara itu hasil tes
yang didapatkan pada siklus I adalah siswa yang mendapatkan nilai 85-100
dengan kategori sangat baik sebanyak 2 siswa atau 12%, siswa yang mendapatkan
nilai 70- 84 dengan kategori baik sebanyak 7 siswa atau 44%, siswa yang
mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa atau 38%, dan
siswa yang mendapatkan nilai 0-54 dengan kategori sangat kurang sebanyak 1
siswa atau 6%.
Berdasarkan indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran di atas dan
hasil tes yang didapatkan pada siklus I maka tindakan pada siklus I dianggap tidak
berhasil sebab jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 hanya 9 orang atau
56,25%. Sebuah jumlah atau persentase yang berada di bawah indikator
keberhasilan.
Peneliti melihat penyebab ketidakberhasilan tersebut dengan merujuk pada
hasil observasi adalah sebagai berikut :
a). Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
c). Pada proses pembelajaran guru masih minim dalam menggunakan metode
64
adalah 71 % dan belum memenuhi standar keberhasilan dari segi proses yakni ≥ 80
%.
Berdasarkan paparan proses pembelajaran di atas peneliti simpulkan,
penelitian tersebut belum menuai keberhasilan dari segi proses pembelajaran.
Penyebab kegagalannya dari segi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lain
adalah karena peneliti kadang disibukkan dengan gangguan kelas, dan kurang
berkosentrasi.
Berangkat dari ketidakberhasilan dari segi indikator hasil dan proses
pembelajaran, maka peneliti melanjutkan kembali penelitian ke siklus II dengan
merencanakan kembali kegiatan pembelajaran beserta langkah–langkah
antisipasinya dalam menyelesaikan penyebab ketidakberhasilan.
2. Siklus II
Hasil tes pada siklus II meningkat dari hasil tes sebelumnya yakni siswa
yang mendapatkan nilai 85-100 dengan kategori sangat baik sebanyak 6 siswa
atau 38%, siswa yang mendapatkan nilai 70-84 dengan kategori baik sebanyak 5
siswa atau 31%, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup
sebanyak 5 siswa atau 31%, siswa yang mendapat niai 46-54 dengan kategori
kurang tidak ada. Nilai siswa berada pada kisaran ≥ 70 masih belum memenuhi
standar indikator minimal keberhasilan penelitian dari segi hasil yaitu 68,75%
Berdasarkan indikator keberhasilan dari segi hasil pembelajaran di atas dan
hasil tes yang didapatkan pada siklus II maka tindakan pada siklus II walaupun
sudah mengalami peningkatan dari siklus I tetapi masih dianggap tidak berhasil
sebab jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 hanya 11 orang atau 68,75%.
Sebuah jumlah atau persentase yang berada di bawah indikator keberhasilan.
Peneliti melihat penyebab ketidakberhasilan tersebut dengan merujuk pada
hasil observasi adalah sebagai berikut :
a) Guru sudah mampu melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik tetapi
ketika membaca literasi alquran guru kurang focus mengikuti siswa dalam
membaca alquran
65
b) Guru kurang maksimal dalam memberikan ruang kepada siswa untuk
66
3. Siklus III
Hasil tes pada siklus III meningkat dari hasil tes sebelumnya yakni siswa
yang mendapatkan nilai 85-100 dengan kategori sangat baik sebanyak 12 siswa
atau 75%, siswa yang mendapatkan nilai 70-84 dengan kategori baik sebanyak 3
siswa atau 19%, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 dengan kategori cukup
sebanyak 1 siswa atau 6%, siswa yang mendapat niai 46-54 dengan kategori
kurang sebanyak tidak ada. Nilai siswa berada pada kisaran ≥ 70 memenuhi
standar indikator minimal keberhasilan penelitian dari segi hasil bahkan jauh
melebihinya yaitu 75% siswa yang lulus dengan kata lain tindakan pada siklus III
ini telah berhasil. Keberhasilan tersebut disebabkan penerapan media powerpoint
dalam pembelajaran oleh peneliti . Para siswa terlihat lebih aktif dan fokus serta
disiplin kelas yang lebih baik dari tindakan sebelumnya.
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan guru dan disimpulkan bahwa pada siklus
III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai (ketuntasan belajar siswa
dari hasil tes formatif yang diberikan meningkat dari siklus I, II, dan III) dapat
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Setiap Siklus
No Uraian Hasil Hasil Hasil
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai rata-rata hasil tes formatif 73,75 85,75 89,5
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 9 11 15
3 Persentase ketuntasan belajar 56,25 % 68,75 % 93,75 %
4 Persentase ketidak tuntasan belajar 43,75 % 31,25 % 6,25 %
67
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III, maka penelitian ini dianggap
berhasil karena hasil tes pada siklus III yang sudah mencapai target yaitu 70%
siswa mendapat nilai sesuai KKM 70 dan proses yang berada pada kategori sangat
baik yaitu 95%. Untuk itu, peneliti menyatakan bahwa penerapan media
powerpoint dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siswa kelas IV SDN 175 Jennae
maka kegiatan aktiIVtas guru dan siswa dari siklus I, II dan III selalu mengalami
Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Pengamatan AktiIVtas Guru dan AktiIVtas Siswa
No Uraian Siklus I Siklus II Siklus III
1 aktiIVtas guru 78% 87% 98%
2 aktiIVtas 64% 78% 92%
siswa
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan
3. Media power point dapat memusatkan perhatia peserta didik pada pembelajaran
materi pembelajaran dirangkum dan dikemas dalam slide power pint sehimngga
siswa dapat lebih muda memahami penjelasan guru melalui IVsualisasi yang
70
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar PAI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi
71
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas edisi ReIVsi. Jakarta: Bumi
Aksara.
72
Blog.unnes.ac.id. “Pengertian, Sejarah dan Fungsi Microsoft Powerpoint beserta
Kelebihannya”
http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/12/pengertian-sejarah-dan-
fungsimicrosoft-powerpoint-beserta-kelebihannya/
73
L
N
DAFTAR HASIL TES SIKLUS I
Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Peneliti
Ratikumalasari, S.Pd.I
DAFTAR HASIL TES SIKLUS II
Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Peneliti
Ratikumalasari, S.Pd.I
Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Peneliti
Ratikumalasari, S.Pd.I