ADMINISTRSI PENDIDIKAN
DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Makalah ini disusun sebagai bukti tugas kelompok
Dosen :
Mita Baiti, S.Pd.,M.Sc.
Disusun Oleh :
Rifan Risandi
Teddy Eka Saputra
Indra Saputra
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusun makalah Administrasi Pendidikan dengan
judul “Dasar Administrasi Pendidikan”
Penyusun makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunnya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar – lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana nin dapat
di ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengankat permasalahan lain yang relevan pada makalah – makalah selanjutnya.
2
Daftar Isi
Daftar Isi ...................................................................................................................................................1
BAB I .........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................5
A. Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan .........................................................................................5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia.
Melalui pendidikan manusaia menjadi cerdas, memiliki skil, sikap hidup yang baik, sehingga
dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi
yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan menjadikan individunya yang memiliki
derajat.
Konsep pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama dengan
berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja,
mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan
sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang
administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam
administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan
perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan
manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman
dahulu sampai yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip dasar dari Administrasi Pendidikan?
2. Apa tujuan mendasar dari Administrasi Pendidikan?
3. Apa saja fungsi dari Administrasi Pendidikan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak pada
prinsip yang mendasar. Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar pijakan, artinya sebagai dasar
dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Efisiensi
Tenaga administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber,
tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang profesional
harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola aktivitas
pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi. Penghamburan biaya dan
penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang buruk,
sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya dan
kepentingan eksternal yang dilayaninya.
Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan baik,
sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan tujuaannya.
Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan
tanggunga jawab secara rinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya
adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan (Ngalim purwanto,1998:16).
5
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik,
yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian,
target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang jelas sehingga program-
program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala
prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek. Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai
bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah
dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang. Dengan demikian, semua
pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.
6
kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor
dengan baik dan benar.
Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun
seebelumnya. Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya.
Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja
terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi
unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya, cerdas
merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak
menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan
yang baik tidak pernah mengugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan
meluruskan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang
disepakati.
Dengan demikian, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau
dipaksa. Kesaadaran ini sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan
dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator
memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Bila dalam
organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang
berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya
(yusak burhanuddin,2005:218).
5. Prinsip Kerjasama
7
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti
kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah
dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.[1]
1. Menurut Sergiovanni dan Carver (1975), tujuan administrasi ada empat yaitu:
1. Efektivitas produksi
2. Efisien
3. Kemampuan menyesuaikan diri
4. Kepuasan kerja
8
3. Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.
4. Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada
linieritas keilmuan.
1. Contoh tujuan umum sekolah menengah atas (SMA) adalah agar lulusan:
1) Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia utuh, sehat, kuat lahir dan batin
2) Menguasai hasil-hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan di SMP
3) Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga perguruan tinggi
4) Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan
untuk bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minat dan kebutuhan
masyarakat.
Maka dari itu, administrasi mempunyai peran yang penting agar lulusan dapat berhasil
sebagaimana tujuan yang telah ditentukan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai administrasi
mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan. Adapun tugas administrasi
pendidikan secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:
9
tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dan memberikan hasil
yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3) Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau
memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap proses
sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan melekat ataupun
pengendalian mutu dalam pendidikan.
4) Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku,
mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi umpan
balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya.
Unsur lain yang penting dikemukakan dalam pendidikan ini dan mempunyai hubungan yang
erat dengan administrasi pendidikan ialah unsur manusia. Pendidikan adalah upaya manusia
demi manusia itu sendiri. Dengan pengertian lain manusia itu adalah subjek dan sekaligus
menjadi objek. Di dalam pendidikan itu terpaut manusia yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Sudah dapat dibayangkan bahwa tanpa koordinasi pengaturan kerja,
penempatan serta pengarahan dan bimbingan proses dan tujuan pendidikan akan mengalami
kegagalan. Dan itulah merupakan tugas dan kewajiban administrasi pendidikan yang
berkaitan dengan manusia sebagai individu, anggota masyarakat dan hamba Allah.
10
Penjelasan dari kelima hal tersebut adalah:
1. Perencanaan.
Perencanaan adalah cara menghampiri masalah. Dalam penghampiran masalah itu si
perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu
factor tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.
11
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di
sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan
dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian
tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas.
12
Lembaga tersebut sebaiknya memunculkan ide-ide dan hal-hal yang baru agar siswa
tidak merasa bosan ketika melaksanakan proses belajar mengajar dan dapat berfikir
lebih jernih.
5. Mengawasi
Mengawasi merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila terdapat
hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan Leading dengan perluasan peran
motivating dan facilitating. Pemakaian istilah motivating dan fasilitating lebih filosofis
dibandingkan istilah directing. Motivating mengandung mana membangun kepercayaan diri
agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan
manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai "quality Assurances"
dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan
menigkatkan kualitas Pendidikan.
Sedangkan menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya Administrasi pendidikan
yang diterbitkan tahun 2013 menyebutkan bahwa fungsi manajemen pendidikan sering
menerapkan model siklus dari Deming yang isinya: plan (merencanakan), do (melaksanakan),
check (perbaikan), act (penindaklanjutan). Implikasinya adalah dalam manajemen pendidikan
diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan
prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu pendidikan
yang telah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan belakangan ini.
Meskipun demikian fungsi-fungsi manajemen atau administrasi yang disamapaikan oleh para
pakar tetap dapat bermanfaat dalam upaya mengelola pendidikan, sesuai dengan konteks
organisasi serta kultur organisasi yang ada, karena secara esensial fungsi-fungsi yang
dikemukakan para pakar lebih bersifat saling melengkapi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima
yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip
kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama. Sedangkan tujuan dari administrasi
pendidikan yaitu efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan
bekerja. Maka dari itu administrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta mengawasi proses belajar
mengajar.
14
DAFTAR PUSTAKA
15