Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN BK PERKAWINAN

,,Komponen struktur program,,

Dosen Pengampu : Sri Hidayati, M, Pd

Disusun oleh :
Hotibul umam12006038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

puji syukur kami haturkan atas terselesainya penyusunan makalah yang berjudul, Komponen
struktur program untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen BK Perkawinan” kecuali
hanya kepada Allah SWT. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw yang telah memberikan penerang dan ilmu pengetahuan kepada umatnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Sri Hidayati, M, Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Manajemen BK Perkawinan, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya dapatkan. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 14 maret 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Pembuatan Makalah........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Layanan Dasar Bimbingan …… ……………………………………………… 5

B.Layanan Responsif… ……….................................................................................5


C Layanan perencanaan individual ……………………………………………………...6

D. Dukungan Sistem pemberian layanan,kegiatan menejemen.........................................6


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bimbingan kongseling merupakamsalah satu komponen yang sangat penting


dalam proses Pendidikan sebagai suatu sistem.permaslahan yang pernah di alami oleh
siswa di sekolah BK sering kali tidak dapat di hindari meski dengan proses belajar dan
pembelajaran dengan baik.layanan bimbingan dan kongseling di sekolah bukan menjadi
tanggaung jawab guru bimbingan dan kongseling.komponen pelaksanaan layanan
bimbingan dan kongseling sendiri meliputi tahap perencanan,tahap pelaksanaan
bimbingan,menganalisis hasil pelaksanaan program bimbingan,mengevalusi pelaksanaan
bimbingan,dan tindakan lanjut.sehingga guru memiliki tugas tambahan selain
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.tugas tambahan:mengevalusi
pelaksanaanbimbingan,menganalisis hasil pelaksanaan bimbingan,dan tindakan lamnjut
dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggu jawab.

B. Rumusan masalah

1. Prinsip-prinsip Perencanaan Bimbingan dan Konseling.


2. Definisi pengorganisasian Bimbingan dan Konseling.
3. Manfaat pengorganisasian.
4. Tujuan pengorganisasian.
5. Implementasi pengorganisasian Bimbingan dan Konseling Perkawinan.

C. Tujuan

1. Memaparkan apa saja prinsip-prinsip dari perencanaan Bimbingan dan Konseling.


2. Menjelaskan definisi pengorganisasian Bimbingan dan Konseling.
3. Memaparkan apa saja manfaat dari pengorganisasian.
4. Memaparkan apa saja tujuan pengorganisasian.
5. Menjelaskan bagaimana implementasi pengorganisasian Bimbingan dan Konseling
Perkawinan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Layanan Dasar Bimbingan

Definisi Tentang layanan dasar bimbingan yang terdapat oleh prayitno dan amti,2004
yang memberi penjelasan bahwa bimbingan adalah dalam proses menerima bantuan
yang di lakukan oleh orng yang ahli kepada seseorang ataupun beberapa orang
induvidu,baik anak-anak,remaja atau orang dewasa,agar orang yang di bimbing dapat
mampu mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekuatan
induvidu dan sarana yang ada dan dapat di kembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
Tujuan Dasar Bimbingan
Yaitu tujuan bersifat umum dan tujuan bersifat khusus untuk bisa membantu induvidu
sehingga mencapai tujuang-tujuan perkembangan diri dari aspek pribadi social,karier.
Tujuan bimbingan dan kongseling
1.di rencanakan sebuah kegiatan penyelesain studi,perkembangan karier,serta mempunyai
kehidupan pada masa yang akan datang
2.mengatasi hambatan serta mempunyai kesulitan yang di hadapi dalam studi,penyesuian
dengan keadaan lingkungan Pendidikan,masyrakat ataupun lingkungan kerja.
Tujuan kongseling menurut shertzer dan stone,dalam juntika,2006,
Mengadakan perubahan perilaku kepada klien sehingga memungkingkan hidupnya lebih
produktif dan memuaskan.
3penyeselesain masalh

B.Layanan Responsif
Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara untuk mengatur pekerjaan
dan pengalokasian para anggota organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
secara efisien. Pengorganisasian bimbingan dann konseling merupakan kegiatan yang
mengatur segala cara kerja, prosedur kerja, dan termasuk juga pola atau mekanisme kerja
kegiatan bimbingan dan konseling. Dengan adanya pengorganisasian yang baik dan
teratur, maka kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar, tertib,
efektif, dan efesien.

Pengorganisasian sangat bermanfaat terutama dalam manajemen bimbingan dan


konseling. Berikut beberapa manfaat pengorganisasian, yaitu :

1. Membantu mempermudah koordinasi antar pihak di dalam suatu kelompok.


2. Membantu membagi tugas sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaan.
3. Membuat setiap bagian perusahaan mengetahui apa yang akan dilakukan dan
tugas-tugasnya.
4. Mempermudah pengawasan terhadap perusahaan.
5. Memaksimalkan manfaat spesialisasi yang ada di perusahaan.
6. Mengefisienkan biaya atau anggaran perusahaan.
7. Membantu mewujudkan hubungan yang rukun antar individu.

B.Layanan perencanaan individual

Tujuan pengorganisasian dilakukan agar pembagian kerja dilakukan dengan


penuh tanggung jawab oleh para anggota organisasi. Pembagian tugas diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam
mengelola tugas yang ditugaskan. Jika organisasi dijalankan dengan kejam dan tidak
sesuai dengan bidang keahliannya, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kesalahan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Berikut tujuan dari pengorganisasian, yaitu :

1. Membantu koordinasi, menetapkan unit kerja secara terkoordinasi sehingga


tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan efektif.
2. Memperlancar pengawasan, Dukung pengawasan dengan menunjuk anggota
manajer yang kompeten di setiap unit organisasi.
3. Maksimalisasi manfaat spesialisasi, Membantu seseorang menjadi lebih
berpengalaman dalam profesi tertentu.
4. Penghematan biaya, para anggota organisasi akan berhati-hati setiap kali
mereka menambahkan unit kerja baru yang juga mencakup penambahan
tenaga kerja yang membutuhkan jumlah tambahan upah yang relatif besar.
5. Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan adanya
pengorganisasian maka akan muncul rasa solidaritas antar anggota.
C..Dukungan Sistem pemberian layanan,kegiatan menejemen

Implementasi bimbingan dan konseling merupakan penerapan bimbingan


konseling di suatu lembaga, yang dimana pemimpin lembaga tersebut telah melakukan
perencanaan serta merancang tujuan yang jelas sebelum diterapkannya bimbingan
konseling di lembaga yang dipimpinnya. Fungsi manajemen yang diimplementasikan
dalam bimbingan dan konseling terlihat dan dapat diwujudkan dalam perencanaan
program, pengorganisasian aktivitas, dan semua unsur pendukung bimbingan dan
konseling. Bimbingan dan konseling perlu dilakukan sebagai aktivitas layanan bermutu,
yaitu yang mampu mengintegrasikan, mendistribusikan, mengelola dan mendayagunakan
semua sumber daya secara optimal agar dapat mengembangkan seluruh potensi individu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komponen struktur program
Bebtuk atau bagian jadi komponen dasar dalam praktik bimbingan konseling
adalah apa saja yang menjadi dasar praktik bimbingan itu punya sendiri.
Program struktur program
Merupakan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan di laksanakan
pada periode tertentu.
Komponen program bimbingan kongseling
Bagian -bagaian atau unsu-unsur yang membangun sebuah program yang saling
terkait dan merupakan factor-faktor penentu keberhasilan program bimbingan
kingseling yang ada pada sebuah sekplah.
Komponen program bimbingan kongseling di sekolah
a.Pelayanan dasar
b.Pelayanan responsive
c.Perencana individual
d.Dukungan sistem
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, Robert L dan Marianne. 2016. Bimbingan dan konseling. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hidayat.

Imaningtyas, Intan. 2019. Inovasi Penyusunan Program dan Pelaksanaan Asesmen Bimbingan
dan Konseling Komprehensif Berbasis Information dan Communication Technologis
(ICT). Malang : Wineka Media.

Nurdin Murty, implementasi Dasar-dasar manajemen sekolah:


http://www.scribd.com/doc/34987024/Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling di
Sekolah. Diakses pada Senin, 27 Februaru 2023 jam 21.18.

Sugiyo. 2010. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang : Widya karya.

Faturohman. Penyusunan Program Bimbingan Konseling di Sekolah. Yogyakarta:2010


(Makalah).

Anda mungkin juga menyukai