Anda di halaman 1dari 5

MINI RISET

PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA


SMA N 1 ANGKOLA BARAT

Oleh :
Afril Ashari Harahap
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN BAHASA PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
T/A 2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mendeka Belajar! merupakan slogan pendidikan yang saat ini sedang digegerkan oleh
Mendikbud, Prinsip merdeka belajar diharapkan dapat mempercepat proses reformasi
pendidikan di Indonesia yang selama ini dianggap perlahan layu. Medikbud bahkan
menggagas istilah deregulasi pendidikan karena regulasi pendidikan selama ini dinilai
menghambat proses pencapaian reformasi pendidikan bermuara pada kualitas dan mutu
pendidikan di Indonesia. Dalam situasi seperti saat ini yaitu adanya Pandemi COVID-19 yang
berimbas pada kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran secara mandiri oleh
siswa yang dilakukan di rumah saja (Fahrina, dkk 2020). Simtasi saat ini mengalami
peningkatan dalam perkembangan industri karena dengan kondisi siswa belajar di rumah
maka tranformasi pendidikan menjadi berkembang melalui peningkatan
Perkembangan industri 4.0 menjadikan ilma pengetahuan mengalami transformasi yung
pesat di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Digitalisasi pendidikan merupakan
potensi pembelajaran secara optimal dapat dilakukan melalui kurikulum. Seiring berjalannya
waktu pendidikan pun semakin berkembang dan beberapa kali telah mengalami perubahan
kurikulum. Pada saat ini di Indonesia menggunakan kurikulum 2013, peserta didik dilatih
untuk lebih aktif, kreatif dan mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pembelajaran kurikulum 2013 pada tingkat sekolah dasar disajikan dalam bentuk pendekatan
tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaın terpadu yang menggunakan tema dengan
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada peserta didik.teknologi.
Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi siswa
dipengaruhi oleh berbagai unsur antara lain guru yang memahami secara utuh hakikat, sifat,
dan karakteristik siswa, metode pen belajaran yang berpusat pada kegiatan siswa, sarana
belajar siswa yang memadai, tersedianya Berbagai sumber belajar dan media yang menarik
dan mendorong siswa untuk belajar, dan lain-lain. Secara khusus, dengan adanya sumber
belajar akan mendukung terciptanya kondisi belajar siswa yang menarik dan menyenangkan.
Jika dulu guru menyampaikan materi dengan menggunakan papan tulis secara tatap muka
langsung dengan siswa, kini sudah ada yang diramakan media pembelajaran. Proses
penyampaian materi ajar dilakukan menggunakan media yang disesuaikan dengan materi ajar.
Adanya media pembelajaransebagai

B. Landasan Teori
1. Pengertian Kurikulum merdeka
Kurikulum merdeka adalah kurikulum pembelajaran intrakurikuler beraneka
ragam yang mengoptimalkan dari segi konten sehingga dari peserta didik merasa
nyaman dan cukup waktu untuk mengeksplorasi kompetensi yang mereka punya.
Dari garu juga memiliki waktu yang fleksibel untuk memilih dari alat maupun media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan minat dan belajar peserta didik.
Kurikulum merdeka merupakan upaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk mengatasi krisis pembelajaran yang selama ini vakum, dalam artian
pembelajaran dilakukan melalui media online. Krisis ini tercermin dari buruknya
hasil belajar peserta didik, terutama pada dasar literasi membaca."

Dalam konsep merdeka belajar juga telah lama digagas oleh Ki Hadjar Dewantara,
dimana guru tidak hanya mendidik, namun juga sebagai fasilitator. Di kurikulum
merdeka kompetensi guru tidak hanya diukur oleh nintutan kurikulum, tetapi tentang
bagaimana caranya menciptakan suasana yang nyaman dalam pembelajaran, sehingga
dari peserta didik akan tertarik dan antusias dalam proses pembelajaran. Dalam
konsep yang sama juga diterapkan pada kurikulum merdeka. Kurikulum ini
mengedepankan potensi dan minat peserta didik, tugas dari guru hanya sebagai
fasilitator atau mitra belajar untuk 4 peserta didiknya.

Kurikulum merdeka merupakan pemulihan pembelajaran pasca Covid-19 yang


banyak mengalami hambatan dan kendala. Kurikulum ini merupakan pengembangan
dari kurikulum 2013 yang telah diimplementasikan pada pembelajaran sebelum
wabah covid-19 maupun sesudah wabah covid-19. Kriteria dalam menerapkan
kurikulum belajar yakni dengan adanya kesiapan dan keinginan untuk menerapkan
kurikulum merdeka untuk memperbaiki pembelajaran dalam satuan dunia pendidikan.

C. Rumusan Masalah
1. Kurikulum apa yang di pakai di SMA N 1 ANGKOLA BARAT?
Kurikulum yang dipakai di SMA N 1 ANGKOLA BARAT adalah Kurikulum Merdeka.
2. Apakah kurikulum tersebut sudah terlaksana degan baik?
Menurut saya terdapat kesalahan dalam penerapan kurikulum merdeka pada SMA N 1
ANGKOLA BARAT ini,yaitu pada penggunaan proyektor serta penggunaan buku dari
perpustakaan. Dari penjelasan beberapa siswa yang telah saya tanyakan penggunaan
proyektor ini hanya digunakan oleh guru bidang studi lain yang dimana seharusnya seluruh
guru di usung untuk mampu dan menggukan proyektor tersebut dalam pelajaran. Siswa lain
juga mengatakan salah satu guru bahasa Inggris lebih aktif dan sibuk di TU daripada
menuntaskan pembelajaran yang harusnya dipelajari.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah atau kesulitan pembelajaran Bahasa Inggris
dalam Kurikulum Merdeka di SMA N 1 ANGKOLA BARAT:
 Peserta didik yang kurangnya minat belajar
 Guru yang sibuk dengan tugas lain
 Peserta didik yang tidak focus selama pembelajaran berlangsung

D. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka di


SMA N 1 ANGKOLA BARAT masih menghadapi beberapa kendala, terutama terkait
dengan penggunaan perangkat teknologi dan ketersediaan buku sebagai referensi
pembelajaran.
E. Solusi

Agar kurikulum terapai dengan baik, menurut saya ada beberapa hal yang harus di
tingkatkan yaitu:

 Kepala sekolah SMA N 1 ANGKOLA BARAT seharusnya membuat peraturan


dimana guru wajib menjalankan tugasnya dalam mengajar tepat pada saat jam
pelajaran berlangsung

 Menerapkan strategi pembelajaran yang menantang dan menarik perhatian, seperti


Ice breaking bahasa Inggris setiap pertemuan

 Berusaha mendapatkan atau meningkatkan sarana prasarana yang diperlukan,


memanfaatkaan sumber daya yang ada secara optimal dan mencari
dukungan/bantuan dari pihak terkait. Contohnya, Bekerja sama dengan
pemerintah daerah untuk mendapat anggaran untuk perbaikan atau pembangunan
fasilitas pendidikan, Mengajukan proposal kepada yayasan sekolah yang
meyakinkan untuk diajukan kepada yayasan, Partisipasi orang tua dalam proyek
sekolah

 Membuat pelatihan untuk guru tentang masalah yang dialami, seperti kurangnya
pemahaman dalam penggunaan teknologi yang telah disediakan.
5

Anda mungkin juga menyukai