Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN

PERENCANAAN

Disusun Oleh :
Nama : Feni Enjelina
NPM : E1B016011
Kelas :A
Dosen : Siswahyono, S.Hut, MP

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hinayah-Nya
terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Dasar Dasar Menajemen tentang Perencanaan, sholawat serta salam
semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad Saw yang telah
menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh alam.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimah kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
dosen sekaligus pembimbing mata kuliah Dasar Dasar Menajemen.
Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan makalah yang akan datang.

Bengkulu, 10 september 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 konsep dasar dan proses penyusunan perencanaan

2.2 jenis-jenis dan teori perencanaan

2.3 efektifitas perencanaan dan model perencanaan rasional

2.4 langkah pengorganisasian dalam menajemen

2.5 aktuating (penggerakan) dalam menajemen

2.6 controling (pengawasan) dalam menajemen

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan perlu melakukan suatu proses menajamen. Dimana proses
manajemen itu berperan penting dalam pengendalian sebuah usaha. Menajemen yang baik
akan membawa keuntungan yang besar terhadap sebuah perusahaan . karen asystem
administrasi maupun system kinerja perusahaan akan tertata dengan baik.
Dalam menajemen, kita harus memahami suatu rangkaian prosedur kerja,
diantaranya adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(aktuating), dan pengawasan (controling). Diamana satu sama lain saling berhubugan untuk
mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Didalam organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program
penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih
sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan
dan tindakan.
Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi,
perusahaan, maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis
dan bukan hanya dengan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
tidak akan dapat berjalan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis meruskan masalah sebagai
berikut :
1. 2.1   Bagaimana konsep dasar dan proses penyusunan perencanaan?
1.2.2  Bagaimana jenis-jenis dan teori perencanaan?
1.2.3    Bagaimana efektifitas perencanaan dan model perencanaan rasional?
1.2.4 apa langkah pengorganisasian dalam menajemen?
1.2.5 bagaimana aktuating (penggerakan) dalam menajemen?
1.2.6 bagaimana controling (pengawasan) dalam menajemen ?

1.3 Tujuan Perencanaan


1.3.1 mengetahui konsep dasar dan proses penyusunan perencanaan
1.3.2 jenis-jenis dan teori perencanaan
1.3.3 efektifitas perencanaan dan model perencanaan rasional
1.3.4 langkah pengorganisasian dalam menajemen
1.3.5 aktuating (penggerakan) dalam menajemen
1.3.6 controling (pengawasan) dalam menajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Dan Proses Penyusunan Perencanaan
2.1.2 konsep dasar perencanaan
A. pengertian perencanaan
Dalam menajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi menajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan tidak
akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa infomal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakansuatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas
dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Perencanaan ada dua
macam, yaitu Perencanaan Taktis dan Perencanaan Strategis. Perencanaan Taktis yaitu
perencanaan yang lebih menekankan efisiensi dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.Sedangkan Perencanaan Strategis yaitu perencanaan jangka panjang
yang mendasar, menyangkut perspektif yang luas, dengan sumber daya yang tersedia saat ini
tapi mungkin dimasa yang akan datang sudah berkurang, untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Contoh Perencanaan
sebuah perusahaan mebel ingin menaikkan omset penjualannya. Kemudian perusahaan
mebel tersebut membuat sebuah rencana pemasaran produk untuk menarik pembeli agar
tertarik dengan produk yang dihasilkan. Perusahaan tersebut melihat sebuah peluang di dalam
pameran produk yang di adakan setiap 3 bulan, sasaran yang di tuju adalah para peserta
pameran yang sebagaian besar adalah para kontraktor atau supplier mebel untuk perumahan,
perhotelan, dan lain-lain. Ketika para pembeli tertarik untuk membeli produknya, maka omset
penjualan akan mengalami kenaikan.
B.Tujuan Perencanaan
Menurut Albert silalahi menjelaskan bahwa tujuan perencanaan yaitu sebagai berikut :
a) Perencanaan adalah jalan atau cara mengidentifikasi dan merekam perubahan
b) Perencanaan memberikan pengarahan kepada administrator-administrator
c) Perencanaan dapat menghindari tumpang tindih atau pemborosan pelaksanaan aktivitas
d) Perencanaan menetapkan tujuan dan standar yang digunakan untuk memudahkan
pengawasan.
C. Fungsi Perencanaan
a) Menentukan titik tolak dan tujuan usaha
b) Memberikan pedoman, pegangan dan arah
c) Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan materi
d) Memudahkan pengawasan dan sebagai alat koordinasi

2.1.2 Proses Penyusunan Perencanaan


Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan,
terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan
organisasi. Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin
meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai
kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Kebutuhan akan
perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan
manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak
yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan
perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut:
1.    Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2.    Merumuskan keadaan saat ini
3.    Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4.    Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Perencanaan yang efektif dan baik memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menyadari adanya peluang.
b) Menentukan tujuan
c) Menentukan Premis.
d) Menentukan arah tindakan alternatif.
e) Mengevaluasi arah tindakan alternatif.
f) Memilih satu arah tindakan

2.2 Jenis-Jenis Dan Teori Perencanaan


2.2.1 Jenis-Jenis Perencanaan
Jenis perencanaan menurut James Af Stoner dan R.Edwar Freeman, 1994
a.    Perencanan strategis, perencanaan yang dilakukan oleh para manajer puncak dan
menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas.
b.    Perencanaan operasional , perencanaan yang memperlihatkan bagaimana perencanan
strategis akan diimplementasikan dalam kegiatan sehari hari.
2.2.2 Teori Perencanaan
Berikut teori perencanaan yaitu :
1.  Teori sinopatik
2.  Teori incemental
3.  Teori transactive
4.    Teori advocacy
5.    Teori radikal
6.    Teori SITAR

2.3 Efektifitas Perencanaan Dan Model Perencanaan Rasional


2.3.1 Efektifitas Perencanaan
sebuah perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki criteria-kriteria sebagai
berikut :
a) Logis dan Rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh
sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
b) Komprehensif. Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat komprehensif. Artinya
menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan
c) Fleksibel. Artinya, perencanaan yang baik diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan
dimasa yang akan datang, tapi bukan berarti perencanaan itu dapat diubah seenaknya
d) Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap
seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi.
e) Realistis, perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan realistis. Artinya, apa yang
dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi
tertentu yang dihadapi perusahaan.
2.3.2 Model Perencanaan Rasional
Menurut Siswanto (2012:56), Perencanaan rasional memiliki beberapa model, antara lain :
1. Model PERT dan CPM
2. Model Biaya Manfaat (cost-Benefit Model)
3. Model Masukan-Keluaran ( Input-Output Model)
4. Model Program Linear (Linear Programming Model)
2.4 Langkah Pengorganisasian Dalam Menajemen
ORGANIZING (Pengorganisasian) mereupakan sebuah langkah untuk mengatur pekerjaan
yang didalamnya terdapat sumber daya manusia yang saling berhubungan dan siap
melakukan tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Langkah-langkah pengorganisasian, yang pertama adalah mengetahui tujuan, kemudian
membagi habis pekerjaan kepada masing-masing bagian, melakukan penugasan personal
yang cakap dan mendelegasikan wewenang. Dalam pengorganisasian, ada istilah hubungan
organisatoris, yaitu hubungan yang timbul dari adanya hubungan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Keuntungan organisasi ini adalah:
a. Kita bisa mengambil keputusan dengan cepat
b. Tidak saling melempar tanggung jawab
c. Memiliki pengalaman manajemen yang baik
d. Serta perintah dapat dipahami dengan jelas
Kerugiannya adalah:
e. Manajer dibebani dengan banyak kewajiban
f. Spesialisasi pekerjaan kurang berkembang
g. Anggota sulit diganti
h. Dan sulitnya melakukan pengawasan

Contoh pengorganisasian dalam menajemen


sebuah perusahaan mebel mendapat pesanan (order) dari pembeli, hal yang pertama
dilakukan adalah manajer pemasaran memberitahukan kepada manajer produksi akan adanya
sebuah order, kemudian manajer produksi akan mengintruksikan kepada staffnya untuk
memproses order yang diberikan, staff ini akan memsan atau membeli barang produk mentah
dari supplier yang kemudian diolah oleh para operator produksi menjadi barang yang sesuai
dengan pesanan pembeli.Setelah selesai pengolahan manajer produksi akan membertahukan
kepada manajer administrasi bahwa barang sudah siap. Kemudian bagian produksi akan
memproses dokumen perizinan produk, lalu mengirimnya kepada pembeli.Intinya adalah
adanya hubungan satu sama lain antar bagian dalam sebuah manajemen organisasi untuk
melekukan sebuah pekerjaan.
2.5 Aktuating (Penggerakan) Dalam Menajemen
AKTUASI (penggerakan) yaitu sebuah usaha untuk menggerakkan, membimbing,
memotivasi dan mendorong para anggota untuk bertekad dan berupaya bersama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini dapat diwujudkan melelui sebuah proses
kepemimpinan, yaitu sebuah proses untuk mempengaruhi anggota kelompok untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen atau pegawai yang baik
adalah manajemen atau pegawai yang memiliki inisiatif-inisiatif, kepercayaan satu sama lain,
semangat yang tinggi, kesetiaan kepada perusahaan, sehingga produktifitas kerja akan naik,
kualitas pekerjaan akan semakin baik, dan tujuan dapat tercapai dengan baik.
Contoh Aktuating (Penggerakan) Dalam Menajemen
sebuah pemimpin perusahaan berjanji untuk menaikkan gaji kepada para karyawan yang
memiliki produktifitas yang bagus, otomatis semua pekerja akan tergerak untuk bekerja
dengan sungguh-sungguh dalam melekukan pekerjaannya, sehingga akan timbul inovasi dan
kreativitas yang muncul dalam diri mereka, hal ini akan menimbulkan sebuah kenaikan
produktifitas kerja yang akan mendorong tercpainya tujuan perusahaan.

2.6 Controling (Pengawasan) Dalam Menajemen


CONTROLING (pengawasan) yaitu sebuah usaha untuk menetukan apa yang sedang
dilaksanakan dengan cara menilai prestasi yang dicapai, dan jika terdapat penyimpangan
maka kita harus memperbaikinya. Kita dapat meakukan pengawasan dengan cara mengukur,
membandingkan prestasi yang dicapai dengan prestasi yang diinginkan, dan apabila terdapat
penyimpangan, kita hars memperbaiki penyimpangan tersebut.
Dalam melekukan pengawasan kita harus mendapatkan data yang akurat, melalui
sebuah pengamatan langsung, laporan secara lisan maupun tulisan. Hal ini akan memudahkan
kita untuk melakukan pengawasan.
Contoh Controling (Pengawasan) Dalam Menajemen
sebuah perusahaan mebel mempunyai laporan neraca dan laporan laba rugi, laporan neraca
ini berfungsi untuk melakukan pengawasan terahadap aktiva dan pasiva yang dimiliki
perusahaan. Sedangkan laporan laba rugi berfungsi untuk mengawasi alokasi dana yang
keluar dan masuk dalam sebuah perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis,
bukan hanya dengan firasat (dugaan).
Didalam perencanaan memiliki beberapa jenis yaitu Perencanan strategis dan .   
Perencanaan operasional, itu merupakan perencanaan menurut James Af Stoner dan R.Edwar
Freeman. Efektifitas Perencanaan memiliki kriteria yaitu Logis dan Rasional, Komprehensif,
Fleksibel, Komitmen,dan Realistis. Manajemen merupakan seni untuk mengatur system
kinerja perusahaan yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan (aktuasi), dan pengontrolan (controlling), untuk mencapai tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Tapi dalam sebuah
prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Rindyah Hanafi. 2002. Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Drucker Peter F. 1982. Penghantar Manajemen. Jaya Pirusa. Jakarta.

Gibson, Donnelly, Ivancevich. 1997. Manajemen. Edisi simbilan. Airlangga. Jakarta.

Griffin. 2004. Manajemen Perencanaan. Airlangga. Jakarta.

L. Daft Richard. 2006. Manajemen. Edisi enam. Salemba empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai