PENGANTAR MANAJEMEN
“ LAPORAN PERENCANAAN”
OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Manajemen tentang
Perencanaan ini, salawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
besar Baginda Muhammad Saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat
diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen. Selanjutnya penulis mengucapkan terimah kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada dosen sekaligus pembimbing mata kuliah Pengantar
Manajemen.
Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
D. Manfaat Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep perencanaan
2. Jenis-jenis perencanaan
3. Hubungan perencanaan dengan fungsi manajemen
4. Proses perencanaan strategis
5. Pendekatan manajemen berdasarkan sasaran ( Management by objective / MBO)
6. Teknik perencanaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya dengan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari
proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai
jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis meruskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana konsep dasar perencanaan ?
2. Bagaimana proses penyusunan perencanaan ?
3. Apa saja jenis-jenis perencanaan ?
4. Bagaimana teori perencanaan itu ?
5. Bagaimana efektifitas perencanaan ?
6. Bagaimana model perencanaan rasional ?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen, namun tujuan penulisan makalah ini secara
khusus adalah sebagai berikut:
1. Konsep perencanaan
2. Jenis-jenis perencanaan
3. Hubungan perencanaan dengan fungsi manajemen
4. Proses perencanaan strategis
5. Pendekatan manajemen berdasarkan sasaran ( Management by objective /
MBO)
6. Teknik perencanaan
D. Manfaat Pembahasan
Makalah ini disusun agar dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu, sesuai
dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis, makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini
diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang
dibahas dalam makalah ini, dan
2. Pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan
sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak
akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2. Fungsi manajemen
Perencanaan adalah fungsi dimana pemimpin pemimpin menggunakan pengaruh
atas wewenang nya untuk menentukan dan merubah tujuan dan kegiatan organisasi.
Seperti
3. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan untuk jangka panjang yang akan datang mengenai apa
yang akan dilakukan dn bagaimana melakukannya, kapan dilakukan dan siapa yang
akan melakukannya. Dimana keputsan yang diambil belum tentu sesuai sehingga
implementasi perencanaan tersebut dibuktikan kemudian hari. Seperti
Tujuan perencanaan
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya.
Seperti
B. Mengetahiu kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. Seperti
c. Mengetahiu siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya. Seperti
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
Seperti
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga dan waktu. Seperti
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. Seperti
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan. Seperti
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. Seperti
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. Seperti
B. Jenis-jenis perencanaan
Perencanaan ini terdiri dari:
1. Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari
keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada
umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan
dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus
yang lebih spesifik dan nyata
3. Perencanaan operasional
b. Rencana tetap
dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu periode
waktu tertentu. Kebijakan rencana tetap yang merinci respons umum organisasi
terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. Prosedur operasi standar rencana tetap
yang menguraikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam situasi tertentu. Aturan
dan peraturan rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana aktivitas
tertentu dilaksanakan
Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun, mungkin
bahkan beberapa dekade.
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah dibanding
rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu
hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajer lini.
*Pengorganisasian
Proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik dan
manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
*Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan.Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling
baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan
hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
*Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering di sebut
sebagai “kembar siam” dalam manajemen.Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif.Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana.Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu
sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.
3. Analisis lingkungan.
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk menentukan cara bagaimana perubahan
dalam ekonomi, teknologi, sosial, budaya, politik, dan hukum suatu organisasi dapat
secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
4. Penilaian kinerja
Ini adalah fase terakhir dari program MBO yang mengevaluasi kinerja setiap
tahunnya. Tinjauan tahunan atau penilaian yang komprehensif dan dilakukan pada
tingkat organisasi. Hasil tahunan aktual dievaluasi terhadap tujuan yang ditetapkan.
Penilaian tersebut juga digunakan untuk menentukan target untuk tahun depan, untuk
modifikasi dalam standar (goals0 jika diperlukan, dan untuk mengambil tindakan
korektif untuk menghindari penyimpangan tujuan bentuk yang telah ditentukan.
Kekurangan MBO:
• Hal ini lebih-menekankan pengaturan tujuan atas rencana kerja sebagai sopir hasil.
• Ini underemphasizes pentingnya lingkungan atau konteks di mana tujuan yang
ditetapkan. Konteks yang meliputi segala sesuatu dari ketersediaan dan kualitas
sumber daya, untuk relatif buy-in oleh kepemimpinan dan stakeholder. Sebagai
contoh dari pengaruh manajemen buy-in sebagai influencer kontekstual, dalam ulasan
1991 komprehensif dari tiga puluh tahun penelitian tentang dampak Manajemen oleh
Tujuan, dan John Robert Rodgers Hunter menyimpulkan bahwa CEO perusahaan
yang menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menunjukkan MBO , rata-rata,
keuntungan 56% dalam produktivitas. Perusahaan dengan CEO yang menunjukkan
komitmen yang rendah hanya melihat keuntungan 6% dalam produktivitas.
• Perusahaan dievaluasi oleh karyawan mereka membandingkan mereka dengan
karyawan "yang ideal". Sifat penilaian hanya melihat apa yang karyawan harus,
bukan pada apa yang harus mereka lakukan.
• Ini tidak mengatasi pentingnya berhasil merespon hambatan dan kendala yang
penting untuk mencapai tujuan.
Kelebihan MBO:
MBO memiliki manfaat positif bagi organisasi maupun individu. Khusus bagi
individu, mereka akan merasakan suatu keterlibatan langsung dan pengertian terhadap
sasaran organisasi, disamping itu mereka juga dapat mengetahui bahwa kinerja
mereka dapat dinilai atas suatu pencapaian sasaran dimana mereka sendiri telah
berktontribusi dalam penetapannya. Sehingga besar kemungkinan para individu akan
melaksanakan tanggung jawab mereka dengan penuh kemauaan dan keberhasilan.
Sehingga keuntungan individu ini akan secara langsung maupun tidak langsung akan
memberikan dampak positid bagi perusahaan.
F. Teknik perencanaan
1. Environmental Scanning
Environment scanning adalah memantau, mengevaluasi, menyebarkan informasi
dari lingkungan eksternal dan internal untuk mengontrol karyawan di perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor strategi yang terdiri dari elemen
eksternal dan internal yang akan menentukan masa depan perusahaan. Hal sederhana
untuk melaksanakan environmental scanning adalah dengan analisis SWOT.
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel- variabel (opportunity and threats) yang
berasal dari luar organisasi dan biasanya bukan dalam control managemen jangka
pendek. Variabel-variabel tersebut membentuk konteks dimana konteks tersebut ada
dalam perusahaan. Figure 1-3 menggambarkan kunci variabel lingkungan.
Lingkungan internal dari perusahaan terdiri dari variabel- variabel (strengths and
weakness) yang mana didalam organisasi itu sendiri dan biasanya bukan dalam
kontrol managemen jangka pendek. Kekuatan utama untuk membentuk kompetensi
inti adalah bahwa perusahaan dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif.
2. Forecasting
Forecasting adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi dengan menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis.adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan menggunakan data historis dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis, bukan hanya dengan firasat (dugaan).
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan
organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu
perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dalam
perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah
menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.
Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak
tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan. Perencanaan sangat dikaitkan
dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tidaklah mudah dibutuhkan
berbagai alasan-alasan yang bisa menentukan keputusan tersebut.
Dalam merencanakan suatu keputusan semua harus berorientasi kearah yang bisa
menguntungkan satu sama lain dan harus melihat kekurangan-kekurangan yang akan
putuskan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.
Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak
tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.