Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 5 KAJIAN KURIKULUM

Nama : 1. Sofia Adra Zain (20221120578)

2. Sahlima Hutagalung (20221120559)

3. Wahdatun sania Nasti (20221120568)

4. Layla Hasibuan (20221120584)

5. Najwa Arlia Mazaya (20221120565)

SOAL:
1. Carilah suatu kurikulum local dan kurikulum internasional (sekolah di luar
negeri/sekolah internasional dalam negeri), tingkat pendidikan pilih salah satu: Sekolah
Dasar/Elementary School, SMP/Junior High School, atau SMA/High School
2. Analisis dan jelaskan perbedaan maupun persamaan keduanya, serta kelebihan dan
kekurangannya.

JAWABAN:

Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi bagian penting keberhasilan Pendidikan. Di


dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tertulis
pengertian kurikulum, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sistem Pendidikan di Indonesia pada umumnya menggunakan kurikulum nasional yang


disesuaikan dengan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum
2013. Saat ini karena adanya pandemi covid-19, kurikulum Indonesia yang digunakan adalah
kurikulum darurat yang tetap mengacu pada kurikulum 2013.

Selain kurikulum nasional, ada kurikulum internasional yang juga diterapkan di sekolah-
sekolah di Indonesia, terutama sekolah-sekolah swasta. Salah satu alasan penerapan kurikulum
internasional adalah berubahnya standar dan ekspektasi dari orang tua murid yang mungkin
ingin anak-anaknya melanjutkan studi di luar negeri atau di sekolah-sekolah bertaraf
internasional yang sudah banyak ditemukan di Indonesia.
Salah satu kurikulum internasional yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum Cambridge.
Lebih dari 200 sekolah di Indonesia telah menerapkan kurikulum ini.

Persamaan dari kurikulum Cambridge dengan kurikulum nasional

Persamaan dari kurikulum Cambridge dengan kurikulum nasional yang paling utama adalah
tujuan yang dimilikinya. Kedua kurikulum ini bertujuan untuk membantu para siswa mendapat
pendidikan yang terbaik sesuai dengan visi dan misi masing-masing kurikulum. Selain itu
keduanya juga memiliki empat jenjang pendidikan meski masing-masing jenjang pendidikan
tersebut diperuntukkan untuk usia yang berbeda-beda.

Perbedaan Kurikulum Cambridge dan Kurikulum Nasional

1. Mata Pelajaran
Terdapat perbedaan yang sangat menonjol antara kurikulum Cambridge dan kurikulum
nasional. Salah satunya adalah paket mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa.
Macam macam kurikulum di Indonesia setidaknya ada 10 kurikulum yang pernah
ditetapkan sebagai kurikulum nasional. Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia
sebelum kurikulum 2013 diberlakukan antara lain: kurikulum 2006, kurikulum 2004,
kurikulum 1994, kurikulum 1984, dan lain-lain. Semua kurikulum nasional dari dulu
hingga sekarang mewajibkan semua siswa untuk mempelajari pelajaran-pelajaran yang
sama. Jika ada perbedaan adalah perbedaan pilihan pelajaran muatan lokal yang berbeda
antara daerah satu dengan lainnya.
Kurikulum Cambridge international memiliki kebijakan bahwa siswa diberi kebebasan
mempelajari pelajaran yang paling disukainya. Dengan kata lain setiap anak akan
mempelajari pelajaran berbeda-beda sesuai dengan mata pelajaran yang diminatinya.
Sebagai gambaran, jika siswa suka belajar matematika, maka mereka tidak harus belajar
sejarah, ataupun biologi. Siswa-siswa diberi kesempatan mempelajari pelajaran
kesukaannya secara mendalam sehingga mereka memiliki pemahaman konsep yang kuat.
Karena keunikan konten dalam pendidikan yang diberikan kurikulum Cambridge, para
pendidik diharuskan untuk memiliki kelebihan dari segi pengalaman mengajar dan
bagaimana mengemas pembelajaran.

2. Rentangan Jenjang Belajar


Dalam kurikulum nasional sudah diketahui bersama bahwa ada 3 rentang jenjang
pembelajaran yang wajib diikuti oleh warga negaranya, yaitu:
a. Sekolah Dasar (SD) menghendaki siswa dengan rentang usia 7 tahun – 12 tahun.
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk siswa dengan rentang usia 13 tahun -15
tahun.
c. Sekolah Menengah Atas (SMA) diperuntukan siswa dalam rentang usia 16 tahun -19
tahun.

Seperti di Indonesia, pembagian jenjang pembelajaran pada kurikulum Cambridge juga


didasarkan pada usia. Bedanya, pada kurikulum Cambridge memiliki 4 jenjang
pembelajaran yang sering disebut dengan Cambridge Pathways.

a. Cambridge Primary, untuk siswa berusia 5 tahun -11 tahun.


b. Cambridge Lower Secondary, adalah jenjang kedua yang diperuntukkan untuk siswa
berusia 11 tahun -14 tahun.
c. Cambridge Upper Secondary, merupakan jenjang menengah yang diperuntukkan
untuk siswa berusia 14 tahun -16 tahun.
d. Cambridge Advanced, adalah jenjang tertinggi untuk siswa berusia 16-19 tahun.

3. Bahasa Pengantar yang Digunakan


Dalam kurikulum nasional, bahasa pengantar yang digunakan sudah pasti Bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia. Meskipun demikian, kurikulum nasional tidak membatasi siswa
untuk belajar bahasa asing. Bahasa asing dapat siswa-siswa pelajari sebagai salah satu mata
pelajaran wajib maupun pelajaran muatan lokal.
Dalam kurikulum Cambridge pada umumnya bahasa pengantar yang digunakan adalah
Bahasa Inggris. Begitu pula bahasa yang digunakan dalam buku-buku penunjang
pelajarannya. Penggunaan Bahasa Inggris bertujuan untuk mempersiapkan anak untuk
memasuki dunia global. Sedangkan buku berbahasa Inggris yang juga memperkenalkan
struktur bahasa dan budayanya membuat siswa tidak hanya terbiasa menggunakan bahasa
Inggris, tetapi juga cara berpikirnya.

4. Materi Pembelajaran
Materi atau isi pembelajaran merupakan perbedaan kurikulum Cambridge dan Kurikulum
Nasional. Sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum Cambridge umumnya menyajikan
materi pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Hal ini akan membuat peserta didik mereka mudah menguasai mata pelajaran yang sedang
dipelajari. Untuk itu, pendidiknya pun diwajibkan dapat memberikan materi dengan cara
yang menarik.
Sementara itu, sekolah yang menerepkan kurikulum Nasional pada umumnya telah
memiliki rambu-rambu dalam membuat materi pembelajaran. Hal ini terkadang membuat
pendidik harus berpikir lebih keras untuk membuat materi yang menarik.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Cambridge


1. Anak Fasih Berbahasa Inggris
Mungkin banyak yang bertanya apakah anak dapat berbahasa Inggris dengan fasih
hanya karena sekolah tersebut memiliki kurikulum Cambridge. Memang, banyak
sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Fasih berbahasa
Inggris tidak cukup.
Kurikulum Cambridge mengaplikasikan bahasa Inggris baku yang dipergunakan oleh
mayoritas kampus-kampus berkelas Internasional. Siswa yang bersekolah di sekolah
Internasional dengan kurikulum Cambridge dapat mengaplikasikan bahasa Inggris
untuk reading, listening, speaking dan writing, bukan lagi dengan metode English for
Foreign Language, tetapi English for Second Language. Perbedaan mendasar ini sangat
penting dalam evaluasi kemampuan siswa saat akan menuju jenjang pendidikan lebih
tinggi.
2. Memiliki cara pandang Internasional
Cara pandang Internasional sangat penting saat siswa akan melanjutkan pendidikan ke
luar negeri, terutama di negara-negara maju. Kurikulum Internasional Cambridge telah
menetapkan standar global dalam metode pendidikan yang telah mendapat pengakuan
dari universitas serta perusahaan berskala raksasa di seluruh dunia.
Siswa tidak akan merasa berat karena kurikulum ini sangat fleksibel meskipun dapat
tetap menantang siswa untuk dapat menaklukkan kesulitan dengan cara yang
menyenangkan. Dengan pemahaman akan sudut pandang Internasional, siswa dapat
dengan mudah beradaptasi di lingkungan baru, terutama di negara-negara dengan level
pendidikan yang tinggi.
3. Pendidikan yang modern dan terbaru
Semua siswa lulusan sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge dapat
berbangga karena mereka sukses menempuh pendidikan dengan metode modern yang
sesuai dengan perkembangan teknologi.
Teknologi yang terus berkembang dengan cepat menuntut siapapun untuk dapat
bersaing, terutama di dunia kerja. Siswa yang telah terbiasa dengan kurikulum ini selalu
memiliki keinginan untuk mengembangkan rasa keingintahuan mereka akan hal-hal
terbaru. Selain semangat untuk mengaplikasikan teknologi terbaru, mereka juga
mendapat dukungan dari fasilitas tercanggih dari semua sekolah yang memiliki
kurikulum ini.
4. Menyiapkan siswa sebagai pemimpin masa depan
Pendidikan sangat penting untuk menentukan kualitas siswa. Tetapi, pengalaman dalam
berorganisasi juga tak kalah penting. Kebiasan belajar sangat penting. Tetapi, siswa
tetap mendapatkan dorongan untuk mengaplikasikan apa yang mereka pelajari, dengan
berbagai pengalaman dalam berorganisasi.
Mereka terbiasa untuk menyusun rencana, serta berupaya untuk mewujudkannya dengan
rasa percaya diri tinggi. Tak lupa, mereka juga harus mengembangkan metode inovatif
yang dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi. Mereka dapat menjadi calon
pemimpin handal, karena mereka kaya akan ide.
Siswa sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge terbiasa mengeluarkan
pendapat. Pendapat mereka selalu dihargai, sehingga mereka tidak ragu untuk
melontarkan ide apapun. Terlebih, mereka juga bertanggung jawab akan ide mereka,
baik kepada diri sendiri serta orang lain. Kebiasaan seperti ini merupakan dasar studi
serta karir produktif yang telah dipromosikan secara aktif melalui silabus dan kualifikasi
Cambridge.
5. Sertifikat Cambridge International A Level untuk melanjutkan pendidikan di luar
negeri
Kualifikasi lulusan sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge mendapatkan
penghargaan secara global. Mereka dapat dengan yakin bersekolah di berbagai
universitas dan perusahaan di seluruh dunia. Kualifikasi Cambridge hadir dengan
reputasi mengesankan. Selama ini, kualitas tersebut masih bertahan, baik dalam bidang
pendidikan maupun karir. Lebih dari 1.500 universitas di seluruh dunia mengakui
kurikulum
Cambridge dan siswa yang sudah berhasil menempuhnya. Mereka diterima oleh setiap
universitas di Inggris, sekitar 600 universitas di AS serta beberapa universitas di negara-
negara maju seperti Kanada, Jerman, Australia, Belanda, Singapura dan banyak lagi.
Universitas dan perusahaan berskala raksasa mengakui kualifikasi lulusan kurikulum
Cambridge sebagai bukti pencapaian akademik luar biasa. Mereka telah memahami
bahwa kurikulum ini memiliki standar penilaian tinggi, dengan menjamin kualitas siswa.
Siswa juga sudah mendapatkan panduan secara komprehensif selama studi mereka.
Selain itu, mereka juga dapat berkonsultasi dengan para pengajar sebelum memilih
sekolah yang paling sesuai dengan bakat dan minat mereka.
6. Guru Menjadi Role model untuk para siswa
Sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge telah menyeleksi tenaga pengajar.
Tenaga pengajar memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan
kurikulum ini. Pengembangan kualitas guru merupakan kunci pengajaran yang sukses,
terutama dalam peningkatan kinerja siswa. Terlebih, semua guru sudah mendapatkan
pelatihan terbaik. Sarana dan prasarana yang tersedia sangat mendukung keberhasilan
metode belajar dan mengajar.
Proses pengembangan guru dilaksanakan secara kontinyu karena teknologi dan ilmu
juga berkembang seiring perkembangan zaman. Pelatihan sekolah Internasional dengan
kurikulum Cambridge selalu dilakukan serentak sehingga tidak ada satupun sekolah
dengan kurikulum ini yang tertinggal dari yang lainnya. Setiap tahun, ribuan acara
pelatihan hadir untuk tetap mempertahankan standar pendidikan. Tenaga pendidik dapat
menjadi role model bagi siswa, sehingga siswa bukan belajar karena takut dengan guru.
Tetapi, mereka menganggap guru sebagai sahabat dan partner dalam belajar. Tenaga
guru telah mendapatkan kualifikasi Cambridge sehingga siswa berkesempatan untuk
meraih sukses.
7. Potensi kemampuan anak lebih diolah
Sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge memudahkan anak untuk dapat
memaksimalkan kemampuan mereka. Metode pembelajaran yang diterapkan sangat pas
untuk mendorong kreativitas mereka. Siswa tidak hanya mendapatkan dukungan dari
pengajar untuk terus mengembangkan diri. Tetapi, mereka juga mendapatkan fasilitas
terbaik sehingga mereka dapat mewujudkan semua ide dan kreativitas. Selain itu, siswa
juga dapat menikmati pembelajaran tanpa rasa bosan. Semua metode belajar tidak
menekan siswa untuk menghafalkan pelajaran.
Tetapi, mereka diperkenalkan dengan metode assessment, metode pembelajaran
disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. Siswa berperan aktif dalam kelas. Pengajar
meminta mereka untuk berpikir kritis, sekaligus belajar membangun argumen serta
mengevaluasi bukti. Mereka akan belajar melakukan apapun secara mandiri, serta
berkolaborasi satu sama lain. Hal ini penting untuk mewujudkan proyek hasil kerjasama
dengan teman. Berhasil ataupun tidak, mereka tetap akan belajar dari hasil yang sudah
diraih. Dengan demikian, mereka terbiasa menentukan jalan keluar akan setiap masalah.
Tak heran, mereka selalu kreatif karena mereka mendapat dukungan dari pengajar
sehingga mereka tetap percaya diri.
8. Jaminan Kualitas Siswa
Sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge menjamin murid untuk dapat
menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi di kampus-kampus ternama. Mereka yang
lulus dari sekolah dengan kurikulum ini juga mendapat kesempatan untuk bekerja di
perusahaan-perusahaan ternama di seluruh dunia. Pasalnya, Cambridge telah memiliki
hubungan jangka panjang, baik dengan berbagai universitas, pemilik usaha, serta
pemerintah negara-negara maju. Keahlian murid yang sudah terbiasa dengan kurikulum
ini selalu berada diatas standar. Dengan demikian, orang tua dapat dengan nyaman
menyekolahkan anak di sekolah Internasional yang mengaplikasikan kurikulum ini.
Siswa sekolah Internasional dengan kurikulum Cambridge tidak hanya membangun
pemahaman mendalam tentang subjek studi. Mereka juga mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, penerapan pelajaran dapat dilakukan secara nyata.
Program ini berkembang demi memudahkan siswa mengidentifikasi apa yang perlu
mereka pelajari. Ujian pun bukan sekedar hafalan. Semua soal akan mendorong siswa
dalam pengembangan pola pikir.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Nasional (K13)

Kelebihan Kurikulum 2013 yaitu;

1. Lebih Menekankan Kepada Pendidikan Karakter


Kelebihan pertama dari kurikulum 2013 adalah adanya kesempatan bagi lembaga
pendidikan untuk lebih maksimal dalam membentuk karakter peserta didik. Menariknya,
upaya pembangunan karakter dan juga budi pekerti luhur ini ditekankan pada semua
program studi yang ada. Sehingga, memungkinkan karakter anak bangsa semakin
terbentuk.
2. Memungkinkan Siswa Lebih Aktif, Inovatif dan Kreatif
Selain memudahkan proses pembentukan karakter, kurikulum 2013 juga memiliki
keunggulan dari sisi mendorong siswa untuk lebih aktif. Karena kurikulum ini didesain
secara khusus agar siswa lebih inovatif dan kreatif di dalam berbagai hal. Khususnya
dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi saat proses pembelajaran.
3. Lebih Responsif Terhadap Fenomena Sosial yang Ada
Tidak hanya itu, kelebihan lain dari kurikulum 2013 adalah dapat menjadikan siswa yang
responsif dalam berbagai hal. Peserta didik akan diajari untuk lebih mandiri dan tanggap
dalam berbagai fenomena sosial. Baik di tingkat lokal, daerah ataupun nasional. Hal ini
sangat penting dalam rangka memupuk kepedulian terhadap nasib dan masa depan
bangsa.
4. Proses Penilaian Dilakukan Dari Semua Aspek
Keunggulan menarik lainnya dari kurikulum 2013 adalah adanya proses penilaian yang
komprehensif. Jika pada kurikulum sebelumnya penilaian hanya dilakukan dari sisi
intelektual siswa, maka kurikulum 2013 ini juga membuat suatu indikator penilaian dari
aspek yang lainnya. Di antaranya adalah dari sisi kecerdasan, sikap dan karakter, sosial
bahkan aspek religius.
5. Lembaga Memperoleh Pendampingan dari Pusat
Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan di atas, ada juga kelebihan lain dari
kurikulum ini yang wajib Anda ketahui. Yaitu adanya pendampingan dan arahan langsung
dari pemerintah pusat. Sehingga, konsepnya pun lebih mudah dan memungkinkan adanya
koordinasi yang baik dengan pihak pusat. Pihak pusat pun juga akan memberikan arahan
secara langsung kepada lembaga.
6. Mendorong Guru untuk Semakin Kreatif Sebagai Fasilitator Pembelajaran
Kurikulum 2013 ini juga mendorong guru agar semakin kreatif di dalam memberikan
pengajaran kepada para siswa. Dimana, inovasi dan keahlian guru diperlukan agar materi
yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami siswa. Dalam hal
ini, penting bagi seorang guru untuk terbuka dan selalu berupaya mengembangkan diri
menjadi lebih baik.
7. Penyediaan Fasilitas Belajar Semakin Efisien
Dengan adanya kurikulum 2013, berbagai fasilitas belajar dapat diperoleh dengan baik
dan efisien. Misalnya mengenai buku ajar dan berbagai fasilitas yang lain. Dalam hal ini,
sekolah sudah tidak perlu kebingungan mencari fasilitas pembelajaran yang tepat. Karena
kurikulum 2013 sudah dilengkapi dengan perangkat dan fasilitas belajar yang sesuai
dengan kurikulumnya.

Kekurangan Kurikulum 2013

1. Guru Tidak Dilibatkan dalam Pembuatan Kurikulum 2013


Kelemahan yang pertama adalah pihak guru yang cenderung tidak dilibatkan dalam
proses pembuatan kurikulum. Sementara guru adalah pihak yang berinteraksi secara
langsung dengan para peserta didik. Sehingga, alangkah lebih baiknya juga kurikulum
yang disusun melibatkan peran guru. Dengan demikian, hasilnya pun akan maksimal
sesuai dengan kondisi lapangan.
2. Banyak Sekolah yang Masih Menerapkan KBM Konvensional
Selain itu, kelemahan dari kurikulum 2013 ini adalah masih banyaknya sekolah atau
lembaga pendidikan yang menerapkan kegiatan belajar mengajar konvensional.
Sedangkan KBM konvensional harusnya sudah tidak diterapkan dalam kurikulum ini.
Kurikulum 2013 menghendaki adanya metode dan konsep belajar yang baru dan
inovatif seiring dengan berkembangnya zaman.
3. Banyaknya Guru yang Belum Memiliki Kesiapan Mental
Kelemahan lain dari kurikulum ini adalah banyaknya guru yang sebenarnya masih
belum siap mental menghadapi kurikulum baru ini. Salah satu sebabnya adalah karena
kurangnya kompetensi dan kapasitas guru dalam memberikan pengajaran. Sehingga,
capaian dari kurikulum inipun menjadi terhambat. Maka, dibutuhkan pelatihan dan
bimbingan khusus kepada semua guru.
4. Guru Banyak Salah Faham sehingga Kurang Memberikan Penjelasan
Selain beberapa kelemahan yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi kelemahan
berikutnya yang membutuhkan evaluasi dan perbaikan. Yaitu banyaknya guru kurang
tepat dalam memahami konsep kurikulum ini. Sehingga, guru kurang memberikan
penjelasan materi karena terlalu fokus kepada konsep pembelajaran aktif dan mandiri
yang ditawarkan oleh kurikulum ini.
5. Dalam Menyusun RPP Guru Kurang Kreatif
Berikutnya, kelemahan kurikulum ini juga ditandai dengan masih banyaknya guru yang
kurang kreatif di dalam penyusunan RPP. Padahal, RPP di sini sangat mempengaruhi
hasil pembelajaran. Semakin baik RPP yang dibuat, maka hasil pembelajarannya juga
akan semakin maksimal. Lagi-lagi hal ini disebabkan karena kemampuan dan kualitas
guru yang masih kurang.
6. Materi yang Wajib Dikuasai oleh Siswa Terlalu Banyak
Kelemahan berikutnya yang dimiliki oleh kurikulum 2013 adalah terlalu banyaknya
materi yang diberikan kepada siswa. Bahkan, banyak yang menganggap bahwa ada
beberapa materi belajar yang terlalu berat untuk usia sekian. Sehingga, beban belajar
siswa menjadi semakin besar dan berat. Dan ini akan berdampak pada terlalu
tertinggalnya siswa yang berkemampuan rendah.
7. Sekolah Kurang Mandiri di dalam Menyikapi Kurikulum yang Ada
Di samping itu, kurikulum 2013 juga memiliki kelemahan tersendiri dari sisi
kemandirian lembaga. Jika pada kurikulum yang sebelumnya sekolah sangat
independen dan dapat menentukan kurikulum sendiri, maka pada kurikulum 2013 ini
semua materi ajar dan kurikulumnya harus mengikuti pusat. Hal ini menyebabkan
sekolah kurang dapat aktif membentuk ciri khas lembaga.

Anda mungkin juga menyukai