Anda di halaman 1dari 10

Implementasi Kurikulum Merdeka pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Burhanuddin Al Ghiffari
Universitas Sebelas Maret; burhanalghiffari@student.uns.ac.id

Abstrak: Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif deskriptif


yang bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka pada
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA N 3 Sukoharjo. Kurikulum
merdeka merupakan hasil terobosan yang ditujukan untuk
mengembangkan pembelajar sepanjang hayat sepanjang profil peserta
didik Pancasila. Penelitian ini mengambil satu pihak sebagai narasumber
yakni salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar di
SMA N 3 Sukoharjo. Metode pengumpulan data menggunakan metode
wawancara dan analisis data penelitian bersifat desktiptif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 3 Sukoharjo sudah diterapkan dengan
beberapa keuntungan dan kelemahan. Dengan demikian, implementasi
kurikulum merdeka perlu disampaikan dengan bahan pelajaran ataupun
dengan cara mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menilai
proses dan hasil dari kerja tenaga pendidik dan juga diperlukan cara-cara
dan alat-alat penilaian tertentu. Hal tersebut yaitu tujuan, bahan ajar, metode,
dan penilaian yang merupakan komponen dari Kurikulum Merdeka
Kata Kunci: Kurikulum merdeka; Pendidikan; Bahasa Indonesia.

1. Pendahuluan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) telah


memperkenalkan pendekatan baru untuk pendidikan yang disebut
Kurikulum Merdeka (Kurikulum Belajar Mandiri). Kurikulum baru ini
dirancang untuk memberi siswa lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas
dalam pembelajaran mereka, dan untuk lebih mempersiapkan mereka
menghadapi tantangan abad ke-21. Kurikulum Merdeka didasarkan pada
prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan fokus pada
pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Ini juga menekankan
pentingnya keterampilan dan pengalaman dunia nyata.

Kurikulum Merdeka adalah keberangkatan yang signifikan dari kurikulum


tradisional Indonesia, yang dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk
tes standar. Kurikulum baru ini dirancang untuk memberikan siswa
keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berhasil di
abad ke-21, dan untuk membantu mereka menjadi pembelajar seumur
hidup. Implementasi Kurikulum Merdeka masih dalam tahap awal, tetapi
memiliki potensi untuk mengubah pendidikan di Indonesia. Kurikulum baru
adalah eksperimen yang berani, tetapi ini adalah salah satu yang layak
diambil. Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dan ambisius untuk
pendidikan di Indonesia. Ini memiliki potensi untuk mengubah pendidikan di
negara ini, dan untuk membantu siswa berhasil di abad ke-21.

Kurikulum Merdeka, atau Kurikulum Merdeka Indonesia, adalah sistem


pendidikan baru yang diterapkan di Indonesia pada tahun 2022. Tujuan dari
Kurikulum Merdeka adalah untuk memberikan siswa lebih banyak
kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran mereka, dan untuk
mendorong mereka menjadi lebih kreatif dan inovatif. Namun, ada
beberapa kekhawatiran yang muncul tentang ekses Kurikulum Merdeka.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa kurikulum terlalu fokus pada
individualisasi dan tidak menyediakan struktur yang cukup bagi siswa. Yang
lain telah menyatakan keprihatinan bahwa kurikulum akan menyebabkan
penurunan standar akademik. Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka
adalah sistem pendidikan baru yang menjanjikan yang berpotensi
meningkatkan pembelajaran siswa. Namun, penting untuk menyadari
potensi ekses kurikulum dan mengambil langkah-langkah untuk
menguranginya.

Kurikulum Merdeka adalah sistem pendidikan baru dan inovatif yang


berpotensi meningkatkan pembelajaran siswa. Namun, penting untuk
menyadari potensi ekses kurikulum dan mengambil langkah-langkah untuk
menguranginya. Dengan menyediakan lebih banyak struktur bagi siswa
yang membutuhkannya, berfokus pada kekakuan akademis dan kreativitas,
dan memantau kemajuan siswa dengan cermat, guru dapat membantu
memastikan bahwa Kurikulum Merdeka berhasil. Kurikulum Merdeka
merupakan kurikulum baru yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun
2022. Ini adalah kurikulum yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa
yang bertujuan untuk memberi siswa lebih banyak hak pilihan dalam
pembelajaran mereka sendiri. Namun, ada beberapa kelemahan pada
kurikulum baru.

Salah satu kelemahannya adalah bahwa hal itu membutuhkan perubahan


yang signifikan dalam metode pengajaran. Di bawah kurikulum lama, guru
bertanggung jawab untuk menyampaikan semua konten kepada siswa. Di
bawah Kurikulum Merdeka, guru lebih merupakan fasilitator, membimbing
siswa saat mereka mengeksplorasi dan belajar sendiri. Ini mengharuskan
guru untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang konten dan untuk
dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan menantang.
Kelemahan lainnya adalah mungkin tidak cocok untuk semua siswa.
Beberapa siswa mungkin membutuhkan lebih banyak struktur dan
bimbingan daripada yang lain. Kurikulum Merdeka mungkin bukan yang
paling cocok untuk para siswa ini.

Akhirnya, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru, dan masih ada


banyak ketidakpastian tentang bagaimana penerapannya. Ketidakpastian
ini dapat menyebabkan beberapa tantangan dan masalah karena sekolah
dan guru mencoba menerapkan kurikulum baru.

2. Metode
Penelitian tentang Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 3 Sukoharjo ini
bersifat kualitatif deskriptif. Penyajian data dengan prinsip mendeskripisikan
data yang tersedia secara rinci merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian ini atau biasa disebut dengan metode kualitatif. Bentuk data pada
penelitian ini yaitu data tertulis dari hasil wawancara dengan narasumber.
Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara rinci yang
bersifat wawancara bebas terpimpin. Kemudian, dalam menganalisis data
hasil wawancara, penelitian ini menggunakan metode penganalisisan data
reduksi, desplay, verifikasi keabsahan data dan yang terakhir yaitu proses
menyimpulkan data. Penerapan kurikulum paradigma baru menjadi objek
penelitian ini. Penelitian ini bersifat terbatas karena hanya dilakukan pada
salah satu sekolah yang mulai menerapkan Kurikulum Paradigma Baru di
Kabupaten Sukoharjo.

3. Hasil dan Pembahasan


Penerapan Kurikulum Merdeka yang masih terbatas menjadi latar belakang
penulisan karya ilmiah ini. Kurikulum yang dirilis untuk menjadi solusi atas
pembelajaran yang telah mentas dari pandemi ini diharapkan menjadi angin
segar serta produk pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dari
sebelumnya.

Kurikulum Merdeka sebuah Pendekatan Baru Pendidikan di Indonesia

Pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemendikbud) Indonesia memperkenalkan kurikulum baru yang disebut
Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang lebih
fleksibel dan berpusat pada siswa yang bertujuan untuk memberi siswa
lebih banyak agensi dalam pembelajaran mereka sendiri. Implementasi
Kurikulum Merdeka mendapat reaksi beragam. Beberapa pendidik memuji
kurikulum baru karena fokusnya pada agensi siswa dan potensinya untuk
meningkatkan pembelajaran siswa. Yang lain telah menyatakan
keprihatinan tentang kurangnya sumber daya dan dukungan bagi guru yang
menerapkan kurikulum baru.

Terlepas dari kekhawatiran ini, Kemendikbud berkomitmen untuk


melaksanakan Kurikulum Merdeka. Kemendikbud telah memberikan
pelatihan dan dukungan bagi para guru, dan telah mengembangkan
berbagai sumber daya untuk membantu sekolah menerapkan kurikulum
baru.

Implementasi Kurikulum Merdeka masih dalam tahap awal, namun


berpotensi menjadi transformasi besar dalam pendidikan Indonesia.
Kurikulum baru memiliki potensi untuk meningkatkan pembelajaran siswa,
untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21, dan untuk
menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif.

Cara Kerja Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran berbasis


proyek, kemahasiswaan, dan pembelajaran berbasis kompetensi.
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pengajaran yang melibatkan
siswa mengerjakan proyek yang relevan dengan minat mereka dan dunia
di sekitar mereka. Siswa menggunakan berbagai keterampilan dan sumber
daya untuk menyelesaikan proyek mereka, dan mereka merefleksikan
pembelajaran mereka selama proses berlangsung.

Siswa adalah gagasan bahwa siswa harus memiliki suara dalam apa yang
mereka pelajari dan bagaimana mereka belajar. Kurikulum Merdeka
memberi siswa lebih banyak agensi dalam pembelajaran mereka sendiri
dengan memberi mereka pilihan tentang apa yang mereka pelajari dan
bagaimana mereka mempelajarinya.

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah cara menilai pembelajaran


siswa yang berfokus pada apa yang dapat dilakukan siswa daripada apa
yang mereka ketahui. Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran
berbasis kompetensi untuk menilai pembelajaran siswa dengan mengukur
kemampuan mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke
situasi dunia nyata.

Berikut adalah beberapa kelebihan Kurikulum Merdeka:

- Fleksibilitas: Sekolah memiliki lebih banyak kebebasan untuk


memilih bagaimana mereka menerapkan kurikulum. Mereka dapat
memilih dari berbagai materi dan kegiatan pembelajaran, dan
mereka dapat merancang penilaian mereka sendiri.

- Berpusat pada siswa: Kurikulum dirancang untuk menempatkan


siswa di pusat proses pembelajaran. Siswa didorong untuk menjadi
peserta aktif dalam pembelajaran mereka sendiri, dan mereka diberi
lebih banyak tanggung jawab untuk kemajuan mereka sendiri.

- Keterampilan dunia nyata: Kurikulum menekankan pentingnya


mengembangkan keterampilan dunia nyata, seperti pemecahan
masalah, pemikiran kritis, dan kreativitas. Siswa didorong untuk
menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas untuk masalah dunia
nyata.

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dan ambisius untuk


pendidikan di Indonesia. Ini memiliki potensi untuk mengubah pendidikan di
negara ini, dan untuk membantu siswa berhasil di abad ke-21. Kurikulum
Merdeka, atau Kurikulum Merdeka Indonesia, adalah sistem pendidikan
baru yang diterapkan di Indonesia pada tahun 2022. Tujuan dari Kurikulum
Merdeka adalah untuk memberikan siswa lebih banyak kebebasan dan
fleksibilitas dalam pembelajaran mereka, dan untuk mendorong mereka
menjadi lebih kreatif dan inovatif.

Namun, ada beberapa kekhawatiran yang muncul tentang ekses Kurikulum


Merdeka. Beberapa kritikus berpendapat bahwa kurikulum terlalu fokus
pada individualisasi dan tidak menyediakan struktur yang cukup bagi siswa.
Yang lain telah menyatakan keprihatinan bahwa kurikulum akan
menyebabkan penurunan standar akademik. Secara keseluruhan,
Kurikulum Merdeka adalah sistem pendidikan baru yang menjanjikan yang
berpotensi meningkatkan pembelajaran siswa. Namun, penting untuk
menyadari potensi ekses kurikulum dan mengambil langkah-langkah untuk
menguranginya.

Manfaat Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka berpotensi membawa sejumlah manfaat bagi


mahasiswa Indonesia, antara lain:

1. Peningkatan hasil belajar: Penelitian telah menunjukkan bahwa


pembelajaran berbasis proyek dapat mengarah pada peningkatan
hasil belajar siswa.

2. Peningkatan keterlibatan siswa: Siswa yang diberi lebih banyak hak


pilihan dalam pembelajaran mereka sendiri lebih mungkin untuk
terlibat dalam studi mereka.

3. Keterampilan abad 21 yang ditingkatkan: Kurikulum Merdeka


menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti
berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

4. Sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif: Kurikulum Merdeka


memberi semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka,
kesempatan untuk berhasil.

Tantangan Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka bukan tanpa tantangan. Beberapa


tantangan tersebut antara lain: 1) Kurangnya sumber daya: Beberapa
sekolah mungkin kekurangan sumber daya, seperti guru, materi, dan ruang,
untuk menerapkan kurikulum baru. 2) Kurangnya dukungan: Beberapa guru
mungkin tidak memiliki pelatihan atau dukungan yang mereka butuhkan
untuk menerapkan kurikulum baru. 3) Resistensi terhadap perubahan:
Beberapa pendidik mungkin berlindung terhadap perubahan dan mungkin
tidak mau mengadopsi kurikulum baru.
Masa depan Kurikulum Merdeka masih belum pasti. Namun, Kemendikbud
berkomitmen untuk menerapkan kurikulum baru. Kemendikbud telah
memberikan pelatihan dan dukungan bagi para guru, dan telah
mengembangkan berbagai sumber daya untuk membantu sekolah
menerapkan kurikulum baru. Jika implementasi Kurikulum Merdeka
berhasil, itu bisa memiliki transformasi besar dalam pendidikan Indonesia.
Kurikulum baru memiliki potensi untuk meningkatkan pembelajaran siswa,
untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21, dan untuk
menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif.

Kurikulum Merdeka adalah sistem pendidikan baru dan inovatif yang


berpotensi meningkatkan pembelajaran siswa. Namun, penting untuk
menyadari potensi ekses kurikulum dan mengambil langkah-langkah untuk
menguranginya. Dengan menyediakan lebih banyak struktur bagi siswa
yang membutuhkannya, berfokus pada kekakuan akademis dan kreativitas,
dan memantau kemajuan siswa dengan cermat, guru dapat membantu
memastikan bahwa Kurikulum Merdeka berhasil. Kurikulum Merdeka
merupakan kurikulum baru yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun
2022. Ini adalah kurikulum yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa
yang bertujuan untuk memberi siswa lebih banyak hak pilihan dalam
pembelajaran mereka sendiri. Namun, ada beberapa kelemahan pada
kurikulum baru.

Salah satu kelemahannya adalah bahwa hal itu membutuhkan perubahan


yang signifikan dalam metode pengajaran. Di bawah kurikulum lama, guru
bertanggung jawab untuk menyampaikan semua konten kepada siswa. Di
bawah Kurikulum Merdeka, guru lebih merupakan fasilitator, membimbing
siswa saat mereka mengeksplorasi dan belajar sendiri. Ini mengharuskan
guru untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang konten dan untuk
dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan menantang.

Kelemahan lainnya adalah mungkin tidak cocok untuk semua siswa.


Beberapa siswa mungkin membutuhkan lebih banyak struktur dan
bimbingan daripada yang lain. Kurikulum Merdeka mungkin bukan yang
paling cocok untuk para siswa ini. Akhirnya, Kurikulum Merdeka adalah
kurikulum baru, dan masih ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana
penerapannya. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan beberapa tantangan
dan masalah karena sekolah dan guru mencoba menerapkan kurikulum
baru.

Terlepas dari kelemahan ini, Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk


menjadi kurikulum yang sangat sukses. Ini memiliki potensi untuk
meningkatkan pembelajaran dan keterlibatan siswa. Namun, penting untuk
menyadari kelemahan kurikulum dan mengambil langkah-langkah untuk
mengatasinya.
Berikut adalah beberapa saran untuk bagaimana mengatasi kelemahan
Kurikulum Merdeka:

- Berikan pelatihan dan dukungan kepada guru tentang cara


menerapkan kurikulum baru.

- Kembangkan sumber daya dan materi yang dapat membantu guru


menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan menantang.

- Identifikasi siswa yang mungkin membutuhkan lebih banyak struktur


dan bimbingan dan berikan mereka dukungan yang mereka
butuhkan.

- Memantau implementasi kurikulum baru dan melakukan


penyesuaian sesuai kebutuhan.

- Dengan perencanaan dan implementasi yang matang, Kurikulum


Merdeka dapat menjadi kurikulum yang sukses yang meningkatkan
pembelajaran dan keterlibatan siswa.

3.1. Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia di SMAN 3 Sukoharjo

Kemampuan berbahasa Indonesia pada tingkat sekolah dasar memegang


peranan penting dalam perkembangan anak. Literasi memainkan peran
dalam meletakkan dasar bagi sebagian besar proses pembelajaran lainnya.
Anak-anak dan orang dewasa yang pandai membaca akan mengalami
kesulitan yang signifikan di sekolah, akan mengalami kesulitan yang
signifikan di sekolah, dan akan sering kekurangan potensi mereka baik di
sekolah maupun dalam kehidupan khususnya di SMA N 3 Sukoharjo,
,keterampilan berbahasa tersebut merupakan keterampilan umum (umum)
sebagai bagian dari kecakapan hidup yang perlu dimiliki semua siswa agar
dapat berinteraksi dan memperdalam pemahamannya. SMA N 3 Sukoharjo
dalam keterampilan bahasa, antara keterampilan bahasa, dan antara
kurikulum dan mata pelajaran. Instruksi menulis mencakup kegiatan
menyalin, menulis buku kerja, atau pelajaran tata bahasa. Berbicara dan
mendengarkan sering diabaikan. Dalam kurikulum terpadu, guru
menekankan hubungan antar keterampilan berbahasa. Siswa menulis,
mengadaptasi, menulis cerita, menulis puisi, bermain nonfiksi,
mendengarkan dan bereaksi terhadap ide dan penampilan siswa lain
Membuat, bereaksi, dan bekerja dengan teman sekelompoknya. Dengan hal
tersebut, diharapkan bahwa pengimplementasian kurikulum paradigma baru
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA N 3 Sukoharjo dapat secara
optimal pelaksanaannya. Namun dalam analisis yang kelompok kami teliti.
Kami mendapati bahwa SMA N 3 Sukoharjo sudah mulai
pengimplementasiannya namun secara pelaksanaannya belum secara masif
(optimal). Untuk pengimplementasian secara penuhnya akan dilakukan di
bulan Juli pada tahun ajaran 2022/2023.

Kurikulum merupakan salah satu perangkat yang penting di dalam sekolah


dan yang menjadi salah satu syarat pendidikan yang bermutu untuk dilihat
oleh pemerintah. Kurikulum memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
seluruh proses pendidikan yang artinya kurikulum merupakan ciri utama
pendidikan dalam satuan pendidikan disekolah yang mengarahkan segala
bentuk kegiatan pendidikan demi tercapainya tujuan di setiap praktik apakah
berkaitan dengan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap
tertentu. Dengan demikian, implementasi kurikulum paradigma baru perlu
disampaikan dengan bahan pelajaran ataupun dengan cara
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menilai proses dan hasil
dari kerja tenaga pendidik dan juga diperlukan cara-cara dan alat-alat
penilaian tertentu. Hal tersebut yaitu tujuan, bahan ajar, metode, dan
penilaian yang merupakan komponen dari Kurikulum Merdeka.

Selain faktor internalisasi yang terkait dengan Kurikulum Merdeka, tujuan


mata pelajaran adalah bagian dari tujuan penyelenggaraan pendidikan sama
seperti hal nya dengan penerapan di dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia. Pada dasarnya, tujuan pembelajaran bahasa adalah membimbing
perkembangan bahasa siswa secara berkelanjutan melalui proses
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada akhirnya, tujuan itu
adalah untuk membimbing siswa supaya mampu menggunakan bahasa
untuk belajar dan mengekspresikan ide dengan lancar dan jelas serta bisa
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain yaitu belajar menggunakan
bahasa. Dikaitkan dengan mata pelajaran bahasa indonesia tentu tujuannya
yaitu:

1. Dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai perwujudan iman


kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian
luhur.

2. Menguasai bahasa Indonesia sebagai perwujudan manusia yang


berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif.

3. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai perwujudan manusia yang


sehat, mandiri, dan percaya diri.

4. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai perwujudan dari sikap


toleransi, peka, sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, keempat tujuan penyelenggaraan kurikulum pada


mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut masuk ke dalam KI dan KD.
Hal ini diungkapkan juga oleh salah satu seorang Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia yang berada di SMA N 3 Sukoharjo yaitu Bapak
Sutarman menjelaskan bahwa implementasi Kurikulum Paradigma Baru
di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah di implementasikan
sampai pada tahap pembuatan modul ajar dan menyusun ATP (alur
tujuan pembelajaran). Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan
dalam pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran yang
akan digunakan. Selain itu assesmen yang dibagi pada setiap topik atau
bab di harapkan juga bisa mengacu pada ATP. ATP merupakan alur
dalam tujuan pembelajaran seperti halnya RPP. ATP ini berisi alur
pembelajaran, capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
disusun secara waktu ke waktu. Dengan demikian, implementasi
kurikulum paradigma baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia sudah
dan harus sesuai dengan RPP yang sudah dituliskan, mengikuti KI dan
KD yang sudah ada. Akan tetapi, dalam penerapannya tetap mengikuti
tujuan dari kurikulum paradigma baru sendiri yaitu pembelajaran berbasis
proyek.

4. Kesimpulan

SMAN 3 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah yang sudah


melaksanakan uji coba dalam pengimplementasian Kurikulum Paradigma
Baru, akan tetapi pelaksanaannya di dalam sekolah tersebut masih belum
secara masif (luas). Implementasi kurikulum paradigma baru di SMA N 3
Sukoharjo baru akan mulai di implementasikan sepenuhnya pada bulan Juli
tahun 2022 yaitu ketika tahun ajaran baru ke depan 2022/2023. Implementasi
Kurikulum Paradigma Baru di SMA N 3 Sukoharjo dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia sudah sampai pada tahap pembuatan modul ajar dan
menyusun ATP (alur tujuan pembelajaran). Kendala yang dialami dalam
implementasi kurikulum paradigma baru di SMA N 3 Sukoharjo adalah
berupa buku paket yang belum tersedia juga belum mendapat dana yang
cukup.
Daftar Pustaka
Atmazaki, A. (2013, October). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA: Pola Pikir, Pendekatan Ilmiah, Teks
(Genre), dan Penilaian Otentik. In International Conference on Languages
and Arts (pp. 15-22).
Depdiknas. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup.
Buku I, II, dan III. Jakarta: Depdiknas.
Hidayati, A., Rosmiati, R., & Putra, I. (2020). PENGARUH PENERAPAN
KURIKULUM BARU DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 3 BUNGO
(Doctoral dissertation, Universitas Jambi).
Nurul Arifa, F. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka dan
Tantangannya. Jurnal Info Singkat. (XIV) No. 9
Rosidah, C. T., Pramulia, P., & Susiloningsih, W. (2021). Analisis Kesiapan
Guru Mengimplementasikan Asesmen Autentik Dalam Kurikulum Merdeka
Belajar. Jurnal Pendidikan Dasar, 12(01), 87-103.
Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini,
P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah
Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313-6319.
Tilaar, H.A.R. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakrta: PT
Rineka Cipta,

Anda mungkin juga menyukai