Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Penyusunan
Program BK di SD dan Implikasi Pengembangannya”. Makalah ini dibuat dengan
tujuan memenuhi tugas dari Opi Andriani, M.Pd. pada program studi PGSD.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan Menambah wawasan kepada
pembaca tentang konsep penyusunan program BK di SD dan implikasi
pengembangannya. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Opi
Andriani, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan konseling.
Berkat tugas yang Diberikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan
dengan topik yang diberikan.
Kami juga Mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses Penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang
Pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharapkan adanya kritik
serta saran dari Pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan
bimbingan dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi,
terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait
untuk mencapai tujuan. Pengurus Besar IPBI mendefinisikan program
bimbingan dan konseling sebagaisatuan rencana keseluruhan kegiatan
bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu,
seperti periode bulanan, semester, tah unan.
Sedangkan menurut Wahyu Sumidjo (1996) yang dimaksud dengan
program ialah rencana komprehensif yang memuat penggunaan sumber-
sumber dalam pola yang terintegrasi serta urutan tindakan kegiatan yang
dijadwalkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program
menggariskan apa, oleh siapa,bila mana dan dimana tindakan akan dilakukan.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan
sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler serta
mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu pilar penyangga
dalam membantu mengoptimalkan perkembangan siswa disamping pilar-pilar
lainnya. Negara memposisikan pelayanan BK sebagai profesi yang
terintegrasikan sepenuhnya dalam bidang pendidikan. Dalam undang-undang
No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa konselor adalah
pendidik sejajar dengan kategori pendidik lainnya yang diakui oleh
pemerintah. Dengan kedudukan demikian itu konselor sebagai penanggung
jawab profesi BK dituntut untuk sepenuhnya menyukseskan upaya
pendidikan.
Siswa atau peserta didik merupakan salah satu objek penerima layanan
bimbingan dan konseling, sehingga untuk memudahkan pemberian layanan
bimbingan dan konseling di sekolah, seorang guru bimbingan dan konseling
diharuskan membuat suatu perencanaan penyusunan program terlebih dahulu
untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui Konsep program BK
2. Mengetahui Ketentuan/ Dasar Program BK
3. Mengetahui Jenis – Jenis Program BK
4. Mengetahui Dasar Penyusunan Program BK
5. Mengetahui Syarat – Syarat Program BK
6. Mengetahui Unsur – Unsur Program BK
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami konsep program BK
2. Mampu memahami ketentuan/dasar program BK
3. Mampu memahami jenis-jenis program BK
4. Mampu memahami dasar penyusunan program BK
5. Mampu memahami syarat-syarat program BK
6. Mampu memahami unsur-unsur program BK
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Program Bk
Menurut Giyono (2010) program bimbingan dan konseling adalah satuan
rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan
dilaksanakan pada periode tertentu, yakni periode bulanan, semester dan
tahunan. Dapat disimpulkan bahwa program bimbingan dan konseling adalah
keseluruhan rencana kegiatan yang disusun dengan memperhatikan kebutuhan
peserta didik yang dilaksanakan pada periode tertentu. Dalam hal ini periode
tertentu yakni periode harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan periode
tahunan. Pelaksanaan program bimbingan konseling yang sesuai dengan
periode-periode tersebut akan membuat pelaksanaan kegiatan layanan
bimbingan konseling berkesinambungan.
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari suatu
sistem di sekolah dan mengandung makna bahwa program bimbingan
konseling bukan berarti program milik guru bimbingan dan konseling sekolah
sendiri tetapi lebih dari itu, program bimbingan dan konseling merupakan
milik semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah. Program
tersebut mengandung unsur-unsur yang terdapat di dalam berbagai ketentuan
tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan berorientasikan pada
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan demikian program bimbingan dan konseling adalah seperangkat
kegiatan bimbingan konseling yang saling terkait satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuan bimbingan konseling yang telah ditentukan. Tujuan
penyusunan program tidak lain agar kegiatan BK disekolah dapat terlaksana
dengan lancar, efektif, dan efisien, serta hasilhasilnya dapat dinilai.
E. Syarat-syarat Program BK
Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling diharapkan
memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Prayitno (2000) adapun syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan
kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya.
2. Lengkap dan menyeluruh, artinya memuat segenap fungsi bimbingan,
kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
3. Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis,
tersinkronisasi dengan menghindari tumpang tindih yang tidak perlu, serta
dibagi-bagi secara logis.
4. Terbuka dan luwes, artinya mudah menerima masukan untuk
pengembangan dan penyempurnaan, tanpa harus merombak program itu
secara menyeluruh.
5. Memungkinkan kerja sama dengan pihak yang terkait dalam rangka
sebesar-besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang
tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan BK.
6. Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk
penyempurnaan program pada khususnya dan peningkatan keefektifan dan
keefisienan penyelenggaraan program BK pada umumnya.
A. Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari suatu
sistem di sekolah dan mengandung makna bahwa program bimbingan
konseling bukan berarti program milik guru bimbingan dan konseling sekolah
sendiri tetapi lebih dari itu, program bimbingan dan konseling merupakan
milik semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah
Dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 6 ayat 1
dijelaskan bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup:a) Layanan dasar, b)Layanan peminatan dan
perencanaan individual, c)Layanan responsive, d)Layanan dukungan sistem.
Dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 6 ayat 2
dijelaskan bahwa Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup: a)
Bidang layanan pribadi, b)Bidang layanan belajar, c) Bidang layanan sosial,
d) Bidang layanan karir.
Dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 6 ayat 3
bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan bidang layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dituangkan ke dalam program tahunan dan semester dengan
mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi waktu layanan baik
di dalam maupun di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 8 ayat 2
dijelaskan bahwa mekanisme pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan langkah-langkah dalam pengelolaan program
Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan yang meliputi langkah:
analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut pengembangan program.
Dalam POP BK SMA 2016 dijelaskan bahwa Program bimbingan dan
konseling memberikan layanan yang terintegrasi dengan program
pengembangan semua aspek hidup peserta didik/konseli di sekolah.
Bimbingan dan konseling di SMK diupayakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan aktivitas
esensial dalam menghadapi rintangan dalam mencapai prestasi sesuai potensi
masing-masing peserta didik/konseli.
Adapun jenis-jenis program diantaranya:
1. Program tahunan
2. Program semesteran
3. Program bulanan
4. Program mingguan
5. Program harian
Proses penyusunan program BK disekolah melalui 8 tahap. Uman
Suherman (2009) mengemukakan sebagai berikut:
1. Mengkaji kebijakan dan produk hukum yang relefan
2. Menganalisis harapan dan kondisi sekolah.
3. Menganalisis karakteristik dan kebutuhan siswa.
4. Menganalisis program, pelaksanaan, hasil, dukungan serta faktor-
faktor penghambat program sebelumnya.
5. Merumuskan tujuan program baik umum maupun khusus.
6. Merusumuskan alternatif komponen dan isi kegiatan
7. Menetapkan langkah-langkah kegitan pelaksanaan program, dan
8. Merumuskan rencana evaluasi pelaksanaan dan keberhasilan program
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai
dengan kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya.
2. Lengkap dan menyeluruh,
3. Sistematik,
4. Terbuka dan luwes,
5. Memungkinkan kerja sama dengan pihak yang terkait dalam rangka
sebesar-besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan
yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan BK.
6. Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk
penyempurnaan program pada khususnya dan peningkatan keefektifan
dan keefisienan penyelenggaraan program BK pada umumnya.
unsur-unsur prpgram seperti yang dikemukakan Wardati (2010) sebagai
berikut:
1. Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan
data yang terdapat di dalam himpunan data.
2. Jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing
3. Bidang-bidang bimbingan (bimbingan pribadi, sosial, belajar dan
karier).
4. Jenis-jenis layanan:
5. Kegiatan pendukung.
6. Volume kegiatan
7. Frekuensi layanan
8. Lama kegiatan
9. Kegiatan khusus
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan sekali kritik dan saran untuk makalah, semoga
bermanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA