Anda di halaman 1dari 47

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI LEBIH DEKAT DENGAN NAMA-NAMA ALLAH SWT


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING (MAKE A MATCH)
PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 TERUSAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan Untuk Penugasan PPG Daljab 2023

Oleh :
RIKA NAINI, S.Pd.I
NIM. 23104180111

LPTK FAKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN


UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membimbing umat manusia melalui Lembaga Pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI LEBIH
DEKAT DENGAN NAMA-NAMA ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF
LEARNING (MAKE A MATCH) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 TERUSAN” dapat
diselesaikan sesuai yang diharakan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Ahmad Zainuri, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan /
Ketua LPTK UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan ijin serta dukungan
secara moral maupun materiil dalam penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023.
2. Dr. H. Alimron, M.Ag, selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK UIN SMH Banten yang
telah memberikan layanan dan fasilitas dalam menempuh kegiatan PPG Dalam Jabatan
2023 ini.
3. Dr. Amilda, MA selaku dosen pengampu Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan PTK ini.
4. Dr. Karomah, M.Pd selaku dosen Pengampuh PPL yang telah banyak memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan PTK ini.
5. Asti Triasi, S.Sos.I, M.Pd.I selaku dosen pamong Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan
Proposal PTK ini.
6. SITI NURLINA, S.Pd.,SD., selaku Kepala SD Negeri 1 Terusan yang telah memberiijin pada
peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
7. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023 yang telah memfasilitasi
dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar dan teman yang sama-sama ikut
PPG Batch II tahun 2023.

Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan pengembangan penelitian
selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman dan perbaikan kedepannya.

Penulis,
RIKA NAINI, S.Pd.I
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................ 1
B. Identifikasi masalah................................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ......................................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................................................5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 5
II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 7
A. Metode Pembelajaran .............................................................................................................. 7
B. Media Video ............................................................................................................................... 10
C. Hasil Belajar ............................................................................................................................... 12
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................................................... 17
III. METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 18
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................................... 18
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................................................................... 18
C. Subjek Penelitian ........................................................................................................................ 19
D. Rancangan Tindakan ..................................................................................................................20
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................................................................... 21
G. Sistematika Pembahasan ............................................................................................................. 23
H. Data Penulis ..............................................................................................................................24
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Pembangunan nasional berorientasi pada pembangunan di segala bidang. Salah
satu diantaranya bidang Pendidikan yang menjadi dasar bagi kemajuan bangasa. Sebab
dengan bantuan Pendidikan seseorang mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan dalam proses membangun pribadi yang maju dan mandiri.
Menurut Kartono (1991:21) negara bisa maju apabila semua warga negaranya
berpendidikan serta memperoleh kemmapuan untuk mendapatkan penghasilan yang
layak. Oleh karena itu tingkat Pendidikan menjadi salah satu indicator untuk engukur
besarnya peranan setiap warga negara dalam kegiatan-kegiatan membangun.
Adapun tujuan Pendidikan nasional menurut UUD tentang Pendidikan Nasional
dijelaskan bahwa, tujuan Pendidikan Indonesia untuk mengembangkan potensi,
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
yang demokratis, serta bertanggung jawab (Kartono:1991:132)
Dari rumusan tujuan Pendidikan nasional tersebut, kualitas manusia terdidik
diharapkan ialah manusia yang bertaqwa, berakhlak mulia, terampil dan mandiri, sehat
jasmani dan Rohani dan bertanggung jawab. Dalam hal ini Pendidikan agama Islam
memegang peranan yang sangat penting dalam membangun karakter manusia sesuai
harapan tujuan Pendidikan nasional. Pendidikan agama Islam membentuk perilaku dan
moral anak bangsa agar memahami antara Batasan baik dan buruk dan tertanam nilai-
nilai ajaran Islam dalam tingkah laku.
Kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan yang mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka harus memperhatikan prinsip-prinsip yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Prinsip-prinsip di atas hendaknya diterapkan baik dalam kegiatan belajar mengajar


di satuan pendidikan. Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan
mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan
dan peserta didik dengan tetap memperhatikan lima prinsip tersebut.
Adapun dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SDNegeri
1 Terusan. menunjukan siswa belum termotivasi dalam belajar, kurang fokus dalam
memahami pelajaran sehingga hasil belajar siswa belum mencapainilai KKM. Hal itu
disebabkan salah satunya karena minimnya penggunaan model pembelajarn yang
sesuai dalam proses belajar mengajar dan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam
belajar karena metode yang digunakan masih monoton dan tidak menarik seperti
metode ceramah, penyampaian materi masih berpusat pada buku dengan keterlibatan
siswa secara minim, siswa tidak aktif dan tidak ada kesempatan untuk mengungkapkan
pendapat, serta kurangnya kerja sama siswa dalam kelompok. Berdasarkan hal
tersebut, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 194
Palembang. Dalam observasi penulis, hal-hal yang menyebabkan rendahnyahasil belajar
siswa antara lain : minimnya penggunaan model pembelajaran yang sesuaidalam proses
belajar mengajar dan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar karena metode
yang digunakan masih monoton dan tidak menarik seperti metode ceramah. Oleh
karena peneliti akan menguji adakah hasil yang signifikan penerapan model
pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran. Diharapkan penerapan
model tersebut dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar dan
meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Lebih Dekat Dengan Nama-nama Allah SWT Melalui
Model Pembelajaran Cooperatif Learning (Make a Match) Pada Peserta Didik Kelas V
SD Negeri 1 Terusan”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah


Pembatasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan dari pembahasan yang akan diteliti dan agar
sesuai dengan judul PTK, maka peneliti membatasi pembahasan yang akan dikaji
sebagai berikut :
a. Model Pembelajaran yang akan diterapkan adalah Make a Match pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
b. Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik kelas V di SDN 1Terusan.
c. Materi pelajaran PAI & BP yang akan diteliti adalah materi kelas V SDN 1 Terusan.
“Lebih dekat dengan Nama-nama Allah”.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ditentukan adalah : “Apakah dengan menerapkan
model pembelajaran Make a Macth dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas V dalam pelajaran materi Lebih Dekat Dengan Nama-nama Allah di SD Neger 1
Terusan”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana dampak penerapan model Make a Macth terhadap hasil belajar peserta didik
kelas V SD Negeri 1 Terusan pada materi mengenal Nama Allah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini yaitu,
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
penyelesaian masalah pembelajaran sehingga dapat memberikan gambaran tentang
model pembelajaran yang sesuai dan menarik minat dan motivasi peserta didik dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Manfaat Praktis
Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil yang diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Bagi Guru
1) Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi guru dengan
penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran minat
motivasi, dan keaktifan peserta didik sehingga dapat menciptakan suasana
belajar yang kreatif, pembelajaran yang kreatif, aktif, inovatif dan efektif.
2) Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang
mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran
b. Bagi Peserta Didik
1) Melalui penelitian ini diharapkan penerapan model Problem Based learning
dapat menjadikan pembelajaran peserta didik lebih menarik dan mudah
dipahami.
2) Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik sehingga hasil
belajar peserta didik dapat meningkat.
3) Dengan penerapan model Problem Based learning peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan hasil belajar pesera didik.
Sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah serta dapat menjadi bahan informasi
dan sumbangan pemikiran dalam mengembangkan segala hal yang berkenaan
dengan Pendidikan.
BAB II
Kerangka Teori

A. Landasan Teori
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah langkah operasional atau implementasi dari
strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketepatan
penerapan metode menunjukkan keberfungsian strategi pembelajaran. Strategi
pembelajaran masih bersifat konseptual dan dilaksanakan dengan metode
pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi adalah “rencana tindakan untuk
mencapai sesuatu” sedangkan metode adalah “cara mencapai sesuatu” (Sanjaya,
2010).
Metode adalah salah satu strategi atau cara yang digunakan guru dalam
pembelajaran yang ingin dicapai. Semakin tepat metode yang digunakan oleh guru,
semakin baik pembelajarannya. Metode berasal dari kata Yunani methodos yang
berarti cara atau jalan. Sudyana (2005:76) menyatakan bahwa metode adalah rencana
umum untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara berurutan, tidak
mengandung satu bagian yang bertentangan dan semuanya didasarkan pada
pendekatan tertentu.
Pendekatan aksiomatik, yaitu. pendekatan yang memiliki kebenaran yang jelas,
sedangkan metode bersifat prosedural, yaitu pendekatan langkah demi langkah.
Metode adalah penerapan makna prosedural Pembelajaran berlangsung secara teratur
dan bertahap, mulai dari pembuatan kurikulum hingga penyajian pengajaran, penyajian
proses belajar mengajar hingga evaluasi hasil belajar.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu rencana yang menyeluruh dan sistematis untuk menyajikan
mata pelajaran. Metode pembelajaran dilaksanakan secara teratur dan bertahap
dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu dalam keadaan yang
berbeda-beda.

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran


Penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian,
guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran yang sesuai demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Komalasari (2010: 58-88) jenis-jenis
model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, antara lain:
a) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning).
Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan yang
lebih tinggi dan inquiry, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri
sendiri (Arends dalam abbas, 2000 : 13). Model ini bercirikan penggunaan masalah
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan
meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah serta
mendapatkan pengetahuan konsep – konsep penting, di mana tugas guru harus
memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan
diri. Pembelajaran berbasis masalah, penggunaannya di dalam tingkat berfikir yang
lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.

b) Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Slavin dalam Isjoni (2009: 15) pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang
dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam
Isjoni (2009: 15) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk
memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran.
Selanjutnya Stahl dalam Isjoni (2009: 15) menyatakan pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-
menolong dalam perilaku sosial.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010: 37). Anita Lie
(2007: 29) mengungkapkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tidak
sama dengan sekedar belajar dalam kelompok.

c) Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning).


Proyek adalah tugas yang kompleks, berdasarkan tema yang menan tang,
yang melibatkan siswa dalam mendesain, memecahkan masalah, mengambil
keputusan, atau kegiatan investigasi; memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dalam menghasilkan produk
(Thomas, Mergendoller, and Michaelson, 1999). Proyek terurai menjadi beberapa
jenis. Stoller (2006) mengemukakan tiga jenis proyek berdasarkan sifat dan urutan
kegiatannya, yaitu: (1) proyek terstruktur, ditentukan dan diatur oleh guru dalam
hal topik, bahan, metodologi, dan presentasi; (2) proyek tidak terstruktur
didefinisikan terutama oleh siswa sendiri; (3) proyek semi-terstruktur yang
didefinisikan dan diatur sebagian oleh guru dan sebagian oleh siswa.

d) Model Pembelajaran Make a Match


Menurut Rusman (2018, hlm. 223) Model pembelajaran make a match merupakan
salah satu jenis dari model pembelajaran kooperatif, yakni bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen.

e) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching).


Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning / CTL)
merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran
dengan mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
motivasi siswa yang membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga Negara dan
tenaga kerja. Menurut Elaine B. Johnson (Riwayat,2008), CTL juga merupakan
sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan makna dengan menghubungakan muatan akademis dengan konteks
dari kehidupan sehari-hari siswa.
f) Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Learning).
Model pembelajaran Pencapaian Konsep ini berangkat dari studi mengenai
proses berfikir yang dilakukan Bruner, Goodnow, dan Austin (dalam Suherman dan
Winataputra, 1992) yang menyatakan bahwa model ini dirancang untuk
membantu mempelajari konsep-konsep yang dapat dipakai untuk
mengorganisasikan informasi sehingga dapat memberi kemudahan bagi mereka
untuk mempelajari konsep itu dengan cara efektif, menganalisis, serta
mengembangkan konsep. Pengertian Model Pencapaian Konsep ini juga
merupakan model yang efisien untuk menyajikan informasi yang terorganisasikan
dalam berbagai bidang studi, salah satu keunggulan dari model pencapaian konsep
ini adalah meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara yang lebih mudah
dan lebih efektif.

Jadi, dari penjelasan jenis-jenis model pembelajaran dapat kita simpulkan


bahwa sebagai guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat serta sesuai
dengan kebutuhan peserta didik sehingga proses pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik dapat mengalami peningkatan dan membuat peserta didik nyaman
serta aktif dalam menerima materi pembelajaran.

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Make a Match


Pembelajaran make a match merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif. Oleh karena itu, setiap langkah-langkahnya haruslah disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran kooperatif. Menurut Rusman (2018, hlm. 203) langkah-langkah
model pembelajaran make a match adalah sebagai berikut.

1. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep yang cocok untuk sesi
review, salah satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2. Masing-massing siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau
jawaban dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
3. Masing-masing siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
4. Masing-masing siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu,
diberi poin.
5. Apabila siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya akan
mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
7. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pembelajaran.

Jadi, dari penjelasan Langkah-langkah diatas dalam model pembelajaran Make


a Macth dapat kita terapkan dan aplikasikan agar model pembelajaran ini dapat
diterapkan secara maksimal di dalam kelas.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Make a Matcch


Kelebihan dari Make a Macth sebagai berikut:
Kelebihan dari model pembelajaran make a match ini yaitu siswa mencari
pasangan sambil belajar tentang konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif, dapat digunakan di semua mata pelajaran
dan di semua tingkatan pendidikan, kerjasama antar siswa lebih dinamis dalam
suasana yang lebih menyenangkan. Selain itu, menurut Mulyatiningsih (2014, hlm.
224), kelebihan dari model pembelajaran make a match adalah sebagai berikut.

1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.


2. Kerjasama antar sesama siswa akan terwujud dengan dinamis.
3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

Kekurangan dari Make a Match sebagai berikut :


Sementara itu, kelemahan dari model pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

1. Diperlukan bimbingan guru untuk melakukan pembelajaran.


2. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain.
3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai (Mulyatiningsih, 2014, hlm.
224)
Model pembelajaran ini memerlukan bimbingan terlebih dahulu dari guru, agar tidak
terjadi kegaduhan di kelas. Selain itu, waktu juga harus dibatasi agar siswa tidak
terlalu banyak bermain, serta guru harus menyiapkan kartu yang berisi soal dan kartu
yang berisi jawaban sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

5. Karakteristik Problem Based Learning


Karakteristik model make a match memiliki hubungan yang erat dengan
karakteristik siswa yang gemar bermain. Pelaksanaan model make a match harus
didukung dengan keaktifan siswa untuk bergerak mencari pasangan dengan kartu
yang sesuai dengan jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut. Siswa yang
pembelajarannya dengan model make a match aktif dalam mengikuti pembelajaran
sehingga siswa dapat mempunyai pengalaman belajar yang bermakna.
Proses pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada kerja sama dalam
kelompok. Tujuan yang dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan materi pelajaran, tetapi juga unsur kerja sama untuk penguasaan
materi. Adanya kerja sama menjadi ciri khas cooperative learning. Rusman 2014: 207
karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1) Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh
karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim
saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen kooperatif mempunya tiga
fungsi, yaitu: a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan yaitu
pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan dan langkah pembelajaran yang
sudah ditentukan. b Fungsi manajemen sebagai organisasi, yaitu pembelajaran
kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan efektif. c Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik bentuk tes
maupun nontes.
3) Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan
oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan perlu
ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik,
pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil optimal.
4) Keterampilan bekerja sama Kemampuan bekerja sama dipraktikkan melalui
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian,
siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum
berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.

6. Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar
Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan
terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata “hasil‟ dan
“belajar‟. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti : 1) Sesuatu yang diadakan oleh
usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah perubahan
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.menurutnya juga
anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman adalah “Perubahan
tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara satu individu dengan
individu lainnya dan antara individu dengan lingkungan”.
Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa kepada
perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya
kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.
Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah “perubahan”
yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan. Untuk lebih
memperjelas Mardianto memberikan kesimpulan tentang pengertian belajar:
a) Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang
dimiliki, baik fisik maupun mental.
b) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam driri antara lain
perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.
c) Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap negatif
menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain sebagainya.
d) Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan buruk,
menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang dirubah tersebut untuk menjadi
bekal hidup seseorang agar ia dapat membedakan mana yang dianggap baik di
tengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan mana pula yang harus
dipelihara.
e) Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai
bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak dapat
menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi tahu berhitung dan
lain sebagainya.
f) Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan, misalnya
keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang tekhnik dan sebagainya
g) Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses
belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari
proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku uyang diperoleh siswa
setelah mengalami aktivitas belajar.
h) Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah
dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan
tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program
i) belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Dimyati dan
Mudjiono dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar
merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai
pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau
keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu
yang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan.

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah laku:
kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses
pembelajaran melalui hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dibuktikan dengan
hasil evaluasi berupa nilai.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar


Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam peserta
didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta didik
yang belajar (faktor eksternal). Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar yaitu:
a) Faktor internal terdiri dari: Faktor jasmaniah dan Faktor psikologis .
b) Faktor eksternal terdiri dari: Faktor keluarga, Faktor sekolah, dan Faktor
masyarakat.
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar pesertadidik
yaitu:
a) Faktor internal meliputi dua aspek yaitu: Aspek fisiologis dan Aspek psikologis
b) Faktor eksternal meliputi: Faktor lingkungan sosial dan Faktor lingkungan non
sosial
Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: 1) Faktor
internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik. 2) Faktor eksternal
(faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik misalnya
faktor lingkungan. 3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor jasmani dan rohani
siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik kondisi fisiknya secara
umum, sedangkan faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi. Hasil belajar siswa
di madrasah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.
Menurut Chalijah Hasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
belajar antara lain:
a) Faktor yang terjadi pada diri organisme itu sendiri disebut dengan faktor
individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.
b) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut dengan faktor sosial, faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
digunakan atau media pengajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara garis
besar terbagi dua bagian, yaitu factor internal dan eksternal menurut M. Alisuf Sabri
(2010).
Faktor internal siswa
a) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta
kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.
b) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan
kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan,
berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

Faktor-faktor eksternal siswa


a) Faktor lingkungan siswa Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan
alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi,
siang, sore, malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua, faktor lingkungan
sosial seperti manusia dan budayanya.
b) Faktor instrumental Yang termasuk faktor instrumental antara lain gedung atau
sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru,
dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran.
Tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak fakto - faktor
yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut
sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar siswa dan dapat mendukung
terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan
pembelajaran.

B. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah hasil kajian dari laporan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
sesuai dengan masalah atau tema pokok yang peneliti buat.
1. Skripsi ini ditulis oleh Dewi Indah Pratiwi (2019) dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Pada Mata Pelajaran IPA SDN 66 Bengkulu” penelitian tersebut
menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan jika ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan
Discovery. Persamaan PTK ini dengan yang akan dilakukan penulis adalah bahwa
penelitian ini sama-sama menggunakan model penelitian kelas (PTK) untuk
mencari pembuktian sebuah model terhadap hasil belajar siswa.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Istianah (2012) dengan judul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan
metode discovery learning’. Menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS.

C. Hipotesis Penelitian
Hasil belajar peserta didik akan meningkat apabila pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti pada materi Asmaul Husna Kelas V menggunakan model
pembelajaran Make a Match.
BAB III
Metode Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis Penelitian dan Pendekatan Penggunaan model pembelajaran Cooperatif
Learning dengan Teknik Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bidang Materi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Asmaul Husna adalah metode
campuran. Metode penelitian campuran adalah pendekatan penelitian yang
memadukan atau mengkombinasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Dalam
pendekatan ini, dua pendekatan penelitian digabungkan, yang semakin meningkatkan
kekuatan penelitian.
Metode ini digunakan karena bertujuan untuk memberikan lebih banyak fakta
saat mempelajari masalah penelitian, melengkapi gambaran hasil penelitian terhadap
fenomena yang diteliti dan memperkuat analisis penelitian.
Strategi metode campuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
simultan tertanam. H. strategi metode campuran yang masing-masing memanfaatkan
fase pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Strategi Tertanam Simultan memiliki
metodologi utama yang memandu proyek dan database sekunder yang mendukung
proses penelitian.

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian


Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif yang akan di jelaskan di bawah ini, penulis lebih memfokuskan pada data
kuantitatif dalam melakukan analisis ini.
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka.
Dalam bentuk angka ini maka data kuantitatif dapat di proses menggunakan rumus
matematika atau dapat juga di analisis dengan sistem statistik.
2) Data Kualitatif
Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata atau verbal. Cara
memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui wawancara.
Sementara itu, dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan
pengumpulan sumber data dalam wujud data primer dan data sekunder.
1) Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara
langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara), baik individu maupun
kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara langsung. Data primer secara
khusus di lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis
mengumpulkan data primer dengan metode observasi. Metode observasi ialah
metode pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap
aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi.
2) Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada
penelitian itu berupa penilaian hasil belajar.

C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SDN 1 Terusan. Tahun
Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 20 peserta didik.

D. Rancangan Tindakan
Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian
mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan
implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir, data yang selanjutnya
disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan, baik struktur
masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk
memperoleh bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam masalah. Rancangan
penelitian yang dilakukan di SD Negeri 1 Terusan ini terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

E. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Observasi (pengamatan)
Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara terjun secara
langsung ke lapangan atau obyek penelitian. Hal ini dilakukan dalam rangka
memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan. Adapun hal-hal yang
diobservasi meliputi : Bagaimana aktivitas peserta didik selama mengikuti
pembelajaran. Observasi ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatanterhadap
berlangsungnya proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Tujuan dilakukan
observasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana dukungan model pebelajaran
Problem Based Learning dengan bantuan media kartu pasangan (Matching) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga hasil belajar pesera didik secara
kognitif dapat meningkat.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Materi Asmaul Husna
sebelum mereka melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pemebelajaran Problem Based Learning dan setelah menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.
3. Tes
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau berupa tugas Latihan yang diberikan kepada
peserta didik. Dalam penelitian ini, setiap siklus setelah dilaksanakan Tindakan,
peserta didik dites menggunakan soal. Hasil tes setiap siklus dianalisis untuk
mengetahui keaktifan Tindakan dengan tetap mengacu pada indicator keberhasilan
yang ditentukan.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data terbagi menjadi dua jenis sesuai dengan penelitiannya, yaitu
kuantitatif dan kualitatif.
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang sifatnya numerik atau dapat dihitung karena
berbentuk angka statistik. Data kuantitatif didapatkan dari kuesioner, angket, atau
survei. Karena data yang didapat dalam bentuk angka, maka teknik analisisnya juga
menggunakan model matematika atau statistik.
Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif adalah kebalikan dari data kuantitatif. Jadi, data yang didapatkan berupa
data-data non-numerik atau bukan angka. Data kualitatif didapatkan dari wawancara
dan observasi sehingga data yang didapat lebih bersifat deskriptif dari suatu fenomena.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Pada siklus I guru menyampaikan materi mengenai Lebih Dekat Dengan
Nama-nama Allah SWT. Dalam tahap perencanaan guru melakukan berbagai langkah
yaitu
1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Make a Match. Adapun tujuan tersebut
adalah tujuan akademik dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Tujuan akademik difokuskan agar peserta didik dapat meningkatkan aktivitas
belajar peserta didik dan dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal 70 serta
ketuntasan klasikal 85%. Tujuan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan yaitu diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran
Make a Match dapat menarik minat peserta didik untuk mempelajari PAI dan
BP dalam suasana yang menyenangkan dan kerjasama dalam sebuah tim /
kelompok.
2) Guru merencanakan skenario pembelajaran yang berupa rencana perbaikan
pembelajaran,
3) Guru menyiapkan media berupa kartu pasangan (pertanyaan dan jawaban),
4) Guru merancang lembar pengamatan aktivitas peserta didik, dan
5) Guru merancang alat evaluasi yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengukur keberhasilan belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Make a Match .
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap awal peneliti mengucap salam yang dijawab serempak oleh peserta
didik, dilanjutkan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran,
mengabsen peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain itu peneliti
juga memberikan gambaran mengenai model pembelajaran Make a Match.Setelah
itu peneliti membentuk kelompok belajar yang telah peneliti susun
sebelumnya, awalnya peserta didik tidak mau dengan teman sekelompoknya, kelas
mulai gaduh dan peserta didik sulit di kendalikan. Peneliti dengan sabar memberi
peringatan agar peserta didik tenang dan memulai pembelajaran menggunakan
metode Cooperatif Learning dengan Teknik Make a Match Setelah peserta didik
duduk sesuai kelompok masing-masing. Peneliti menjelaskan materi secara klasikal
yaitu materi Lebih Dekat Dengan Nama-nama Allah SWT.
Guru menyiapkan kartu yang berisi asmaul husna yang akan di cocokkan
salah satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Guru membagi
beberapa kelompok dengan 3-4 peserta didik dalam 1 kelompok. Masing-masing
peserta didik dalam kelompok tersebut mendapatkan beberapa kartu yang berisi
asmaul husna dan maknanya begitu juga dengan nilai-nilai perilaku akhlak terpuji
dan memikirkan jawaban atau soal kartu yang dipegang.
Masing-masing peserta didik mencari pasangan kartu yang cocok secara
berkelompok sebelum batas waktu. Apabila peserta didik tidak dapat mencocokkan
kartunya dengan temannya akan mendapatkan hukuman yang telah disepakat
Bersama. Setelah selesai setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka
dengan cara menempelkan kartu pasangan di depan papan tulis.
Setelah selesai mempresentasikan hasil mereka, kemudian guru dan peserta
didik membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran Asmaul Husna hari ini.
Pada tahap terakhir peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya terkait materi yang belum mereka pahami. Setelah itu peneliti Bersama-
sama mengambil kesimpulan dari materi yang di pelajari pada pertemuan pertama
kali ini. Dan sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti tidak lupa terus memberikan
motivasi agar peserta didik tetap rajin belajar di rumah karena pada pertemuan
selanjutnya akan dilaksanakan Make a Match Kegiatan pembelajaran di akhiri
dengan membaca hamdalah dan salam. Data hasil tes formatif pada keadaan siklus
I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Belum
Nama Siswa Nilai Tuntas
. Tuntas
1. CHELSI SESILA LESTARI 65 
2. MUHAMMAD ARFA 70 
3. NATASYA STEFANI S 85 
4. MUHAMMAD ZHAKY 70 
5. ARIF NUR ALAM 60 
6. NAYLA ASSYIFA 85 
7. BAYU ANGGARA 65 
8. M. NUR MUSTOFA 80 
9. DINA APRIYANTI 85 
10. M. LIGA PERDANA 70 
11. M. IQBAL 80 
12. SHAKIRA LATIFA ZAHARA 85 
13. ALZIDANE 60 
14. MUHAMMAD ROLANDO 80 
15. A’AQILAH UFAIRAH 85 
16. DIYANDRA MAULIDIA A 70 
17. SAKINAH AGUSTIN 85 
18. DAFALIYAH FAHONAH 80 
19. MONA KHUMAIROH 65 
20. RIZKY AL HAFISTZ 80 

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa pada pelaksanaan perbaikan


pembelajaran siklus I nilai terendah yang dicapai siswa adalah 60, sedangkan nilai
tertinggi yang berhasil dicapai siswa adalah 85. Siswa yang tuntas belajarnya baru
mencapai 11 siswa dari 20 siswa (55%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajarnya
ada 9 siswa (45%). Secara umum ketuntasan belajar yang dicapai masih belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan.
Dari Tabel 4.2 secara lebih rinci dianalisis nilai hasil belajar siswa dalam Tabel 4.4
berikut.
Tabel 4.2. Analisis Hasil Belajar Siklus I
No. Nilai Banyak Siswa Jumlah Nilai
1. 60 2 120
2. 65 3 195
3. 70 4 280
4. 80 5 400
5. 85 6 510
Jumlah 20 1.505
Rata-rata 75,25

Dari Tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa nilai hasil pelaksanaan tindakan siklus I
nilai rata-rata kelas 75,25. Nilai terendah adalah 60 sebanyak 2 siswa dan nilai tertinggi
85 sebanyak 6 siswa.

c. Pengamatan (Observing)
Tahapan pengamatan, peneliti mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung dengan mencatat temuan-temuan yang ada pada lembar pengamatan
yang telah tersedia. Ada dua aspek yang peneliti amati dalam proses pembelajaran
PAI dan BP dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning dengan
Teknik Make a Match yaitu aspek aktivitas peserta didik.
Pada saat pelaksanaan siklus I, secara umum proses pembelajaran
menggunakan model Make a Match pada materi Lebih Dekat Dengan Nama-nama
Allah SWT sudah berjalan dengan baik. Semua peserta didik Kelas V SDN 1 Terusan.
hadir dalam pembelajaran PAI dan BP pada siklus I. Dalam pelaksanaan model
pembelajaran Make a Match berjalan dengan baik dan masing masing peserta didik
dapat menemukan pasangan (kartu pertanyaan-jawaban) dengan baik.Situasi kelas
pada pembelajaran dan mencari pasangan kartu belum kondusif, masihada beberapa
peserta didik yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Saat diberi penjelasan
dan peserta didik menyampaikan pertanyaan beserta jawabannya sudah ada
sebagian besar yang peserta didik mencatat, menandai/ menggaris-bawahi dalam
buku materi dan buku catatan.
Dalam tahap observasi siklus I diperoleh data berupa aktifitas siswa selama
pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Aktifitas siswa yang diamati Peneliti meliputi
aspek keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, kerjasama siswa dalam
kelompok, dan keberanian siswa dalam berdiskusi.
Rekapitulasi hasil observasi aktifitas siswa pada siklus I disajikan dalam Tabel
dibawah ini
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
No. Aspek yang Kriteria Jumlah Persentase
diamati Siswa (%)
Baik 11 55
1. Keaktifan
Kurang 9 45
Baik 11 55
2. Kerjasama
Kurang 9 45
Baik 11 55
3. Keberanian
Kurang 9 45

Dari Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa keaktifan siswa selama siklus I sudah cukup
baik namun kerjasama dalam kelompok diskusi dan keberanian mengeluarkan
pendapat dalam berdiskusi masih kurang.

d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
untuk mengetahui kelabihan dan kekurangan yang ada pada siklus I. Dari refleksi
yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Dapat dilihat nilai rata-rata kelas hasil belajar peserta didik pada siklus I baru
mencapai 55 %.
2) Guru masih canggung dalam menerapkan model pembelajaran cooperative
learnig dengan Teknik make a match. Hal ini memungkinkan peserta didik masih
pasif dalam proses pembelajaran karena baru pertama kali menerapkan model
pembelajaran ini. Proses pembelajaran di dalam kelas masih didominasi oleh
guru.
Belum tercapainya aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada siklus I
dikarenakan model pembelajaran Cooperatif Learning dengan Teknik Make a Match
yang ditetapkan cinderung baru, sehingga terdapat beberapa kekurangan, yaitu
sebagai berikut:
1) Kebingungan peserta didik dalam mencari pasangan jawaban pada saat proses
pembelajaran berlangsung, karena penerapan model pembelajaran Make a
Match masih pertama kali dilakukan.
2) Peserta didik kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat, baik dalam
mengajukkan atau menjawab pertanyaan.
3) Kurangnya mengoptimalkan waktu dan suasana belajar di kelas yang ramai pada
saat pelaksanaan model pembelajaran Make a Match
Berdasarkan kekurangan pada siklus I, maka peneliti sebagai observer dan
guru sebagai sumber belajar berkolaborasi untuk menyusun rencana tindak lanjut
(RTL), dalam perbaikan pada siklus berikutnya. Rencana tindak lanjut tersebut antara
lain:
1) Kesiapan peserta didik untuk membaca materi selanjutnya dengan cara mencari
sumber belajar selain buku paket pedoman belajar dan lembar kerja peserta didik
(LKPD).
2) Memotivasi peserta didik untuk lebih percaya diri dalam menyampaikan
pendapat, baik dalam hal mengajukan ataupun menjawab pertanyaan di hadapan
peserta didik yang lain serta memberikan rewardberupa nilai.
3) Guru harus mampu mengoptimalkan waktu dengan baik dan mengkondisikan
peserta didik secara keseluruhan, agar pelaksanaan model pembelajaran Make a
Match lebih sistematis.

Daftar Pustaka
Daryanto dan Rahardjo, M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Fathurrohman, M. (2016). Model Pembelajaran Inovatif: Alternatif desain Pembelajaran yang


Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Isriani & Puspitasari, D. (2015). Strategi Pembelajaran Terpadu: Teori, Konsep & Implementasi.
Yogyakarta: Relasi Inti Media Group.

Mulyasa, E. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saefudin, A & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Roskadarya.

Widiasworo, E. (2016). Strategi Dan Metode Mengajar Siswa Diluar Kelas (Outdoor Leaning)
Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif, Dan Komunikatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

DATA PENULIS GURU

1) Nama Lengkap : Rika Naini, S.Pd.I.


2) NIP 198808272020122012
3) Pangkat/ Gol.Ruang : Penata Muda/ III.a
4) Tempat Lahir : Palembang
5) Tanggal, Bulan dan Tahun Lahir : 27 Agustus 1988
6) Nama Bapak Kandung : M. Nuri
7) Pendidikan Terakhir : S1-PAI STAIN Curup
8) Tempat Tugas : SDN 1 Terusan
9) Alamat Sekolah : Jl. Raya Lama Desa Terusan kec. Karang Jaya
10) Kota : kab. Musi Rawas Utara
11) Propinsi : Sumatra Selatan
12) Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar
13) Mata Pelajaran : Guru Pendidikan Agama Islam
14) Lama Mengajar : 02 Tahun 10 Bulan

DATA PESERTA PPG :


15) Peserta : PPG Batch II
16) NIM Peserta PPG : 23104180111
17) Tahun 2023
18) LPTK Pelaksana PPG : UIN Raden Fatah Palembang
19) Nomor HP guru : 0823-7490 2020

INSTRUMEN PTK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATERI LEBIH DEKAT DENGAN NAMA-NAMA ALLAH SWT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL)
PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 TERUSAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan Untuk Penugasan PPG Daljab 2023

Oleh :
RIKA NAINI, S.Pd.I
NIM. 23104180111
KELAS PAI-C

LPTK FAKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN


UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

INSTRUMEN PTK SIKLUS 1


a. TES
Kisi-kisi Soal
NO IPK INDIKATOR LEVEL BENTUK NO.
KOGNITIF SOAL SOAL
1 Menjelaskan pengertian Disajiakan narasi singkat tentang C2 PG 1
Asmaul Husna pengertian asmaul husna, Peserta
didik mampu menjelaskan
pengertian dari asmaul husna.
2 Membuktikan cara Disajikan narasi singkat tentang C3 PG 2
mengenal Allah melalui cara mengenal Allah, Peserta didik
asmaul husna mampu membuktikan cara
mengenal Allah SWT .
3 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan,, Peserta didik C4 PG 3
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan bencana alam yang berkaitan
asmaul husna dengan sifat-sifat Allah Al-Mumiit
dan Al-Muhyi.
4 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan, Peserta didik C4 PG 4
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan atau kejadian yang dialami
asmaul husna seseorang yang berkaitan dengan
sifat-sifat Allah Al-Mumiit.
5 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan, Peserta didik C4 PG 5
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan atau kejadian yang dialami
asmaul husna seseorang yang berkaitan dengan
sifat-sifat Allah Al-Baits.

Soal
1) Pengertian asmaul husna yang benar terdapat pada …
a. Nama-nama indah Allah yang mencerminkan kehendak-Nya dan terdapat dalam kitab-kitab-Nya.
b. Nama-nama lain Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad dan terdapat pada kitab-kitab
Allah.
c. Nama-nama indah Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya dan terdapat di dalam Al-Quran.
d. Nama-nama lain Allah yang menunjukkan kekuatan-Nya dan terdapat dalam kitab-kitab
Allah.

2) Berikut ini cara mengenal Allah lebih dekat …


a. Merenungkan ciptaan-Nya untuk dijadikan inspirasi
b. Mengenal nama-nama indah Allah atau asmaul husna
c. Mempelajari kitab suci Al-Quran dan mempraktikkannya
d. Menunggu teman mengajak shalat berjamaah

3) Perhatikan peristiwa berikut !


Ketika tsunami menerjang di Palu. Sulawesi Tengah banyak orang yang tergulung ombak hingga
ke tengah lautan. Peristiwa ini mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Namun saat peristiwa
tersebut ada beberapa orang yang masih bisa bertahan hidup dan selamat dari maut.
Asmaul husna yang tepat sesuai dengan peristiwa tersebut adalah …
a. Al-Muhyi dan Al-Qayum
b. Al-Qayyum dan Al-Qawiyyu
c. Al-Mumit dan Al-Muhyi
d. Al-Qawiyyu dan Al-Maun

4) Seorang hamba Allah ini terlihat sehat walafiat, karena dia menjaga pada makan, minum,
olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Namun tiba-tiba selesai berolah raga badannya
merasa panas lalu meninggal dunia.
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat …
a. Al-Mumit
b. Al-Qayyum
c. Al-Qawiyyu
d. Al-Muhyi

5) Jika ada teman yang malas belajar, kalian harus berusaha membangkitkan semangat dan
mengajaknya supaya bangkit dari malas.
Pernyataan diatas merupakan bukti meneladani asmaul husna yaitu …
a. Al-Mumit
b. Al-Baist
c. Al-Qayyum
d. Al-Muhyi

Kunci Jawaban
1) C
2) B
3) C
4) A
5) B

Rubrik Penilaian Pengetahuan


NO JAWABAN SKOR
SOAL
1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
SKOR TOTAL 10
Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total)x 100

b. NON TES
Lembar Observasi Pada Kegiatan Pembelajaran
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH NILAI
KERJA RASA AKTIF KOMUNIKATIF SKOR
SAMA INGIN
TAHU
1
2
3
4
5
Keterangan : Skor 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, dan 1 = Kurang

Rubrik Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Kerjasama Tidak bekerjasama Kurang Bekerjasama dan Bekerjasama
dan tidak bekerjasama dan sedikit dan banyak
memberikan kurang memberikan memberikan
konstribusi dalam memberikan kontribusi dalam kontribusi dalam
mempersiapkan konstribusi dalam mempersiapkan mempersiapkan
materi bahan mempersiapkan materi bahan materi bahan
diskusi materi bahan diskusi. diskusi.
diskusi
2 Rasa Ingin Tahu Pasif tidak ada rasa Ada rasa ingin tahu Rasa ingin tahu Rasa ingin tahu
ingin tahu namun sedikit dan yang cukup dan yang besar dan
kurang aktif. kurang aktif sangat aktif
3 Aktif Tidak aktif Kurang aktif Aktif Aktif sekali
4 Komunikasi Tidak Komunikatif Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan
kurang relevan tidak menanggapi menanggapi
dengan materi lebih lanjut lebih lanjut
diskusi
Kriteria Penilaian :
Rentang jumlah skor :
 13-16 Nilai = AB (Amat Baik)
 10-12 Nilai = B (Baik)
 8-9 Nilai = C (Cukup)
 4-7 Nilai = D (Kurang)

INSTRUMEN PTK SIKLUS II

a. TES
Kisi-kisi Soal
NO IPK INDIKATOR LEVEL BENTUK NO.
KOGNITIF SOAL SOAL
1 Menghubungkan sifat-sifat Disajikan beberapa pernyataan, C3 PG 1
Allah dengan maknanya. Peserta didik mampu
menghubungkan sifat-sifat Allah
dengan maknanya.
2 Menentukan sifat-sifat Disajikan narasi singkat, Peserta C3 PG 2
Allah dengan peristiwa didik mampu menentukan sifat-
atau kejadian. sifat Allah dengan peristiwa atau
kejadian.
3 Menunjukkan sifat-sifat Disajikan sebuah ayat Al-Quran, C2 PG 3
Allah yang ada didalam Peserta didik mampu menunjukkan
ayat Al-Quran. sifat-sifat Allah yang ada di dalam
ayat Al-Quran
4 Menentukan pernyataan Disajikan narasi singkat, Peserta C3 PG 4
yang sesuai dengan didik mampu menentukan
asmaulhusna dengan pernyataan yang sesuai dengan
maknanya. asmaul husna dengan maknanya.
5 Menunjukkan keteladanan Disajikan beberapa pernyataan, C2 PG 5
salah satu asmaul husna Peserta didik mampu menunjukkan
terhadap peristiwa atau keteladanan salah satu asmaul
kejadian. husna terhadap peristiwa atau
kejadian.
Soal
1) Perhatikan table berikut :
No Asmaul Husna Huruf Arti
1 Al-Muhyi a Yang Maha Mematikan
2 Al-Qayyum b Yang Maha Menghidupkan
3 Al-Mumit c Yang Maha Kuat
4 Al-Qawiyyu d Yang Maha Berdiri Sendiri
Pasangan asmaul husna dan arti yang tepat terhadap pada kolom nomor dan huruf …
a. 1:b, 2:a, dan 3:a
b. 1:b, 2:c, dan 3:b
c. 2:d, 3:a, dan 4:b
d. 2:d, 3:a, dan 4:c

2) Allah yang maha kuat, kekuatan-Nya tidak terbatas dan kekuatan-Nya mampu mengurus alam
sendiri, tanpa bantuan siapapun. Asmaulhusna yang tepat adalah …
a. Al-Mumiit
b. Al-Muhyi
c. Al-Qawiyyu
d. Al-Baits

3) Perhatikan QS: al-Baqarah : 255 berarti ..

‫َلال˚ َل لَهَ َل هو الحي ال يََوم‬


Ayat tersebut menunjukkan asmaulhusna …
a. Al-Qayyum
b. Al-Mumiit
c. Al-Baits
d. Al-Muhyi

4) Pernyataan yang sesuai dengan asmaul husna Al-Baits adalah …


a. Allah menghidupkan bayi dalam kandungan
b. Allah akan membangkitkan manusia dari alam kubur
c. Allah maha menguasai seluruh alam semesta
d. Allah akan menumbuhkan rumput-rumputan yang telah kering

5) Perhatikan beberapa keteladanan asmaulhusna berikut !


1. Memberikan semangat kepada teman-teman yang malas
2. Mensyukuri nikmat hidup dengan memperbanyak amal baik
3. Tidak tergantung kepada orang lain
4. Merapikan dan menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri
Yang menunjukkan sikap meneladani asmaulhusna al-Qayyum terdapat pada …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. A
4. B
5. D

Rubrik Penilaian Pengetahuan


NO JAWABAN SKOR
SOAL
1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
SKOR TOTAL 10
Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total)x 100

b. NON TES
Lembar Observasi Pada Kegiatan Pembelajaran
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH NILAI
KERJA RASA AKTIF KOMUNIKATIF SKOR
SAMA INGIN
TAHU
1
2
3
4
5
Keterangan : Skor 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, dan 1 = Kurang
Rubrik Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Kerjasama Tidak bekerjasama Kurang Bekerjasama dan Bekerjasama
dan tidak bekerjasama dan sedikit dan banyak
memberikan kurang memberikan memberikan
konstribusi dalam memberikan kontribusi dalam kontribusi dalam
mempersiapkan konstribusi dalam mempersiapkan mempersiapkan
materi bahan mempersiapkan materi bahan materi bahan
diskusi materi bahan diskusi. diskusi.
diskusi
2 Rasa Ingin Tahu Pasif tidak ada rasa Ada rasa ingin tahu Rasa ingin tahu Rasa ingin tahu
ingin tahu namun sedikit dan yang cukup dan yang besar dan
kurang aktif. kurang aktif sangat aktif
3 Aktif Tidak aktif Kurang aktif Aktif Aktif sekali
4 Komunikasi Tidak Komunikatif Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan
kurang relevan tidak menanggapi menanggapi
dengan materi lebih lanjut lebih lanjut
diskusi
Kriteria Penilaian :
Rentang jumlah skor :
 13-16 Nilai = AB (Amat Baik)
 10-12 Nilai = B (Baik)
 8-9 Nilai = C (Cukup)
 4-7 Nilai = D (Kurang)

INSTRUMEN PTK SIKLUS III

a. TES
Kisi-kisi Soal
NO IPK INDIKATOR LEVEL BENTUK NO.
KOGNITIF SOAL SOAL
1 Menjelaskan pengertian Disajiakan narasi singkat tentang C2 PG 1
Asmaul Husna pengertian asmaul husna, Peserta
didik mampu menjelaskan
pengertian dari asmaul husna.
2 Membuktikan cara Disajikan narasi singkat tentang C3 PG 2
mengenal Allah melalui cara mengenal Allah, Peserta didik
asmaul husna mampu membuktikan cara
mengenal Allah SWT .
3 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan,, Peserta didik C4 PG 3
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan bencana alam yang berkaitan
asmaul husna dengan sifat-sifat Allah Al-Mumiit
dan Al-Muhyi.
4 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan, Peserta didik C4 PG 4
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan atau kejadian yang dialami
asmaul husna seseorang yang berkaitan dengan
sifat-sifat Allah Al-Mumiit.
5 Menganalisis suatu Disajikan pernyataan, Peserta didik C4 PG 5
peristiwa atau kejadian mampu menganalisis peristiwa
yang berkaitan dengan atau kejadian yang dialami
asmaul husna seseorang yang berkaitan dengan
sifat-sifat Allah Al-Baits.

Soal
1) Ahmad mengakui bahwa dirinya hanyalah makhluk yang lemah karena Allah memiliki sifat …
a. Al-Baits
b. Al-Mumiit
c. Al-Muhyi
d. Al-Qawiyyu

2) Allah berkehendak menyelamatkan dan menghidupkan orang yang terkena musibah, dan Allah
memiliki sifat …
a. Al-Baits
b. Al-Mumiit
c. Al-Muhyi
d. Al-Qawiyyu

3) Andi bersemangat dan tergugah hatinya untuk senantiasa belajar, Andi menyakini ini adalah
kehendak Allah yang Maha …
a. Al-Baits
b. Al-Mumiit
c. Al-Muhyi
d. Al-Qawiyyu
4) Jika memiliki ilmu maka amalkanlah serta tidak memamerkan ilmu di hadapan orang yang
rendah hati, pernyataan tersebut memiliki sifat …
a. Al-Baits
b. Al-Qawiyyu
c. Al-Muhyi
d. Al-Mumiit

5) Anak muslim terbiasa memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri, seperti merapikan tempat
tidur, menyiapkan peralatan sekolah, menyiapkan pakaian sekolah dan sebaginya, pernyataan
tersebut memiliki sifat …
a. Al-Baits
b. Al-Qawiyyu
c. Al-Muhyi
d. Al-Qoyyum

Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. A
4. B
5. D

Rubrik Penilaian Pengetahuan


NO JAWABAN SKOR
SOAL
1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
SKOR TOTAL 10
Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total)x 100

b. NON TES
Lembar Observasi Pada Kegiatan Pembelajaran
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH NILAI
KERJA RASA AKTIF KOMUNIKATIF SKOR
SAMA INGIN
TAHU
1
2
3
4
5
Keterangan : Skor 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, dan 1 = Kurang

Rubrik Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Kerjasama Tidak bekerjasama Kurang Bekerjasama dan Bekerjasama
dan tidak bekerjasama dan sedikit dan banyak
memberikan kurang memberikan memberikan
konstribusi dalam memberikan kontribusi dalam kontribusi dalam
mempersiapkan konstribusi dalam mempersiapkan mempersiapkan
materi bahan mempersiapkan materi bahan materi bahan
diskusi materi bahan diskusi. diskusi.
diskusi
2 Rasa Ingin Tahu Pasif tidak ada rasa Ada rasa ingin tahu Rasa ingin tahu Rasa ingin tahu
ingin tahu namun sedikit dan yang cukup dan yang besar dan
kurang aktif. kurang aktif sangat aktif
3 Aktif Tidak aktif Kurang aktif Aktif Aktif sekali
4 Komunikasi Tidak Komunikatif Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan
kurang relevan tidak menanggapi menanggapi
dengan materi lebih lanjut lebih lanjut
diskusi
Kriteria Penilaian :
Rentang jumlah skor :
 13-16 Nilai = AB (Amat Baik)
 10-12 Nilai = B (Baik)
 8-9 Nilai = C (Cukup)
 4-7 Nilai = D (Kurang)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI
MATERI ASMAUL HUSNA

NAMA :
KELAS :

Kerjakan Soal-soal di bawah ini dengan benar !


Aktivitas 1

Aktivitas 2
Aktivitas 3

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar.

6) Pengertian asmaul husna yang benar terdapat pada …


e. Nama-nama indah Allah yang mencerminkan kehendak-Nya dan terdapat dalam kitab-kitab-Nya.
f. Nama-nama lain Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad dan terdapat pada kitab-kitab
Allah.
g. Nama-nama indah Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya dan terdapat di dalam Al-Quran.
h. Nama-nama lain Allah yang menunjukkan kekuatan-Nya dan terdapat dalam kitab-kitab
Allah.

7) Berikut ini cara mengenal Allah lebih dekat …


e. Merenungkan ciptaan-Nya untuk dijadikan inspirasi
f. Mengenal nama-nama indah Allah atau asmaul husna
g. Mempelajari kitab suci Al-Quran dan mempraktikkannya
h. Menunggu teman mengajak shalat berjamaah

8) Perhatikan peristiwa berikut !


Ketika tsunami menerjang di Palu. Sulawesi Tengah banyak orang yang tergulung ombak hingga
ke tengah lautan. Peristiwa ini mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Namun saat peristiwa
tersebut ada beberapa orang yang masih bisa bertahan hidup dan selamat dari maut.
Asmaul husna yang tepat sesuai dengan peristiwa tersebut adalah …
e. Al-Muhyi dan Al-Qayum
f. Al-Qayyum dan Al-Qawiyyu
g. Al-Mumit dan Al-Muhyi
h. Al-Qawiyyu dan Al-Maun

9) Seorang hamba Allah ini terlihat sehat walafiat, karena dia menjaga pada makan, minum,
olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Namun tiba-tiba selesai berolah raga badannya
merasa panas lalu meninggal dunia.
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat …
e. Al-Mumit
f. Al-Qayyum
g. Al-Qawiyyu
h. Al-Muhyi

10) Jika ada teman yang malas belajar, kalian harus berusaha membangkitkan semangat dan
mengajaknya supaya bangkit dari malas.
Pernyataan diatas merupakan bukti meneladani asmaul husna yaitu …
e. Al-Mumit
f. Al-Baist
g. Al-Qayyum
h. Al-Muhyi

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar.
6) Perhatikan table berikut :
No Asmaul Husna Huruf Arti
1 Al-Muhyi a Yang Maha Mematikan
2 Al-Qayyum b Yang Maha Menghidupkan
3 Al-Mumit c Yang Maha Kuat
4 Al-Qawiyyu d Yang Maha Berdiri Sendiri
Pasangan asmaul husna dan arti yang tepat terhadap pada kolom nomor dan huruf …
e. 1:b, 2:a, dan 3:a
f. 1:b, 2:c, dan 3:b
g. 2:d, 3:a, dan 4:b
h. 2:d, 3:a, dan 4:c

7) Allah yang maha kuat, kekuatan-Nya tidak terbatas dan kekuatan-Nya mampu mengurus alam
sendiri, tanpa bantuan siapapun. Asmaulhusna yang tepat adalah …
e. Al-Mumiit
f. Al-Muhyi
g. Al-Qawiyyu
h. Al-Baits

8) Perhatikan QS: al-Baqarah : 255 berarti ..

‫َلال˚ َل لَهَ َل هو الحي ال يََوم‬


Ayat tersebut menunjukkan asmaulhusna …
e. Al-Qayyum
f. Al-Mumiit
g. Al-Baits
h. Al-Muhyi

9) Pernyataan yang sesuai dengan asmaul husna Al-Baits adalah …


e. Allah menghidupkan bayi dalam kandungan
f. Allah akan membangkitkan manusia dari alam kubur
g. Allah maha menguasai seluruh alam semesta
h. Allah akan menumbuhkan rumput-rumputan yang telah kering

10) Perhatikan beberapa keteladanan asmaulhusna berikut !


5. Memberikan semangat kepada teman-teman yang malas
6. Mensyukuri nikmat hidup dengan memperbanyak amal baik
7. Tidak tergantung kepada orang lain
8. Merapikan dan menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri
Yang menunjukkan sikap meneladani asmaulhusna al-Qayyum terdapat pada …
e. 1 dan 2
f. 1 dan 3
g. 2 dan 4
h. 3 dan

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar.
6) Ahmad mengakui bahwa dirinya hanyalah makhluk yang lemah karena Allah memiliki sifat …
e. Al-Baits
f. Al-Mumiit
g. Al-Muhyi
h. Al-Qawiyyu

7) Allah berkehendak menyelamatkan dan menghidupkan orang yang terkena musibah, dan Allah
memiliki sifat …
e. Al-Baits
f. Al-Mumiit
g. Al-Muhyi
h. Al-Qawiyyu

8) Andi bersemangat dan tergugah hatinya untuk senantiasa belajar, Andi menyakini ini adalah
kehendak Allah yang Maha …
e. Al-Baits
f. Al-Mumiit
g. Al-Muhyi
h. Al-Qawiyyu

9) Jika memiliki ilmu maka amalkanlah serta tidak memamerkan ilmu di hadapan orang yang
rendah hati, pernyataan tersebut memiliki sifat …
e. Al-Baits
f. Al-Qawiyyu
g. Al-Muhyi
h. Al-Mumiit

10) Anak muslim terbiasa memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri, seperti merapikan tempat
tidur, menyiapkan peralatan sekolah, menyiapkan pakaian sekolah dan sebaginya, pernyataan
tersebut memiliki sifat …
e. Al-Baits
f. Al-Qawiyyu
g. Al-Muhyi
h. Al-Qoyyum

Anda mungkin juga menyukai