Disusun Oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya , yang telah memberikan nikmat kesehatan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan walaupun jauh dari kata
sempurna.
Kami menyadari, makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
perbaikan yang lebih baik lagi atas segala kekuranganya, mohon saran
dan kritik dari pembaca.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini keberadaan layanan bimbingan dan konseling sudah tampak lebih
baik apabila dibanding dengan era sebelumnya. Pengakuan ke arah pelayanan
bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi sudah semakin mengkristal
terutama pada kalangan pemerintah dan kalangan profesi yang lainnya. Apabila
dilihat dari tugas, peran, fungsi dan tanggung jawab, bimbingan dan konseling
menempati peran yang sangat penting dalam keberadaannya di dalam sebuah
lembaga pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan penyusunan program bimbingan
dan konseling yang terencana dan sistematis. Bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan dan
memiliki kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan.Pelayanan
bimbingan konseling hanya mungkin dapat dilaksanakan secara baik, apabila
diprogramkan dengan baik pula. Dengan kata lain, pelayanan bimbingan dan
konseling perlu direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis
sehingga dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak.
a. Studi Kelayakan.
Program bimbingan dan konseling perlu didukung oleh sarana fisik dan teknis.
Sarana fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam
rangka penyusunan program bimbingan dan konseling seperti: ruangan kerja
tenaga bimbingan beserta peralatannya seperti: almari data, perpustakaan
bimbingan dan konseling, ruang konsultasi, peralatan administrasi dan lain-lain.
Sarana teknis seperti: alat-alat atau instrument yang diperlukan untuk
melaksanakan pelayanan bimbingan seperti tes baku, daftar check list, angket,
format, daftar penilaian, kartu pribadi dan lain sebagainya.
Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program bimbingan dan
konseling juga membutuhkan sarana personil. Sarana personil dalam penyusunan
rencana program bimbingan dan konseling adalah orang-orang yang bisa
dilibatkan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling dan pembagian
tugas masing-masing.
d. Kegiatan-kegiatan Penunjang
4
C. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
Program yang baik adalah program yang sesuai (match) kebutuhan konseli
seperti: Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self actualization needs)
seperti pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri (esteem needs) seperti
status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan
penghargaan. Kebutuhan social (social needs) seperti cinta, persahabatan,
perasaan memiliki, kekeluargaan dan asosiasi. Kebutuhan keamanan dan rasa
aman (safety and security needs) seperti perlindungan dan stabilitas. Kebutuhan
fisiolgis (physiological needs) seperti makan, minum, perumahan, seks dan
istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan kebutuhan
mana yang akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan bimbingan konseling.
1. Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang
paling tepat untuk diterapkan
1. Tahap persiapan
2. Pertemuan-pertemuan permulaan
6
program bimbingan di Sekolah, mempersiapkan bagan organisasi dari program
bimbingan, serta membuat kerangka dasar dari program bimbingan.
5. Telitilah pelayanan dan kegiatan lain yang sudah dan sedang dilakukan
dalam program pendidikan disekolah yang bersangkutan.
7
6. Buatlah analisis bagi setiap pelayanan pokok dalam program bimbingan
itu. Program bimbingan itu kemudian akan diuji dan dinilai berdasarkan analisis
tugas itu.
8
Seperti telah disebutkan di atas bahwa pelayanan bimbingan dan konseling
merupakan suatu proses, sehingga untuk mengetahui keberhasilan proses tersebut
perlu dilakukan evaluasi. Selain merupakan suatu proses, pelayanan bimbingan
dan konseling merupakan kegiatan yang bertujuan sehingga untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan perlu dievaluasi. Evaluasi pada dasarnya adalah
memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu (Nana sudjana,
1991). Evaluasi juga bisa bermakna upaya menelaah atau menganalisis program
layanan bimbingan dan konseling yang sedang dan telah dilaksanakan untuk
mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan secara khusus dan
program pendidikan secara umum (Moh., Surya dan Rochman Natawidjaja:
1996).
9
Meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling agar
dapat diketahui bagian program mana yang perlu ditingkatkan dan bagian
program mana yang perlu diperbaiki.
Secara khusus tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling (Tohirin; 348)
adalah:
Untuk mengetahui jenis-jenis layangan bimbingan apakah yang sudah atau belum
diberikan kepada konseli.
Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi layanan yang diberikan itu dalam
fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan semua individu.
Untuk mengetahui aspek-aspek lain apa yang perlu dimasukan ke dalam program
bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan
11
5. Mempertimbangkan hal-hal: Sampai sejauh manakah telah dilakukan kerja
sama dan kesempatan-kesempatan manakah yang telah digunakan oleh siswa
untuk mengadakan pembicaraan-pembicaraan dan kontak-kontak pribadi dengan
para personil bimbingan tersebut untuk memperoleh bantuan atau pelayanan
bimbingan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
dan konseling umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu identifikasi
kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan penilaian
kegiatan. Keempat langkah di atas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan. Dalam menyusun rencana
program bimbingan dan konseling, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang
paling tepat untuk diterapkan 2.Bidang-bidang atau jenis layanan mana yang
sesuai untuk melayani kebutuhan konseli.3.Pengaturan pelayanan
konsultasi.4.Cara mengevaluasi program. 5.Penetapan alih kasus atau tindak
lanjut.
B. Saran
14
DAFTAR PUSAKA
Dr. Syamsu Yusuf dan Dr. A Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan
Konseling , PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008
Drs. Ridwan, M.Pd. Penaganan Efektif Bimbingan dan Konseling. Pustaka Pelajar
. Yogyakarta,2004.
15