Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CASE STUDY/ STUDI KASUS TERKAIT FUNGSI


PERENCANAAN/PLANNING DAN IMPLEMENTASINYA

DOSEN PENGAMPU:

NI KOMANG WIJIANI YANTI, S.ST.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

1.AHMAD MUZAKKI (2210050018)

2.MUHAMMAD NAJHI (2210050031)

3.SITI NURJANAH (2210050023)

4.FIRMAN SAHDI (2210050013)

5.DEWI ANISA (2210050005)

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIK

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA (UNU)

NUSA TENGGARA BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum wr wb…..

Puji syukur kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat dan


hidayanya Terutama nikmat sehat dan kesempatan jadi penulis mampu
menyeleseaikan tugas makalah mata kuliah organisasi dan Management tentang
Studi kasus terkait fungsi perencanaan/planning dan implementasinya, sholawat
serta salam semoga tercurah untuk junjungan kita nabi besar baginda Muhammad
saw. Yang telah menjadi suritauladan bagi umat seluruh alam.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah organisasi dan
Management Pada program D3 rekam medic pada sekolah tinggi universitas
nahdatul ulama.Selanjutnya kami mengucapkan terimah kasih yang sebanyak-
banyaknya untuk dosen sekaligus pembimbing mata kuliah Mangement dan
organisasi.

Akhirnya kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, untuk kami menunggu kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan makalah yang akan datang.

Mataram,18 october2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………….. . ......................................... ............................

KATA PENGANTAR…. ......................................... ............................

DAFTAR ISI……… .... ......................................... ............................

BAB I PENDAHULUAN ......................................... ............................

1.1. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….

1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………… ............

1.3. TUJUAN PENULISAN ............................. ............................

BAB II PEMBAHASAN ......................................... ............................

2.1.PENGERTIAN PERENCANAAN ............ ............................

2.2.TUJUAN PERENCANAAN ..................... ............................

2.3. FUNGSI DAN KEUNTUNGAN PERENCANAAN .............

2.4. ELEMEN-ELEMEN PERENCANAAN…. ...........................

2.5. BENTUK-BENTUK PERENCANAAN….. ..........................

BAB III PENUTUP…………………………………. ..........................

3.1. KESIMPULAN…………………………….. ..........................

3.2. SARAN……… ......................................... ............................

DAFTAR PUSTAKA .... ......................................... ............................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TINJAUAN PUSTAKA

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan


organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-
proses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab


perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu
kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan
ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya
dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,


terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam
era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional
dan sistematis dan bukan hanya dengan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep
perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan
perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kami meruskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep dasar perencanaan ?
2. Bagaimana proses penyusunan perencanaan ?
3. Apa saja jenis-jenis perencanaan ?
4. Bagaimana teori perencanaan itu ?
5. Bagaimana model perencanaan rasional ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan


Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk
mempermudah menejer agar tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
Ada banyak pendapat ahli tentang definisi perencanaan. Beberapa
diantaranya yang cukup populer adalah :
Goerge R. Terry
Menurut George R.Terry, Perencanaan merupakan kegiatan memilih dan
menghubungkan berbagai macam fakta, membuat dan menggunakan berbagai
asumsi yang berhubungan dengan berbagai hal di masa mendatang dengan
merumuskan dan membuat kegiatan-kegiatan yang dipercaya dibutuhkan agar
dapat mencapai sebuah tujuan tertentu.
Henry Fayol
Menurut Henry Fayol, perencanaan merupakan seni dalam memilih dan
menetapkan berbagai tujuan pada organisasi dan juga seni dalam menentukan
strategi dan kebijaksanaan berupa proyek, metode, prosedur, program, sistem,
anggaran serta standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Prajudi Armosudirdjo
Menurut Prajudi Armosudirdjo, perencanaan adalah kegiatan
memperhitungkan dan menentukan hal-hal yang akan dijalankan untuk bisa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Abdulrachman
Menurut Abdulrachman, pengertian perencanaan adalah pemikiran
rasional yang berlandaskan berbagai macam fakta dan juga estimasi
(perkiraan) yang dibuat sebagai persiapan dalam berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan di masa mendatang.
2.2 Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan
perencanaan yaitu:
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja
sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri
secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan
menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja
yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan
mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,
manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain keempat hal
tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara
perencanaan dengan kinerja perusahaan.

2.3 Fungsi dan Keuntungan Perencanaan


Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat
fungsi dari perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan,
perencanaan meminimalkan dampak dari perubahan, perencanaan
meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan, serta perencanaan menetapkan
standar dalam pengawasan kualitas.

Perencanaan sebagai Pengarah


Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara
yang lebih terkoordinasi. Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan
sangat mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber
daya, dan ketidak berhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian
dari organisasi bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas
dan terarah. Perencanaan dalam hal ini memegang fungsi pengarahan dari apa
yang harus dicapai oleh organisasi.
Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidak pastian.
Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan.
Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan sering
kali sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula
malah di luar perkiraan kita, sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi
perusahaan. Ketidak pastian inilah yang coba diminimalkan melalui kegiatan
perencanaan. Dengan adanya perencanaan, diharapkan ketidakpastian yang
mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh
hari.
Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya.
Perencanaan juga berfungsi sebagai minimalisasi pemborosan sumber
daya organisasi yang digunakan. Jika perencanaan dilakukan dengan baik,
maka jumlah sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana
penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja dengan lebih baik
dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan. Dengan demikian, pemborosan
yang terkait dengan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan akan
bisa diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dari perusahaan menjadi
meningkat,
Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan
Kualitas.
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus
dicapai oleh perusahaan dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi
pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan
dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan,
perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi
di lapangan, membandingkan antara standar yang ingin dicapai dengan
realisasi di lapangan, mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk
memperbaiki Kinerja perusahaan. Dengan pengertian tersebut, maka
perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang ingin dicapai
oleh perusahaan.
Melihat dari fungsi perencanaan, dapat kita tarik kesimpulan bahwa ada
beberapa keuntungan dari perencanaan, yaitu sebagai berikut:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
dapat terjadi
2. Memungkinkan manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi
yang diinginkan
3. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti dan Menghemat waktu, usaha
dan dana
2.4 Elemen Perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan
rencana itu sendiri (plan).
1. Sebelum perencanaan dibuat, seorang perencana terlebih dahulu
harus menetapkan sasaran dari rencana yang ingin dibuat. Sasaran
merupakan hal yang ingin dituju ataupun didapatkan. Semakin tinggi
sasaran yang ingin dituju oleh seorang perencana, semakin rinci pula
rencana yang dibutuhkannya.
2. Setelah sasaran telah ditentukan, selanjutnya seorang perencana
harus menyusun rencana yang akan dilakukan untuk bisa mencapai
sasaran tersebut. Perencana yang baik harus bisa melihat fakta-fakta
dan juga kemungkinan (berupa peramalan) yang terkait dengan
sasaran yang dituju. Dalam menyusun rencana yang akan dilakukan,
seorang perencana harus memperhatikan beberapa hal seperti alokasi
sumber daya yang dibutuhkan, jadwal pelaksanaan dan pelaksana
rencana, serta tindakan-tindakan penting lainnya.

2.5 Bentuk-bentuk Perencanaan


1. Rencana Global (Global Plan)
Analisa penyusunan recana global terdiri atas:
- Strenght yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang
bersangkutan
- Weaknesses, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi
yang bersangkutan.
- Opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi
- Treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi
2. Rencana Strategik (Strategic Plan)
Bagian dari rencana global yang lebih terperinci. Dimana dengan
menyusun kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
rencana global, dimensi waktunya adalah jangka panjang. Dalam
pencapaiannya dilakukan dengan sistem prioritas, yakni mana yang
akan dicapai terlebih dahulu. Merupakan proses prencanaan jangka
panjang yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama.
Tiga alasan penggunaan perencanaan strategic ini yaitu:
1. Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan lainnya yang akan
dilakukan
2. Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya
3. Titik permulaan pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan
organisasi

3. Rencana Operasional (Operational Plan)


Rencana ini meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan
operasional dan bersifat jangka pendek.
 Rencana sekali pakai ( single use plan ) yaitu kegiatan yang tidak
digunakan lagi setelah tercapainya tujuan dan ini sifatnya lebih
terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana pembelian dan
pemasangan mesin komputer dalam suatu perusahaan.
Rencana Tetap ( Standing Plan ) yaitu berupa pendekatan-pendekatan standar
untuk penanganan-penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu
dan akan terjadi berulang-ulang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu
perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi
terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional.
Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut :
rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan
tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan
keterbatasan.
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai
bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa
perencanaan. Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-perencanaan-manajemen/
https://adhyaries.wordpress.com/2015/10/05/fungsi-perencanaan-dalam-
manajemen/
https://dykaandrian.blogspot.com/2014/12/pengantar-manajemen-4-fungsi-
perencanaan.html
https://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuah-
perencanaan-terhadap-bisnis
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/unsur-unsur-perencanaan-planning-
dalam.html
http://pengantarmanajemenmi14a.blogspot.com/2015/02/hambatan-dalam-
perencanaan.html

Anda mungkin juga menyukai