Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI PERENCAANAAN

Dosen Pengampu: Heny Hidayati, S.E.I., M.M.

Kelompok 2 :

Satria Rhamadan (12215113)

Manisa (12215012)

Elsa Ika Novia Andini (12215093)

PROGRAM STUDI ( PRODI ) MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (MBS)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
buat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Bisnis dengan judul
“FUNGSI PERENCANAAN’.

Penulis makalah ini tidaklah lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu,kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua dan
keluarga kami,yang selaku memberi dukungan dan doa restunya yang tak pernah
berhenti,serta teman-teman yang tak dapat disebut satu persatu,yang selalu memberikan
masukan serta dukungan dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekuranga
karena keterbatasan kemampuan kami dan jauh dari sempurna. Untuk itu, masukan dan saran
yang bersifat membangun akan sangat membantu kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Pontianak,5 Oktober 2022

penulis
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C.Tujuan Masalah...........................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6
A.Pengertian Perencanaan..............................................................................................................6
B.Tujuan Dan Unsur-Unsur Perencanaan.....................................................................................7
C.Pendekatan Dalam Perencanaan................................................................................................9
D.Jenis-Jenis Dan Proses Penyusunan Perencanaan....................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Simpulan.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis.

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan
sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak
akan dapat berjalan.

B.Rumusan Masalah
Apa itu pengertian perencanaan?

Sebutkan tujuan dan unsur-unsur perencanaan?

Bagaimana pendekatan dalam perencanaan?

Sebutkan jenis-jenis dan proses penyusunan perencanaan?

C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan
2. Untuk mengetahui tujuan dan unsur-unsur perencanaan
3. Untuk mengetahui pendekatan dalam perencanaan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan proses penyusunan perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan
sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif,(Tjokroamidjojo (1992, 12).
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan
cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya
manusia , sumber daya alam ,dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu perencanaan.

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan


organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana
aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa
(why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-
tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Dapat
disimpulkan bahwa perencanaan yaitu suatu cara atau Langkah tentang apa yang akan
dilakukan dan dilaksanakan oleh seseorang atau suatu organisasi tentang apa yang akan
dilakukan dan dicapai pada masa yang akan datang.

Salah satu mengapa perencanaan itu penting adalah untuk melihat program-program
yang diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan diwaktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Ada dua
alasan dasar pentingnya perencanaan, pertama untuk mencapai “protective benefits” yang
dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinnya kesalahan dalam pembuatan
keputusan. Kedua untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.

B. Tujuan Dan Unsur-Unsur Perencanaan


Tujuan perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter ada empat

tujuan yaitu:

1. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerjasama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri
semaunya, sehingga kerja kurang efesien
2. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidak pastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan
efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang
dapat menimbulkan inefesiensi (pemborosan) dalam perusahaan.
4. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam
fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian
atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang
ada.Perencanaan juga bertujuan untuk:
a) Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
b) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
c) Mengetahui siapa saja yang terlibat, baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
d) Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan
waktu.
f) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
g) Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
h) Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i) Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik
harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur unsur perencanaan.
Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan
tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapan tindakan
tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir
bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi perencanaan, setidaknya ada 4 unsur dasar
dalam perencanaan, yakni (Conyer & Hill, 1984):
1. Merencanakan berarti memilih; artinya, perencanaan merupakan proses memilih di antara
berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan itu dapat dilakukan
dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Hal itu menyiratkan pengertian bahwa hubungan
antara perencanaan dan proses pengambilan keputusan sangat erat. Oleh karena itu, banyak
buku mengenai perencanaan membahas pendekatan alternatif dalam proses pengambilan
keputusan, terutama berkaitan dengan factor faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dan urutan tindakan di dalam proses pengambilan keputusan.
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya. Penggunaan istilah sumber daya
menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sumber daya mencakup sumber daya manusia; sumber daya alam (tanah, air, hasil tambang,
dan sebagainya); sumber daya buatan. Perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan
tentang bagaimana sumber daya yang tersedia itu digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu,
kuantitas dan kualitas sumber daya tersebut sangat berpengaruh dalam proses memilih di
antara berbagai pilihan tindakan yang ada.
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep perencanaan sebagai alat
pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses
penetapan tujuan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana adalah
bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan
tersebut didefinisikan secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut
ditetapkan oleh pihak lain.
4. Perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam perencanaan adalah
unsur waktu. Tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akan datang. Oleh
karena itu, perencanaan berkaitan dengan antisipasi ke masa depan, bukan semata-mata
menjawab persoalan-persoalan masa kini.

C. Pendekatan Dalam Perencanaan


Pendekatan perencanaan adalah sudut pandang atau persepsi organisasi dalam
penyusunan rencana. Pendekatan ini bertujuan untuk menyerap data dan informasi yang
diperlukan saat menyusun rencana. Ada empat pendekatan perencanaan sebagai berikut:
1. Bottom up approach
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur paling
bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah rencana utuh.
Pendekatan ini menaruh perhatian khusus kepada para anggota organisasi yang lebih banyak
mengetahui kondisi kerja di lapangan.
2. Top down approach
Ini adalah kebalikan dari Bottom up approach, yaitu pimpinan organisasi yang terlebih dulu
merumuskan rencana kemudian dipaparkan kepada anggota dibawah kepemimpinannya.
Pimpinan organisasi bertujuan agar semua yang terlibat dalam organisasi bisa mengikuti
rumusan perencanaan yang telah dibuatnya.
3. Interactive approach
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan secara
bersamaan oleh pimpinan dan anggota organisasi. Mereka duduk bersama dalam satu forum
untuk membahas secara rinci rumusan rencana yang akan ditetapkan. Namun pada organisasi
besar, pendekatan ini dilakukan dengan cara menetapkan perwakilan dari anggota yang
representatif untuk merumuskan rencana bersama pimpinan.
4. Dual level approach
Pendekatan ini maksdunya adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan rencana mereka
masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh. Pimpinan akan menyusun
rencananya sendiri, begitu juga dengan anggota. Mereka akan bertemu pada satu forum untuk
mneyatukan rumusan perencanaan. Pendekatan ini cenderung berisiko benturan pemikiran
antara pimpinan dan anggota.

D. Jenis-Jenis Dan Proses Penyusunan Perencanaan


Ada beberapa macam perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi,yaitu:
1. Jenis perencanaan menurut prosesnya :
a) Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebijakan, tentang garis besar atau pokok dan
bersifat umum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakan itu tidak dirumuskan.
Contohnya ada pada GBHN.
b) Program Planning, merupakan perincian dan penjelasan dari pada policy planning. Dalam
perencanaan ini biasanya memuat, hal-hal berikut:(a) Ikhtisar tugas-tugas yang harus
dikerjakan(b) Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan(c) Biaya, personalia,
situasi dan kondisi pekerjaan(d) Prosedur kerja yang harus dipatuhi(e) Struktur organisasi
yang harus dipenuhi .
c) Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatu perencanaan yang memuat hal- hal
yang bersifat teknis seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuan yang
lebih tinggi. Hal-hal yang sering kali dimuat dalam perencanaan ini adalah: Analisa dari pada
program perencanaan(a) Penetapan prosedur kerja(b) Metode-metode kerja(c) Tenaga-tenaga
pelaksana(d) Waktu, dan sebagainya.
2. Jenis perencanaan menurut
a) Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yangdalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu lebih dari tigatahun.
b) Intermediate Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya
membutuhkan waktu antara 1hingga tiga tahun.
c) Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan
waktu kurang dari 1 tahun.
3. Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :
a) National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah Negara.
b) Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah.
c) Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.

4. Jenis perencanaan menurut penggunaannya :


a) Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam artian jika
rencana tersebut telahtercapai, maka tidak akan digunakan lagi
b) Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secaraberulang-ulang, walaupun sudah
dilaksanakan berkali-kali
5. Jenis perencanaa menurut jangka waktu:
a) General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk
kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu
tahunpelajaran
b) Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenaikeegiatan khusus, misalnya
perencanaan yang dilakukan olehkepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikela
IPA.
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih
dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan
organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan,
kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Menurut T.Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat
tahap sebagai berikut:
1. Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang
keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan target atau tujuan
yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang ini
dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini dianalisa, rencana dapat
dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi
dalam organisasi.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi
dari proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap terakhir
dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk
pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik
(paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Bahwa manajemen sangat penting untuk mengatur semua kegiatan, baik kegiatan yang
bersifat formal maupun nonformal. Kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, perusahaan,
organisasi, masyarakat, yayasan, pondok pesantren dan lain sebagainya demi terwujudnya
kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Karena manajemen merupakan aktivitas kerja
sama maka partisifasi anggota organisasi menjadi sangat penting . Sebuah organisasi/lembaga
tidak akan berjalan dengan tertib dan lancar apabila masing-masing anggota tidak saling
melakukan kerja sama yang baik. Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan
yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti
suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Sebuah organisasi, apakah dia profit
ataupun nonprofit, semuanya bertolak dari kemampuan manajer memahami fungsi-fungsi
manajemen, sehingga mampu menjalankan kegiatan organisasi secara efektif dan efisien.
Tanpa memahami fungsi-fungsi manajemen yang baik, seorang manajer tidak akan mampu
membawa sebuah organisasi menjadi organisasi yang berhasil.

A. Saran
Kita sebagai calon pendidik, perlu mengetahui bagaimana perencanaan dalam manajemen
sekolah serta pembelajaran didalam kelas. Jika ada kekurangan, penyusunan penulis
memohon maaf dan menerima kritik serta saran untuk perbaikan makalah di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

ahmadfajarjabrik. (2006, january 1). perencanaan strategi lengkap. Retrieved


fromwww.slideshare.net: https://www.slideshare.net/ahmadfajarjabrik/makalah-fungsi-
perencanaan-strategis-lengkap

unknow. (2017, october 10). fungsi perencanaan dalam manajemen . Retrieved from
sedaobagann.blogspot.com: https:sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-fungsi-
perencanaan-dalam.html

http://repository.ut.ac.id
https://bappedalitbang.banjarmasinkota.go.id

Anda mungkin juga menyukai