Disusun oleh:
KELOMPOK V
Agus B : 20200119074
Lutfiah Ramadhani : 20200121051
Dosen Pengampu:
Dr. Besse Marjani Alwi, M.Ag.
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
A. Kesimpulan ........................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan di sekolah dan menjadi bagian
diarahkan pada upaya yang memfasilitasi pesetra didik untuk mengenal dan
menerima dirinya sendiri serta lingkungannya secara positif dan dinamis, mampu
mewujudkan diri secara efektif dan produktif sesuia dengan peranan yang
optimal. Agar pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dapat
terlaksana secara efektif dan efesien maka harus disusun programnya secara
terencana dan sistematis sehingga manfaatnya bisa dirasakaan oleh berbagai pihak.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
Prinsip yang berasal dari asal kata “PRINSIPRA” yang artinya permulaan
dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung
dari pemula itu, prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan
teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
yang dimaksudkan. Jadi, dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip-
prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori dan praktek
pelayanan.1
dan konseling.
1
Erisa Kurniati, “Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Prinsip dan Asas”, Ristekdik 3, no.
2 (Juli-Desember 2018): h. 55.
3
4
2. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik yang berbeda
sehat.
4. Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh ahli yang telah
dikemukakan oleh Gysbers dan Haderson (2006) bahwa ada tujuh prinsip
2. Program bimbingan membantu peserta didik agar dapat hidup bekerja sama
peserta didik.
7. Program bimbingan ada dua macam, yaitu sebagai komponen integral dan
konseling oleh Gysbers dan Haderson di atas, maka dalam rangka penyusunan dan
diperhatikan dua Langkah besar yang menjadi dasar kerja, yaitu: a) pemetaan
kebutuhan, masalah, dan konteks layanan; dan b) desain program yang sesuai
B. Perencanaan Program BK
yang ada pada peserta didik. Kebutuhan atau masalah peserta didik dapat
jawab); (2) Harapan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dapat dianalisis
2
M. Fatchurahman, Konsep Dasar Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling (Cet. I;
Malang: CV IRDH, 2019), h. 19-22.
6
diprogramkan dalam layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, perlu
informasi kualitatif tentang program, dan detail yang menujukkan isi dari
identifikasi visi dan misi serta tujuan sekolah, harapan sekolah dan orang tua
konseli, kondisi dan kualifikasi guru dan konselor, sarana dan prasarana
(RPLBK)
dalam bentuk program dan RPLBK. RPLBK dijabarkan dari kalender kegiatan
dan hasil.
setempat, namun untuk keperluan ini perlu diprogramkan sebelum tahun ajaran
sekolah. Berikut ini sarana dan prasarana yang perlu disediakan untuk
bimbingan dan konseling di sekolah. Letak atau lokasi ruang bimbingan dan
konseling di suatu sekolah dipilih lokasi yang mudah diakses (strategis) oleh
siswa tetapi tidak terlalu terbuka. Jumlah ruang bimbingan dan konseling
antar ruangan tidak tembus pandang. Jenis ruangan yang diperlukan meliputi:
(1) ruang kerja, (2), ruang administrasi/data, (3) ruang konseling individual, (4)
8
ruang bimbingan dan konseling kelompok, (5) ruang biblioterapi, (6) ruang
disesuaikan dengan jumlah konseli dan jumlah konselor yang ada di suatu
sekolah.
bimbingan dan konseling, himpunan data siswa, dan berbagai data serta
bimbingan dan konseling. Perlu dirancang dengan cermat berapa anggaran yang
C. Penyusunan Program BK
mengembangkan rencana aksi layanan BK dengan tujuan dan target terukur serta
nasional pada umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus.
menentukan bagaimana cara yang efektif untuk mencapai tujuan beserta sarana‐
Sementarai itu, BK sebagai suatu sistem memiliki tiga aspek utama, yakni:
a) Tujuan yang hendak dicapai sebagai aspek utama yang harus ditentukan
terukur.
mungkin.
dan satu kesatuan organis yang berproses menuju tujuan layanan ataupun program
yang hendak dicapai. Dalam rangka itu, modul materi ini bermuara pada fasilitasi
yang memperhatikan berbagai asumsi dasar dan komponen layanan yang telah
dijelaskan sebelumnya.4
komprehensif pada dasarnya terdiri dari dua langkah besar, yaitu: a) pemetaan
kebutuhan, masalah, dan konteks layanan; dan b) desain program yang sesuai
dengan kebutuhan, masalah, dan konteks layanan. Adapun penjabaran dari tiap‐tiap
Kegiatan asesmen ini meliputi (1) asesmen konteks lingkungan program yang
4
Gunawan, Y. Pengantar Bimbingan dan Konseling; Buku Panduan Mahasiswa. (Jakarta; PT.
Prehallindo, 2001).
11
pimpinan sekolah; (2) asesmen kebutuhan dan masalah peserta didik yang
program dan kegiatan yang tertuang dalam rencana per semester ataupun tahunan
dapat dilakukan oleh konselor dalam memetakan kebutuhan, masalah, dan konteks
layanan:
yang akan diukur dan jenis metode yang akan digunakan untuk
diperlukan Action plan yang akan disusun paling tidak memenuhi unsur
konseling di Sekolah/Madrasah.
satu tahun. Rancangan ini bisa dalam bentuk matrik; Program Tahunan
kontak langsung, dan (2) tanpa kontak langsung dengan peserta didik. Untuk
(home visit), konferensi kasus (case conference), dan alih tangan (referral).5
D. Jenis-Jenis Program BK
peserta didik pada suatu periode tertentu. Ada beberapa jenis atau macam program
5
Departemen Pendidikan Nasional. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan
Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal, (Bandung: Penerbit UPI,
2007).
14
1. Program Tahunan
pelayanan dan kegiatan pendukung selama satu tahun untuk masing-masing kelas
di sekolah.
2. Program Semesteran
kelas yang merupakan jabaran dari program tahunan. Periode tersebut bisa dalam
rentang tahunan.
3. Program Bulanan
kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung selama satu bulan yang merupakan
4. Program Mingguan
kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung selama satu minggu yang merupakan
jabaran dari program bulanan.
5. Program Harian
hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari
Dari kelima jenis program tersebut, maka guru bimbingan dan konseling
dan konseling secara terperincih sesuai dengan waktu periode yang telah
ditentukan.
6
Fitria Sumitri, dkk, “Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Menengah Atas”, Laporan Hasil Peneltian (Bengkulu Selatan: Lemlit SMAN 8, 2017), h. 505-506.
15
program bimbingan dan konseling yang telah disusun dengan program sekolah agar
dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya benturan. Semua
hal ini bertujuan agar kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah
tercantum deprogram bimbingan dan konseling dapat berjalan secara efektif dan
efesien. 7
7
M. Fachturahman, Konsep Dasar Evalusi Program Bimbingan dan Konseling (Cet. I;
Malang: CV IRDH), h. 18.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi
penyelenggaraan pelayanan.
(RPLBK)
layanan BK dengan tujuan dan target terukur serta berdasarkan skala prioritas
1. Progtam tahunan
2. Program semesteran
3. Program bulanan
4. Program mingguan
5. Program harian.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan dapat menjadi referensi dan
16
17
(Perencanaan dan Program), terkhusus kepada penulis sendiri. Makalah ini pula
belum memuat secara keseluruhan, oleh karenanya diharapkan untuk lebih banyak
18