Anda di halaman 1dari 9

LK-11a: Penyusunan Proposal PTK

Halaman Judul Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PAI dan BP Materi Ayo Belajar Al-
Qur’an melalui pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games
Tournament) di SDN 1 Sanggi Unggak Tahun Pelajaran 2023/2024
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmt dan hidayah-
Nya sehingga proposal penelitian yng berjudul “Meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar PAI dan BP Materi Ayo Belajar Al-Qur’an melalui
pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament) di SDN 1
Sanggi Unggak Tahun Pelajaran 2023/2024” ini dapat diselesaikan.
            Penyusunan proposal penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas
menyusun proposal ptk pada Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya proposal ini. Penulis menyadari bhwa proposal ini
tidak serta merta hadir tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak. Mudah-
mudahan segala sesuatu yang telah diberikan menjadi bermanfaat dan bernilai
ibadah di hadapan Allah SWT.
            Penulis memahami sepenuhnya bahwa proposal ini tak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangan
diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga proposal ini dapat
memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik
lagi dan semoga proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tanggamus, 12 Juli 2023
Penulis

Sidah

Daftar Isi HALAMAN JUDUL ........................................................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................
BAB 1 Pendahuluan .......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ............................................
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .................
C. Tujuan Penelitian ...................................................
D. Manfaat Penelitian ...................................................
BAB II Kerangka Teori
A. Landasan Teori .................................................
B. Penelitian Terdahulu .................................................
C. Hipotesis Penelitian .................................................
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian .................................................
B. Variabel Penelitian .................................................
C. Populasi dan Sampel ................................................
D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .......
E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesiis .................

BAB 1 Pendahuluan LATAR BELAKANG MASALAH


PAI merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD yang
mempunyai andil besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Hal ini
sesuai dalam UU RI No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS yang
berbunyi “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.”
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan Islam masih diselimuti
aneka problematika. Di antara problematika dan indikator kemandegan yang
selama ini menghantui pendidikan Islam adalah penerapan metode
pembelajaran.
Metode-metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran PAI
selama ini masih didominasi metode ceramah. Metode tersebut masih sering
digunakan oleh guru-guru PAI dalam proses pembelajaran, karena metode
tersebut dianggap paling sederhana dan hanya menyampaikan informasi.
Metode tersebut masih sering kali membuat bosan peserta didik apalagi jika
diterapkan pada anak seusia Sekolah Dasar. Mengingat usia Sekolah Dasar
masih tergolong usia anak-anak yang secara psikologis gemar bermain, maka
keinginan untuk bermain tersebut diupayakan diarahkan dalam artian
walaupun sambil bermain mereka tetap belajar. Hal ini perlu diterapkan pada
anak didik agar dalam belajar tidak lekas bosan. Belajar sambil bermain ini
akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak didik seusia Sekolah
Dasar. Tetapi, pada kenyataannya berdasarkan informasi yang diperoleh dari
hasil wawancara peneliti dengan Guru PAI SD SD, bahwa dalam proses
pembelajaran PAI metode yang digunakan adalah lebih banyak Tetapi, pada
kenyataannya berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
peneliti dengan Guru PAI SDN 1 Sanggi Unggak, bahwa dalam proses
pembelajaran PAI metode yang digunakan adalah lebih banyak menggunakan
metode ceramah. Peserta didik hanya menelan dan mendengarkan hal-hal
yang disampaikan oleh guru. Apalagi keadaan peserta didik dalam belajar PAI,
menyatakan bahwa minat/semangat peserta didik dalam melaksanankan tugas
guru, daya tangkap peserta didik dalam menerima pelajaran, kemampuan
peserta didik dalam menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata,
kemampuan peserta didik dalam belajar bersama, kemampuan peserta didik
dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan dalam mengajukan argumentasi,
keberanian peserta didik dalam menjelaskan materi, dirasa masih rendah
belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh PAI itu sendiri yaitu peserta didik mampu
memahami dan mengamalkan ilmu agama yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari.
Hal ini lebih khusus dalam memahami konsep materi pokok puasa wajib
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik kelas II
semester Ganjil di SDN 1 Sanggi Unggak. Peserta didik mengalami banyak
kesulitan dalam memahami konsep materi Ayo Belajar Al-Qur’an. Kegiatan
pembelajaran di kelas dan kegiatan peserta didik secara individu, masih
sangat ditentukan dan bergantung oleh guru. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil
belajar pada tes sumatif materi tersebut dari tahun sebelumnya, nilai rata-rata
peserta didik masih banyak yang di bawah KKTP yang telah ditentukan.
Maka dari itu, sudah semestinya metode konvensional yang lebih menekankan
pada ranah kognitif diganti dengan metode-metode modern yang tidak hanya
menekankan pada ranah kognitif saja tetapi juga ranah afektif dan psikomotor.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran PAI di SD sudah
semestinya menyentuh ketiga ranah tersebut, tentunya dengan menggunakan
metode dan strategi pembelajaran yang dapat menyentuh ketiganya. Salah
satu upaya yang dilakukan peneliti dengan kolaborator adalah dengan
merubah metode konvensional yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran
PAI dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Metode TGT
(Teams Games Tournament). Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma,
model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan suatu
model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama.
Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada kemampuan aktivitas
anggota kelompok, baik secara individual maupun dalam bentuk kelompok.
Dan dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah
satu teman kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Dengan kata lain
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.
TGT atau Pertandingan Permainan Tim merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif. Perlu diterapkannya pembelajaran kooperatif dalam
bidang studi PAI sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik
karena pembelajaran kooperatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan belajar (pencapaian akademik), meningkatkan
keterlibatan/aktivitas peserta didik, menambah motivasi dan percaya diri serta
menambah rasa senang di sekolah, karena pembelajaran kooperatif tipe TGT
ini mengandung unsur permainan. Jadi, peserta didik tidak merasa bosan di
dalam kelas. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar
lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan
sehat dan keterlibatan belajar. TGT (Teams Games Tournament)
menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu, di mana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim
mereka dengan anggota lain yang bekerja.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka judul yang dipilih
dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PAI
dan BP Materi Ayo Belajar Al-Qur’an melalui pembelajaran kooperatif metode
TGT (Teams Games Tournament) di SDN 1 Sanggi Unggak Tahun Pelajaran
2023/2024”

A. Pembatasan dan Rumusan Masalah


Pembatasan Masalah
Melihat persoalan di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:
1. Kurangnya minat/semangat peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
2. Model pembelajaran yang diterapkan membuat bosan peserta didik
3. Belum adanya strategi yang tepat dalam proses pembelajaran
4. Minimnya interaksi antar sesama siswa maupun guru.
5. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI nilai
ratarata kelas masih di bawah KKTP yang telah ditentukan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang ada dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam
pembelajaran PAI materi Ayo Belajar Al-Qur’an pada peserta didik kelas 2
di SDN 1 Sanggi Unggak.
2. Apakah hasil belajar peserta didik setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT lebih baik daripada hasil belajar sebelumnya dalam
pembelajaran PAI materi Ayo Belajar Al-Qur’an pada peserta didik kelas 2
di SDN 1 Sanggi Unggak.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Setelah kegiatan pelatihan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, tujuan yang akan dicapai dalam PTK
(penelitian tindakan kelas) ini adalah:
a. Tujuan Umum : Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran PAI.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT dalam pembelajaran PAI materi Ayo Belajar Al-Qur’an
pada peserta didik kelas 2 di SDN 1 Sanggi Unggak.
2. Mengetahui apakah hasil belajar peserta didik setelah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada hasil
belajar sebelumnya dalam pembelajaran PAI materi Ayo Belajar Al-
Qur’an pada peserta didik kelas 2 di SDN 1 Sanggi Unggak.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari PTK ini antara lain:
a. Bagi Siswa
 Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak membuat
bosan peserta didik.
 Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI.
b. Bagi Guru Dapat memberikan informasi tentang metode pembelajaran
yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran PAI.
c. Bagi sekolah Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
d. Bagi Peneliti
 Menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan
strategi pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat
bosan.
Memberi bekal sebagai calon guru PAI agar siap melaksanakan tugas di
lapangan sesuai kebutuhan

BAB II Kerangka Teori A. Landasan Teori


Pendidikan sebenarnya memiliki definisi yang subjektif bergantung pada sudut
pandang dari tiap orang. Artinya, pendidikan ini memiliki arti yang luas.
Prof. Dr. John Dewey menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses
pengalaman dalam pertumbuhan. Pendidikan ini membantu pertumbuhan dari
dalam diri manusia tanpa ada batasannya. Proses pertumbuhan itu merupakan
proses penyesuaian yang dilakukan manusia untuk menambah keahlian
melalui sebuah pendidikan.
Sedangkan menurut M.J Langeveld, definisi dari pendidikan secara sederhana
adalah usaha dalam mencapai tanggung jawab dan penyesuaian diri. Dengan
kata lain, pendidikan adalah suatu upaya untuk membimbing manusia menuju
proses pendewasaan. Pendidikan ini merupakan usaha untuk membantu anak
dalam menyelesaikan tugas-tugas hidupnya supaya nantinya bisa mandiri dan
bertanggung jawab.

B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan telaah pustaka yang telah peneliti telusuri dari berbagai sumber,
maka peneliti hanya mengambil sumber yang berkenaan dengan kecerdasan
baik yang tersirat maupun tersurat. Berikut ini beberapa penelusuran yang
ditemukan, dapat peneliti paparkan diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Diyah Ayu Rochmawati, pada tahun 2019 melakukan penelitian, beliau
merupakan mahasiswi Program Studi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya,
dengan judul “Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PAI dan BP Materi
Ayo Belajar Al-Qur’an melalui pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams
Games Tournament) di SDN 1 Sanggi Unggak Tahun Pelajaran 2023/2024”.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Penerapan model Team Games Turnament untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dilaksanakan dengan baik. Terbukti dari peningkatan nilai hasil
observasi aktivitas guru pada siklus I hanya mencapai 75 (kurang), sedangkan
pada siklus II meningkat menjadi 91,07 (baik).
b. Peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model TGT
mendapatkan hasil yang baik. Terlihat dari hasil ketuntasan hasil belajar siswa
meningkat dengan tinggi. Presentase peningkatan ketuntasan pada pra siklus
sebesar 30,43%, dan meningkat pada siklus 1 sebesar 69,56% dan meningkat
lagi pada siklus 2 sebesar 86,6%

C. Hipotesis Penelitian (Jika ada)


Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan sementara mengenai permasalahan
yang membutuhkan kebenaran dengan menggunakan data dan informasi yang
valid dan ril.
Judul tesis yang penulis kaji yaitu pelatihan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam mengembangkan aktifitas dan inisiatif sebab dalam team
games tournament siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim
yang lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pelajaran PAI.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat
reflektif partisipatif, kolaboratif, dan spiral yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan
situasi. Dalam buku Masnur Muslich, PTK atau sering juga disebut classroom
action research merupakan penelitian tindakan yang kegiatannya lebih
diarahkan pada pemecahan masalah pembelajaran melalui penerapan
langsung di kelas. PTK ini bersifat partisapatif, kolaboratif, dan reflektif.
Dikatakan bersifat partisipatif karena PTK dilakukan sendiri oleh peneliti mulai
dari penentuan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan,
analisis, dan pelaporannya. Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaan PTK
juga dapat melibatkan teman sejawat. Sedangkan PTK bersifat reflektif,
maksudnya adalah PTK diawali dari proses perenungan atas dampak tindakan
yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di
kelas. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup 4 daur :
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Sedangkan Menurut Raka Joni, ada 5 tahapan
pelaksanaan PTK yang merupakan titik-titik estafet yang terdapat dalam suatu
siklus. Tahap-tahap tersebut meliputi: penetapan fokus masalah penelitian,
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan interpretasi,
analisis dan refleksi

Variabel Penelitian

A. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan18. Adapun menurut, Arikunto
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan
siswi Sekolah SDN 1 Sanggi Unggak, karena banyaknya kelas yang ada di
siswi Sekolah SDN 1 Sanggi Unggak maka peneliti hanya mengambil satu
kelas atau cluster sampling yang akan menjadi peneliti.
Tabel 1.1
Populasi SDN 1 Sanggi Unggak
No Kelas Jumlah Siswa
1 Kelas I Siswa
2 Kelas II Siswa
3 Kelas III Siswa
4 Kelas IV Siswa
5 Kelas V Siswa
6 Kelas VI Siswa

Sampel adalah bagian dari populasi yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk
diamati, sehingga sampel ukurannya lebih kecil dibandingkan populasi dan
berfungsi sebagai wakil dari populasi. Sampel yang baik, yang kesimpulannya
dapat dikenakan pada populasi adalah sampel yang bersifat representatif atau
yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Sampel Kelas II SDN 1 Sanggi Unggak
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Keterangan

Laki-laki Perempuan
1 II 12 10 22 Diajarkan
dengan
model
Pembelajaran
kooperatif
metode TGT
(Teams
Games
Tournament)

B. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data


Tes
Tes dalam penelitian ini diperoleh dari hasil Pre Test yang diberikan sebelum
pelaku pada kelas dan hasil Post Test setelah diberikan perlakuan yang
berbeda pada kedua kelas.

Pre-Test
Pre-Test yaitu suatu bentuk pertanyaan yang dilontarkan guru kepada
muridnya sebelum memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang ditanya
merupakan materi yang akan diajar pada hari itu (materi baru). Pre Test
diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara murid yang
sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan. Pre-Test juga bisa
diartikan sebagai kegiatan menguji tingkatan kemampuan awal siswa
mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal
siswa ini, pendidik akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang
akan ditempuhnya nanti.

Post-Test Merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah pelajaran /


materi telah disampaikan. Singkatnya, Post-Test adalah evaluasi akhir saat
materi yang diajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana seorang guru
memberikan Post-Test dengan maksud apakah murid sudah mengerti dan
memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada hari itu. Maanfat
dari diadakan post-test ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelaja. Hasil post-
test ini dibandingkan dengan hasil pree test yang telah dilakukan sehingga
akan diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pe gajaran yang telah
dilakukan disamping sekaligus dapat diketahui bagian-bagian mana dari bahan
pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagaian besar siswa.

Observasi
Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi
banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya
suatu kegiatan yang dapat diamati.21 Lembar observasi ini bertujuan untuk
mengetahui semua kegiatan siswa dalam proses pembelajara, apakah unsur-
unsur cooperative learning sudah sepenuhnya dijalankan oleh siswa atau
belum.

Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang telah
dilakukan.
Tes pencaian hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang untuk melakukan sesuatu. Tes dilakukan sesudah
siswa mempelajari hal-hal sesuai dengan yang diteskan.

Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan
dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak
langsung. Wawancara adalah salah satu metode untuk dapat mendapatkan
data anak atau orangtua dengan mengadakan hubungan secara langsung
dengan informan / face to face relation. Wawancara adalah alat untuk
memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan.
C. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis (Jika ada)
Uji t Uji T dimaksud untuk menguji perbedaan rata-rata secara signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan
ketentuan dalam uji hipotesis mengunakan uji T Independent sampel T
test. Independent sampel Ttest adalah uji yang digunakan untuk
menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata
2 grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Pertanyaan yang coba
dijawab adalah apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang
sama ataukah tidak sama secara signifikat.
Rumus
Rumus untuk mencari “t” atau todalam keadaan dua sampel yang kita teliti
merupakan sampel kecil (N kurang dari 30), sedangkan kedua sampel kecil
itu satu sama lain mempunyai hubungan, adalah sebagai berikut:
MD
to =
SE MD

MD = Mean of Difference Nilai Rata-rata Hitung dari beda/selisih antara


Skor Variabel I dan Skor Variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:

∑D
MD =
N
Ho : m1 = m2
H1 : m1 # m2 Signifikan 5 %
Daerah Kritis
Ho ditolak jika signifikan (2- tailed Kesimpulan Jika signifikan (2- tailed
<0,05)
Statistik Uji Nilai signifikan (2- tailed)
Kesimpulan Jika signifikan (2- tailed
Daftar Pustaka

LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK

No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen

1 Angket  Daftar Cocok (Check list)  Kuisioner digunakan


 Skala (Scala) untuk mendapatkan
 Inventory (Inventory) data tentang
tanggapan siswa
terdapat
pemanfaatan media
GEODe pada
pembelajaran di
kelas.

2 Wawancara  Pedomana Wawacara  Wawancara atau


 Daftar Cocok (Check list) interview adalah
teknik pengumpulan
data dengan
menggunakan
bahasa lisan, baik
secara langsung
ataupun melalui
media tertentu
(Buana, 2020).

3 Pengamatan  Lembar Pengamatan  Observasi atau


(Observasi)  Panduan Observasi pengamatan adalah
 Daftar Cocok (Check list) teknik pengumpulan
data dengan cara
mengamati setiap
peristiwa yang
terjadi dan
mencatat dengan
instrumen observasi
halhal yang akan
diamati atau
dipelajari. Proses
pengumpulan data
dalam suatu
penelitian adalah
dimana peneliti
harus yang
mengamati situasi
dalam penelitian
(Hasanah, 2017).
Observasi dapat
digunakan dalam
penelitian yang
melibatkan kondisi
belajar mengajar,
perilaku, dan
interaksi kelompok,
seperti dalam
penelitian tindakan
kelas. Karena
observasi
merupakan proses
pengamatan
langsung, Observasi
pada PTK digunakan
sebagai monitoring
guru dan siswa,
observasi digunakan
untuk mencatat
tindakan masing-
masing guru dalam
siklus kegiatan
pembelajaran untuk
menemukan
kelemahan guru
dalam menilai,
mengevaluasi dan
koreksi pada siklus
pembelajaran
berikutnya. Dan
observasi juga
digunakan untuk
mengumpulkan
informasi tentang
perilaku siswa
terhadap tindakan
yang dilakukan oleh
guru (Wulandari,
2016)

4 Tes  Soal Ujian  ….


 Inventory (Inventori)

5 Dokumentasi  Daftar Cocok (Check list)  ….

Anda mungkin juga menyukai