Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADMINISTRSI PENDIDIKAN
DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Makalah ini disusun sebagai bukti tugas kelompok

Dosen :
Mita Baiti, S.Pd.,M.Sc.
Disusun Oleh :
Rifan Risandi
Teddy Eka Saputra
Indra Saputra

PROGRAM STUDY D3 ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI MENARA SISWA
BOGOR 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusun makalah Administrasi Pendidikan dengan
judul “Dasar Administrasi Pendidikan”
Penyusun makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunnya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar – lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana nin dapat
di ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengankat permasalahan lain yang relevan pada makalah – makalah selanjutnya.

Bogor , 29 September 2022

2
Daftar Isi
Daftar Isi ...................................................................................................................................................1
BAB I .........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................5
A. Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan .........................................................................................5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia.
Melalui pendidikan manusaia menjadi cerdas, memiliki skil, sikap hidup yang baik, sehingga
dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi
yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan menjadikan individunya yang memiliki
derajat.
Konsep pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama dengan
berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja,
mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan
sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang
administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam
administrasi.

Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan
perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan
manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman
dahulu sampai yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip dasar dari Administrasi Pendidikan?
2. Apa tujuan mendasar dari Administrasi Pendidikan?
3. Apa saja fungsi dari Administrasi Pendidikan?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan


Prinsip artinya titik tolak. Jika yang dimaksudkan adalah prinsip administrasi, artinya
titik tolak keberangkatan administrasi. Prinsip merupakan sesuatu yang sangat kuat, absolut,
dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program tertentu. Hal tersebut tertentu, karena
merupakan acuan dan tujuan subtansi pelaksanaan setiap kegiatan.

Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak pada
prinsip yang mendasar. Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar pijakan, artinya sebagai dasar
dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Efisiensi

Tenaga administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber,
tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang profesional
harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola aktivitas
pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi. Penghamburan biaya dan
penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang buruk,
sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya dan
kepentingan eksternal yang dilayaninya.

Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan baik,
sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan tujuaannya.
Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan
tanggunga jawab secara rinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya
adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan (Ngalim purwanto,1998:16).

5
2. Prinsip Pengelolaan

Administrator adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik,
yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian,
target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.

Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang jelas sehingga program-
program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala
prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek. Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai
bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah
dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang. Dengan demikian, semua
pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.

1) Menurut Ngalim purwanto (1998:15), setiap program memerlukan perencanaan


terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri
masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu, si perencana merumuskan apa
saja yang harus dikerjakan dan bagaimana dikerjakannya. Langkah-langkah dalam
perencanaan meliputi hal-hal berikut:
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2.Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3.Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
4.Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5.Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu dapat dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan

Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan


tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar sekala
prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya
memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan

6
kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor
dengan baik dan benar.

Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun
seebelumnya. Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya.
Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja
terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi
unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.

4. Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif

Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya, cerdas
merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak
menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan
yang baik tidak pernah mengugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan
meluruskan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang
disepakati.

Dengan demikian, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau
dipaksa. Kesaadaran ini sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan
dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator
memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Bila dalam
organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang
berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya
(yusak burhanuddin,2005:218).

5. Prinsip Kerjasama

Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional, proporsional. Administrator


memahami jenis pekerjaan yang diembankan, mengerti apa yang apa yang dikerjakan sebagai
tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan
tugas-tugas tersebut.

7
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti
kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah
dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.[1]

B. Tujuan Administrasi Pendidikan


Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam
dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

1. Menurut Sergiovanni dan Carver (1975), tujuan administrasi ada empat yaitu:
1. Efektivitas produksi
2. Efisien
3. Kemampuan menyesuaikan diri
4. Kepuasan kerja

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan


keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki
fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, tenaga seminimal
mungkin tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat
melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan sekolah
yang baru. Selanjutnya setelah menyelesaikan semua studinya mereka dapat mendapat
pekerjaan yang layak.

Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional, maka tujuan administrasi yang


dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan pendidikan di Indonesia guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.

1. Pendapat lain mengatakan bahwa pelaksanaan administrasi pendidikan bertujuan


sebagai berikut:
1. Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan.
2. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan administrasi pendidikan.

8
3. Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.
4. Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada
linieritas keilmuan.

Sesuai dengan keputusan-keputusan tersebut, tujuan institusional untuk masing-masing


jenjang dan jenis sekolah dalam kurikulum tahun 1975 dirumuskan berupa tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang lebih
mencakup hal yang luas. Sedang pada tujuan khusus pertanyaan-pertanyaan itu sudah
dijabarkan secara khusus dengan ditinjau dari tiga pengembangan tingkah laku manusia
melalui pendidikan, yaitu: bidang pengetahuan, bidang keterampilan dan bidang nilai dan
sikap.

1. Contoh tujuan umum sekolah menengah atas (SMA) adalah agar lulusan:
1) Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia utuh, sehat, kuat lahir dan batin
2) Menguasai hasil-hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan di SMP
3) Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga perguruan tinggi
4) Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan
untuk bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minat dan kebutuhan
masyarakat.

Maka dari itu, administrasi mempunyai peran yang penting agar lulusan dapat berhasil
sebagaimana tujuan yang telah ditentukan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai administrasi
mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan. Adapun tugas administrasi
pendidikan secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Berusaha agar pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan,


menyelesaikan, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan
dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan
secara formal.
1) Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada
anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan
pendorong kerja para anggota lembaga.
2) Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa

9
tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dan memberikan hasil
yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3) Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau
memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap proses
sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan melekat ataupun
pengendalian mutu dalam pendidikan.
4) Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku,
mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi umpan
balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya.

Unsur lain yang penting dikemukakan dalam pendidikan ini dan mempunyai hubungan yang
erat dengan administrasi pendidikan ialah unsur manusia. Pendidikan adalah upaya manusia
demi manusia itu sendiri. Dengan pengertian lain manusia itu adalah subjek dan sekaligus
menjadi objek. Di dalam pendidikan itu terpaut manusia yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Sudah dapat dibayangkan bahwa tanpa koordinasi pengaturan kerja,
penempatan serta pengarahan dan bimbingan proses dan tujuan pendidikan akan mengalami
kegagalan. Dan itulah merupakan tugas dan kewajiban administrasi pendidikan yang
berkaitan dengan manusia sebagai individu, anggota masyarakat dan hamba Allah.

C. Fungsi Administrasi Pendidikan


Kehadiran administrasi dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu
tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan
berlaku umum untuk fungsi administrasi. Namun demikian administrasi tetap mempunyai
fungsi utama yang biasa dilakukan. Fungsi-fungsi tersebut di antaranya adalah perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian.
Kalau dilihat dari pendapat para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja
pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing,
coordinating, Leading (fasilitating, motivating, innovating), reporting, controlling. Namun
demikian dalam operasionalisasinya dapat dibagi dua yaitu makro seperti departemen dan
dinas yang melakukan fungsi secara umum dan pada level instuisi pendidikan mikro yaitu
sekolah yang lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating,
controlling.

10
Penjelasan dari kelima hal tersebut adalah:
1. Perencanaan.
Perencanaan adalah cara menghampiri masalah. Dalam penghampiran masalah itu si
perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.

Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu


kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan .

Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu
factor tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.

a. Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;


a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah --masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.
c. Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi
dan kondisi sewaktu-waktu.
e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam
perencanaan itu. Menurut urgensi masing-masing.
f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan
penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.

11
2. Pengorganisasian.

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja


antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di
sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan
dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian
tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas.

1. Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;


a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan
personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran-pikiran di dalam struktur.
b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang --orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak
dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang
tertuju pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.
3. Pemberi Motivasi
Lembaga tersebut sebaiknya memberikan sarana dan prasana agar siswa dapat
menjadi nyaman dalam belajar.
4. Pemberi inovasi

12
Lembaga tersebut sebaiknya memunculkan ide-ide dan hal-hal yang baru agar siswa
tidak merasa bosan ketika melaksanakan proses belajar mengajar dan dapat berfikir
lebih jernih.
5. Mengawasi
Mengawasi merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila terdapat
hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar.

Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan Leading dengan perluasan peran
motivating dan facilitating. Pemakaian istilah motivating dan fasilitating lebih filosofis
dibandingkan istilah directing. Motivating mengandung mana membangun kepercayaan diri
agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan
manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai "quality Assurances"
dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan
menigkatkan kualitas Pendidikan.

Sedangkan menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya Administrasi pendidikan
yang diterbitkan tahun 2013 menyebutkan bahwa fungsi manajemen pendidikan sering
menerapkan model siklus dari Deming yang isinya: plan (merencanakan), do (melaksanakan),
check (perbaikan), act (penindaklanjutan). Implikasinya adalah dalam manajemen pendidikan
diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan
prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu pendidikan
yang telah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan belakangan ini.

Meskipun demikian fungsi-fungsi manajemen atau administrasi yang disamapaikan oleh para
pakar tetap dapat bermanfaat dalam upaya mengelola pendidikan, sesuai dengan konteks
organisasi serta kultur organisasi yang ada, karena secara esensial fungsi-fungsi yang
dikemukakan para pakar lebih bersifat saling melengkapi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima
yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip
kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama. Sedangkan tujuan dari administrasi
pendidikan yaitu efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan
bekerja. Maka dari itu administrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta mengawasi proses belajar
mengajar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin, Yusak, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998)

Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010)

Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009)

M.daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998)

Suharsaputra,Uhar, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013)

15

Anda mungkin juga menyukai