Anda di halaman 1dari 11

PERANAN PERENCANAAN DALAM USAHA DESSERT BANOFFEE

Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen yang diampu oleh
Bpk. Drs. Uep Tatang Sontani, M. Si

disusun oleh

Dhea Septiani 1800528

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen dengan judul
“Penerapan Perencanaan Dalam Usaha”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, 03 Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang
serius dalam berwirausaha, untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam
menjalankan usaha.
Dalam manajemen, perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam
fungsi manajemen didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya
fungsi perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan
pengendalian/ pengarahan (controlling) tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga
dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari
suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah


Sebagai rumusan makalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1.2.1 Apa yang dimaksud manajemen?


1.2.2 Bagaimanakah perencanaan POAC itu?
1.2.3 Bagaimanakah penerapan perencanaan dalam usaha dessert banoffe

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :

1.3.1 Mengetahui apa itu manajemen


1.3.2 Mengetahui seperti apa itu perencanaan POAC
1.3.3 Mengetahui dan memahami penerapan perencanaan dalam usaha dessert
banoffe
1.4 Manfaat

Hasil dari makalah ini dapat menjadi sebuah nilai tambah khasanah
pengetahuan ilmiah dalam fungsi perencanaan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
Manajemen adalah suatu proses peraturan atau ketatalaksanaan untuk
mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen merupakan seni
dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan
pengendalian terhadap orang lain dan mekanisme kerja untuk mencapai suatu tujuan.
Ada banyak fungsi manajemen yang diungkapan oleh para ahli manajemen, salah
satunya adalah fungsi manajemen dari George R. Terry, yakni POAC (Planning,
Organizing, Actuating & Controlling).
POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi
keseluruan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak pengertian dan
fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut, didalamnya sudah
termasuk keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni
Perencanaan, Perorganisasian, Penggerak dan pengawasan.
a. PLANNING (PERENCANAAN)
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen
dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer
memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan
bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap
pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.Planning penting
karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam
kepegawaian organisasi.
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu
harus SMART :
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya.
Tidak terlalumelebar dan terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
b. ORGANIZING (ORGANISASI)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang
berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas,
membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang
memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen
atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa
sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan
orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian
adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang
terpisah dari organizing.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi
biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi
berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab,
wewenang dan uraian jabatan (Job Description).
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian
tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas
sesuai dengan keahliannya masing-masing.
c. ACTUATING (PENGGERAKAN)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan
kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan
rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu
dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
d. CONTROLLING (PENGENDALIAN/PENGARAHAN)
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga
audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting
adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.
Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan
penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

2.2 HASIL OBSERVASI


Berdasarkan hasil observasi, saya mendapatkan informasi mengenai
penerapan perencanaan dalam usaha dessert banoffe, yaitu:
1. Perencanaan awal usaha
Dalam menentukan sebuah perencanaan, langkah pertama adalah menentukan
produk apa yang akan di produksi oleh pengusaha. Namun, pengusaha juga tidak
sembarangan memilih suatu produk. Pendiri usaha dessert banoffee melakukan
survey terlebih dahulu terkait dengan makanan apa yang tidak banyak di jual di
kalangan produsen makanan. Tujuanya agar produk tersebut menarik perhatian
konsumen karena menjadi dessert baru yang jarang dijumpai oleh mereka.
Selanjutnya, langkah kedua ialah menentukan visi dan misi dalam mendirikan
sebuah usaha. Segala sesuatu harus memiliki visi dan misi yang jelas agar pendirian
usaha di dasari oleh pondasi (vidi dan misi) yang jelas dan kuat.
Langkah ketiga ialah mencari strategi marketing yang tepat. Dalam hal ii,
pengusaha dessert banoffee memilih untuk membagikan hasil review makanan dari
setiap konsumen yang merasa puas dengan produk banoffee yang telah mereka beli.
Hal ini berguna untuk meyakinkan konsumen lainnya bahwa produk yang di jual
memiliki respon yang positif dari konsumen yang sudah pernah membeli.
Langkah ketiga ialah membuat variasi dari produk-produk secara berkala,
agar konsumen merasa selalu ada hal baru pada produk yang diberikan oleh produsen.
Dalam hal ini, pendiri dessert banoffee kerap kali memvariasi bahan pokok dari
banoffee itu sendiri dengan ingredients lain yang sedang hits atau booming saat itu.
Contoohnya seperti banoffee greentea dan nutella.
Langkah terakhir ialah menjaga kualitas produksi guna konsumen menaruh
kepercayaan pada produsen.
2. Target pasar
Dalam menentukan target pasar, untuk dessert banoffe ini adalah semua
kalangan dari anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Dimulai dari pemesanan pre-
order, kemudian pengambilan COD (Cash On Delivery) hinggga mempunyai kerja
sama dengan salah satu café untuk menyimpan produk ini dengan nama label dessert
banoffe sendiri tanpa menggantinya.
3. Modal Usaha
Dalam modal usaha pertama yang diambil utuk memproduksi dessert banoffe
ini adalah menggunakan uang saku mingguan pemilik tersebut. Mengingat modal
usaha untuk memulainya yaitu menyicil bahan-bahan yang akan dibeli dengan uang
mingguan tersebut sehingga tidak merepotkan siapapun dikarenakan untuk
memproduksi dessert banoffe ini tidak membutuhkan modal besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa
adanya perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan,
pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat
dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu
kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Maka dari itu perlu disusun karena
merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang didirikan. perencanaan dalam usaha
yang yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang kendali perusahaan dan
menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.

3.2 Saran

Sebelum membuat perencanaan dalam suatu usaha diperlukan pengetahuan


lebih pda fungsi manajemen dan perlu memperhatikan hamabatan apa yang
kedepannya akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Azki https://rocketmanajemen.com/pengantar-manajemen/#a diakses pada 03


Januari 2019

HIdayat Alvi http://alvisyahrinbarca.blogspot.com/2012/11/pengantar-


manajemen.html diakses pada 03 Januari 2019

Terra https://medium.com/@TERRAITB/poac-planning-organizing-actuating-and-
controlling-manajemen-organisasi-ea982e20529 diakses pada 03 Januari 2019

Ramdhani Ari http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-fungsi-


perencanaan-dalam.html diakses pada 03 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai