Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN MANAJERIAL DAN

PENETAPAN TUJUAN
Tugas Kelompok VI Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Disusun Oleh:
Riza Aulia Saputri (2211011128)
Ariska Zakiyya Nurfaizah (2211011113)
Dinda Rara Arum (2211011103)
Cindy Adelia (2211011119)
Arkaan Faaruuq Trada (2211011121)

MANAJEMEN
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Kata Pengantar

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
BAB 6 tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan.

Penyusunan laporan tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan ini


adalah tugas yang di berikan dosen sebagaimana seorang mahasiswa harus
mempresentasikan tugas yang di berikan, dan laporan tentang Perencanaan
Manajerial dan Penetapan Tujuan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak, baik dari Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.E. selaku dosen mata kuliah
Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami baik secara materi ataupun
teknis. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
pembimbing kami dan semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
laporan ini, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Semoga penulisan laporan tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan


ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 7 September 2022

KELOMPOK 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Pembuatan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Tujuan dan Rencana

2.2 Tujuan Perusahaan

2.3 Perencanaan Operasional

2.4 Membuat Perencanaan dalam Lingkungan yang Bergejolak

2.5 Membuat Perencanaan untuk Mencapai Kinerja Tinggi

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang manajer perusahaan bertugas untuk mengatur kinerja sumber daya


manusia secara efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya bahan yang
ada untuk dapat mencapai tujuan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam
melakukan tugas inilah seorang manajer dituntut untuk dapat bekerja sama dengan
orang lain dan lingkungan sekitar. Seorang manajer juga harus memiliki etika
yang baik agar dapat mempermudahnya bekerja sama dengan orang lain serta
harus memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi agar dapat mendapatkan
kepercayaan dari berbagai pihak dan pekerjaan yang ia lakukan dalam hal
mencapai tujuan perusaan tidak merugikan pihak lain.

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika'
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya


istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi,
secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa
yang biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 - mengutip dari Bertens 2000),
mempunyai arti :

1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);

2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;


3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social


Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial berhubungan erat dengan pembangunan


berkelanjutan, di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau
deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak
positif terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

Untuk itu seorang manajer pada saat ini harus mengetahui bagaimana
mengelola etika dan tanggung jawab sosial perusahaan agar ia dapat mewujudkan
tujuan perusahaan dengan tetap memperhitungkan pembangunan berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tujuan dan rencana?
2. Bagaimana membuat perencanaan dalam lingkungan yang bergejolak?
3. Bagaimana membuat perencanaan untuk mencapai kinerja tinggi?

1.3 Tujuan Pembuatan


1. Memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pengantar Manajemen
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tujuan dan rencana perusahaan.
3. Mengetahui bagaimana membuat perencanaan dalam lingkungan yang
bergejolak.
4. Mengetahui bagaimana membuat perencanaan untuk mencapai kinerja
tinggi.

1.4 Manfaat Pembuatan


Dengan dibuatnya laporan ini semoga para mahasiswa dapat lebih mengetahui
bagaimana perencanaan manajerial dan penetapan tujuan dalam proses
pembelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN TUJUAN DAN RENCANA

Tujuan (goal) didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang diinginkan


dan coba diwujudkan oleh perusahaan. Rencana (plan) adalah cetak biru yang
digunakan untuk mencapai tujuan, dan menentukan alokasi sumber daya, waktu
tugas, serta tindakan lain yang diperlukan. Perencanaan (planning) biasanya
mencakup kedua konsep tersebut, dan didefinisikan sebagai tindakan yang
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan.

 Tingkatan Tujuan dan Rencana

Dalam tujuan dan rencana juga terdapat tingkatan. Berikut ini merupakan piramida
tingkatan tujuan/rencana beserta urgensinya.

Tingkatan Tujuan/Rencana Beserta Urgensinya

-Pesan internal adalah pesan yang khusus dipakai karyawan dalam organisasi.

-Pesan eksternal adalah pesan yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat
umum.
 Manfaat Tujuan dan Rencana

Masa depan yang tidak menentu dan kompleksnya lingkungan dimasa kini
menyulitkan para manajer dan membuat mereka lebih berfokus pada masalah-
masalah operasional dan hasil jangka pendek daripada tujuan dan rencana jangka
panjang. Padahal, perencanaan pada umumnya berdampak positif pada kinerja
perusahaan. Di samping meningkatkan kinerja keuangan dan operasional, tujuan
dan rencana yang ditetapkan secara ekplisit di setiap tingkatan.

Karakteristik tujuan dan rencana adalah sebagai berikut:

1. Legitimasi dalah misi perusahaan yang menggambarkan maksud dan


alasan keberadaannya. Selain melambangkan legitmasi bagi kalangan
eksternal seperti investor, pelanggan, pemasok, dan masyarakat lokal, misi
juga membantu mereka untuk memandang perusahaan secara positif.
2. Sumber motivasi dan komitmen. Tujuan dan rencana meningkatkan
motivasi dan komitmen pegawai dengan meminimalisasi ketidakpastian
dan memperjelas hal-hal yang pasti mereka capai, tujuan yang tidak jelas
dapat menghambat motivasi karena pegawai menjadi tidak paham dengan
apa yang mereka kerjakan.
3. Alokasi sumber daya. Tujuan membantu para manajer memutuskan untuk
bidang apa mereka harus mengalokasikan sumber daya, termasuk pegawai,
modal, dan peralatan.
4. Panduan tindakan. Tujuan dan rencana member arahan dengan
memfokuskan perhatian kepada target-target tertentu dan mengarahkan
upaya pegawai untuk mencapai sasaran penting.
5. Dasar pengambilan keputusan. Dengan menetapkan tujuan dan melakukan
perencanaan, para manajer memperjelas apa yang hendak dicapai oleh
perusahaan.
6. Standart kinerja. Menentukan hasil yang hendak dicapai oleh perusahaan,
tujuan juga berfungsi sebagai kriteria kinerja dan standar penilaian.

 PROSES PERENCANAAN PERUSAHAAN

1. Membuat Rencana : Menentukan Visi dan Misi dan Menetapkan Tujuan


2. Menterjemahkan Rencana : Membuat rencana dan sasaran taktis,
memetakan strategi, membuat rencana Kontingensi dan skenario, serta
membentuk tim intelijen
3. Merencanakan Operasi : Membuat tujuan dan rencana operasional,
memilih ukuran dan target, menentukan tujuan abadi, dan membuat
perencanaan krisis.
4. Melaksanakan Rencana : Menggunakan manajemen bersasaran, panel
instrument kinerja, rencana sekali pakai, dan tanggung jawab
terdesentralisasi.
5. Memonitor dan Mempelajari : Mengevaluasi perencanaan dan
mengevaluasi operasi.

2.2 TUJUAN PERUSAHAAN

 Misi Perusahaan

Menetapkan tujuan diawali oleh para manajer puncak. Keseluruhan proses


perencanaan dimulai dengan menetapkan misi dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan.

Misi berarti dasar keberadaan perusahaan, berada di puncak hierarki tujuan.


Misi menjabarkan nilai-nilai, cita-cita, dan dasar keberadaan perusahaan. Misi
yang ditetapkan dengan jelas merupakan dasar dari penetapan tujuan dan rencana
ke depan.

Pernyataan misi adalah gambaran umum tujuan yang membedakan suatu


perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pernyataan misi yang tepat dapat
meningkatkan motivasi pegawai dan kinerja perusahaan. Bebrapa pernyataan misi
menggambarkan karakteristik perusahaan, seperti nilai-nilai perusahaan, kualitas
produk, lokasi perusahaan, dan sikap terhadap pegawai.

 Tujuan dan Rencana

Tujuan strategis, yang juga disebut tujuan resmi adalah pernyataan umum
mengenai masa depan yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan ini berkaitan dengan
perusahaan secara keseluruhan, bukan dengan divisi atau departemen tertentu.

Rencana strategis menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan


yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Rencana
strategis merupakan cetak biru yang menentukan aktivitas dan alokasi sumber
daya perusahaan yang diperlukan untuk mencapai target.

Setelah menetapkan tujuan strategis, langkah berikutnya adalah


menentukan tujuan taktis, yaitu hasil-hasil yang hendak dicapai oleh divisi-divisi
dan departemen-departemen utama di perusahaan. Tujuan ini berlaku untuk
manajemen menengah dan menggambarkan langkah yang harus dilakukan oleh
subunit-subunit utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
Rencana taktis dibuat untuk membantu melaksanakan rencana strategis
utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi perusahaan. Rencana taktis
biasanya memiliki jangka waktu lebih pendek daripada rencana strategis.

Tujuan operasional adalah hasil yang diharapkan dari departemen,


kelompok kerja, dan individu pegawai. Tujuan operasional bersifat pasti dan
terukur.

Rencana operasional (operational plans) disusun di tingkatan perusahaan


yang lebih rendah untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan
untuk mencapai tujuan operasional dan mendukung rencana teknis

 Menyelaraskan Tujuan Melalui Peta Strategi

Tujuan-tujuan perusahaan yang disusun secara efektif bersifat selaras.


Maksudnya, tujuan-tujuan tersebut bersifat konsisten dan saling mendukung agar
tujuan yang dicapai tingkat yang lebih rendah memungkinkan untuk mencapai
tujuan di tingkat yang lebih tinggi.

Kinerja perusahaan adalah hasil dari sejauh mana elemen-elemen yang


saling bergantung ini berjalan selaras, sehingga para individu, tim, departemen
harus bekerja secara harmonis. Teknik yang maik popular untuk menyelaraskan
tujuan adalah membuat peta strategi.

Peta strategi adalah gambaran visual dari faktor-faktor penting pendorong


kesuksesan perusahaan yang menunjukkan hubungan antara tujuan dan rencana
spesifik di setiap bidang. Peta strategi menjadi sarana ampuh bagi para manajer
untuk melihat hubungan sebab-akibat antara tujuan dan rencana.
Peta Strategi untuk Menyelaraskan Tujuan

2.3 PERENCANAAN OPERASIONAL

 Kriteria tujuan efektif adalah sebagai berikut:


a. Spesifik dan terukur
b. Memiliki jangka waktu yang pasti
c. Mencakup hasil-hasil penting
d. Menantang tetapi realistis
e. Dikaitkan dengan imbalan

Para manajer menggunakan tujuan operasional untuk mengarahkan


pegawai dan sumber daya guna mencapai hasil spesifik yang memungkinkan
perusahaan untuk berkinerja secara efisien dan efektif. Kemudian para manajer
menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan, termasuk manajemen
bersasaran, rencana sekali pakai, dan rencana tetap.
 Manajemen Bersasaran

Manajemen bersasaran digagas oleh ahli manajemen ternama, Peter Drucker


dalam bukunya, The Practice of Management yang terbit pada tahun
1954. Manajemen bersasaran mempunyai pengertian sistem yang digunakan oleh
para manajer dan pegawai untuk menetapkan tujuan bagi setiap departemen,
proyek, dan personel serta menggunakan mereka untuk memonitor kinerja
selanjutnya.

Langkah-langkah manajemen bersasaran:

1. Menetapkan tujuan. Menetapkan tujuan meliputi pegawai di semua tingkat.


Para manajer mengikuti kriteria tujuan efektif dan memastikan tanggung jawab
disebarkan untuk mencapai tujuan. Tujuan harus ditetapkan secara bersama-sama.
Kesepakatan antara pegawai dan pengawas akan menciptakan komitmen terkuat
untuk mencapai tujuan.

2. Mengembangkan rencana aksi. Rencana aksi sama halnya dengan rencana


tindakan. Rencana tindakan memberi arah bagi tindakan-tindakan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta dibuat untuk individu maupun
departemen.

3. Melakukan evaluasi kemajuan. Evaluasi secara rutin penting dilakukan untuk


memastikan bahwa rencana tindakan berjalan atau tidak. Evaluasi ini dapat
dilakukan secara informal oleh manajer beserta bawahannya, sementara
perusahaan melakukan evaluasi setiap 3, 6, atau 9 bulanan. Pemeriksaan rutin ini
memungkinkan manajer dan pegawai melihat apakah pekerjaan sudah sesuai
target, dan apakah tindakan perbaikan diperlukan.

4. Menilai kinerja secara keseluruhan. Langkah terakhir dalam manajemen


bersasaran adalah mengevaluasi secara seksama pencapaiantujuan oleh individu
dan departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan merupakan
bagian dari sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja departemen-departemen dan
perusahaan secara keseluruhan menjadi penentu tujuan untuk periode berikutnya.
Proses manajemen bersasaran ini berulang setiap tahun.

 Rencana Sekali Pakai dan Rencana Tetap

Rencana sekali pakai adalah rencana yang dibuat untuk mencapai sejumlah
tujuan yang kemungkinan tidak berulang di masa depan. Contoh rencana sekali
pakai, yaitu mendirikan kantor pusat baru dan merenovasi kantor.

Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan


melakukan dan mengatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang di
perusahaan. Contoh rencana tetap, yaitu kebijakan penggunaan internet dan email,
peraturan tidak boleh makan di ruangan, dan prosedur penangan keluhan
pelanggan.

2.4 MEMBUAT PERENCANAAN DALAM LINGKUNGAN YANG


BERGEJOLAK

Pada dunia bisnis yang makin bergejolak dan tidak pasti ini para manajer
beralih untuk menggunakan pendekatan perencanaan inovatif yang membantu
melindungi perusahaan dari peristiwa yang tak terduga. Tiga metode perencanaan
penting adalah perencanaan kontingensi, pembuatan skenario, dan perencanaan
krisis.

 Perencanaan Kontingensi
Rencana kontingensi adalah rencana perusahaan ketika mengalami kondisi
darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga. Untuk membuat rencana
kontingensi, para manajer mengenali faktor-faktor penting di lingkungan,
seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar, dsb. Kemudian, para
manjajer menyusun respon-respon alternatif terhadap kontingensi yang
berdampak terburuk, dan berfokus kepada kondisi terburuk yang mungkin
terjadi.
 Pembuatan skenario
Pembuatan skenario adalah langkah-langkah untuk mengamati tren dan
ketidaksinambungan yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan
kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik di masa depan.
 Perencanaan krisis
Perencanaan krisis hampir sama dengan perencanaan kontingensi, yaitu
rencana yang digunakan saat mengalami kejadian tak terduga. Dua
tahapan penting dalam perencanaan krisis, yaitu pencegahan krisis dan
persiapan krisis. Pencegahan krisis meliputi membangun hubungan dan
mendeteksi sinyal dari lingkungan. Sementara persiapan krisis meliputi
membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan, membuat
rencana manajemen krisis terperinci, serta membuat sistem komunikasi
yang efektif.

2.5 MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI

Tujuan perencanaan dan penetapan tujuan adalah untuk membantu perusahaan


mencapai kinerja tinggi. Untuk mencapainya, perusahaan menggunakan
pendekatan perencanaan tradisonal dan pendekatan perencanaan kinerja tinggi.

 Pendekatan Perencanaan tradisonal


Perencanaan tradisonal dilakukan sepenuhnya oleh eksekutif puncak
dengan menggunakan jasa konsultan atau yang lebih umum lagi, melalaui
departemen perencanaan pusat. Departemen perencanaan pusat adalah
sekelompok ahli perencanaan yang melapor secara langsung kepada CEO
atau presiden. Para ahli perencanaan dipekerjakan untuk mengumpulkan
data dan membuat rencana strategis terperinci untuk perusahaan secara
keseluruhan. Pendekatan perencanaan ini bersifat top-down Karen atujuan
dan rencana diberikan kepada divisi-divisi dan departemen utama setelah
disetujui oleh presiden.
 Pendekatan Perencanaan kinerja tinggi
Perkembangan pendekatan baru diawali dengan peralihan
kepada perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja
bersama para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan
dan rencana mereka sendiri. Dikarenakan lingkungan makin mudah
bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan
terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan memungkinkan para ahli
perencanaan untuk bekerja secara langsung dengan manajer dan pegawai
lini depan untuk membuat rencana dinamis yang dapat memenuhi
kebutuhan yang cepat berubah.
Perusahaan memerlukan cara untuk melihat kemajuan rencana serta
mengukur kemajuan tersebut dalam mencapai tujuan. Perusahaan-
perusahaan mulai menggunakan panel instrumen kinerja bisnis sebagai
cara bagi kalangan eksekutif untuk mengawasi indicator-indikator penting
kinerja. Kini, panel instrumen berkembang menjadi sistem yang meluas di
perusahaan yang membantu menyelaraskan dan mengawasi tujuan di
seluruh perusahaan.
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan

Bab ini membahas perencanaan perusahaan yang mencakup menentukan tujuan


dan memmbuat rencana untuk mencapainya. Perusahaan berdiri untuk satu tujuan
tunggal dan penting yang disebut misi yang menjdi dasar dari tujuan dan rencana
strategis. Para manajer menetapkan tujuan yang bersifat spesifik dan terukur
supaya menciptakan tujuan yang efektif yang akan dilaksanakan dalam rencana
operasional. Pada masa lalu perencanaan hamper selalu dilakukan oleh para
manajer tingkat atas namun selama masa penuh gejolak muncullah pendekatan
pendekatan inovatif mengenai bagaimana membuat perencanaan untuk mencapai
kinerja tinggi.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Richard L.Daft . Era Baru Manajemen . Vanderbilt University : Penerbit Salemba


Empat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
https://slideplayer.info/amp/17147095/

Anda mungkin juga menyukai