Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH OSPEK

TENTANG

PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING

(POAC)

DISUSUN OLEH :

NURUL HABIBI 2230103055

KELAS MPI B

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM MEGERI BATUSANGKAR

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadiran Allah Swt atas limpahan rahmat dan
nikmat, kesehetan,dan karunia-nya kepada pemakalah dapat menyusun makalah
yang berjudul Analisis Poac dapat diselesaikan ,shalawat berserta salam selalu
tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw dan selalu berpegang teguh pada sunah
amiiin.

Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak hambatan yang diterima


namun atas bantuan dan bimbingan dari orang tua,teman yang telah memberikan
arahan akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.

Metode yang diambil dalam penyusunan makalah ini berdasarkan


pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dan perpustakan penulis
sadar bahwa makalah ini jauh lebih sempurna.untuk ini penulis berharap saran dan
kritikan dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap
saran dan kritikan dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.Penulis juga
berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Batusangkar, 5 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PEMBAHASAN..................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Planning atau Perencanaan...................................................................


B. Organizing atau Organisasi...................................................................
C. Actuating atau Pengawasan..................................................................
D. Controlling atau Pengawasan...............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan perlu melakukan suatu proses manajemen.dimana


proses manajemen itu berperan penting dalam pengadilan sebuah
usaha.manajeman yang baik akan membawa keuntungan yang besar terhadap
sebuah peruasahan.karena sytem adminitrasi maupun system kinerja perusahaan
akan tertata dengan baik. Dalam manajemen kita harus memahami suatu
rangkaian prosedur kerja,,diantaranya adalah perencanaan (Planning).
Pengornisasi (Organizing), penggerakan (Acuating), dan pengawasan
(Controling). Dimana satu sama lain berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan
yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan.

Poac diterapkan dalam setiap organisasi diseluruh dunia guna untuk


mempertahankan kelanjutkan organisasi,poac adalah dasar manajemen untuk
organisasi manajerial. Poac ada sebuah perencanan yang diperlukan dalam
organisasi.sebab perencanaan adalan sebuah proses membentuk manajamen dalam
membuat kegiatan organisasi yang baik dan jelas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan plaining dan apa fungsinya ?

2. Apa yang dimaksud dengan organizing dan apa fungsinya ?

3. Apa yang dimaksud dengan actuating dan apa fungsinya ?

4. Apa yang dimaksud dengan controlling dan apa fungsinya ?


C. TUJUAN

1. Mengetahui penjelasan plaining dan fungsi

2. Mengetahu penjelasan organizing dan fungsi

3. Mengetahui penjelasan actuating dan fungsi

4. Mengetahui penjelasan controlling dan fungsi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Planning atau perencanaan

Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah disusun oleh


manajer pada periode awal membentuk organisasi. Planning adalah sebuah
proses di mana seorang manajer memutuskan tujuan, menetapkan aksi
untuk mencapai tujuan (strategi) itu, mengalokasikan tanggung jawab untuk
menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan mengukur keberhasilan
dengan membandingkan tujuan.

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan terlebih dahulu


mengenal perbedaan visi, misi, nilai dasar, dan tujuan. Misi, visi, nilai dasar
dan tujuan adalah titik awal dari perencanaan strategi. Keempat hal ini
mengatur konteks landasan dari suatu proses dan untuk menjalankan
sesuatu serta unit perencana yang tertanam dalam suatu organisasi.
Perbedaan misi menggambarkan tujuan dari suatu organisasi sedangkan visi
menggambarkan keinginan untuk masa depan, seringkali digambarkan
dengan jelas, menggugah, singkat oleh manajemer suatu organisasi.

Planning merupakan langah pertama yang harus dilakukan seorang


manajer. Fungsi planning, mencakup mendefinisikan tujuan organisasi,
mengembangkan srategi menyeluruh untuk mencapapi tujuan dan
pengembangan hierarki komprehensifdari rencana untuk
mengintengrasikan dan mengoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.

Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk


mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi
utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di
dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini
adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena
setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi
manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana
pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.

Pada intinya, perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa


yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan
serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan
melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan Tertentu. Perencanaan yang
baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat direalisasikan dan
mencapai tujuan yang diharapkan.

Fungsi plaining atau perencanaan

1. Menetapkan tujuan dan target bisnis

2. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

3. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis

tersebut

4. Menetapkan standar / indicator keberhasilan dalam percapain

tujuan target bisnis

B. Organizing atau Organisasi

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik


setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi
penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang
spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan
beberapa tugas Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan
kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya
kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan
merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu
aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah
dari organizing.

Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan


keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah
dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka
kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi (organizational
design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan deng
struktur organisasi (organizational structure). Jika dalam fungsi
perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan, maka dalam pengorgenisasian
rencana tersebut diturunkan dalam sebuah pembagian kerja tertentu dalam
sebuah struktur organisasi di mana di dalamnya terdapat kejelasan
bagaimana rencana organisasi akan dilaksanakan, dan dikomunikasikan.
Fungsi pengorganisasian organizing dalam manajemen adalah proses
mengatur tugas wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam
manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur orang tapi
semua sumber daya yang dimiliki, termasuk uang, mesin, waktu, dan
semuanya. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu
pekerjaan membagi tugas mendelegasikan otoritas dan menetapkan civitas
yang dilakukan oleh manajer pada seluruh organisasi.

(Ernie Tisnawati Sule, dan Kurniawan Saefullah, 2019 : 130) dalam bukunya
mengatakan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi struktur
organisasi, yaitu :

1. Strategi Organisasi

2. Teknologi

3. lingkungan
Menurut (Terry 2010) pengorganisasian mengantarkan semua sumber daya
manusia dan material ke dalam suatu pola tertentu sedemikian rupa
sehingga orang-orang yang bekerja dan berbagai sumber daya yang tersedia
dapat dikoordinasikan secara berdaya guna mencapai tujuan organisasi.

Fungsi organizing atau organisasi

1. Menetapkan struktur organisasi

2. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling

tepat

C. Actuating atau Pelaksanaan

Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan.


Maksudnya, suatu tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan
organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau
bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara
bersamasama untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang baik.

Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan


berbagai arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan
kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari peranan kemampuan
leadership.

Actuating jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman


terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan
sifatnya dinamis. Maka dari itu, fungsi actuating ternyata jauh lebih rumit
dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi dari leadership. Premis
yang terkenal pernah diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang
karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif.
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai
dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda
dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi
tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana
akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

Actuating sebagai salah satu fungsi dan sekaligus tahapan dari manajemen,
banyak diartikan sebuah usaha menggerakkan atau menjalankan. Dalam
suatu lembaga pendidikan, actuating dapat diartikan menggerakkan
ataumemberi pengarahan kepada sumber daya yang ada di lembaga
tersebut, apakah sumber daya manusia ataupun sumber dayasumber daya
lainnymemberi pengarahan kepada sumber daya yang ada di lembaga
tersebut, apakah sumber daya manusia ataupun sumber dayasumber daya
lainnya.

Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota


kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha usaha organisasi. Dengan kata lain,
sebuah pelaksana adalah proses implementasi dari segala bentuk rencana,
konsep, ide, dan gagasan yang telah sebelumnya disusun, baik pada level
manajerial maupun level operasional dalam rangka mencapai tujuan yaitu
visi dan misi organisasi.

Fungsi Actuating sebagai berikut:

1. mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi.

2. membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia


organisasi.

Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan
(planning) dan usaha pengorganisasian. Pelaksanaan pekerjaan dan
pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya atau handalnya, baru
dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya.
Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru
dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya. Demikian
juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan
diterapkan. Fungsi pengarahan menurut G.R. Terry adalah pengarahan
adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
perencanaan dan usaha pengorganisasian.

D. Controlling atau Pengawasan

Menurut G.R Terry, pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses


penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan
yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu
selaras dengan standar.

Jelas sekali bahwa fungsi pengawasan yang diambil dari sudut pandang
definisi sangat vital dalam suatu perusahaan. Supaya proses pelaksanaan
dilakukan sesuai dengan ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan
perbaikan, jika terdapat penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk pencapaian
tujuan sesuai dengan rencana.

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan


pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Controlling is the process of measuring performance and taking action to
ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa
segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan .
The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.

“Pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan


dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur
deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa
semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan
efisien.” (Robert J. Mockler).

1. Adapun fungsi dari pengawasan pada manajerial sebuah instansi

pendidikan adalah:

a. Dengan dilakukan pengawasan, maka program pendidikan yang


ditetapkan pada awal manajemen dapat berjalan berdasarkan perencanaan
yang over all.

b. membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi.

c. Dengan menerapkan kontrol manajemen, berarti juga menerapkan fungsi


pengawasan kerja, yang berdampak pada peningkatan kualitas kerja

d. Memperoleh umpan balik

e. Lewat kontrol manajemen yang dilakukan, maka administrator


pendidikan yang melaksanakan kontrol akan memperoleh pengalaman dan
penemuan-penemuan kasus yang dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi yang nantinya dilakukan penyempurnaan kegiatan kontrol.

f. Mengajak secara mendidik

g. Pengawasan manajemen juga dapat berfungsi sebagai terapan. Dengan


control, adminstrator pendidikan dapat menerapkan secara langsung dan
tidak langsung, secara efektif dan efisien, secara persuasif yang bersifat
mendidik kepada para personil program untuk memahami untuk maksud
dan tujuan kegiatan yang dilakukan.

h. Mengukur seberapa jauh pencapaian program pendidikan

i. Dengan mengetahui seberapa jauh tingkat ukur kemampuan dari


manajemen yang diterapkan maka akan dapat dilakukan proses
peningkatan pada tindak lanjut program manajemen selanjutnya
Fungsi kontrol (pengawasan pendidikan) sangat penting, karena erat
kaitannya dengan pelaksanaan dan hasil yang diharapkan oleh sistem
pendidikan. Fungsi kontrol pendidikan tetap mengacu dalam tiga hal, yakni
berfungsi sebagai sensor, komparator, dan activator.

2. Jenis-jenis Pengawasan

Adapun jenis-jenis pengawasan adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan Intern dan Ekstern,

a.Pengawasan Intern, pengawasan yang dilakukan oleh orang dari badan


atau unit ataupun instansi di dalam lingkungan unit tersebut. Dilakukan
dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in
control).

b.Pengawasan Ekstern, pengawasan yang dilakukan di luar dari


badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal 23E: “Untuk memeriksa
pegnelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu
Badan Pemeriksa Keuangan yg bebas dan mandiri

2. Pengawasan Preventif (sebelum kegiatan dilaksanakan) dan Represif


(setelah kegiatan dilaksanakan)

3. Pengawasan Aktif (dekat) dan Pasif

a.Pengawasan aktif merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan di


tempat kegiatan yg bersangkutan,

b.Pengawasan pasif Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-


surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran.

4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan


kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran
(doelmatigheid).
3. Manfaat pengawasan

Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh


manfaat berupa:

a. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah
digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan
meningkatkan efisiensi kegiatan program.

b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam


melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi


kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.

d. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

e. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan


isi dan pekerjaan mereka

f. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan


seseoranmg

g. Untuk memastikan kualitas pekerjaan.

h. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa poac poac singkatan dari
perencanaan (Planning). pengornisasi (Organizing), penggerakan
(Akuating), dan pengawasan (Controlig). Diimana satu sama lain
berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
perusahaan.POA ada sebuah perencanan yang diperlukan dalam
organisasi.sebab perencanaan adalan sebuah proses membentuk manajamen
dalam membuat kegiatan organisasi yang baik dan jelas.

B. Saran

Kami selaku makalah,pembuat makalah menyadari masih banyak terdapat


berbagai kurangan dan kesalahan baik itu dalam pembahasaan,penyusunan
dalam pembuatan makalah itu juga rangkaian –rangkain kata dan bahasa
sehingga kami mengharapkan kritikan dan saran yang dapat membangun,
sehingga nantinya kami dapat mengetahui dimana letak salah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Ernie Tisnawati Sule, dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta :

Premadamedia, 2019)

Herujito Yayat, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo

Mochamad Nurcholiq, Actuating Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Al-


Hadits,

(Malang : Evaluasi, Vol 1, 2017)

Wahyu Alwi Nasution, Kumpulan artikel manajemen II, (Medan : CV. Pusdikra

Mitra Jaya, 2021) hal 143

Anda mungkin juga menyukai