Anda di halaman 1dari 4

Studi Lapangan Tentang Implementasi KurikulumMerdeka

Identitas

Nama Mahasiswa : Sariati

NIM : 856713827

Nama SekolahAnda : sdit al falahiyah

Alamat SekolahAnda : dusun VI

Status Anda : Guru honorer

Pendahuluan

Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia
15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan
konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh
hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah
dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi
COVID-19.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi
khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa
pademi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan
kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi).

Transkrip Wawancara

Berisi naskah/angket wawancara dan data observasi, pertanyaan dan jawaban dari narasumber, meliputi
bagaimana proses implementasi, hambatan apa yang dihadapi, dan bagaimana solusi yang diterapkan.

( audien = apa itu kurikulum kemerdekaan ? )

( narasumber = Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.)

( Audien = apa perbedaan antara kurikulum kemerdekaan dengan kurikulum yang lainnya contohnya k13)

( narasumber = Kurikulum Merdeka dan K13 adalah dua kurikulum yang berbeda. Berikut adalah
perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13:
Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral siswa, sementara
tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai
bidang.

Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan, sedangkan K13
menggunakan pendekatan kompetensi.

Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13 bisa digunakan dari SD sampai
SMA.

Mata pelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral, sedangkan K13
memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.

Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, sedangkan K13 menggunakan


penilaian akademik yang lebih terstruktur.

Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan K13 fokus
pada kemampuan akademik siswa secara umum.

Pelaksanaan: Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk
mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.)

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran


berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Pembahasan

Pembahasan mengenai hasil observasi dan transkrip hasil wawancara.Disajikan dalam bentuk teks narasi (
audien = apa itu kurikulum kemerdekaan ? )

( narasumber = Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.)

( Audien = apa perbedaan antara kurikulum kemerdekaan dengan kurikulum yang lainnya contohnya k13)

( narasumber = Kurikulum Merdeka dan K13 adalah dua kurikulum yang berbeda. Berikut adalah
perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13:

Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral siswa, sementara
tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai
bidang.

Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan, sedangkan K13
menggunakan pendekatan kompetensi.
Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13 bisa digunakan dari SD sampai
SMA.

Mata pelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral, sedangkan K13
memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.

Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, sedangkan K13 menggunakan


penilaian akademik yang lebih terstruktur.

Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan K13 fokus
pada kemampuan akademik siswa secara umum.

Pelaksanaan: Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk
mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.)

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran


berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang dirancang dan
diimplementasikan di Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa.

Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum pendidikan di


Indonesia, yang sebelumnya terkesan terlalu kaku dan kurang fleksibel. Dalam kurikulum ini, ada
beberapa poin yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum tersebut. Berikut ini adalah beberapa
poin penting yang menjadi dasar dari Kurikulum Merdeka

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang dirancang untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih kontekstual, inklusif, dan
berpusat pada siswa. Program ini menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan potensi siswa dengan pendekatan yang
lebih inklusif dan kreatif. Selain itu, program ini juga menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam
pengembangan kurikulum, menjawab tantangan zaman, menekankan pada partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar, dan pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka
diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, bermanfaat, dan sesuai
dengan kebutuhan siswa.

DaftarPustaka

(jikaada)
Lampiran

LampirkanFoto-foto, transkrip wawancara, dll. Yang studi lapangan yang anda lakukan

(bisa berupa foto, atau link dokumentasi kegiatan)

Anda mungkin juga menyukai