Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dosen Pengampu : Dina Sarah Syahreza, SE., M.Si., Dr.

Disusun oleh :
Kelompok : 8
Nama : Ade Santa Simanjuntak 7213342005
Anastasya Tifani Mutiara Gultom 7213342001
Meysie Tasya Ardella Sitinjak 7213342007
Sahlima Hutagalung 7213142029
Kelas : B- Pendidikan Akuntansi
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya lah kita
bisa berkumpul bersama dengan keadan yang sehat dan semangat yang luar biasa
untuk mengikuti mata kuliah Pengantar Management.

Pada kesempatan kali ini kami dari kelompok 8 berterimakasih kepada ibu dosen
pengampu Dina Sarah Syahreza, SE., M.Si., Dr.yang telah memberikan tugas mata
kuliah Pengantar manajemen sehingga kami mampu untuk mengetahui tentang mata
kuliah tersebut.

Akhir kata sebagaimana kami masih banyak belajar dan memiliki banyak
keterbatasan jika ada kritik saran maupun komentar bisa diberikan kepada kami agar
bisa membangun makalah ini lebih baik lagi. Dan kami berharap semoga makalah
tentangFungsi perencanaan dan pengambilan keputusan Dalam Kegiatan Manajemen
ini dapat memberi manfaat dan inspirasi terhadap pendengar maupun pembaca. Atas
segala perhatian nya saya ucapakan terimakasih.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………..……………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………… 1
B. Tujuan Penulisan……………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan....................... 2
B. Elemen perencanaan……….…………………..………………… 2
C. Tahapan perencanaan……………………...……………………… 3
D. Pengambilan keputusan…………………………………………… 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan yang
terjadi dalam bebagai organisasi,sebab perencanaan ini merupakan proses dasar
manajemen di dalam pengambilan suatu tindakan dan keputusan,perencanaan di
perlukan dalam jenis kegitan baik itu kegiatan organisasi,perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen.karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-
keputusan dalam perenencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

B. Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi perencanaan
2. Untuk mengetahui elemen perencanaan(sasaran dan rencana)
3.Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan dan dasar-dasar
pengambilan.
BAB II
Fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan

A. Pengertian Perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a process that
involves defining the organization’s goals, establishing an overall strategy for
achieving those goals and developing a comprehensive set of plans to integrate and
coordinate organizational work.
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan
yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur
perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada
sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut
dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan
melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan
tindakan tersebut.
Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat
rencana yang baik yakni :

1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh
yang menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.

2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang


seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan
diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu
walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.

3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus
dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
Dari sisi proses , fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
 Dari sisi fungsi manajemen,perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau
mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
 Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bialamana
dan siapa yang melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu
sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian
hari.
1. Fungsi perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu :

A. Perencanaan sebagai pengarah


Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang
lebih terkoordinasi.perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan sangat mungkin
untuk mengalami konflik kepentingan,pemborosan sumberdaya,dan ketidak
berhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagia-bagian dari organisasi bekerja
secara sendiri tanpa ada kordinasi yang jelas dan terarah.

B. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian


Ketidak pastian ini lah yang di coba diminalkan melalui kegiatan
perencanaan.dengan adanya perencanaan di harapkan ketidaksamaan yang mungkin
tidak terjadi di masa yang aan datang dapat dianti sipasi jauh-jauh hari.

C. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumberdaya


Perencanaan berfungsi sebagai minimalisasi pembrosan sumberdaya organisasi
yang digunakan. Dengan demikian,pemborosan yang terkait dengan pengunaan
sumberdaya yang dimiliki perusahaan akan bias diminimalkan sehingga tingkat
efisiensi dari perusahaan jadi meningkat.
D. Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan khualitas
Dalam pengawasan perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin di capai
dengan realisasi di lapangan,mengefaluasi penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi,hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk
memperbaiki kinerja perusahaan.

2. Persyaratan perencanaan (Planning Requirements)


Perencanaan yang baik harus memiliki ;
1. Factual atau realitas artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
dengan fakta dan wajar untuk di capai dalam posisi tertentu yang di hadapi
perusahaan.
2. Logis dan rasional artinya, apa yang di rumuskan dapat di terima oleh akal dan
sebab itu maka perencanaan tersebut bisa di jalan kan.
3. Fleksibel artinya perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang
fleksibel.
4. Komitmen artinya perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan
komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama sama berupaya
mewujudkan tujuan organisasi
5. Komprehensif artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait
langsung terhadap perusahaan.

3. Melakukan perencanaan (Planning Process)


Fungsi perncanaan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena
dalam perencanaan seluruh rangkaian aktifitas yang akan dilakuan, mengapa
dilakukan, kapan, dimana dan bagaimana melakukannya disusun.
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting yaitu,
1. Tujuan(goals)
Tujuan ( goals) pada dasarnya adalah hasil akhir atau di capai oleh idividu,kelompok
atau seluruh organisasi
2. Rencana(plans)
Rencana(plans) adalah segala bentuk konsef dan dokumen tasi yang
menggambarkan bagaimana tujuan akan di capai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan di alokasikan,penjadwalan dari proses pencapain tujuan,hingga
segala hal yang terkait dengan pencapain tujuan.

Dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok


manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen terdiri dari
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Perancanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus
dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan
dengan penyampaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat
perencanaan.

Fungsi perencanaan empat tujuan penting, yakni:


-Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan-perubahan dimasa
mendatang
-Memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran
-Memastikan proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif
-Memudahkan pengawasan

B. Elemen perencanaan (sasaran dan rencana)


Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh indifidu grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan sasaran memadu manajemen memuat
keputusan dan memuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. Sasaran dapat diagi
menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran
ril.Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat
luas.sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan,laporan
tahunan,pengumuman humas,atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen.
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk
baru,maupun perencanaan anggarannya Perencanaan atau (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya.perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghuungkan fakta-fakta
dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memfisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Perencanaan berdasarkan jangka waktunya teragi menjadi 3 yaitu,
perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.Perencanaan merupan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidvak akan dapat berjalan. Pada
dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan
apa(what), siapa(who), kapan(when), dimana(where), mengapa(why). Perencanaan
(planning) didefinisikan sebagai menentukan sebelumnya apa yag harus dilakukan
dan bagaimana melakukannya.

C.Tahapan perencanaan
Menyadari posisi organisasi langkah pertama ini berati kita melihat dan menyadari
adanya kesempatan-kesempatan berupa peluang-peluang usaha berikut tantangannya
dengan berpijak pada kekuatan dan kelemahan internal. Sehingga kita dapat
mengetahui visi organisasi secara tepat dan ancangan menggapainya dalam situasi
yang dihadapi.

1. Menentukan tujuan dan sasaran


Merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh organisasi dan
kemudian bagi setiap unit didalamnya disertai dengan waktu pencapainnya.

2. Mempertimbangkan premis-premis
Premis adalah asumsi-asumsi yang memberikan suatu landasan berdasarkan
kejadian-kejadian yang diperkirakan mempengaruhi perencanaan akan terjadi.

3. Melakukan identifikasi dan komparasi tindakan-tindakan altewrnatif


Pada tahap ini, dilakukan identifikasi dengan cara menginventarisasi tindakan-
tindakan yang dimungkinakn bagi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

4. Melakukan pengambilan keputusan (Menetapkan satu alternatif pilihan)


Berdasarkan hasil evaluasi pada tahap sebelumnya, maka diputuskanlah satu
tindakan pilihan untuk dilaksanakan.

5. Merumuskan rencana-rencana dan anggaran


Melalui tahapan ini, tindakan pilihan yang biasanya masih global diverifikasikan
menjadi rencana-rencana taktis dan anggaran, yakni dilengkapi dengan keterangan
nominal unit atau rupiah yang akan dicapai.

D. Pengambilan Keputusan (Decision Making)


Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam seuatu masalah yang harus dihadapi
dengan tegas dalam kamus besar ilmu pengetahuan pengambilan keputusan
(Decision Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang
didasarkan atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif tidak akan ada satu
keputusan yang akan diambil. Menurut J.Reeson pengambilan keputusan dapat
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. G.R.Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin. Sedangkan Claude S.Goerge, Jr mengatakan proses pengambilan
keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manager berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan,penilaian dan pemilihan diantara sejumlah
alternatif.Ahli lain yaitu Horod dan Cyril O’Donnell mengatakan bahwa
pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu initi dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada
jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat dan P. Siagian mendefinisikan pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data
penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.Pengambilan keputusan
merupakan salah satu bentuk perbuatan berfikir dan hasil dari suatu perbuatan itu
disebut keputusan. Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif difokuskan pada
bagaimana seorang mengambil keputusan. Dalam kajiannya berbeda dengan
pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan
ditetapkan dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi
sub tujuan, yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang harus dan
kapan diambil. Berdasarkan beberapa definisi diatas,maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengambilan keputusan (Decision Making) merupakan sautu proses
pemikiran dari pemilihan alternative yang akan dihasilkan mengenai prediksi
ketetapan.
1. Dasar-dasar pengambilan keputusan
George yang diambil berdasarkan dari pengambilan keputusan yang berlaku antara
lain :
A. intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat objektif
yaitu mudah terkena sugesti ,pengaruh luar dan factor kejiwaan lain.sifat subjektif
dari keputusan intuisi terdapat beberapa keuntungan :
1) Pengambilan keputusan oleh salah satu sehingga mudah untuk memutuskan.
2) Keputusan intuisi tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang sangat
untuk masalah-masalah yang dampak nya terbatas.pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuisi akan memberikan kepuasan.akan tetapi, pengambilan
keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya
dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuisi hanya diambil
oleh satu pihak sehingga hal-hal sering diabaikan.
B. Pengalaman
Dalam hal tersebut.pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam
menyelesaikan masalah.keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
bagi pengetahuan praktis.pengalaman dan kemampuan untuk memeperkirakan apa
yang menjadi latar belakang dan bagaimana arah penyelesaian sangat membantu
dalam memudahkan pemecahan masalah.
C.Fakta
Keputusan yang berdasakna sejumlah fakta data atau informasi yang
cukup.merupakan keputusan yang baik dan sholid,namun untuk mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit
D.Wewenang
Keputusan berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin
dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan tersebut berdasarkan
wewenang kadangkala oleh pemuat keputusan sering melewatkan permasalahan
yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas
E. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna.masalah-masalah yang
dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.keputusan yang
dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.dalam
masyarakat.keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal
masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang diakui saat ini.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Tery faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan
kepututusan yaitu:

*Jarang sekali yang memuaskan,oleh karena itu alternatif-alternatif tandingan.


*Pengambilan keputusan merupkan tindakan mental dan tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
*Pengambilan keputusan yang efektif membutukan waktu yang cukup lama.
*Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapakan hasil yang
lebih baik.
*Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
*Setiap keputusan merupakan tindakan permulaandari serangkainan kegiatan mata
rantai berikutnya.
Faktor lingkiungan dan pengambilan keputusan
Lingkungan adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi seseorang
ataupun sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Secara umum
informasi yang terkait dengan lingkungan dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan
keadaannya, yaitu keadaan yang pasti (certainty), keadaan yang todak pasti
(uncertainty), dan keadaan yang mengandung risiko (risky condition). Berdasarkan
pembagian ini, maka keputusan dapat terjadi pada saat keadaan tidak
pasti,pasti,maupun mengandung resiko.
1. Pengambilan keputusan di saat keadaan pasti
Keadaan yang pasti(certainty) adalah keadaan dimana seorang atau organisasi
berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan
yang dihadapinya sehinggan estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.

2. Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pasti


Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan diman seorang atau sebuah
organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau seorang atau
sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah
organisasi tersebut tidak memeiliki masalah yang dihadapi.
3. Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko
Keadaan dimana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang
dimiliki, namun relatif tidak lengkap jika dibandingkan dengan keadaan yang pasti,
namun relatif memadai jika dibandingkan dengan keadaan yang tidak pasti
3. Proses pengambilan keputusan
1. Investigasi Situasi
Tahap ini terdiri dari tiga proses yang dilakukan, yaitu identifikasi masalah,
diaknosis penyebab dari masalah, dan identifikasi tujuan dari penyelesaian masalah
melalui keputusan yang akan diambil. Pada proses identifikasi masalah, pengambil
keputusan sebagaimana telah diterangkan di muka perlu membedakan apa benar-
benar masalah dan gejala, dan apa yang menjadi sebab dan akibat dari gejala dan
masalah tersebut. Pada proses diaknosa penyebab masalah, pengambil keputusan
menentukan secara pasti apa yang menjadi sebab dan apa yang menjadi akibat.
Proses terakhir dari tahapan investigasi situasi adalah identivikasi tujuan dari
keputusan yang akan diambil. Pada proses ini, pengambil keputusan perlu
menentukan tujuan dari keputusan yang akan diambil.

2 .Penentuan Alternatif Solusi


Pada tahap ini, pengambil keputusan mencoba membangun beberapa alternatif
solusi untuk diputuskan guna diambil sebagai langkah solusi. Tahap ini akan sangat
efektif jika masukan berupa ide-ide kreatif dihasilkan melalui keterlibatan seluruh
lapis pekerja yang terkait dengan masalah yang dihadapi.

3. Penilaian Alternatif
Pada tahap ini, pengambil keputusan mengambil evaluasi dan penilaian terhadap
berbagai alternatif yang muncul untuk kemudian diambil satu atau lebih alternatif
yang muncul untuk kemudian diambil satu atau lebih alternatif yang dianggap
terbaik.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi


manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur
yang rasional dan sistematis, bukan hanya intuisi 8 dugaan. Dalam perencanaan
terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan
perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi tiga yaitu
perencanaan strategis, taktis, dan operasional.Dalam mengambil keputusan dan
tindakan dalam berbagai bentujk organisasi menggunakan proses dasar manajemen
berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Daftar Puataka

Handoko, T. Hani.. Manajemen. (Yogyakarta,BPFE,1999)

Griffin. Pengantar Manajemen. (Jakarta, Penerbit Erlangga,2003)

Amrullah & Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta, Graha


Ilmu,2002)

M.A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, (Jakarta, Gundarma,1995)

Anda mungkin juga menyukai