Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

DI SEKOLAH DAN MADRASAH

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Pada Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Agus Pahrudin, M. Pd..


Dr. H. Agus Jatmiko, M. Pd.
Dr. Koderi, M. Pd.

Disusun Oleh:

Resy Noni Mardiantanti


NPM : 2386108035

Jurusan : Pendidikan Agama Islam / C / Semester 1

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alkhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini
dengan judul “Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di Sekolah Dan
Madrasah”. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. serta kepada keluarga, sahabat dan
umatnya. Pada proses penulisan tugas makalah ini penulis mengalami banyak
kesulitan dan hambatan, namun atas izin Allah SWT. penulis dapat menyelesaikan
tugas mandiri yang diberikan.

Penulis menyadari masih ada banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran dari para
pembaca. Penulis mohon maaf jika pada makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena penulis masih dalam proses belajar.
Akhirnya dengan mengucap Alkhamdulillahirobbil’alamin penulis telah
menyelesaikan makalah ini dan semoga dapat bermanfaat dikemudian hari
khusunya bagi penulis sendiri dan juga pembaca. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Bandar Lampung, 2023


Penulis,

Resy Noni Mardiantanti


NPM. 2386108035

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………..……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………............ 1
C. Tujuan ………………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pengembangan Kurikulum ………………………………….... 2
B. Definisi PembelajaraN ………..………………………………………... 3
C. Peran Dan Fungsi Kurikulum .………..…………...…………………… 3
D. Hubungan Antara Kurikulum Dan Pembelajaran ………..……………. 7
E. Kedudukan Kurikulum Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah
dan Madrasah ………..………………………………………………… 9

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan ..............................................................................……… 10
B. Saran .........................................................................................……… 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu


perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya secara individu dan bermasyarakat. Pendidikan tidak akan berjalan
dengan lancar apabila tidak ada yang mengendalikan jalannya proses pendidikan,
yaitu kurikulum. Kurikulum menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
pendidikan dan proses pembelajaran. Sehingga seharusnya dalam proses
penyusunan kurikulum harus memperhatikan beberapa hal yang sangat penting
beberapa diantaranya perkembangan peserta didik, kemajuan IPTEK, kebutuhan
dalam masyarakat, sarana dan prasarana sekolah, dan sebagainya, yang mana hal
tersebut akan sangat memberikan pengaruh terhadap jalannya proses
pembelajaran yang nantiya juga akan berpengaruh kepada hasil yang di peroleh
siswa.

Sehingga adanya kurikulum sangat berhungungan erat dengan proses


pembelajaran karena jika kurikulumnya bagus maka proses pembelajaran dan
hasilnya juga akan bagus. Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting
bagi berlangsungnya pendidikan. Kurikulum memuat komponen-komponen
seperti tujuan, isi, struktur program, organisasi dan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu pada makalah ini penulis akan membahas tentang pengembangan
kurikulum dan pembelajaran di sekolah dan madrasah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi, peran, serta fungsi dari pengembangan kurikulum
dan pembelajaran ?
2. Apakah hubungan antara kurikulum dan pembelajaran serta
kedudukannya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan
madrasah ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengembangan Kurikulum

Adapun pengembangan kurikulum itu sendiri mempunyai bermacam-


macam defenisi. Sesuai dengan pendapat beberapa para ahli seperti nenurut Nana
Syaodih Sukmadinata menyebutkan “Pengembangan kurikulum merupakan
perencana, pelaksana, penilai dan pengembang kurikulum sebenarnya. Suatu
kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi
pengembang kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan
tantangan perkembangan masyarakat”.1

Menurut Suparlan, pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan


dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer)
dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan
ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.”2

Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan


rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara
mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan isi dan bahan
pelajaran serta bagaimana cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang
sederhana, sebab menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi,
misi, serta tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menentukan tujuan, erat
kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. Persoalan
inilah yang kemudian membawa kita pada persoalan menentukan hal-hal yang
mendasar dalam proses pengembangan kurikulum yang kemudian kita namakan
asas-asas atau landasan pengembangan kurikulum.3

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. (Jakarta: PT
Rosda Karya Remaja, 2011), h. 150
2
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2011), h. 79.
3
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.
31

2
B. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dan peserta didik dengan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan menurut
Sudjana (2012: 28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan
belajar.

Menurut Hernawan (2013: 9), pembelajaran pada hakikatnya merupakan


suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru
dengan peserta didik, maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya,
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah
bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-
pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.4

C. Peran Dan Fungsi Kurikulum

Kurikulum merupakan program yang terencana secara sistematis dan


mengemban peranan penting bagi pendidikan. Namun demikian kebanyakan
orang dari masyarakat dan budaya sekolah melakukan beberapa peran di tengah
masyarakat. Maka berkaitan dengan hal tersebut jika dikaitkan dengan kurikulum
maka paling tidak ada tiga jenis peranan kurikulum yang sangat penting dan

4
Djamaluddin, Ahdar. Wardana, Belajar dan Pembelajaran: 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis, (Parepare : CV. Kaaffah Learning Center, 2019), h. 13

3
sangat familiar sebagaimana dikemukakan oleh Oemar Hamalik yaitu peranan
konservatif peranan kritis dan evaluatif dan peranan kreatif. Jadi ketiga peranan
tersebut sangat penting dan sama-sama penting apabila diantara ketiga peranan
tersebut dilaksanakan secara berimbang dan berkesinambungan.5

1. Peranan Konservatif

Sudah merupakan suatu kewajiban bagi sebuah sekolah untuk


menanamkan nilai-nilai budaya dalam bermasyarakat kepada para peserta
didiknya. Sebagai salah satu lembaga sosial, sekolah memang dituntut untuk
dapat membina dan mempengaruhi sikap dan nilai-nilai sosial bagi murid
dan masyarakat. Pada hakikatnya pendidikan sebagai sebuah proses harus
mampu menjadi penghubung antara siswa dengan orang lain di tengah
masyarakat dalam proses pembudayaan serta menerapkan nilai-nilai
multikultural yang semakin tergerus oleh zaman, sehingga disinilah
kurikulum harus mampu menunjukkan peran. Melalui peran konservatifnya
maka kurikulum pendidikan agama Islam multikultural harus mampu
menangkal berbagai pengaruh buruk di tengah-tengah masyarakat, sehingga
kelestarian identitas budaya, norma, serta nilai-nilai leluhur akan tetap
terjaga dengan baik pada zaman yang serba modern ini.

2. Peran kritis dan Evaluatif

Peran kritis dan evaluatif kurikulum pendidikan Agama Islam


multikultural untuk menyeleksi mana budaya yang perlu dipertahankan,
mana budaya yang perlu dievaluasi serta mana nilai-nilai budaya yang baru
yang harus dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini lembaga pendidikan tidak
hanya mewarisi bidang ilmu pengetahuan namun juga mewarisi
kebudayaan. Kemudian harus diaktifkan partisipasinya dan kontrol sosial
dalam upaya menekan pergeseran-pergeseran nilai di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya
yang tidak sesuai lagi dengan keadaan pada masa yang akan datang perlu
dihilangkan atau minimal dimodifikasi dan dilakukan perbaikan-perbaikan
5
Mubarok. Ramdanil, Peran Dan Fungsi Kurikulum Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Multikultural, Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, STAI Sangatta, Kutai Timur,
Jurnal Studi Islam Lintas Negara, Vol.3 No.2 Desember 2021

4
sebagai wujud dari peran evaluasi kurikulum tersebut.6

3. Peran Kreatif

Berkaitan dengan peran kreatif kurikulum, maka kurikulum harus


mampu menciptakan dan mampu menyusun rencana kegiatan-kegiatan yang
kreatif guna mengembangkan kompetensi peserta didik dan memenuhi
kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kurikulum juga harus mampu menggali dan mengembangkan potensi siswa
dengan berbagai macam inovatif, kondusif, efektif dan kreatif dalam
pembelajaran. Kurikulum harus mampu menstimulus kerangka berpikir dan
kerangka dalam bertindak siswa supaya terciptanya sesuatu yang baru dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri, guru, lembaga, bangsa dan negara.7

Tentunya ketiga peran di atas harus seimbang dan serasi untuk memenuhi
kebutuhan situasi. Jika tidak demikian maka akan terjadi ketimpangan dan peran
kurikulum sekolah tidak akan maksimal. Ketiga peran koordinasi kurikulum
menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan,
termasuk guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Oleh
karena itu, ketiga peran tersebut tentunya harus diperhatikan, karena ketiga peran
tersebut harus seimbang. Kurikulum yang mengedepankan peran konservatif
seringkali membuat pendidikan menjadi ketinggalan zaman, sebaliknya kurikulum
yang menekankan pada peran kreatifnya dapat membuat nilai-nilai budaya lokal
hilang. Sehingga ketiganya harus mampu diaplikasikan dalam kesetaraan dan
kebersamaan dikarenakan masing-masing peran tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan.

Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban fungsi


tertentu. Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi kurikulum
memiliki empat fungsi, yaitu: fungsi pendidikan umum (commonand

6
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011). h. 11
7
Z, Arifin, Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 17

5
generaleducation), suplementasi (suplementation), eksplorasi (exploration), dan
keahlian (specialization).8

Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai fungsi


tertentu. Alexander Inglis, dalam bukunya Principle of Secondary Education
(1918), mengatakan bahwa kurikulum berfungsi sebagai fungsi penyesuaian,
fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan,
dan fungsi diagnostik.9

1. Fungsi Penyesuaian ( The Adjutive of Adaptive Function) Individu


hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh.
2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function), Kurikulum berfungsi
mendidik pribadi –pribadi yang terintegrasi.
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function), Kurikulum perlu
memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang di
masyarkat.
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function), Kurikulum befungsi
mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut
untuk suatu jangkauan yang lebih jauh.
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function), Perbedaan (diferensasi)
dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan.
6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function), Salah satu segi
pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa
untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.

Pertama, fungsi kurikulum untuk kepala sekolah adalah sebagai pedoman


pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan
pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran. Kedua,
fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi

8
Op. cit;, h. 12
9
Elisa, Pengertian, Peranan, dan Fungsi Kurikulum, Dosen FKIP Universitas Quality

6
yang harus diberikan pada peserta didik. Ketiga, fungsi kurikulum untuk siswa
adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya kurikulum, siswa mengetahui
materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat
mempersiapkan ujian dengan lebih baik. Keempat, fungsi kurikulum bagi
masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai pedoman dalam pengawasan
siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum, dapat menentukan pola didik
dan tercapainya keberhasilan kurikulum pendidikan sekolah pada seorang anak.

Secara umum, fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu


peserta didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan
pendidikan.Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di
sekolah,termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai
program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis , diberikan oleh
sekolahuntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

D. Hubungan Antara Kurikulum Dan Pembelajaran

Pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat dengan kurikulum, yakni


sebagai bahan tertulis atau program pendidikan dengan lebih menekankan pada
operasional proses pembelajaran. Kurikulum berhubungan dengan isi ataupun
materi yang harus dipelajari sedangkan pembelajaran berkaitan dengan bagaimana
cara mempelajarinya. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak
terpisahkan, meski berada pada posisi yang berbeda. Pembelajaran tanpa
kurikulum dapat dikatakan sebagai rencana yang tidak akan efektif, atau bahkan
bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa pembelajaran,
maka kurikulum tersebut tidak akan berguna juga.

Selanjutnya adalah bagaimana menyusun kurikulum untuk kepentingan


pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang direncanakan. Hal ini berbenturan dengan fakta bahwa
kurikulum telah dirancang secara standar (standarized curriculum), yaitu melalui
ketetapan pemerintah yang merumusakan tujuan pembelajaran melalaui SKL. Ini
berarti bahwa kurikulum yang sama digunakan pada setiap sekolah yang
notabenenya masing-masing sekolah tersebut memiliki masalah pelaksanaan
pembelajaran yang berbeda. Maka dari itu diperlukan pengembangan seperlunya

7
yang disesuaikan dengan kondisi disekolah. Hal ini bisa dilakukan melalui
perumusan Rencana Pembelajaran.10

Mengenai keterhubungan antara kurikulum dan pembelajaran Oliva


menggambarkan melalui beberapa model sebagai berikut:11

1. Model dualistis (the dualistic model)

Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah, keduanya tidak


bertemu. Pada model dualistik, implementasi proses belajar mengajar
yang dikendalikan oleh guru tidak dikaitkan dengan perencanaan
program kurikulum, walaupun mungkin sebenarnya berkaitan.
Pembuat kurikulum mengabaikan para pengajar demikian juga para
pengajar mengabaikan program kurikulum. Pada model dualistik ini,
kurikulum dan proses pembelajaran mungkin berubah tanpa saling
mempengaruhi satu sama lain secara singnifikan.

2. Model berkaitan (the interlocking model), Pada model interlocking,


kurikulum dan pembelajaran memiliki posisi yang sama. Keduanya
saling mempengaruhi, pemisahan dari keduanya dianggap akan
membahayakan. Keberhasilan pembelajaran dianggap dipengaruhi
oleh perencanaan kurikulum yang baik, sebaliknya perencanaan
kurikulum yang baik harus mempertimbangkan pembelajarannya.

3. Model konsentris (the concentric model), Pada model ini kurikulum


dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum
bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum. Di sini
ada ketergantungan satu dengan yang lain. salah satu dari keduanya
merupakan subsistem dari yang lainnya.

4. Model Siklus (the ciclical model), Model ini menggambarkan


hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran. Keduanya
dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam

10
Wahyudi, Eka Winarto, Relasi Kurikulum dan Pembelajaran serta Kontekstualisasinya
dengan Nilai-Nilai Multikultural, Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam,
Universitas Islam Lamongan, Vol. 03, No. 02, September 2019, h. 280-291
11
Op. cit;, h. 27.

8
kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran.
Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi
keputusan kurikulum selanjutnya.

E. Kedudukan Kurikulum Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Di


Sekolah dan Madrasah

Lismina, dalam bukunya menyebutkan bahwa kedudukan kurikulum dalam


pendidikan adalah sebagai berikut:12

1. Kurikulum mempunyai kedudukan central dalam seluruh proses


pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai
rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar
mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan
pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi serta
proses pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi yang ditekuni oleh para ahli
atau spesialis kurikulum yang menjadi sumber konsep-konsep atau
memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum
berbagai institusi pendidikan.

Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu


pembentukan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup. Kurikulum sekolah
merupakan instrumen strategis untuk pengembangan kualitas sumber daya
manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang dan memiliki koherensi yang
amat dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan.
Oleh karena itu perubahan dan pembaruan kurikulum harus mengikuti
perkembangan, menyesuaikankebutuhan masyarakat dan menghadapi tantangan
yang akan datang sertamenghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

12
Lismina. Pengembangan Kurikulum. (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), h. 4

9
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan


kurikulum oleh pengembang kurikulum, bertujuan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum berfungsi sebagai arah,
pedoman, atau rambu-rambu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didikan, terdapat
enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis yaitu
seperti; fungsi penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan,
fungsi pemilihan dan fungsi diagnostik. Oleh karena itu kurikulum mempunyai
kedudukan central dalam seluruh proses pendidikan.

Selain itu kurikulum juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan
pembelajaran. Kurikulum berhubungan dengan isi ataupun materi yang harus
dipelajari sedangkan pembelajaran berkaitan dengan bagaimana cara
mempelajarinya. Definisi dari pembelajaran sendiri adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Adapun
beberapa peranan dari kurikulum sebagaimana dikemukakan oleh Oemar Hamalik
yakni antara lain seperti; peranan konservatif, kritis dan evaluatif serta peranan
kreatif.

B. Saran

Materi mengenai pengembangan kurikulum dan pembelajaran di sekolah


dan madrasah secara umum cakupannya sangat luas. Sehingga masih banyak lagi
informasi yang perlu diperlajari. Semoga pembaca tidak cepat merasa puas
setelah membaca makalah ini dan diharapkan untuk mencari informasi lebih
atau informasi tambahan dari sumber literasi lain. Saran dan masukan sangat
berguna untuk kemajuan pembuatan makalah kedepannya

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Z. 2014. Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Elisa, Pengertian, Peranan, dan Fungsi Kurikulum, Dosen FKIP Universitas


Quality.

Ghufran Hasyim Achmad. 2021. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan


Agama Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan dan Sosial Budaya Volume 1, Nomor 2

Jamaluddin, Ahdar. Wardana. 2019. Belajar dan Pembelajaran: 4 Pilar


Peningkatan Kompetensi Pedagogis. Parepare : CV. Kaaffah Learning
Center.

Lismina. 2017. Pengembangan Kurikulum. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Mubarok. Ramdanil. 2021. Peran Dan Fungsi Kurikulum Dalam Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam Multikultural. Pendidikan Agama Islam. Tarbiyah,
STAI Sangatta, Kutai Timur, Jurnal Studi Islam Lintas Negara, Vol.3 No.2

Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,


Jakarta: PT Rosda Karya Remaja.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Suparlan. 2011. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi


Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ubabuddin. 2019. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Dosen


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Sultan
Muhammad Syafiuddin Sambas. Jurnal Edukatif Vol. V No. 1

Wahyudi, Eka Winarto. 2019. Relasi Kurikulum dan Pembelajaran serta


Kontekstualisasinya dengan Nilai-Nilai Multikultural. Jurnal Ilmu
Pendidikan Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam
Lamongan, Vol. 03, No. 02, September

Wina, Sanjaya. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media


Group.

iv

Anda mungkin juga menyukai