Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

ADMINISTRASI KURIKULUM DAN KESISWAAN DALAM PELAYANAN BK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. Dini Marta Sari (21060041)


2. Putri Andini (21060123)
3. Annisa Agmilia Lathifa (21060126)
4. Sri Mayang (21060141)
5. Fitri Dwi Hanifah (21060144)
6. Aisha Ridhonieta Honey (21060153)

DOSEN PEMBIMBING :

Suryadi, M.Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan
hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya
yang setia menemani hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
Profesi Bimbingan dan Konseling, di samping itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
bapak Suryadi.M.Pd. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Padang, Maret 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Kurikulum
a. Pengertian ......................................................................................................3
b. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum ................................................4
c. Pelaksanaan Kurikulum .................................................................................4
d. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum ..................................................................5
e. Kurikulum BK 2013 dan Kurikulum Merdeka .............................................5
f. Peranan Guru BK Dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka ...........6
B. Administrasi Kesiswaan
a. Pengertian ......................................................................................................8
b. Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik .................................................8
c. Pembinaan Kesiswaan ...................................................................................9
d. Instrumen Pengelolaan Kesiswaan ................................................................10
e. Peranan Guru BK Dalam Administrasi Kesiswaan .......................................11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di sekolah tidak hanya melaksanakan proses pembelajaran yang terfokus


membantu murid menguasai pengetahuan secara intelektual, melainkan juga harus
mengembangkan aspek-aspek lain seperti keterampilan sosial, kecerdasan emosional, disiplin
diri, pemahaman nilai, pengembangan kemahiran, sikap dan kebiasaan pelajar. Untuk
mencapai pendidikan yang bekualitas maka dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional
seperti guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan
lainyang sesuai dengan profesinya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan
sehingga dapat tercapai pendidikan yang berkualitas. Dalam proses pendidikan terdapat tiga
bidang pelayanan pendidikan, yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang administrasi,
kepemimpinan dan kesiswaan:

1. Bidang kurikulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan
pelaksanaan pengajaran

2. Bidang administrasi atau kepemimpinan meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan


tenggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta bentuk-bentuk kegiatan
pengelolaan dan administrasi sekolah

3. Bidang kesiswaan meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan
kesiswaan serta individual agar masing-masing peserta didik itu dapat berkembang sesuai
dengan bakat, potensi, dan minat-minatnya serta tahap-tahap perkembangannya. Bidang
ini di kenal sebagai bidang pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan Administrasi Kurikulum?

2. Bagaimana Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum?

3. Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum?

4. Bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum?

5. Jelaskan Bagaimana Kurikulum BK 2013 dan Kurikulum BK Merdeka?

3
6. Bagaimana Peranan Guru BK Dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?

7. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Administrasi Kesiswaan?

8. Bagaimana Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik?

9. Bagaimana Pembinaan Kesiswaan?

10. Bagaimana Instrument Pengelolaan Kesiswaan?

11. Bagaimana Peranan Guru BK Administrasi Kesiswaan?

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari permasalahan yang akan dibahas:

1. Agar Mampu Mengeahui dari Pengertian Administrasi Kurikulum

2. Untuk Mengetahui Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum

4. Untuk Mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum

5. Untuk Mengetahui Bagaimana Kurikulum BK 2013 dan Kurikulum BK Merdeka

6. Untuk Mengetahui Peranan Guru BK Dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

7. Agar Mampu Mengeahui dari Pengertian Administrasi Kesiswaan

8. Untuk Mengetahui Bagaimana Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik

9. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembinaan Kesiswaan

10. Untuk Mengetahui Bagaimana Instrument Pengelolaan Kesiswaan

11. Untuk Mengetahui Bagaimana Peranan Guru BK Administrasi Kesiswaan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Administrasi Kurikulum

1. Pengertian

Administrasi berasal dari kata ad yang berarti intensif dan ministrate yang berarti
mengelola, menjalankan. Sedangkan dalam kamus bahasa inggeris-indonesia kata
administer berarti mengelola, menjalankan, melaksanakan. Sedakan kata administration
berarti administrasi, tatusaha. Menurut KBBI kurikulum adalah perangkat mata pelajaran
yang diajarkan pada lembaga pendidikan, dan perangkat mata kuliah mengenai bidang
keahlian khusus (Turnip et al., 2023). Pengertian kurikulum menurut UU No 20 Tahun
2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pengertian kurikulum menurut para ahli J. Galen Saylor dan William M. Alexander
Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam
ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Smith
Kurikulum dipandang sebagai seperangkat usaha dan upaya pendidikan yang bertujuan
agar anak didik memiliki kemampuan hidup bermasyarakat. Hilda Taba Kurikulum
meliputi pengalaman yang direncanakan dan tidak direncanakan. Kurikulum merupakan
suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen, seperti tujuan pendidikan, materi
pelajaran, metode pengajaran, dan cara mengevaluasi hasil belajar siswa. Kurikulum juga
memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana sekolah atau lembaga pendidikan
akan mencapai tujuannya dan mengembangkan potensi siswa.

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Rani & Afriansyah, 2019).

5
2. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

(Turnip et al., 2023) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan aktivitas dalam


mempersiapkan hal secara sistematis, mengenai kegiatan atau aktivitas yang hendak
dilakukan dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita. perencanaan juga dapat diartikan
sebagai cara memperoleh sesuatu dengan sumber daya yang dimiliki agar tercipta
efektivitas dan efisiensi. Langkah langkah perencanaan yaitu 1) analisi kebutuhan, 2)
merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofi, 3) menentukan desain kurikulum, 4)
membuat rencana induk: pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan dan
dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa
depan dalam waktu tertentu (Marliza Oktapiani, 2019).

Pengembangan kurikulum menurut Suparlan adalah proses perencanaan dan


penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan
yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun menurut Nana Syaodih
Sukmadinata menyebutkan Pengembangan kurikulum merupakan perencana, pelaksana,
penilai dan pengembang kurikulum sebenarnya. Suatu kurikulum diharapkan
memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembang kemampuan siswa
secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.

3. Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang sebenarnya dilaksanakan di lembaga


atau sekolah masing-masing, kurikulum dapat dikatakan berhasil jika siswa menguasai
materi yang telah disusun dalam kurikulum (Turnip et al., 2023). Pelaksanaan kurikulum
direalisasikan dalm prose belajar mengajar dan sesuai dengan tuntunan dari kurikulum
yang diharapkan. Sembilan pokok kegiatan pelaksanaan yaitu:

a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas kepala sekolah

b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas baru Kegiatan yang berhubungan


dengan murid

6
c. Kegiatan berhubungan dengan proes belajar mengajar Kegiatan-kegiatan ekstra
kulikuler

d. Kegiatan pelaksanaan evaluasi

e. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat

f. Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan Kegiatan yang berkenaan dengan


usaha peningkatan mutu profesionalitas guru

g. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat

h. Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan

i. Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningkatan mutu profesionalitas guru

4. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh
oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum, tanpa evaluasi, maka kita tidak akan
bisa mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan
serta hasilnya, tapi, dengan adanya evaluasi, kita dapat menjadikan hasil yang diperoleh
sebagai balikan dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum (Rusmani &
Arifmiboy, 2023).

Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk


bahan penetuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan ada revisi atau diganti.
Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijakansanaan
pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum.
Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan
pengembangan sistem pendidikan dan pegembangan model kurikulum yang digunakan.

5. Kurikulum BK 2013 dan Kurikulum BK Merdeka

Kurikulum 2013 (K.13) merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu upaya
salah satu upaya yang dilakukan karena ada beberapa masalah yang berkaitan dengan
kurikulum yaitu dengan emperbaiki kurikulum yang kurang tepat.

7
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi (Fauzi, 2022). Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan
pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
(Kemendikbudristekdikti, 2022).

6. Peranan Guru BK Dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan No. 111 tahun 2014 Pasal 6 disebutkan bahwa
komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 program yang mencakup :

a. Layanan Dasar

b. Layanan Peminatan atau Perencanaan Individu

c. Layanan Responsif

d. Layanan Dukungan Sistem

(Sukmawati & Tarmizi, 2019) mengemukakan bahwa Guru BK harus ikut berperan
dalam pengimplementasian Kurikulum 2013. Guru BK atau Konselor biasanya dipimpin
oleh seorang Koordinator Bimbingan dan Konseling. Adapun peran Guru BK dalam
Kurikulum 2013 sebagai berikut:

1. Guru BK menyediakan berbagai informasi mulai dari sarana penyampaian


informasi, pemberian informasi kepada peserta didik, sampai memfasilitasi
peserta didik untuk dapat menyalurkan minatnya terhadap informasi tersebut.

2. Menyediakan instrument dan format pengumpulan data peserta didik. Instrumen


dapat berupa Tes ataupun Non Tes. Menyelenggarakan pengumpulan data dengan
menggunakan isntrumen tes, alat ungkap masalah, dan format yang ada sehingga
Guru BK atau Konselor memiliki data pribadi peserta didik.

3. Melaksanakan layanan awal arah peminatan peserta didik, seperti layanan


Informasi, layanan Orientasi,

8
4. Pengarahan peminatan peserta didik sesuai potensi yang dimiliki untuk dapat
dikembangkan lebih baik.

5. Menyelenggarakan Layanan Penempatan dan Penyaluran sesuai dengan arah


peminatan studi peserta didik.

6. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan arah


peminatan peserta didik.

7. Melaksanakan penilaian jangka panjang (semesteran) sebagai bagian dari


penilaian

8. Bekerja sama dengan instansi lain seperti Kepolisian, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Psikolog, dan Psikiater (jika diperlukan)

9. Pelayanan Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan.

Guru bimbingan dan konseling dapat menyesuaikan kurikulum dengan program


merdeka belajar dalam mewujudkan proses pemebelajaran menyenangkan, kreatif, dan
inovatif. (Fauziah et al., 2022) mengemukakan bahwa kebijakan kurikulum merdeka
belajar yang bersinggungan dengan peran guru bimbingan dan konseling yaitu:

1. Strategi layanan BK dalam Asesmen Kompetensi Minimum

Peran guru BK dalam asesmen kompetensi minimum yaitu memberikan penilain


dengan memberikan asesmen tes ataupun non tes terhadap peserta didik mengenai
kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli sebagai bahan untuk menyusun program
bimbingan dan konseling dan memberikan layanan intervensi dengan dukungan data.

2. Strategi penguatan pendidikan karakter

Peran guru BK dalam strategi penguatan pendidikan karakter dapat dilakukan


dengan layanan format klasikal, layanan format kelompok, layanan format individual,
layanan format lapangan, dan layanan format jarak jauh. Guru BK dapat memberikan
layanan dalam aspek emosional, sosial, dan moral.

3. Strategi penyusunan RPL BK Satu Lembar Halaman

9
RPL BK tidak dikhususkan sama dengan RPP yang dibuat oleh guru mapel. Guru
Bk dapat menggunakan RPL BK hanya dengan satu lembar sesuai kebutuhan dan
kreasi guru BK.

4. Strategi Peningkatan Kompetensi Information Computer and Technology

Peran guru BK harus terus mengembangkan kemampuan dan keterampilan


berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi dalam menunjang pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Layanan konseling online/cybercounseling salah satunya,
guru dan peserta didik dapat berkonsultasi tanpa harus bertemu secara langsung dan
dapat dilakukan tanpa memandang jarak.

Peran penting guru BK dalam pelaksanaan pelayanan dengan menggunakan beragam


strategi dan teknik yang kreatif dan inovatif memenuhi tuntutan kebutuhan aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karir siswa. Implementasi kurikulum kampus merdeka memfasilitasi
agar guru BK siap secara teori dan praktik yang mengedepankan aspek karakter/sikap
agar peserta didik dapat berkembang secara optimal.

B. Administrasi Kesiswaan

1. Pengertian

Administrasi kesiswaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan proses


perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap murid dan kegiatan-kegiatan murid
agar mereka dapat belajar dengan teratur. Secara umum administrasi kemuridan adalah
alat untuk meningkatkan pelayanan sekolah kepada siswa secara maksimal.
Penyelenggaraan administrasi kesiswaan hendaknya menjamin terciptanya situasi di
sekolah, situasi mana semua murid merasa aman dan bertumbuh serta berkembang
secara wajar sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang ada pada masing-masing
murid (Sutjipto & Mukti).

2. Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik

Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional


tentang sasaran dan tujuan manajemen peserta didik, yaitu rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala

10
potensi dan sumber daya yang ada (Yusuf, 2019). Perencanaan adalah langkah pertama
yang bisa dilaksanakan mengenai apa yang akan digunakan pada saat dilaksanakan
kegiatan dan aktifitas pada masa yang akan datang dalam upaya untuk tercapainya tujuan
yang diharapkan.

Kegiatan penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh
setiap sekolah, oleh karena itu kegiatan ini diolah sedemikian rupa, sehingga aktivitas
belajar mengajar dapat sedini mungkin dilaksanakan. penerimaan peserta didik baru
merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah, karena peristiwa ini merupakan titik
awal yang menentukan kelancaran tugas suatu sekolah (Sarosa, 2017). Jadi, dalam
pelaksanaan penerimaan peserta didik baru ini sekolah harus benar-benar memperhatikan
kualifikasi masukan yang akan dikelola.

3. Pembinaan Kesiswaan

Hadiyanto (dalam Fufindo, 2013) menyatakan bahwa pembinaan kesiswaan


merupakan upaya sekolah (menengah) melalui kegiatan-kegiatan peserta didik di luar
jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar peserta didik dapat tumbuh dan
berkembang sebagai menusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan dan ideologi
negara. Tujuan pembinaan kesiswaan menurut Wahdjosumidjo (2001:242) adalah:

a. Mengusahakan agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan


pendidikan nasional.

b. Meningkatkan peran serta inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina
sekolah sebagai Wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh
yang bertentangan dengan kebudayaan nasional.

c. Menumbuhkan daya tangkap pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang
datang dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.

d. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni.

e. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.

f. Meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat nilai-nilai UUD 1945, serta

g. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.

11
4. Instrument Pengelolaan Kesiswaan

Instrumen yang dimaksud antara lain berupa buku-buku, format-format yang


digunakan untuk merekam semua data dan informasi yang berkenaan dengan siswa.
Adapun instrumen-instrumen yang dimaksud antara lain :

a) Buku induk

Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi
yang dianggap langkap mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi
identitas pribadi siswa sampai pada informasi nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh
siswa selama belajar disekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat penting
dimiliki oleh setiap sekolah karena melalui buku induk ini akan dapat diketahui
berapa jumlah siswa yang terdaftar, identitas siswa secara lengkap.

b) Buku klaper

Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang
penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap
buku induk. Daftar nilai juga tercatat. Keutamaan umum buku klaper adalah untuk
memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini
mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.

c) Buku/ keadaan siswa

Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya


gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.

d) Daftar hadir siswa

Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti
kegiatan di sekolah.

e) File penyimpanan berkas siswa

Berkas-berkas yang sifatnya telepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh


sekolah, misalnya fotocopy sttb, akte kelahitan, surat keterangan pindah dan
sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok

12
masingmasing, sehingga berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan (afyus &
Afriansyah, 2019).

5. Peranan Guru BK Administrasi Kesiswaan

a. Melakukan studi kelayakan dan need assessment pelayanan bimbingan dan


konseling

b. menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang meliputi


waktu kegiatan, metode bimbingan konseling, serta pengolahan data hasil
bimbingan konseling. Program BK dilaksanakan untuk satuan waktu tertentu.
Program tersebut dikemas dalam program harian, mingguan, bulanan, semesteran
dan tahunan.

c. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan BK

d. berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak terkait
dalam pelaksanaan program BK

e. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas,guru bidang studi dan ketua jurusan
serta urusan kesiswaan dalam rangka pembinaan siswa dan orang tua wali murid

f. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan BK yang dilaksanakannya

g. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan BK secara


menyeluruh kepada koordinator BK serta kepala sekolah

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala


aktivitas yang berkaitan dengan siswa yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan
keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga. terdapat juga tujuan dan
manfaat dalam administrasi kesiswaan yaitu salah satunya melakukan pencatatan murid
semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah karena sudah
tamat mengikuti pendidikan pada saat sekolah itu, serta menunjang proses pembelajaran
secara sehingga lancar, teratur dan memberikan kontribusi pada tujuan pendidikan.
Terdapat juga ruang lingkup dalam administrasi pendidikan antara lain penerimaan
peserta didik, pendaftaran peserta didik baru dan evaluasi peserta didik. terdapat juga hal-
hal penting dalam administrasi pendidikan yaitu ada bagaimana cara peminat peserta
didik, bagaimana cara menangkal kenakalan peserta didik,baik itu masalah ganja
narkotika dan sebagainya,terdapat juga peranan guru dalam administrasi pendidikan ini
dan juga terdapat organisasi dan kegiatan yang ada dalam administrasi pendidikan.

B. Saran

Kami selaku penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kurangan baik dalam penyusunan dan materi makalah di atas, serta jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari ibuk selaku dosen
Pembina mata kuliah mengenai makalah di atas, kami ucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

afyus, yohanil, & Afriansyah, H. (2019). Pengertian Administrasi Peserta Didik. 17020072, 1–
4.

Fauzi, A. (2022). Implementasi kurikulum Merdeka di sekolah penggerak (Studi kasus pada
SMAN 1 Pengaron Kabupaten Banjar). Jurnal Pahlawan, 18(2), 18–22.
https://ojs.uvayabjm.ac.id/index.php/pahlawan/

Fauziah, F., Firman, F., & Ahmad, R. (2022). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Keguruan, 1(1), 126–132.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Keguruan/article/view/6452

Fufindo, O. G. (2013). Pembinaan kesiswaan di sekolah menengah pertama negeri kecamatan


sungayang kebupaten tanah datar. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 1, 444–455.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/2724%0Ahttp://ejournal.unp.ac.id/
index.php/bahana/article/download/2724/2323

Marliza Oktapiani. (2019). Perencanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di Indonesia.


Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).
https://repository.uia.ac.id/wp-content/uploads/2022/03/JURNAL_Marliza_2.pdf

Rani, M. M., & Afriansyah, H. (2019). Administrasi Kurikulum. INA-Rxiv Papers, 53(9), 1689–
1699. file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf

Rusmani, M. A., & Arifmiboy, A. (2023). Evaluasi Kurikulum. ANTHOR: Education and
Learning Journal, 2(3), 410–415. https://doi.org/10.31004/anthor.v2i3.160

Sarosa. (2017). BAB II Landasan Teori. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
8–24.

Sukmawati, R., & Tarmizi, M. I. (2019). Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Pemilihan Karir
Siswa. FOKUS, 2(2), 65–72. http://117.74.115.107/index.php/jemasi/article/view/537

Sutjipto, & Mukti, B. (n.d.). Administrasi kesiswaan. 86–97.

Turnip, H., Sihombing, S., Gaol, S. L., & Limbong, Y. T. (2023). Administrasi Kurikulum.
Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 2(1), 116–123.

15
https://publisherqu.com/index.php/pediaqu/article/view/57/51

Yusuf, J. (2019). Manajemen Peserta Didik Perencanaan dan Pengorganisasian. Jurnal


Pengembangan Masyarakat Islam, 12(2), 181–200.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ijtimaiyya/index

16

Anda mungkin juga menyukai